PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009/ SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2010 2009 ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Beban dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar ASSETS 31,389 185,470 8,847,731 371,993 1,348,772 Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco 206,637 163,688 Prepaid expenses and other assets 12,652,982 12,064,194 Total current assets 26,417 20,563 Non-current assets Deferred tax assets Investments in shares 4,238,700 173,560 284,629 217,295 Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp2,196,207 in 2010 (2009: Rp1,993,769) Land for development Goodwill - net Other assets - net 931,919 505,295 24,207 36,331 180,758 9,832,819 403,366 531,650 3,23 4,23 640,372 427,994 46,785 22 23 22 5 24 Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.196.207 pada tahun 2010 (2009: Rp1.993.769) Tanah untuk pengembangan Goodwill - bersih Aset lainnya - bersih 4,147,021 175,265 246,782 197,196 Jumlah aset tidak lancar 4,811,762 4,961,164 Total non-current assets 17,464,744 17,025,358 TOTAL ASSETS JUMLAH ASET 29,127 16,371 11 6 7 8 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2010 2009 KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak Hutang cukai Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Hutang dividen Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka pendek LIABILITIES 9 210,321 378,382 190,742 639,160 22 10,23 207,239 268,720 22 23 54,990 52,016 749,471 2,367,033 22 11 12 94,689 51,524 806,966 2,364,874 703,681 3,988,530 13,23 21 720,961 1,139,581 Current liabilities Short-term borrowings Third parties Related parties Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Excise tax payable 49,944 1,000,000 58,465 Accrued expenses and provisions Dividend payable Long-term debts maturing in one year Bonds payable Obligations under finance leases - 8,554,368 7,542,921 Total current liabilities 14 Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang - Hutang sewa pembiayaan Pendapatan tangguhan Kewajiban imbalan pasca-kerja 50,106 42,503 400,155 Jumlah kewajiban jangka panjang 503,658 411,059 Total non-current liabilities 810 3,640 MINORITY INTEREST HAK MINORITAS 10,894 Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts 79,504 Obligations under finance leases 48,234 Deferred revenue 258,430 Post-employment benefit obligations 11 14 24,891 20 EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan 90,000 7,240,122 90,000 7,907,579 Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Retained earnings Appropriated Unappropriated - Jumlah ekuitas 8,405,908 9,067,738 Total equity 17,464,744 17,025,358 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS EQUITY Share capital 438,300 42,077 Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital 15 625,130 619,503 (29,721) (29,721) Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR NINE MONTHS ENDED SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share) LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK SEMBILAN BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar) Catatan/ Notes 2010 2009 Penjualan bersih 31,335,065 16,22 28,370,444 Net sales Beban pokok penjualan 22,169,699 7,16,17, 22,24 20,091,436 Cost of goods sold 8,279,008 Gross profit Laba kotor 9,165,366 Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi 2,308,166 563,528 2,195,939 573,183 Operating expenses Selling General and administrative Jumlah beban usaha 2,871,694 2,769,122 Total operating expenses Laba operasi 6,293,672 5,509,886 Operating income (Beban)/penghasilan lainnya Penghasilan bunga Laba penjualan aset tetap Beban pembiayaan Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih 7,18,20,22 63,179 12,655 (27,789) (28,385) (28,084) Beban lainnya - bersih (8,424) Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi (586) Laba sebelum pajak penghasilan 6,284,662 Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan 16 22 7 19,22 8 6,16 40,860 54,019 (133,837) (28,385) 5,592 Other (expenses)/income Interest income Gain on sale of fixed asset Financing costs Goodwill amortisation Miscellaneous - net (61,751) Other expenses - net (140) Share of results of associates 5,447,995 Profit before income tax 1,640,177 25,832 1,713,059 45,402 Income tax expense Current Deferred - Beban pajak penghasilan - bersih 1,666,009 1,758,461 Income tax expense - net Laba konsolidasi sebelum hak minoritas 4,618,653 3,689,534 Consolidated profit before minority interest 1,141 1,301 Minority interest 4,617,512 3,688,233 Net income Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham 11 Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 841 4,383,000,000 shares 1,054 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR NINE MONTHS ENDED SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK SEMBILAN BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2009 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Modal saham/ Share capital 438,300 42,077 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - - Laba bersih - - - Saldo 30 September 2009 Saldo 1 Januari 2010 Selisih penilaian kembali aset tetap/ Fixed assets revaluation reserve Jumlah/ Total 90,000 6,849,146 - - - - - - - - 3,688,233 3,688,233 - - - - - (2,629,800) (2,629,800) 438,300 42,077 619,503 (29,721) - 90,000 7,907,579 9,067,738 Balance at September 30, 2009 438,300 42,077 614,275 (29,721) - 90,000 9,306,685 10,461,616 Balance at January 1, 2010 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - - 10,855 - - - - 10,855 Cumulative translation adjusments Laba bersih - - - - - - 4,617,512 4,617,512 Net income - - - - - - (6,684,075) (6,684,075) 438,300 42,077 625,130 - 90,000 7,240,122 8,405,908 Dividen Saldo 30 September 2010 21 21 (38,591) (29,721) Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated - Dividen 658,094 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transactions of subsidiaries (29,721) Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 8,047,896 (38,591) Balance at January 1, 2009 Cumulative translation adjustments Net income Dividends Dividends Balance at September 30, 2010 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Halaman 3 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI FOR NINE MONTHS ENDED UNTUK SEMBILAN BULAN BERAKHIR PADA TANGGAL SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Expressed in millions of Rupiah) (Dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes 2010 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada - Pemasok - Karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari: - Penjualan anak perusahaan - Penjualan aset tetap - Penjualan penyertaan saham pada perusahaan assosiasi Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari - Pinjaman jangka pendek - Pinjaman pihak hubungan istimewa Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode Cash flows from operating activities Cash receipts from customers Cash payments to (11,534,318) Suppliers (1,651,189) Employees (14,698,164) Taxes and excise tax (119,384) Financing costs 40,860 Interest income 10,432 Other operating activities 34,034,629 30,650,908 (10,695,421) (1,844,045) (16,732,175) (23,614) 63,211 (56,877) 4,745,708 2,699,145 58,228 29,825 24 7 8,973 6 (206,324) Cash flows from financing activities Proceeds from 6,053,865 Short-term borrowings Receipt of loan from 265,216 related party Repayments of (5,414,705) Short-term borrowings (53,156) Finance leases - 3,413,132 10,142 (3,507,133) (45,128) (3,352,995) 21 (3,481,982) 1,057,402 (1,972,350) Dividends paid to shareholders (284,480) Payment of loan to related party (1,405,610) Net cash flows used in financing activities 937,041 (125,483) (487,411) 931,919 449,630 931,919 - Jumlah 931,919 13,848 Net cash flows provided from operating activities Cash flows from investing activities Proceeds from: Sale of subsidiary 73,274 Sale of fixed assets Sale of investments in shares of associated company Payments for purchases of (429,768) fixed assets Net cash flows used in (356,494) investing activities (303,350) Kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari - Kas dan setara kas - Cerukan Transaksi non kas Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan 2009 Cash and cash equivalents at the beginning of the period Cash and cash equivalents at the end of the period Cash and cash equivalents at the end of the period comprises 640,372 Cash and cash equivalents (190,742) Overdraft - 3 9 7 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4 Net increase in cash and cash equivalents 449,630 Total 17,467 Non-cash transactions Acquisition of fixed assets using finance leases The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. INFORMASI UMUM GENERAL INFORMATION PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”) was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment of the Company was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 107 of Aulia Taufani, S.H., dated December 15, 2009 in order to comply with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. This Articles of Association amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU-0006503.AH.01.09.Year 2010 dated January 26, 2010. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta. Pada tanggal 30 September 2010, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 27.800 orang karyawan tetap (2009: 28.450 orang). As at September 30, 2010, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 27,800 permanent employees (2009: 28,450 employees). Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut: In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions: Halaman 5/1 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) Tahun/ Year 1994 1996 1999 2001 2002 2004 GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions Keterangan/ Description Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares 450,000,000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share 900,000,000 Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share 928,000,000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share 4,640,000,000 Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares 4,500,000,000 Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares 4,391,869,500 Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares 4,383,000,000 As at September 30, 2010 and 2009, the Company’s Commissioners and Directors are as follows: Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010 Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Matteo Lorenzo Pellegrini Douglas Walter Werth Eunice Carol Hamilton Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners Ekadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*) Niken Rachmad (**) Direksi: Presiden Direktur Direktur (*) (**) John Gledhill Yos Adiguna Ginting Paul Norman Janelle Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh Directors: President Director Directors (*) Act as Independent Commissioners (**) Effective as of January 1, 2011 Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen Efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 Halaman 5/2 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) GENERAL INFORMATION (continued) 2009 Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners Angky Camaro(*) Matteo Lorenzo Pellegrini Ekadharmajanto Kasih (**) Phang Cheow Hock (**) Douglas Walter Werth Eunice Carol Hamilton Direksi: Presiden Direktur Direktur (*) (**) Directors: President Director Directors John Gledhill Yos Adiguna Ginting Paul Norman Janelle Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh (*) (**) Meninggal pada 22 Juni 2009 Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company are listed below: Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut: Nama perusahaan/ Company name Kegiatan usaha/ Business activity Passed away on June 22, 2009 Act as Independent Commissioners Domisili/ Domicile Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2010 2009 Jumlah aset/ Total assets 2010 2009 PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (*) Distribusi rokok/ Cigarette distribution Indonesia 1989 99.0 99.0 135,887 1,135,646 PT Sampoerna Printpack (*) Percetakan dan pengemasan/ Printing and packaging Indonesia 1989 100.0 100.0 223,946 716,832 PT Handal Logistik Nusantara (*) Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing Indonesia 1989 100.0 100.0 27,218 119,662 PT Asia Tembakau Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Indonesia 2002 100.0 100.0 163,273 198,593 PT Sampoerna Air Nusantara (*) Jasa transportasi udara/ Air transportation Indonesia 1989 - 100.0 - 84,612 PT Union Sampoerna Dinamika Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Indonesia 2005 100.0 100.0 55,820 45,371 PT Taman Dayu Pengembangan properti/ Property development Indonesia 1990 100.0 100.0 278,320 207,993 PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (*) Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Malaysia 1998 100.0 100.0 255,612 230,223 Sampoerna International Pte. Ltd. Investasi saham di Perusahaan lain/ Equity holdings Singapura/Singapore 1995 100.0 100.0 81,560 24,471 (*) Lihat Catatan 24/See Note 24 Halaman 5/3 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 29 Oktober 2010. The Group’s consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on October 29 , 2010. Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, which are set out in the Statements of Financial Accounting Standards and The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company. a. a. Dasar penyusunan konsolidasi laporan keuangan Basis of preparation of consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar. The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative instruments which are valued at fair value. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. Manajemen menyimpulkan, berdasarkan penilaian atas risiko-risiko (jika ada) seperti risiko kredit, likuiditas, pendanaan, pasar dan penawaran, bahwa asumsi kelangsungan usaha ini telah sesuai. The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on management’s knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge, and current expectations of future events and actions. Management has concluded, based on assessment of risks (if any) around credit, liquidity, funding, market and supply risks, the going concern basis is appropriate. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain. The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Halaman 5/4 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Akuntansi Grup ACCOUNTING Group accounting (1) Subsidiaries (1) Anak perusahaan Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2k untuk kebijakan akuntansi atas goodwill). Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2k for the accounting policy on goodwill). Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi. Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. (2) Associates (2) Perusahaan asosiasi Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2k). Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitasentitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2k). Halaman 5/5 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Akuntansi Grup (lanjutan) ACCOUNTING Group accounting (continued) (2) Associates (continued) (2) Perusahaan asosiasi (lanjutan) c. 2. Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. The Group’s shares of its associates’ postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate. Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred. c. Foreign currency translation Penjabaran mata uang asing (1) Transactions and balances (1) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut: As at September 30, 2010 and 2009, the exchange rates used based on the last published average transactions exchange rates by Bank Indonesia as at September 30, 2010 and 2009, respectively, were as follows: Rupiah penuh/ Full Rupiah 2010 2009 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss 12,139 8,924 9,129 Halaman 5/6 14,158 9,681 9,365 Page 1 Euro 1 United States Dollar 1 Swiss Franc PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. (2) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing (2) Foreign entities within the Group Foreign currency translation (continued) Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang periode sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan. Statement of income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the period and their balance sheets are translated at the exchange rates prevailing on the balance sheet date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the consolidated balance sheet. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale. Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the balance sheet date. Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama periode berjalan sebagai berikut: The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesia’s middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesia’s average middle rates during the period as follows: Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2010 2009 2010 2009 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura d. 8,924 6,774 9,681 6,841 9,141 6,610 d. Kas dan setara kas 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within “short-term borrowings” in current liabilities on the consolidated balance sheet. Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari ”pinjaman jangka pendek” pada kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi. e. 10,680 7,263 e. Trade receivables Piutang usaha Trade receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible. Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Halaman 5/7 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. g. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. Persediaan Inventories Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. g. Instrumen derivatif h. Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Lapangan golf Derivative instruments Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. The gains or losses arising from changes in derivative instruments fair values are recognised in the consolidated statement of income. Instrumen derivatif dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi. h. ACCOUNTING 4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16 20 Fixed assets are stated at historical cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows: Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Golf course The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date. Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca. Halaman 5/8 Fixed assets Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. i. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Aset tetap (lanjutan) ACCOUNTING Fixed assets (continued) Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya. Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use. Biaya bunga untuk mendanai konstruksi aset tetap tertentu dikapitalisasi selama periode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan menyiapkan aset tetap tersebut sampai siap digunakan sesuai tujuan penggunaannya. Biaya-biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban periode berjalan. Interest costs to finance the construction of certain fixed assets are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the assets for their intended use. Other borrowing costs are expensed. Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Grup dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Jumlah tercatat komponen yang diganti, dihapusbukukan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Subsequent costs are included in the fixed assets’ carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of income as incurred. Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun “Aset lainnya - tidak lancar” serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah. The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under “Other assets - noncurrent” and amortised over the legal term of the land rights. i. Sewa Leases Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statement of income on a straight-line basis over the period of the lease. Dalam persewaan aset tetap dimana risiko dan manfaat kepemilikan secara substansi berpindah ke lessee (Grup), maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments. Halaman 5/9 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. Sewa (lanjutan) k. j. Tanah untuk pengembangan Leases (continued) Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term. Setiap pembayaran atas sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang lainnya. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. j. ACCOUNTING Land for development Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan” dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih. Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under “Land for development” and stated at the lower of carrying cost or net realisable value. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”. The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure. k. Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition. Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi. Halaman 5/10 Goodwill Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Penurunan nilai aset At balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. m. Provisions Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Kewajiban estimasian diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal. n. Biaya emisi efek o. Pengakuan pendapatan dan beban Bonds issuance costs Bonds issuance costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of bonds are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issuance costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five years. Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima tahun. o. Impairment of assets Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset. m. Kewajiban estimasian n. ACCOUNTING Revenue and expense recognition Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai. Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax. Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognised when incurred. Halaman 5/11 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. q. PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p. Imbalan pasca-kerja ACCOUNTING Post-employment benefits Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008. The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined contribution pension plan starting April 1, 2008. Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan. A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid. Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti. Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri. The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represents a defined benefit obligation. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestic subsidiaries. q. Perpajakan The Group applies the balance sheet liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts. Grup menggunakan metode liabilitas neraca (balance sheet liability method) pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih. Halaman 5/12 Taxation Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) q. r. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Perpajakan (lanjutan) ACCOUNTING Taxation (continued) Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is recognised or the deferred income tax liability is settled. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised. Amendemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined. r. Pelaporan segmen Segment reporting Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments. Grup mensegmentasikan pelaporan keuangan sebagai berikut: The Group segments its financial reporting as follows: (i) segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; serta segmen usaha lainnya. (i) business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; and others. (ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri. (ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside of Indonesia operations. Halaman 5/13 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. t. Transaksi istimewa dengan pihak-pihak PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. Transactions with related parties hubungan Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards No. 7, “Related Party Disclosures”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. t. Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the period by the weighted average number of shares outstanding during the period. Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih periode berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. 3. ACCOUNTING 3. KAS DAN SETARA KAS 2010 CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 Kas Bank Deposito berjangka 61,095 828,300 42,524 95,561 382,835 161,976 Cash on hand Cash in bank Time deposits Jumlah 931,919 640,372 Total Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. There are no bank balances or time deposits placed at related parties. a. a. Cash in bank Bank 2010 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lain-lain Jumlah 2009 706,508 16,480 230,383 11,171 14,714 4,052 3,988 23,491 48,639 10,789 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Others 745,742 324,473 Total Halaman 5/14 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) a. Bank (lanjutan) a. Cash in bank (continued) 2010 Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Lain-lain 2009 1,857 7,076 38,897 791 United States Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Others Mata uang asing lainnya 73,625 18,674 Other foreign currencies Jumlah 82,558 58,362 Total 828,300 382,835 Total cash in bank Jumlah bank b. Deposito berjangka b. Time deposits 2010 \ 2009 Rupiah Deutsche Bank AG Lain-lain 40,000 2,524 160,000 1,976 Rupiah Deutsche Bank AG Others Jumlah 42,524 161,976 Total Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga tahunan antara 3,75% - 7,25% (2009: 5,00% 7,25%). 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) The above time deposits received interest income at 3.75% - 7.25% (2009: 5.00% - 7.25%). 4. PIUTANG USAHA 2010 TRADE RECEIVABLES 2009 Pihak ketiga Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih 509,753 Bersih 505,295 427,994 Net 24,207 46,785 Related parties (Note 22) 529,502 474,779 Total Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Jumlah (4,458) 432,202 (4,208) Third parties Less Provision for doubtful accounts Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok. Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants. Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi. There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated net sales. Halaman 5/15 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. 4. PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2010 TRADE RECEIVABLES (continued) The aging analysis of trade receivables is as follows: 2009 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari 498,718 398,303 28,078 1,235 101 5,828 74,174 461 395 5,654 Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih 533,960 478,987 Bersih 529,502 (4,458) Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut: 2010 (4,208) 474,779 Net 2009 3,917 1,502 (961) 4,712 919 (1,423) Saldo pada akhir periode 4,458 4,208 Halaman 5/16 Total Less Provision for doubtful accounts The movements in the provision for doubtful accounts are as follows: Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Balance at beginning of the period Provision raised during the period Write-off Balance at the end of the period Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period, management believes the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collectible receivables in the future. Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 5. PERSEDIAAN INVENTORIES 2010 2009 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan 1,655,587 6,312 6,818,176 539,617 122,078 4,927 52,292 1,413,195 7,294 6,130,220 622,238 143,999 7,003 114,736 Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit Barang dagangan 9,198,989 608,844 8,438,685 371,902 Merchandise inventory 9,807,833 8,810,587 Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang (44,247) (34,399) Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual 9,763,586 69,233 8,776,188 71,543 Net Land and buildings held for sale Jumlah persediaan 9,832,819 8,847,731 Total inventories Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2010 Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan Saldo pada akhir periode The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows: 2009 86,279 8,310 (50,342) 34,031 8,497 (8,129) 44,247 34,399 Balance at beginning of the period Provision raised during the period Write-off Balance at the end of the period Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari. Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future. Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Catatan 7). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at September 30, 2010 and 2009 (Note 7). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above. Halaman 5/17 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. 7. 6. PENYERTAAN SAHAM INVESTMENTS IN SHARES Penyertaan saham terdiri atas 49% kepemilikan Grup di Vinataba-Philip Morris Limited (d/h Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) dan PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries (SMSPI) yang dicatat berdasarkan metode ekuitas, dan kepemilikan minoritas di PT Titan Kimia Nusantara Tbk. (Titan) yang dicatat berdasarkan metode biaya. Investments in shares includes the Group’s 49% interests in Vinataba-Philip Morris Limited (previously Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) and PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries (SMSPI) which are both accounted for under the equity method and a minor interest in PT Titan Kimia Nusantara Tbk. (Titan) which is accounted for under the cost method. Pada kuartal kedua 2010, Grup telah menjual seluruh 49% kepemilikan saham pada SMSPI dan sebagian kepemilikan saham minoritasnya di Titan. The Group sold its 49% interest in SMSPI and a portion of its minority share interest in Titan in second quarter 2010. 7. ASET TETAP FIXED ASSETS 2010 1 Jan 10 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Penambahan/ Additions Pengurangan/ Deductions Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments 30 Sep 10 Saldo akhir/ Ending balance 345,664 24,385 1,831,807 2,859,882 9,652 59,476 49,047 67 5,355 152,015 6 34 4,988 355,255 24,385 1,885,962 2,761,902 650,796 244,222 87,359 332 73,751 130,301 113 68 664,517 114,321 Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment 5,956,756 205,866 361,489 5,209 5,806,342 Total Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan 240,907 13,848 25,250 - 229,505 Finance leases Transportation equipment Aset dalam penyelesaian 211,953 291,737 196,309 - 307,381 Construction in progress (196,309) (196,309) - - Reclassifications 315,142 386,739 5,209 6,343,228 Total historical cost Jumlah Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah 6,409,616 Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment 15,749 425,114 983,935 914 74,246 170,191 4,000 117,500 33 3,924 16,663 495,393 1,040,550 450,176 107,599 86,286 8,032 74,341 73,414 54 65 462,175 42,282 1,982,573 339,669 269,255 4,076 2,057,063 Total 116,849 44,021 21,726 - 139,144 Finance leases Transportation equipment Jumlah akumulasi penyusutan 2,099,422 383,690 290,981 4,076 2,196,207 Total accumulated depreciation Nilai buku bersih 4,310,194 4,147,021 Net book value Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Halaman 5/18 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. ASET TETAP (lanjutan) FIXED ASSETS (continued) 2009 1 Jan 09 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Penambahan/ Additions Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments Pengurangan/ Deductions 30 Sep 09 Saldo akhir/ Ending balance 328,832 24,385 1,719,993 2,786,487 21,037 112,312 104,893 1,000 9,030 26,559 (16) (85) (18,520) 348,853 24,385 1,823,190 2,846,301 544,790 206,843 68,757 - 6,077 33,501 (472) (310) 606,998 173,032 Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment 5,611,330 306,999 76,167 (19,403) 5,822,759 Total Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan 247,940 17,467 29,134 - 236,273 Finance leases Transportation equipment Aset dalam penyelesaian 196,001 283,893 306,457 - 173,437 Construction in progress (306,457) (306,457) - - Reclassifications 301,902 105,301 6,232,469 Total historical cost Jumlah Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan 6,055,271 (19,403) 14,530 350,805 821,408 914 66,497 155,632 7,656 11,869 (73) (12,289) 15,444 409,573 952,882 345,569 115,632 72,408 6,686 5,998 26,781 (593) (281) 411,386 95,256 Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment 1,647,944 302,137 52,304 (13,236) 1,884,541 Total 77,821 54,753 23,346 109,228 Finance leases Transportation equipment Jumlah akumulasi penyusutan 1,725,765 356,890 75,650 1,993,769 Total accumulated depreciation Nilai buku bersih 4,329,506 4,238,700 Net book value Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan (13,236) Pada tanggal 30 September 2010, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 81,1% (2009: 40,4%). Aset dalam penyelesaian yang sebagian besar terdiri atas bangunan dan prasarana, kapitalisasi biaya perangkat lunak dan mesin dan peralatan diharapkan akan selesai pada tahun 2011. As at September 30, 2010, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 81.1% (2009: 40.4%). Construction in progress which mainly consists of building and improvements, capitalized software cost and machinery and equipment is expected to be completed in 2011. Laba atas penjualan aset tetap yang diakui untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 ditentukan sebagai berikut: Gain on sale of fixed assets for the period ended September 30, 2010 and 2009 was determined as follows: 2010 Hasil penjualan Nilai buku bersih 2009 29,825 (17,170) 73,274 (19,255) 12,655 54,019 Halaman 5/19 Page Proceeds of sale Net book value PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) zx 7. 7. ASET TETAP (lanjutan) The depreciation charge for the period ended September 30, 2010 and 2009 was allocated as follows: Penyusutan yang dibebankan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 dialokasikan sebagai berikut: 2010 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi 8. FIXED ASSETS (continued) 2009 283,299 63,707 36,684 255,966 61,130 39,794 383,690 356,890 Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Catatan 5). Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at September 30, 2010 and 2009 (Note 5). Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$31,4 juta dan Rp1,39 miliar pada tanggal 30 September 2010 (2009: US$7,5 juta dan Rp42,0 miliar). Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risks insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$31.4 million and Rp1.39 billion as at September 30, 2010 (2009: US$7.5 million and Rp42.0 billion). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above. Perusahaan memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku. The Group has parcels of land with strata titles of Building Utilization Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates. 8. GOODWILL 2010 Biaya perolehan GOODWILL 2009 379,952 379,952 Akumulasi amortisasi Saldo pada awal periode Amortisasi periode berjalan (104,785) (28,385) (66,938) (28,385) Accumulated amortisation At the beginning of the period Current period amortisation Saldo pada akhir periode (133,170) (95,323) At the end of the period 246,782 284,629 Nilai buku bersih Halaman 5/20 Page Cost Net book value PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2010 Pihak ketiga Cerukan - Deutsche Bank AG SHORT-TERM BORROWINGS 2009 Third parties Overdraft Deutsche Bank AG - - 190,742 - 190,742 Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Philip Morris Finance SA - 639,160 Related party (Note 22) Philip Morris Finance SA Jumlah - 829,902 Total Pihak ketiga Third parties Tingkat bunga tahunan yang berlaku untuk Cerukan dan Pinjaman bank jangka pendek: The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans: 2010 Cerukan Pinjaman bank jangka pendek 6.30% - 7.50% 7.63% 2009 9.25% - 14.35% 7.63% - 13.85% Overdraft Short-term bank loan Pihak ketiga Third parties Pada tanggal 30 September 2010, Grup memiliki fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp0,5 triliun dan US$160,0 juta (2009: Rp1,75 triliun dan US$85,0 juta). As at September 30, 2010, the Group had unsecured credit facilities from several banks with maximum limits of Rp0.5 trillion and US$160.0 million (2009: Rp1.75 trillion and US$85.0 million). Pada tanggal 30 September 2010 tidak terdapat saldo pinjaman dari fasilitas di atas. On September 30, 2010, there was no outstanding loan from the facility. Pihak hubungan istimewa Related party Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas dari Philip Morris Finance SA sampai dengan 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018. On September 1, 2008, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA of up to 10% of the total revenue of the Company (based on the latest audited annual financial statements). This facility will expire on September 1, 2018. Pada tanggal 30 September 2009, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar US$66,0 juta (setara dengan Rp639,2 miliar) yang jatuh tempo dan telah dibayar pada beberapa tanggal di bulan Oktober 2009 dan memiliki tingkat suku bunga 0,50875% dalam US$ (Catatan 22). As at September 30, 2009, the outstanding intercompany loan amounted to US$66.0 million (equivalent to Rp639.2 billion) which matured and were repaid on several dates in October 2009 and bore annual interest rates of 0.50875% in US$ (Note 22). Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar pinjaman jangka pendek sebesar US$66,0 juta, Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan Citibank N.A dan Standard Chartered Bank sebesar US$66,0 juta yang mencakup pokok pinjaman dan bunga. Kontrak foreign currency swap berkisar antara Rp 10.133 sampai dengan Rp 10.150 per US$1. Kontrak ini jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang sama dengan penyelesaian pinjaman pada bulan Oktober 2009. To mitigate the risk of fluctuations in the exchange rate from short-term loans of US$66.0 million, the Company entered into foreign currency swap contracts with Citibank N.A dan Standard Chartered Bank totaling US$66.0 million which covered the underlying loan principal and interest. The foreign curreny swap contracts rates range from Rp 10,133 to Rp10,150 for US$1. The contracts matured on the same dates as the loan settlements in October 2009. Halaman 5/21 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2009, kontrak foreign currency swap di atas menghasilkan posisi kewajiban bersih sebesar Rp30,1 miliar (disajikan sebagai bagian dari “Hutang lainnya – Pihak ketiga”). SHORT-TERM BORROWINGS(continued) As at September 30, 2009, the above foreign currency swap contracts resulted in a net liability position amounting to Rp30.1 billion (presented as part of “Other payables – Third parties”). 10. TRADE PAYABLES 10. HUTANG USAHA 2010 2009 Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) 210,321 378,382 207,239 268,720 Third parties Related parties (Note 22) Jumlah 588,703 475,959 Total Trade payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobacco, sauces and wrapping materials. Hutang usaha - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos dan bahan pembungkus. Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 2010 The aging analysis of trade payables is as follows: 2009 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari 583,544 469,815 3,592 1,252 292 23 5,522 348 104 170 Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Jumlah 588,703 475,959 Total 11. TAXATION 11. PERPAJAKAN a. a. Hutang pajak 2010 Taxes payable 2009 Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain 140,398 412,615 196,458 199,461 395,300 212,205 Corporate Income Tax Value Added Tax Others Jumlah 749,471 806,966 Total Halaman 5/22 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAXATION (continued) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) b. b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan Income tax expense/(benefit) 2010 2009 Perusahaan Kini Tangguhan 1,547,659 5,656 1,550,011 42,985 Jumlah 1,553,315 1,592,996 Total 92,518 20,176 163,048 2,417 The Subsidiaries Current Deferred 112,694 165,465 Total Konsolidasi Kini Tangguhan 1,640,177 25,832 1,713,059 45,402 Consolidated Current Deferred Jumlah 1,666,009 1,758,461 Total Anak perusahaan Kini Tangguhan Jumlah The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Company’s estimated taxable income for the nine months ended September 30, 2010 and 2009 is as follows: Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Kewajiban imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Aset tetap Amortisasi biaya tangguhan 2010 2009 6,284,662 5,447,995 (264,890) The Company Current Deferred (426,474) Profit before income tax per consolidated statements of income Less Profit of subsidiaries before income tax 586 140 6,020,358 5,021,661 Shares of results of associates Profit before income tax attributable to the Company 77,960 12,297 Temporary differences Post-employment benefit obligations 35,783 (124,389) (11,977) (19,873) (148,055) 929 Accrued expenses and provisions Fixed assets Amortisation of deferred charges Halaman 5/23 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAXATION (continued) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) 2010 Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan b. Income tax expense/(benefit) (continued) 2009 Permanent differences 243,141 705,443 (49,129) (1,109) (29,925) (6,725) 6,190,638 5,535,752 Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company The computations of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows: Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 2009 Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan 1,547,659 92,518 1,550,011 163,048 Income tax expense - current The Company Subsidiaries - Jumlah 1,640,177 1,713,059 Total Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan 1,418,325 81,454 1,389,170 124,428 Less payments of income taxes The Company Subsidiaries - Jumlah 1,499,779 1,513,598 Total Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan 129,334 11,064 160,841 38,620 Corporate income tax payables The Company Subsidiaries - Jumlah 140,398 199,461 Total Halaman 5/24 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAXATION (continued) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense/(benefit) (continued) The reconciliations between the income tax expense by applying the applicable tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of income are as follows: Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010 2009 Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 6,020,358 5,021,661 Profit before income tax attributable to the Company Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku 1,505,089 1,405,734 Tax calculated at applicable tax rate Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Tax effect of permanent differences: 60,785 (12,282) (277) 197,524 (8,379) (1,883) Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Interest Rent - Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan 1,553,315 112,694 1,592,996 165,465 Income tax The Company Subsidiaries - Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 1,666,009 1,758,461 Income tax expense per consolidated statements of income Rincian beban/manfaat pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 2010 Perusahaan - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Amortisasi biaya tangguhan - Aset tetap The details of income tax expense/(benefit) deferred are as follows: 2009 The Company (8,945) (19,490) 2,994 31,097 3,604 (2,705) 2,212 39,874 Anak perusahaan 5,656 20,176 42,985 2,417 Subsidiaries Jumlah 25,832 45,402 Total Halaman 5/25 Page Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets - PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAXATION (continued) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) c. c. Pajak penghasilan tangguhan Deferred income tax The deferred tax assets and liabilities as at September 30, 2010 and 2009 are as follows: Aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Perusahaan Aset/(kewajiban) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Beban tangguhan - Aset tetap Jumlah Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih d. 2009 The Company Deferred tax assets/(liabilities) - net 131,752 98,601 (14,960) (187,229) 102,020 58,419 (13,454) (142,850) Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Deferred charges Fixed assets - 28,164 4,135 Total 963 22,282 Subsidiaries Deferred tax assets - net Kewajiban pajak tangguhan bersih (10,894) (24,891) Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih 29,127 26,417 Kewajiban pajak tangguhan bersih (10,894) (24,891) d. Peraturan baru Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net New regulation In September 2008, the Indonesian government issued an amendment to the income tax law which became effective commencing January 1, 2009. With this law, the corporate income tax rate was reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards. Di bulan September 2008, pemerintah Indonesia menerbitkan perubahan atas undang-undang pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya undang-undang baru ini, tarif pajak penghasilan badan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% di tahun fiskal 2009 dan 25% di tahun fiskal 2010 dan seterusnya. 12. EXCISE TAX PAYABLE 12. HUTANG CUKAI Hutang cukai merupakan hutang yang timbul dari pembelian pita cukai. Halaman 5/26 Excise tax payable represents payables from the purchase of excise stamps. Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ACCRUED EXPENSES AND PROVISIONS 13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN ESTIMASIAN 2010 2009 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Sumbangan kepada Yayasan Putera Sampoerna Distribusi Honorarium tenaga ahli Lain-lain 258,379 188,564 208,185 195,513 24,125 19,353 13,776 199,484 25,875 4,839 17,603 268,946 Salaries, wages and employee benefits Advertising and promotion Donation to Putera Sampoerna Foundation Distribution Professional fees Others Jumlah 703,681 720,961 Total 14. LONG-TERM DEBT 14. PINJAMAN JANGKA PANJANG 2010 Hutang obligasi 2009 - 1,000,000 Bonds payable Hutang sewa pembiayaan 100,050 137,969 Obligations under finance leases Jumlah 100,050 1,137,969 Total 49,944 1,000,000 58,465 Less current maturities Bonds payable Obligations under finance leases - 49,944 1,058,465 50,106 79,504 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Bagian jangka panjang Long-term portion Hutang obligasi Bonds payable Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) yang jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2009, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan. Obligasi III telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2004. In October 2004, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) which matured on October 26, 2009, bearing a fixed interest rate at 10.75% a year, payable quarterly. Bond III was listed on the Indonesia Stock Exchange on October 26, 2004. Perusahaan telah melunasi hutang obligasi di atas pada tanggal 26 Oktober 2009. The Company settled the bonds above on October 26, 2009. Hutang sewa pembiayaan Obligations under finance leases Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama dan PT Adira Sarana Armada untuk pembelian alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal. The Group has lease commitments with PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama and PT Adira Sarana Armada covering transportation equipment under finance leases with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates. Halaman 5/27 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. LONG-TERM DEBT (continued) 14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) As at September 30, 2010 and 2009, the future minimum rental payments required under the lease agreements are as follows: Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: 2010 Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun 2009 53,050 61,380 52,975 106,703 Within 1 year More than 1 year 114,430 159,678 Total Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai kini atas pembayaran sewa minimum (14,380) (21,709) 100,050 137,969 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun (49,944) (58,465) 50,106 79,504 Bagian jangka panjang Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset tetap terkait. Less amount applicable to interest Present value of minimum rental payments Less current portion Long-term portion Obligations under finance leases are secured by the respective fixed assets. 15. SHARE CAPITAL 15. MODAL SAHAM Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100,0 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: The Company’s shares have a par value of Rp100.0 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at September 30, 2010 and 2009 are as follows: 2010 Pemegang saham/ Shareholders Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Persentase pemilikan/ Percentage of ownership Jumlah/ Amount PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public 4,303,168,205 79,831,795 98.18 1.82 430,317 7,983 Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital 4,383,000,000 100.00 438,300 Halaman 5/28 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. SEGMENT INFORMATION 16. INFORMASI SEGMEN USAHA Grup mengklasifikasikan usahanya ke dalam segmen usaha primer dan sekunder. The Group classifies its operations into primary and secondary business segments. Informasi Segmen Usaha (Primer) Business Segment Information (Primary) 2010 Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation Lain-lain/ Others Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Eksternal Antar segmen 31,267,184 78,160 50,305 164,777 17,576 10,959 (253,896) 31,335,065 - Business Segment Information (Primary) Segment net sales External Inter-segment Jumlah penjualan bersih segmen 31,345,344 215,082 28,535 (253,896) 31,335,065 Total segment net sales Beban pokok penjualan Eksternal Antar segmen 21,971,866 266,394 187,642 - 10,191 8,882 (275,276) 22,169,699 - Cost of goods sold External Inter-segment Jumlah beban pokok penjualan 22,238,260 187,642 19,073 (275,276) 22,169,699 Total segment cost of goods sold 6,253,687 20,128 (6,026) 25,883 6,293,672 Operating income/(loss) Laba/(rugi) operasi Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan (586) 16,778,444 9,702 - - 291,289 6,669 287,139 - (586) (131,398) - Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 4,573,591 7,370 61,316 (72,763) Jumlah kewajiban konsolidasi 17,225,474 16,371 Share of results of associates Segment assets Investments in shares 222,899 Unallocated assets 17,464,744 Total consolidated assets 4,569,514 Segment liabilities 4,488,512 Unallocated liabilities 9,058,026 Total consolidated liabilities Pengeluaran modal 307,455 - 9,743 - 317,198 Capital expenditure Penyusutan dan amortisasi 399,733 12,529 3,385 - 415,647 Depreciation and amortisation Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Geographical Segment Information (Secondary) Penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran modal Grup dari usaha di dalam negeri, pada tahun 2010, masing-masing mencerminkan 98,7%, 98,7%, 96,8% dan 100% dari jumlah penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran konsolidasi. The Group’s net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure in Indonesia in 2010, represents 98.7%, 98.7%, 96.8% and 100.0% from the respective total consolidated net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure. Halaman 5/29 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. SEGMENT INFORMATION (continued) 16. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 2009 Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation Lain-lain/ Others Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Eksternal Antar segmen 28,230,996 - 114,267 739,281 25,181 21,549 (760,830) 28,370,444 - Business Segment Information (Primary) Segment net sales External Inter-segment Jumlah penjualan bersih segmen 28,230,996 853,548 46,730 (760,830) 28,370,444 Total segment net sales Beban pokok penjualan Eksternal Antar segmen 19,452,496 696,605 621,651 2 17,289 15,327 (711,934) 20,091,436 - Cost of goods sold External Inter-segment Jumlah beban pokok penjualan 20,149,101 621,653 32,616 (711,934) 20,091,436 Total segment cost of goods sold 5,301,776 179,961 (8,200) 36,349 5,509,886 Operating income/(loss) Laba/(rugi) operasi Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan (37) 15,819,844 10,233 (103) 876,619 10,330 372,912 - (239,092) - Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 4,283,280 80,826 80,508 (117,193) Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal 442,874 4,894 750 Penyusutan dan amortisasi 363,580 39,811 3,483 (1,283) - (140) 16,830,283 20,563 Share of results of associates Segment assets Investments in shares 174,512 Unallocated assets 17,025,358 Total consolidated assets 4,327,421 Segment liabilities 3,626,559 Unallocated liabilities 7,953,980 Total consolidated liabilities 447,235 Capital expenditure 406,874 Depreciation and amortisation Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Geographical Segment Information (Secondary) Penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran modal Grup dari usaha di dalam negeri, pada tahun 2009, masing-masing mencerminkan 98,5%, 98,5%, 96,7% dan 99,9% dari jumlah penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran konsolidasi. The Group’s net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure in Indonesia in 2009, represents 98.5%, 98.5%, 96.7% and 99.9% from the respective total consolidated net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure. Halaman 5/30 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. COST OF GOODS SOLD 17. BEBAN POKOK PENJUALAN 2010 2009 Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja dan pabrikasi 3,572,205 2,162,980 3,361,105 2,212,009 Raw material cost Labor and overhead cost Jumlah beban produksi 5,735,185 5,573,114 Total production costs Pita cukai Persediaan barang jadi dan barang dagangan awal periode Pembelian barang dagangan Persediaan barang jadi dan barang dagangan akhir periode 12,278,877 10,856,117 2,035,117 4,374,760 1,631,133 3,800,764 (2,264,431) (1,785,097) Excise tax Beginning balance of finished goods and merchandise inventory Purchase of merchandise inventory Ending balance of finished goods and merchandise inventory Beban pokok penjualan rokok Beban pokok penjualan lainnya 22,159,508 10,191 20,076,031 15,405 Cost of goods sold for cigarettes Cost of other sales Jumlah 22,169,699 20,091,436 Total Tidak ada pembelian dari pihak tertentu dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi selain dengan PT Philip Morris Indonesia (Catatan 22). There were no purchases from any party exceeding 10% of the consolidated net sales other than purchases from PT Philip Morris Indonesia (Note 22). 18. OPERATING EXPENSES 18. BEBAN USAHA 2010 Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 20) Jasa manajemen (Catatan 22) Pengangkutan dan distribusi Sewa Penyusutan Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30 miliar) Jumlah 2009 192,591 168,555 Selling Advertising and promotion Salaries, wages and employee benefits (Note 20) Management services (Note 22) Transportation and distribution Rent Depreciation Repair and maintenance Travelling expense Others (less than Rp30 billion each) 2,308,166 2,195,939 Total 838,639 801,122 571,144 318,111 161,809 85,032 63,707 43,358 33,775 539,240 303,555 184,928 63,454 61,130 39,241 34,714 Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 20) Honorarium tenaga ahli Penyusutan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp30 miliar) (Catatan 22) 295,814 37,074 36,684 292,491 38,196 39,794 193,956 202,702 General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 20) Professional fees Depreciation Others (less than Rp30 billion each) (Note 22) Jumlah 563,528 573,183 Total 2,871,694 2,769,122 Total operating expenses Jumlah beban usaha Halaman 5/31 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. FINANCING COSTS 19. BEBAN PEMBIAYAAN 2010 Beban bunga Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Hutang obligasi 2009 Interest expense Bank borrowings Obligations under finance leases 12,297 10,254 22,889 14,398 305 920 - 80,625 Jumlah Biaya lindung nilai Lain-lain 22,856 4,212 721 118,832 12,587 2,418 Total Hedging costs Others Jumlah beban pembiayaan 27,789 133,837 Total financing costs Short-term borrowings - related party (Note 22) Bonds payable 20. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS 20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA Program pensiun Pension plan Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp44,4 miliar untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 (2009: Rp40,9 miliar). On April 1, 2008, the Company established a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by the employee will be determined based on the contribution paid by the employer and the employee and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries’ contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employee’s basic salary or Rp44.4 billion for the period ended September 30, 2010 (2009: Rp40.9 billion). Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun Post-employment benefits not covered by a pension plan Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan UndangUndang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan atas karyawankaryawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program. Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan referred to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan. Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen berdasarkan metode the “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions: Halaman 5/32 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. POST-EMPLOYMENT (continued) 20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun (lanjutan) Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian 2009 10.75% 8.0% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999 12.5% 10.0%;15.0% (2009) 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999 2010 OBLIGATIONS Post-employment benefits not covered by a pension plan (continued) 2010 Rincian beban imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun adalah sebagai berikut: BENEFIT Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table The details of the post-employment benefit expenses not covered by the pension plan were as follows: 2009 Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada periode berjalan 26,890 38,530 8,495 19,964 30,385 2,250 521 2,511 Current service cost Interest cost Past service cost Net actuarial losses recognised during the period Jumlah beban 74,436 55,110 Total expense Mutasi kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut: 2010 The movements in post-employment obligations were as follows: 2009 Saldo awal periode Beban imbalan pasca-kerja periode berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan 363,398 243,961 74,436 (37,679) 55,110 (40,641) Saldo akhir periode 400,155 258,430 Halaman 5/33 benefit Page Balance at the beginning of the period Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the period PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. DIVIDENDS 21. DIVIDEN 2010 2010 Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2010 (RUPS 2010), para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp6,68 triliun atau Rp1.525 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari Rp5,1 triliun laba bersih tahun buku 2009 dan Rp1,6 triliun dari laba ditahan sampai dengan tahun buku 2008 dimana: Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on June 18, 2010 (AGMS 2010), the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp6.68 trillion or Rp1,525 (full Rupiah) per share from Rp5.1 trillion of the net income of 2009 Financial Year and Rp1.6 trillion from the 2008 retained earning in which: - Rp2,69 triliun atau Rp615,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 29 September 2010; - Rp3,99 triliun atau Rp910,0 (Rupiah penuh) akan dibagikan dalam satu tahap atau lebih dimana besaran, jadwal dan tata cara distribusinya dikuasakan kepada Direksi Perusahaan. - Rp2.69 trillion or Rp615.0 (full Rupiah) per share paid on September 29, 2010; - Rp3.99 trillion or Rp910.0 (full Rupiah) per share will be distributed in one or more phases, in which the amount, schedule and procedure of the distribution is delegated to the Directors of the Company. 2009 2009 Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,63 triliun atau Rp600,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2008, yang telah dibagikan sebagai berikut: Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2009, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp2.63 trillion or Rp600.0 (full Rupiah) per share from the 2008 net income, which distributed as follows: - Rp1,49 triliun atau Rp340,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 6 Juli 2009; - Rp0,48 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 22 Desember 2009; - Rp0,66 triliun atau Rp150,0 (Rupiah penuh) telah dibayar pada tanggal 25 Pebruari 2010. - Rp1.49 trillion or Rp340.0 (full Rupiah) per share paid on July 6, 2009; - Rp0.48 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share paid on December 22, 2009; - Rp0.66 trillion or Rp150.0 (full Rupiah) per share paid on February 25, 2010. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp1,71 triliun atau Rp390,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2007 dimana sebesar Rp1,23 triliun atau Rp280,0 (Rupiah penuh) per saham dibayar pada tanggal 29 Oktober 2008 dan Rp0,48 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham dibayar pada tanggal 25 Maret 2009. Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp1.71 trillion or Rp390.0 (full Rupiah) per share from the 2007 net income in which Rp1.23 trillion or Rp280.0 (full Rupiah) per share was paid on October 29, 2008 and Rp0.48 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share was paid on March 25, 2009. Halaman 5/34 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI ISTIMEWA MENGENAI PIHAK HUBUNGAN 22. RELATED PARTY INFORMATION Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan metode perhitungan harga cost plus. The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties which have been priced using a cost plus method. Sifat transaksi material dan hubungan istimewa Nature of material transactions and relationship with related parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties Transaksi yang signifikan/ Significant transactions PT Philip Morris Indonesia Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder - Penjualan bahan kemasan rokok/Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin/Purchase of machinery - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges - Pembiayaan/Financing Philip Morris Product SA Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Philip Morris International Management SA Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Biaya jasa teknis/Technical services charges - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Pendapatan jasa dan lainnya/Service income and others Philip Morris Services SA Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges (Malaysia) Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Biaya jasa manajemen/Management services charges Philip Morris International IT Service Center SARL Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Biaya jasa charges Management Godfrey Phillips Sdn. Bhd. Halaman 5/35 Page Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development teknis/Technical services PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK HUBUNGAN 22. RELATED PARTY INFORMATION (continued) Sifat transaksi material dan hubungan istimewa (lanjutan) Nature of material transactions and relationship with related parties (continued) Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties Transaksi yang signifikan/ Significant transactions Philip Morris Information Services Limited Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Biaya jasa teknis/Technical services charges Philip Morris International Management SA (Tolling) Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Penjualan rokok/Sales of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Pendapatan jasa teknis/Technical services income Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Penjualan rokok/Sales of cigarette - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor/Purchase of tobacco, sauce and flavor - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Pembiayaan/Financing Philip Morris Finance SA Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Pembiayaan/Financing Philip Morris Ukraine Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Pembelian mesin cadang/Purchase of spareparts Philip Morris Global Services Inc Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Biaya jasa manajemen/Management service charges Philip Morris Korea Inc. Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Penjualan tembakau/Sales of tobacco Godfrey Philips (India) Ltd. Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder - Pembelian tobacco Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties Halaman 5/36 Page dan suku machinery and tembakau/Purchase of PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK 22. RELATED PARTY INFORMATION (continued) HUBUNGAN Transaksi hubungan istimewa yang material Significant transactions with related parties Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut: The details of transactions with related parties are as follows: 2010 2009 Transaksi usaha Penjualan PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Product SA Philip Morris Korea Inc Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Godfrey Philips India, Ltd. Philip Morris Product SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Trade transactions 62,587 67,530 31,652 13,487 3,298 1,946 879 39,084 11,685 3,057 525 113,849 121,881 0.36% 0.43% 4,236,141 3,844,721 31,815 18,145 11,318 437 77 280,738 1,285 441 4,297,933 4,127,185 13.72% 14.55% Transaksi lainnya Penjualan lainnya Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Product SA Philip Morris Korea Inc Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Godfrey Philips India, Ltd. Philip Morris Product SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales Other transactions 73 - 4,874 1,983 317 Other sales Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion) 73 7,174 Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi 0.00% 0.03% As a percentage of the consolidated net sales Pembelian lainnya Philip Morris Ukraine PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) 2,734 27 2,870 1,446 Other purchases Philip Morris Ukraine PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion) 2,761 4,316 0.01% 0.02% Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Halaman 5/37 Page As a percentage of the consolidated net sales PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK HUBUNGAN 22. RELATED PARTY INFORMATION (continued) Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan) 2010 Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Global Services Inc Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Beban pembiayaan Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pendapatan jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Product SA Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Korea Inc Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Penghasilan bunga PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Significant (continued) transactions with related parties 2009 Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Global Services Inc Others (below Rp1.0 billion) 299,673 105,974 39,900 297,727 134,843 7,356 25,812 18,064 13,087 8,560 2,929 46 31,214 17,015 14,626 41,755 23 514,045 544,559 1.64% 1.92% As a percentage of the consolidated net sales 305 920 Financing costs Philip Morris Finance SA 0.00% 0.00% As a percentage of the consolidated net sales Service income and others Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Product SA Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Korea Inc Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion) 51,174 32,266 12,335 22,054 24,674 15,515 2,638 97 699 12,287 18,270 557 127,063 65,503 0.41% 0.23% As a percentage of the consolidated net sales 6,769 3,015 94 3,756 264 Interest income PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Finance SA 9,878 4,020 0.03% 0.01% Halaman 5/38 Page As a percentage of the consolidated net sales PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK HUBUNGAN 22. RELATED PARTY INFORMATION (continued) Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa Account balances with related parties Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: The details of balances from related parties are as follows: 2010 Piutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Korea Inc Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris Finance SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris International Management SA Philip Morris Product SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris Korea Inc PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi 2009 Trade receivables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Korea Inc Others (below Rp1.0 billion) 12,783 9,158 9,405 1,245 774 36,966 661 24,207 46,785 0.14% 0.27% As a percentage of the consolidated assets 90,450 58,265 45,613 128,987 10,043 4,919 8,402 3,847 3,653 2,884 2,458 756 1,966 1,462 2,357 166 180,758 185,470 1.03% Other receivables Philip Morris Finance SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris International Management SA Philip Morris Product SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris Korea Inc PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion) 1.09% As a percentage of the consolidated assets Sampoerna International Pte. Ltd. dan Sampoerna Packaging Asia Pte., anak perusahaan di Singapura, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris Finance SA. Sampoerna International Pte. Ltd. and Sampoerna Packaging Asia Pte., subsidiaries in Singapore, provided intercompany loans to Philip Morris Finance SA. Jumlah saldo piutang adalah sebesar US$10,1 juta (setara dengan Rp90,5 miliar) (2009: US$4,7 juta/setara dengan Rp45,6 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga antara 0,09%-0,22% (2009: 0,11625%). The outstanding intercompany loan amounted to US$10.1 million (equivalent to Rp90.5 billion) (2009: US$ 4.7 million/equivalent to Rp45.6 billion) and bore annual interest rates of 0.09%-0.22% (2009: 0.11625%). Pada bulan Januari 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., anak perusahaan di Malaysia, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. maksimum sampai dengan setara US$32,0 juta. In January 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., a subsidiary in Malaysia, provided intercompany loans facility to Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. up to the equivalent of US$32.0 million. Jumlah saldo piutang adalah sebesar RM20,0 juta (setara dengan Rp58,2 miliar) (2009:RM43,5 juta/setara dengan Rp121,1 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga sebesar 3,67%-4,57% (2009: 3,40%4,70%). The outstanding intercompany loan amounted to RM20.0 million (equivalent to Rp58.2 billion)(2009:RM43.5 million/equivalent to Rp121.1 billion) and annual interest rate of 3.67%-4.57% (2009: 3.40%-4.70%). Halaman 5/39 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK 22. RELATED PARTY INFORMATION (continued) HUBUNGAN Account balances with related parties (continued) Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan) 2010 2009 Pinjaman jangka pendek Philip Morris Finance SA Persentase terhadap kewajiban konsolidasi - 639,160 - 8.04% Short-term borrowings Philip Morris Finance SA As a percentage of the consolidated liabilities Hutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Product SA 378,380 2 268,720 - Trade payables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Product SA 378,382 268,720 4.18% 3.38% Persentase terhadap kewajiban konsolidasi Hutang lainnya Philip Morris International Management SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Product SA Philip Morris Management Services SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap kewajiban konsolidasi 15,859 14,729 12,248 4,860 26,018 3,130 6,202 3,551 2,998 1,312 10 2,858 1,155 8,582 28 52,016 51,524 0.57% 0.65% As a percentage of the consolidated liabilities Other payables Philip Morris International Management SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Product SA Philip Morris Management Services SA Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities 23. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 23. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 30 September 2010, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: As at September 30, 2010, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2010 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lainnya Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha Hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih US$ 886,702 1,280,163 6,787,464 CHF 8,954,329 US$ 7,211,614 274,856 14,339,878 21,826,348 CHF - EUR 200 Assets 7,915 Cash and cash equivalents 11,424 Trade receivables 60,572 Other receivables - - - 200 79,911 Total assets 236,415 378,086 67,245 37,067 Liabilities Trade payables Other payables 57,423 671,924 128,946 233,258 Accrued expenses and provisions Total liabilities (671,724) (153,347) 2,070 3,288,822 EUR 30,658 3,321,550 US$(12,872,019) CHF (3,321,550) EUR Halaman 5/40 Page Liabilities - net PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING LAINNYA a. DAN INFORMASI 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS INFORMATION Pada bulan Agustus 2010, Group telah menjual seluruh kepemilikan saham di PT Sampoerna Air Nusantara (SAN) dengan harga jual sebesar US$6,5 juta (setara Rp 58,2 milyar). a. AND OTHER On August 2010, Group sold all of its ownership in PT Sampoerna Air Nusantara (SAN) for US$6.5 million (equivalent to Rp 58.2 billion). Transaksi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan. This transaction has no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries. Sehubungan dengan akan diberlakukannya perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan merestrukturisasi kegiatan usaha produksi rokok di Malaysia melalui PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) dan anak perusahaannya. b. In relation with the implementation of ASEAN Free Trade Area (AFTA) effective January 1, 2010, the Company has restructured the cigarette operations in Malaysia through its subsidiary PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) and its subsidiary. Perusahaan mengalihkan produksi rokok untuk pasar Malaysia yang dilakukan oleh SJL ke Perusahaan di Indonesia. Dengan pengalihan ini, Perusahaan menutup kegiatan produksi rokok SJL di Malaysia pada bulan Maret 2010, yang di ikuti oleh terminasi karyawan SJL. The Company has moved the manufacture of the cigarettes for the Malaysian market from SJL to the Company in Indonesia. As part of this plan, the Company closed down SJL‘s cigarette production in Malaysia in March 2010, followed by the termination of SJL’s employees. Rencana ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan. This plan has no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries. c. Mulai bulan Januari 2010, Perusahaan melakukan perluasan kegiatan, yaitu menjual dan mendistribusikan produk rokok secara langsung dan melakukan sendiri percetakan kemasan produk rokok. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan telah melakukan pembelian aset-aset tertentu dan kewajiban-kewajiban tertentu dari PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, PT Sampoerna Printpack dan PT Handal Logistik Nusantara, yang semuanya merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan (Catatan 1). c. Starting January 2010, the Company has expanded its activity such that it directly sells and distributes its cigarettes and does its own printing for cigarette packaging. In connection with this, the Company acquired certain assets and assumed certain liabilities of PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas, PT Sampoerna Printpack and PT Handal Logistik Nusantara, all of which are wholly owned subsidiaries of the Company (Note 1). Transaksi tersebut telah di selesaikan pada bulan Januari 2010 dan tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan. The transaction was finalised in January 2010 and has no significant impact on the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries. d. Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar. d. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Company’s total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price. Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp0,5 triliun (2009: Rp1,3 triliun) untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit. As at September 30, 2010, the Company had advanced Rp0.5 trillion (2009: Rp1.3 trillion) for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by Standby Letter of Credit. b. Halaman 5/41 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PENTING LAINNYA (lanjutan) e. f. g. INFORMASI 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS INFORMATION (continued) AND OTHER Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu bervariasi antara satu sampai dengan tiga tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. e. The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements vary from one to three years and are extendable based on mutual agreement by both parties. Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp872,0 miliar untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 (2009: Rp879,6 miliar), termasuk dalam biaya produksi. Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp872.0 billion for the nine months ended September 30, 2010 (2009: Rp879.6 billion), are included within cost of production. Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok, mesin dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan. f The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials, machinery and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing. Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006. The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders’ General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006. Pada tanggal 10 Januari 2005, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas) menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015. g. On January 10, 2005, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas) entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015. Pada tanggal 22 Desember 2009, perjanjian distribusi diatas telah diubah dengan mengalihkan seluruh hak Panamas sebagai distributor tunggal kepada Perusahaan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010. On December 22, 2009, the distribution agreement was amended by assigning all Panamas’s rights as the sole distributor to the Company effective from January 1, 2010. Halaman 5/42 Page PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PENTING LAINNYA (lanjutan) h. INFORMASI 24. SIGNIFICANT AGREEMENTS INFORMATION (continued) h. PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama 20 tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Persentase pendapatan TD terhadap penjualan konsolidasi adalah sebesar 0,06%. AND OTHER PT Taman Dayu (TD) has a 20 year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005. TD revenue as a percentage of the consolidated revenue was 0.06%. 25. COMMITMENTS 25. KOMITMEN a. Purchase of fixed assets a. Pembelian aset tetap As at September 30, 2010, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp72.07 billion (2009: Rp100.86 billion). Pada tanggal 30 September 2010, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp72,07 miliar (2009: Rp100,86 miliar). b. Rent b. Sewa The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows: Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut: 2010 2009 Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun 77,483 22,989 131,031 118,602 Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years Jumlah 208,514 141,591 Total 26. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS 26. REKLASIFIKASI AKUN Several accounts in the 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2010 consolidated financial statements. Penyajian beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2010. 27. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS 27. STANDAR AKUNTANSI Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup, dengan ringkasan sebagai berikut: The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group, with a summary as follows: - 14 standar yang berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. - 14 standards applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2011. - Satu standar yang berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. - One standard applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2012. Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan. The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the financial statements. Halaman 5/43 Page