Seminar Skripsi LOGO Degradasi Gliserol Menjadi Produk Kimia Antara (Chemical Intermediate Product) pada Kondisi dekat Air Superkritis Oleh Evy Kurnia Rahmawati 2305100059 Yuan Anggraeni 2305100101 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Sumarno, M.Eng Laboratorium Teknologi Material www.themegallery.com Jurusan Teknik Kimia FTI ­ ITS Latar Belakang Produksi biodesel yang tinggi menyebabkan peningkatan jumlah produk samping (gliserol) LOGO Laboratorium www.themegallery.com Teknologi Material Penelitian Terdahulu Diagram Adhikari, dkk (2007) Himmi, dkk (1999) Fermentasi gliserol secara batch untuk mengetahui parameter proses terbaik dalam produksi 1,3propanediol Buhler, dkk (2002) Dua mekanisme reaksi degradasi gliserol, yaitu reaksi ionik dan reaksi radikal bebas yang saling berkompetisi pada near- dan Produksi H2 dari gliserol melalui steam reforming dengan katalis berbasis Ni supercritical water LOGO Laboratorium www.themegallery.com Teknologi Material Penelitian Terdahulu Byrd, dkk (2008) Produksi H2 dari degradasi gliserol pada daerah supercritical water dengan katalis Ru/Al2O3. Gliserol terdegradasi menjadi hidrogen, karbondioksida, dan sedikit karbon monoksida Hakim, dkk (2009) Degradasi gliserol menjadi chemical intermediate pada kondisi hidrotermal. Produksi chemical intermediate product didominasi oleh etanol dan metanol LOGO Laboratorium www.themegallery.com Teknologi Material Perumusan Masalah Diagram Perbedaan rasio massa larutan gliserol‐air tidak berpengaruh terhadap jenis produk degradasi Rasio massa larutan gliserol‐air dengan porsi air yang lebih mempengaruhi lintasan reaksi degradasi gliserol Sehingga berpengaruh terhadap konsentrasi komponen yang dihasilkan Lintasan reaksi degradasi gliserol dipengaruhi oleh kondisi operasi Pengaruh temperatur dan waktu reaksi terhadap konsentrasi produk hasil degradasi LOGO Laboratorium www.themegallery.com Teknologi Material Tujuan Penelitian Diagram Mempelajari pengaruh temperatur reaksi terhadap konsentrasi produk kimia antara Mempelajari pengaruh waktu reaksi terhadap konsentrasi produk kimia antara Laboratorium www.themegallery.com Teknologi Material Manfaat Penelitian Memperluas kegunaan crude gliserol menjadi bahan kimia antara Meningkatkan nilai ekonomi crude gliserol sebagai energi alternatif Laboratorium Teknologi Material Diagram Fluida Superkritis o Air digunakan sebagai reaktan o Air sebagai salah satu fluida superkritis digunakan sebagai media reaksi degradasi gliserol Non toxic (tidak beracun) Tidak mudah terbakar H2O Murah Mudah didapat Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Hot Compressed Water 40000 Hot compressed water (HCW) adalah air yang Tekanan (kPa) 30000 berada di atas 200oC (sub kritis dan superkritis) A 20000 (Kruse, dkk., 2006) 10000 Ket A = Titik kritis air 0 100 200 300 Temperatur (oC) 400 500 ( Tc=374 oC dan Pc=22081 kPa) Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Propertis Air Tc (Kruse, dkk., 2006) Ket IP = Ionic product ε = konstanta dielektrik ρ = densitas Laboratorium Teknologi Material Degradasi Gliserol Menjadi Produk Kimia Antara (Chemical Intermediate Product) pada Kondisi dekat Air Superkritis METODOLOGI PENELITIAN Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Bahan 1 2 3 Gliserol p.a. Aquades pro chromatography Gas N2 Ultra High Purity (Merck) (CV. TriGases) 87% (Merck) Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Skema Peralatan Keterangan : 1 Reaktor 2 Band heater 3Isolator 4Thermocouple 5Temperature controller 6AC source 7Pressure gauge 8Tabung Nitrogen 9Valve menuju booster hidroulik 10 Booster hidroulik 11Safety valve 12Valve menuju reaktor 13Valve menuju udara Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Spesifikasi Reaktor Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Variabel Penelitian Temperatur T = 200, 250, 300, 350, 400 (oC) Waktu reaksi 10, 20, 30, 40, 50, 60 (menit) Pada Kondisi Operasi •Tekanan = 250 kgf/cm2 •Rasio gliserol : air = 1 : 10 ( massa : massa ) Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Distribusi Produk Distribusi produk degradasi dari konsentrasi terbesar sampai terkecil Temperatur Reaksi Produk Utama 200oC Asetaldehid 250oC Asetaldehid, metanol 300oC Asetaldehid, metanol, etanol 350oC Asetaldehid, metanol, etanol 400oC Asetaldehid, metanol, etanol Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Pengaruh Temperatur Reaksi 70 60 asetaldehid etanol metanol Konsentrasi (mg/l) 50 40 30 20 10 0 200 250 300 350 400 Temperatur (oC) Pengaruh temperatur reaksi terhadap konsentrasi produk pada tekanan 250 kgf/cm2 dan Waktu reaksi 60 menit Laboratorium Teknologi Material www.themegallery.com Pengaruh Waktu Reaksi 70 asetaldehid etanol metanol 60 Konsentrasi (mg/l) 50 40 30 20 10 0 10 20 30 40 50 60 Waktu Reaksi (menit) Pengaruh waktu reaksi terhadap konsentrasi produk pada tekanan 250 kgf/cm2 dan Temperatur (d) 350oC Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Pengaruh Waktu Reaksi 70 asetaldehid etanol metanol 60 Konsentrasi (mg/l) 50 40 30 20 10 0 10 20 30 40 50 60 Waktu Reaksi (menit) Pengaruh waktu reaksi terhadap konsentrasi produk pada tekanan 250 kgf/cm2 dan temperatur 400oC Laboratorium LOGO Teknologi Material www.themegallery.com Kesimpulan Pada kondisi di bawah titik kritis air (374oC), konsentrasi produk asetaldehid, etanol dan metanol meningkat sebanding dengan bertambahnya waktu reaksi. Sedangkan pada kondisi di atas titik kritis air (374oC), konsentrasi ketiga produk mengalami penurunan setelah menit ke‐40. Produk asetaldehid, metanol dan etanol masing‐masing terbentuk pada temperatur 200oC, 250oC, dan 300oC. Konsentrasi ketiga produk mengalami kenaikan seiring bertambahnya temperatur reaksi, kecuali asetaldehid mengalami kenaikan maksimum pada 350oC. LOGO Laboratorium www.themegallery.com Teknologi Material LOGO Laboratorium Teknologi Material Jurusan Teknik Kimia FTI ITS Produk Liquid Degradasi Gliserol Formaldehyde Allyl alcohol methanol Acetaldehyde propionaldehyde acrolein ( Buhler, 2001) Laboratorium Teknologi Material Produk Gas Degradasi Gliserol CO formaldhyde H2 CO2 ( Buhler, 2001) Laboratorium Teknologi Material