reproduction - Kabupaten Bengkulu Tengah

advertisement
MANAGEMENT REPRODUKSI
Drh. Joko Susilo
BPPV REGIONAL III LAMPUNG
1. SIKLUS
a. Lama
b. Fase
Proestrus
Folikulogenesis
FSH
: 18 – 21 hari
Proestrus
: 2 – 3 hari
Estrus
: 1 hari
Met estrus
: 1 hari
Diestrus
: 16 hari
Estrus
Fol Graff
Estrogen
Metestrus
Diestrus
Ovulasi
Corpus Luteum
LH
Progesteron
SIKLUS HORMONAL
HIPOTHALAMUS
GnRH
Positif Feedback
Negatif Feedback
PITUITARIA ANTERIOR
OTAK
Foilcle Stimulating Hormon
Folikulogenesis
Folikel de Graaf
Ovum
Estrogen
Luteotropik Hormon
Luteinizing Hormon
Ovulasi
Corpus Luteum
Progesteron
STATUS OVARIUM
Normal
Abnormal
Infeksi
Folikel
Corpus Luteum
ESTRUS
Metabolisme
CL persisten
Static
Folikuler
Luteal
genetic
Cysta
Atropi
Korpora luteal
ANESTRUS
Gepeng
Agenesis
Hipoplasia
Repeat Breeding
IB dini atau telat
Anovulasi
Sperma mati
Delayed ovulasi
Uterus infeksi
Gagal fertilisasi
KAWIN BERULANG
( REPEAT BREEDER )
Progesteron Rendah  CL kecil
Kontraksi uterus  PGF2α
Benturan fisik
Kematian Embrio dini
Cysta Corpora luteal
Endometritis subklinis
ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI
NO.
HORMON
PENGHASIL
FUNGSI
SEDIAAN
1
Foilikel Stimulating hormon ( FSH )
Ovarium
Proses folikulogenesis
Gunaser ™
2
Estrogen
Folikel ovarium
Tingkah laku seksual / estrus
Cidirol ™
3
Luteinizing Hormon ( LH )
Ovarium
Ovulasi dan pembentukan CL
Chorulon ™
4
Progesteron
Corpus Luteum
Membantu proses kebuntingan
CIDR
( implantasi )
Plasenta
Menjaga kebuntingan
Glandula adrenal
Negatif Feedback GnRH
Cuemate ™
5
Luteotropik Hormon
Adeno Hypophisa
Luteinasi korpus luteum
6
Prostaglandin F2@
Gld. Uterina (endomet)
Melisiskan CL
Lutalyse ™
Kontraksi uterus
Juramate ™
( Induksi Partus&involusi )
7
Relaksin
Pituitaria posterior
Dilatasi cervik ( Calving )
8
Oxytocin
Pituitaria posterior
Milk Let Down
Kontraksi uterus
MACAM STATUS OVARIUM
NO
1
Folikel
STATUS
2
Corpus Luteum ( CL )
3
CL. Persisten
4
Cysta Ovaria
a. Cysta Folikuler
b. Cysta Luteal
c. Cysta Corpora
Luteal
BENTUK
Bulat pada ovarium
fluktuatif
Melekat di bagian luar
Ovarium dan kenyal
Melekat di bagian luar
Ovarium dan keras
PENYEBAB
Siklus normal estrus ( FSH )
Infeksi metrium & pyometra
IB tidak lege artis
Penanganan partus tdk Hygiene
PGF2α
Iodium Povidon 2% IU
Folikel multiple
Ovarium besar
Folikel mjd sel Lutein
Ovarium besar
Seperti CL
Ada lubang pada CL
FSH Normal & Deficiensi LH
Sifat: Nimfomania
FSH Normal & Deficiensi LH
Sifat: Anestrus anovulasi
FSH & LH Normal
LTH defisiensi
( Progesteron Rendah )
Sifat : Repeat Breeder
Defisiensi nutrisi
Defisiensi energi
Laktasi tinggi
Penyakit kronis
Genetik
LH
GnRH
PGF2α
5
Static ( Hipofungsi )
Ovarium licin
Tanpa Folikel / CL
6
Agenesis, atropi
Hipoplasia ovaria
Kecil
Gepeng
TREATMEN
Siklus normal diestrus ( LH )
GnRH
GnRH
Perbaikan menajemen
Cumate ™
Culling
TANDA-TANDA SAPI BIRAHI
UTAMA
PENDUKUNG
1. Saluran reproduksi primer tegang
1. Chalking hilang
2. Ada folikel pada ovarium
2. Ada tanda lecet akibat gesekan di pinggul
3. Vulva merah, bengkak, suhu naik
3. Nafsu makan turun
4. Sapi gelisah dan berteriak-teriak
4. Ekor bergerak aktif
5. Menaiki dan diam saat dinaiki
6. Keluar lendir jernih dari vagina
KELAHIRAN
( CALVING )
NORMAL
RFM
METRITIS
ABNORMAL
NOT RFM
NOT METRITIS
METRITIS
NOT METRITIS
RFM
METRITIS
NOT RFM
NOT METRITIS
METRITIS
>>
NOT METRITIS
90%
ENDOMETRITIS
MILD ENDOMET.
( Day 28 )
( Lendir infeksi )
RETAINED FETAL MEMBRAN
ENDOMETRITIS >>
TOTAL
PARTIAL
MILD ENDOMET
1 – 2 hari
Infeksi <<
> 2 hari
Infeksi >>
Not seen
Bahaya
Lebih lama
Metritis Late
MILD ENDOMET <<
PENYEBAB
DISTOKIA PADA SAPI
SEBAB INDUK
1. Inersia uterus ( tidak kontraksi )
SEBAB FISIK
SEBAB FETUS
1. Disproporsional feto-pelvic
1. Abnormal presentasi, posisi,
a. Primer
2. Torsi uterus
b. Sekunder
3. Stenosis cervik dan vagina
2. Pertumbuhan abnormal
4. Kelainan kongenital
3. Terlalu besar atau kembar
2. Dilatasi cervik tidak sempurna
FASE I
1. sapi gelisah
2. Vulva kendor
3. Vulva keluar lendir
FASE CALVING
FASE II
1. Sapi merejan
2. Amnion terlihat
3. Amnion pecah
4. Organ tubuh pedet terlihat
5. Pedet keluar
FASE III
1. Plasenta keluar
postur.
Download