Uploaded by User115186

1.teori Listrik

advertisement
DEFINISI ARUS BOLAK - BALIK
ARUS BOLAK - BALIK IALAH ARUS YANG MEMPUNYAI BESAR MAUPUN ARAH
BERUBAH - UBAH
ARUS BOLAK - BALIK
PENGERTIAN ARUS BOLAK - BALIK (ABB)
800
1800
3600
0
90
180
360
270
2700
SATU PERIODE (T)
ABB DAPAT DINYATAKAN SEBAGAI VEKTOR BERPUTAR DENGAN KECEPATAN RADIAL /
DETIK BILA 1 BERPUTAR =
JARAK = 3600 L = 2
WAKTU = T
JARAK
KECEPATAN = --------------WAKTU
2
 = ----T
PENGERTIAN FREKWENSI
f = 50 Hz
1 DETIK MENGHASILKAN 50 GELOMBANG ATAU
1 GELOMBANG MEMBUTUHKAN WAKTU 1 / 50 DETIK
f = f Hz
1 DETIK MENGHASILKAN f GELOMBANG ATAU
1 GELOMBANG MEMBUTUHKAN WAKTU 1 / f DETIK
PADAHAL 1 GELOMBANG, WAKTUNYA = T DETIK
1
JADI
T = -----f
2
2
 = ------ = ------ = 2 f
T
I
---f
 = 2 f
DEFINISI FREKWENSI
IALAH JUMLAH PERUBAHAN ARAH ARUS PER DETIK ATAU JUMLAH SINUSIODA PER DETIK HARGA - HARGA
APP 1 PHASA
HARGA SESAAT
HARGA MAXIMUM
HARGA EFEKTIF
HARGA RATA - RATA
HUBUNGAN HARGA - HARGA ABB TERHADAP HARGA MAXIMUM
HARGA SESAAT

I
I
I MAX
i
t
SIN  = I/1 MA
HARGA SESAAT IALAH HARGA - HARGA ABB PADA SAAT TERTENTU PADA
GELOMBANG SINUSIODA
i = 1 MAX. SIN 
KARENA  = W.t, MAKA :
HARGA SESAAT = I = 1 MAX. SIN. w.t
VEKTOR I DAPAT DIURAIKAN MENJADI 2 KOMPONEN, YAITU :
• KOMPONEN SEFASA DENGAN U (DISEBUT ARUS AKTIF = 1a)
• KOMPONEN TEGAK LURUS U (DISEBUT ARUS REAKTIF = Ire)

U
Ia
----- = COS 
Ia = I COS 
I
Ire
----- = COS 
IV2

I
Ire = I SIN 
DAYA PADA BEBAN KOMBINASI
I
SEGITIGA TAHANAN
R
Z

XL
L

n
SEGITIGA DAYA
P = UI COS
SEGITIGA TEGANGAN
= U COS
= UR X I
UL = I X L
Q = UI SIN
 (Var) = I2 x XL
= U SIN
= UL X I

UR = IR
P (WATT) - I2 . R
1. DAYA SEMU
S
= TEGANGAN x ARUS
=
UxI
S = U.I
2. DAYA AKTIF
P
= TEGANGAN x ARUS AKTIF
=
U x IAKTIP
P = U.Ia = U.I. COS 
3. DAYA AKTIF
Q
= TEGANGAN x ARUS AKTIF
=
U x I REAKTIF
Q = U.Ire = U.I. SIN 
DAYA AKTIF
FAKTOR DAYA = -------------------DAYA SEMU
P
= -----S
U.I. COS 
= ---------------U.I
FAKTOR KERJA = ?
IALAH SUDUT YANG DIBENTUK ANTARA VEKTOR ARUS DENGAN VEKTOR TEGANGAN
W AKTIF
FAKTOR KERJA = --------------W SEMU
Pxh
= ---------
Sxh
P
= --------Sxh
P
= ----S
= COS 
LISTRIK ARUS BOLAK - BALIK
LISTRIK ARUS BOLAK BALIK TIGA FASE
ARUS TIGA FASE DIBANGKITKAN OLEH SUATU GENERATOR YANG TERDIRI ATAS TIGA
UNSUR SATU FASE YANG MASING - MASING MEMBANGKITKAN SUATU TEGANGAN
SINUSIODA YANG SAMA BESARNYA, SAMA FREKWENSINYA, TETAPI BERBEDA FASE 1/3
PERIODE (1200 ATAU 2 /3) SATU SAMA LAIN
V
V1
F1
V1
V1 = V1 MAX SIN t
0
t
V
V2
F2
V2
V2 = V2 MAX SIN (t-2//3)
0
t
V3 = V3 MAX SIN (t - 4  /3)
V2
V3
F3
V
V3
0
t
V
V3
V1

V1
V2
0
V2
V3
t
HUBUNGAN PADA ARUS BOLAK - BALIK 3 PHASA BINTANG (STAR)
R
EL  EF
EL = EF x 3
iL = IF
T
S
HUBUNGAN PADA ARUS BOLAK - BALIK 3 PHASA DELTA (SEGITIGA)
R
EL = EF
iL  iF
II = If x 3
T
S
DAYA 3 FASA
S = 3 . EL . iL
(DAYA SEMU)
P = 3 . EL . il. COS 
(DAYA AKTIF)
Q = 3 . EL . il. SIN 
(DAYA REAKTIF)
ARUS BOLAK BALIK 3 PHASA
DEFINISI ABB 3 PHASA
ARUSS BOLAK - BALIK 3 PHASA ARUS YANG MEMPUNYAI BESAR DAN ARAH
SELALU BERUBAH TERHADAP WAKTU DAN MEMPUNYAI BEDA SUDUT MASING MASING FASA 1200L
TRAFO DISTRIBUSI
I. TEORI DASAR
1.1. PRINSIP KERJA TRAFO
TRAFO MERUPAKAN SEPERANGKAT PERALATAN STATIS YANG
BERDASARKAN PRINSIP ELEKTROMAGNETIK, MENTRANSPORMASIKAN
TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK DIANTARA KEDUA BELITAN ATAU
LEBIH PADA FREKWENSI YANG SAMA DAN PADA NILAI ARUS DAN
TEGANGAN YANG BERBEDA. KONSTRUKSI UTAMA DARI TRAFO TERDIRI
DARI KUMPARAN PRIMER, KUMPARAN SEKUNDER DAN INTI.
INTI
KUMPARAN
PRIMER
( SIRKIT MAGNIT)
KUMPARAN
SKUNDER
“ A ”
LEBIH
BESAR DARI 1, BERARTI FUNGSI TRAFO UNTUK MENAIKKAN
TEGANGAN (STEP UP) DAN “ A “ LEBIH KECIL DARI I, BERARTI FUNGSI TRAFO
UNTUK MENURUNKAN TEGANGAN (STEP DOWN). PERBANDINGAN TRANSFORMASI
TEORITIS DAN PRAKTIS DIANGGAP SAMA, TETAPI SEBENARNYA ADA PERBEDAAN,
KARENA TIDAK SEMUA FLUX PRIMER MELEWATI KUMPARAN SEKUNDER, DAN ITU
DISEBUT FLUX BOCOR.

l1
L1 = FLUX BOCOR PADA KUMPARAN PRIMER.
L2 = FLUX BOCOR PADA KUMPARAN SEKUNDER.
l2
TRAFO DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENAIKKAN DAN MENURUNKAN
TEGANGAN. TURUN ATAU NAIKNYA TEGANGAN PADA SISI SEKUNDER
TERGANTUNG PADA PERBANDINGAN JUMLAH LILITAN KUMPARAN. BILA
JUMLAH LILITAN KUMPARAN PADA SEKUNDER = NS, PADA PRIMER = NP,
TEGANGAN PADA KUMPARAN PRIMER = UP, MAKA PADA SISI SEKUNDER
TIMBUL GGL
DENGAN RUMUS PERSAMAAN ES : UP. = NS : NP.
Up
Ep
Es 
ns
.Up
np
Np
Ns
Es
Us
PERBANDINGAN ANTARA NS DAN NP DISEBUT DENGAN PERBANDINGAN
TRANSFORMASI a  ns
np
KUMPARAN PRIMER DIBERI TEGANGAN, DAN INI AKAN MENIMBULKAN ARUS
SINUSIODE. ARUS TERSEBUT MENYEBABKAN TERJADI MEDAN MAGNET PADA INTI
MAGNET YANG
DISEBUT
FLUX
YANG JUGA BERBENTUK SINUSIODE. PADA
KUMPARAN SEKUNDER YANG MENDAPAT PERUBAHAN FLUX DARI INTI, YANG
DISEBUT INDUKSI AKAN TIMBUL GERAK GAYA LISTRIK (GGL) YANG BENTUKNYA
JUGA SINUSIODE.
GGL SEKUNDER HAMPIR TERLAMBAT 1800 TERHADAP TEGANGAN PRIMER.
Up
Up
Us

Io
Io
Us

L1 MENIMBULKAN X1 DAN L2 MENIMBULKAN X2, KUMPARAN
PRIMER MEMPUNYAI TAHANAN R1 DAN KUMPARAN SEKUNDER
MEMPUNYAI TAHANAN R2. SEHINGGA RANGKAIANNYA.
R1
Up
X1
X2
Ep
Es
R2
Us
UNTUK MENGURANGI FLUX BOCOR TERSEBUT, MAKA DIBUATLAH
KEDUA KUMPARAN PADA INTI YANG SAMA.

Io
I ex
U1
o
Ihe
E2
ISILAH KOLOM – KOLOM INI SEPERTI NO. 2
(TERMASUK KOLOM VEKTOR U.I)
NO.
BEBAN
1.
R
VEKTOR
I
U
I
100V
5A
100V
5A
100V
5A
Ia
Ire
P
Q
S
0
5A
0
500
Var
500
Var
FAKTOR
DAYA
KETERANGAN
u
u
2.
L
3.
C
4.
RL
5.
6.
7.
RL
RLC
RLC
I
I
u
0
100V
R = 3 Q SERI
XL = 4 Q
100V
R = 4 Q SERI
XL = 3 Q
100V
100V
R = 3 Q SERI
XL = 4 Q
KEMUDIAN DI PARALEL
DAN C XC = 20 Q
R = 3 Q SERI
XL = 4 Q
DIPARALEL DENGAN
XC = 5 Q
Download