Ergonomi adalah suatu cabang ilmu bersifat multi

advertisement
NAMA : Stive Wingga Asmara
NPM
: 10505223
KELAS : 3 PA 01
Tugas Ergonomi Dasar Periode 1
Fungsi dari Ergonomi dalam kehidupan beserta dampak psikologisnya
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu bersifat multi-disipliner yang lahirnya setelah
perang dunia II. Mempelajari pengetahuan-pengetahuan dari ilmu kedokteran, biologi,
ilmu psikologi dan sosiologi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Ergonomi yaitu ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan dan sebagai
aturan dalam bekerja. Ergonomi merupakan disiplin ilmu yang bersangkutan dengan
pemahaman manusia dan interaksi di antara unsur-unsur lain dari sistem, dan profesi
yang berlaku teori, prinsip, data dan metode untuk desain agar dapat mengoptimalkan
kesejahteraan manusia dan sistem secara keseluruhan kinerja.
Ergonomi menarik di banyak disiplin ilmu dalam studi tentang manusia dan
lingkungan mereka. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani kata Ergon dan Nomos. Ergon
berarti kerja, Nomos berarti aturan atau hukum. Implikasi dalam kehidupan ialah bahwa
di dalam melaksanakan pekerjaan itu hendaknya manusia selalu menyadari bahwa ada
aturan kerja yang harus dipatuhi. Ergonomi dapat diartikan sebagai disiplin ilmu yang
mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat,
kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai
tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
Ergonomi berkaitan dengan 'kesesuaian' antara orang-orang dan pekerjaan
mereka. Hal ini memperhitungkan kemampuan pekerja dan keterbatasan dalam mencari
untuk memastikan bahwa tugas, peralatan, informasi dan lingkungan hidup sesuai dengan
setiap pekerja. Untuk menilai seseorang cocok dalam pekerjaanya, ergonomists
mempertimbangkan pekerjaan yang dilakukan dan tuntutan pekerja; peralatan yang
digunakan (ukuran, bentuk, dan bagaimana yang tepat adalah untuk tugas), dan informasi
yang digunakan (bagaimana disajikan, diakses, dan diubah .
Prinsip dasar dalam ergonomi adalah menyesuaikan manusia dengan pekerjaanya,
manusia bukan hanya harus mendapatkan pekerjaan. Akan tetapi, pekerjaan yang
diperoleh dapat memelihara harkat dan harga dirinya sebagai manusia sehingga bersifat
manusiawi yang didalamnya terkandung pengertian adanya jaminan keselamatan,
keamanan dan kenyamanan. Manusia adalah mahluk pekerja. Dengan bekerja mereka
akan menghasilkan suatu hasil kerja yang nantinya akan dipakai untuk membiayai segala
kebutuhan hidupnya, yaitu memperoleh bahan makanan, sandang dan perumahan. Dalam
melaksanakan tugas-tugasnya itu manusia bisa saja memakai peralatan kerja dan berada
dalam lingkungan kerja tertentu.
Peralatan kerja harus sesuai dengan manusia pemakai, lingkungan kerjanya harus
mendukung fungsi tubuh yang sedang bekerja. Hal itulah yang dituju dalam pelaksanaan
ergonomi di tempat kerja. Dengan ergonomi akan dijamin manusia bekerja sesuai dengan
kemampuan, kebolehan dan keterbatasannya. Hasil akhirnya ialah manusia mampu
berproduksi optimal, selama umur produktifnya tanpa harus mengorbankan keselamatan
dan kesehatannya. Ergonomi dimanfaatkan sebagai suatu cabang ilmu akan sangat
bermanfaat bagi manusia bekerja, dimana saja dan kapan saja.
Ergonomi dipergunakan oleh setiap manusia bekerja. Ergonomi sebagai suatu
pendekatan yang memungkinkan manusia bekerja secara optimal dan efisien. Apakah ia
bekerja di pagi sampai siang, sore dan malam hari. Bekerja di permukaan bumi, bawah
laut, di bawah tanah atau di udara sekalipun. Jenis tugasnya dapat dilaksanakan secara
invidual, atau berkelompok, pekerjaan ringan, sedang, dan berat; di situlah ergonomi
akan berperan.
A. Tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja
tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan
kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak
sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem
kebersamaan dalam tempat kerja.
3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi,
antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkakan
efisiensi sistem manusia-mesin.
B. Manfaat pelaksanaan ergonomi adalah sebagai berikut:
1. Menurunnya angka sakit akibat kerja.
2. Menurunnya kecelakaan kerja.
3. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang.
4. Stress akibat kerja berkurang.
5. Produktivitas membaik.
6. Alur kerja bertambah baik.
7. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera.
8. Kepuasan kerja meningkat.
Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja dimulai dari yang sederhana dan
pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan yang ergonomis akan dapat
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan
sistem serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
C. Beberapa aspek yang mempengaruhi ergonomi dalam kelangsungan hidup manusia
adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan
Aspek lingkungan kerja sangat menentukan prestasi kerja manusia. Lingkungan
yang tidak kondusif untuk bekerja akan memberikan beban tambahan bagi tubuh,
pada hal tubuh sedang melaksanakan beban utama yaitu tugas yang sedang
dilaksanakan. Demikian juga lingkungan dingin, kelembaban relatif, penipisan
kadar oksigen, adanya zat pencemar dalam udara semuanya akan mempengaruhi
penampilan kerja manusia. Penerangan tempat kerja, adanya kebisingan,
lingkungan kimia, biologi dan lingkungan sosial di tempat kerja berpengaruh
terhadap prestasi dan produktivitas kerja.
2. Antropometri dan Dimensi ruang
Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang
akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam memerlukan intraksi
manusia. Ukuran yang digunakan yaitu standar rata-rata atau kurva normal. Data
antropometri diaplikasikan secara luas antara lain dalam perancangan area kerja,
perancangan peralatan kerja, perancangan produk konsumtif, dan perancangan
lingkungan kerja fisik. Perancangan suatu produk harus memperhatikan beberapa
faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku
bangsa, posisi tubuh.
3. Kondisi Kerja
Lingkungan kerja fisik mencakup segala hal dari fasilitas parkir di luar gedung
perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya dan suara yang
menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja.
4. Waktu Kerja
Lama jam kerja per hari atau per minggu penting untuk dikaji untuk mencegah
adanya kelelahan berlebihan. Kerja dikatakan efisien apabila waktu penyelesaian
berlangsung singkat. Untuk menghitung waktu (standar time) penyelesaian
pekerjaan maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik pengukuruan kerja.
Pengukuran kerja adalah suatu metode penetapan keseimbangan antara kegiatan
manusia dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Waktu baku
diperlukan terutama untuk perencanaan kebutuhan tertentu tenaga kerja (man
power planning), estimasi biaya2 untuk upah karyawan, penjadwalan produksi dan
penganggaran, perencanaan sistem, pemberian bonus (insentif) bagi karyawan yang
berprestasi, indikasi keluaran yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.
5. Sosial
Termasuk di dalamnya bagaimana pekerja diorganisir dalam melaksanakan tugastugasnya, interaksi sosial sesama pekerja, khususnya menghadapi teknologi baru.
Di samping itu pekerjaan yang dilaksanakan bila tidak sesuai dengan kemampuan
dan kapasitasnya akan menimbulkan stress psikologis dan problema kesehatan.
Karenanya kondisi sosial ini banyak seharusnya dimanfaatkan oleh pimpinan
tempat kerja untuk membina dan membangkitkan motivasi kerja, seperti sistem
penghargaan bagi yang berhasil dan hukuman bagi yang salah dan lalai bekerja.
6. Sikap Kerja
Sikap kerja yang bertentangan dengan sikap alami tubuh akan menimbulkan
kelelahan dan cedera otot-otot. Dalam sikap yang tidak alamiah tersebut akan
banyak terjadi gerakan otot yang tidak seharusnya terjadi sehingga gerakan itu akan
boros energi. Hal itu akan menimbulkan strain dan cedera otot-otot.
7. Interaksi manusia-mesin atau peralatan kerja
Tujuannya untuk menentukan keserasian antara manusia dengan mesin atau
peralatan kerjanya. Bagaimana manusia dapat mengontrol mesin-mesin melalui
display dan control. Ketidak-serasian antara kedua faktor tersebut akan
menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan tubuh.
Fokus perhatian ergonomi erat kaitannya dengan aspek-aspek manusia dalam
perencanaan dan lingkungan kerja. Penekanan ergonomi pada penelitian kemampuan
keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental, psikologis serta dalam sistem
manusia mesin yang integral, yang pada akhirnya rancangan ergonomis akan
meningkatkan efisien, produktivitas kerja.
Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance
kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir
kerusakan alat atau peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error).
Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala
informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam
perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
Download