Uploaded by User114773

RPP Kurikulum 2013 Ikatan Kovalen

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMA Negeri 4 Bandung
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X MIA-IIS/1
Materi Pokok
: Ikatan Kimia
Sub Materi
: Ikatan Kovalen Tunggal, Rangkap, dan Rangkap Tiga
Alokasi waktu
: 2 × 45 menit
I.
KOMPETENSI INTI
KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
1
II.
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
A. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
alam
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
keputusan
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar
partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat
fisik materi
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1
Menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena materi yang
tersusun dari atom-atom yang berikatan kovalen
2
2.1.1
Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis
pembentukan ikatan kovalen
2.1.2
Menunjukkan sikap terbuka dalam berdiskusi
2.1.3
Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berdiskusi
2.1.4
Menunjukkan sikap kritis dalam berdiskusi selama proses
pembelajaran berlangsung
2.1.5
Menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli lingkungan dalam penggunaan
sumber daya alam
2.3.1
Menunjukkan sikap responsif dalam memecahkan masalah
selama proses pembelajaran berlangsung
2.3.2
Menunjukkan sikap pro-aktif selama proses pembelajaran
berlangsung
3.5.1
Menjelaskan pengertian ikatan kovalen
3.5.2
Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal,
rangkap, dan rangkap tiga di antara dua unsur non logam
4.1.1
Menggambarkan rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul
kovalen sederhana yang memiliki ikatan kovalen tunggal,
rangkap, dan rangkap tiga
4.1.2
Mengomunikasikan hasil pengamatan ikatan kovalen yang
terjadi pada beberapa atom dan sifat fisiknya
III.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan memiliki sikap
menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena materi yang tersusun dari
atom-atom yang berikatan kovalen, dan pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif, serta siwa dapat :
Tujuan Afektif:
2.1.1.1 Siswa dapat menunjukan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis
pembentukan ikatan kovalen selama pembelajaran berlangsung
3
2.1.2.1 Siswa dapat menunjukan sikap terbuka selama diskusi berlangsung
2.1.3.1 Siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab selama proses
diskusi berlangsung
2.1.4.1 Siswa dapat menunjukkan sikap kritis dalam berdiskusi selama
pembelajaran berlangsung
2.1.5.1 Siswa dapat menunjukan sikap komunikatif dalam berdiskusi selama
proses pembelajaran berlangsung
Tujuan Kognitif:
3.5.1.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen dengan kalimatnya sendiri
melalui diskusi
3.5.2.1 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal di antara dua
unsur non logam melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam
LKS
3.5.2.2 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap di antara dua
unsur non logam melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam
LKS
3.5.2.3 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga di
antara dua unsur non logam melalui diskusi kelompok yang
dituangkan dalam LKS
Tujuan Psikomotor:
4.1.1.1 Menggambarkan rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul
kovalen sederhana yang memiliki ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan
rangkap tiga
4.1.2.1 Mengomunikasikan hasil pengamatan ikatan kovalen yang terjadi pada
beberapa atom dan sifat fisiknya
IV.
MATERI PEMBELAJARAN
4.1.1 Materi Prasyarat
1. Kestabilan atom
4
2. Struktur Lewis
4.1.2 Materi Inti
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan
elektron secara bersama oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi
akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan
elektron (terjadi pada atom-atom non logam). Ikatan kovalen terbentuk dari
atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda
keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion (Brady, 1990).
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiaptiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan
dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan
elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan
cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan
konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He
berjumlah 2 elektron).
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama
(pasangan elektron ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara dua atom
unsur dapat berupa ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap.
Berikut rinciannya:
4.1.2.1 Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk
molekul H2. Konfigurasi elektronnya:
1H=
1s1
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat
sepasang elektron yang dipakai bersama.
5
H    H  H  H
Rumus struktur
= H-H
Rumus kimia
= H2
4.1.2.2 Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk
molekul O2. Konfigurasi elektronnya :
8
O= 1s2 2s2 2p4
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi
elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron
sebanyak 2. Kedua atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.




O   O




O 

Rumus struktur
: O=O
Rumus kimia
: O2

O


4.1.2.3 Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk
molekul N2. Konfigurasi elektronnya:
7N=
1s2 2s2 2p3
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi
elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron
sebanyak 3. Kedua atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-
+
oo
**
ooo
N
***
***
**
ooo
2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
N
N
Rumus struktur
: N≡N
Rumus kimia
: N2
oo
N
6
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus
bangun atau rumus struktur.
4.1.3
Materi Pengayaan
Unsur dengan struktur kovalen raksasa seperti berlian dan grafit
V.
VI.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran
: Inkuiri
Pendekatan Pembelajaran
: Saintifik (5M)
Metode Pembelajaran
: Ekspositori dan Diskusi
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
a. LKS (Lembar Kerja Siswa) Ikatan Kovalen
b. Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen)
c. Slide power point, video pembelajaran, dan flash
2. Sumber Belajar
Chang, R. 2005. Buku Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Jauhari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 2 (SMA dan MA untuk
kelas X). Jakarta : Esis.
Sunarya, Y dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia I:
Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Utami, Budi et all.2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS.
7
VII.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Indikator
Tahap Kegiatan
Nilai
Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
1.1.1
Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam pembuka yang diucapkan oleh guru
Etika Pendahuluan
2. Siswa berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
Religius
2’
Responsif
7’
3. Siswa menginformasikan temanya yang tidak hadir
4. Siswa
duduk
secara
berkelompok
sesuai
pembagian
pertemuan sebelumnya
5. Siswa diberikan LKS secara berkelompok
2.3.1
Pertanyaan Apersepsi
1. Siswa diberikan pertanyaan terkait materi sebelumnya
G: Di pertemuan sebelumnya kita mempelajari mengenai
kestabilan unsur. Berapakah jumlah elektron valensi yang
dibutuhkan oleh suatu unsur untuk mencapai kestabilan?
S: Dua atau delapan
G: Bagaimanakah cara atom tersebut untuk melengkapi elektron
valensinya menjadi dua atau delapan?
8
2.3.2
S: Membentuk ikatan kimia dengan atom lain
Pro aktif
G: Ikatan apa yang sudah kita pelajari di minggu lalu?
S: Ikatan ion
2.1.4
Kegiatan Inti
1. Siswa mengamati fenomena berupa data perbedaan titik didih
1. Mengamati
air dan garam dapur yang ditayangkan di slide power point
a.
Gambar air dan garam dapur disertai data titik didih
b.
Data sekunder sifat fisik titik leleh dan titik didih
Kritis
10’
Kritis
10’
senyawa kovalen (molekul) dan senyawa ionik
2. Siswa mengamati fenomena wujud garam dapur dan air
3. Siswa mengamati fenomena terciumnya bau cuka daripada
garam
2.1.4
2. Menanya
1. Siswa bertanya mengenai fenomena perbedaan titik didih
yang terjadi pada air dan garam dapur
S: Mengapa air mendidih lebih cepat yaitu pada suhu yang
lebih rendah daripada garam dapur?
S: Apakah unsur pembentuk air sama dengan unsur
pembentuk garam dapur?
S: Mengapa perbedaan unssur pembentuk air dan garam
dapur bisa menyebabkan perbedaan titik didih?
9
S: Apakah ada perbedaan ikatan antara unsur pembentuk air
dengan unsur pembentuk garam dapur?
3. Mengumpulkan data
10’
1. Siswa diminta mengidentifikasi rumus molekul air (H2O)
2. Siswa diminta untuk menghitung elektron valensi untuk
atom hidrogen dan oksigen
3. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab bagaimana cara
atom oksigen dan hidrogen mencapai kestabilan
4. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab berapa elektron
yang dibutuhkan atom oksigen dan hidrogen agar stabil
G: Nah, sesuai dengan aturan oktet untuk mencapai
2.1.2
Terbuka
kestabilan, berapa banyak lagi elektron yang dibutuhkan
atom O untuk menjadi oktet?
S: 2 elektron valensi
G: Coba sekarang hitung, berapa banyak elektron yang
2.1.3
dibutuhkan atom H untuk mencapai aturan duplet?
S: 1 elektron valensi
Bertanggung
jawab
G: Apakah pada molekul ini terjadi serah terima elektron
seperti pada ikatan ion?
10
2.1.5
4. Mengasosiasi
1.
Siswa diminta memberikan contoh atom-atom non logam
Komunikatif
36’
yang berikatan melalui pertanyaan menuntun berupa
komponen penyusun udara
2.3.1
G: Selanjutnya marilah kita pelajari serta tinjau jenis-jenis
Responsif
ikatan kovalen dari aspek mikroskopis dan simbolik. Sebelum
kita melanjutkan pelajaran hari ini, bisakah kalian sebutkan
senyawa komponen yang terdpat di udara?
S: gas hidrogen, gas oksigen, dan gas nitrogen
2.1.3
2. Siswa diminta untuk encoba mengerjakan LKS yang sudah
diberikan sesuai dengan pertanyaan yang bersifat menuntun
Bertanggung
Jawab
di LKS
3. Siswa secara berkelompok diamati jawabannya oleh guru
2.3.2
4. Siswa secara berkelompok membahas LKS melalui diskusi
Pro-aktif
antar kelompok. Setiap kelompok mendapat jatah soal
berbeda.
5. Siswa diberi penguatan mengenai materi ikatan kovalen
melalui penayangan slide dan video
6. Siswa mengasosiasi informasi kembali dari video yang
ditayangkan
11
G: Anak-anak, molekul apakah yang ditunjukkan pada
gambar berikut?
S: Molekul Hidrogen.
3.5.2
G: Ada yang tahu apakah lingkaran kecil yang berputarputar sekitar inti?
G: Elektron valensi
S: Mengapa elektron tersebut berputar-putar?
G: Karena elektron memiliki ketidakpastian kedudukan
dalam orbital molekul, dan menunjukkan probabilitas
keberadaan elektron dalam orbital.
G: Berapakah elektron valensi dari atom H?
S: 1 elektron valensi
G: Bagaimanakah caranya agar kedua atom H memperoleh
elektron valensi duplet?
12
S: Bergabung membentuk ikatan kovalen
7. Siswa menganalisis data untuk menyimpulkan proses
terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap
tiga dan perbedaan dari ketiga jenis ikatan kovalen itu.
2.1.4
Kritis
G: Kedua elektron tersebut membentuk ikatan kovalen tunggal
karena kedua atom H sama-sama menyumbangkan 1 elektron,
maka kita beri simbol sebagai berikut;
13
G: Lalu, bagaimanakah apabila elektron yang disumbangkan
untuk
dipakai
bersama
lebih
dari
1
pasang?
Untuk
membedakannya dari ikatan kovalen tunggal marilah kita lihat
tampilan berikut!
3.5.3
1.1.1
G: Sekarang, bisa kita bayangkan seandainya semua atom di
Religius
dunia ini berikatan dengan ikatan ion atau malah tidak
berikatan, apakah masih ada gas oksigen, gas hidrogen, gas
nitrogen, dan air di dunia ini? Sehingga kita harus sadari tanpa
adanya keteraturan yang Allah buat, kehidupan ini tidak akan
ada. Maha besar Allah yang telah memberikan keteraturan dan
sunnatullah kepada atom untuk berikatan dengan tipe ikatan
yang berbeda satu sama lain
14
2.1.5
Mengkomunikasikan
Siswa menyajikan
hasil analisis proses terbentuknya dan
10’
Komunikatif
perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga
melalui tugas LKS yang telah diberikan
2.1.3
Kegiatan Akhir
1. Siswa menyimak ulasan materi ikatan kovalen
2. Siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang
5’
Bertanggung
jawab
telah dilaksanakan
3. Siswa memperoleh informasi rencana kegiatan pembelajaran
yang akan datang
4. Siswa mendapatkan latihan soal untuk dikerjakan di rumah
VIII.
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui keaktifan (aktif berdiskusi, mengkomunikasikan
dan bertanya). Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Contoh Instrumen (Terlampir)
MENGETAHUI,
KEPALA SMA N 4 BANDUNG
BANDUNG, MARET 2014
GURU MATA PELAJARAN
15
IX.
LAMPIRAN
A. Instrumen Penilaian Kognitif
Indikator
Soal
Kunci
Jawaban
3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen
1. Ikatan yang terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk
B
menggunakan elektron bersama adalah ikatan….
a. ion
b. kovalen
c. kovalen koordinasi
d. logam
e. london
3.5.2 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen 1. Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y
E
tunggal, rangkap, dan rangkap tiga di antara dua unsur mempunyai nomor atom 17. Senyawa yang dapat terbentuk dari
non logam
kedua unsur tersebut adalah….
a. XY
d. XY3
b. X2Y
e. XY4
c. XY2
3.5.3 Mengkorelasikan interaksi antar partikel (atom,
Petunjuk Pilihan:
B
ion, molekul) pada unsur-unsur yang berikatan kovalen A Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya ada hubungan
dan hubungannya dengan sifat fisik materi
sebab akibat
B Jika pernyatan benar, alasan benar tapi keduanya tidak
menyatakan hubungan sebab akibat
C Jika pernyataan benar, alasan salah
D Jika pernyatan salah, alasan benar
E Jika pernyataan dan alasan salah
16
Jenjang
Kognitif
C1
C4
C4
3.5.4 Membandingkan sifat fisik materi untuk unsur
yang berikatan kovalen dengan unsur yang berikatan ion
Soal:
1. Senyawa hidrogen klorida tidak menghantarkan arus listrik
SEBAB
Hidrogen klorida tidak mudah larut dalam air
Mengapa NH3 memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan
CaCl2?
a. Karena ikatan kovalen lebih kuat dibandingkan gaya dispersi
London
b. Karena ikatan kovalen lebih kuat dibandingkan ikatan
hidrogen
c. Karena ikatan kovalen lebih lemah dibandingkan ikatan ion
d. Karena ikatan kovalen lebih lemah dibandingkan gaya
dispersi London
C
C2
17
B.
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Kisi-Kisi Penilaian Afektif
Karakter
Rasa Ingin Tahu
Terbuka
Tanggung Jawab
Komunikatif
Kritis
Indikator
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi
lain dari buku ajar lain dan
penjelasan guru
Tertarik mempelajari kimia
Mengajukan pertanyaan kepada
teman atau guru
Siap menerima kritik/ saran dari
teman sekelas
Mengerjakan tugas individu dengan
baik
Mengerjakan tugas kelompok
dengan sungguh-sungguh
Menerima kritik dan saran dari
teman maupun guru
Tidak memotong pembicaraan
teman maupun guru
Menyampaikan pendapat dengan
jelas
Mengemukakan pendapat
berdasarkan literatur yang dibaca
18
Aspek yang Dinilai
Menghargai
No
Nama
Bertanya
Berpendapat
pendapat orang
lain
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
Dst
Pedoman Penilaian
No
1
Aspek yang dinilai
Bertanya
Skor
3
Jika siswa bertanya dengan jelas
2
Jika siswa bertanya dengan cukup jelas
1
3
2
Berpendapat
2
1
3
3
Menghargai
pendapat orang lain
Penjabaran
2
1
Jika siswa bertanya dengan kurang
jelas
Jika siswa dapat mengemukakan
pendapat dengan jelas.
Jika siswa dapat mengemukakan
pendapat dengan cukup jelas.
Jika siswa dapat mengemukakan
pendapat dengan kurang jelas.
Jika siswa menghargai pendapat
orang lain.
Jika siswa cukup menghargai
pendapat orang lain.
Jika siswa kurang menghargai
pendapat orang lain.
19
LEMBARAN OBSERVASI
Nama Penilai
:
Nama peserta didik yang dinilai
:
Kelas
:
Hari/ tanggal penilaian
:
Respon
No.
Pernyataan
1
2
3
Siswa hadir tepat waktu
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari
buku ajar lain dan penjelasan guru
Siswa bertanya kepada teman atau guru
Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
Siswa mengerjakan pekerjaan lain di luar
kegiatan pembelajaran
Siswa menyontek saat ujian
Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan
teman kelompok
Siswa berinteraksi dengan teman kelompok
Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan
sungguh-sungguh
Siswa menuliskan data pengamatan apa adanya
Siswa menerima kritik dan saran dari teman dan
guru
Siswa mencantumkan sumber rujukan
Siswa memotong pembicaraan teman maupun
guru
Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas
Siswa mengerjakan tugas individu dengan baik
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Selalu Sering Jarang
20
Tidak
pernah
Kriteria penskoran
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
4 = Selalu
4 = tidak pernah
3 = Sering
3 = Jarang
2 = Jarang
2 = Sering
1 = tidak pernah
1 = Selalu
Nilai =
C.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100
Instrumen Penilaian Keterampilan dan Rubrik Penilaian /Pedoman
Penilaian
1. Instrumen Penilaian Keterampilan
Evaluasi keterampilan diambil hasil diskusi kelompok menggunakan
format sbb :
Berikan Tanda (√) sesuai prestasi kerja peserta didik!
Kualitas kerja
No
1
Kegiatan
Membaca
Kimia
Baik(3)
Sedang(2)
Kurang(1)
buku
Kelas
untuk
X
mencari
informasi
dengan
serius.
2
Mengamati
dan
mencatat
hasil
pengamatan
pembentukan ikatan
kovalen
tunggal,
rangkap,
dan
rangkap tiga.
3
Mengamati
dan
21
Kualitas kerja
No
Kegiatan
mencatat
Baik(3)
Sedang(2)
Kurang(1)
hasil
pengamatan
perbedaan
ikatan
kovalen
tunggal,
rangkap,
dan
rangkap tiga
4
Menyimpulkan
proses terbentuknya
ikatan
kovalen
tunggal,
rangkap,
dan rangkap tiga.
2.
Pedoman Penilaian
Nilai =
Jumlah √ × Bobot
12
×100
22
Download