EKOLOGI TUMBUHAN MAKALAH ETNOBOTANI Dosen Pengampuh: Drs. Santoso M.Si Disusun Oleh: 1. Sulianti Angrum Maningsih (1821160012) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU TAHUN AJARAN 2020/2021 KATA PENGANTAR Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman seperjuangan, yang telah memberikan semangat dan membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang Etnobotani yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan untuk obat. Saya menyadari bahwa makalah yang telah saya buat ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu, saya mengharapkan kritik dan saran dalam laporan ini agar saya dapat memperbaiki kesalahan dalam laporan ini dan supaya saya tidak melakukan kesalahan yang sama dalam pembuatan makalah selanjutnya. Wassalamua`laikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Bengkulu, 14 November 2020 Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2 1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3 BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11 i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang terkenal karena keanekaragamannya, salah satunya adalah keanekaragaman hayati (megabiodiversity) khususnya pada tumbuhan. Keberadaan tumbuhan tersebut ada yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan hidup, seperti obat-obatan, kosmetika, bahan pestisida, bahan fungisida (Darma dalam Utami, 2010). Selain itu Indonesia juga memiliki keanekaragaman etnis yang memiliki berbagai macam pengetahuan. Dari sekian banyak jumlah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia dan masyarakat ada pengetahuan yang menyangkut dengan usaha menghindari dan cara penyembuhan suatu jenis penyakit secara tradisional. Pengetahuan tersebut yaitu pengetahuan membuat obat-obatan secara tradisional dengan menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan. Pengobatan ini berbeda dengan sistem pengobatan dan penyembuhan secara modern yang memanfaatkan tenaga medis dan tenaga ahli serta mempergunakan peralatan kedokteran yang canggih (Lubis, 1996). Pengetahuan tradisional tanaman obat dan penggunaannya di masa sekarang tidak hanya berguna untuk konservasi tradisi budaya dan keanekaragaman hayati tetapi juga untuk perawatan kesehatan masyarakat dan perkembangan obat di masyarakat setempat. Pengetahuan tradisional tentang tanaman obat mulai muncul saat manusia belajar bagaimana menggunakan pengetahuan tradisional pada tanaman obat (Mesfin, 2013). Obat tradisional merupakan bagian dari budaya bangsa dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia sejak berabad-abad yang lalu. Indonesia memiliki sekitar 400 suku bangsa/etnis dengan masing-masing etnis dan subetnis budaya memiliki peradaban dan pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya, termasuk dalam pengobatan tradisional. Saat ini melonjaknya harga obat sintetis yang diracik oleh pabrik dan efek sampingnya bagi kesehatan meningkatkan kembali penggunaaan obat tradisional oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di sekitar. Menurut Dharma (dalam Kuntorini, 2005) Sebagai langkah awal yang sangat membantu untuk mengetahui suatu tumbuhan berkhasiat obat adalah dari pengetahuan masyarakat tradisional secara turun temurun. Perkembangan obat tradisional ini dimulai dari ramuan tradisional yang berkembang di tengah masyarakat, yang kemudian berkembang menjadi suatu ramuan yang diyakini memiliki khasiat tertentu bagi tubuh manusia. Pemanfaatan tanaman berkhasiat obat di 1 masyarakat terus berkembang dan diwariskan ke generasi selanjutnya (Wasito, 2011). Menurut Suryana (2014) kecenderungan akibat derasnya penggunaan obat modern, telah mendesak pola pengobatan tradisional di masyarakat. Selain itu eksistensi pemanfaatan tumbuhan obat dizaman modern dimana fasilitas kesehatan sudah mulai memadai perlu dipertanyakan. Konsekuensinya, pengetahuan masyarakat dalam pengobatan tradisonal tersebut juga kian luntur bahkan dapat punah. Provinsi Bengkulu memiliki sembilan sub etnis yang merupakan penduduk asli yaitu, Mukomuko, Pekal, Rejang, Lembak, Pasmah, Melayu Bengkulu, Serawai, Kaur, dan Enggano. 1.2 Rumusan Masalah 1. Jenis tumbuhan obat apa saja yang digunakan oleh suku Pekal dan suku Jawa di Ketahun Bengkulu Utara? 2. Bagian tumbuhan mana saja yang dapat dijadikan obat? 3. Jenis penyakit apa saja yang dapat diobati dengan tumbuhan obat oleh suku Pekal dan suku Jawa di Ketahun Bengkulu Utara? 4. Bagaimana cara pengolahan tumbuhan obat oleh suku Pekal dan suku Jawa di Ketahun Bengkulu Utara? 1.3 Tujuan Penulis 1. Untuk mengetahui jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh suku Pekal dan suku Jawa di Ketahun Bengkulu Utara 2. Untuk mengetahui bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat 3. Untuk mengetahui jenis penyakit apa saja yang dapat diobati dengan menggunakan tumbuhan obat 4. Untuk mengetahui cara-cara pengolahan tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh suku Pekal dan suku Jawa di Ketahun Bengkulu Utara 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Etnobotani Etnobotani merupakan asal kata dari ethos dan botani, yang berarti suatu ciri kelompok tertentu yang memiliki sejarah di sebuah populasinya, sedangkan botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan (Novitasari, 2011). Etnobotani muncul sebagai sebuah pendekatan multidisiplin keilmuan, etnobotani mempelajari ilmu pengetahuan terkait hubungan suatu kelompok etnik masyarakat yang memiliki budaya tertentu dengan sumber daya alam di lingkungan sekitarnya. Etnobotani berfokus pada hubungan suatu masyarakat yang memiliki etnik budaya yang kental dengan sumber daya alam. Pengembangan terkait studi etnobotani memiliki manfaat penting dalam mengenalkan sumber daya alam pada daerah yang memiliki kebudayaan melalui pengumpulan kearifan lokal masyarakat secara bersama. Etnobotani menggambarkan dan menjelaskan kaitan antara budaya dan kegunaan tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat dan dinilai memberikan manfaat untuk manusia, contohnya sebagai makanan, obat, kosmetik, pewarna, pakaian, dalam upacara, dan dalam kehidupan masyarakat. Kawasan D1 Giri Kencana dan Ketahun Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki potensi keanekaragaman hayati berupa tumbuhan. B. Jenis Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat Oleh Suku Pekal dan Suku Jawa Di Ketahun Bengkulu Utara 1. Bangle (Zingiber cassumunar) adalah tanaman rempah yang sering kita temukan disekitar kita. Tanaman bangle dapat dijumpai pada pekarangan rumah, tepi hutan, dan kebun. Nama latin tanaman bangle adalah Zingiber Purpureum Roxb. Sedangkan dalam bahasa Inggris tanaman bangle mempunyai nama Purple Ginger. Tanaman bangle ini tersebar dari daerah Asia tropika dari India sampai wilayah Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Laos dan Kamboja. Ciriciri tanaman bangle ini mempunyai bunga yang berbentuk bongol seperti bonggol tanaman jagung berwarna hijau kemerahan dengan daun memanjang dan lancip berwarna hijau. 2. Tempuyung yang nama latinnya Sonchus arvenshis L. dan termasuk ke dalam famili tumbuhan Compositae ini biasa tumbuh di tempat-tempat yang terlindung. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk lekukan dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling. 3 3. Pegagan (Centella asiatica) adalah daun hijau berbentuk kipas yang biasanya ditanam dan digunakan untuk tujuan pengobatan. Selain dikenal sebagai pegagan, tanaman yang satu ini juga memiliki nama lain Gotu Kola. Herbal yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan India ini mempunyai banyak kegunaan untuk kesehatan, mulai dari mulai meningkatkan mood, menambah daya ingat, menurunkan kadar gula darah, mengatasi diare, hingga mengatasi masalah kulit. Tanaman yang berasal dari keluarga Apiaceae ini mengandung berbagai zat bioaktif yang berperan sebagai antioksidan, antimikroba, dan antivirus. Bahkan, daun pegagan juga memiliki sifat antiulcer (mengatasi luka pada dinding perut dan usus dua belas jari). 4. Pohon senggani cukup dikenal sebagai salah satu tanaman asli Indonesia yang bisa digunakan untuk pengobatan tradisional. Senggani atau dalam bahasa latinnya Melastoma malabathricum L.. Senggani yang dikenal juga sebagai Be'teBe'te (Enrekang), senduduk (Melayu), harendong Sunda, kluruk atau sengganen (Jawa), kemanden (Madura),dan yeh mu tan (China) adalah tanaman perdu yang tergolong familia Melastomatacea dan sejenis gulma yang bermanfaat. 5. Buah Gondang yang juga disebut Buah Kondang, memiliki nama ilmiah Ficus variegate. Buah ini cuma bisa ditemui pohonnya di daerah cagar alam, hutan ataupun pinggiran sungai, karena pohon tersebut dikenal sangat menyukai daerah lembab dan luas. Buah ini memiliki peranan penting bagi langsungan hidup pohon gondang itu sendiri. Melalui menanam biji buahnya, Anda dapat turut melestarikan pohon ini. Populasinya saat ini pun mulai langka. 6. Tumbuhan ciplukan memiliki bentuk yang mirip dengan sayuran seperti terong dan labu siam. Ciplukan memiliki istilah lain yang disebut dengan Physalis angulata L. Tanaman ciplukan merupakan salah satu tumbuhan yang berasal dari spesies familia Solanaceae. Awalnya ciplukan merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika. Namun, kebeadaanya semakin tersebar luas ke beberapa Negara, khususnya Negara yang beriklim tropis seperti Indonesia. 7. Tanaman andong atau nama latinnya Cordyline fruiticosa LA. memiliki banyak nama untuk masing-masing daerah. Nama- nama tersebut seperti di Aceh disebut bak juang, Medan disebut linjuang, Palembang dikenal tumjuang, hanjuang di Sunda, andong di Jawa Tengah dan lain sebaginya. Selain dikenal sebagai salah satu jenis tanaman hias yang berada di pagar- pagar atau pekarangan rumah, ternyata tanaman andong juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Andong juga mudah untuk di tanam dan di rawat karena sifatnya yang tahan terhadap kekeringan 8. Bunga iler (Coleus atropurpureus Benth), tanaman hias yang kaya manfaat dan lazim dijumpai di halaman rumah. Tanaman ini dikenal dengan beberapa nama antara lain 4 jawer kotok (Sunda), iler (Jawa), adong-adong (Palembang), ati-ati (Bugis). Di Minahasa dinamai serewung, ada pula yang menyebutnya kentangan atau miana. Tanaman iler berasal dari wilayah Asia Tenggara dan menyebar ke pelbagai kawasan lainnya dengan dua fungsi sekaligus: tanaman hias dan tanaman obat. Daunnya yang berwarna merah kehitaman dimanfaatkan sebagai herbal dan dipercaya ampuh mengatasi ragam penyakit. 9. Pohon bidara termasuk golongan tumbuhan berkayu meski ukuran kayu batangnya relatif kecil, sehingga nampak seperti kelompok perdu. Secara global tanaman ini dikenal dengan sebutan Chinese Apple, Indian Plum, dan Jujube. Penamaan tersebut berdasarkan habitat pohon bidara yang berasal dari kawasan Asia. 10. Tanaman binahong merupakan jenis tanaman merambat yang memiliki nama latin yaitu Anredera cardifolia. Selain itu binahong secara bahasa aslinya mempunyai nama yang disebut dheng san chi. Tanaman yang berasal dari negeri Tiongkok ini merupakan tanaman obat yang bisa menyembuhkan banyak penyakit. Binahong juga memiliki sifat yang mujarab sebagai obat terlebih lagi hampir seluruh bagian dari tanaman mulai dari akar, struktur batang, hingga daunnya bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh. C. Bagian Tumbuhan yang Dapat Digunakan Sebagai Obat NO. Nama Tumbuhan Bagian Tumbuhan 1. Bangle (Zingiber cassumunar) Akar 2. Tempuyung (Sonchus arvenshis L.) Daun 3. Pegagan (Centella asiatica) Daun 4. Senggani (Melastoma malabathricum) Daun, akar, tunas 5. Gondang (Ficus variegata) Buah, daun 6. Ciplukan (Physalis angulata L.) Akar, buah, dan daun 7. Andong (Cordyline fruiticosa LA.) Daun, akar, bunga, dan seluruh bagian tanaman 8. Iler (Coleus atropurpureus Benth) Daun 9. Bidara (Ziziphus mauritiana) Daun 10. Binahong (Anredera cardifolia) Hampir seluruh bagian dari tanaman D. Jenis Penyakit yang Dapat Diobati dengan Tumbuhan dengan menggunakan tumbuhan obat 5 NO. Penyakit 1. Bangle (Zingiber cassumunar) Masuk kuning, angin, Sakit 2. Tempuyung (Sonchus arvenshis L.) Ginjal, kencing diabetes manis, 3. Pegagan (Centella asiatica) Pegal linu, sesak nafas 4. Senggani (Melastoma malabathricum) Disentri sariawan, racun 5. Gondang (Ficus variegata) 6. Ciplukan (Physalis angulata L.) Hipertensi, diabetes, bisul, batu ginjal 7. Andong (Cordyline fruiticosa LA.) Anti kanker, inflamansi, magh, 8. Iler (Coleus atropurpureus Benth) Obat ambeien, diabetes mellitus, obat sakit mata merah 9. Bidara (Ziziphus mauritiana) Basiler, menetralkan 2. Mengatasi Eksim, diare Mencegah anti diabetes, menyembuhkan penyakit wasir, menurunkan kolestrol 10. Kencing manis, Sesak nafas, Batuk yang menyebabkan muntah darah Binahong (Anredera cardifolia) E. Cara Pengolahan Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Obat Oleh Suku Pekal dan suku Jawa di Ketahun Bengkulu Utara 1. Bangle, dapat digunakan untuk obat penyakit: a. Untuk mengobati sakit kuning, gunakan ramuan berikut: - Sediakan setengah jari rimpang bangle yang sudah dicuci bersih lalu diparut. 6 - Tambahkan 1 sendok air yang sudah dimasak, dan 1 sendok madu. Aduk hingga rata seluruhnya. - Kemudian diperas dan disaring, ramuan ini diminum 2 kali sehari. 2. a. b. c. 3. b. Untuk mengobati demam, meriang karena masuk angin, batuk berdahak: - Sediakan 15 gr rimpang segar yang sudah dicuci bersih - Parut dan tambahkan setengah cangkir air panas, dan 2 sendok makan madu. - Aduk ramuan dan diperas, diminum 2 kali sehari. Senggani, dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit: Disentri Basiler Ambil daun Senggani dan aseman (Polygonum Chinense) masing-masing bahan segar sebayak 60 gram direbus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingi. Disaring lalu diminum sekaligus. Sariawan Ambil daun Senggani muda sebanyak dua lembar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Daun lalu dikunyah dengan sedikit garam lalu airnya ditelan. Menetralkan Racun Singkong akar daun Senggani sebanyak 60 gram lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas air. Setelah dingin disaring lalu diminum sekaligus. Gondang, dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit: a. Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang sering dialami banyak orang. Biasanya karena salah makan ataupun keracunan, untuk mengobati diare sendiri sebenarnya ada berbagai macam cara mulai dari mengkonsumsi obat dari dokter hingga menggunakan cara- cara alami dan tradisional. Ada pun keuntungan dari menggunakan cara tradisional, karena pada umumnya cara ini menggunakan bahanbahan herbal dan dapat di ambil dengan mudah dari alam, maka tidak ada efek sampingnya. Berbeda jika anda mengkonsumsi obat yang terkadang cenderung memiliki berbagai efek jangka lama. Untuk mengobati diare sendiri anda bisa menggunakan buah gondang, dan berikut caranya : Pertama sediakan buah gondang sebanyak 15 gram dan cuci dengan air matang hingga bersih. Kemudian potong kecil- kecil, dan siapkan panci berisi air setara dengan dua gelas. Setelah mendidih masukkan potongan buah gondang dan tunggu hingga 25 menit. Setelah 25 menit, angkat lalu dinginkan dan jangan lupa untuk menyaringnya. Untuk cara menghidangkannya, tuangkan pada 2 buah gelas dan campur dengan 1 sendok makan madu. Minumlah sehari 2 kali pada pagi dan sore hari berbeda jika anda melihat manfaat daun mustajab, dengan begini diare anda akan sembuh dalam waktu 1 hingga 2 hari. b. Mengatasi Eksim Ekksim merupakan salah satu penyakit kulit yang ditandai dengan adanya gatal- gatal. Biasanya ciri dari penyakit ini sering ditandai dengan munculnya ruam dan benjolanbenjolan kecil yang menyerupai cacar. Jika anda menggaruk kulit yang gatal aka nada cairan yang keluar dari benjolan tersebut. Eksim merupakan penyakit menular terlebih bila anda terkena dari cairan tersebut. Akan sangat parah jika eksimm digaruk karena gatal dan benjolan dapat menyebar. Adapun cara tradisional untuk mengatasinya yaitu dengan meminum air rebusan buah gondang setiap hari sebanyak 2 hingga 3 kali sehari. 4. Ciplukan, dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit: 7 a. Hipertensi Ekstrak ciplukan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi). Cara mengolah ciplukan untuk hipertensi, sediakan lima gram ciplukan kering dan rebus dalam 110 mililiter air. Tunggu rebusan selama 10-15 menit, sambil sesekali diaduk. Lalu saring, tunggu sampai dingin, baru minum dua kali sehari. Perhatikan, air rebusan ciplukan tidak boleh diminum setelah 24 jam karena sudah rusak. b. Diabetes Untuk mengobati kencing manis, rebus 10 gram ciplukan kering dalam 400 mililiter air. Tunggu rebusan selama 10-15 menit, sambil sesekali diaduk. Lalu saring, tunggu sampai dingin, baru minum dua kali sehari. c. Bisul Untuk mengatasi bisul, gunakan satu genggam daun ciplukan, satu sendok teh adas pulasari, satu lembar daun sirih, dan sedikit garam. Campurkan semua bahan dan remas-remas sampai lembut. Baru oleskan sekitar bisul. d. Batu ginjal Ciplukan juga dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit batu ginjal. Melansir buku Ahli Atasi Kolesterol, Hipertensi, Diabetes (2016) oleh Trubus, kandungan antibakteri dalam ciplukan dapat meluruhkan endapan kalsium dalam ginjal. Untuk mengatasi batu ginjal, gunakan campuran 10 gram ciplukan kering, 15 gram bawang dayak kering, 15 gram meniran kering, 15 gram kumis kucing kering, 30 gram kejibeling kering, dan 10 gram daun sendok kering. Campuran tersebut direbus dalam lima gelas air, dan tunggu sebentar sampai air rebusan susut menjadi tiga gelas. Saring, lalu minum tiga kali sehari. 5. Andong, dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit: a. Anti Kanker Daun andong dipercaya bisa menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker dalam tubuh. Untuk bisa mendapat khasiatnya, Anda bisa mencoba rutin minum rebusan daun andong sekali dalam seminggu. b. Anti Inflamasi Daun andong memiliki kemampuan sebagai anti-radang. Masalah gusi bengkak atau infeksi pada kulit bisa diatasi dengan daun ajaib ini. Caranya cukup mudah, hanya mengoleskan daun andong yang dihaluskan pada bagian kulit yang infeksi atau gusi yang bengkak. c. Meringankan gejala maag Maag tentu akan menggangu aktivitas sehari-hari. Daun andong ampuh menyelamatkan anda dari ketergantungan obat maag yang ada di pasaran. Mual, kurang nafsu makan, dan sakit perut pulih seketika jika minum air rebusan daun andong secara berkala 6. Iler, dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit: a. Obat Ambeien Rebus 17 lembar daun iler, 7 lembar daun ngokilo, 3 rimpang umbi kunyit (3 cm) dengan 5 gelas air sampai mendidih. Minum 1 kali sehari 1 gelas atau 17 helai daun iler, 7 helai daun handeuleum (wungu/ungu), 1/2 cangkir daun pegagan/antanan gede, dicuci, haluskan, beri 1/2 gelas air, aduk. Saring dengan kain, minum sekali sehari atau Rebus 17 helai daun iler dicuci dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum sekali sehari b. Obat Diabetes Melitus Rebus tumbuhan iler lengkap (batang, daun, bunga) serta adas dengan 1 liter air sampai mendidih. Minum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore. c. Obat Sakit Mata Merah Untuk obat minum: 5 helai daun iler dicuci, rebus dengan segelas air sampai airnya tinggal sengah. 8 Untuk ditempelkan: daun iler dicuci, agak diremukkan dengan tangan tapi tidak sampai hancur, lalu tempelkan ke mata yang sakit 7. Bidara, dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit: a. Mencegah diabetes cobalah untuk mengkonsumsi Daun Bidara dengan cara direbus dan dikonsumsi secara teratur. Tetapi jangan lupa juga untuk selalu menjaga pola makan serta pola hidup agar kadar gula darah tetap stabil. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Etnobotani merupakan asal kata dari ethos dan botani, yang berarti suatu ciri kelompok tertentu yang memiliki sejarah di sebuah populasinya, sedangkan botani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan (Novitasari, 2011). Etnobotani muncul sebagai sebuah pendekatan multidisiplin keilmuan, etnobotani mempelajari ilmu pengetahuan terkait hubungan suatu kelompok etnik masyarakat yang memiliki budaya tertentu dengan sumber daya alam di lingkungan sekitarnya. Etnobotani berfokus pada hubungan suatu masyarakat yang memiliki etnik budaya yang kental dengan sumber daya alam. Banyak tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai obat. Bahkan hampir tumbuhan disekitar kita pun bisa dijadikan obat jika kita paham pengolahannya. 10 DAFTAR PUSTAKA https://mv.beritacenter.com/news-186044-inilah-manfaat-bangle-bagi-kesehatan-anda.html https://www.rumah.com/panduan-properti/manfaat-daun-bidara-33983 https://health.kompas.com/read/2020/02/08/163500368/6-manfaat-kesehatan-buah-ciplukantanaman-sawah-yang-rambah-supermarket?page=all https://manfaat.co.id/manfaat-buah-gondang https://makassar.sindonews.com/berita/32164/7/khasiat-tersembunyi-daun-senggani-bisaatasi-pendarahan-rahim https://nakita.grid.id/read/022384121/nggak-usah-ikut-ikutan-beli-tanaman-mahal-tanamanandong-ini-justru-lebih-mahal-karena-manfaat-baiknya-untuk-kesehatan?page=all http://new-inisial-a.blogspot.com/2015/12/manfaat-tanaman-iler-untuk-pengobatan.html 11