ANALISA KONDISI EKONOMI MAKRO INDONESIA STUDI KASUS : KURS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pengantar Ilmu Ekonomi Oleh : JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM PEKANBARU 2016 1. DATA INDIKATOR EKONOMI YANG DIAMATI Juli 2013 Agustus 2013 Kurs (Rp terhadap USD) Ekspor (Juta, USD) 10.278,00 10.924,00 15.087,86 13.083,71 2. ALASAN PEMILIHAN DATA Data ini dipilih untuk direview dan dianalisis sebab nilai ekspor di bulan Agustus pada tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan lain di tahun 2013. Perubahan nilai ekspor ini tentunya dipicu oleh adanya kebijakan fiskal dan moneter, sehingga dengan direviewnya data ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi pembelajaran teori dan konsep ekonomi makro. 3. REVIEW DATA Pada Agustus 2013, tekanan pada nilai tukar rupiah sebesar Rp10.924 per dolar AS, melemah 5,8% dibandingkan akhir Juli 2013 atau 11,7% dibandingkan akhir 2012. Penurunan nilai tukar rupiah ini membuat nilai ekspor di bulan Agustus menurun menjadi sebesar USD 13.083,71 Juta. 4. ANALISIS KEBIJAKAN Penurunan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika pada bulan Juli-Agustus 2013 salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan the Fed yang akan menghentikan program QE. Pada bulan Juni 2013 Gubernur The Fed, Ben S. Bernanke, membuka wacana The Fed untuk memulai pengurangan pembelian obligasi yang merupakan progam QE pada tahun 2013. Quantitative easing (QE) atau pembelian aset oleh the Fed telah berlangsung sejak tahun 2008 dengan tujuan untuk mengeluarkan perekonomian Amerika Serikat dari krisis moneter karena Kredit KPR macet (Sup Prime Mortgage). Banyaknya dana yang digelontorkan The Fed melalui pemberian QE, ikut mendongkrak pasar keuangan di Negara Berkembang (Indonesia, Filipina, Thailand, India, Malaysia, dll), salah satunya terlihat dengan naiknya kepemilikan Asing di saham dan obligasi Negara Berkembang. Saat itu, Bernanke berharap pada musim panas tahun 2014 program QE sama sekali sudah berakhir. Namun, indikator makroekonomi belum mencapai angka yang diharapkan sehingga isu pengurangan stimulus terus bergulir tanpa kejelasan. Kondisi yang tidak menentu ini membuat banyak investor asing menarik dananya dari bursa saham dan obligasi di Negara berkembang (Indonesia salah satunya). Ketika investor asing menarik dananya dari bursa saham dan obligasi di Negara berkembang, maka permintaan akan Dollar menjadi tinggi Karena para investor tersebut ingin menukarkan keuntungan mereka ke mata uang mereka, oleh Karena itu nilai tukar Rupiah menjadi melemah. Dengan melemahnya rupiah membuat nilai ekspor mengalami penurunan, oleh karena itu pemerintah menetapkan paket kebijakan sebagai upaya untuk menguatkan kembali nilai rupiah terhadap dollar, salah satunya dengan memberikan keringaan pajak kepada industri padat karya. Dampak pengurangan pajak ini akan memberikan dampak pada keseimbangan umum perekonomian yang dapat digambarkan dengan kurva sbb : Jika pemerintah memberlakukan kebijakan fiskal untuk menurunkan pajak, maka kurva IS akan bergeser dari IS1 ke IS2. Pada kasus ini diasumsikan BANK INDONESIA mempertahankan jumlah uang yang beredar, sehingga ketika terjadi peningkatan pajak akan menggeser pendapatan (Y) ke kiri menunjukkan adanya peningkatan pendapatan akibat peningkatan permintaan factor produksi. Selain itu untuk menjaga keseimbangan perekonomian, tingkat bunga juga akan mengalami peningkatan, untuk mengurangi permintaan uang. Sehingga keseimbangan ekonomi akan bergeser dari a ke b. 8. Daftar Pustaka Anonim, 2015. The Fed, Quantitative Easing, & Tapering. Diakses dari : http://investment.allianz.co.id/investment/investment-article/the-fed-quantitative-easing-tapering_1160_1 Anonim, 2013. Pemerintah umumkan kebijakan stabilkan rupiah. Diakses dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/08/130823_paket_ekonomi_gejolak_keuangan Anonim, 2013. Rupiah terus anjlok, kebijakan tidak sinergis. Diakses dari http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/08/130823_paket_ekonomi_gejolak_keuangan Bank Indonesia, 2013. Tinjauan Kebijakan Moneter TW 3 2013. Diakses dari http://www.bi.go.id/id/publikasi/kebijakan-moneter/tinjauan/Pages/TKM_1113.aspx Harahap, Rivai. 2014. Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar. Diakses dari http://rivaiharahap.blogspot.co.id/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html Mankiw, Gregory. 1867. Teori Makroekonomi. Erlangga