Uploaded by User109756

175-1-440-1-10-20190624

advertisement
Jurnal JARTEL ISSN : 2407-0807 Vol: 9 Nomor: 2, Juni 2019
RANCANG BANGUN POWER SUPPLY DAN FUNCTION GENERATOR PADA
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MALANG
1,)
Mahasiswa dan
2, 3)
Nevi Anggraeni 1 , Waluyo 2, Aad Hariyadi 3
Dosen Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital,Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Malang
e-mail: [email protected]
Abstrak
Ketersediaan catu daya (Power Supply) DC dan generator function untuk sarana penunjang praktikum
telekomunikasi digital di Laboratorim Politeknik Negeri malang adalah salah satu hal yang penting. Sarana
penunjang yang kurang baik, sudah tentu akan menghasilkan tampilan unjuk kerja yang kurang baik dari alat
atau modul yang telah dikoneksikan. Alat atau modul yang akan dikoneksikan mempunyai konsumsi tegangan
sebesar triple bipolar (DC). Dan generator function dengan 3 keluaran gelombang kotak, segitiga dan sinus.
Pada perencanaan ini akan mendeskripsikan perancangan power supply dan generator fungsi dan
dilakukan pengujian sesuai dengan karakteristik yang ada pada perencanaan dari hasil perancangan simulasi dan
hasil dari implementasi yang dibuat.
Power supply tegangan plus minus 5 volt, 12 volt dan variabel pada simulasi dan implementasi terdapat
selisih, hasil pengujian no ripple, dan terdapat display untuk pembacaan arus. Untuk generator function
gelombang keluaran berupa kotak, segitiga dan sinus dengan range frekuensi 4.2 KHz sampai 60 KHz jika
frekuensi semakin tinggi maka duty cycle memiliki nilai rendah, amplitudo dibawah 10Vpp, dan pembacaan
frekuensi counter selisih 2KHz sehingga perlu kalibrasi modul
Dari hasil dapat disimpulkan perlu dilakukan kembali perhitungan penguatan pada power supply agar
tegangan yang dihasilkan sesuai dan untuk generator fungsi perlu ditambahkan filter agar output gelombang
tidak memiiki noise.
Kata Kunci : Catu daya (Power Supply) Universal dan Simetris, Generator Function, ICL8038
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baterai merupakan alat pencatu daya DC yang
baik, namun untuk perangkat yang membutuhkan
catu daya yang lebih besar sumber dari baterai tidak
cukup. Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu
daya yang lebh besar yang dapat mengubah arus
AC menjadi arus DC (Mare, 2016). Untuk itu
dibutuhkan power supply untuk menggantikan
fungsi baterai. Power supply merupakan perangkat
keras yang memiliki fungsi untuk menyediakan
daya listrik berupa DC atau arus searah yang
mempunyai keluaran tegangan dan arus. Pada
power supply arus listrik yang masuk berupa arus
bolak balik (AC) yang kemudian dikonverter
menjadi arus searah (DC) yang kemudian akan di
supply ke perangkat atau komponen elektronika
(Ilmu IT, 2014). Pada saat ini power supply
mempunyai keluaran ganda. Rangkaian power
supply pada saat dioperasikan harus memiliki noise
yang kecil atau low ripple. Untuk menghasilkan
power supply yang regulated pada dasarnya
memiliki 4 bagian utama diantaranya adalah
transformator, rectifier, filter dan voltage regulator
(Kho, 2014).
Selain power supply terdapat generator
function yang merupakan alat penunjang praktikum
yyang berfungsi sebagai penghasil gelombang.
Gelombang yang dihasilkan bermacam-macam
sesuai spesifikasi dan komponen yang digunakan.
Gelombang yang biasa dihasilkan yaitu gelombang
sinus, kotak, segitiga dan gergaji. Masih terdapat
generator function yang tersusun dari rangkaian
analog sebagai penghasil gelombangnya. Generator
function tipe seperti ini mempunyai dimensi yang
cukup besar. Dimensi yang relatif besarsulit untuk
dibawa kemana-mana atau tidak portable. Sehingga
diperlukan perangkat generator function yang
memiliki dimensi lebih kecil dan ringkas sehingga
bisa dibawa dengan mudah terutama untuk
melakukan pengukuran yang selalu berpindah
tempat (Alemuda, 2014).
Karena pentingnya power supply dan generator
function. Pada skripsi ini dilakukan perancangan
dan pembuatan power supply regulated dan
generator function sebagai sarana penunjang
praktikum
telekomunikasi
digital.
Pada
perancangan ini power supply regulated memiliki 3
tegangan output yaitu plus minus 5 volt, plus minus
12 volt dan tegangan variabel plus minus 0 – 15
volt. Hasil keluaran arus akan dilakukan monitoring
menggunakan ampere meter. Untuk perancangan
generator function tersusun atas komponen analog
dengan range frekuensi 0 – 300 KHz yang
mengasilkan gelombang sinus, kotak dan segitiga.
Besar frekuensi akan ditampilkan menggunakan
frekuensi counter dan besar amplitudo mempunyai
nilai maksimal 10 Vpp. Pada perencanaan ini
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang
151
Jurnal JARTEL ISSN : 2407-0807 Vol: 9 Nomor: 2, Juni 2019
power supply regulated dan generator function akan
dijadikan dalam satu frame agar lebih praktis untuk
digunakan pada saat praktikum telekomunikasi
digital di laboratorium Politeknik Negeri Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas,
maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana perancangan power supply dan
generator function sebagai sarana penunjang
praktikum telekomunikasi digital
2. Bagaimana pengujian pada power supply
dan generator function sesuai karakteristik
yang ada
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transformator
Transformer adalah suatu alat listrik yang
dapat memindahkan dan mengubah energi listrik
dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet
dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
(Aditya dkk, 2010)
2.2 Dioda
Diode
adalah
komponen
elektronika
semikonduktor yang memiliki 1 buah junction,
sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N
dan P) dan secara fisik digambarkan : (Jayadin,
2007)
2.3 Filter
Didefinisikan sebagai sebuah alat atau
rangkaian atau substansi yang meneruskan atau
meloloskan arus listrik pada frekuensi-frekuensi
atau jangkauan frekuensi tertentu serta menahan
(menghalangi)
frekuensi-frekuensi
lainnya.
(Sanjaya, 2007)
2.4 Regulator
Regulator digunakan untuk menyetabilkan
keluaran tegangan dari sumber daya atau power
supply. Unit sumber daya (power supply) biasanya
terdiri atas rangkaian penyearah dan filter.
Keluaran tegangan dari sumber daya yang belum
distabilkan sangat dipengaruhi oleh perubahan
tegangan masukan (listrik jala-jala) dan perubahan
beban. Oleh karea itu tujuan regulator adalah untuk
mengatasi kedua pengaruh tersebut, sehingga
diperoleh tegangan keluaran yang stabil (Dwi,
2009).
2.5 Transistor Darlington
Transistor memiliki kemampuan yang dibatasi
daari spsesifikasi teknis dari produsen transistor
tersebut sesuai tipe masing-masing transistor.
Beberapa kemampuan transistor yang sering
digunakan adalah kemampuan transistor dalam
menguatkan tegangan dengan istilah faktor
penguatan (hfe) dn kemampuan maksimum
mengalirkan arus listrik pada terminal kolektor
emitor. Secara umum ada beberapa teknik yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
transisitor tersebut (Elektronika Dasar Web, 2012).
2.6. ICL8038
ICL838 merupakan IC monolitik khusus untuk
membangkitkan berbagai bentuk gelombang
dengan akurasi yang tinggi seperti gelombang sinus
(tingkat distorsi kurang dari 1%), persegi, segitiga
(linearitas tinggi hingga 0,1%), gigi gergaji dan
bentuk gelombang pulsa dengan minimal
komponen eksternal. Frekuensi (atau tingkat
pengulangan) dapat diatur secara eksternal mulai
dari 0.001Hz hingga lebih dari 300kHz cukup
dengan menggunakan resistor atau kapasitor.
2.7. Frequency Counter
Beberapa metode pengukuran frekuensi
dengan menggunakan rangkaian elektronika dan
elektronika digital telah dibuat. Salah satu
contohnya adalah dengan menggunakan pencacah
frekuensi (frequency couter). Periode isyarat
(signal) digital terdiri dari satu kali logika rendah
(low) dan satu kali logika tinggi (high). Salah satu
komponen utama dari pencacah frekuensi adalah
mikroprosesor.
III METODE PENELITIAN
Mulai
X
Tinjauan Pustaka Power Supply
dan Function generator
Analisis Hasil Pengujian
Dibandingkan Teori Yang Ada
Perencanaan Sistem Kerja
Perancangan Tampilan
Simulasi Desain Rangkaian
Penulisan Skripsi
Selesai
Hasil Simulasi Berhasil atau Tidak
Implementasi Rangkaian dan
Pengujian Rangkaian
Hasil Pengujian Berhasil atau Tidak
X
1.
2.
3.
Tahap pertama yaitu tinjauan pustaka power
supply dan generator function. Disini
dilakukan pencarian penelitian terdahulu. Dari
hasil penelitian terdahulu umumnya dimaknai
berupa ringkasan atau rangkuman. Selain itu
juga berupa teori dari sumber bacaan
(literatur).
Tahap kedua yaitu perencanaan sistem kerja.
Perencanaan
ini
dimaksudkan
untuk
mengetahui sistem kerja dari alat yang akan
dibuat, misal penentuan perangkat lunak dan
perangkat keras yang digunakan.
Tahap ketiga yaitu simulasi desain rangkaian.
Pada tahap ini dilakukan simulasi guna
mendesain
rangkaian.
Simulasi
ini
menghasilkan skematik rangkaian dan layout
dari rangkaian. Jika hasil simulasi belum
berhasil perlu dilakukan pengecekan ulang.
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang
152
Jurnal JARTEL ISSN : 2407-0807 Vol: 9 Nomor: 2, Juni 2019
4.
5.
6.
7.
Tahap keempat yaitu implementasi rangkaian
dan pengujian rangkaian. Dari hasil simulasi
dilakukan
implementasi
dalam bentuk
hardware. Setelah hardware jadi dilakukan
pengujian sesuai dengan parameter yang ada.
Tahap kelima yaitu analisa hasil pengujian
dibandingkan teori yang ada. Tahapan ini
melakukan analisa dari hasil pengujian dari
beberapa parameter lalu dibandingkan dengan
teori yang ada.
Tahap keenam yaitu perancangan tampilan.
Pada tahap ini bertujuan untuk mendesain
tampilan luar atau box dari hasil implemetasi
agar terlihat menarik dan rapi.
Tahapan ketujuh yaitu penulisan skripsi. Dari
hasil implementasi alat, pengujian dan analisa
maka tahapan terakhir yaitu penulisan skripsi.
Penulisan ini bertujuan sebagai bentuk laporan.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Implementasi
1. Power supply
2.
Function Generator
4.2 Pengujian Power Supply
Pengujian pada power supply sebagai berikut :
A. Pengujian Karakteristik
Tabel 4.1 Tabel Hasil Tegangan Keluaran
Power Supply
NO
Tegangan
Tegangan
Keluaran
Keluaran
Simulasi(V)
Implementasi(V)
1
+5.01 V
-4.99 V
2
-5.03 V
-4.99 V
3
+12.0 V
+12.25 V
4
-12.0 V
-12.06 V
Tegangan Variabel
NO
Tegangan
Tegangan
Keluaran
Keluaran
Simulasi(V)
Implementasi(V)
1
+15.02 V
+13.79 V
2
-15.02 V
-15.06 V
3
4
5
6
7
8
9
10
0.43 V
0.00 V
- 0.07 V
- 0.00 V
5.12 V
5.24 V
- 5.47 V
- 4.78 V
8.77 V
8.99 V
- 9.02 V
- 8.05 V
12.1 V
12.06 V
- 12.3 V
- 10.62 V
Dari hasil pengukuran tegangan keluaran
power supply pada simulasi dan implementasi
didapatkan selisih perbedaan hasil keluaran
tegangan. Untuk selisih perbedaan tegangan
keluaran terbanyak dari hasil simulasi dan
implementasi terletak pada tegangan keluaran plus
minus 15 volt terutama pada tegangan minus.
Perbedaan hasil ini dikarenakan penguatan pada
integrated circuit dan transistor tidak berjalan
maksimal pada tegangan keluaran variabel.
B. Pengujian Tegangan konstan
Selanjutnya untuk pengujian tegangan keluaran
dari hasil implementasi memiliki tegangan yang
konstan untuk tegangan plus minus 5 volt dan 12
volt pada saat pembacaan di multimeter namun
untuk tegangan variabel saat pembacaan di
multimeter nilai berubah-ubah kisaran 0.01 sampai
0.1volt.
C. Pengujian Arus Keluaran Power Supply
Tabel 4.2 Gambar Pengujian Pembebanan
Tegangan, Besar Resistor
Pembacaan Arus
12volt , 47ohm
5volt , 47ohm
15volt , 47ohm
12volt , 39ohm
5volt , 39ohm
15 volt , 39ohm
12volt , 27ohm
5volt , 27ohm
15volt , 27ohm
12volt , 33ohm
5volt , 33ohm
15volt , 33ohm
12volt , 22ohm
5volt , 22ohm
15volt , 22ohm
Dari hasil pembebanan, arus yang terbaca pada
display dengan perhitungan terdapat selisih antara
0.1 sampai 0.01 ampere dari hasil perhitungan dan
pembacaan dari amperemeter.
D. Pengujian Ripple
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang
153
Jurnal JARTEL ISSN : 2407-0807 Vol: 9 Nomor: 2, Juni 2019
Hasil pengamatan power supply sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Gambar Pengujian Ripple
Tegangan
Ripple
keluaran
+ 5 Volt
- 5 Volt
+ 12 Volt
pada power supply
 Warna biru membaca arus keluaran pada power
supply stabil (tanpa dibebani).
4.2. Pengujian Function Generator
A. Pengujian Range Frekuensi
Dari hasil pengujian range frekuensi
didapatkan frekuensi tertinggi adalah 60 KHz
sedangkan frekuensi terendah 4.2 KHz. Dapat
dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi
terendah
4.2 KHz
(Low)
Frekuensi
tertinggi
(High)
Frekuensi
66.9 KHz
- 12 Volt
+ 15 Volt
- 15 Volt
Dari hasil pengujian tersebut diperoleh data
dengan ripple kecil karena pada osiloskop
gelombang
yang
tertampil
lurus.
Untuk
memperkecil nilai ripple perlu ditambahkan
kapasitor polar dan non polar.
E. Hasil Pembacaan Amperemeter dan
Voltmeter
Tabel 4.4 Pembacaan Modul DSN-VC288
Modul DSN-VC288
Tegangan Variabel 13.8
Tegangan Variabel 12
Volt
Volt
 Warna merah membaca besar tegangan variabel
Frekuensi yang dihasilkan masih belum
mencapai target. Pada frekuensi tertinggi
gelombang keluaran yang dihasilkan cacat atau
tidak sesuai. Karena jika frekuensi semakin tinggi
maka nilai duty cycle yang dihasilkan akan rendah
dan untuk menaikkan nilai frekuensi tergantung
pada besarnya nilai resistor dan kapasitor.
B. Pengujian keluaran Gelombang
Tabel 4.6 Pengujian Keluaran Gelombang
Kotak
Frekuensi
4.2 KHz –
59 KHz
Segitiga
Frekuensi
4.2 KHz –
64 KHz
Sinus
Frekuensi
4.1 KHz 59 KHz
Untuk pengujian keluaran gelombang pada
generator function ada kotak, segitiga dan sinus.
Pada keluaran gelombang kotak apabila dia
memiliki frekuensi diatas 10 KHz maka terdapat
kecacatan pada gelombang, untuk gelombang
segitiga dan sinus perlu diberikan filter untuk
menghilangkan noise.
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang
154
Jurnal JARTEL ISSN : 2407-0807 Vol: 9 Nomor: 2, Juni 2019
C. Pengujian Amplitudo
Dari hasil pengujian, nilai amplitudo terkecil
yaitu 2.28 volt dan tertinggi 11.4volt. untuk
pengaturan besarnya nilai amplitudo menggunakan
potensiometer pada generator function yang
ditambah dengan step down agar karena pergeseran
tegangan yang terlalu cepat.
D. Pembacaan Frekuensi Counter
Tabel 4.9 Pembacaan Frekuensi Counter
Frekuensi Pada Counter
Frekuensi Pada
Osiloskop
Dari hasil data yang diperoleh pembacaan
frekuensi pada frekuensi counter dan osiloskop
mempunyai selisih pembacaan 2KHz. Sehingga
diperlukan kalibrasi lebih lanjut pada modul
frekuensi counter.
E. Pengujian Menggunakan Modul Praktikum
Tabel 4.10 Pengujian dengan modul PWM
Modul Praktikum
Hasil Osiloskop
PWM
Dari hasil pengujian sinyal PWM yang
dihasilkan dengan keluaran gelombang kotak
dengan duty cycle yang dapat diubah-ubah untuk
variasi tegangan keluaran. memiliki amplitudo dan
frekuensi dasar yang tetap namun memiliki lebar
pulsa yang berbeda. Untuk lebar pulsa diatur
menggunakan duty cycle.
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pembahasan rancang
bangun
sarana
penunjang
praktikum
telekomunikasi digital pada laboratorium politeknik
negeri malang dapat diperoleh beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Power supply tegangan plus minus 5 volt, 12
volt dan variabel pada simulasi dan
implementasi terdapat selisih, hasil pengujian
no ripple, dan terdapat display untuk
pembacaan arus.
2. Function generator gelombang keluaran berupa
kotak, segitiga dan sinus dengan range
frekuensi 4.2 KHz sampai 60 KHz jika
frekuensi semakin tinggi maka duty cycle
memiliki nilai rendah, amplitudo dibawah
10Vpp, dan pembacaan frekuensi counter
selisih 2KHz sehingga perlu kalibrasi modul
5.2 Saran
Saran untuk perbaikan rancang bangun sarana
penunjang praktikum telekomunikasi digital pada
laboratorium politeknik negeri malang yang sudah
dibuat adalah :
1. Untuk
sarana
penunjang
praktikum
kedepannya diharapkan adanya rangkaian
power supply universal maupun simetris
variabel yang lebih stabil.
2. untuk function generator dapat dibuat dengan
memprogram seiring perkembangan teknologi
yang ada.
VI REFENSI
1. Abdurrochman., dkk. (2014). Rangkaian Dasar
Op-Amp. Laporan Rangkaian Elektronika 2
D3 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Bandung.
2. Adhitya,V. N, (2013). Perancangan dan
Realisasi Function Generator Frekuensi
Maksimal 2 MHz. Tugas Akhir Teknik
Telekomunikasi Fakultas Ilmu Terapan
Universitas Telkom.
3. Ahmad, J. (2007). ELDAS Ilmu Elektronika.
Electronic Book – Elektronika Dasar.
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang
155
Jurnal JARTEL ISSN : 2407-0807 Vol: 9 Nomor: 2, Juni 2019
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Aji, W. S. (2016). Perancangan dan Simulasi
Generator Fungsi Berbasis Proteus. Simposium
Nasional Teknologi Terapan (SNTT) Prodi
Teknik Elektro, FTI UAD, Yogyakarta.
Alemuda, F. (2014). Implementasi Waveform
Generator Gelombang Sinus, Kotak, Segitiga,
dan Gergaji Pada FPGA Berbasis VHDL.
Skripsi Jurusan Teknik Komputer dan
Elektronika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Gajah Mada.
Arifana, I. M. (2016). Rancang Bangun Power
Supply Switching Dengan Arus dan Tegangan
Terkendali Sebagai Catu Daya Proses
Elektropleting Logam. Skripsi Jurusan Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negei Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dahono, P.A. (Maret 2010). Penyearah Dioda.
School of Electrical Engineering and
Informatics Institute of Technoloy BandungI.
Maulana, D., (2015). Teori Dioda Elektronika
(TKE
4012).
Teori
Semikonduktor
Maulana.lecture.ub.ac.id.
Nuryanto, L. E. (Maret 2017). Penerapan Dari
OP-AMP (Operational Amplifier). Orbith Vol.
13 No. 1 Politeknik Negeri Semarang.
Prayoga, A. (2010). TRANSFORMER. Teknik
Tenaga Listrik Fakultas Teknik Departemen
Teknik Elektro Universitas Indonesia.
Rahardjo, P. (2015). Catu Daya DC Tetap +5V
dan +12V / 10A Untuk Laboratorium
Elektronika. Laporan Akhir Penelitian Mandiri
Bidang Ilmu Teknik Elektro Universitas
Udayana.
Ramadhani, D. F. (September 2016).
Karakteristik Dioda dan Transformator.
Laporan Praktikum III dan IV Jurusan Teknik
Elektro Universitas Negeri Malang.
Ramadhani, I., dkk. (Oktober 2015).
Karakteristik Dioda. Jurnal Fisika Elektronika
Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh
November.
Sanjaya, H. (2007). Filter Pelewat Rendah
Terkendali Digital. Tugas Akhir Jurusan
Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Sumanto., (1991). Teori Transformator.
Penerbit Andi Offset Yogyakarta.
Surjono, H. D. (2009). Elektronika Lanjut.
Penerbit Cerdas Ulet Kreatif.
Surjono, H. D. (2007). Elektronika: Teori dan
Penerapan. Penerbit Cerdas Ulet Kreatif .
Kho, D. Pengertian Op-Amp (Operational
Amplifier),
http://teknikelektronika.com/pengertian-opamp-operational-amplifier/,
diakses
pada
tanggal 22 Januari 2018
Rachmat. (2014). Dasar Teori Dioda,
http://rachmatelektronika.blogspot.co.id/2014/05/dasar-teori-
dioda.html, diakses pada tanggal 23 Januri
2014
20. Fungsi
dan
Pengertian
Amperemeter,
Voltmeter, Ohmmeter Alat Ukur Listrik - Ilmu
Fisika.
http://www.organisasi.org/1970/01/fungsipengertian-amperemeter-voltmeter-ohmmeteralat-ukur-listrik-ilmufisika.html#.WoH24Vt9600, diakses pada
tanggal 10 Februari 2018
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang
156
Download