Uploaded by User106841

BAB II (Final)

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi
Dalam landasan teori tentang sistem informasi akan menguraikan tentang
sejarah sistem informasi, pengertian sistem informasi, dan unsur – unsur dalam
pembuatan sistem informasi atau aplikasi dekstop yang di rancang (seperti
penyimpanan data (database), bahasa program (scripts program), desain sistem
informasi (graphical user interface), laporan transaksi (report), dan publikasi
sistem informasi (compile), berikut penjelasanya.
2.1.1 Sejarah Sistem Informasi
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa
multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka
(GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang
masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan
informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih
2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem
informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk
mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan
ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi
sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu
ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi
dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based
Information System/ CBIS).
(Wikipedia, 2016)
2.1.2
Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari
suatu organisasi yaitu: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak,
dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan
10
11
finansial dan personal manajemen. 'Sistem Informasi' dapat berupa gabungan dari
beberapa elemen teknologi berbasis komputer yang saling berinteraksi dan bekerja
sama berdasarkan suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan, dimana
memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat
digunakan dalam mendukung keputusan.
(Wikipedia, 2016)
2.1.3
Unsur-Unsur Sistem Informasi
Unsur-unsur sistem informasi menurut Cushing (diterjemahkan oleh
Ruhiyat Kosasih, 1983) terdiri dari 6 blok yang disebut information system
building block yaitu :
1. Blok masukan (Input Block)
Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi.
Masalah input mencakup metode-metode dan media untuk menangkap
data yang akan dimasukkan ke sistem.
2. Blok Model Proses (Process Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank data
dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan
informasi yang berkualitas atau laporan-laporan yang berguna untuk
tingkat manajemen dan semua pemakai informasi.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan "kotak alat" (tool-box) di dalam sistem informasi.
Teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data menghasilkan dan mengirimkan
keluaran (output) dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
12
5. Blok Basis Data (Database Block)
Kumpulan dari data yang terkait ata berhubungan secara terpadu satu
sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya ini merupakan basis data. Data
yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan,
supaya menghasilkan informasi yang berkualitas. Organisasi basis data
yang juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis
data diakses atau dimanipulasi/diolah dengan menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut DBMS (Database Management Systems)
6. Blok Kendali (Control Block)
Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya
sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak
hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah
proses, salah formula, data input yang dimasukkan salah atau
disalahgunakan, sistem yang belum sudah dijalankan, sistem tidak
sesuai kebutuhan, terjadinya kecurangan-kecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan,
sabotase, bencana alam, kebakaran/api, air, temperatur dan sebagainya.
Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur
terjadi dapat segera diatasi, perlu dirancang dan diterapkan beberapa
pengendalian intern untuk menyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah
berjalan seperti yang seharusnya.
2.1.4
Komponen Sistem Informasi
Sedangkan menurut Leitch dan Davis (1992, p8-10), komponen sistem
informasi terdiri dari:
1. Business Operations
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa aktivitas seperti perekrutan
karyawan, pembelian barang persediaan dan penerimaan kas dari
konsumen. Input sistem informasi akuntansi disiapkan oleh bagian
13
operasional dan outputnya digunakan untuk mengatur kegiatan
operasional
2. Transaction Processing
Transaksi yang dilakukan perusahaan lazimnya ialah penjualan,
produksi (bila perusahaan industri) dan pembelian. Para penyusun
sistem informasi harus paham apa dan bagaimana transaksi-transaksi itu
diproses.
3. Management Decision Making
Pada umumnya informasi digunakan untuk bahan pengambilan
keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pihak manajemen,
oleh karena itu informasi menentukan proses pengambilan keputusan.
4. Reporting
Dalam menyusun laporan berdasarkan sistem informasi, penyusun
sistem harus mengetahui output apa yang dibutuhkan/diinginkan
5. System Development and Operation
Sistem informasi harus dirancang, diimplementasikan dan dioperasikan
secara efektif. Idealnya user terlibat penuh dalam implementasinya.
6. Database
Untuk memperoleh database yang baik, perlu dipahami sungguhsungguh proses pengumpulan dan penyimpanan data, dan jenisdatabase
software.
7. Technology
Kemampuan dalam perencanaan dan pengelolaan operasi bisnis
tergantung dari pengetahuan teknologi untuk melengkapi pengetahuan
mengeai sistem informasi akuntansi. Pada waktu ini dukungan teknologi
komputerisasi dan komunikasi sudah pada tingkat yang sedemikian rupa
sehingga prosedur operasional yang lazim dikenal secara tradisional
sudah berubah secara total, misalnya mengenai otorisasi, pembagian
tugas, hubungan antar organisasi secara elektronis (e-business), dan
aspek-aspek keamanan (karena dengan menggunakan internet berarti
kita makin terbuka terhadap akses publik).
14
8. Controls
Dalam menyusun sistem pengendalian intern harus dipertimbangkan
tingkat kompleksitas sistem informasi serta perkembangan teknologi.
9. Interpersonal/Communication Skill
Untuk mempresentasikan hasil kerja secara efektif, system designer
harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik secara lisan maupun
tulisan.
10. Accounting and Auditing Principles
Untuk menyusun dan mengoperasikan sistem informasi akuntansi,
seorang akuntan harus mengetahui prosedur akuntansi dan memahami
audit terhadap sistem informasi.
2.1.5
Elemen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang,
prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer
dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang Orang atau personil yang dimaksudkan yaitu operator komputer,
analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem
informasi/EDP.
2. Prosedur Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena
prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan
instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk
pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian
untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas
komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan
data, dan terminal masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan
sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem
komputer.
15
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan
keputusan.
c. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara
spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis data File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya
media penyimpanan secara fisik seperti disket, harddisk, magnetic tape,
dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain
diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.
6. Jaringan komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan
komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu
kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa
kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat
saling bertukar dokumen dan data.
7. Komunikasi data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari
telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau
pemindahan data dan informasi diantara komputer komputer dan
piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui
media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh
isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu
sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang
memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama
lain.
2.1.6
Klasifikasi Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen
dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk
setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu,
sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
a. Sistem abstrak atau sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang
berupa pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya
sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara
16
manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem secara fisik,
misalnya sistem komputer.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah
sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia,
misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia merupakan
sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut
human machine system. Sistem informasi berbasis internet merupakan
contoh human machine system karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem deterministik
adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi. Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa
depannya
tidak
dapat
diprediksi
karena
mengandung
unsur
probabilistik.
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem
lainnya. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa campur tangan pihak luar.
2.2
Database
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basis data,
adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan
untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen
basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari
dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian
artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini
17
mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya
sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan
kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan di dalamnya penjelasan ini disebut skema. Skema
menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara
obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan
struktur basis data ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang
umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman
mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan
dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya
menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel
diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti
model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling
berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem
manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya
sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data
untuk kedua arti tersebut. Ada puluhan bahkan mungkin ratusan perangkat lunak
DBMS (Database Management System) yang tersedia. Masing-masing memiliki
spesifikasinya sendiri-sendiri. Mulai dari yang sangat sederhana sampai yang
paling kompleks. Pada bagian ini kita akan membahas 5 buah DBMS yang cukup
familiar dikalangan pengguna DBMS, yaitu Microsoft Access, MySQL, Microsoft
SQL Server, PosgreSQL, dan Oracle. (Sang Lazurdi, 2011).
Basis Data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih
diartikan sebagai markas atau gabungan, tempat bersarang / berkumpul. sedangkan
Data adalah refresentatif fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya,
18
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya (Fathasyah, 2007).
Basis Data dapat didefinisikan (Agus Hermawan, 2012) dalam sejumlah sudut
pandang seperti :
a. Himpunan Kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redun-dansasi) yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpan elektronik.
2.2.1
Operasi Dasar Basis Data
Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data
(Yudi Herdiana, 2012) dapat meliputi:
a. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan
lemari data baru.
b. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan
lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).
c. Pembuatan file/tabel baru kesuatu basis data (create table), yang identik
dengan penambahan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
d. Pembuatan file/tabel baru kesuatu basis data (drop table), yang identik
dengan perusakan map arsip yang ada di sebuah lemari arsip.
e. Penambahan dan pengisian data baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis data
(insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map
arsip.
f. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search), yang identik
dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.
g. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan
perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
19
h. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan
penghapusan sebuah lembar arsip yang ada di sebuah map arsip.
2.3
Pengertian SQL SERVER 2008
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah TransactSQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan
oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang
memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian
berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan
dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu,
Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan
mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL
Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan
clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server 2000 terserang oleh cacing
komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses Internet pada
tanggal 25 Januari 2003.
(Wikipedia, 6 Maret 2017)
2.4
Pengertian Visual Studio
Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite)
yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi
bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi
console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakup
kompiler, SDK, Integrated Development Environment (IDE), dan dokumentasi
(umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket
Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, Visual Basic .NET,
Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual FoxPro, dan Visual SourceSafe.
Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam
native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun
20
managed code (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas .NET
Framework). Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan
aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact
Framework).
(Wikipedia, 6 Maret 2017)
2.4.1
Pengertian Visual Basic.NET
Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan
membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan
menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer
dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan
juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa
produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga
dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual
Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek
yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya
yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang
kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft,
dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
(Wikipedia, 6 Maret 2017)
2.4.2
Pengertian Bahasa BASIC
BASIC, adalah singkatan dari Beginners’ All-purpose Symbolic Instruction
Code adalah sebuah kelompok bahasa pemrograman tingkat tinggi. Secara harfiah,
BASIC memiliki arti "kode instruksi simbolis semua tujuan yang dapat digunakan
oleh para pemula". Memang, istilah "Bahasa BASIC" di sini juga bisa diartikan
menjadi bahasa untuk pemula, atau dengan kata lain, disebut sebagai bahasa dasar,
tapi hal tersebut dirasa kurang tepat, mengingat BASIC dapat juga digunakan oleh
para pemrogram ahli.
BASIC pertama kali dikembangkan pada tahun 1963 oleh John George
Kemeny dan Thomas Eugene Kurtz yang berasal dari Dartmouth College, untuk
21
mengizinkan akses terhadap komputer bagi para mahasiswa jurusan selain jurusan
ilmu eksakta. Pada waktu itu, hampir semua komputer membutuhkan perangkat
lunak, dan waktu itu belum ada perangkat lunak yang dijual secara bebas, sehingga
hanya orang-orang tertentulah yang dapat menggunakan komputer, yakni para
matematikawan dan ilmuwan, karena mereka dapat membangun perangkat lunak
sendiri. Bahasa BASIC, setelah diciptakan menjadi menjamur dan banyak
dimodifikasi. Bahasa BASIC menjadi bahasa yang paling populer digunakan pada
komputer mikro pada akhir tahun 1970-an dan komputer rumahan pada tahun 1980an. Dan hingga saat ini, menjadi bahasa yang dialeknya beberapa kali berevolusi.
(Wikipedia, 6 Maret 2017)
2.5
Crystall Report
Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:264) dalam bukunya yang
berjudul Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL
Server, menjelaskan bahwa: “Crystal report merupakan program yang dapat
digunakan untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang
terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang
sangat flexibel”.
Menurut Madcom (2003:40) dalam bukunya yang berjudul Program
Aplikasi Terintegrasi Inventory Hutang dan Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan
Crystal Report, menyebutkan bahwa: “crystal report merupakan program khusus
untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0,
tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage)”.
2.6
Pengertian OOP (Object Oriented Programming)
Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming
disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada
objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas
atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap
objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek
lainnya, model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang
22
lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti
lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih
mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan
pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.
2.6.1
Konsep Dasar OOP (Object Oriented Programming)
Kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu
tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas
definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam
perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan
struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal
sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan
domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class
sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut
digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah
program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan
melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari
masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
a. Objek - membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah
program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam
sebuah program komputer berorientasi objek.
b. Abstraksi - Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang
diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek
dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat
melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi
dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana
kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak,
dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
c. Enkapsulasi - Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti
keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode
dalam objek tersebut yang diberi izin untuk mengakses keadaannya. Setiap
23
objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat
berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung
kepada representasi dalam objek tersebut.
d. Polimorfisme
melalui
pengiriman
pesan.
Tidak
bergantung
kepada
pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode
tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada
objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung
menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan sayapnya dan terbang.
Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya
dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai
dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah
variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang
berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil
beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang
sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai
polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
e. Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah
kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut
(terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah
tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang
memiliki manager, sekretaris, karyawan administrasi data dan lainnya. Misal
manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager
tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh karyawan
bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager
tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager
bisa mendapatkan data tersebut melalui objek karyawan administrasi. Jadi
untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang
ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.
(Wikipedia, 6 Maret 2017)
2.7
Pengenalan UML (Unified Modeling Language)
24
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO
(Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem
yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program
yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam
sistem software. UML memiliki diagram grafis untuk membuat suatu model
(Chandra Ade, 2010), yaitu:
a.
Use-Case Diagram
b.
Class Diagram
c.
Behavior Diagram
1. Statechart Diagram
2. Activity Diagram
3. Sequence Diagram
4. Interaction Diagram
d. Implementation Diagram
1. Component Diagram
2. Deployment Diagram
2.7.1
Use-Case Diagram
Use-Case
Diagram digunakan
untuk
memodelkan bisnis proses
berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram
untuk use case dan actor.
Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang
berinteraksi dengan sistem aplikasi. Use case merepresentasikan operasi-operasi
yang dilakukan oleh actor.
Use-case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di
dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use
case. (Ramdani, 2010)
Contoh use case diagram:
25
Gambar 2.1 Use-Case Diagram
(sumber: ramdani april: 2010)
Berikut ini merupakan gambar dari tiga komponen sistem use case diagram:
Gambar 2.2 Komponen Use-Case
(sumber: ramdani april: 2010)
Simbol-simbol Use Case Relationship (Rambaugh, 1999):
1. Association
Garis yang menghubungkan antar actor dengan use case.
Simbol :
2. Extend
Menghubungkan antara dua atau lebih use case yang merupakan tambahan
dari base use case yang biasanya untuk mengatasi kasus pengecualian.
Simbol :
<<Extend>>
26
3. Generalization
Hubungan antara use case umum dengan use case yang lebih khusus.
Simbol :
4. Include
Menghubungkan antara 2 atau lebih use case untuk menunjukan use case
tersebut merupakan bagian (hubungan bersyarat) dari base use case.
Simbol :
<<Include>>
Gambar 2.3 Contoh Use-Case Diagram
(sumber: ramdani april: 2010)
2.7.2
Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
27
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan
lain-lain. (Jamilah, 2008)
Class memiliki tiga area pokok :
a. Nama
b. Atribut
c. Method
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
a. Private ( - ), tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
b. Protected ( # ), hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anakanak yang mewarisinya.
c. Public ( + ), dapat dipanggil oleh siapa saja.
Contoh :
Nama
Atribut
Method
Adapun hubungan antar classnya, yakni :
a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class
yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui
eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.
Simbol :
b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”) atau biasa
disebut relasi mempunyai sebuah.
Simbol :
28
c. Composition, yaitu sebuah kelas tidak bisa berdiri sendiri dan harus
merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi
composition.
Simbol :
d. Dependency, yaitu hubungan yang menunjukan operasi pada suatu kelas yang
menggunakan class yang lain.
Simbol :
e. Generalisasi / Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat
diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class
asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari
class yang diwarisinya.
Simbol :
Contoh :
Setiap 1 rekening tabungan dapat tidak memiliki ATM atau hanya memiliki
1
ATM.
2.7.3
ACTIVITY DIAGRAM
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state
adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
29
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)
secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas
dari level atas secara umum.
Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.
Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses
bisnis. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada
perancangan terstruktur.
Sangat bermanfaat apabila akan membuat diagram ini terlebih dahulu dalam
memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.
Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case
diagram. (Ramdani, 2010)
1.
Pada UML, activity digambarkan dengan simbol kotak.
2.
Start state dengan tegas menunjukan dimulainya suatu workflow pada
sebuah activity diagram.
Hanya ada satu start state dalam sebuah workflow.
Pada UML, start state digambarkan dengan simbol lingkaran yang solid.
3.
End state menggambarkan akhir atau terminal dari pada sebuah activity
diagram.
Bisa terdapat lebih dari satu end state pada sebuah activity diagram.
Pada UML, end state digambarkan dengan simbol sebuah bull's eye.
30
4.
State transition menunjukan kegiatan apa berikutnya setelah suatu kegiatan
sebelumnya.
Pada UML, state transition digambarkan oleh sebuah solid line dengan
panah.
5.
Decision adalah suatu titik atau point pada activity diagram yang
mengindikasikan suatu kondisi dimana ada kemungkinan perbedaan
transisi.
Pada UML, decision digambarkan dengan sebuah simbol diamond.
Swimlanes
Obyek swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab
untuk aktivitas tertentu. (Jamilah, 2008)
1. Mulailah dengan node awal untuk titik awal.
2. Tambahkan partisi jika relevan untuk analisis yang dibuat.
3. Tambahkan aksi untuk setiap langkah utama dari use case.
4. Tambahkan alur dari setiap aksi ke aksi lain, keputusan atau node akhir.
Setiap aksi hanya mendapat satu alur masuk dan satu alur keluar menuju
ke forks, joins, decisions, dan merges.
5. Tambahkan decisions jika alur dipecah menjadi beberapa pilihan. Jangan
lupa untuk menggabungkan kembali dengan merge.
6. Tambahkan forks dan joins jika aktivitas akan dilakukan secara paralel.
Contoh Activity Diagram
Studi kasus: Penarikan Uang dari Account Bank Melalui ATM
31
Gambar 2.4 Activity Diagram
(sumber: ramdani april : 2010)
2.8
Flowchart atau Diagram Alir
Flowchart adalah penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari
kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis
dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih
kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian. System flowchart adalah urutan proses dalam system dengan
menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses
pengolahan data. Program flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol
tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara
suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. (Anharku,
2009).
Simbol-Simbol Flowchart :
Tabel 2.1 Simbol Flowchart
32
2.9
Metode Waterfall
Dalam pengembangan sistem pengolahan Sistem Informasi Penjualan
Barang CV.Mawiney Palangka Raya menggunakan permodelan waterfall atau air
terjun (waterfall). Tahap-tahap utama dari model ini menentukan kegiatan-kegiatan
pengembangan dasar yaitu (sommerville, 2003:24) :
33
Gambar 2.5 Waterfall Modelling
(sumber : Software Engineering 9, Sommerville, 2003:24)
1. Requirements Analysis and Definiton (Analisis dan Definisi Persyaratan)
Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan
user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan
berfungsi sebagai spesifikasi sitem.
2. System and Software Desain (Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak)
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sisem perangkat
keras dan perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara
keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan
deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubunganhubungannya.
3. Implementations and Unit Testing (Implementasi dan Pengujian Unit)
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan
verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integration and System Testing (Integrasi dan Pengujian Sistem)
Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai
sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah
dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada
pengguna.
34
5. Operation and Maintenance (Operasi dan Pemeliharaan)
Biasanya(walaupun tidak seharusnya), ini merupakan fase siklus yang
paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi
dan berbagai error yang tidak ditentukan pada tahap-tahap terdahulu,
perbaikan dan implentasi unit sistem dan pengembangan pelayanan, sistem
sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.
Pada prinsipnya, hasil dari setiap tahap adalah satu atau lebih dokumen yang
disetujui. Tahap berikutnya tidak harus memulai sampai tahap sebelumnya telah
selesai. Dalam prakteknya, tahap ini saling tumpang tindih dan memberi informasi
satu sama lain. Selama perancangan, masalah dengan persyaratan diidentifikasi.
Selama pengkodingan, masalah perancangan dilakukan dan sebagainya. Proses
perangkat lunak bukan model linear sederhana tetapu melibatkan umpan balik dari
satu tahap ke tahap lain. Dokumen yang dihasilkan pada setiap tahap mengkin
kemudian harus diubah untuk mencerminkan perubahan yang dibuat.
Karena biaya produksi dan persetujuan dokumen, iterasi dapat menjadi lebih
mahal dan melibatkan ulang pekerjaan yang signifikan. Oleh karena itu, setelah
sejumlah kecil iterasi, adalah biasa untuk membekukan bagian dari pengembangan
seperti spesifikasi dan untuk melanjutkan dengan tahap perkembangan selanjutnya.
Masalah yang ditinggalkan untuk keputusan kemudian diabaikan. Pembekukan dini
dari persyaratan ini mungkin berarti bahwa sistem akan melakukan apa yang
diinginkan pengguna. Hal ini juga dapat menyebabkan buruknya sistem terstruktur
sebagai masalah perancangan yang digagalkan oleh trik implementasi. Selama
tahap siklus hidup akhir (operasi dan pemeliharaan) perangkat lunak diletakan
kedalam penggunaan. Kesalahan dan kelalaian dala persyaratan perangkat lunak
yang asli ditemukan. Program dan perancangan kesalahan muncul dan kebutuhan
akan fungsi baru diidentifikasi. Oleh karena itu sistem harus berevolusi untuk tetap
berguna. Mebuat perubahan ini (pemeliharaan perangkat lunak) mungkin
melibatkan perulangan tahapan proses sebelumnya.
35
2.10
Testing (Black Box)
Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black
box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi
perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluar
dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai yang diharapkan (Rizky, 2011).
Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Download