Uploaded by Cahya Pria Ardiansyah

Cahya Pria Ardiansyah 142011133165 Kelas C Kelompok 7 Laprak Fisiologi Respirasi

advertisement
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
NAMA / NIM
: Cahya Pria Ardiansyah / 142011133165
KELAS /KELOMPOK
: Akuakultur C / Kelompok 7
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------Praktikum Ke-
: Pertama
Tanggal
: 10 Maret 2021
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------Materi Praktikum
: Fisiologi Respirasi
Tujuan Praktikum : Mengamati Buka Tutup Operculum, Perubahan Tingkah Laku,
Menghitung Mortalitas, SR, Suhu, dan Kebutuhan Oksigen Pada
Ikan Komet (Carassius auratus).
Alat dan Bahan
 Alat
:
1. Aquarium
2. Plastik
3. Nampan
4. Termometer
5. Stopwatch
6. Handcounter
7. Alat Tulis
 Bahan :
1. 6 Ekor Ikan Komet (Carassius auratus)
Cara Kerja
:
1. Menyiapkan Alat dan Bahan yang akan digunakan.
2. Menyiapkan 2 ekor ikan yang seragam setiap media (Aquarium, Plastik, dan Nampan).
3. Memasukkan Ikan ke dalam Akuarium berisi air.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
4. Memasukkan Ikan ke dalam kantong plastik berisi air yang diikat.
5. Meletakkan Ikan di nampan/udara terbuka.
6. Mengamati dan Menghitung buka tutup Operculum masing-masing ikan. Pada masingmasing ikan perlakukan setiap 3 menit sekali selama 30 menit.
7. Mengamati perubahan tingkah laku.
8. Menghitung Mortalitas, Suhu, SR dan Kebutuhan oksigen ikan.
9. Mencatat hasil pengamatan.
Hasil
:
1. Mortalitas
a. Mortalitas Ikan Komet (Carrasius auratus) dalam Media Aquarium
𝑦
Mortalitas = 𝑦𝑜 𝑥 100%
0
= 2 x 100%
=0
b. Mortalitas Ikan Komet (Carrasius auratus) dalam Media Kantong Plastik
𝑦
Mortalitas = 𝑦𝑜 𝑥 100%
0
= 2 𝑥 100 %
=0
c. Mortalitas Ikan Komet (Carrasius auratus) dalam Udara Terbuka (Nampan)
𝑦
Mortalitas = 𝑦𝑜 𝑥 100%
1
= 2 𝑥 100 %
= 50 %
2. Kebutuhan Oksigen
Media Biasa


DOo = 2,75
DOt = 1,21
Kantong plastik


DOo = 2,54
DOt = 1,69
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
A. Media Aquarium Ikan Komet (Carrasius auratus)
a. Ikan 1
Diketahui
: Media Biasa
DOo = 2,75
DOt = 1,21
∑BOP = 1729
Kebutuhan Oksigen =
(𝐷𝑂𝑜−𝐷𝑂𝑡)
∑𝐵𝑂𝑃
=
(2,75−1,21)
1729
= 0,0008906882591
= 0,0009
b. Ikan 2
Diketahui
: Media Biasa
DOo = 2,75
DOt = 1,21
∑BOP = 1785
Kebutuhan Oksigen =
(𝐷𝑂𝑜−𝐷𝑂𝑡)
∑𝐵𝑂𝑃
=
(2,75−1,21)
1785
= 0,0008627450980
= 0,0009
B. Media Kantong Plastik Ikan Komet (Carrasius auratus)
a. Ikan 1
Diketahui
: Kantong plastik
DOo = 2,54
DOt = 1,69
∑BOP = 1998
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
Kebutuhan Oksigen =
=
(𝐷𝑂𝑜−𝐷𝑂𝑡)
∑𝐵𝑂𝑃
(2,54−1,69)
1998
= 0,0004254254254
= 0,0004
b. Ikan 2
Diketahui
: Kantong plastik
DOo = 2,54
DOt = 1,69
∑BOP = 1981
Kebutuhan Oksigen =
=
(𝐷𝑂𝑜−𝐷𝑂𝑡)
∑𝐵𝑂𝑃
(2,54−1,69)
1981
= 0,0004290762241
= 0,0004
3. SR
A. Media Aquarium Ikan Komet (Carrasius auratus)
𝑁𝑡
SR = 𝑁0 𝑥 100%
2
SR = 2 𝑥 100%
SR = 1
B. Media Plastik Ikan Komet (Carrasius auratus)
𝑁𝑡
SR = 𝑁0 𝑥 100%
2
SR = 𝑥 100%
2
SR = 1
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
C. Media Nampan Ikan Komet (Carrasius auratus)
SR =
𝑁𝑡
𝑁0
𝑥 100%
1
SR = 2 𝑥 100%
SR = 0,5
4. Suhu Awal dan Akhir
a. Media Aquarium
Suhu Awal
: 27,1 °C
Suhu Akhir
: 27,6 °C
b. Media Kantong Plastik
Suhu Awal
: 27, 1 °C
Suhu Akhir
: 27, 6 °C
5. Tabel Jumlah BOP Dan Perubahan Tingkah Laku
Menit
ke-
BOP Aquarium
Ikan 1
Ikan 2
3
224
200
6
206
216
9
194
248
Tingkah
Laku
Kaget
Air
Normal,
Aktif
Normal,
Aktif
BOP Kantong
Plastik
Ikan 1
Ikan 2
293
247
223
251
236
263
Tingkah
Laku
Kaget
Air
Normal,
Aktif
Normal,
Aktif
BOP Nampan
Tingkah
Laku
Ikan 1
Ikan 2
259
211
Normal
231
315
Normal
186
358
Normal
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
Normal,
12
222
180
Normal,
Aktif
220
210
Normal,
Aktif
166
271
Mulai
Loncat –
Loncat
Normal,
15
210
239
Normal,
Aktif
213
203
Normal,
Aktif
125
180
Mulai
Loncat Loncat
Berenang
Normal,
18
154
176
Sedikit
202
199
Gerakan
Normal,
21
170
151
Sedikit
169
201
Gerakan
Normal,
24
125
164
Sedikit
164
152
Gerakan
Normal,
27
119
110
Sedikit
146
133
Gerakan
30
105
101
Pasif,
Diam
Vertikal,
Sedikit
Diam,
48
160
122
Masih
Gerakan
Bernapas
Berenang
Diam,
Vertikal,
Sedikit
42
71
Tetapi
Masih
Gerakan
Bernapas
Berenang
Diam,
Vertikal,
Sedikit
210
67
Tetapi
Masih
Gerakan
Bernapas
Berenang
Diam,
Vertikal,
Sedikit
170
46
Gerakan
132
Tetapi
Pasif,
Diam
Tetapi
Masih
Bernapas
Ikan 1
5 - Mati
40
Mati, Ikan
2 Diam
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
6. Grafik Fisiologi Respirasi Ikan Dalam Beberapa Perlakuan
400 BOP
350
Media Aquarium Ikan 1
300
Media Aquarium Ikan 2
250
Media Plastik Ikan 1
200
Media Plastik Ikan 2
150
Media Nampan (Udara
Terbuka) Ikan 1
100
Media Nampan (Udara
Terbuka) Ikan 2
50
0
3
Pembahasan
6
9
12
15
18
21
24
27
30 Waktu (menit)
:
1. Hasil Pengamatan Praktikum
Pada pengamatan ikan komet diperlakukan di media aquarium berisi air di 3 menit awal
ketika ikan dimasukkan mengalami kaget air dan bernapas secara cepat, pada menit ke 6
sampai ke 15 ikan dalam kondisi normal yaitu Dapat bernafas dengan teratur atau stabil dan
buka tutup operculum yang stabil dan hal tersebut terpenuhinya oksigen sehingga ikan tidak
mengalami stress, pada menit 18 sampai 27 ikan normal tetapi sedikit gerak, dan pada menit
30 akhir ikan diam di dasar aquarium baik ikan pertama maupun kedua. Selanjutnya pada
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
perlakuan di media kantong plastik ikan komet di 3 menit awal ikan kaget air dan bernapas
secara cepat, di menit 6 sampai 15 ikan normal dan bergerak aktif, namun dimenit 18 sampai
27 ikan mulai berenang secara vertikal dan sedikit gerakan, dan pada menit ke 30 ikan diam.
Pada perlakuan di media udara terbuka (nampan) ikan komet di menit 3 sampai 9 ikan masih
dalam keadaan normal, dimenit 12 sampai 15 buka tutup operculum mulai tidak beraturan dan
ikan sering loncat – loncat, di menit 18 sampai 21 ikan dalam keadaan diam tetapi masih
bernapas, pada menit ke 24 sampai 27 ikan loncat – loncat kembali dan pada menit ke 30 ikan
pertama mati dan ikan kedua tetap diam.
Pada ikan komet (Carrasius auratus) yang diberi perlakuan di media bak dapat bernafas
dengan teratur atau stabil dan buka tutup operculum yang stabil dan hal tersebut terpenuhinya
oksigen sehingga ikan tidak mengalami stress.
Pada ikan komet (Carrasius auratus) yang di beri perlakuan di media kantong plastic dapat
meningkatkan kebutuhan energy menyebabkan laju metabolisme meningkat. Disisi lain laju
metabolisme akan menyebabkan semakin memperbanyak produk buangan metabolisme ikan
seperti NH3 dan karbondioksida bebas. Produk buangan metabolisme tersebut dalam
konsentrasi tinggi merupakan racun bagi ikan yang dapat menyebabkan ikan stres dan pada
akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan (Berka ddk., dalam Endang Arini, 2011).
Pada Ikan Komet (Carrasius auratus) yang di beri perlakuan di udara terbuka (nampan),
nilai konsumsi oksigen semakin tinggi seiring bertambahnya waktu, bertambahnya tingkat
konsumsi oksigen menunjukkan tingkat metabolisme pada ikan yang meningkat pula. Hal ini
di duga ikan dapat mengalami stres sehingga ikan banyak membutuhkan energy, akan tetapi
apabila telah mengalami ambang batas respirasi maka metabolisme akan berhenti secara
mendadak dan dapat menyebabkan kematian pada ikan (Putra, 2015).
2. Mekanisme respirasi pada Masing-masing Ikan
Insang adalah alat yang digunakan untuk bernafas. Pada insang terjadi pertukaran O2 dan
CO2. Mekanismenya adalah tutup insang menutup, mulut terbuka, air masuk melalui mulut,
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
lalu air melewati insang, terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida, lalu mulut menutup,
tutup insang (operculum) terbuka, dan akhirnya air keluar dari insang. Oksigen masuk kealiran
darahnya. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Pernafasan ikan berlangsung 2 tahap : yaitu tahap 1 (tahap pemasukan), pada tahap ini
mulut ikan membuka dan tutup insang menutup sehingga air masuk ke rongga mulut,
kemudian menuju lembaran insang, disinilah oksigen yang larut dalam air di ambil oleh darah,
selain itu darah juga melepaskan karbondioksida dan uap air. Pada tahap 2 (tahap pengeluaran),
yaitu mulut menutup dan tutup insang membuka sehingga air dari rongga mulut mengalir
keluar melalui insang. Air yang dikeluarkan ini telah bercampur dengan CO2 dan uap air yang
dilepaskan darah.
Air masuk melalui mulut dan seterusnya mengalir melalui insang. Insang memiliki
lembaran-lembaran halus yang mengandung pembuluh darah. Pengikatan oksigen dan
pelepasan karbon dioksida terjadi di insang. Oksigen dalam darah di edarkan ke seluruh tubuh
oleh nadi. Setelah darah kehilangan oksigen, maka darah berkumpul lagi dipembuluh balik
untuk kembali ke jantung. Kemudian jantung memompakan darah ke insang lagi (Gde, 2011).
3. Faktor yang berpengaruh pada Proses Respirasi
Suhu merupakan faktor penting yang mempengaruhi respirasi. Meningkatnya suhu akan
meningkatkan laju metabolisme serta menyebabkan permintaan oksigen pada jaringan lebih
tinggi (Putra, 2015).
Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses
ekstraksi energy dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen. Laju
metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi
makhluk hidup persatuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan
memerlukan oksigen. Untuk menghasilkan energy yang dapat diketahui jumlahnya juga.
Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperature, spesies
hewan, ukuran badan, dan aktivitas (Tobin dkk., 2005).
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
4. Kesimpulan dan Pengaplikasian dalam budidaya perikanan
Kelangsungan hidup ikan di pengaruhi oleh kemampuan memperoleh oksigen dari
perairan. Berkurangnya oksigen di perairan akan mempengaruhi fisiologi respirasi pada ikan.
faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperature, spesies hewan,
ukuran badan, dan aktivitas.
Oksigen sangat di perlukan untuk pernafasan dan metabolisme ikan serta jasad jasad renik
dalam air. Kandungan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ikan dan biota lainnya dapat
menyebabkan penurunan daya hidup ikan. Temperature air sangat berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan ikan. Salinitas adalah konsentrasi dari total ion yang terdapat
di dalam perairan. Salinitas mempunyai peran penting dan ikatan erat dengan kehidupan
organisme perairan termasuk ikan, dimana secara fisiologis salinitas berkaitan erat dengan
penyesuaian tekanan osmotic ikan tersebut (Luthfi Riadhi, 2017).
Kesimpulan
:
Kelangsungan hidup ikan di pengaruhi oleh kemampuan memperoleh oksigen dari
perairan. Berkurangnya oksigen di perairan akan mempengaruhi fisiologi respirasi pada ikan.
faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperature, spesies hewan, ukuran
badan, dan aktivitas.
Daftar Pustaka
:
Endang Arini, T. E. 2011. Pengaruh Kepadatan Berbeda Terhadap Kehidupan Ikan Betutu
(Oxyeleotris marmonata Blkr.) Pada Pengangkutan Sistem Tertutup. Jurnal Saintek
Perikanan. 7(1) hal 10-18.
Luthfi Riadhi, M. R. 2017. Sistem Pengaturan Oksigen Terlarut Menggunakan Metode Logika
Fuzzy Berbasis Mikrokontroler Teensy Board. Jurnal Teknis ITS. 6(2) hal 1-6.
Putra, A. N. 2015. Laju Metabolisme Ikan Nila Berdasarkan Pengukuran Tingkat Konsumsi
Oksigen. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 5(1) hal 13-18.
LEMBAR KERJA
TUGAS PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
===========================================
Prof. Dr. Ir.I Gde Suranaya Pandit, M. 2011. Pedoman Praktikum Ichthyology. Jln Terompong
No. 24 Tanjung Bungkak Denpasar-Bali: Warmadewa University Press.
Download