Pengaruh Asal Serbuk Sari (Dalam Penyerbukan Buatan) Terhadap Hasil Pada Tanaman Buah Naga, Hylocereus dan Selenicereus Sukaya, Retno Wijayanti, Endang Setya Muliawati Tanaman buah naga yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, kini telah dibudidayakan diberbagai tempat termasuk Indonesia. Tanaman buah naga yang dibudidayakan ada 4 jenis atau species, yaitu buah naga Putih (Hylocereus undatus), Merah (H. Polyrhisus), Ungu (H. Costaricencis) dan Kuning (Selenicereus megalanthus). Buah naga jenis putih dan kuning bersifat serasi sendiri dalam penyerbukannya sehingga dapat menyerbuk sendiri dan menghasilkan buah, sedangkan buah naga merah dan ungu bersifat tidak serasi sendiri dalam penyerbukannya sehingga untuk dapat menghasilkan buah memerlukan penyerbukan silang. Buah naga dari genus Hylocereus merupakan tanaman yang kromosomnya diploid (2N = 2X). Sedangkan buah naga jenis kuning, merupakan tanaman buah naga yang kromosomnya tetraploid (2N = 4 X). Buah naga dari genus Hylocereus , merupakan tanaman diploid dengan jumlah 2 N = 2 X = 24 dengan bentuk kromosom yang berbeda beda, ada yang metasentrik (M) dan sub-metasentrik (SM). Buah naga putih 2 N = 2 X = 11 M. Buah naga merah 2 N = 2 X = 10 M. + 1 SM. Buah naga ungu 2 N = 2 X = 11M. Buah naga kuning merupakan buah naga tetraploid 2 N = 4 X = 10 M + 1 SM. Bunga buah naga mekar tidak lama, mekar pada malam hari dan paginya sudah menutup dan layu. Lama mekar yang singkat menyebabkan sering terganggunya proses penyerbukan bunga sehingga tidak terbentuk buah. Kondisi ini diperparah lagi oleh saat atau masa berbunga buah naga yaitu pada musim hujan. Hujan yang terjadi sering kali menyebabkan basahnya dan terlarutnya serbuksari sehingga tidak dapat menyerbuki putik. Penelitian tahun ketiga bertujuan mempelajari pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap fertilitas srbuksari buah naga dan mempelajari sitologis buah naga jingga. Dengan uji aseto carmin 1%.diketahui bahwa serbuk sari buah naga yang masih fertile berbentuk bulat dan berwarna gelap sedangkan serbuk sari yang steril berbentuk pipih dan berwarna transparan. Semakin lama umur simpan serbuk sari, semakin menurun pula persentase fertilitas serbuk sari. Serbuk sari buah naga dapat disimpan sampai 8 minggu secara in vitro pada suhu kamar maupun suhu rendah (10 0C dan 5 0C) dengan fertilitas sebesar 89,73%. Tanaman buah naga jingga hasil silangan antara buah naga kuning dengan merah memiliki jumlah kromosom triploid (3n) dengan jumlah kromosom 33.