BAB II

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Jaringan lokal merupakan suatu lingkungan yang memungkinkan sejumlah
orang dapat berbagi data yang sama dalam waktu yang bersamaan. Suatu data
diletakkan dalam suatu komputer yang disebut server dan data ini dapat digunakan
secara serentak oleh pemakai-pemakai pada komputer lain yang disebut workstation.
Saat ini jaringan lokal banyak dipakai tidak hanya pada perusahaan
menengah ke atas tetapi juga pada perusahaan berskala kecil. Tentu saja hal ini tidak
lepas dari keuntungan yang ditawarkan oleh jaringan komputer lokal. Salah satu
keuntungannya adalah memungkinkan data dapat dipakai secara bersamaan oleh
pemakai. Satu perubahan yang dilakukan oleh satu pemakai pada komputer yang
terhubung ke jaringan komputer akan segera diketahui oleh orang lain. Hal ini jelas
menguntungkan bagi pemakai, sebab bila ada data yang berubah masing-masing
pemakai tidak perlu mengadakan perubahan. Dengan demikian sifat ini dapat
meningkatkan produktifitas pemakai dalam perusahaan.
Tentu saja dalam permasalahan pembagian data secara bersamaan ada satu
kelemahan yang harus diatasi, yaitu masalah hak akses data bagi orang tertentu.
Dalam hal ini perlu diberikan hak akses yang berbeda untuk golongan pemakai yang
berbeda agar tidak ada kemungkinan manipulasi data bagi orang yang tidak
mempunyai hak untuk memanipulasi data tersebut.
8
9
2.2 Sistem Pembelian dan Penjualan di PT. Inti Duta Arihta Motors
Sistem pembelian dan penjualan yang digunakan di PT. Inti Duta Arihta
Motors dalam melakukan transaksi perdagangan untuk menghasilkan laporan masih
menggunakan sistem single user. Dengan daya sistem komputerisasi berbasis
Multiuser
mampu
menangani
dari
pihak
konsumen
diharapkan
mampu
mengefisiensikan transaksi yang terjadi selama ini.
Proses data Kendaraan
Proses data kendaraan di PT. Inti Duta Arihta Motors dilakukan dengan
pendataan semua kendaraan yang dibeli dari supplier. Semua kendaraan tersebut
ditulis atau direkam dalam sebuah dokumen dan dibedakan menurut Jenis, Merk,
no_seri, no_mesin dan no_rangka.
Proses Data Supplier
Proses data supplier dilakukan dengan pendataan nama-nama supplier
kendaraan kepada pihak PT.Inti Duta Arihta Motors. Nama-nama supplier tersebut
didapatkan dari pihak PT.Inti Duta Arihta Motors yang mencari relasi sebagai
pemasok kendaraan.
Proses Pembelian Kendaraan
Proses pembelian kendaraan di PT.Inti Duta Arihta Motors dilakukan jika
persediaan barang sudah habis. Pada transaksi pembelian ini dapat dilakukan dengan
pembelian langsung yaitu kendaraan yang akan dibeli pada supplier dapat dipenuhi
oleh supplier saat transaksi pembelian dilakukan.
10
Proses Penjualan Kendaraan
Proses penjualan kendaraan di PT.Inti Duta Arihta Motors dapat terjadi
apabila adanya permintaan kendaraan dari konsumen dan kendaraan tersebut ada di
persediaan PT.Inti Duta Arihta Motors. Untuk penjualan kendaraan apabila
kendaraan yang dibutuhkan konsumen tidak ada atau sedang kosong maka dilakukan
transaksi pemesanan kendaraan oleh konsumen ke pihak PT. Inti Duta Arihta
Motors.
2.3 Sistem Client/Server
Istilah client/server dewasa ini telah demikian popular. Keuntungan utama
dari sistem berbasis client/server adalah bahwa perangkat keras dan perangkat lunak
bisa ditempatkan dimana saja mereka bisa bekerja secara lebih optimal. Definisi
yang banyak digunakan untuk menjelaskan sistem berbasis client/server adalah
“sistem yang memisahkan antara tugas-tugas komputasi antara proses-proses client
dan server”. Dengan sistem client/server, kekuatan pemrosesan bisa disebarkan
(didistribusikan) ke kebanyakan mesin client dan mesin server yang terpisah secara
fisik (itu sebabnya disebut distributed sistem).
Konsep dasar sistem berbasis client/server adalah balancing (penyebaran),
yaitu proses yang mencegah suatu prosessor yang mengalami overiod (terbeban
lebih) sementara mesin lainnya justru menganggur.
Jadi, setidaknya dalam teori, sistem berbasis client/server memberikan
keuntungan yang banyak seperti penggunaan resource secara lebih efisien,
penyimpanan data terpusat, serta lalu lintas data dalam jaringan menjadi lebih rendah
11
(dibandingkan sistem yang seluruhnya terpusat). Satu-satunya kelemahan dari sistem
client/server
adalah
manajemen
dan
perawatan
mesin-mesin
client
yang
membutuhkan upgrading serta proses konfigurasi yang memakan waktu dan tenaga.
Aplikasi Client/Server:
-
Setiap departemen dapat mengakses data yang merupakan bagiannya.
-
Memberikan pengaksesan data kepada pengambilan keputusan dalam bentuk
yang sesuai.
-
Data dapat dikontrol secara terpusat sehingga integritas data yang diberikan
oleh server database
-
Mengurangi kepadatan lalu lintas jaringan, karena hanya sebagian data yang
dikirimkan ke client bukan seluruh tabel.
2.4 Pemrograman Multiuser
Multiuser merupakan suatu lingkungan yang memungkinkan sejumlah orang
berbagi data yang sama dalam waktu yang bersamaan. Suatu data diletakkan pada
suatu komputer yang disebut server, dan data ini dapat digunakan secara serentak
oleh pemakai pada komputer-komputer lain yang disebut terminal kerja
(Workstation).
2.5 Konsep Pemrograman Multiuser
Pada lingkungan jaringan komputer, suatu program dapat digunakan oleh
sejumlah orang secara bersamaan (Multiuser). Hal seperti ini dapat menuntut suatu
penanganan pemrograman yang sedikit berbeda dengan data yang hanya dipakai oleh
12
seorang pemakai. Salah satu permasalahan yang muncul dalam system multiuser
adalah mencegah kemungkinan terjadinya suatu data yang dapat dimodifikasi oleh
lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan. Jika keadaan seperti ini dapat
diantisipasi, maka akan terjadi keadaan yang kurang konsisten. Penanganan
multiuser pada dasarnya berupa penanganan saat tabel dibuka, penguncian terhadap
record yang diperbaharui dan pembebasan record yang dikunci.
2.6 Teknik Pemrograman Multiuser
Seperti telah dijelaskan bahwa pemrograman Multiuser adalah pemrograman
yang dapat secara bersamaan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan.
Karena dipakai secara bersamaan maka perlu dilakukan teknik pemrograman
tersendiri agar pengguna yang sedang melakukan perubahan data pada record
tertentu tidak dibuka atau diubah oleh pengguna lain.
Pada PT. Inti Duta Arihta Motors sendiri, pembagian wewenang dibuat
berdasarkan jabatan setiap karyawan masing-masing. Jabatan yang paling tingggi
dipegang oleh seorang Manajer maka Manajer akan memiliki hak sebagai superuser
(root) yang mampu mengakses level dibawahnya.
2.7 Arsitektur sistem Multiuser
Ada beberapa macam arsitektur aplikasi untuk multiuser seiring dengan
perkembangan teknologi komputer. Arsitektur multiuser adalah sekelompok
komputer yang terintegrasi dalam sebuah jaringan dimana terjadi sebuah aplikasi
13
dapat digunakan oleh berbagai pemakai dari computer yang berbeda.1 Arsitekturnya
yaitu:
1. File Server
2. Client Server
3. Three Tier
2.7.1 File Server atau Arsitektur Berbasis Host
Pada masa awal komputasi, semua pemrosesan dilakukan pada mainframe.
Kode aplikasi, data dan semua komponen system ditempatkan dan dijalankan pada
host, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
client
Mainframe
Network
client
Gambar 2.1 File Server atau Arsitektur Berbasis Host
Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe tidak ada
pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, oleh karena itu mereka disebut “dumb
client” atau “dumb-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi
secara terpusat, dikenal sebagai berbasis host. Sekilas bisa dilihat kelemahan dalam
mode ini. Ada masalah utama pada komputasi berbasis host yaitu pemrosesan terjadi
pada sebuah mesin tunggal sehingga semakin banyak user yang mengakses host,
semakin kewalahan pula terjadi. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor
1
Siebold, hal. 20-26, 2001.
14
cabang diseluruh dunia, namun mainframenya ditempatkan pada kantor pusat, user
yang dapat mengakses mainframenya adalah yang beralokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
2.7.2 Client Server
Pada arsitektur file server atau berbasis host kelemahan utamanya adalah
beban yang berat pada saat proses, hal inilah yang kemudian mendasari
perkembangan arsitektur client server yang kemudian membagi proses tidak dalam
sistem yang tunggal tetapi melibatkan mesin client sehingga terjadi distribusi proses
dengan demikian beban proses tidak terjadi dalam satu mesin yaitu mainframe saja.
Arsitektur ini kemudian lebih dikenal dengan arsitektur Two-Tier. Dalam arsitektur
ini client tidak brsifat “dumb-client” karena client terlibat dalam distribusi proses,
berikut ini gambar arsitektur client server:
client (PC)
Server
Network
client (PC)
Gambar 2.2 Client Server
Dalam Client server, client bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi
yang berinteraksi dengan user termasuk didalamnya logika-logika prosedur yang
berkomunikasi dengan server, sedang server akan bertanggung jawab terhadap
manajemen data, keamanan, dan penaganan kesalahan. Kelemahan yang dimiliki
15
model ini adalah kurangnya skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa baik suatu
aplikasi bisa menangani kebutuhan yang meningkat misalnya penambahan sejumlah
user akan menyebabkan beban server tetap berat karena dalam model client server
proses tetap lebih berat ke server dibandingkan sisi client sehingga semakin banyak
client yang mengakses/ditambahkan ke sistem akan semakin berat beban server
dalam bekerja.
2.7.3 Three Tier
Model Three Tier dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan model client
server. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut pada model ini proses disebar kedalam
tiga lapisan proses. Ketiga lapisan tersebut masing-masing memiliki fungsi tersendiri
sebagai berikut:
a. Lapisan client sebagai layanan yang menangani semua interaksi user dengan
aplikasi. Lapisan ini bertanggung jawab untuk semua input user dan
komunikasi dengan lapisan layanan bisnis/menengah.
b. Lapisan bisnis/menengah, layanan terhadap proses prosedur dan fungsi yang
terjadi dalam aplikasi yaitu memproses data, dan mengolah transaksi, proses
ini pada model client server terjadi di sisi client namun dalam model ThreeTier dipisahkan kedalam lapisan tersendiri yaitu lapisan bisnis/menengah.
c. Lapisan data, tempat memproses data sumber-sumber data yang memberi
layanan terhadap satu atau lebih layanan penyimpanan data, lapisan ini
menyediakan data bagi lapisan layanan bisnis.
16
Dengan arsitektur Three-Tier suatu aplikasi multiuser akan menjadi lebih mudah
untuk melakukan perawatan dan pengembangan baik dari aspek perangkat lunak
yaitu penambahan prosedur atau fungsi aplikasi maupun aspek hardware dengan
penambahan jumlah client dalam jaringan.
Network
Data Source Tier
Lapisan I
Bussines Tier
Lapisan II
client Tier
Lapisan III
Gambar 2.3 Three Tier
2.8 Kerangka Teori
2.8.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Sistem dilihat sebagai suatu konsep yang menyeluruh, bukan
pada sub sistem. Sistem konsep ini mendorong adanya integrasi, kombinasi dari
berbagai sub sistem. Dengan berintegrasinya sub sistem akan mendefinisikan proses
dengan mengurangi pengulangan data yang tidak perlu, penyimpanan, laporan dan
proses-proses lainnya.
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Pendekatan prosedur-Jogiyanto, 1990).
17
Dalam sistem ada prosedur-prosedur yang tepat dari tahapan-tahapan intruksi
yang menerangkan apa (What) yang harus dikerjakan, siapa (Who) yang
mengerjakan, kapan (When) dikerjakan dan bagaimana (How) mengerjakan. 2
2.8.2 Elemen-elemen Sistem
Elemen-elemen penyusun menurut Jogiyanto meliputi:
a. Komponen sistem
Komponen sistem berupa subsistem-subsistem yang mempunyai proses
sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan atau dengan kata lain merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem
Sesutu diluar sistem yang dapat mempengaruhi jalannya sistem
d. Masukan sistem
Bagian sistem yang bertugas untuk menerima data masukan.
e. Proses (pengolah sistem)
Merupakan bagian sistem yang memproses segala data masukan menjadi data
keluaran yang sesuai dengan dari penerima.
f. Penghubung sistem
2
Jerry FitzGerald, Andra F.Gerald dan Warren D Stalling, JR, 1981.
18
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Media ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir.
g. Output (keluaran sistem)
Merupakan keluaran atau hasil dari proses yang dilakukan.
Output dapat berupa:
-
Laporan
-
Grafik
h. Sasaran/Tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai sasaran tertentu dan dikatakan berhasil bila
sistem itu mengenai sasaran.
2.8.3 Pengertian Informasi
Robert G Murdick (1995) menjelaskan bahwa informasi terdiri dari data yang
telah diambil kembali, diolah atau sebaiknya digunakan untuk tujuan informatif atau
kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk pelamaran dan pengambilan
keputusan. Sedangkan menurut Raymon Mc Leod JR (1996) mendefinisikan
informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.3
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data,
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian (event) dan kesatuan nyata
(fact/entity) yang berupa suatu objek nyata, yang diolah atau diproses menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
3
Raymon MC Leod JR. Sistem Informasi Manajemen Jilid I, hal. 18, PT Prenhallindo, Jakarta, 1996.
19
2.8.4 Pengertian Data
Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan. Data
dapat berupa angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol khusus atau gabungan
darinya. Data mentah masih belum bisa digunakan sepenuhnya, sehingga perlu
diolah lebih lanjut.
2.9 Pengertian Sistem Informasi
System informasi didefinisikan oleh Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis
sbb:
System informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat
manajerial atau kegiatan strategi dari laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan
istilah blok bangunan (Building block)
a. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan Model matematika yang
akan memanipulasi data ini dan data yang tersimpan dalam basis data dengan cara
yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
b. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dari media untuk menangkap data yang akan dimasukkan
yang bisa berupa dokumen-dokumen dasar.
20
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumen yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (toolbox) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model penyimpanan, mengakses
data, mengirim data dan menghasilkan keluaran serta membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yang teknisi
(humanware/grandware),
perangkat
lunak
(software)
dan
perangkat
keras
(hardware)
e. Blok Basis Data
Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan dalam perangkat keras
(hardware) dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung diatasi.
2.10 Operasi Data
Untuk menyusun data dan mendatangkan hasil yang berarti, beberapa
kombinasi operasi data dasar harus dilaksanakan. Menurut Burch dan Scaten ada
21
sepuluh operasi data yang menghasilkan keluaran penting dalam system informasi
adalah sbb:
1. Penangkapan (Capturing)
Operasi ini menunjukkan pencatatan data dari suatu peristiwa atau kejadian
dalam bentuk formulir-formulir.
2. Pemeriksaan (Verifying)
Operasi menunjukkan pengecekan atau pengesahan data untuk menjamin
agar data tersebut dapat diperoleh dan dicatat secara cermat.
3. Penggolongan (Classifying)
Operasi ini menempatkan unsur-unsur data dalam kategori-kategori khusus
yang memberikan arti bagi pengguna.
4. Pengurutan (Sorting)
Operasi ini menempatkan unsure-unsur data dalam suatu rangkaian khusus
atau rangkaian yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Peringkasan (Summarizing)
Operasi ini menggabungkan atau mengumpulkan unsure-unsur data dalam
suatu hasil.
6. Perhitungan (Calculating)
Operasi ini memerlukan penanganan data secara ilmu hitung dan logika.
7. Penyimpanan (Storing)
Operasi ini menempatkan data kedalam suatu media penyimpanan seperti
kertas, microfilm dan sebagainya.
22
8. Pengambilan kembali (Retrieving)
Operasi ini melakukan pencarian data dan menciptakan tambahan bagi unsure
data khusus dari media tempat unsur data tersebut disimpan.
9. Reproduksi (Reproduction)
Operasi ini memperbanyak data dari suatu media ke media yang lain atau
kedalam kedudukan yang lain dalam media yang sama.
10. Penyebaran atau Pengkomunikasian (Disseminating-Communic)
Operasi ini memindahkan data dari suatu tempat ke tempat lain.
2.11 Structured Query Language
SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi dan
memperoleh data dari sebuah database relasional. SQL membuat pemrograman dan
seorang administrator database dapat melakukan hal-hal berikut:
-
mengubah struktur sebuah database
-
mengubah pengaturan keamanan system
-
memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database atau
table
-
memperoleh informasi dari database
-
memutakhirkan isi database
Perintah-perintah SQL dikelompokkan menjadi lima macam:
23
1. Data Definition Language (DDL)
Adalah perintah SQL yang digunakan untuk menjelaskan objek dari database.
Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan kerangka database.
Perintahnya adalah:
-
create : untuk membuat objek database
-
alter : untuk memodifikasi database
-
drop : untuk menghapus objek database
objek database yang dimaksud terdiri dari database, table, index dan view
2. Data Manipulation Language (DML)
Adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau memanipulasi
isi database. SQL menyediakan 4 perintah DML:
-
select : digunakan untuk mengambil data dari database
-
delete : digunakan untuk menghapus data pada database
-
insert : untuk menambahkan data ke database
-
update : untuk memodifikasi data pada database
3. Security
Adalah perintah-perintah untuk menjamin keamanaan data antara lain:
-
grant : memberi akses kepada user tertentu untuk akses ke database
-
revoke : mencabut hak akses dari user
4. Integrity
adalah perinta-perintah yang digunakan untuk menjaga kesatuan data.
Contoh : recover table: untuk memperbaiki table pada database.
24
5. Auxiliary
adalah perintah-perintah pelengkap atau tambahan seperti : unload dan
rename.
2.12 Akses Database dengan ADO
Universal Data Access (UDA) adalah strategi Microsoft untuk menyediakan
akses ke semua tipe informasi dari berbagai sumber data baik relational maupun
Nonrelational seperti mainframe ISAM/VSAM, database hierarkial, e-mail, teks, dan
data grafis.
OLE database (OLE DB) adalah bagian dari Universal Data Access yang
memungkinkan kita membaca dan memproses data dari manapun tanpa terlebih
dahulu mengkonversi dan mengimpor ke dalam bentuk database tradisional.
Menggunakan provider OLE DB, dapat memproses data dalam pesan e-mail,
halaman HTML, spreadsheet dan dokumen teks, juga Microsoft Jet, SQL Server,
FoxPro dan database Oracle.
Active X Data Object (ADO) adalah antar muka level tinggi ke OLE DB atau
dengan kata lain kita dapat berkomunikasi dengan OLE DB menggunakan ADO.
Dengan Menggunakan ADO yang dihubungkan dengan OLE DB kita dapat
“Berbicara” dengan data Access, Oracle, Server SQL, dan sumber data lainnya
menggunakan model object ADO.4
4
Drs.Aryo Suryo Kusumo, Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0, hal.175, Jakarta,
Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2002.
25
Client Application
ADO
OLE DB
ODBC
Relation Data
SQL Server
Jet
Oracle
DB2
ISAM Database
NonRelationData
E-Mail
Text
Directory Service
Mainframe Data
Gambar 2.4 Bagan Alir Database
Dari
gambar
2.4
diatas
bisa
dilihat
bagaimana
suatu
aplikasi
meminta/mengirim data ke server/database. Suatu aplikasi menggunakan koneksi
OLE DB untuk setiap koneksi. Untuk aplikasi multiuser digunakan tools ODBC agar
bisa dilakukan ke komputer client.
26
2.13 Mengenal Visual Basic
Ada jutaan pengembang perangkat lunak di seluruh dunia yang menggunakan
Visual Basic untuk mengelola database. Mereka membuat program dari aplikasi
desktop seperti buku alamat, sistem stok barang, penggajian sampai aplikasi clientserver, dan menempatkan informasi database di Internet.
Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk
membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI-Garphical User Interface).
Visual Basic merupakan event-driven programming (pemrograman terkendali
kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa
event atau kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih, dan lain-lain). Ketika event
terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (prosedur event) akan dijalankan.
2.13.1 Aplikasi Visual Basic
Aplikasi (proyek) terdiri dari :

Form
adalah
Windows/jendela
dimana
anda
akan
membuat
user
interface/tampilan.

Kontrol/Control adalah Tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form
untuk membuat interaksi dengan pemakai (text box, label, scroll bar, tombol
command).
Form dan Control adalah objek.

Properti adalah nilai yang dimiliki sebuah objek visual basic. Visual Basic
menerapkan property standar, anda dapat mengubah property saat mendisain
program atau saat program dijalankan.
27

Metode adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek
yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus.

Prosedur Kejadian adalah Kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode
ini akan dieksekusi ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu.

Prosedur Umum adalah kode yang tak berhubungan dengan suatu objek.
Kode ini harus diminta oleh aplikasi.

Modul atau Module adalah Kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variable
dan definisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi.
2.14 Konsep Basis Data
Database Manajement System (DBMS) berisi suatu koleksi data yang saling
berelasi dari suatu set program untuk mengakses data tersebut. Dengan kata lain
DBMS adalah kumpulan file yang saling berkaitan dengan program untuk
mengelolanya. Jadi DBMS terdiri dari database dan set program pengelola untuk
menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data.5
Basis Data adalah suatu kumpulan data terhubung (Interrelated data) yang
disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengharap satu sama lain
atau tidak perlu suatu kerangkapan data (Controlled redundancy) dengan cara-cara
tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau di tampilkan kembali.6
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang, seperti:
5
Harianto Kristanto, Konsep dan Perancangan Database, hal.1, Yogyakarta, Penerbit Andi, 1994.
Edhy Susanto, Sistem Basis Data Konsep dan Perancangannya dalam Sistem Informasi Manajemen,
hal.6, Yogyakarta, Penerbit Andi, 1996.
6
28
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat digunakan kembali.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronik.
Sistem basis data terdiri dari empat komponen, yaitu data, perangkat keras,
perangkat lunak, dan brainware.

Data merupakan sekumpulan fakta yang akan diolah menjadi informasi. Data
ini akan dikumpulkan pada suatu media penyimpan dalam bentuk basis data.

Perangkat Keras merupakan peranti computer yang digunakan untuk
menyimpan dan memproses data yang telah disimpan.

Perangkat Lunak merupakan program-program yang idgunakan untuk
memberi perintah pada computer untuk mengerjakan sustu pekerjaan tertentu.

Brainware merupakan orang yang berkepentingan dengan data serta hasil
pengolahan data.
Ketika database Multiuser menawarkan nilai tambah yang besar ke
organisasi yang membuat dan menggunakannya, mereka juga merupakan masalah
yang cukup sulit untuk organisasi yang sama. Kebutuhan akan system yang berubah
setiap saat dan perubahan ini mengharuskan perubahan lain ke struktur database dan
perubahan struktur harus dirancang dan dikontrol dengan hati-hati.
29
2.14.1 Kegunaan Basis Data
Penyusunan suatu basis data dapat digunakan untuk mengatasi masalahmasalah pada penyusunan data, yaitu:
a. Redudansi dan Inkonsistensi Data
Penggunaan data pada berkas-berkas yang berbeda (Redudansi) serta tidak
konsistennya data merupakan hal-hal yang perlu di hindari. Sehingga
perlunya disusun suatu database.
b. Kesulitan pengaksesan Data
Apabila suatu data dibutuhkan untuk mencetak suatu daftar tertentu
sementara belum tersedia program untuk menulis data-data pada daftar
tersebut, maka terjadilah kesulitan dalam pengaksesan data, maka dalam hal
ini perlu disusunnya database untuk memudahkan dalam pengaksesan data.
c. Isolasi data untuk Standarisasi
Seharusnya data dalam suatu database dibuat satu format sehingga mudah
dibuat program aplikasinya.
d. Masalah Keamanan (Security)
Tidak semua pemakai system database diperbolehkan mengakses semua data,
olek karena itu diperlukan keamanan suatu data. Keamanan ini dapat diatur
lewat program yang dibuat oleh pemrogram.
e. Masalah Kesatuan (Integrasi)
Database berisi berkas-berkas yang saling berkaitan, masalah utama adalah
bagaimana kaitan antara file tersebut terjadi atau bagaimana kesatuan dari
berkas-berkas tersebut.
30
f. Masalah Kebebasan Data (Data Independence)
Perubahan apapun dalam database sebaiknya dapat diatasi tanpa harus
merubah program yang telah dibuat, inilah yang disebut kebebasan data.
2.14.2 Struktur Tabel
Setiap table terdiri atas baris (row) dan kolom (Column). Baris sering disebut
record atau tupple, kolom sering disebut field atau atribut. Setiap baris memuat suatu
kesatuan. Jumlah baris sering disebut cardinality atau kardinalitas. Jumlah field
sering disebut degree atau arity.
Supaya data dapat diakses dengan lebih mudah dan cepat, maka data harus
diurutkan berdasarkan suatu field tertentu. Field yang dijadikan dasar pengurutan
tesebut disebut field kunci (key field). Ada beberapa kategori kunci :
1. Primary key (Kunci Utama), kunci utama yang dijadikan dasar
pengurutan.
2. Secondary Key (Kunci Sekunder), kunci kedua yang dijadikan dasar
pengurutan.
3. Foreign Key (Kunci Tamu), field yang dijadikan dasar hubungan dengan
table lainnya.
4. Candidate Key (Kunci Kandidat), field yang mempunyai kemungkinan
untuk dijadikan field kunci.
Biasanya field yang dijadikan kunci adalah field yang datanya bersifat unik.
Artinya tidak mungkin ada duplikasi.
31
2.14.3 Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi
table-tabel pada suatu basis data yang menunjukkan entitas serta relasi antar entitas
tersebut. Pada umumnya, normalisasi dilaksanakan sampai dengan bentuk 3 (3NF).

Bentuk tidak normal yaitu proses yang dilaksanakan hanya
merupakan pengumpulan data (semua data). Semua data yang ada
dicatat apa adanya.

Bentuk Normal ke-1 (1NF) yaitu bentuk yang diambil dari bentuk
tidak normal kemudian dicari atribut (field) pada dokumen dasar
tersebut. Setelah itu dibuat format table dan kemudian data
ditempatkan pada masing-masing kolom yang telah ditetapkan.

Bentuk Normal ke-2 (2NF) yaitu bentuk yang didasari oleh 1NF,
dicari atribut yang bisa mewakili suatu entitas. Atribut tersebut
kemudian dijadikan kunci utama yang bersifat unik.
2.14.4 Entity Relationship
Pemodelan data merupakan proses untuk merepresentasikan pandangan
pengguna terhadap data. Bagian ini merupakan bagian yang penting dalam
pengembangan aplikasi basis data. Salah satu pemodelan data adalah model E/R
(Entity Relationship).

Entity merupakan sesuatu yang bisa diidentifikasi dalam lingkungan
kerja dari pengguna.

Atribut mendeskripsikan karakteristik dari entitas yang bersangkutan.
32

Identifier merupakan atribut dari suatu entitas yang mewakili entitas
tersebut, jadi bisa dikatakan bahwa identifier merupakan kunci.

Relationship merupakan hubungan antar suatu entitas dengan entitas
yang lain. Suatu relasi dapat mempunyai atribut. Suatu relasi dapat
terdiri atas lebih dari dua entitas.

Ada tiga kemungkinan relasi antar entitas :
1. One to One (1 : 1)
Yaitu hubungan suatu entitas lawan satu entitas
2. One to Many (1 : M)
Yaitu hubungan suatu entitas dengan banyak entitas
3. Many to Many (M : M)
Yaitu hubungan banyak entitas lawan banyak entitas
2.14.5 Diagram Arus Data (DAD)
Pada tahap analisis, Diagram Arus Data sering digunakan untuk
menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan linkungan fisik dimana data
tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.
Diagram Arus Data (DAD) akan menjelaskan kepada pengguna bagaimana
nantinya fungsi-fungsi pada system informasi secara logika bekerja.
33
Diagram Arus Data ini digambarkan dalam bentuk grafik yang dapat digunakan
untuk menunjukkan urutan-urutan kegiatan dari system informasi berbasis computer.
Ada beberapa symbol yang digunakan DAD yaitu:7
1. External Entity (kesatuan luar) yang disimbolkan dengan suatu notasi
kotak. Kegiatan luar merupakan kesatuan dari lingkungan luar system
yang akan memberikan input atau menerima output dari system. Contoh
gambarnya adalah sebagai berikut :
Symbol External Entity
2. Process (proses) disimbolkan dengan lingkaran atau persegi panjang
tegak dengan setiap sudutnya tumpul. Suatu proses adalah kegiatan atau
kerja yang dilakukan organisasi, mesin atau computer. Contoh gambarnya
adalah sebagai berikut :
atau
symbol Process
3. Data Flow (arus data) yang dilambangkan dengan garis atau panah. Arus
data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan atau hasil dari
proses system. Contoh gambarnya adalah sebagai berikut :
Simbol Data Flow
7
Desmiati (005410250). Penjualan Komputer Berbasis Web di D&P Komputer Yogyakarta, hal. 39.
2004
34
4. Data Store (penyimpanan data) disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel. Simpanan data merupakan simpanan dari data yang
dapat berupa file atau database, arsip atau catatan manual. Contoh
gambarnya adalah sebagai berikut :
Symbol Data Store
2.15 Perancangan Masukan
Dalam perancangan masukan perlu dirancang bentuk dari dokumen dasar
yang digunakan untuk menangkap kode input yaitu dengan menentukan kebutuhan
input dari system baru dan menentukan parameter dari input. Tujuan dari
perancangan masukan adalah mengefektifkan biaya pemasukan data dan untuk
menjamin pemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai. Suatu
perancangan masukan dapat digolongkan dalam dua tipe yaitu:
1. Masukan Intern, adalah masukan yang berasal dari dalam organisasi misalnya
faktor penjualan, order penjualan dsb.
2. Masukan Ekstern, adalah masukan yang berasal dari luar organisasi, misalnya
faktor pembelian, kuitansi-kuitansi dari luar organisasi.
Sedangkan tahap-tahap dari proses pemasukan adalah sbb:
1. Tahap penangkapan data (data Capture) yaitu proses kejadian nyata yang
terjadi akibat transaksi yang dilakukan organisasi kedalam dokumen dasar.
2. Tahap penyimpanan data (data Preparation) yaitu mengubah data yang
ditangkap kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin.
3. Pemasukan data (data Entry) yaitu proses pemasukan data kedalam komputer.
35
2.16 Perancangan Keluaran
Perancangan keluaran merupakan produk dari system informasi yang dapat
dilihat. Keluaran dapat berupa hasil dari media keras maupun media lunak. Dapat
berupa proses yang akan digunakan oleh proses lain dan tersimpan dari suatu media
seperti tape, disk atau kartu.
Tipe keluaran dibedakan menjadi:
1. Keluaran Internal, yaitu keluaran yag digunakan untuk mendukung kegiatan
manajemen.
2. Keluaran Eksternal, yaitu keluaran yang didistribusikan kepada pihak luar
yang membutuhkan.
3. Opertional, merupakan tujuan keluaran hanya untuk bagian komputer saja.
Download