Uploaded by User105508

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

advertisement
MAKALAH AKIDAH AKHLAK
“ ULUL AZMI ”
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA PASURUAN
2016
i
ULUL AZMI
Oleh :
Kelompok 9 / Kelas X – IPS 1
Kelompok 10 / Kelas X – IPS 1
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA PASURUAN
2016
ii
ULUL AZMI
Tugas Ini di Susun Untuk Melengkapi Tugas Akidah Aklak
Tahun 2016
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Kelompok IX dan X / KELAS X IPS 1
Nama kelompok :
1. Dwi Agnes Fransisca
2. M. Reza Praditya
3. Nur Azizah
4. Shinta Dwi Nuryana
Nama kelompok :
1. Dian Redilla
2. Fitria Fanania Prasetya
3. M. Risnaldi
4. Rizqiyah Sadidah
LEMBAR PERSETUJUAN
Ulul Azmi
Judul
Ulul Azmi
Disetujui Oleh
Guru Akidah Akhlak
Muhammad Hayat, M.Pd.I
NIP. 19650805 200604 1 017
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas ini yang berjudul “Ulul Azmi”.
Tugas ini disusun dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai
dengan kenyataan agar isi dari tugas ini dapat dipahami dengan mudah. Tugas ini
mewakili gambaran tentang membesuk orang sakit.
Sebagai insan manusia, kami menyadari bahwa tugas ini jauh dari
kesempurnaan. Kami sangat mengharapkan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan tugas ini.Walau pun demikian kami mengharapkan tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Pasuruan, 12 – 02 - 2016
iv
ABSTRAK
Dwi Agnes Fransisca,Nur Azizah, Shinta Dwi Nuryana,M.Reza Praditya,Dian
Redilla,Fitria Fanania P,M.Risnaldi,Rizqiyah Sadidah. 2015. Ulul Azmi.
Madrasah Aliyah Negeri Pasuruan. Pembimbing Muhammad Hayat,M.Pd.I
v
MOTTO
Kita membuat makala ini supaya dapat bermanfaat bagi pembaca dan pembuat.
vi
DAFTAR ISI
Halaman cover…………………………………………………………....
i
Halaman cover kedua…………………………………………………….
ii
Lembar Persetujuan……………………………………………………....
iii
Kata Pengantar…………………………………………………………...
iv
Abstrak…………………………………………………………………...
v
Motto..........................................................................................................
vi
Daftar Isi………………………………………………………………….
vii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………...
1
1.1
Latar Belakang……………………………………………....
1
1.2
Rumusan Masalah…………………………………………...
1
1.3
Tujuan Penulisan………………………………………….....
1
1.4
Manfaat Penulisan……………………………………….......
1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................
2
2.1
Pengertian Ulul Azmi..............................................................
2
2.2
Sebab – sebab Ulul Azmi…………………………………...
3
2.3
Kisah – kisah Ulul Azmi…………………………………....
6
2.4
Hikmah – hikmah meneladani Ulul Azmi………………….
11
BAB III PENUTUP.................................................................................
12
3.1
Kesimpulan…………………………………………………
12
3.2
Saran………………………………………………………..
12
Daftar Pustaka…………………………………………………………...
13
Vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rukun iman yang ke empat adalah Iman kepada rasul-rasulAllah SWT.
Rasul Adalah seseorang laki-laki yang diutus dan di tugaskan Allah SWT
untuk Menyampaikan ajaran Allah SWT. Rasul-rasul Allah yang diceritakan
dalam Al-Qur an sebanyak 25 orang. Adapun yang tergolong rasul ulul azmi ada
5 rasul yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa dalam
menyampaikan dakwah.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah - masalah yang akan kami bahas dalam penulisan makalah ini
mengenai apa apa yang berkaitan dengan rasul ulul azmi yang meliputi:
•
Pengertian Ulul Azmi
•
Sebab – sebab Ulul Azmi
•
Kisah rasul ulul azmi
•
Hikmah Ulul Azmi
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat
bermanfaat bagi para pembaca dalam pemahaman tentang para rasul ulul azmi,
keistimewaannya dan pelajaran pelajaran yang dapat kita petik dari cuplikan kisah
kisahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ulul Azmi
Ulu al-Azmi (‫ )أولوالعذم‬adalah gelar yang diberikan kepada para rasul yang
memiliki kedudukan tinggi/ istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar
biasa dalam menyebarkan agama. Hanya lima rasul yang mendapatkan julukan
ini, dari beberapa rasul yang telah diutus oleh Allah. Gelar ini adalah gelar
tertinggi/istimewa ditingkat para nabi dan rasul.
QS. Al-Ahqaf ayat 35
Artinya :
“ Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan
hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan
(azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada
mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang
hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum
yang fasik ” (QS. Al-Ahqaf ayat 35)
Qs. Asy-Syura ayat 13
Artinya :
“ Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan
apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah
agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orangorang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada
agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)Nya orang yang kembali (kepada-Nya) ” (Qs. Asy-Syura ayat 13)
2.1 Sebab – sebab Ulul Azmi
Sebab – sebab diberi gelar ulul azmi :
•
Mendapat pengiktirafan Allah s.w.t.
•
Memiliki kesabaran yang tinggi semasa berdakwah
•
Sentiasa memohon kepada Allah s.w.t. supaya kaum mereka tidak
diturunkan azab
•
Sentiasa berdoa kepada Allah s.w.t. supaya memberi hidayah kepada kaum
mereka
•
Memiliki keazaman yang tinggi semasa berdakwah
Nabi yang mendapat gelar ulul azmi
1. Nabi Muhammad s.a.w
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib dari keturunan
Ismail bin Ibrahim. Diperkirakan hidup pada tahun 571M-632M dan
diangkat menjadi Nabi pada tahun 610M. Baginda ditugaskan berdakwah
kepada seluruh manusia dan alam semesta. Tinggal di Mekkah dan
Madinah. Wafat di Madinah. Meninggalkan 7 orang anak. Rasulullah
s.a.w namanya disebutkan 5 kali di dalam Al-Quran.
Beliau mendapat julukan ulul ’azmi kerana sejak kecil sampai
dewasa, Rasulallah saw selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6
tahun dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu
meringankan beban bapa saudara (paman) yang merawatnya sejak kecil.
Tentangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi
seorang rasul. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu
Lahab, bapa saudaranya (pamannya) sendiri. Rasulullah saw juga harus
ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuah
lembah dikeranakan dakwahnya.
2. Nabi Ibrahim a.s
Nabi Ibrahim adalah nabi yang mendapat gelar ulul ’azmi kerana
kesabarannya yang tinggi. Dari mulai bayi Nabi Ibrahim sudah diasingkan
ke dalam gua disebabkan kerana perintah Raja Namrudz untuk membunuh
setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah dewasa, ia harus berhadapan
dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang
tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang
pedih, iaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung halamannya.
Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia
belum dikurniai anak hingga isterinya meminta ia menikahi seorang budak
berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan isteri. Akhirnya Hajar dapat
melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail. Allah memerintahkan
Ibrahim untuk melepas isteri dan anaknya yang baru lahir dan sangat
dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Kerana kesabaran dan
kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat
diterima Ibrahim, iaitu harus mengorbankan Ismail yang baru meningkat
remaja. Hal ini pun beliau laksanakan, tapi Allah akhirnya
menggantikannya dengan seekor domba (kambing kibas). Selain itu ujian
nabi Ibrahim a.s yang lain adalah membangun Kaa’bah, dan menghadapi
Raja Namrudz yang zalim.
3. Nabi Musa a.s
Musa bin Imran dari keturunan Ya’qub bin Ishak. Diperkirakan
hidup pada tahun 1527-1408 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun
1450 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Firaun Mesir dan Bani
Israil di Mesir. Beliau wafat di Tanah Tih. Mempunyai 2 orang anak.
Nabi Musa a.s adalah nabi yang paling banyak namanya
disebutkan dalam al-Qur’an iaitu sebanyak 136 kali. Beliau termasuk Nabi
yang mendapat gelar ulul ’azmi kerana kesabarannya yang tinggi dalam
menghadapi dan berdakwah kepada Firaun. Selain itu, dia juga Nabi yang
sabar dalam memimpin kaumnya yang selalu membangkang. Ketika Musa
a.s akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin
Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala emas anak sapi (lembu).
Harun a.s yang ditugasi mengganti tugas Musa a.s, tidak sanggup untuk
menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Dengan
kesabaran nabi Musa yang hebat tapi beliau pernah tidak bersabar ketika
berguru kepada Nabi Khidir a.s.
4. Nabi Isa a.s
Isa bin Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud.
Diperkirakan hidup pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada
tahun 29M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestin.
Beliau juga tidak wafat melainkan diangkat ke sisi Allah. Nabi Isa as
Beliau adalah nabi yang mendapat julukan ulul ’azmi kerana banyak
memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah.
Terutama, ketika Nabi Isa as sabar menerima cobaan sebagai seorang yang
miskin, pengkhianatan muridnya, menghadapi fitnah, hendak diusir dan
dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan nabi Isa as menggambarkan
kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
5. Nabi Nuh a.s
Nuh bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu
keturunan Nabi Syits bin Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 39933043 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan
beliau tinggal di wilayah yang kini disebut sebagai Iraq. Para ahli sejarah
banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di Mekkah, dan memiliki 4 anak
laki-laki. Nama Nuh disebutkan sebanyak 43 kali dalam Al-Qu’ran.
Nabi Nuh as mendapat julukan ulul ’azmi karena kesabarannya
yang tinggi. Nabi Nuh a.s adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk
meluruskan akidah dan akhlak umat yang telah menyimpang jauh dari
ajaran yang benar. Nabi Nuh as digelari sebagai ulul ’azmi kerana
kesabarannya dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya. Nabi
Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan
masyarakat umum, untuk kembali ke jalan yang lurus.
Usianya hampir 1000 tahun dan jumlah umat yang mengikutinya
tidak lebih dari 200 orang. Bahkan isteri dan anaknya yang bernama
Kan’an tidak mempercayai ajaran yang dibawanya dan menjadi musuhnya.
Atas kehendak Allah umat nabi Nuh as yang membangkang
ditenggelamkan dengan banjir yang dahsyat dan semuanya mati, kecuali
nabi Nuh as dan pengikutnya yang beriman.
2.3 Kisah – Kisah Ulul Azmi
1. Nabi Nuh AS
Nuh bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu keturunan Nabi
Syits bin Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM dan diangkat
menjadi Nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang
kini disebut sebagai Iraq. Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa beliau
wafat di Mekkah, dan memiliki 4 anak laki-laki. Nama Nuh disebutkan sebanyak
43 kali dalam Al-Qu’ran.
Nabi Nuh diangkat sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya
dalam berdakwah yang selalu mendapat hinaan dari kaumnya. Nabi Nuh tanpa
menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum,
untuk kembali kejalan yang lurus. Hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang
mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya yang bernama
Kan’an termasuk penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang
membangkang ditenggelamkan dengan gelombang air bah dan semuanya hancur.
Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s menyeru kaumnya bangsa Armenia agar
bertauhid kepada Allah swt. Dan meninggalakan berhala-berhala yang mereka
sembah. Seruan Nabi Nuh a.s itu disambut dengan cemoohan, ejekan dan hinaan.
Semula Nabi Nuh a.s menghadapi mereka dengan penuh sabar dan tabah. Tapi
mereka semakin berani dan runyam serta sulit dapat diharapkan mau beriman.
Setelah beliau bersama mereka 950 tahun lamanya tidak ada yang mau mengikuti
beliau kecuali beberapa orang saja. Allah swt menjawab dan memenuhi
permintaan Nabi Nuh a.s., seraya memerintahkan agar beliau membuat perahu.
Setiap orang yang lewat menertawakan dan mengejeknya karena sungguh
dianggap lucu membuat perahu ditanah dataran tinggi.Setelah selesai membuat
perahu, datanglah azab Allah swt. berupa hujan dan banjir yang bukan alang
kepalang serta angin tofan yang dahsyat.
2. Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim bin Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh. Beliau
diperkirakan hidup tahun 1997-1822 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun
1900 SM. Beliau tinggal di Iraq. Beliau wafat di Al-Khalil, Hebron, Palestin.
Nama beliau disebutkan sebanyak 69 kali dalam Al-Quran.
Nabi Ibrahim adalah nabi yang mendapat gelar ulul ’azmi kerana
kesabarannya yang tinggi. Dari mulai bayi Nabi Ibrahim sudah diasingkan ke
dalam gua disebabkan kerana perintah Raja Namrudz untuk membunuh setiap
bayi laki-laki yang baru lahir.
Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah
berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus
menerima siksaan yang pedih, iaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung
halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia
belum dikurniai anak hingga isterinya meminta ia menikahi seorang budak
berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan isteri.
Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail.
Allah memerintahkan Ibrahim untuk melepas isteri dan anaknya yang baru lahir
dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Kerana kesabaran dan
kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima
Ibrahim, iaitu harus mengorbankan Ismail yang baru meningkat remaja. Hal ini
pun beliau laksanakan, tapi Allah akhirnya menggantikannya dengan seekor
domba (kambing kibas). Selain itu ujian nabi Ibrahim a.s yang lain adalah
membangun Kaa’bah, dan menghadapi Raja Namrudz yang zalim
3. Nabi Musa AS
Musa bin Imran dri keturunan Ya’qub bin Ishak. Diperkirakan hidup pada
tahun 1527-1408 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 1450 SM. Beliau
ditugaskan berdakwah kepada Firaun Mesir dan Bani Israil di Mesir. Beliau wafat
di Tanah Tih. Mempunyai 2 orang anak. Musa termasuk orang sabar dalam
menghadapi dan mendakwahi Firaun, selain itu, dia juga mampu untuk bersabar
dalam memimpin kaumnya yang sangat pembangkang.
Ketika Musa akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang
dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala Anak lembu emas.
Harun yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk menghalangi
niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Tetapi, Musa pernah tidak dapat
bersabar ketika berguru kepada Khidir.
Nabi Musa a.s hidup pada masa Fir`aun di Mesir. Menurut tukang ramal, akan
lahir bayi laki-laki dari bangsa yahudi yang akan merobohkan singgasana Fir`aun.
Oleh sebab itu, Ibunya meletakan Musa a.s kedalam peti lalu dihanyutkan ke
sungai Nil.Setelah dewasa nabi Musa a.s Nampak cerdas dan tangkas, serta
memperhatikan orang-orang yang lemah.
4. Nabi Isa AS
Isa bin Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud. Diperkirakan
hidup pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 29M. Beliau
ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestin. Beliau juga tidak wafat
melainkan diangkat ke sisi Allah. Nabi Isa as Disebutkan sebanyak 25 kali di
dalam Al-Quran.
Menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan
sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot,
menghadapi fitnah, penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil.
Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
“Isa menemui kaumnya dengan memakai pakaian dari wol. Ia keluar dalam
keadaan tidak beralas kaki sambil menangis serta wajahnya tampak pucat karena
kelaparan dan bibirnya tampak kering karena kehausan. Isa berkata, “Salam
kepada kalian wahai Bani Israil. Aku adalah seseorang yang meletakkan dunia di
tempatnya sesuai dengan izin Allah, tanpa bermaksud membanggakan diri.
Apakah kalian mengetahui di mana rumahku?”
Mereka menjawab: "Di mana rumahmu wahai Ruhullah?" Isa menjawab:
“Rumahku adalah tempat ibadah, wewangianku adalah air, makananku adalah
rasa lapar, pelitaku adalah bulan di waktu malam dan salat ku di waktu musim
dingin di saat matahari terletak di Timur, bungaku adalah tanaman-tanaman bumi,
pakaianku terbuat dari wol, syiarku adalah takut kepada Tuhan Yang Maha Mulia.
Teman-temanku adalah orang-orang yang fakir, orang-orang yang sakit, dan
orang-orang yang miskin. Aku memasuki waktu pagi dan aku tidak mendapati
sesuatu pun di rumahku begitu juga aku memasuki waktu sore dan aku tidak
menemukan sesuatu pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang jiwanya bersih
dan tidak tercemar. Maka siapakah yang lebih kaya daripada aku?
5. Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad lahir pada hari senin, 12 Rabiul awal pada tahun gajah.
Bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya
bernama Aminah. Dinamakan tahun gajah karena pada tahun itu kota Mekah
diserang oleh tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah.
Abrahah tidak berhasil menghancurkan Ka’bah. Karena pasukan yang
berkendaraan gajah ini dihancurkan oleh Allah dengan mengirim burung-burung
Ababil (pasukan burung). Nabi Muhammad lahir sebagai seorang yatim, karena
ayahnya wafat saat beliau berada dalam kandungan ibunya. Setelah disusui oleh
Suaibah Aslamiyah selama tiga hari, akhirnya Nabi Muhammad disusui dan
diasuh oleh Halimatus Sa’adiyah selama empat tahun.
Pada usia 6 tahun Nabi Muhammad diajak ibundanya ke Madinah untuk
ziarah ke makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, tepatnya di kota
Abwa, Ibunda Nabi Muhammad s.a.w wafat. Walaupun ayah dan ibunya telah
tiada, Nabi Muhammad tetap sabar dalam menjalani hidupnya.
Lalu, beliau hidup bersama dengan kakeknya, Abdul Mutalib sampai berusia
8 tahun. Setelah kakeknya meninggal dunia, Nabi Muhammad di pelihara oleh
pamannya, Abu Talib. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak oleh
pamannya untuk berdagang ke Negeri Syam. Di tengah perjalanan, beliau bertemu
dengan seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat tanda-tanda
kenabian pada diri Muhammad dan menasihati Abu Talib untuk berhati-hati
dalam menjaga keponakannya itu. Muhammad pun segera diajak pulang ke
Mekkah, karena khawatir akan diketahui oleh orang-orang Yahudi yang akan
membunuhnya. Setelah dewasa, Nabi Muhammad berusaha berdagang dengan
membawa barang dagangan milik saudagar kaya raya., Khadijah. ke Negeri Syam
dan ditemani oleh seorang pegawai Khadijah yang bernama Maisarah.
Nabi Muhammad mendapatkan gelar Al-Amin. Al-Amin artinya yang dapat
dipercaya, karena beliau selalu jujur dalam segala perkataan dan perbuatannya.
Pada usia ke-25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Ketika
berusia 40 tahun, beliau menyendiri di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Pada
malam 17 Ramadhan, turunlah wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua
Hira, yang merupakan pengangkatan resmi Nabi Muhammad menjadi nabi dan
rasul akhir zaman.
Setelah dua setengah tahun tidak turun wahyu, maka turunlah wahyu yang
kedua, yaitu surah Al-Mudasir ayat 1-7, "Hai orang yang berselimut, bangunlah,
lalu berilah peringatan ! Dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu
bersihkanlah, dan perbuatan dosa tingglkanlah, dan janganlah kamu memberi
(dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk
(memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah."
Setelah menerima wahyu kedua inilah, Nabi Muhammad mulai menjalankan
tugas-tugas beliausebagai rasul. Mula-mula, beliau mengajak saudara, sahabat dan
orang terdekat beliau untuk mengikuti ajaran tauhid, yaitu menyembah Allah,
Rabb yang Maha Esa, dan meninggalkan menyembah berhala.
Dalam menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang terdekatnya, beliau
menggunakan cara sembunyi-sembunyi (bis-sirri). Diantara mereka yang pertama
kali masuk islam, adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah dan Abu
Bakar.
Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Lalu, Allah
pun memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan,
sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 94, "Maka sampaikanlah
olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." Setelah mendapat perintah dari
Allah swt., Nabi Muhammad pun memberanikan diri untuk berdakwah secara
terang-terangan. Beliau menjelaskan kepada masyarmasyarakat kota Mekah
bahwa penyembahan terhadap berhala adalah menghina derajat manusia sebagai
pembuat patung.Walaupun Rasullah saw., dihina dan disakiti dalam menjalankan
dakwahnya, beliau tetap bersabar. Hal ini pun terbukti bahwa hari demi hari
pengikut beliau semakin bertambah dan meluas ke berbagai penjuru.
2.4 Hikmah meneladani Ulul Azmi
Dari kisah-kisah tersebut dapat kiranya kita ambil hikmah yang dapat kita petik
antara lain :
1. Para rasul ulul azmi adalah orang-orang yang sangat sabar, tabah
menerima segala godaan dan cobaan , seberat apapun cobaan dan godaan
itu. Sifat sabar dan tabah ini hendaklah kita jadikan pegangan dalam
menjalin kehidupan kita untuk memperoleh ketenangan hidup baik di
dunia maupun di akhirat.
2. Para rasul ulul azmi adalah orang yang ikhlas menjalankan perintah Allah
SWT. Sifat ikhlas perlu kita teladani karena dengan keikhlasan, pekerjaan
apapun seberat apapun tidaklah terasa sebagai suatu beban.
3. Para rasul ulul azmi adalah orang tekun, tak kenal menyerah dan tak kenal
putus asa. Walaupun telah sekian lama berdakwah mnyeru umatnya ke
jalan Allah, tetapi hanya sedikit yang mengikuti, mereka tidak berhenti
berdakwah jika cara yang satu tidak memperoleh hasil maka dicoba
dengan yang lain.
4. Para rasul ulul azmi adalah terkenal memiliki sifat pemaaf, bahkan mereka
bedoa agar orang-orang yang telah menyakiti mereka diberi petunjuk oleh
Allah SWT.
Jadi alangkah indahnya hidup ini jika kita dapat meneladani dan mengambil
hikmah dari sifat para rasul ulul azmi. Hubungan antara sesama teman, tetangga,
bahkan dengan orang yang berbeda keyakinan sekalipun pasti akan tercipta suatu
kerukunan, penuh persahabatan, dan kebersamaan, karena tidak ada sedikitpun
perasaan dendam dan sakit hati.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari beberapa ulasan yang kita buat dapat di simpulkan bahwa setiap nabi
dan rasul ulul azmi utusan Allah SWT adalah manusia diberikan ketabahan dan
kesabaran yang begitu indah. Juga mereka tidak sombong dengan mukzijat yang
mereka terima dari Allah dan senantiasa berbuat baik kepada orang-orang yang
bahkan membenci mereka
3.2 SARAN
Karena kita sudah memahami serta mempelajari mengenai rasul ulul azmi
hendaknya kita meniru sifat-sifat yang ada didalam diri para rasul ulul azmi.
Ambilah sisi positif dari hasil kerja kelompok kami
DAFTAR PUSTAKA
http://aciesneutron.blogspot.co.id/2013/02/contoh-makalah-rasul-ululazmi.html?m=1
http://elvyacutez824.blogspot.co.id/2012/03/mengambil-hikmah-dari-kisah-rasululul.html?m=1
Suherman, Acep. “5 Nabi yang mendapat gelar ulul azmi”. 29 Januari 2016
http://heninoviani.blogalami.com/5-nabi-yang-mendapat-gelar-ulul-azmi/
Siaga, pramuka. “5 Rasul Allah yang termasuk Ulul Azmi dengan alasannya”. 29 Januari
2016
http://akuanakpramuka128.blogspot.co.id/2013/03/5-rasul-allah-yang-termasuk-ululazmi.html
Husain, Ahmad Sanusi. “Kisah ketabahan Rasul – Rasul Ulul Azmi”. 29 Januari 2016
http://www.ahmad-sanusi-husain.com/2012/06/rasul-rasul-ululazmi.html#axzz3ycmS2LKg
Download