MAKALAH AKIDAH AKHLAK “ ULUL AZMI ” MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA PASURUAN 2016 i ULUL AZMI Oleh : Kelompok 9 / Kelas X – IPS 1 Kelompok 10 / Kelas X – IPS 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA PASURUAN 2016 ii ULUL AZMI Tugas Ini di Susun Untuk Melengkapi Tugas Akidah Aklak Tahun 2016 D I S U S U N OLEH Kelompok IX dan X / KELAS X IPS 1 Nama kelompok : 1. Dwi Agnes Fransisca 2. M. Reza Praditya 3. Nur Azizah 4. Shinta Dwi Nuryana Nama kelompok : 1. Dian Redilla 2. Fitria Fanania Prasetya 3. M. Risnaldi 4. Rizqiyah Sadidah LEMBAR PERSETUJUAN Ulul Azmi Judul Ulul Azmi Disetujui Oleh Guru Akidah Akhlak Muhammad Hayat, M.Pd.I NIP. 19650805 200604 1 017 iii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas ini yang berjudul “Ulul Azmi”. Tugas ini disusun dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan kenyataan agar isi dari tugas ini dapat dipahami dengan mudah. Tugas ini mewakili gambaran tentang membesuk orang sakit. Sebagai insan manusia, kami menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan. Kami sangat mengharapkan saran dari semua pihak demi kesempurnaan tugas ini.Walau pun demikian kami mengharapkan tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Pasuruan, 12 – 02 - 2016 iv ABSTRAK Dwi Agnes Fransisca,Nur Azizah, Shinta Dwi Nuryana,M.Reza Praditya,Dian Redilla,Fitria Fanania P,M.Risnaldi,Rizqiyah Sadidah. 2015. Ulul Azmi. Madrasah Aliyah Negeri Pasuruan. Pembimbing Muhammad Hayat,M.Pd.I v MOTTO Kita membuat makala ini supaya dapat bermanfaat bagi pembaca dan pembuat. vi DAFTAR ISI Halaman cover………………………………………………………….... i Halaman cover kedua……………………………………………………. ii Lembar Persetujuan…………………………………………………….... iii Kata Pengantar…………………………………………………………... iv Abstrak…………………………………………………………………... v Motto.......................................................................................................... vi Daftar Isi…………………………………………………………………. vii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 1 1.1 Latar Belakang…………………………………………….... 1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………... 1 1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………..... 1 1.4 Manfaat Penulisan………………………………………....... 1 BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2 2.1 Pengertian Ulul Azmi.............................................................. 2 2.2 Sebab – sebab Ulul Azmi…………………………………... 3 2.3 Kisah – kisah Ulul Azmi………………………………….... 6 2.4 Hikmah – hikmah meneladani Ulul Azmi…………………. 11 BAB III PENUTUP................................................................................. 12 3.1 Kesimpulan………………………………………………… 12 3.2 Saran……………………………………………………….. 12 Daftar Pustaka…………………………………………………………... 13 Vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rukun iman yang ke empat adalah Iman kepada rasul-rasulAllah SWT. Rasul Adalah seseorang laki-laki yang diutus dan di tugaskan Allah SWT untuk Menyampaikan ajaran Allah SWT. Rasul-rasul Allah yang diceritakan dalam Al-Qur an sebanyak 25 orang. Adapun yang tergolong rasul ulul azmi ada 5 rasul yang memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa dalam menyampaikan dakwah. 1.2 Rumusan Masalah Masalah - masalah yang akan kami bahas dalam penulisan makalah ini mengenai apa apa yang berkaitan dengan rasul ulul azmi yang meliputi: • Pengertian Ulul Azmi • Sebab – sebab Ulul Azmi • Kisah rasul ulul azmi • Hikmah Ulul Azmi 1.3 Tujuan Penulisan Penulisan ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam pemahaman tentang para rasul ulul azmi, keistimewaannya dan pelajaran pelajaran yang dapat kita petik dari cuplikan kisah kisahnya. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Ulul Azmi Ulu al-Azmi ( )أولوالعذمadalah gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki kedudukan tinggi/ istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam menyebarkan agama. Hanya lima rasul yang mendapatkan julukan ini, dari beberapa rasul yang telah diutus oleh Allah. Gelar ini adalah gelar tertinggi/istimewa ditingkat para nabi dan rasul. QS. Al-Ahqaf ayat 35 Artinya : “ Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik ” (QS. Al-Ahqaf ayat 35) Qs. Asy-Syura ayat 13 Artinya : “ Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orangorang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)Nya orang yang kembali (kepada-Nya) ” (Qs. Asy-Syura ayat 13) 2.1 Sebab – sebab Ulul Azmi Sebab – sebab diberi gelar ulul azmi : • Mendapat pengiktirafan Allah s.w.t. • Memiliki kesabaran yang tinggi semasa berdakwah • Sentiasa memohon kepada Allah s.w.t. supaya kaum mereka tidak diturunkan azab • Sentiasa berdoa kepada Allah s.w.t. supaya memberi hidayah kepada kaum mereka • Memiliki keazaman yang tinggi semasa berdakwah Nabi yang mendapat gelar ulul azmi 1. Nabi Muhammad s.a.w Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib dari keturunan Ismail bin Ibrahim. Diperkirakan hidup pada tahun 571M-632M dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 610M. Baginda ditugaskan berdakwah kepada seluruh manusia dan alam semesta. Tinggal di Mekkah dan Madinah. Wafat di Madinah. Meninggalkan 7 orang anak. Rasulullah s.a.w namanya disebutkan 5 kali di dalam Al-Quran. Beliau mendapat julukan ulul ’azmi kerana sejak kecil sampai dewasa, Rasulallah saw selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban bapa saudara (paman) yang merawatnya sejak kecil. Tentangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, bapa saudaranya (pamannya) sendiri. Rasulullah saw juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuah lembah dikeranakan dakwahnya. 2. Nabi Ibrahim a.s Nabi Ibrahim adalah nabi yang mendapat gelar ulul ’azmi kerana kesabarannya yang tinggi. Dari mulai bayi Nabi Ibrahim sudah diasingkan ke dalam gua disebabkan kerana perintah Raja Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, iaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia belum dikurniai anak hingga isterinya meminta ia menikahi seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan isteri. Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk melepas isteri dan anaknya yang baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Kerana kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, iaitu harus mengorbankan Ismail yang baru meningkat remaja. Hal ini pun beliau laksanakan, tapi Allah akhirnya menggantikannya dengan seekor domba (kambing kibas). Selain itu ujian nabi Ibrahim a.s yang lain adalah membangun Kaa’bah, dan menghadapi Raja Namrudz yang zalim. 3. Nabi Musa a.s Musa bin Imran dari keturunan Ya’qub bin Ishak. Diperkirakan hidup pada tahun 1527-1408 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 1450 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Firaun Mesir dan Bani Israil di Mesir. Beliau wafat di Tanah Tih. Mempunyai 2 orang anak. Nabi Musa a.s adalah nabi yang paling banyak namanya disebutkan dalam al-Qur’an iaitu sebanyak 136 kali. Beliau termasuk Nabi yang mendapat gelar ulul ’azmi kerana kesabarannya yang tinggi dalam menghadapi dan berdakwah kepada Firaun. Selain itu, dia juga Nabi yang sabar dalam memimpin kaumnya yang selalu membangkang. Ketika Musa a.s akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala emas anak sapi (lembu). Harun a.s yang ditugasi mengganti tugas Musa a.s, tidak sanggup untuk menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Dengan kesabaran nabi Musa yang hebat tapi beliau pernah tidak bersabar ketika berguru kepada Nabi Khidir a.s. 4. Nabi Isa a.s Isa bin Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud. Diperkirakan hidup pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 29M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestin. Beliau juga tidak wafat melainkan diangkat ke sisi Allah. Nabi Isa as Beliau adalah nabi yang mendapat julukan ulul ’azmi kerana banyak memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Nabi Isa as sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan muridnya, menghadapi fitnah, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan nabi Isa as menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah. 5. Nabi Nuh a.s Nuh bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu keturunan Nabi Syits bin Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 39933043 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang kini disebut sebagai Iraq. Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di Mekkah, dan memiliki 4 anak laki-laki. Nama Nuh disebutkan sebanyak 43 kali dalam Al-Qu’ran. Nabi Nuh as mendapat julukan ulul ’azmi karena kesabarannya yang tinggi. Nabi Nuh a.s adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk meluruskan akidah dan akhlak umat yang telah menyimpang jauh dari ajaran yang benar. Nabi Nuh as digelari sebagai ulul ’azmi kerana kesabarannya dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya. Nabi Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum, untuk kembali ke jalan yang lurus. Usianya hampir 1000 tahun dan jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan isteri dan anaknya yang bernama Kan’an tidak mempercayai ajaran yang dibawanya dan menjadi musuhnya. Atas kehendak Allah umat nabi Nuh as yang membangkang ditenggelamkan dengan banjir yang dahsyat dan semuanya mati, kecuali nabi Nuh as dan pengikutnya yang beriman. 2.3 Kisah – Kisah Ulul Azmi 1. Nabi Nuh AS Nuh bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu keturunan Nabi Syits bin Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang kini disebut sebagai Iraq. Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di Mekkah, dan memiliki 4 anak laki-laki. Nama Nuh disebutkan sebanyak 43 kali dalam Al-Qu’ran. Nabi Nuh diangkat sebagai ulul azmi di antaranya karena kesabarannya dalam berdakwah yang selalu mendapat hinaan dari kaumnya. Nabi Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan masyarakat umum, untuk kembali kejalan yang lurus. Hampir 1000 tahun usianya jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih dari 200 orang. Bahkan istri dan anaknya yang bernama Kan’an termasuk penentangnya. Atas kehendak Allah umat Nuh yang membangkang ditenggelamkan dengan gelombang air bah dan semuanya hancur. Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s menyeru kaumnya bangsa Armenia agar bertauhid kepada Allah swt. Dan meninggalakan berhala-berhala yang mereka sembah. Seruan Nabi Nuh a.s itu disambut dengan cemoohan, ejekan dan hinaan. Semula Nabi Nuh a.s menghadapi mereka dengan penuh sabar dan tabah. Tapi mereka semakin berani dan runyam serta sulit dapat diharapkan mau beriman. Setelah beliau bersama mereka 950 tahun lamanya tidak ada yang mau mengikuti beliau kecuali beberapa orang saja. Allah swt menjawab dan memenuhi permintaan Nabi Nuh a.s., seraya memerintahkan agar beliau membuat perahu. Setiap orang yang lewat menertawakan dan mengejeknya karena sungguh dianggap lucu membuat perahu ditanah dataran tinggi.Setelah selesai membuat perahu, datanglah azab Allah swt. berupa hujan dan banjir yang bukan alang kepalang serta angin tofan yang dahsyat. 2. Nabi Ibrahim AS Nabi Ibrahim bin Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh. Beliau diperkirakan hidup tahun 1997-1822 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 1900 SM. Beliau tinggal di Iraq. Beliau wafat di Al-Khalil, Hebron, Palestin. Nama beliau disebutkan sebanyak 69 kali dalam Al-Quran. Nabi Ibrahim adalah nabi yang mendapat gelar ulul ’azmi kerana kesabarannya yang tinggi. Dari mulai bayi Nabi Ibrahim sudah diasingkan ke dalam gua disebabkan kerana perintah Raja Namrudz untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah dewasa, ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima siksaan yang pedih, iaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan Sarah, ia belum dikurniai anak hingga isterinya meminta ia menikahi seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan isteri. Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk melepas isteri dan anaknya yang baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Kerana kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, iaitu harus mengorbankan Ismail yang baru meningkat remaja. Hal ini pun beliau laksanakan, tapi Allah akhirnya menggantikannya dengan seekor domba (kambing kibas). Selain itu ujian nabi Ibrahim a.s yang lain adalah membangun Kaa’bah, dan menghadapi Raja Namrudz yang zalim 3. Nabi Musa AS Musa bin Imran dri keturunan Ya’qub bin Ishak. Diperkirakan hidup pada tahun 1527-1408 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 1450 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Firaun Mesir dan Bani Israil di Mesir. Beliau wafat di Tanah Tih. Mempunyai 2 orang anak. Musa termasuk orang sabar dalam menghadapi dan mendakwahi Firaun, selain itu, dia juga mampu untuk bersabar dalam memimpin kaumnya yang sangat pembangkang. Ketika Musa akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samiri menyeleweng dengan menyembah berhala Anak lembu emas. Harun yang ditugasi mengganti peran Musa, tidak sanggup untuk menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Tetapi, Musa pernah tidak dapat bersabar ketika berguru kepada Khidir. Nabi Musa a.s hidup pada masa Fir`aun di Mesir. Menurut tukang ramal, akan lahir bayi laki-laki dari bangsa yahudi yang akan merobohkan singgasana Fir`aun. Oleh sebab itu, Ibunya meletakan Musa a.s kedalam peti lalu dihanyutkan ke sungai Nil.Setelah dewasa nabi Musa a.s Nampak cerdas dan tangkas, serta memperhatikan orang-orang yang lemah. 4. Nabi Isa AS Isa bin Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud. Diperkirakan hidup pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 29M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestin. Beliau juga tidak wafat melainkan diangkat ke sisi Allah. Nabi Isa as Disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah, penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah. “Isa menemui kaumnya dengan memakai pakaian dari wol. Ia keluar dalam keadaan tidak beralas kaki sambil menangis serta wajahnya tampak pucat karena kelaparan dan bibirnya tampak kering karena kehausan. Isa berkata, “Salam kepada kalian wahai Bani Israil. Aku adalah seseorang yang meletakkan dunia di tempatnya sesuai dengan izin Allah, tanpa bermaksud membanggakan diri. Apakah kalian mengetahui di mana rumahku?” Mereka menjawab: "Di mana rumahmu wahai Ruhullah?" Isa menjawab: “Rumahku adalah tempat ibadah, wewangianku adalah air, makananku adalah rasa lapar, pelitaku adalah bulan di waktu malam dan salat ku di waktu musim dingin di saat matahari terletak di Timur, bungaku adalah tanaman-tanaman bumi, pakaianku terbuat dari wol, syiarku adalah takut kepada Tuhan Yang Maha Mulia. Teman-temanku adalah orang-orang yang fakir, orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang miskin. Aku memasuki waktu pagi dan aku tidak mendapati sesuatu pun di rumahku begitu juga aku memasuki waktu sore dan aku tidak menemukan sesuatu pun di rumahku. Aku adalah seseorang yang jiwanya bersih dan tidak tercemar. Maka siapakah yang lebih kaya daripada aku? 5. Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad lahir pada hari senin, 12 Rabiul awal pada tahun gajah. Bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Dinamakan tahun gajah karena pada tahun itu kota Mekah diserang oleh tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah. Abrahah tidak berhasil menghancurkan Ka’bah. Karena pasukan yang berkendaraan gajah ini dihancurkan oleh Allah dengan mengirim burung-burung Ababil (pasukan burung). Nabi Muhammad lahir sebagai seorang yatim, karena ayahnya wafat saat beliau berada dalam kandungan ibunya. Setelah disusui oleh Suaibah Aslamiyah selama tiga hari, akhirnya Nabi Muhammad disusui dan diasuh oleh Halimatus Sa’adiyah selama empat tahun. Pada usia 6 tahun Nabi Muhammad diajak ibundanya ke Madinah untuk ziarah ke makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, tepatnya di kota Abwa, Ibunda Nabi Muhammad s.a.w wafat. Walaupun ayah dan ibunya telah tiada, Nabi Muhammad tetap sabar dalam menjalani hidupnya. Lalu, beliau hidup bersama dengan kakeknya, Abdul Mutalib sampai berusia 8 tahun. Setelah kakeknya meninggal dunia, Nabi Muhammad di pelihara oleh pamannya, Abu Talib. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad diajak oleh pamannya untuk berdagang ke Negeri Syam. Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad dan menasihati Abu Talib untuk berhati-hati dalam menjaga keponakannya itu. Muhammad pun segera diajak pulang ke Mekkah, karena khawatir akan diketahui oleh orang-orang Yahudi yang akan membunuhnya. Setelah dewasa, Nabi Muhammad berusaha berdagang dengan membawa barang dagangan milik saudagar kaya raya., Khadijah. ke Negeri Syam dan ditemani oleh seorang pegawai Khadijah yang bernama Maisarah. Nabi Muhammad mendapatkan gelar Al-Amin. Al-Amin artinya yang dapat dipercaya, karena beliau selalu jujur dalam segala perkataan dan perbuatannya. Pada usia ke-25 tahun, Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah. Ketika berusia 40 tahun, beliau menyendiri di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Pada malam 17 Ramadhan, turunlah wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua Hira, yang merupakan pengangkatan resmi Nabi Muhammad menjadi nabi dan rasul akhir zaman. Setelah dua setengah tahun tidak turun wahyu, maka turunlah wahyu yang kedua, yaitu surah Al-Mudasir ayat 1-7, "Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan ! Dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tingglkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah." Setelah menerima wahyu kedua inilah, Nabi Muhammad mulai menjalankan tugas-tugas beliausebagai rasul. Mula-mula, beliau mengajak saudara, sahabat dan orang terdekat beliau untuk mengikuti ajaran tauhid, yaitu menyembah Allah, Rabb yang Maha Esa, dan meninggalkan menyembah berhala. Dalam menyampaikan dakwahnya kepada orang-orang terdekatnya, beliau menggunakan cara sembunyi-sembunyi (bis-sirri). Diantara mereka yang pertama kali masuk islam, adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah dan Abu Bakar. Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Lalu, Allah pun memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan, sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 94, "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik." Setelah mendapat perintah dari Allah swt., Nabi Muhammad pun memberanikan diri untuk berdakwah secara terang-terangan. Beliau menjelaskan kepada masyarmasyarakat kota Mekah bahwa penyembahan terhadap berhala adalah menghina derajat manusia sebagai pembuat patung.Walaupun Rasullah saw., dihina dan disakiti dalam menjalankan dakwahnya, beliau tetap bersabar. Hal ini pun terbukti bahwa hari demi hari pengikut beliau semakin bertambah dan meluas ke berbagai penjuru. 2.4 Hikmah meneladani Ulul Azmi Dari kisah-kisah tersebut dapat kiranya kita ambil hikmah yang dapat kita petik antara lain : 1. Para rasul ulul azmi adalah orang-orang yang sangat sabar, tabah menerima segala godaan dan cobaan , seberat apapun cobaan dan godaan itu. Sifat sabar dan tabah ini hendaklah kita jadikan pegangan dalam menjalin kehidupan kita untuk memperoleh ketenangan hidup baik di dunia maupun di akhirat. 2. Para rasul ulul azmi adalah orang yang ikhlas menjalankan perintah Allah SWT. Sifat ikhlas perlu kita teladani karena dengan keikhlasan, pekerjaan apapun seberat apapun tidaklah terasa sebagai suatu beban. 3. Para rasul ulul azmi adalah orang tekun, tak kenal menyerah dan tak kenal putus asa. Walaupun telah sekian lama berdakwah mnyeru umatnya ke jalan Allah, tetapi hanya sedikit yang mengikuti, mereka tidak berhenti berdakwah jika cara yang satu tidak memperoleh hasil maka dicoba dengan yang lain. 4. Para rasul ulul azmi adalah terkenal memiliki sifat pemaaf, bahkan mereka bedoa agar orang-orang yang telah menyakiti mereka diberi petunjuk oleh Allah SWT. Jadi alangkah indahnya hidup ini jika kita dapat meneladani dan mengambil hikmah dari sifat para rasul ulul azmi. Hubungan antara sesama teman, tetangga, bahkan dengan orang yang berbeda keyakinan sekalipun pasti akan tercipta suatu kerukunan, penuh persahabatan, dan kebersamaan, karena tidak ada sedikitpun perasaan dendam dan sakit hati. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Dari beberapa ulasan yang kita buat dapat di simpulkan bahwa setiap nabi dan rasul ulul azmi utusan Allah SWT adalah manusia diberikan ketabahan dan kesabaran yang begitu indah. Juga mereka tidak sombong dengan mukzijat yang mereka terima dari Allah dan senantiasa berbuat baik kepada orang-orang yang bahkan membenci mereka 3.2 SARAN Karena kita sudah memahami serta mempelajari mengenai rasul ulul azmi hendaknya kita meniru sifat-sifat yang ada didalam diri para rasul ulul azmi. Ambilah sisi positif dari hasil kerja kelompok kami DAFTAR PUSTAKA http://aciesneutron.blogspot.co.id/2013/02/contoh-makalah-rasul-ululazmi.html?m=1 http://elvyacutez824.blogspot.co.id/2012/03/mengambil-hikmah-dari-kisah-rasululul.html?m=1 Suherman, Acep. “5 Nabi yang mendapat gelar ulul azmi”. 29 Januari 2016 http://heninoviani.blogalami.com/5-nabi-yang-mendapat-gelar-ulul-azmi/ Siaga, pramuka. “5 Rasul Allah yang termasuk Ulul Azmi dengan alasannya”. 29 Januari 2016 http://akuanakpramuka128.blogspot.co.id/2013/03/5-rasul-allah-yang-termasuk-ululazmi.html Husain, Ahmad Sanusi. “Kisah ketabahan Rasul – Rasul Ulul Azmi”. 29 Januari 2016 http://www.ahmad-sanusi-husain.com/2012/06/rasul-rasul-ululazmi.html#axzz3ycmS2LKg