Uploaded by User105391

Yesi Pratama Aprilia Ningrum 22030117120035 Gout Athritis

advertisement
REVISI
LAPORAN KASUS DIETETIK II
MASALAH GOUT ARTHRITIS DISERTAI HIPERTENSI
Dosen pengampu :
Choirun Nissa, S.Gz, M.Gizi
Fillah Fithra Dieny, S.Gz., M.Si.
Ayu Rahadiyanti, S.Gz, MPH
Deny Yudi Fitranti, S.Gz, M.Si.
Ahmad Syauqy, S.Gz, MPH, PhD
Disusun oleh :
Yesi Pratama Aprilia Ningrum
22030117120035
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
ILMU GIZI
2020
I. LATAR BELAKANG
Ny P (56 tahun ) datang dengan keluhan rasa sakit di lutut dan sendi kaki. Tidak hanya
itu, pasien juga lemas, pusing, nyeri otot dan sulit jalan. Sebelumnya Ny P memiliki riwayat
hipertensi dan muntah dan sebelumnya telah dirawat di RS sebelumnya. Setelah diperiksa
dokter dan didiagnosa gout arthritis.
Ny P merasa turun nafsu makannya dan merasa turun BB walaupun tidak tahu berapa kg.
Saat ini Ny P memiliki BB 61 kg, TB 156 cm, LLA 33 cm. Pemeriksaan Ny P didapat
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 92x/menit, suhu tubuh 36,2oC, RR 20x/menit.
Pemeriksaan laboratorium didapat Hb 11,3 mg/dl, eritrosit 3,67 juta/µL, hematokrit 31,3%,
kolesterol 220 mg/dl, trigliserid 328 mg/dl, asam urat 13,9 mg/dl. Pasien mendapat terapi
medis Injeksi ranitidin, injeksi ketolorac, injeksi mecobalamin, mel.oxicam, allupurinol,
simvastatin.
Ny. P biasa makan 3 kali sehari dengan nasi sebanyak 1 centong sekali makan. Lauk
yang biasa dikonsumsi yaitu seekor sedang ikan mujahir atau ikan pindang, lalu sepotong
sedang tahu atau tempe. Sayur yang biasa dikonsumsi yaitu sayur kangkung, sayur bayam dan
sayuran bening sebanyak 3 sdm. Ny. P jarang mengkonsumsi buah-buahan karena alasan
keterbatasan ekonomi. Ny. P biasa minum air putih hanya sekitar 3 gelas per hari.
Sehari sebelumnya, Ny. P menghabiskan sarapan, makan siang dan makan sore menu diet
yang diberikan baik nasi, lauk hewani, lauk nabati, maupun sayur. Sarapan berupa bubur nasi,
ayam bumbu soto, tahu bumbu rujak, dan teh manis. Siang mengkonsumsi bubur nasi, ikan
acar, perkedel, sayur bayam bening dan oyong. Sore hari mengkonsumsi bubur nasi, gadon
daging, sop. Susu rendah lemak dan snack lemper yang diberikan juga diminum dan dimakan
hingga habis. Pasien tidak mengkonsumsi makanan dari luar.
Ny P belum tahu makanan yang harus dikonsumsi apa saja untuk memperbaiki
kondisinya. Ny P biasa ke sawah untuk bertani dan melakukan kegiatan rumah tangga seperti
memasak, mencuci baju dsb. Setelah di RS, aktivitas Ny P sangat terbatas, hanya di tempat
tidur karena sendi yang kaku dan sakit. Walau demikian, Ny P dibantu ke kamar mandi oleh
suaminya untuk BAB dan BAK.
III. SKRINING (DATA UMUM)
A. Pemilihan metode skrining
Menilai status gizi pada lansia memerlukan metode pengukuran yang sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada struktur tubuh, komposisi tubuh serta penurunan fungsi
organ-organ tubuh. Metode yang bisa dilakukan pada pengukuran status gizi pada lansia
adalah dengan menggunakan Mini Nutritional Assessment (MNA). Mini Nutritional
Assesment (MNA) yaitu merupakan alat yang digunakan untuk menggolongkan pasien
atau lansia dalam keadaan status gizi baik, beresiko malnutrisi atau malnutrisi berat.1
Instrument ini dipilih karena cukup sederhana, lengkap dalam menilai faktor-faktor
yang mungkin berperan pada status nutrisi, dan validitasnya sudah banyak diuji oleh
berbagai studi di berbagai negara dan juga digunakan untuk mengidentifikasi risiko
malnutrisi pada lanjut usia sedini mungkin. MNA dapat digunakan secara berkala untuk
lingkup masyarakat maupun di rumah sakit. 1
Metode yang tepat untuk Ny P adalah dengan menggunakan formulir MNA yang
digunakan untuk mengetahui risiko malnutrisi pada pasien lansia sesuai dengan data NY
P yang sudah berusia 56 tahun. MNA merupakan alat dengan 3 strategi, yaitu skrining
dengan 6 buah petanyaan utama, penentuan skor untuk mengetahui risiko malnutrisi
dengan skor 12-17 status gizi normal, 8-14 berisiko malnutrisi, dan 0-7 malnutrisi.
B. Pengisian kuesioner
Mini Nutritional Assesment (MNA)
Nama
: Ny P
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 56 tahun
BB
: 61 kg
TB
: 156 cm
IMT
: 25,10 kg/m2
Form skrinning MNA
Parameter
A. Apakah terjadi penurunan
asupan makan selama 3
bulan terakhir berkaitan
dengan penurunan nafsu
makan, gangguan saluran
cerna, kesulitan mengunyah
atau kesulitan menelan?
Keterangan Nilai
Jawaban
0 = penurunan nafsu 1
makan tingkat berat
1 = penurunan nafsu
makan tingkat sedang
2 = tidak kehilangan
penurunan nafsu makan
B. Penurunan berat badan 0 = penurunan berat badan 1
selama 3 bulan terakhir
>3kg (6 lbs)
1 = penurunan berat badan
tidak diketahui
2 = penurunan berat badan
antara 1 dan 3 kg (2,2 dan
6,6 lbs)
3
=
tidak
terjadi
penurunan berat badan
C. Kemampuan
melakukan 0 = hanya di atas kasur 0
mobilitas?
atau kursi roda
1 = dapat beranjak dari
kursi/kasur, tetapi tidak
mampu
beraktivitas
normal
2 = mampu beraktivitas
normal
D. Menderita
penyakit 0 = ya
2
psikologis atau penyakit 2 = tidak
akut dalam 3 bulan terakhir?
E. Masalah neuropsikologis?
0 = demensia tingkat berat 2
atau depresi
1 = demensia tingkat
sedang
2 = tidak ada masalah
psikologis
F. Body mass Index (BMI)?
0 = BMI < 19
1 = BMI 19 - <21
2 = BMI 21 - <23 V
3 = BMI ≥ 23
Skor
3
9
C. Membuat kesimpulan kuosioner
Berdasarkan hasil skrining yang di dapat, Tn.S mendapatkan skor 9 yang
diintepretasikan berisiko malnutrisi sehingga harus dilakukan proses asuhan gizi
terstandar , perlu skrining ulang setiap minggu selama perawatan di rumah sakit atau
setiap kunjungan pada pasien rawat jalan.
IV. ASESMEN (PENGKAJIAN) GIZI
1. Pengkajian data riwayat pasien (CH)
Domain
Data
CH-1.1.1 Age
CH-1.1.2 Gender
56 tahun
Perempuan
CH-1.1.7 Role in family
Seorang istri dan ibu rumah tangga
CH-1.1.10 Mobility
CH-2.1.1 Cardiovascular disease
Hanya terbatas di tempat tidur karena
sendi kaku dan sakit
Memiliki Riwayat hipertensi
CH-3.1.1 Socioeconomic factors
Mengalami keterbatasan ekonomi
CH-3.1.2 living/housing situation
Tinggal bersama suami
CH-3.1.6 Occupation
Petani
Kesimpulan : Ny P merupakan seorang istri dan ibu rumah tangga yang berusia 56
tahun, tinggal bersama suami dan bekerja menjadi petani. Ny P memiliki riwayat
penyakit hipertensi dan mengalami keterbatasan bergerak karena sendi kaku
2. Pengkajian riwayat terkait gizi/makanan (FH)
Domain
Data
FH-1.1.1.1
Total SMRS= 806,5 kkal
energy intake
MRS = 1542 kkal
FH-1.2.1
Fluid/ SMRS = air putih 3
Beverages Intakes
gelas per hari
MRS = teh manis,
susu rendah lemak
FH-1.2.2.1 Amount SMRS=
of food
- Nasi 1 ctg 3x/hari
- Ikan mujair 1 ptg
sdg
- Ikan pindang 1
SMRS
=1809,65 kkal
MRS = 1800
kkal
Interpretasi
SMRS= 44 %
(kurang )
MRS = 85 %
(cukup)
Kurang
-
ptg sdg
- Tahu 1 ptg sdg
- Tempe 1 ptg sdg
- Sayur kangkung 3
sdm
- Sayur bayam, 3
sdm
- Sayuran bening 3
sdm
MRS =
Sarapan : bubur nasi,
ayam bumbu soto,
tahu bumbu rujak
Siang : bubur nasi,
ikan acar, perkedel,
sayur bayam bening
dan oyong.
Sore: bubur nasi,
gadon daging, sop
FH-1.2.2.5
Food SMRS
=
Variety
mengonsumsi Nasi,
Lauk hewani, Lauk
nabati, Sayur dan
jarang mengonsumsi
buah
MRS = menghabiskan
nasi, lauk hewani,
lauk nabati, maupun
sayur
FH-1.5.1.1 Total fat
SMRS = 28,4 g
MRS = 35 g
Kurang
bervariasi
SMRS= 50
MRS = 40 g
FH-1.5.2.1Total
protein
SMRS = 37,3 g
MRS = 60 g
SMRS= 67,5 g
MRS = 67,5 g
FH-1.5.3.1Total
carbohydrate
SMRS = 103 g
MRS = 238,6
SMRS = 271 g
MRS =292 g
FH-1.5.4.1
SMRS = 4,1g
25 gram
Total
SMRS = 56 %
kurang
MRS = 87 % cukup
SMRS = 55 %
kurang
MRS = 87 %
(cukup)
SMRS = 38 %
kurang
MRS = 81 %
(cukup)
SMRS = 16 %
fiber
FH-1.6.1.1 Vitamin
A
MRS = 6,7 g
SMRS = 601,6 mcg
MRS = 444 mcg
600 RE
kurang
MRS = 26 %
(kurang)
SMRS = 100 %
(cukup)
MRS = 74 %
(kurang)
FH-1.6.1.2 Vitamin
C
SMRS= 27,8 mg
MRS = 17,4 mg
75 mg
FH-1.6.1.3 Vitamin
D
SMRS= 4,5mcg
MRS = 4,4 mcg
15 mcg
Vitamin E
SMRS= 2,3 mcg
MRS = 1,1 mcg
15 mcg
FH-1.6.1.13
Vitamin B12
SMRS= 0,8 mcg
MRS = 2,4 mcg
4 mcg
FH-1.6.2.1 Calsium
SMRS= 271,3 mg
MRS 431,1 mg
1200 mg
SMRS = 7,3 mg
MRS = 7,7 mg
8 mg
SMRS = 745,3 mg
MRS = 221,3 mg
1400 mg
SMRS= 3,2 mg
MRS = 7,3 mg
8 mg
FH-1.6.2.3 Iron
FH-1.6.2.7 sodium
FH-1.6.2.8 Zinc
SMRS = 37 %
Kurang
MRS = 23 %
(kurang)
SMRS = 30 %
(kurang)
MRS = 29 %
(kurang)
SMRS = 15 %
(kurang)
MRS = 7,3 %
(kurang)
SMRS = 20 %
(kurang)
MRS = 60 %
(kurang)
SMRS = 23 %
(kurang)
MRS = 35 %
(kurang)
SMRS = 91 % (
Cukup)
MRS = 96 %
(cukup)
SMRS = 53 %
(kurang)
MRS = 15,7 %
(kurang)
SMRS = 40 % (
kurang)
MRS = 91 %
(cukup)
FH-3.1.1
Prescription
Medication Use
-
Injeksi ranitidin,
-
injeksi ketolorac,
-
injeksi
mecobalamin,
mel.oxicam,
-
allupurinol,
-
simvastatin.
-
-mengatasi radang
atau tukak pada
lambung, usus, serta
esofagitis
-mengatasi
nyeri
sedang hingga nyeri
berat
-mengobati
neuropati perifer
-obat
untuk
mengurangi
rasa
nyeri, bengkak, dan
kaku pada sendi.
-menurunkan kadar
asam urat dalam
darah
akibat
penyakit asam urat
(gout)
-obat
untuk
menurunkan kadar
kolesterol
dalam
darah
-
FH-4.1 Food and Ny P belum tahu
Nutrition
makanan yang harus
Knowladge/ Skill
dikonsumsi apa saja
untuk
memperbaiki
kondisinya
Kesimpulan = Berdasarkan data asupan makan Ny P sebelum masuk rumah sakit,
Asupan makan dari Ny P baik zat gizi makro maupun mikro kurang memenuhi
kebutuhannya . Variasi makanaan yang dikonsumsi Ny P kurang bervariasi.
kebiasaan Ny P suka mengonsumsi makanan yang mengandung purin sedang seperti
ikan mujair, ikan pindang tahu , tempe, sayuran yang mengandung purin sedang
seperti bayam dan kangkung serta jarang mengonsumsi buah – buahan. Sedangkan
asupan makan setelah masuk rumah sakit untuk zat gizi makro sudah memenuhi
kebuutuhan Ny P, karena Ny P mampu menghabiskan sarapan, makan siang dan sore
yang disediakan .
3. Pengkajian antropometri (AD)
Domain
AD-1.1.1 Height/Length
AD-1.1.2 Weight
AD-1.1.5 Body Mass Index
Data
Interpretasi
156 cm
61 kg
-
25,10 kg/m2
Overweight menurut
kemeskes RI 2013
Berlebih
LILA
Persentil LILA
Perhitungan :
IMT
=
33 cm
112 %
𝐡𝐡
𝑇𝐡2
61
= 1,562
=25,10 kg/m2
Kesimpulannya: Ny P memiliki indeks massa tubuh 25,10 kg/m2 yang tergolong
gemuk (overweight) berdasarkan cut off point Kemeskes RI 2013. 3
4. Pengkajian data biokimia (BD)
Domain
Data
Nilai Normal
Satuan
Interpretasi
BD-1.7.1
Cholesterol
BD-1.7.6
Triglyserida
BD-1.10.1
Hemoglobin
BD-1.10.2
Hematocit
Asam urat
220
<200
mg/dl
Tinggi
328
70 – 140
mg/dl
Tinggi
11,3
13,2 – 17,3
g/dL
Rendah
31,3
40- 52
%
Rendah
13,9
<6
Mg/dl
Tinggi
Eritrosit
3,67
4,4 -5,9
juta/dl
Rendah
Kesimpulan : berdasarkan data biokimia diatas Ny P memiliki kadar asam urat (13,9
mg/dl), profil lipid kolesterol (220 md/dl) dan trigliserida (328 mg/dl) yang tinggi
dan profil anemia hemoglobin (11,2g/dL) dan hematokrit (31,1%) dan eritrosit (3,67
juta/dl) yang tergolong rendah.
5. Pengkajian data klinis/ fisik (PD)
Domain
Data
PD- 1.1.1
Overall appearance
Lemas
dengan
kesadaran penuh
PD-1.1.4
Extremities, muscles
and bones
Nyeri otot, sakit di
lutut dan sendi
kaki serta sulit
berjalan
Muntah
PD-1.1.5
Digestive system
PD-1.1.6 Head and
Eyes
Nilai
Normal
Satuan
Interpretasi
Tidak
mengalami
masalah
kesadaran
Merupakan
tanda
gejala
gout arthritis
Mengalami
permasalahan
pada
sistem
pencernaan
Pusing
Merupakan
tanda
gejala
hipertensi
PD-1.1.9
Vital signs
Blood ressure
Heart rate
Respiratory rate
Temperature
140/90
92
20
36,2
120/80
80-100
18-22
36-37
mmHg
x/menit
x/menit
o
C
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Kesimpulan : berdasarkan hasil pengkajian fisik dan klinis, Ny P dalam keadaan sadar
namun lemas. Ny P merasakan Nyeri otot, sendi kaku dan sulit berjalan, mengalami
pusing dan muntah serta Tekanan darah yang tinggi yaitu 140/90 mmHg yang
tergolong hipertensi stage 1. Sedangkan untuk nadi, respiratory rate tergolong cepat
dan suhunya tergolong normal.
6. Comparative standar
Domain
Nilai/Jumlah
Interpretasi
CS-1.1.1 Estimated
1800 kkal
Kebutuhan normal energi yang
energy needs
seharusnya dipenuhi
CS-1.1.2 Method Menggunakan rumus Mifflin
for
estimating
needs
CS-2.1.1
Estimated fat needs
CS-2.2.1
Estimated
needs
40 g
Total lemak yang seharusnya
dikonsumsi
67,5 g
Total protein yang seharusnya
dikonsumsi
292 g
Total
karbohidrat
seharusnya dikonsumsi
yang
yang
protein
CS-2.3.1
Estimated
carbohydrate needs
-
CS-5.1.1
Recommended
Body Weight
53,05 kg
Berat
badan
direkomendasikan
CS-3.1.1 Estimated
Fluid needs
1800 ml
Total kebutuhan cairan Ny P
IV. DIAGNOSIS GIZI
1.
Inadequate Oral Intake (NI.2.1) berkaitan dengan penurunan nafsu makan(E) ditandai
dengan rendahnya asupan SMRS yaitu energy (44%), karbohidrat (38%), Protein
(55%),lemak (56%), cairan yang kurang dan disertai pusing, lemas, nyeri dibagian kaki
serta riwayat muntah sebelumnya (S)
2.
Altered Nutrition – Related Laboratory Values (NC.2.2) berkaitan dengan gout
arthritis (E) ditandai dengan perubahan nilai kadar asam urat (13,9 mg/dl), profil lipid
kolesterol (220 md/dl) dan trigliserida (328 mg/dl) yang tinggi dan profil anemia
hemoglobin (11,2g/dL) dan hematokrit (31,1%) dan eritrosit (3,67 juta/dl) yang
rendah.(S)
3.
Food and Nutrition Related Knowladge Deficit ( (NB-1.1) berkaitan dengan pasien
belum mengetahui makanan apa saja yang harus dikonsumsi untuk memperbaiki
kondisinya (E) ditandai dengan pemilihan makanan yang mengandung tinggi dan
sedang purin seperti ikan mujair, ikan pindang, tahu, tempe, sayur bayam, sayur
kangkung dan jarang mengnsumsi buah – buahan dan diagnosis Gout arthritis (S).
V. INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi Gizi
1. Memenuhi kebutuhan energy, protein, lemak dan karbohidrat Ny P sebanyak 80% –
100 % dengan memberikan menu sesuai dengan kemampuan pasien
2. Menurunkan kadar asam urat dalam darah supaya mendekati nilai normal (6 mg/dl),
menormalkan profil lipid kolesterol (200 mg/dl) dan trigliserida (140 mg/dl) dan
meningkatkan hemoglobin (13,2 g/dL) dan hematokrit (40 %) dan eritrosit (4,4 juta/dl)
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dan mencegah dehidrasi
4. Menurunkan tekanan darah (hipertensi ) Ny P dengan memberikan diet rendah
natrium, tinggi serat, tinggi kalsium
5. Mencegah penurunan dan kenaikan berat badan serta menjaga IMT agar tetap dalam
rentang normal (18,5 – 25 kg/m2)
6. Mencegah terjadinya komplikasi dan penyakit infeksi dengan mempertahankan status
gizi sesuai dengan umur, gender, dan kebutuhan fisik.
7. Memotivasi keluarga dan Ny P serta memberikan konseling dan edukasi gizi tentang
penatalaksanaan gizi pasien Gout Arthritis dan hipertensi
B. Perencanaan (Planning)
1. Pemberian Diet
a. Preskripsi Diet
1. Rekomendasi menu yang diberikan yaitu 1800 kkal sesuai dengan kebutuhan
energi pasien dan kemampuan pasien.
( Perhitungan Terdapat di Lampiran)
2. Kebutuhan protein yang diberikan 15 %. Protein yang diberikan kepada Ny P
sebanyak 67,5 gram. Protein yang dianjurkan sebaiknya bersumber dari protein
nabati seperti tempe dan tahu max 50 gr/hari,susu kedelai, kacang - kacangan
kemudian protein hewani dapat berasal dari susu rendah lemak, susu skim, keju
dan telur. Menghindari sumber protein hewani seperti jeroan (babat, usus, hati
dll) otak, sosis, sarden, bebek, dan kerang. ( Perhitungan Terdapat di
Lampiran)
3. Kebutuhan lemak yang diberikan 20 % dari total kebutuhan yaitu sebanyak 40 g.
membatasi makanan berminyak seperti makanan yang digoreng dan bersantan
menghindari penggunaan margarine dan mentega serta mengurangi makanan
tinggi kolesterol. Sebaiknya menggunakan sumber lemak tak jenuh seperti
kacang-kacangan dan minyak zaitun. Sumber lemak yang dianjurkan adalah
lemak yang mengandug omega 3
( Perhitungan Terdapat di Lampiran)
4. Kebutuhan karbohidrat berasal dari pengurangan dari Total kebutuhan energy
dengan protein dan lemak. Karbohidrat yang diberikan yaitu 292 gram. Contoh
karbohidrat yang diberikan karbohidrat kompleks seperti nasi, roti gandum,
singkong, ubi dan kentang. Serta membatasi karbohidrat sederhana yang banyak
mengandung fruktosa seperti gula, permen, sirup manis karena dapat
meningkatkan kadar asam urat darah.
( Perhitungan Terdapat di Lampiran)
5. Kebutuhan serat 25 g/hari yang dapat diperoleh dari sayuran dan buah – buahan
terutama yang mengandung serat larut air, vitamin C, D, B kompleks dan
mengandung kalsium Contohnya apel, jeruk, pisang, papaya, semangka dan
sayuran berwarna hijau seperti kacang panjang, brokoli, wortel, labu siam,
oyong
6. Kebutuhan cairan yang diberikan yaitu 1 ml/kalori sebanyak = 1800 ml.
Konsumsi tinggi cairan terutama dari minuman dapat membantu pengeluaran
asam urat melalui urin Minuman sebaiknya air putih atau sumber lain seperti teh,
kopi, sirup, sari buah/jus buah. Buah-buahan yang banyak cairan seperti
semangka, melon, jambu air baik dikonsumsi, tetapi buah yang banyak
mengandung purin dan lemak tinggi sebaiknya dihindari seperti advokat dan
durian. Pemberian air putih hangat pada pagi hari atau bangun tidur sangat baik
diberikan.
7. Memberikan Vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral diberikan cukup sesuai
dengan kebutuhan dan beberapa diantaranya dapat diberikan lebih tinggi dalam
bentuk suplemen seperti vit C, E, B dan asam folat.
8. Menghindari makanan yang mengandung putin tinggi seperti jeroan, emping dan
bayam. Jenis makanan kaya purin biasanya makanan bersumber protein hewani
(seperti daging sapi, kambing, seafood), kacangkacangan, bayam, jamur dan
kembang kol harus di hindari.
9. Membatasi asupan garam dan gula untuk menurunkan tekanan darah tinggi
(hipertensi). Garam yang dianjurkan 2 - 3 gram sodium atau 6 gram NaCl
10. Menghindari makanan yang berlemak seperti gorengan, makanan bersantan
kental, makanan yang ber gas dan berbau tajam, junkfood. Serta minuman yang
mengandung soda dan alcohol.
11. Diet yang diberikan yaitu Diet Rendah Purin dan rendah garam
12. Bentuk makanan yang diberikan sesuai dengan kemapuan Ny P yaitu makanan
biasa, Rute pemberian oral, diberikan tiga kali makan utama dan 2-3 kali
selingan.
2. Pemberian Konseling Gizi
Pendidikan dan Konseling Gizi
Tujuan pendidikan gizi:
-Memberikan penjelasan dan pengetahuan tentang
diet rendah purin untuk penderita gout arthritis
-Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai
makanan dan minuman yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk Ny P.
-Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga
agar tetap menjaga asupan makanan dan pola hidup
sehat
Konseling Gizi
Kami memberikan konseling gizi kepada pasien dan keluarga yang berguna untuk
menunjang proses penyembuhan pasien. Kegiatan dilakukan selama beberapa hari
ketika pasien berada di rawat Inap. Hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tempat
Ruang rawat Inap
Jam
Kamis 28 Mei 2020 pukul 10.00 – 10.30 WIB
Topik
Tatalaksana diet
Arthritis
rendah purin pada pasien Gout
Tujuan
Sasaran
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman
pasien serta keluarga tentang gizi terutama diet
untuk penderita gout arthritis
- Menerapkan pola makan yang baik dan
seimbang
- Mengerti tentang makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan
- Dapat merubah perilaku pasien agar dapat
mematuhi diet yang diberikan dan menjalankan
pola hidup sehat
- Memberikan semangat serta dapat memotivasi
pasien agar dapat mencapai target yang telah
ditetapkan bersama dan dapat melakukan
monitoring dan evaluasi kondisi pasien.
Ny P dan keluarga
Waktu
± 30 menit
Materi Hari ke-1
Materi Hari Ke-2
Materi Hari Ke-3
Metode
Media
Evaluasi
-
1) Penjelasan tentang kondisi pasien tentang
gambaran umum gout arthritis/ asam urat dan
hipertensi, dan tatalaksana gizi pada pasien dengan
gout arthritis/ asam urat dan hipertensi
2) Penjelasan tentang diet yang diberikan yaitu diet
rendah purin, jadwal pemberian makan, rute
pemberian makan, kebutuhan energy yang
diberikan 1800 kkal dengan memberikan contoh
menu sehari
3) Serta memberikan edukasi, mengenai bahan
makanan yang dianjurkan untuk kondisi pasien
dan makanan yang dibatasi dan dihindari
Diskusi
Food model dan Leaflet
1. Menanyakan kembali materi yang telah
disampaikan
2. Pasien dan keluarga aktif selama proses edukasi
dan konseling berlangsung
3. Pasien mengerti dan paham tentang pelaksanaan
diet yang diberikan
3. Koordinasi dengan profesi kesehatan lain
Perte mua ke-
Hal
didiskusikan
1
Mendapatkan
Menemukan diagnosis Dokter
informasi
terkait dan intervensi gizi
diagnosis medis
secara tepat
2
Pemantauan
perkembangan
kondisi fisik dan
klinis pasien
Menyajikan makanan
sesuai
dengan
preskripsi diet pada
jam yang sesuai
Memberikan
obat
kepada pasien
3
4
yang Solusi
Profesi
kesehatan
Pengecekan dan catatan Perawat
medis
Menyajikan makanan
Pramusaji
Mengetahui jenis – Apoteker
jenis obat yang dapat
berinteraksi
dengan
makanan
C. IMPLEMENTASI
1. Jenis Diet
Jenis diet yang diberikan yaitu Diet Rendah Purin menurunkan kadar asam urat
dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung purin. Diet diberikan dalam
bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan yang mengandung rendah purin.
2. Bentuk makanan
Bentuk makanan yang diberikan yaitu makan biasa dengan porsi kecil, padat gizi,
sering serta mudah ditelan oleh pasien. Rute pemberian diberikan secara oral.
Diberikan 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.
3. Menu
Energi : 1754 kkal (memenuhi 97 % dari kebutuhan )
Protein : 66 g ( memenuhi 98 % dari total kebutuhan energy)
Karbohidrat : 287 g (memenuhi 98 % dari total kebutuhan enrgi)
Lemak : 38 g (memenuhi 95 % dari total kebutuhan energy)
Contoh rekomendasi menu sehari
Waktu
Pagi
07.00
Selingan
Pagi
10.00
Siang
12.00
Menu
Bahan Makanan
Berat
(gr )
URT
Kalori
(kkal)
Nasi
Telur bumbu
kuning
Tumis kacang
panjang
Papaya
Pisang rebus
The manis
Beras giling
Telur ayam
100
55
¾ gelas
1 butir
175
75
Kacang panjang
Minyak
Papaya
Pisang
The manis
100
2,5
110
50
100 ml
1 gelas
1 sdt
1 ptg bsr
5 sdm
1 gls
50
25
50
50
15
Beras giling
Daging ayam fillet
Tepung terigu
Minyak
Wortel
Brokoli
Macaroni
Kubis
Tahu
Melon
Gula pasir
Singkong
Gula pasir
150
40
20
5
50
25
10
25
55
95
6
120
13
1 gls
1 ptg sdg
2 sdm
1 sdt
½ gls
¼ gls
1 sdm
¼ gls
½ biji bsr
¼ ptg bsr
½ sdm
1 ½ ptg
1 sdm
195
50
75
50
25
12,5
35
12,5
35
25
25
175
50
Beras giling
Telur ayam
Oyong
Wortel
Misoa
Tahu
Minyak
Tepung susu
150
55
50
25
50
55
2,5
20
¾ gls
1 ptg sdg
½ gelas
¼ gelas
½ bks
½ biji bsr
½ sdt
2 sdm
195
75
25
12,5
155
35
25
50
Nasi
Chicken katsu
Sayur sop
Pepes tahu
Jus melon
Selingan
Sore
Lemet singkong
15.00
Nasi
Telur bacem
Malam
18.00
Selingan
Malam
20.00
Sayur oyong
misoa
Tahu fantasi
Susu rendah
lemak
VI. PERENCANAAN MONITORING – EVALUASI GIZI
Indikator
Target Pencapaian
Waktu
pelaksanaan
Antropometri(AD)
Mencapai IMT yang Dilakukan
Menimbang berat badan normal (18,5 – 25 seminggu sekali
dan tinggi badan
kg/m2) dan mencegah
kenaikan berat badan
yang tidak diharapkan
Biokimia ( BD)
Mencapai
nilai
Melakukan
pengecekan laboratorium
yang
laboratorium biokimia
normal : kadar asam
urat (6 mg/dl), profil
lipid membaik seperti
kolesterol (200 mg/dl)
dan trigliserida (140
mg/dl),
serta
hemoglobin (13,2 g/dL)
dan hematokrit (40 %)
dan
eritrosit
(4,4
juta/dl) meningkat.
Klinis dan Fisik ( PD)
- Nyeri otot, sakit di
Klinis/Fisik
lutut dan sendi kaki
Pemeriksaan kondisi klinis
berkurang
secara
Ny P selama proses
perlahan
Penyembuhan
- Kemampuan
berjalan
mulai
membaik
- Gejala pusing dan
muntah berkurang
- 80% - 100 %
Asupan Makan (FH)
makanan
dan
Pemberian
menu
kebutuhan
gizi
rekomendasi diet yang
tercukupi
tepat
- Peningkatan nafsu
makan
sehingga
tidak
terjadi
penurunan
berat
badan.
Dilakukan
seminggu sekali
Metode
Menimbang
berat badan
dan
tinggi
badan
Uji lab
Dilakukan setiap Observasi
hari
langsung
Dilakukan
Comestock
selama proses Recall dan
penyembuhan
Tanya jawab.
-
Perilaku (behaviour)
-
Dapat menghabiskan Satu
bulan makanan
dan
setelah
merapkan perilaku
sesui
dengan intervensi
rekomendasi
ahli
gizi serta keluarga
senatiasa
mendungkung dan
memotivasi Ny P
untuk menghabiskan
makanannya
Dapat meningkatkan
kemampuan untuk
menyiapkan
makananan
yang
dianjurkan
VII. PEMBAHASAN KASUS
Ny P merupakan seorang ibu rumah tangga yang berusia 56 tahun, beliau
mengeluh merasakan nyeri otot, sendi kaku dan sakit, sulit berjalan, pusing, mual dan
lemas. Ny P didiagnosis menderita gout arthritis. Penyakit Gout Arthritis (GA) menurut
American
Collage
of
Rheumatology
merupakan
suatu
penyakit
dan
potensi
ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah lama dikenal, gejalanya biasanya terdiri
dari episodik berat dari nyeri inflamasi satu sendi. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis
kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki, namun dapat
mempengaruhi sendi‐sendi yang lain dan dapat menjadi semakin parah. Gout merupakan
istilah yang dipakai sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh peningkatan
kadar asam urat. 3
Pada kasus ini hal pertama yang dilakukan adalah skrinning. Skrinning yang
digunakan yaitu Mini Nutritional Assesment (MNA) yaitu merupakan alat yang
digunakan untuk menggolongkan pasien atau lansia dalam keadaan status gizi baik,
beresiko malnutrisi atau malnutrisi berat.2 Instrument ini dipilih karena cukup sederhana,
lengkap dalam menilai faktor-faktor yang mungkin berperan pada status nutrisi, dan
validitasnya sudah banyak diuji oleh berbagai studi di berbagai negara dan juga
digunakan untuk mengidentifikasi risiko malnutrisi pada lanjut usia sedini mungkin.
Dari hasil skrining, Ny P memiliki skor 9 yang diinterpretasikan berisiko
malnutrisi sehingga harus dilakukan proses asuhan gizi terstandar dan perlu adanya
skrining ulang setiap minggu selama perawatan di rumah sakit atau setiap kunjungan
pada pasien rawat jalan. Ny P mengalami penurunan berat badan yang tidak diketahui.
Berat badan Ny P yang sekarang yaitu 61 kg, tinggi 156 cm, lila 33 cm serta memiliki
IMT 25,10 kg/m2 yang tegolong gemuk (overweight) menurut kemenkes 2013.4
Berdasarkan Eus Santo Marsianus Toda, dkk Kelebihan berat badan (IMT ≥25 kg/m²)
dapat meningkatkan kadar asam urat dan memberikan beban menahan pada penopang
sendi tubuh. Orang yang gemuk mempunyai kecenderungan lebih tinggi mengalami
peningkatan kadar asam urat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa orang yang kelebihan berat
badan umumnya mengonsumsi protein yang berlebihan. Penyakit asam urat lebih banyak
didapatkan pada seorang dengan berat badan berlebih dan kadar kolesterol darah yang
tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kelainan tersebut. 5
Tabel 1. Klasifikasi IMT untuk Orang Indonesia4
IMT
Keterangan
< 17 kg/m2
Sangat kurus
17,0 – 18,4 kg/m2
Kurus
18,5 – 24,9 kg/m2
Normal
25,0 – 26,9 kg/m2
Gemuk (Overweight)
≥ 27 kg/m2
Sangat Gemuk (Obesitas)
Berdasarkan data pemeriksaan biokimia Ny P mengalami hiperurisemia. Hal ini
dibuktikan dengan kadar asam urat Ny P yaitu 13,6 mg/dl yang tergolong tinggi. Kadar
asam urat tinggi atau hiperurisemia merupakan keadaan terjadinya peningkatan kadar
asam urat di atas normal dan juga merupakan suatu keadaan dimana konstentrasi
monosodium berlebih dalam kelarutannya.6 Berdasarkan hasil penelitian laboratorium
klinis, Gout/asam urat ditandai dengan hiperurisemia kronis (kadar urat serum> 450 μmol
/ l atau 7,0 mg / dl pada pria dan> 350 μmol / l atau 6,0 mg / dl pada wanita). Kemudian
Ny P juga terindikasi mengalami dislipidemia dimana profil lipid diatas nilai normal. Hal
ini dibuktikan dengan kadar kolesterol dan trigliserida Ny P yang tinggi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa subyek dengan kadar kolesterol tinggi (>200mg/ dl) ternyata
memiliki risiko menderita hiperurisemia 9 kali dibandingkan dengan kadar koleterol <
200 mg/dl. beberapa penelitian lain juga menunjukan bahwa kadar asam urat serum dapat
meningkat secara bersamaan dengan adanya peningkatakan kolesterol LDL serum,
trigliseridakolesterol total dan kadar apolipoproteinB.7 Selain itu, Ny P terindikasi
mengalami anemia hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai hemoglobin (10g/dL) dan
hematokrit (28%) dan eritrosi dibawah nilai normal.
Hasil dari pengkajian fisik dan klinis Ny P mengalami Nyeri otot, sakit di lutut
dan sendi kaki kesulitan dalam berjalan, pusing dan muntah. hal ini sejalan dengan Gejala
yang khas pada artritis gout yaitu adanya keluhan nyeri, bengkak, dan terdapat tandatanda inflamasi pada sendi metatarsal-phalangeal ibu jari kaki (atau yang disebut dengan
podagra). Kemudian Ny P juga terindikasi mengalami hipertensi stage 1, hal tersebut
ditunjukan dengan adanya gejala pusing , mual dan tekanan darah yang tinggi yaitu
140/90 mmHg. Selain itu, pada penderita hipertensi terjadi penyumbatan kristal asam urat
dalam pembuluh darah yang menyebabkan ginjal beralih fungsi untuk menurunkan
tekanan darah sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah. beberapa
penelitian juga menyebutkan bahwa hipertensi ditemukan pada sekitar sepertiga pasien
asam urat. Adapun seperempat penderita hipertensi memiliki kadar asam urat yang tinggi
dalam darahnya. Sedangkan untuk nadi, respiratory rate dan suhunya tergolong normal. 8
Dilihat dari data riwayat asupan makan Ny P sebelum masuk rumah sakit, Ny P
sering mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi dan sedang seperti ikan
mujair, ikan pindang, tahu, tempe , sayuran seperti bayam, kangkung serta sangat jarang
mengonsumsi buah buahan karena keterbatasan ekonomi.kebiasaan mengonsumsi
makanan tinggi purin dapat memicu tingginya kadar asam urat didalam serum, hal ini
sesuai dengan penelitian Veronicca dkk dimana terdapat hubungan antara kebiasaan
makan tinggi purin dengan kadar asam urat pada responden yang sering makan makanan
seperti daging ayam, daging babi, ikan mujair, kacang kacangan serta sayur buncis
sebanyak hampir 3 kali per minggu dapat meningkatkan kadar asam urat.9 Kemudian Ny
P juga belum mengetahui makanan yang harus dikonsumsi apa saja untuk memperbaiki
kondisinya. Sehingga asupan makan Ny P sebelum masuk rumah sakit tergolong kurang,
baik dari zat gizi makro dan zat gizi mikro. Sedangkan asupan makan Ny P setelah
masuk rumah sakit mulai membaik karena Ny P mampu menghabiskan makanan yang
diberikan oleh rumah sakit.
Dari assessment yang telah dilakukan tersebut didapatkan diagnosis gizi
Inadequate Oral Intake (NI.2.1). Hal ini berkaitan dengan penurunan nafsu makan
yang ditandai dengan rendahnya asupan SMRS yaitu energy (44%), karbohidrat (38%),
Protein (55%),lemak (56%), cairan yang kurang dan disertai pusing, lemas, nyeri
dibagian kaki serta riwayat muntah sebelumnya. Altered Nutrition – Related
Laboratory Values hal ini berkaitan dengan gout arthritis yang ditandai dengan
perubahan nilai kadar asam urat (13,9 mg/dl), profil lipid kolesterol (220 md/dl) dan
trigliserida (328 mg/dl) yang tinggi dan profil anemia hemoglobin (11,2g/dL) dan
hematokrit (31,1%) dan eritrosit (3,67 juta/dl) yang rendah. Kemudian Food and
Nutrition Related Knowladge Deficit hal ini berkaitan dengan pasien belum mengetahui
makanan apa saja yang harus dikonsumsi untuk memperbaiki kondisinya yang ditandai
dengan gout arthritis dan pemilihan makanan yang mengandung tinggi dan sedang purin
seperti ikan mujair, ikan pindang, tahu, tempe, sayur bayam, sayur kangkung dan jarang
mengnsumsi buah – buahan.
Dengan diagnosis tersebut dilakukan intervensi berupa diet, edukasi dan
konseling gizi kepada pasien. Intervensi yang diberikan bertujuan Memenuhi kebutuhan
energy, protein, lemak dan karbohidrat Ny P sebanyak 100 % , kemudian menurunkan
kadar urat serum dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit agar tidak terjadi
dehidrasi. Intervensi lain dari peningkatan asupan yaitu untuk menjaga berat badan agar
tidak mengalami penurunan atau kenaikan berat badan, kemudian peningkatan asupan
juga bertujuan untuk mencegah komplikasi lain sehingga tidak mudah terserang penyakit
lainnya. Memperbaiki nilai laboratorium agar profil lipid dalam rentang normal serta
meningkatkan, haemoglobin dan hemtocrit serta eritrosit. serta menurunkan tekanan
darah (hipertensi ) dengan memberikan diet rendah natrium, tinggi serat, tinggi kalsium.
Menu diet yang diberikan kepada Ny P yaitu diet 1800 kkal. Diet yang diberikan
yaitu diet rendah purin. Prinsip pemberian adalah memberikan makanan yang sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan pasien denan menerapkan diet rendah purin dan garam
untuk menurunkan kadar asam urat dan tekanan darah. Diet yang diberikan disesuaikan
dengan tingkat hiperurisemia, keadaan pasien dan kemampuan pasien dalam
mengekresikan kelebihan asam urat. Sedangkan tujuan pemberian diet adalah untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat di
dalam darah.10 Energy yang diberikan sebesar 1800 kkal sesuai dengan kebutuhan pasien
berdasarkan usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, aktivitas.. Kebutuhan protein
yang diberikan sebesar 67,5 g, lemak 40 g, karbohidrat 292 g, serat 25 gram dan cairan
1800 ml bila perlu menambahkan suplemntasi vitamn C, B, E dan asam folat. Hasil
penelitian menunjukkan vitamin C dosis tinggi memberi efek meningkatkan pembuangan
asam urat melalui urin, tetapi perlu diwaspadai vitamin C dosis tinggi mermberikan efek
samping pada sistem pencernaan. Vitamin B sangat penting sebagai koenzim. Asam
pantotenat membantu pemecahan asam urat, demikian pula asam folat bermanfaat untuk
mencegah serangan asam urat tetapi sebaliknya vitamin B-3 justru meningkatkan
produksi asam urat. Vitamin E membantu menjaga kestabilan agar asam urat berada
dalam keadaan normal.6 Diet diberikan dengan frekuensi 3 kali menu makan utama dan 3
kali makanan selingan. Dikarenakan Ny P memiliki riwayat hipertensi maka harus tetap
menjaga pola makan sesuai dengan prinsip diet rendah garam atau DASH. Diet ini
diberikan dalam bentuk makanan biasa, porsi kecil namun sering dan sesuai dengan
kemampuan Ny P.
Konseling gizi yang diberikan yaitu menjelaskan tentang kondisi pasien,
gambaran umupm tentang penyakit Gout Arthritis dan tatalaksana diet gizi pada pasien
Gout Arthritis dan hipertensi. Konseling ini dilakukan 2 minggu sekali dengan waktu 30
menit setiap konseling dengan memberikan motivasi kepada Ny P agar tetap semangat
untuk tetap menjalani hari-harinya. Akan tetapi, pemberian intervensi tersebut tidak akan
berjalan dengan baik tanpa bantuan dan koordinasi dengan ahli medis lain dan dukungan
keluarga, sehingga Ny P dapat menjalani hidup yang lebih baik lagi serta memberikan
edukasi mengenai makanan yang dianjurkan, dibatasi dan dihindari. Jenis makanan yang
sebaiknya dihindari antara lain adalah: Otak, hati, jantung, paru, ginjal, jeroan, ekstrak
daging/kaldu bebek, angsa, burung, kornet sapi, sardine, udang kecil, bagian leher dan
kaldu, alkohol, ragi. Penderita gout dianjurkan untuk minum banyak cairan untuk
mempertahankan pH darah. Konsumsi tinggi cairan dapat membantu pengeluaran asam
urat melalui urin. Pemberian air putih hangat pada pagi hari atau bangun tidur sangat baik
diberikan.serta menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik dan berolahraga yang
ringan.
Monitoring dan evaluasi yang diberikan terkait dengan antropometri data yaitu
melakukan penimbang Berat badan dan pengukuran tinggi badan yang dilakukan setiap
seminggu sekali dengan target capaian IMT normal serta mencegah penurunan dan
kenaikan berat badan. Monitoring dan evaluasi terkait data biokimia yaitu uji
laboratorium mengenai kadar asam urat, kolesterol, trigliserida, haemoglobin, hematokrit,
eritrosit sebulan sekali. Target pencapaiannya, nilai laboratorium dapat berda dalam
rentang normal.Monitoring dan evaluasi tanda fisik dan klinis yang dilakukan setiap hari.
Target pencapaiannya yaitu berkurangnya tanda dan gejala yang dialami oleh Ny P.
Kemudan minotoring dan evaluasi asupan makan Ny P dengan cara melihat sisa makanan
dan Recall. Targ
et pencapainnya, 100 % makanan dapat dihabiskan serta dapat
mencukupi kebutuahan Ny P.
VIII. PENUTUP/ KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil skrining diketahui bahwa Ny P berisiko malnutrisi sehingga harus
mendapat proses asuhan gizi lebih lanjut untuk memantau asupan yang dikonsumsi serta
perilaku sehat Ny P. Ny P mengalami rasa sakit di lutut dan sendi kaki. lemas, pusing, nyeri
otot dan sulit berjalan. Ny P didiagnosis megalami gout arthritis. Ny P memiliki status gizi
overweight, mengalami hiperurisemia, yang dibuktikan dengan perubahan nilai biokimia
yaitu peningkatan kadar asam urat, mengalami dislipidemia dibuktikan dengan kolesterol,
trigliserida yang tinggi, anemia yang dibuktikan dengan nya kadar hb, hematokrit dan
eritrosit da hipertensi stage 1 dengan tekanan darah Ny P yang tinggi. Diet yang diberikan
yaitu diet rendah purin dengan menerapkan diet rendah garam untuk menurunkan asam urat
dan menurunkan tekanan darah, diet diberikan sesuai dengan kemampuan Ny P. Diharapkan
target-target pencapaian pada monitoring evaluasi bisa terlaksana dengan seoptimal
mungkin dan Ny P dapat kembali sehat serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya
IX. LAMPIRAN
1. LEAFLET
2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI
A. Perhitungan Kebutuhan SMRS dan MRS (E, P, L, KH) dan cairan
% LILA =
π’‰π’‚π’”π’Šπ’ π‘³π’Šπ‘³π’‚ (π’‘π’†π’π’ˆπ’–π’Œπ’–π’“π’‚π’ )
𝒔𝒕
𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝑳𝑰𝑳𝑨
𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
πŸ‘πŸ‘
= πŸπŸ—,πŸ‘ 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
= 112, 62 %
tergolong overweight
𝐡𝐡
= 25,10 kg/m2
=
BBI
= (TB-100) ± (TB-100) 10%
𝑇𝐡2
=
61
IMT
1,562
= (156-100) ± (156 – 100) 10 %
= 56– 5,6
= 50,4 kg
AdBw
= 0,25 (ABW- IBW) + IBW
= 0,25 ( 61 – 50,4) + 50,4
= 53,05 kg
BMR
= (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) -161
= (10 x 53,05 ) + (6,25 x 156 ) – (5 x 56) – 161
= 530,5 + 975 – 280 - 161
= 1064,5
Kebutuhan SMRS Ny P
BMR
= (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) -161
= (10 x 53,05 ) + (6,25 x 156 ) – (5 x 56) – 161
= 530,5 + 975 – 280 - 161
= 1064,5
Energi
= BMR x 1,70
= 1064,5 x 1,70
= 1809,65 kkal
Kebutuhan Lemak
25
= 100 π‘₯
1809,65
= 50, 26 g
9
Kebutuhanan Protein
15
= 100 π‘₯
1809,65
4
= 67,68 g
Kebutuhan KH
60
= 100 π‘₯
1809,65
4
= 271 g
Kebutuhan MRS Ny P
BMR
= (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) -161
= (10 x 53,05 ) + (6,25 x 156 ) – (5 x 56) – 161
= 530,5 + 975 – 280 - 161
= 1064,5
Energi
= BMR x 1,2 x 1,4
= 1064,5 x 1,2 x 1,4
= 1788 kkal
≈ 1800 kkal
Kebutuhan Lemak
20
= 100 π‘₯
1800
9
= 40 g
Kebutuhanan Protein
=
15
100
π‘₯
1578
4
= 68 g
Kebutuhan KH
= 1800 – (270 + 360) : 4
= 292 g
Cairan
= 1 ml/kalori
= 1 x 1800
= 1800 ml
B. Persen kecukupan SMRS
806,5
1. % kecukupan Energi
=1809,65 𝑋 100%= 44 %( kurang)
2. % kecukupan Protein
=67,5 𝑋 100% = 55% (kurang)
3. % kecukupan lemak
= 50 𝑋 100% = 56 %(kurang)
4. % kecukupan Karbohidrat
=271 𝑋 100%= 38% (kurang)
5. % kecukupan Serat
= 25 𝑋 100% = 16 % (kurang)
37,3
28,4
103
4,1
601,6
6. % kecukupanVit A
= 600 𝑋 100%= 100% (Cukup)
7. % kecukupanVit C
= 75 𝑋 100% = 37 % (kurang)
8. % kecukupanVit D
= 15 𝑋 100% = 30 % (Kurang)
9. % kecukupanVit E
= 15 𝑋 100% = 15 % (Kurang)
10. % kecukupanVitB12
= 4 𝑋 100% = 20 % (Kurang)
11. % kecukupan Ca
= 1200 𝑋 100%= 23 % (Kurang)
12. % kecukupan Fe
=
13. % kecukupan Natrium
= 1400 𝑋 100%= 53 % (Kurang)
14. % kecukupan zinc
= 8 𝑋 100% = 40 % (Kurang)
27,8
4,5
2,3
0,8
271,3
7,3
8
𝑋 100% = 91 % (Cukup)
745,3
3,2
C. Persen kecukupan MRS
1542,4
1. % kecukupan Energi
= 1800 𝑋 100%= 85 %( Cukup )
2. % kecukupan Protein
=67,5 𝑋 100% = 87% (cukup )
3. % kecukupan lemak
= 40 𝑋 100% = 87 %(cukup )
4. % kecukupan Karbohidrat
= 292 𝑋 100%= 81 % (Cukup)
5. % kecukupan Serat
= 25 𝑋 100% = 26 % (kurang)
6. % kecukupanVit A
=650 𝑋 100%= 74% (Kurang)
7. % kecukupanVit C
= 75 𝑋 100% = 23 % (kurang)
8. % kecukupanVit D
= 15 𝑋 100% = 29 % (Kurang)
9. % kecukupanVit E
= 15 𝑋 100% = 7,3 % (Kurang)
10. kecukupanVitB12
= 4 𝑋 100% = 60 % (Kurang)
11. % kecukupan Ca
= 1200 𝑋 100%= 22,6 % (Kurang)
12. % kecukupan Fe
= 8 𝑋 100% = 96 % (Cukup)
13. % kecukupan Natrium
= 1400 𝑋 100%= 15,7 % (Kurang)
14. % kecukupan zinc
= 11 𝑋 100% = 91 % (Kurang)
60,6
35,6
238,6
6,7
444
17,4
4,4
1,1
2,4
431,1
7,7
221,3
7,3

Analisis Nutrisurvey Asupan SMRS Ny P
=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food
Amount
energy
carbohydr.
______________________________________________________________________________
nasi putih
ikan mujair segar
minyak kelapa
ikan pindang banjar
minyak kelapa
tahu
minyak kelapa
tempe kedele murni
minyak kelapa
kangkung
bayam segar
sayur bening campur
300 g
30 g
5g
35 g
5g
55 g
5g
50 g
5g
45 g
45 g
45 g
390,1 kcal
25,2 kcal
43,1 kcal
39,2 kcal
43,1 kcal
41,8 kcal
43,1 kcal
99,5 kcal
43,1 kcal
6,8 kcal
16,7 kcal
14,8 kcal
85,8
0,0
0,0
0,0
0,0
1,0
0,0
8,5
0,0
0,9
3,3
3,4
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
Meal analysis: energy 806,5 kcal (100 %), carbohydrate 103,0 g (100 %)
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient
analysed
recommended
percentage
content
value
value/day
fulfillment
______________________________________________________________________________
energy
806,5 kcal
2036,3 kcal
40 %
fat
28,4 g(31%)
69,1 g(< 30 %)
41 %
protein
37,3 g(18%)
60,1 g(12 %)
62 %
carbohydr.
103,0 g(51%)
290,7 g(> 55 %)
35 %
water
0,0 g
2250,0 g
0%
dietary fiber
4,1 g
30,0 g
14 %
PUFA
4,7 g
10,0 g
47 %
cholesterol
24,8 mg
alcohol
0,0 g
Vit. A
601,6 µg
800,0 µg
75 %
carotene
0,0 mg
Vit. E (eq.)
2,3 mg
12,0 mg
19 %
Vit. B1
0,3 mg
1,0 mg
30 %
Vit. B2
0,3 mg
1,2 mg
27 %
Vit. B6
0,8 mg
1,2 mg
70 %
tot. fol.acid
138,9 µg
400,0 µg
35 %
Vit. C
sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc
copper
Vit. D
Vit. B12
sat. FA
Se
m.uns.f.acids
Vit. K
glucose
lactose

27,8 mg
745,3 mg
959,2 mg
271,3 mg
213,7 mg
445,4 mg
7,3 mg
3,2 mg
0,7 mg
4,5 µg
0,8 µg
18,7 g
0,0 µg
3,3 g
0,0 µg
0,0 g
0,0 g
100,0 mg
2000,0 mg
3500,0 mg
1000,0 mg
300,0 mg
700,0 mg
10,0 mg
7,0 mg
1,3 mg
5,0 µg
3,0 µg
65,0 µg
-
28 %
37 %
27 %
27 %
71 %
64 %
73 %
46 %
57 %
90 %
28 %
0%
-
Analisis Nutrisurvey Asupan MRS Ny P
=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food
Amount
energy
carbohydr.
______________________________________________________________________________
bubur nasi
daging ayam
tahu
minyak kelapa
teh manis
bubur nasi
ikan segar
sayur bayam
gambas / oyong mentah
perkedel jagung
minyak kelapa
bubur nasi
daging sapi
Carrot fresh cooked
Broccoli fresh cooked
tepung susu skim
lemper
400 g
40 g
55 g
5g
100 g
400 g
40 g
50 g
50 g
50 g
5g
400 g
35 g
12,5 g
12,5 g
20 g
60 g
291,6 kcal
114,0 kcal
41,8 kcal
43,1 kcal
12,9 kcal
291,6 kcal
39,2 kcal
6,0 kcal
10,0 kcal
71,5 kcal
43,1 kcal
291,6 kcal
94,1 kcal
2,6 kcal
2,9 kcal
73,6 kcal
112,9 kcal
64,0
0,0
1,0
0,0
3,2
64,0
0,0
0,9
2,2
6,9
0,0
64,0
0,0
0,5
0,2
10,3
21,3
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
g
Meal analysis: energy 1542,4 kcal (100 %), carbohydrate 238,6 g (100 %)
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient
analysed
recommended
percentage
content
value
value/day
fulfillment
______________________________________________________________________________
energy
1542,4 kcal
2036,3 kcal
76 %
fat
35,6 g(21%)
69,1 g(< 30 %)
52 %
protein
60,6 g(16%)
60,1 g(12 %)
101 %
carbohydr.
238,6 g(63%)
290,7 g(> 55 %)
82 %
water
22,6 g
2250,0 g
1%
dietary fiber
6,7 g
30,0 g
22 %
PUFA
5,5 g
10,0 g
55 %
cholesterol
99,5 mg
alcohol
0,0 g
Vit. A
444,0 µg
800,0 µg
56 %
carotene
0,9 mg
Vit. E (eq.)
1,1 mg
12,0 mg
10 %
Vit. B1
0,5 mg
1,0 mg
50 %
Vit. B2
0,8 mg
1,2 mg
65 %
Vit. B6
1,0 mg
1,2 mg
80 %
tot. fol.acid
109,7 µg
400,0 µg
27 %
Vit. C
17,4 mg
100,0 mg
17 %
sodium
221,3 mg
2000,0 mg
11 %
potassium
1389,0 mg
3500,0 mg
40 %
calcium
431,1 mg
1000,0 mg
43 %
magnesium
261,8 mg
300,0 mg
87 %
phosphorus
877,3 mg
700,0 mg
125 %
iron
7,7 mg
10,0 mg
77 %
zinc
7,3 mg
7,0 mg
105 %
copper
0,7 mg
1,3 mg
52 %
Vit. D
4,4 µg
5,0 µg
88 %
Vit. B12
2,4 µg
3,0 µg
81 %
sat. FA
19,5 g
Se
0,0 µg
m.uns.f.acids
9,9 g
Vit. K
22,5 µg
65,0 µg
35 %
glucose
0,2 g
lactose
0,0 g
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Darmojo, B. Buku ajar geriatri (ilmu kesehatan lanjut usia). FK UI : Jakarta.2010
2. Prasetyo, Wahyu Hardi , Pramantara, I Dewa Putu Dan , Budiningsari ,R. Dwi.. Hasil
Skrining Berdasarkan Metode MNA (Mini Nutritional Assestment) Tidak Berpengaruh
Terhadap Lama Rawat Inap Dan Status Pulang Pasien Lanjut Usia Di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia 75 Vol. 2, No. 2, Mei 2014: 75-84
3. Anggraini, T dan Anggraini , D. Isti. Penatalaksanaan Artritis Gout dan Hipertensi pada
Lansia 70 Tahun dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. Journal Medula Unila,
Volume 5, Nomor 2, Agustus 2016.
4. Pritasari, Damayanti., Didit dan Lestari, Tri Nugraheni. Gizi Dalam Daur Kehidupan.
Bahan Ajar Gizi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017.
5. Toda, E. S. M., Natalia , L., dan Astuti, A. Tri. Hubungan obesitas dengan kejadian
hiperurisemia di Puskesmas Depok III, Sleman, Yogyakarta. Ilmu Gizi Indonesia, Vol.
01, No. 02, Februari 2018 : 113-119
6. Kusumayanti ,Dewi., Wiardani, Ni Komang dan Sugiani, P.P. S. Diet Mencegah Dan
Mengatasi Gangguan Asam Urat. Jurnal Ilmu Gizi Volume 5 Nomor 1, Februari 2014 :
69 - 78
7. Peng,T. C et. al. Relationship between Hyperuricemia and Lipid Profiles in US Adults.
BioMed Research International.
8. Febrianti,E., Asrori dan Nurhayati. Hubungan Antara Peningkatan Kadar Asam Urat
Darah Dengan Kejadian Hipertensi Di Rumah Sakit Bhayangkara Palembangtahun 2018.
Jurnal Analis Kesehatan : Volume 8, Nomor 1, Juni 2019
9. Kussoy, V.F. M dkk. Kebiasaan Makan Makanan Tinggi Purin Dengan Kadar Asam Urat
Di Puskesmas. Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN :
2302-1152
10. Depkes.
2018.
Diet
Rendah
Purin,
(Online),
(http://gizi.depkes.go.id),
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-diet-rendah-purin-4194.html diakses 25 Mei 2020.
Download