REVISI LAPORAN KASUS DIETETIK II MASALAH GOUT ARTHRITIS DISERTAI HIPERTENSI Dosen pengampu : Choirun Nissa, S.Gz, M.Gizi Fillah Fithra Dieny, S.Gz., M.Si. Ayu Rahadiyanti, S.Gz, MPH Deny Yudi Fitranti, S.Gz, M.Si. Ahmad Syauqy, S.Gz, MPH, PhD Disusun oleh : Yesi Pratama Aprilia Ningrum 22030117120035 UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU GIZI 2020 I. LATAR BELAKANG Ny P (56 tahun ) datang dengan keluhan rasa sakit di lutut dan sendi kaki. Tidak hanya itu, pasien juga lemas, pusing, nyeri otot dan sulit jalan. Sebelumnya Ny P memiliki riwayat hipertensi dan muntah dan sebelumnya telah dirawat di RS sebelumnya. Setelah diperiksa dokter dan didiagnosa gout arthritis. Ny P merasa turun nafsu makannya dan merasa turun BB walaupun tidak tahu berapa kg. Saat ini Ny P memiliki BB 61 kg, TB 156 cm, LLA 33 cm. Pemeriksaan Ny P didapat tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 92x/menit, suhu tubuh 36,2oC, RR 20x/menit. Pemeriksaan laboratorium didapat Hb 11,3 mg/dl, eritrosit 3,67 juta/µL, hematokrit 31,3%, kolesterol 220 mg/dl, trigliserid 328 mg/dl, asam urat 13,9 mg/dl. Pasien mendapat terapi medis Injeksi ranitidin, injeksi ketolorac, injeksi mecobalamin, mel.oxicam, allupurinol, simvastatin. Ny. P biasa makan 3 kali sehari dengan nasi sebanyak 1 centong sekali makan. Lauk yang biasa dikonsumsi yaitu seekor sedang ikan mujahir atau ikan pindang, lalu sepotong sedang tahu atau tempe. Sayur yang biasa dikonsumsi yaitu sayur kangkung, sayur bayam dan sayuran bening sebanyak 3 sdm. Ny. P jarang mengkonsumsi buah-buahan karena alasan keterbatasan ekonomi. Ny. P biasa minum air putih hanya sekitar 3 gelas per hari. Sehari sebelumnya, Ny. P menghabiskan sarapan, makan siang dan makan sore menu diet yang diberikan baik nasi, lauk hewani, lauk nabati, maupun sayur. Sarapan berupa bubur nasi, ayam bumbu soto, tahu bumbu rujak, dan teh manis. Siang mengkonsumsi bubur nasi, ikan acar, perkedel, sayur bayam bening dan oyong. Sore hari mengkonsumsi bubur nasi, gadon daging, sop. Susu rendah lemak dan snack lemper yang diberikan juga diminum dan dimakan hingga habis. Pasien tidak mengkonsumsi makanan dari luar. Ny P belum tahu makanan yang harus dikonsumsi apa saja untuk memperbaiki kondisinya. Ny P biasa ke sawah untuk bertani dan melakukan kegiatan rumah tangga seperti memasak, mencuci baju dsb. Setelah di RS, aktivitas Ny P sangat terbatas, hanya di tempat tidur karena sendi yang kaku dan sakit. Walau demikian, Ny P dibantu ke kamar mandi oleh suaminya untuk BAB dan BAK. III. SKRINING (DATA UMUM) A. Pemilihan metode skrining Menilai status gizi pada lansia memerlukan metode pengukuran yang sesuai dengan perubahan yang terjadi pada struktur tubuh, komposisi tubuh serta penurunan fungsi organ-organ tubuh. Metode yang bisa dilakukan pada pengukuran status gizi pada lansia adalah dengan menggunakan Mini Nutritional Assessment (MNA). Mini Nutritional Assesment (MNA) yaitu merupakan alat yang digunakan untuk menggolongkan pasien atau lansia dalam keadaan status gizi baik, beresiko malnutrisi atau malnutrisi berat.1 Instrument ini dipilih karena cukup sederhana, lengkap dalam menilai faktor-faktor yang mungkin berperan pada status nutrisi, dan validitasnya sudah banyak diuji oleh berbagai studi di berbagai negara dan juga digunakan untuk mengidentifikasi risiko malnutrisi pada lanjut usia sedini mungkin. MNA dapat digunakan secara berkala untuk lingkup masyarakat maupun di rumah sakit. 1 Metode yang tepat untuk Ny P adalah dengan menggunakan formulir MNA yang digunakan untuk mengetahui risiko malnutrisi pada pasien lansia sesuai dengan data NY P yang sudah berusia 56 tahun. MNA merupakan alat dengan 3 strategi, yaitu skrining dengan 6 buah petanyaan utama, penentuan skor untuk mengetahui risiko malnutrisi dengan skor 12-17 status gizi normal, 8-14 berisiko malnutrisi, dan 0-7 malnutrisi. B. Pengisian kuesioner Mini Nutritional Assesment (MNA) Nama : Ny P Jenis kelamin : Perempuan Umur : 56 tahun BB : 61 kg TB : 156 cm IMT : 25,10 kg/m2 Form skrinning MNA Parameter A. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan terakhir berkaitan dengan penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan mengunyah atau kesulitan menelan? Keterangan Nilai Jawaban 0 = penurunan nafsu 1 makan tingkat berat 1 = penurunan nafsu makan tingkat sedang 2 = tidak kehilangan penurunan nafsu makan B. Penurunan berat badan 0 = penurunan berat badan 1 selama 3 bulan terakhir >3kg (6 lbs) 1 = penurunan berat badan tidak diketahui 2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg (2,2 dan 6,6 lbs) 3 = tidak terjadi penurunan berat badan C. Kemampuan melakukan 0 = hanya di atas kasur 0 mobilitas? atau kursi roda 1 = dapat beranjak dari kursi/kasur, tetapi tidak mampu beraktivitas normal 2 = mampu beraktivitas normal D. Menderita penyakit 0 = ya 2 psikologis atau penyakit 2 = tidak akut dalam 3 bulan terakhir? E. Masalah neuropsikologis? 0 = demensia tingkat berat 2 atau depresi 1 = demensia tingkat sedang 2 = tidak ada masalah psikologis F. Body mass Index (BMI)? 0 = BMI < 19 1 = BMI 19 - <21 2 = BMI 21 - <23 V 3 = BMI ≥ 23 Skor 3 9 C. Membuat kesimpulan kuosioner Berdasarkan hasil skrining yang di dapat, Tn.S mendapatkan skor 9 yang diintepretasikan berisiko malnutrisi sehingga harus dilakukan proses asuhan gizi terstandar , perlu skrining ulang setiap minggu selama perawatan di rumah sakit atau setiap kunjungan pada pasien rawat jalan. IV. ASESMEN (PENGKAJIAN) GIZI 1. Pengkajian data riwayat pasien (CH) Domain Data CH-1.1.1 Age CH-1.1.2 Gender 56 tahun Perempuan CH-1.1.7 Role in family Seorang istri dan ibu rumah tangga CH-1.1.10 Mobility CH-2.1.1 Cardiovascular disease Hanya terbatas di tempat tidur karena sendi kaku dan sakit Memiliki Riwayat hipertensi CH-3.1.1 Socioeconomic factors Mengalami keterbatasan ekonomi CH-3.1.2 living/housing situation Tinggal bersama suami CH-3.1.6 Occupation Petani Kesimpulan : Ny P merupakan seorang istri dan ibu rumah tangga yang berusia 56 tahun, tinggal bersama suami dan bekerja menjadi petani. Ny P memiliki riwayat penyakit hipertensi dan mengalami keterbatasan bergerak karena sendi kaku 2. Pengkajian riwayat terkait gizi/makanan (FH) Domain Data FH-1.1.1.1 Total SMRS= 806,5 kkal energy intake MRS = 1542 kkal FH-1.2.1 Fluid/ SMRS = air putih 3 Beverages Intakes gelas per hari MRS = teh manis, susu rendah lemak FH-1.2.2.1 Amount SMRS= of food - Nasi 1 ctg 3x/hari - Ikan mujair 1 ptg sdg - Ikan pindang 1 SMRS =1809,65 kkal MRS = 1800 kkal Interpretasi SMRS= 44 % (kurang ) MRS = 85 % (cukup) Kurang - ptg sdg - Tahu 1 ptg sdg - Tempe 1 ptg sdg - Sayur kangkung 3 sdm - Sayur bayam, 3 sdm - Sayuran bening 3 sdm MRS = Sarapan : bubur nasi, ayam bumbu soto, tahu bumbu rujak Siang : bubur nasi, ikan acar, perkedel, sayur bayam bening dan oyong. Sore: bubur nasi, gadon daging, sop FH-1.2.2.5 Food SMRS = Variety mengonsumsi Nasi, Lauk hewani, Lauk nabati, Sayur dan jarang mengonsumsi buah MRS = menghabiskan nasi, lauk hewani, lauk nabati, maupun sayur FH-1.5.1.1 Total fat SMRS = 28,4 g MRS = 35 g Kurang bervariasi SMRS= 50 MRS = 40 g FH-1.5.2.1Total protein SMRS = 37,3 g MRS = 60 g SMRS= 67,5 g MRS = 67,5 g FH-1.5.3.1Total carbohydrate SMRS = 103 g MRS = 238,6 SMRS = 271 g MRS =292 g FH-1.5.4.1 SMRS = 4,1g 25 gram Total SMRS = 56 % kurang MRS = 87 % cukup SMRS = 55 % kurang MRS = 87 % (cukup) SMRS = 38 % kurang MRS = 81 % (cukup) SMRS = 16 % fiber FH-1.6.1.1 Vitamin A MRS = 6,7 g SMRS = 601,6 mcg MRS = 444 mcg 600 RE kurang MRS = 26 % (kurang) SMRS = 100 % (cukup) MRS = 74 % (kurang) FH-1.6.1.2 Vitamin C SMRS= 27,8 mg MRS = 17,4 mg 75 mg FH-1.6.1.3 Vitamin D SMRS= 4,5mcg MRS = 4,4 mcg 15 mcg Vitamin E SMRS= 2,3 mcg MRS = 1,1 mcg 15 mcg FH-1.6.1.13 Vitamin B12 SMRS= 0,8 mcg MRS = 2,4 mcg 4 mcg FH-1.6.2.1 Calsium SMRS= 271,3 mg MRS 431,1 mg 1200 mg SMRS = 7,3 mg MRS = 7,7 mg 8 mg SMRS = 745,3 mg MRS = 221,3 mg 1400 mg SMRS= 3,2 mg MRS = 7,3 mg 8 mg FH-1.6.2.3 Iron FH-1.6.2.7 sodium FH-1.6.2.8 Zinc SMRS = 37 % Kurang MRS = 23 % (kurang) SMRS = 30 % (kurang) MRS = 29 % (kurang) SMRS = 15 % (kurang) MRS = 7,3 % (kurang) SMRS = 20 % (kurang) MRS = 60 % (kurang) SMRS = 23 % (kurang) MRS = 35 % (kurang) SMRS = 91 % ( Cukup) MRS = 96 % (cukup) SMRS = 53 % (kurang) MRS = 15,7 % (kurang) SMRS = 40 % ( kurang) MRS = 91 % (cukup) FH-3.1.1 Prescription Medication Use - Injeksi ranitidin, - injeksi ketolorac, - injeksi mecobalamin, mel.oxicam, - allupurinol, - simvastatin. - -mengatasi radang atau tukak pada lambung, usus, serta esofagitis -mengatasi nyeri sedang hingga nyeri berat -mengobati neuropati perifer -obat untuk mengurangi rasa nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi. -menurunkan kadar asam urat dalam darah akibat penyakit asam urat (gout) -obat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah - FH-4.1 Food and Ny P belum tahu Nutrition makanan yang harus Knowladge/ Skill dikonsumsi apa saja untuk memperbaiki kondisinya Kesimpulan = Berdasarkan data asupan makan Ny P sebelum masuk rumah sakit, Asupan makan dari Ny P baik zat gizi makro maupun mikro kurang memenuhi kebutuhannya . Variasi makanaan yang dikonsumsi Ny P kurang bervariasi. kebiasaan Ny P suka mengonsumsi makanan yang mengandung purin sedang seperti ikan mujair, ikan pindang tahu , tempe, sayuran yang mengandung purin sedang seperti bayam dan kangkung serta jarang mengonsumsi buah – buahan. Sedangkan asupan makan setelah masuk rumah sakit untuk zat gizi makro sudah memenuhi kebuutuhan Ny P, karena Ny P mampu menghabiskan sarapan, makan siang dan sore yang disediakan . 3. Pengkajian antropometri (AD) Domain AD-1.1.1 Height/Length AD-1.1.2 Weight AD-1.1.5 Body Mass Index Data Interpretasi 156 cm 61 kg - 25,10 kg/m2 Overweight menurut kemeskes RI 2013 Berlebih LILA Persentil LILA Perhitungan : IMT = 33 cm 112 % π΅π΅ ππ΅2 61 = 1,562 =25,10 kg/m2 Kesimpulannya: Ny P memiliki indeks massa tubuh 25,10 kg/m2 yang tergolong gemuk (overweight) berdasarkan cut off point Kemeskes RI 2013. 3 4. Pengkajian data biokimia (BD) Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi BD-1.7.1 Cholesterol BD-1.7.6 Triglyserida BD-1.10.1 Hemoglobin BD-1.10.2 Hematocit Asam urat 220 <200 mg/dl Tinggi 328 70 – 140 mg/dl Tinggi 11,3 13,2 – 17,3 g/dL Rendah 31,3 40- 52 % Rendah 13,9 <6 Mg/dl Tinggi Eritrosit 3,67 4,4 -5,9 juta/dl Rendah Kesimpulan : berdasarkan data biokimia diatas Ny P memiliki kadar asam urat (13,9 mg/dl), profil lipid kolesterol (220 md/dl) dan trigliserida (328 mg/dl) yang tinggi dan profil anemia hemoglobin (11,2g/dL) dan hematokrit (31,1%) dan eritrosit (3,67 juta/dl) yang tergolong rendah. 5. Pengkajian data klinis/ fisik (PD) Domain Data PD- 1.1.1 Overall appearance Lemas dengan kesadaran penuh PD-1.1.4 Extremities, muscles and bones Nyeri otot, sakit di lutut dan sendi kaki serta sulit berjalan Muntah PD-1.1.5 Digestive system PD-1.1.6 Head and Eyes Nilai Normal Satuan Interpretasi Tidak mengalami masalah kesadaran Merupakan tanda gejala gout arthritis Mengalami permasalahan pada sistem pencernaan Pusing Merupakan tanda gejala hipertensi PD-1.1.9 Vital signs Blood ressure Heart rate Respiratory rate Temperature 140/90 92 20 36,2 120/80 80-100 18-22 36-37 mmHg x/menit x/menit o C Tinggi Normal Normal Normal Kesimpulan : berdasarkan hasil pengkajian fisik dan klinis, Ny P dalam keadaan sadar namun lemas. Ny P merasakan Nyeri otot, sendi kaku dan sulit berjalan, mengalami pusing dan muntah serta Tekanan darah yang tinggi yaitu 140/90 mmHg yang tergolong hipertensi stage 1. Sedangkan untuk nadi, respiratory rate tergolong cepat dan suhunya tergolong normal. 6. Comparative standar Domain Nilai/Jumlah Interpretasi CS-1.1.1 Estimated 1800 kkal Kebutuhan normal energi yang energy needs seharusnya dipenuhi CS-1.1.2 Method Menggunakan rumus Mifflin for estimating needs CS-2.1.1 Estimated fat needs CS-2.2.1 Estimated needs 40 g Total lemak yang seharusnya dikonsumsi 67,5 g Total protein yang seharusnya dikonsumsi 292 g Total karbohidrat seharusnya dikonsumsi yang yang protein CS-2.3.1 Estimated carbohydrate needs - CS-5.1.1 Recommended Body Weight 53,05 kg Berat badan direkomendasikan CS-3.1.1 Estimated Fluid needs 1800 ml Total kebutuhan cairan Ny P IV. DIAGNOSIS GIZI 1. Inadequate Oral Intake (NI.2.1) berkaitan dengan penurunan nafsu makan(E) ditandai dengan rendahnya asupan SMRS yaitu energy (44%), karbohidrat (38%), Protein (55%),lemak (56%), cairan yang kurang dan disertai pusing, lemas, nyeri dibagian kaki serta riwayat muntah sebelumnya (S) 2. Altered Nutrition – Related Laboratory Values (NC.2.2) berkaitan dengan gout arthritis (E) ditandai dengan perubahan nilai kadar asam urat (13,9 mg/dl), profil lipid kolesterol (220 md/dl) dan trigliserida (328 mg/dl) yang tinggi dan profil anemia hemoglobin (11,2g/dL) dan hematokrit (31,1%) dan eritrosit (3,67 juta/dl) yang rendah.(S) 3. Food and Nutrition Related Knowladge Deficit ( (NB-1.1) berkaitan dengan pasien belum mengetahui makanan apa saja yang harus dikonsumsi untuk memperbaiki kondisinya (E) ditandai dengan pemilihan makanan yang mengandung tinggi dan sedang purin seperti ikan mujair, ikan pindang, tahu, tempe, sayur bayam, sayur kangkung dan jarang mengnsumsi buah – buahan dan diagnosis Gout arthritis (S). V. INTERVENSI GIZI A. Tujuan Intervensi Gizi 1. Memenuhi kebutuhan energy, protein, lemak dan karbohidrat Ny P sebanyak 80% – 100 % dengan memberikan menu sesuai dengan kemampuan pasien 2. Menurunkan kadar asam urat dalam darah supaya mendekati nilai normal (6 mg/dl), menormalkan profil lipid kolesterol (200 mg/dl) dan trigliserida (140 mg/dl) dan meningkatkan hemoglobin (13,2 g/dL) dan hematokrit (40 %) dan eritrosit (4,4 juta/dl) 3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dan mencegah dehidrasi 4. Menurunkan tekanan darah (hipertensi ) Ny P dengan memberikan diet rendah natrium, tinggi serat, tinggi kalsium 5. Mencegah penurunan dan kenaikan berat badan serta menjaga IMT agar tetap dalam rentang normal (18,5 – 25 kg/m2) 6. Mencegah terjadinya komplikasi dan penyakit infeksi dengan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, gender, dan kebutuhan fisik. 7. Memotivasi keluarga dan Ny P serta memberikan konseling dan edukasi gizi tentang penatalaksanaan gizi pasien Gout Arthritis dan hipertensi B. Perencanaan (Planning) 1. Pemberian Diet a. Preskripsi Diet 1. Rekomendasi menu yang diberikan yaitu 1800 kkal sesuai dengan kebutuhan energi pasien dan kemampuan pasien. ( Perhitungan Terdapat di Lampiran) 2. Kebutuhan protein yang diberikan 15 %. Protein yang diberikan kepada Ny P sebanyak 67,5 gram. Protein yang dianjurkan sebaiknya bersumber dari protein nabati seperti tempe dan tahu max 50 gr/hari,susu kedelai, kacang - kacangan kemudian protein hewani dapat berasal dari susu rendah lemak, susu skim, keju dan telur. Menghindari sumber protein hewani seperti jeroan (babat, usus, hati dll) otak, sosis, sarden, bebek, dan kerang. ( Perhitungan Terdapat di Lampiran) 3. Kebutuhan lemak yang diberikan 20 % dari total kebutuhan yaitu sebanyak 40 g. membatasi makanan berminyak seperti makanan yang digoreng dan bersantan menghindari penggunaan margarine dan mentega serta mengurangi makanan tinggi kolesterol. Sebaiknya menggunakan sumber lemak tak jenuh seperti kacang-kacangan dan minyak zaitun. Sumber lemak yang dianjurkan adalah lemak yang mengandug omega 3 ( Perhitungan Terdapat di Lampiran) 4. Kebutuhan karbohidrat berasal dari pengurangan dari Total kebutuhan energy dengan protein dan lemak. Karbohidrat yang diberikan yaitu 292 gram. Contoh karbohidrat yang diberikan karbohidrat kompleks seperti nasi, roti gandum, singkong, ubi dan kentang. Serta membatasi karbohidrat sederhana yang banyak mengandung fruktosa seperti gula, permen, sirup manis karena dapat meningkatkan kadar asam urat darah. ( Perhitungan Terdapat di Lampiran) 5. Kebutuhan serat 25 g/hari yang dapat diperoleh dari sayuran dan buah – buahan terutama yang mengandung serat larut air, vitamin C, D, B kompleks dan mengandung kalsium Contohnya apel, jeruk, pisang, papaya, semangka dan sayuran berwarna hijau seperti kacang panjang, brokoli, wortel, labu siam, oyong 6. Kebutuhan cairan yang diberikan yaitu 1 ml/kalori sebanyak = 1800 ml. Konsumsi tinggi cairan terutama dari minuman dapat membantu pengeluaran asam urat melalui urin Minuman sebaiknya air putih atau sumber lain seperti teh, kopi, sirup, sari buah/jus buah. Buah-buahan yang banyak cairan seperti semangka, melon, jambu air baik dikonsumsi, tetapi buah yang banyak mengandung purin dan lemak tinggi sebaiknya dihindari seperti advokat dan durian. Pemberian air putih hangat pada pagi hari atau bangun tidur sangat baik diberikan. 7. Memberikan Vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral diberikan cukup sesuai dengan kebutuhan dan beberapa diantaranya dapat diberikan lebih tinggi dalam bentuk suplemen seperti vit C, E, B dan asam folat. 8. Menghindari makanan yang mengandung putin tinggi seperti jeroan, emping dan bayam. Jenis makanan kaya purin biasanya makanan bersumber protein hewani (seperti daging sapi, kambing, seafood), kacangkacangan, bayam, jamur dan kembang kol harus di hindari. 9. Membatasi asupan garam dan gula untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Garam yang dianjurkan 2 - 3 gram sodium atau 6 gram NaCl 10. Menghindari makanan yang berlemak seperti gorengan, makanan bersantan kental, makanan yang ber gas dan berbau tajam, junkfood. Serta minuman yang mengandung soda dan alcohol. 11. Diet yang diberikan yaitu Diet Rendah Purin dan rendah garam 12. Bentuk makanan yang diberikan sesuai dengan kemapuan Ny P yaitu makanan biasa, Rute pemberian oral, diberikan tiga kali makan utama dan 2-3 kali selingan. 2. Pemberian Konseling Gizi Pendidikan dan Konseling Gizi Tujuan pendidikan gizi: -Memberikan penjelasan dan pengetahuan tentang diet rendah purin untuk penderita gout arthritis -Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai makanan dan minuman yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk Ny P. -Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga agar tetap menjaga asupan makanan dan pola hidup sehat Konseling Gizi Kami memberikan konseling gizi kepada pasien dan keluarga yang berguna untuk menunjang proses penyembuhan pasien. Kegiatan dilakukan selama beberapa hari ketika pasien berada di rawat Inap. Hal yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tempat Ruang rawat Inap Jam Kamis 28 Mei 2020 pukul 10.00 – 10.30 WIB Topik Tatalaksana diet Arthritis rendah purin pada pasien Gout Tujuan Sasaran Meningkatkan kesadaran dan pemahaman pasien serta keluarga tentang gizi terutama diet untuk penderita gout arthritis - Menerapkan pola makan yang baik dan seimbang - Mengerti tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan - Dapat merubah perilaku pasien agar dapat mematuhi diet yang diberikan dan menjalankan pola hidup sehat - Memberikan semangat serta dapat memotivasi pasien agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan bersama dan dapat melakukan monitoring dan evaluasi kondisi pasien. Ny P dan keluarga Waktu ± 30 menit Materi Hari ke-1 Materi Hari Ke-2 Materi Hari Ke-3 Metode Media Evaluasi - 1) Penjelasan tentang kondisi pasien tentang gambaran umum gout arthritis/ asam urat dan hipertensi, dan tatalaksana gizi pada pasien dengan gout arthritis/ asam urat dan hipertensi 2) Penjelasan tentang diet yang diberikan yaitu diet rendah purin, jadwal pemberian makan, rute pemberian makan, kebutuhan energy yang diberikan 1800 kkal dengan memberikan contoh menu sehari 3) Serta memberikan edukasi, mengenai bahan makanan yang dianjurkan untuk kondisi pasien dan makanan yang dibatasi dan dihindari Diskusi Food model dan Leaflet 1. Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan 2. Pasien dan keluarga aktif selama proses edukasi dan konseling berlangsung 3. Pasien mengerti dan paham tentang pelaksanaan diet yang diberikan 3. Koordinasi dengan profesi kesehatan lain Perte mua ke- Hal didiskusikan 1 Mendapatkan Menemukan diagnosis Dokter informasi terkait dan intervensi gizi diagnosis medis secara tepat 2 Pemantauan perkembangan kondisi fisik dan klinis pasien Menyajikan makanan sesuai dengan preskripsi diet pada jam yang sesuai Memberikan obat kepada pasien 3 4 yang Solusi Profesi kesehatan Pengecekan dan catatan Perawat medis Menyajikan makanan Pramusaji Mengetahui jenis – Apoteker jenis obat yang dapat berinteraksi dengan makanan C. IMPLEMENTASI 1. Jenis Diet Jenis diet yang diberikan yaitu Diet Rendah Purin menurunkan kadar asam urat dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung purin. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan yang mengandung rendah purin. 2. Bentuk makanan Bentuk makanan yang diberikan yaitu makan biasa dengan porsi kecil, padat gizi, sering serta mudah ditelan oleh pasien. Rute pemberian diberikan secara oral. Diberikan 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan. 3. Menu Energi : 1754 kkal (memenuhi 97 % dari kebutuhan ) Protein : 66 g ( memenuhi 98 % dari total kebutuhan energy) Karbohidrat : 287 g (memenuhi 98 % dari total kebutuhan enrgi) Lemak : 38 g (memenuhi 95 % dari total kebutuhan energy) Contoh rekomendasi menu sehari Waktu Pagi 07.00 Selingan Pagi 10.00 Siang 12.00 Menu Bahan Makanan Berat (gr ) URT Kalori (kkal) Nasi Telur bumbu kuning Tumis kacang panjang Papaya Pisang rebus The manis Beras giling Telur ayam 100 55 ¾ gelas 1 butir 175 75 Kacang panjang Minyak Papaya Pisang The manis 100 2,5 110 50 100 ml 1 gelas 1 sdt 1 ptg bsr 5 sdm 1 gls 50 25 50 50 15 Beras giling Daging ayam fillet Tepung terigu Minyak Wortel Brokoli Macaroni Kubis Tahu Melon Gula pasir Singkong Gula pasir 150 40 20 5 50 25 10 25 55 95 6 120 13 1 gls 1 ptg sdg 2 sdm 1 sdt ½ gls ¼ gls 1 sdm ¼ gls ½ biji bsr ¼ ptg bsr ½ sdm 1 ½ ptg 1 sdm 195 50 75 50 25 12,5 35 12,5 35 25 25 175 50 Beras giling Telur ayam Oyong Wortel Misoa Tahu Minyak Tepung susu 150 55 50 25 50 55 2,5 20 ¾ gls 1 ptg sdg ½ gelas ¼ gelas ½ bks ½ biji bsr ½ sdt 2 sdm 195 75 25 12,5 155 35 25 50 Nasi Chicken katsu Sayur sop Pepes tahu Jus melon Selingan Sore Lemet singkong 15.00 Nasi Telur bacem Malam 18.00 Selingan Malam 20.00 Sayur oyong misoa Tahu fantasi Susu rendah lemak VI. PERENCANAAN MONITORING – EVALUASI GIZI Indikator Target Pencapaian Waktu pelaksanaan Antropometri(AD) Mencapai IMT yang Dilakukan Menimbang berat badan normal (18,5 – 25 seminggu sekali dan tinggi badan kg/m2) dan mencegah kenaikan berat badan yang tidak diharapkan Biokimia ( BD) Mencapai nilai Melakukan pengecekan laboratorium yang laboratorium biokimia normal : kadar asam urat (6 mg/dl), profil lipid membaik seperti kolesterol (200 mg/dl) dan trigliserida (140 mg/dl), serta hemoglobin (13,2 g/dL) dan hematokrit (40 %) dan eritrosit (4,4 juta/dl) meningkat. Klinis dan Fisik ( PD) - Nyeri otot, sakit di Klinis/Fisik lutut dan sendi kaki Pemeriksaan kondisi klinis berkurang secara Ny P selama proses perlahan Penyembuhan - Kemampuan berjalan mulai membaik - Gejala pusing dan muntah berkurang - 80% - 100 % Asupan Makan (FH) makanan dan Pemberian menu kebutuhan gizi rekomendasi diet yang tercukupi tepat - Peningkatan nafsu makan sehingga tidak terjadi penurunan berat badan. Dilakukan seminggu sekali Metode Menimbang berat badan dan tinggi badan Uji lab Dilakukan setiap Observasi hari langsung Dilakukan Comestock selama proses Recall dan penyembuhan Tanya jawab. - Perilaku (behaviour) - Dapat menghabiskan Satu bulan makanan dan setelah merapkan perilaku sesui dengan intervensi rekomendasi ahli gizi serta keluarga senatiasa mendungkung dan memotivasi Ny P untuk menghabiskan makanannya Dapat meningkatkan kemampuan untuk menyiapkan makananan yang dianjurkan VII. PEMBAHASAN KASUS Ny P merupakan seorang ibu rumah tangga yang berusia 56 tahun, beliau mengeluh merasakan nyeri otot, sendi kaku dan sakit, sulit berjalan, pusing, mual dan lemas. Ny P didiagnosis menderita gout arthritis. Penyakit Gout Arthritis (GA) menurut American Collage of Rheumatology merupakan suatu penyakit dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah lama dikenal, gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri inflamasi satu sendi. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki, namun dapat mempengaruhi sendiβsendi yang lain dan dapat menjadi semakin parah. Gout merupakan istilah yang dipakai sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh peningkatan kadar asam urat. 3 Pada kasus ini hal pertama yang dilakukan adalah skrinning. Skrinning yang digunakan yaitu Mini Nutritional Assesment (MNA) yaitu merupakan alat yang digunakan untuk menggolongkan pasien atau lansia dalam keadaan status gizi baik, beresiko malnutrisi atau malnutrisi berat.2 Instrument ini dipilih karena cukup sederhana, lengkap dalam menilai faktor-faktor yang mungkin berperan pada status nutrisi, dan validitasnya sudah banyak diuji oleh berbagai studi di berbagai negara dan juga digunakan untuk mengidentifikasi risiko malnutrisi pada lanjut usia sedini mungkin. Dari hasil skrining, Ny P memiliki skor 9 yang diinterpretasikan berisiko malnutrisi sehingga harus dilakukan proses asuhan gizi terstandar dan perlu adanya skrining ulang setiap minggu selama perawatan di rumah sakit atau setiap kunjungan pada pasien rawat jalan. Ny P mengalami penurunan berat badan yang tidak diketahui. Berat badan Ny P yang sekarang yaitu 61 kg, tinggi 156 cm, lila 33 cm serta memiliki IMT 25,10 kg/m2 yang tegolong gemuk (overweight) menurut kemenkes 2013.4 Berdasarkan Eus Santo Marsianus Toda, dkk Kelebihan berat badan (IMT ≥25 kg/m²) dapat meningkatkan kadar asam urat dan memberikan beban menahan pada penopang sendi tubuh. Orang yang gemuk mempunyai kecenderungan lebih tinggi mengalami peningkatan kadar asam urat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa orang yang kelebihan berat badan umumnya mengonsumsi protein yang berlebihan. Penyakit asam urat lebih banyak didapatkan pada seorang dengan berat badan berlebih dan kadar kolesterol darah yang tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kelainan tersebut. 5 Tabel 1. Klasifikasi IMT untuk Orang Indonesia4 IMT Keterangan < 17 kg/m2 Sangat kurus 17,0 – 18,4 kg/m2 Kurus 18,5 – 24,9 kg/m2 Normal 25,0 – 26,9 kg/m2 Gemuk (Overweight) ≥ 27 kg/m2 Sangat Gemuk (Obesitas) Berdasarkan data pemeriksaan biokimia Ny P mengalami hiperurisemia. Hal ini dibuktikan dengan kadar asam urat Ny P yaitu 13,6 mg/dl yang tergolong tinggi. Kadar asam urat tinggi atau hiperurisemia merupakan keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat di atas normal dan juga merupakan suatu keadaan dimana konstentrasi monosodium berlebih dalam kelarutannya.6 Berdasarkan hasil penelitian laboratorium klinis, Gout/asam urat ditandai dengan hiperurisemia kronis (kadar urat serum> 450 μmol / l atau 7,0 mg / dl pada pria dan> 350 μmol / l atau 6,0 mg / dl pada wanita). Kemudian Ny P juga terindikasi mengalami dislipidemia dimana profil lipid diatas nilai normal. Hal ini dibuktikan dengan kadar kolesterol dan trigliserida Ny P yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek dengan kadar kolesterol tinggi (>200mg/ dl) ternyata memiliki risiko menderita hiperurisemia 9 kali dibandingkan dengan kadar koleterol < 200 mg/dl. beberapa penelitian lain juga menunjukan bahwa kadar asam urat serum dapat meningkat secara bersamaan dengan adanya peningkatakan kolesterol LDL serum, trigliseridakolesterol total dan kadar apolipoproteinB.7 Selain itu, Ny P terindikasi mengalami anemia hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai hemoglobin (10g/dL) dan hematokrit (28%) dan eritrosi dibawah nilai normal. Hasil dari pengkajian fisik dan klinis Ny P mengalami Nyeri otot, sakit di lutut dan sendi kaki kesulitan dalam berjalan, pusing dan muntah. hal ini sejalan dengan Gejala yang khas pada artritis gout yaitu adanya keluhan nyeri, bengkak, dan terdapat tandatanda inflamasi pada sendi metatarsal-phalangeal ibu jari kaki (atau yang disebut dengan podagra). Kemudian Ny P juga terindikasi mengalami hipertensi stage 1, hal tersebut ditunjukan dengan adanya gejala pusing , mual dan tekanan darah yang tinggi yaitu 140/90 mmHg. Selain itu, pada penderita hipertensi terjadi penyumbatan kristal asam urat dalam pembuluh darah yang menyebabkan ginjal beralih fungsi untuk menurunkan tekanan darah sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah. beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa hipertensi ditemukan pada sekitar sepertiga pasien asam urat. Adapun seperempat penderita hipertensi memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darahnya. Sedangkan untuk nadi, respiratory rate dan suhunya tergolong normal. 8 Dilihat dari data riwayat asupan makan Ny P sebelum masuk rumah sakit, Ny P sering mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi dan sedang seperti ikan mujair, ikan pindang, tahu, tempe , sayuran seperti bayam, kangkung serta sangat jarang mengonsumsi buah buahan karena keterbatasan ekonomi.kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi purin dapat memicu tingginya kadar asam urat didalam serum, hal ini sesuai dengan penelitian Veronicca dkk dimana terdapat hubungan antara kebiasaan makan tinggi purin dengan kadar asam urat pada responden yang sering makan makanan seperti daging ayam, daging babi, ikan mujair, kacang kacangan serta sayur buncis sebanyak hampir 3 kali per minggu dapat meningkatkan kadar asam urat.9 Kemudian Ny P juga belum mengetahui makanan yang harus dikonsumsi apa saja untuk memperbaiki kondisinya. Sehingga asupan makan Ny P sebelum masuk rumah sakit tergolong kurang, baik dari zat gizi makro dan zat gizi mikro. Sedangkan asupan makan Ny P setelah masuk rumah sakit mulai membaik karena Ny P mampu menghabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit. Dari assessment yang telah dilakukan tersebut didapatkan diagnosis gizi Inadequate Oral Intake (NI.2.1). Hal ini berkaitan dengan penurunan nafsu makan yang ditandai dengan rendahnya asupan SMRS yaitu energy (44%), karbohidrat (38%), Protein (55%),lemak (56%), cairan yang kurang dan disertai pusing, lemas, nyeri dibagian kaki serta riwayat muntah sebelumnya. Altered Nutrition – Related Laboratory Values hal ini berkaitan dengan gout arthritis yang ditandai dengan perubahan nilai kadar asam urat (13,9 mg/dl), profil lipid kolesterol (220 md/dl) dan trigliserida (328 mg/dl) yang tinggi dan profil anemia hemoglobin (11,2g/dL) dan hematokrit (31,1%) dan eritrosit (3,67 juta/dl) yang rendah. Kemudian Food and Nutrition Related Knowladge Deficit hal ini berkaitan dengan pasien belum mengetahui makanan apa saja yang harus dikonsumsi untuk memperbaiki kondisinya yang ditandai dengan gout arthritis dan pemilihan makanan yang mengandung tinggi dan sedang purin seperti ikan mujair, ikan pindang, tahu, tempe, sayur bayam, sayur kangkung dan jarang mengnsumsi buah – buahan. Dengan diagnosis tersebut dilakukan intervensi berupa diet, edukasi dan konseling gizi kepada pasien. Intervensi yang diberikan bertujuan Memenuhi kebutuhan energy, protein, lemak dan karbohidrat Ny P sebanyak 100 % , kemudian menurunkan kadar urat serum dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit agar tidak terjadi dehidrasi. Intervensi lain dari peningkatan asupan yaitu untuk menjaga berat badan agar tidak mengalami penurunan atau kenaikan berat badan, kemudian peningkatan asupan juga bertujuan untuk mencegah komplikasi lain sehingga tidak mudah terserang penyakit lainnya. Memperbaiki nilai laboratorium agar profil lipid dalam rentang normal serta meningkatkan, haemoglobin dan hemtocrit serta eritrosit. serta menurunkan tekanan darah (hipertensi ) dengan memberikan diet rendah natrium, tinggi serat, tinggi kalsium. Menu diet yang diberikan kepada Ny P yaitu diet 1800 kkal. Diet yang diberikan yaitu diet rendah purin. Prinsip pemberian adalah memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien denan menerapkan diet rendah purin dan garam untuk menurunkan kadar asam urat dan tekanan darah. Diet yang diberikan disesuaikan dengan tingkat hiperurisemia, keadaan pasien dan kemampuan pasien dalam mengekresikan kelebihan asam urat. Sedangkan tujuan pemberian diet adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat di dalam darah.10 Energy yang diberikan sebesar 1800 kkal sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, aktivitas.. Kebutuhan protein yang diberikan sebesar 67,5 g, lemak 40 g, karbohidrat 292 g, serat 25 gram dan cairan 1800 ml bila perlu menambahkan suplemntasi vitamn C, B, E dan asam folat. Hasil penelitian menunjukkan vitamin C dosis tinggi memberi efek meningkatkan pembuangan asam urat melalui urin, tetapi perlu diwaspadai vitamin C dosis tinggi mermberikan efek samping pada sistem pencernaan. Vitamin B sangat penting sebagai koenzim. Asam pantotenat membantu pemecahan asam urat, demikian pula asam folat bermanfaat untuk mencegah serangan asam urat tetapi sebaliknya vitamin B-3 justru meningkatkan produksi asam urat. Vitamin E membantu menjaga kestabilan agar asam urat berada dalam keadaan normal.6 Diet diberikan dengan frekuensi 3 kali menu makan utama dan 3 kali makanan selingan. Dikarenakan Ny P memiliki riwayat hipertensi maka harus tetap menjaga pola makan sesuai dengan prinsip diet rendah garam atau DASH. Diet ini diberikan dalam bentuk makanan biasa, porsi kecil namun sering dan sesuai dengan kemampuan Ny P. Konseling gizi yang diberikan yaitu menjelaskan tentang kondisi pasien, gambaran umupm tentang penyakit Gout Arthritis dan tatalaksana diet gizi pada pasien Gout Arthritis dan hipertensi. Konseling ini dilakukan 2 minggu sekali dengan waktu 30 menit setiap konseling dengan memberikan motivasi kepada Ny P agar tetap semangat untuk tetap menjalani hari-harinya. Akan tetapi, pemberian intervensi tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dan koordinasi dengan ahli medis lain dan dukungan keluarga, sehingga Ny P dapat menjalani hidup yang lebih baik lagi serta memberikan edukasi mengenai makanan yang dianjurkan, dibatasi dan dihindari. Jenis makanan yang sebaiknya dihindari antara lain adalah: Otak, hati, jantung, paru, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu bebek, angsa, burung, kornet sapi, sardine, udang kecil, bagian leher dan kaldu, alkohol, ragi. Penderita gout dianjurkan untuk minum banyak cairan untuk mempertahankan pH darah. Konsumsi tinggi cairan dapat membantu pengeluaran asam urat melalui urin. Pemberian air putih hangat pada pagi hari atau bangun tidur sangat baik diberikan.serta menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik dan berolahraga yang ringan. Monitoring dan evaluasi yang diberikan terkait dengan antropometri data yaitu melakukan penimbang Berat badan dan pengukuran tinggi badan yang dilakukan setiap seminggu sekali dengan target capaian IMT normal serta mencegah penurunan dan kenaikan berat badan. Monitoring dan evaluasi terkait data biokimia yaitu uji laboratorium mengenai kadar asam urat, kolesterol, trigliserida, haemoglobin, hematokrit, eritrosit sebulan sekali. Target pencapaiannya, nilai laboratorium dapat berda dalam rentang normal.Monitoring dan evaluasi tanda fisik dan klinis yang dilakukan setiap hari. Target pencapaiannya yaitu berkurangnya tanda dan gejala yang dialami oleh Ny P. Kemudan minotoring dan evaluasi asupan makan Ny P dengan cara melihat sisa makanan dan Recall. Targ et pencapainnya, 100 % makanan dapat dihabiskan serta dapat mencukupi kebutuahan Ny P. VIII. PENUTUP/ KESIMPULAN Berdasarkan data hasil skrining diketahui bahwa Ny P berisiko malnutrisi sehingga harus mendapat proses asuhan gizi lebih lanjut untuk memantau asupan yang dikonsumsi serta perilaku sehat Ny P. Ny P mengalami rasa sakit di lutut dan sendi kaki. lemas, pusing, nyeri otot dan sulit berjalan. Ny P didiagnosis megalami gout arthritis. Ny P memiliki status gizi overweight, mengalami hiperurisemia, yang dibuktikan dengan perubahan nilai biokimia yaitu peningkatan kadar asam urat, mengalami dislipidemia dibuktikan dengan kolesterol, trigliserida yang tinggi, anemia yang dibuktikan dengan nya kadar hb, hematokrit dan eritrosit da hipertensi stage 1 dengan tekanan darah Ny P yang tinggi. Diet yang diberikan yaitu diet rendah purin dengan menerapkan diet rendah garam untuk menurunkan asam urat dan menurunkan tekanan darah, diet diberikan sesuai dengan kemampuan Ny P. Diharapkan target-target pencapaian pada monitoring evaluasi bisa terlaksana dengan seoptimal mungkin dan Ny P dapat kembali sehat serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya IX. LAMPIRAN 1. LEAFLET 2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI A. Perhitungan Kebutuhan SMRS dan MRS (E, P, L, KH) dan cairan % LILA = πππππ π³ππ³π (ππππππππππ ) ππ πππ ππ π³π°π³π¨ π πππ % ππ = ππ,π π πππ % = 112, 62 % tergolong overweight π΅π΅ = 25,10 kg/m2 = BBI = (TB-100) ± (TB-100) 10% ππ΅2 = 61 IMT 1,562 = (156-100) ± (156 – 100) 10 % = 56– 5,6 = 50,4 kg AdBw = 0,25 (ABW- IBW) + IBW = 0,25 ( 61 – 50,4) + 50,4 = 53,05 kg BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) -161 = (10 x 53,05 ) + (6,25 x 156 ) – (5 x 56) – 161 = 530,5 + 975 – 280 - 161 = 1064,5 Kebutuhan SMRS Ny P BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) -161 = (10 x 53,05 ) + (6,25 x 156 ) – (5 x 56) – 161 = 530,5 + 975 – 280 - 161 = 1064,5 Energi = BMR x 1,70 = 1064,5 x 1,70 = 1809,65 kkal Kebutuhan Lemak 25 = 100 π₯ 1809,65 = 50, 26 g 9 Kebutuhanan Protein 15 = 100 π₯ 1809,65 4 = 67,68 g Kebutuhan KH 60 = 100 π₯ 1809,65 4 = 271 g Kebutuhan MRS Ny P BMR = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) -161 = (10 x 53,05 ) + (6,25 x 156 ) – (5 x 56) – 161 = 530,5 + 975 – 280 - 161 = 1064,5 Energi = BMR x 1,2 x 1,4 = 1064,5 x 1,2 x 1,4 = 1788 kkal ≈ 1800 kkal Kebutuhan Lemak 20 = 100 π₯ 1800 9 = 40 g Kebutuhanan Protein = 15 100 π₯ 1578 4 = 68 g Kebutuhan KH = 1800 – (270 + 360) : 4 = 292 g Cairan = 1 ml/kalori = 1 x 1800 = 1800 ml B. Persen kecukupan SMRS 806,5 1. % kecukupan Energi =1809,65 π 100%= 44 %( kurang) 2. % kecukupan Protein =67,5 π 100% = 55% (kurang) 3. % kecukupan lemak = 50 π 100% = 56 %(kurang) 4. % kecukupan Karbohidrat =271 π 100%= 38% (kurang) 5. % kecukupan Serat = 25 π 100% = 16 % (kurang) 37,3 28,4 103 4,1 601,6 6. % kecukupanVit A = 600 π 100%= 100% (Cukup) 7. % kecukupanVit C = 75 π 100% = 37 % (kurang) 8. % kecukupanVit D = 15 π 100% = 30 % (Kurang) 9. % kecukupanVit E = 15 π 100% = 15 % (Kurang) 10. % kecukupanVitB12 = 4 π 100% = 20 % (Kurang) 11. % kecukupan Ca = 1200 π 100%= 23 % (Kurang) 12. % kecukupan Fe = 13. % kecukupan Natrium = 1400 π 100%= 53 % (Kurang) 14. % kecukupan zinc = 8 π 100% = 40 % (Kurang) 27,8 4,5 2,3 0,8 271,3 7,3 8 π 100% = 91 % (Cukup) 745,3 3,2 C. Persen kecukupan MRS 1542,4 1. % kecukupan Energi = 1800 π 100%= 85 %( Cukup ) 2. % kecukupan Protein =67,5 π 100% = 87% (cukup ) 3. % kecukupan lemak = 40 π 100% = 87 %(cukup ) 4. % kecukupan Karbohidrat = 292 π 100%= 81 % (Cukup) 5. % kecukupan Serat = 25 π 100% = 26 % (kurang) 6. % kecukupanVit A =650 π 100%= 74% (Kurang) 7. % kecukupanVit C = 75 π 100% = 23 % (kurang) 8. % kecukupanVit D = 15 π 100% = 29 % (Kurang) 9. % kecukupanVit E = 15 π 100% = 7,3 % (Kurang) 10. kecukupanVitB12 = 4 π 100% = 60 % (Kurang) 11. % kecukupan Ca = 1200 π 100%= 22,6 % (Kurang) 12. % kecukupan Fe = 8 π 100% = 96 % (Cukup) 13. % kecukupan Natrium = 1400 π 100%= 15,7 % (Kurang) 14. % kecukupan zinc = 11 π 100% = 91 % (Kurang) 60,6 35,6 238,6 6,7 444 17,4 4,4 1,1 2,4 431,1 7,7 221,3 7,3 ο§ Analisis Nutrisurvey Asupan SMRS Ny P ===================================================================== Analysis of the food record ===================================================================== Food Amount energy carbohydr. ______________________________________________________________________________ nasi putih ikan mujair segar minyak kelapa ikan pindang banjar minyak kelapa tahu minyak kelapa tempe kedele murni minyak kelapa kangkung bayam segar sayur bening campur 300 g 30 g 5g 35 g 5g 55 g 5g 50 g 5g 45 g 45 g 45 g 390,1 kcal 25,2 kcal 43,1 kcal 39,2 kcal 43,1 kcal 41,8 kcal 43,1 kcal 99,5 kcal 43,1 kcal 6,8 kcal 16,7 kcal 14,8 kcal 85,8 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 8,5 0,0 0,9 3,3 3,4 g g g g g g g g g g g g Meal analysis: energy 806,5 kcal (100 %), carbohydrate 103,0 g (100 %) ===================================================================== Result ===================================================================== Nutrient analysed recommended percentage content value value/day fulfillment ______________________________________________________________________________ energy 806,5 kcal 2036,3 kcal 40 % fat 28,4 g(31%) 69,1 g(< 30 %) 41 % protein 37,3 g(18%) 60,1 g(12 %) 62 % carbohydr. 103,0 g(51%) 290,7 g(> 55 %) 35 % water 0,0 g 2250,0 g 0% dietary fiber 4,1 g 30,0 g 14 % PUFA 4,7 g 10,0 g 47 % cholesterol 24,8 mg alcohol 0,0 g Vit. A 601,6 µg 800,0 µg 75 % carotene 0,0 mg Vit. E (eq.) 2,3 mg 12,0 mg 19 % Vit. B1 0,3 mg 1,0 mg 30 % Vit. B2 0,3 mg 1,2 mg 27 % Vit. B6 0,8 mg 1,2 mg 70 % tot. fol.acid 138,9 µg 400,0 µg 35 % Vit. C sodium potassium calcium magnesium phosphorus iron zinc copper Vit. D Vit. B12 sat. FA Se m.uns.f.acids Vit. K glucose lactose ο§ 27,8 mg 745,3 mg 959,2 mg 271,3 mg 213,7 mg 445,4 mg 7,3 mg 3,2 mg 0,7 mg 4,5 µg 0,8 µg 18,7 g 0,0 µg 3,3 g 0,0 µg 0,0 g 0,0 g 100,0 mg 2000,0 mg 3500,0 mg 1000,0 mg 300,0 mg 700,0 mg 10,0 mg 7,0 mg 1,3 mg 5,0 µg 3,0 µg 65,0 µg - 28 % 37 % 27 % 27 % 71 % 64 % 73 % 46 % 57 % 90 % 28 % 0% - Analisis Nutrisurvey Asupan MRS Ny P ===================================================================== Analysis of the food record ===================================================================== Food Amount energy carbohydr. ______________________________________________________________________________ bubur nasi daging ayam tahu minyak kelapa teh manis bubur nasi ikan segar sayur bayam gambas / oyong mentah perkedel jagung minyak kelapa bubur nasi daging sapi Carrot fresh cooked Broccoli fresh cooked tepung susu skim lemper 400 g 40 g 55 g 5g 100 g 400 g 40 g 50 g 50 g 50 g 5g 400 g 35 g 12,5 g 12,5 g 20 g 60 g 291,6 kcal 114,0 kcal 41,8 kcal 43,1 kcal 12,9 kcal 291,6 kcal 39,2 kcal 6,0 kcal 10,0 kcal 71,5 kcal 43,1 kcal 291,6 kcal 94,1 kcal 2,6 kcal 2,9 kcal 73,6 kcal 112,9 kcal 64,0 0,0 1,0 0,0 3,2 64,0 0,0 0,9 2,2 6,9 0,0 64,0 0,0 0,5 0,2 10,3 21,3 g g g g g g g g g g g g g g g g g Meal analysis: energy 1542,4 kcal (100 %), carbohydrate 238,6 g (100 %) ===================================================================== Result ===================================================================== Nutrient analysed recommended percentage content value value/day fulfillment ______________________________________________________________________________ energy 1542,4 kcal 2036,3 kcal 76 % fat 35,6 g(21%) 69,1 g(< 30 %) 52 % protein 60,6 g(16%) 60,1 g(12 %) 101 % carbohydr. 238,6 g(63%) 290,7 g(> 55 %) 82 % water 22,6 g 2250,0 g 1% dietary fiber 6,7 g 30,0 g 22 % PUFA 5,5 g 10,0 g 55 % cholesterol 99,5 mg alcohol 0,0 g Vit. A 444,0 µg 800,0 µg 56 % carotene 0,9 mg Vit. E (eq.) 1,1 mg 12,0 mg 10 % Vit. B1 0,5 mg 1,0 mg 50 % Vit. B2 0,8 mg 1,2 mg 65 % Vit. B6 1,0 mg 1,2 mg 80 % tot. fol.acid 109,7 µg 400,0 µg 27 % Vit. C 17,4 mg 100,0 mg 17 % sodium 221,3 mg 2000,0 mg 11 % potassium 1389,0 mg 3500,0 mg 40 % calcium 431,1 mg 1000,0 mg 43 % magnesium 261,8 mg 300,0 mg 87 % phosphorus 877,3 mg 700,0 mg 125 % iron 7,7 mg 10,0 mg 77 % zinc 7,3 mg 7,0 mg 105 % copper 0,7 mg 1,3 mg 52 % Vit. D 4,4 µg 5,0 µg 88 % Vit. B12 2,4 µg 3,0 µg 81 % sat. FA 19,5 g Se 0,0 µg m.uns.f.acids 9,9 g Vit. K 22,5 µg 65,0 µg 35 % glucose 0,2 g lactose 0,0 g - DAFTAR PUSTAKA 1. Darmojo, B. Buku ajar geriatri (ilmu kesehatan lanjut usia). FK UI : Jakarta.2010 2. Prasetyo, Wahyu Hardi , Pramantara, I Dewa Putu Dan , Budiningsari ,R. Dwi.. Hasil Skrining Berdasarkan Metode MNA (Mini Nutritional Assestment) Tidak Berpengaruh Terhadap Lama Rawat Inap Dan Status Pulang Pasien Lanjut Usia Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia 75 Vol. 2, No. 2, Mei 2014: 75-84 3. Anggraini, T dan Anggraini , D. Isti. Penatalaksanaan Artritis Gout dan Hipertensi pada Lansia 70 Tahun dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. Journal Medula Unila, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2016. 4. Pritasari, Damayanti., Didit dan Lestari, Tri Nugraheni. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bahan Ajar Gizi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. 5. Toda, E. S. M., Natalia , L., dan Astuti, A. Tri. Hubungan obesitas dengan kejadian hiperurisemia di Puskesmas Depok III, Sleman, Yogyakarta. Ilmu Gizi Indonesia, Vol. 01, No. 02, Februari 2018 : 113-119 6. Kusumayanti ,Dewi., Wiardani, Ni Komang dan Sugiani, P.P. S. Diet Mencegah Dan Mengatasi Gangguan Asam Urat. Jurnal Ilmu Gizi Volume 5 Nomor 1, Februari 2014 : 69 - 78 7. Peng,T. C et. al. Relationship between Hyperuricemia and Lipid Profiles in US Adults. BioMed Research International. 8. Febrianti,E., Asrori dan Nurhayati. Hubungan Antara Peningkatan Kadar Asam Urat Darah Dengan Kejadian Hipertensi Di Rumah Sakit Bhayangkara Palembangtahun 2018. Jurnal Analis Kesehatan : Volume 8, Nomor 1, Juni 2019 9. Kussoy, V.F. M dkk. Kebiasaan Makan Makanan Tinggi Purin Dengan Kadar Asam Urat Di Puskesmas. Journal Keperawatan (J-Kp) Volume 7 Nomor 2, November 2019 ISSN : 2302-1152 10. Depkes. 2018. Diet Rendah Purin, (Online), (http://gizi.depkes.go.id), http://www.yankes.kemkes.go.id/read-diet-rendah-purin-4194.html diakses 25 Mei 2020.