THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014 PEMBERIAN MAKANAN SELINGAN IPOEMOEA BATATAS L.TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS Lulu Ika Rizkika, Fahrun Nur Rosyid1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya1 ABSTRACT Meal Planning is a one of primary pillar for management diabetics disease. The main thing to choose interlude meal is must rich of fiber, have protein and carbohydrate and low of calories. Sweet potato able to be alternative of interlude meal for diabetics patient because the complex of carbohydrate can reserve slowly from digestive, so blood sugar level is not too quickly to high after eats. The purpose of this research is to measure the blood sugar level of diabetics patiens before and after giving sweet potato for analysis effect of giving interlude meal with sweet potato to reduction blood sugar level of diabetics patient. The research design was use pra experimental with before and after test in one group. The population in this research is all of diabetics patients in RW IV Bulak District Bulak Subdistrict Surabaya is 15 peoples. Whereas sample taken was use total random sampling method. After that the datum was analysis by Wilcoxon Sign Rank Test with grade sense α ≤ 0,05. This research result shows as 11 peoples of respondent (73.33%) to experience reduction of blood sugar level. There is any significant effect between giving interlude meal with sweet potato (Ipoemoea batatas L.)is to reduction the blood sugar level (p = 0,02 ≤ 0,05). Based on this research we able to summary that any effect of giving interlude meal with sweet potato to reduction blood sugar level. Because of that we need to do a good meal planning and arrange to increase control of blood sugar level. Keyword: Interlude meal with sweet potato, reduction the bood of sugar menjadi gelap, keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai kehilangan kesadaran. Apabila tidak segera tertolong dapat terjadi kerusakan otak dan berakhir dengan kematian (Kartika & Khasanat, 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pemberian makanan selingan dengan ubi jalar (Ipomea batatas L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus. PENDAHULUAN Menurut American Diabetes Association (ADA, 2005), diabetes mellitus merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes adalah kondisi saat produksi insulin sel beta pankreas terganggu atau respon organ target berkurang. Akibatnya kemampuan tubuh melakukan metabolisme glukosa tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat menimbulkan menurun dan kadar glukosa darah. Diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkat tajam. Walaupun diabetes merupakan penyakit kronik yang tidak secara langsung menyebabkan kematian, komplikasi akut dan kronis. Komplikasi akut yang dapat diderita adalah koma hipoglikemia. Jika menderita komplikasi ini maka penderita akan mengalami pusing, gemetar, pandangan mata berkunang-kunang, pandangan mata METODE Desain dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah tipe pra experimental dengan pra-pasca tes dalam satu kelompok (one-group pra-post test design), yaitu suatu kelompok sebelum dikenai perlakuan tertentu (I) diberi prates, kemudian setelah perlakuan, dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari perlakuan. Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara membandingkan 32 THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014 hasil pra-tes dan pasca-tes (Nursalam, 2011). HASIL Pada penelitian ini variabel yang akan di ukur adalah Penurunan kadar Glukosa Darah. Berikut ini akan di uraikan. Sumber : Data Primer (2012) Gambar 5.6 Hasil Observasi Kadar Gula Darah Setelah Pemberian Ubi Jalar di RW IV Kelurahan Bulak Kecamatan Bulak Surabaya pada bulan September 2012. PEMBAHASAN Berdasarkan data yang di dapat dari hasil penelitian ini, diantara 15 responden diketahui sebagian besar responden mengalami penurunan kadar gula yaitu 11 orang (73,33%), sedangkan 4 orang responden (26,67%) tidak mengalami penurunan kadar gula. Pengaturan makanan pada penyandang DM pada prinsipnya tidak berbeda dengan yang bukan diabetes. Penderita DM sebaiknya makan 6 kali sehari, yang terdiri dari sarapan pagi, makan selingan (snack), makan siang, makan selingan, makan malam, dan makan selingan. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kudapan atau makanan selingan untuk diabetes adalah memastikan untuk memilih kudapan yang kaya serat, cukup protein dan karbohidrat serta rendah kalori. Ubi jalar selain mengandung karbohidrat kompleks, juga mengandung vitamin dan serat yang lebih tinggi disbanding pepaya, pisang dan kentang. Karbohidrat yang dikandungnya termasuk kategori berkadar gula rendah sehingga, ubi ini sangat cocok untuk penderita diabetes (kencing manis) (Suherman, 2009). Dengan demikian, dengan pola makan yang baik diharapkan akan membantu menurunkan kadar gula darah. Menurut Dalimartha tahun 2002, apabila Sumber : Data Primer (2012) Gambar 5.5 Hasil Observasi Kadar Gula Darah Sebelum Pemberian Ubi Jalar di RW IV Kelurahan Bulak Kecamatan Bulak Surabaya pada bulan September 2012. Berdasarkan gambar 5.5, dari 15 orang responden sebagian besar kadar gula darahnya tidak turun yaitu sebanyak14 orang (93,33%) dan sebagian kecil kadar gula darahnya turun yaitu sebanyak 1 orang (6,67%). Berdasarkan gambar 5.6, dari 15 orang responden sebagian besar kadar gula darahnya turun yaitu sebanyak11 orang (73,33%) dan sebagian kecil kadar gula darahnya turun yaitu sebanyak 4 orang (26,67%). Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar kadar gula darah pasien DM tidak mengalami penurunan sebelum dilakukan terapi perlakuan. Setelah dilakukan terapi perlakuan, terjadi perubahan yaitu sebagian besar kadar gula darah mengalami penurunan. Dan pada analisa statistic dengan uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan ρ = 0.02 dengan α ≤ 0,05 33 THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014 makan yang teratur maka dapat membantu menurunkan dan mengontrol kadar gula darah. Namun ada juga faktor lain yang dapat menurunkan dan mengontrol kadar gula darah yaitu dengan mengkonsumsi OHO. Dari hasil analisa statistic dengan uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan bahwa angka korelasi antara variable ubi jalar sebagai makanan selingan dengan penurunan kadar gula darah sebesar 0,02. Angka korelasi tersebut mempunyai maksud ada pengaruh pemberian ubi jalar sebagai makanan selingan terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM. Sifat korelasi pemberian ubi jalar sebagai makanan selingan terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM adalah signifikan, yang ditandai dengan adanya nilai ρ = 0.02 dengan α ≤ 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada pengaruh pemberian ubi jalar sebagai makanan selingan terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM. Menurut Buku Pentalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, dalam mengelola DM langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non farmakologis, berupa perencanaan makan dan kegiatan jasmani. Tujuan dari perencanaan makan adalah mempertahankan kadar glukosa darah senormal mungkin serta mengusahakan agar berat badan penderita mencapai batasbatas normal. Penderita DM sebaiknya makan 6 kali sehari, yang terdiri dari sarapan pagi, makan selingan (snack), makan siang, makan selingan, makan malam, dan makan selingan. Hal ini mencegah naiknya kadar glukosa darah yang sekaligus tinggi, disamping mencegah hipoglikemia bagi penderita yang memakai suntikan insulin. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kudapan atau makanan selingan untuk diabetes adalah memastikan untuk memilih kudapan yang kaya serat, cukup protein dan karbohidrat serta rendah kalori. Ubi jalar selain mengandung karbohidrat kompleks, juga mengandung vitamin dan terjadi keseimbangan antara makanan yang masuk dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh untuk mengolahnya maka diharapkan glukosa darah terkontrol dalam batas-batas normal. Berdasarkan hasil penelitian, ubi jalar bias digunakan sebagai makanan selingan bagi penderita diabetes mellitus. Dengan mengkonsumsi ubi jalar secara teratur dapat membantu menurunkan dan mengontrol kadar gula darah karena mengandung karbohidrat kompleks, serat, dan vitamin yang tinggi. Jenis karbohidrat kompleks akan diserap perlahan-lahan dari saluran cerrna sehingga kadar glukosa darah tidak terlalu cepat meninggi setelah makan dan dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Oleh karena itu, ubi jalar juga cocok untuk dijadikan sebagai alternatif makanan pengganti nasi. Berdasarkan data yang di dapat dari hasil penelitian ini, diantara 15 responden diketahui sebagian besar responden mengalami penurunan kadar gula yaitu 11 orang (73,33%), sedangkan 4 orang responden (26,67%) tidak mengalami penurunan kadar gula. Dari begitu banyaknya jenis zat makanan, hanya karbohidratlah yang dapat menaikkan kadar glukosa darah, terutama karbohidrat sederhana (simpel). Karbohidrat yang baik untuk diabetasi adalah karbohidrat jenis kompleks karena kandungannya lebih banyak, termasuk serat, vitamin dan mineral. Jadi, karbohidrat ini diserap perlahan-lahan di dalam saluran pencernaan sehingga peningkatan glukosa darah tidak terlalu cepat meninggi setelah makan, misalnya golongan kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayur mayur (Dalimartha, 2006). Seorang penderita diabetes harus mampu mengatur pola makan dan mengontrol makanan yang dikonsumsinya sesuai dengan 3 J (jenis, jumlah dan jadwal) terutama kebutuhan karbohidrat karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa hanya jenis karbohidratlah yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Berdasarkan hasil penelitian, dengan pola 34 THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014 ________. 2012. Diabetes (Kencing Manis). www.sehat-utama.com. Diakses pada tanggal 27 April 2012 Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta Dalimartha, Setiawan. 2006. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Diabetes Mellitus. Penebar Swadaya. Jakarta Hapsari, Diana. 2009. Aneka Olahan Umbi-Umbian. PT Sarana Panca Karya Nusa. Bandung Hidayat, Aziz Alimul. 2009.Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta. Hidayat, Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Health Books Publishing. Surabaya ILUNI FKUI 1983. 2007. Bunga Rampai Masalah Kesehatan dari dalam Kandungan sampai Lanjut Usia. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Irawan, Anwari. 2007. Sports Science Brief: Karbohidrat. www.pssplab.com. Diakses pada tanggal 06 Mei 2012 Kadanusmar, Hendra. 2007. Sehat dengan Obat Tradisional. PT Sinar Wadja Lestari. Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia Mencapai 21,3 juta Orang. www.puskom.depkes.go.id. Diakses pada tangal 14 April 2012 Mantri Hewan. 2010. Kandungan Ubi Jalar yang Mencengangkang. www.mantrihewan.wordpress.com. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012 Mastika Sari, Dessy. 2009. Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe Vera) terhadap penurunan Kadar Gula Darah pada Penderita DM tipe II di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Pelabuhan Batu. serat yang lebih tinggi disbanding pepaya, pisang dan kentang. Karbohidrat yang dikandungnya termasuk kategori berkadar gula rendah sehingga, ubi ini sangat cocok untuk penderita diabetes (kencing manis) (Suherman, 2009). Karbohidrat kompleks memerlukan waktu yang lebih lama untuk dipecah oleh tubuh menjadi glukosa dan kemudian dikonversi menjadi energi. Dengan demikian, glukosa memasuki aliran darah dengan laju kecepatan yang lebih stabil dan pasokan gula darah tidak akan meningkat dengan pesat (Irawan, 2007). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pengaturan pola makan yang baik dan teratur, dan dengan memperhatikan 3 J (Jadwal, Jenis dan Jumlah) makanan yang dikonsumsi dapat membantu menurunkan dan mengontrol kadar gula darah senormal mungkin KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat dirumuskan suatu kesimpulan sebagai berikut : Kejadian penyakit Diabetes Mellitus di RW IV Kelurahan Bulak Kecamatan Bulak tahun 2012 cukup tinggi. Terdapat pengaruh pemberian ubi jalar sebagai makanan selingan terhadap penurunan gula darah pada pasien diabetes mellitus. Pengaturan pola makan yang baik dan teratur dapat membantu menurunkan dan mengontrol kadar gula darah DAFTAR PUSTAKA Akmal, Hilmi. 2011. Makanan Pengganti Diabetes. www.hilmiakmal.multiply.com. Diakses pada tanggal 27 April 2012 ________. 2008. Diabetes Mellitus. www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012 ________. 2010. Karbohidrat Kompleks Jaga Kadar Gula Darah. www.kesehatan.kompas.com. Diakses pada tanggal 6 Mei 2012 ________. 2012. 5 Manfaat Sehat dari Ubi Manis. www.female.com. Diakses pada tanggal 27 April 2012 35 THE SUN Vol. 1(3) Desember 2014 www.repisitory.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 29 Mei 2012 Mietha. 2008. Tiga J Aturan Makan Penderita Diabetes. www.mietha.blogspot.com. Diakses pada tanggal 27 April 2012 Nursalam. 2011. KONSEP DAN PENERAPAN METODOLOGI PENELITIAN ILMU KEPERAWATAN: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta Sabae, Nadine. 2011. Determinan Ketidakpatuhan Diet Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Universitas Diponegoro. Semarang Soegondo, Sidartawan dkk. 2002. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Soegondo, Sidartawan & Kartini Sukardji. 2008. Hidup Secara Mandiri dengan Diabetes Mellitus Kencing Manis Sakit Gula. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Soegondo, Sidartawan dkk. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai Penerbit FKUI. Jakarta Soeryoko, Hery. 2011. Dua Puluh Lima Tanaman Obat Ampuh Penakluk Diabetes Mellitus. Penerbit Andi. Yogyakarta Suherman, Cepy. 2009. Ubi dan Singkong. Penerbit Talenta Pustaka indonesia. Bandung Suparman. 2007. Bercocok Tanam Ubi Jalar.Penerbit Azka Mulia Media. Jakarta Tjokroprawiro, Askandar. 2007. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Mellitus. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Waspadji, Sarwono. 2005. Pertanyaan pasien & jawabannya tentang diabetes.Balai penerbit FKUI. Jakarta 36