TUGAS TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE (Irigasi Permukaan, Irigasi Bawah Permukaan, Irigasi Sprinkle, dan Irigasi Tetes) Oleh : Nama NPM Kelas : Nurihsan Ramadhan Junar : 240110180085 :B DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2021 Irigasi adalah penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan pengaliran air menggunakan sistem, saluran dan bangunan tertentu dengan tujuan sebagai penunjang produksi pertanian, persawahan dan perikanan. Istilah irigasi berasal dari bahasa Belanda, dan dalam bahasa Inggris, yaitu irrigation yang artinya pengairan atau penggenangan. 1. Irigasi Permukaan Sistem yang digunakan terbilang sistem paling tua yaitu dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas. Air kemudian disalurkan ke lahan pertanian menggunakan pipa atau selang memanfaatkan daya gravitasi, sehingga tanah yang lebih tinggi akan terlebih dahulu mendapat asupan air. Penyaluran air yang demikian terjadi secara teratur dalam “jadwal” dan volume yang telah ditentukan. 2. Irigasi Bawah Permukaan Irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka. Digerakkan oleh gaya kapiler, lengas tanah berpindah menuju daerah akar sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan demikian, irigasi jenis ini menyasar bagian akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga dapat disalurkan ke bagian lain tumbuhan dan dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan. 3. Irigasi Sprinkler Irigasi sprinkler terbilang lebih modern karena memang baru dikembangkan belakangan. Caranya adalah dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan pipa. Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancaran air layaknya hujan yang pertama kali membasahi bagian atas tumbuhan kemudian bagian bawah dan barulah bagian di dalam tanah. 4. Irigasi Tetes Irigasi tetes adalah metode irigasi yang digunakan untuk menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes secara pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar melalui jaringan katup, pipa dan emitor. Sistem irigasi ini cocok diterapkan pada lahan kering dengan topografi yang relatif landai. Cara kerja dari irigasi tetes ini adalah dengan menampung air dalam wadah dan mengalirkannya ke tanaman menggunakan tekanan gaya gravitasi melalui lubang yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Diantara ke empat jenis irigasi diatas, tentu ada irigasi yang paling hemat dan efisien dalam penggunaan air. Irigasi Tetes merupakan irigasi yang paling hemat dalam mengalirkan air ke akar tanaman, irigasi ini dapat juga menjadi solusi saat terjadi krisis air. Banyaknya air yang mengalir dapat diukur berdasarkan waktu pengaliran yang dilakukan. Misalnya, untuk tanaman cabai yang membutuhkan air sebanyak 500 ml setiap hari, kita hanya perlu membuka kran selama 5-7 menit untuk pengairan. Daftar Pustaka: cyberextension. (2019, November 16). Sistem Irigasi Tetes Sederhana. Retrieved from Cybex Pertanian : http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/81868/SISTEM-IRIGASI-TETESSEDERHANA/ Desa), L. I. (2019, Mei 28). Sistem Irigasi Tetes untuk Tanaman. Retrieved from 8villages: https://8villages.com/full/petani/article/id/5cecd1513a4bcb6c685c98d5 Progo, D. k. (2020, September 4). Jenis-Jenis Irigasi. Retrieved from Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab.Kulon Progo: https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/320/jenis-jenis-irigas