Oleh : Shanti Emawati, S.Pt., MP. Drh. Endang Tri Rahayu, MP. SILABUS 1. 2. 3. 4. 5. PENDAHULUAN MANAJEMEN BEBERAPA PRINSIP EKONOMI DLM MANAJEMEN USAHATANI-TERNAK KONSEP EQUI MARGINAL & ONGKOS PRODUKSI PERENCANAAN ANGGARAN & LINIER PROGRAMMING 6. 7. 8. 9. 10. ANGGARAN ENTERPRISE & PARTIAL CASH FLOW BUDGET SISTEM PEMANTAUAN & ANALISA USAHATANI-TERNAK INCOME STATEMENT & ANALISANYA ANALISIS INVESTMENT PENDAHULUAN Definisi Ilmu Usahatani Ilmu usahatani = ilmu yg mempelajari bagaimana seorang mengusahakan & mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan & alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yg sebaik-baiknya. Sbg ilmu pengetahuan, ilmu usahatani = ilmu yg mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif & seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Efektif = bila petani/produsen dapat mengalokasikan sumber daya yg mereka miliki dg sebaik-baiknya. Efisien = bila pemanfaatan sumber daya tsb menghasilkan keluaran (output) yg melebihi masukan (input) Menurut Daniel Ilmu usahatani = ilmu yg mempelajari cara-cara petani mengkombinasikan & mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, & modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis & besarnya cabang usahatani berupa tanaman atau ternak sehingga memberikan hasil maksimal & kontinyu Menurut Efferson Ilmu usahatani = ilmu yg mempelajari cara-cara mengorganisasikan & mengoperasikan unit usahatani dipandang dari sudut efisiensi & pendapatan yg kontinyu Menurut Vink (1984) Ilmu usahatani = ilmu yg mempelajari norma-norma yg digunakan utk mengatur usahatani agar memperoleh pendapatan yg setinggi-tingginya. Menurut Prawirokusumo (1990) Ilmu usahatani = ilmu terapan yg membahas / mempelajari bagaimana membuat/menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu pertanian, peternakan/perikanan. Ilmu usahatani = ilmu yg mempelajari bagaimana membuat & melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan/perikanan utk mencapai tujuan yg telah disepakati oleh petani/peternak tsb. Mata pencaharian dalam masyarakat dapat digolongkan ke dlm 5 tahap : 1. 2. Pengumpulan, yaitu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dgn mengumpulkan apa yg dihasilkan oleh alam berupa hasil hutan, binatang, mineral & laut, serta sungai Pertanian, yaitu kegiatan manusia utk mengembangbiakkan tumbuhan & hewan dgn maksud agar lebih baik dlm arti kuantitas, kualitas & ekonomis 3. 4. 5. Perindustrian, yaitu kegiatan manusia mengubah bentuk hasil pertanian sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia dg lebih baik Perdagangan, yaitu kegiatan manusia untuk mengubah tempat,waktu, serta pemilihan hasil pengumpulan, pertanian, & perindustrian supaya hasil tersebut lebih baik Jasa-jasa lain, yaitu kegiatan-kegiatan manusia untuk memperlancar jalannya kegiatan terdahulu. 1. Usahatani ternak di Indonesia digolongkan ke dlm 3 bentuk : Usaha bersifat tradisional Petani dg lahan sempit dg kepemilikan ternak 12 ekor Tidak mengalami kemajuan pesat karena dipengaruhi daya dukung wilayah, terbatasnya modal & pemakaian teknologi Usaha sampingan, memanfaatkan by product pertanian, berguna utk saving keluarga 2. 3. Usaha backyard Lebih banyak memakai input teknologi seperti kandang, manajemen, pakan, bibit unggul, dll Tujuan usaha = utk kebutuhan keluarga & utk dijual ke pasar Usaha kurang berkembang karena keterbatasan modal & tanah Usaha komersial Usaha yg menerapkan prinsip2 ekonomi, profit oriented, & efisiensi. Perbedaan Usahatani keluarga & Perusahaan pertanian 1. Tujuan akhir Tuj. akhir usahatani keluarga = pendapatan keluarga petani yg terdiri dr laba, upah tenaga keluarga & bunga modal sendiri Pendapatan = selisih antara nilai produksi &dikurangi dgn biaya yg betul-betul dikeluarkan oleh petani. Tuj. akhir perusahaan pertanian = laba sebesar-besarnya , yaitu selisih antara nilai hasil produksi dikurangi dg biaya Perbedaan dlm angka antara usahatani keluarga & perusahaan pertanian Subyek Usahatani keluarga Perusahaan pertanian 1. Luas usaha 1 ha 1 ha 2. Produksi 50 ku 50 ku 3. Nilai produksi Rp. 6.250.000 Rp. 6.250.000 a. Sarana produksi Rp. 500.000 Rp. 500.000 b. Sewa tanah - Rp. 1.000.000 c. PBB/pajak Rp. 150.000 - d. Lain-lain Rp. 100.000 Rp. 100.000 e. Tenaga kerja 1.500 JKO - - 500 JKO tenaga keluarga - - 1.000 JKO tenaga luar Rp. 1.500.000 Rp. 2.250.000 Jumlah biaya Rp. 2.250.000 Rp. 3.850.000 5. Pendapatan petani Rp. 4.000.000 - 6. Keuntungan - Rp. 2.400.000 4. Biaya 1) 2) Catatan : 1) PBB/pajak dibayar pemilik tanah 2)Belum diperhitungkan bunga modal Berdasarkan hal tsb akibatnya petani tidak akan berhenti berusaha selama pendapatan petani masih positif Sebaliknya perusahaaan pertanian segera akan tutup apabila harga hasil merosot. Sebagai contoh : Jika harga hasil Rp. 70.000/ku. Dgn demikian, pendapatan petani adalah sebesar Rp. 3.500.000 – Rp. 2.250.000 = Rp. 1.250.000 & perusahaan pertanian akan rugi sebesar = Rp. 3.500.000 – Rp. 3.850.000 = - Rp. 350.000 2. 3. Bentuk hukum Usahatani keluarga tdk berbadan hukum Perusahaan pertanian umumnya berbadan hukum, misal : PT, Firma, CV Luas usaha Usahatani keluarga umumnya berlahan sempit (petani gurem) karena penggunaan lahan kurang dr 0,5 ha. Perusahaan pertanian umumnya berlahan luas karena orientasinyapada efisiensi & keuntungan 4. Jumlah modal Usahatani keluarga mempunyai modal per satuan luas lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan pertanian 5. Jumlah tenaga kerja yg dicurahkan Jumlah tenga kerja yg dicurahkan per satuan luas usahatani keluarga lebih besar daripada perusahaan pertanian 6. Unsur usahatani Pada usahatani keluarga melibatkan petani & keluarga serta tenaga luar Perusahaan pertanian hanya tenaga luar yang dibayar Unsur lainnya tanah & alam sekitarnta serta modal merupakan unsur yg dimiliki, baik usahatani keluarga maupun perusahaan pertanian. 7. Sifat usaha Usahatani keluarga umumnya bersifat subsistence, komersial, maupun semi komersial (transisis dr subsistence ke komersial) Perusahaan pertanian selalu bersifat komersial, artinya selalu mengejar laba dgn memperhatikan kualitas & kuantitas produknya. 8. Pemanfaatan terhadap hasil-hasil penelitian Perusahaan pertanian berusaha utk memanfaatkan hasil-hasil pertanian yg mutakhir, bahkan tdk segan-segan membiayai penelitian demi kemajuan usaha Perusahaan pertanian mempunyai bagian R & D yg berfungsi utk mencari & menemukan terobosan baru baik dr segi bercocok tanam, pengolahan hasil & pemasaran Usahatani keluarga karena keterbatasan modal, peralatan & human capital maka terobosan baru tergantung pada hasil penelitian & pengembangan pemerintah melalui Departemen Pertanaian dg BalaiBalai Penelitian & Pengembangan Teknologi serta tenaga penyuluh. Petani menerapkan hasil-hasil penelitian tsb setelah mengamati & mengikuti demonstrasi plot (demplot) serta upayaupaya sosialisasi yg dilakukan pemerintah lainnya. Klasifikasi usahatani Klasifikasi usahatani terjadi karena adanya perbedaan faktor fisik, ekonomis & faktor-faktor lain Faktor fisik antara lain iklim, topografi, ketinggian di atas permukaan air laut & jenis tanah Adanya faktor fisik menyebabkan adanya tempat-tempat tertentu yg hanya mengusahakan tanaman tertentu pula karena pada dasarnya masing-masing jenis tanaman selalu membutuhkan syarat-syarat tertentu pula Faktor ekonomis antara lain permintaan pasar, pembiayaan, modal yg tersedia & resiko yg dihadapi akan membatasi petani dlm berusahatani Faktor lainnya antara lain hama penyakit, sosiologis,pilihan pribadi dsb akan menentukan & membatasi usahatani Ketiga faktor tersebut saling kait mengait sehingga menghasilkan suatu hasil tertentu Hal-hal yg saling terkait ini menetukan jenis usahatani Klasifikasi usahatani dpt dibedakan menurut corak & sifat, organisasi, pola serta tipe usahatani 1. Corak & sifat Menurut corak & sifat dibagi mjd 2, yaitu komersial & subsistence. Usaha komersial telah memperhatiakn kualitas & kuantitas produk, sedang uasahtani subsistence hanya memenuhi kebutuhan sendiri. 2. Organisasi Menurut organisasinya, usahatani dibagi mjd 3, yaitu individual, kolektif & kooperatif Usaha individual = usahatani yg seluruh proses dikerjakan oleh petani sendiri beserta keluarganya mulai dr perencanaan, mengolah tanah, hingga pemasaran ditentukan sendiri Usaha kolektif = usahatani yg seluruh proses produksinya dikerjakan bersama oleh suatu kelompok kemudian hasilnya dibagi dlm bentuk natura maupun keuntungan. Contoh usaha kolektif yg pernah ada di Indonesia yaitu Tebu Rakyat Intensifikasi (TIR). Usaha kooperatif = usahatani yg tiap prosesnya dikerjakan secara individual, hanya pada beberapa kegiatan yg dianggap penting dikerjakan oleh kelompok, misal pembelian saprodi, pemberantasan hama, pemasaran hasil, pembuatan saluran. Misal : Perkebunan inti rakyat (PIR) 3. Pola Menurut polanya, usahatani dibagi mjd 3 : Usahatani khusus = usahatani yg hanya mengusahakan satu cabang usahatani, misalnya usahatani peternakan, usahatani perikanan, usahatani tanaman pangan Usahatani tdk khusus = usahatani yg mengusahakan beberapa cabang usaha bersama-sama, tetapi dg batas yg tegas 4. Usahatani campuran = usahatani yg mengusahakan beberapa cabang secara bersama-sama dalam sebidang tanah tanpa batas yg tegas Tipe Menurut tipenya, usahatani dibagi mjd beberapa macam berdasarkan komoditas yg diusahakan, misal usahatani ayam, usahatani kambing, usahatani jagung. Tiap jenis ternak & tanaman dpt merupakan tipe usahatani.