CRITICAL BOOK REVIEW MK. MIKROTEACHING (C) PRODI S1 DIK.FIS-FMIPA Skor Nilai : 1. Buku Utama : Kompetensi Profesional Guru (Riswadi, 2019) 2. Buku Pembanding :Professional Teacher (Iwan Wijaya, 2018) KELOMPOK 1 1. Dewi Yanti ( 4183321025 ) 2. Ruth Yohana Sihombing ( 4183321030 ) 3. Siti Nur Shofiana Nasution ( 4183321004 ) DOSEN PENGAMPU : Yul Ifda Tanjung, S.Pd , M.Si. MATA KULIAH :Microteaching (C) PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN MARET 2021 Excecutive Summary Standar Kompetensi Guru adalah beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran karakteristik guru yang dinilai kompeten secara profesional. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi, dan profesionalisme. Guru merupakan komponen paling utama dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapatkan perhatian yang maksimal. Figur ini akan mendapat sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional. Berdasarkan standar kompetensi ini, seorang guru harus memiliki empat kompetensi yaitu: 1. Kompetensi profesional, yaitu kecakapan seorang guru dalam mengimplementasikan hal-hal yang terkait dengan profesionalisme yang terlihat dalam kemampuannya mengembangkan taanggung jawab, melaksanakan peran dengan baik, berusaha mencapai tujuan pendidikan, dan melaksanakan perannya dalam pembelajaran di kelas. 2. Kompetensi pedagogik yaitu menguasai dan memahami karakter serta mengidentifikasi potensi dan kesulitan belajar siswa. Guru juga harus mampu mengembangkan kurikulum sehingga mampu mebuat rancangan pembelajaran yang menarik dan memanfaatkaan teknologi dan informasi untuk kepentingan pendidikan. 3. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru dalam berinteraksi dengan siswa, orang tua siswa, rekan seprofesi dan lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. 4. Kompetensi kepribadian, yaitu kemapuan menjadi teladan akan sikap sikap positif. KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan penulis rahmat kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menyusun dan menyelesaikan tugas Critical Book Review ini. Penulisan Critical Book Review ini disajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki, dan tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Microteaching. Dalam penyusunan Critical Book Review, Penulis mendapat bimbingan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Critical Book Review ini terutama kepada Ibu Yul Ifda Tanjung,S.Pd.,M.Pd yang telah membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Medan, 11 Maret 2021 Kelompok 1 DAFTAR ISI Excecutive Summary ............................................................................................................... 2 KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 3 DAFTAR ISI............................................................................................................................. 4 BAB I ......................................................................................................................................... 5 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5 A. Rasionalisasi pentingnya CBR .......................................................................................... 5 B. Tujuan penulisan CBR ...................................................................................................... 5 C. Manfaat CBR..................................................................................................................... 5 D. Identitas buku yang direview : .......................................................................................... 5 BAB II ....................................................................................................................................... 6 RINGKASAN ISI BUKU ........................................................................................................ 6 A. Buku Utama ...................................................................................................................... 6 B. Buku Pembanding ............................................................................................................. 9 BAB III.................................................................................................................................... 19 PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 19 A. Pembahasan Isi Buku ...................................................................................................... 19 Buku Utama............................................................................................................... 19 Buku Pembanding ..................................................................................................... 19 B. Kelebihan dan kekurangan buku ..................................................................................... 22 Buku Utama............................................................................................................... 22 Buku Pembanding ..................................................................................................... 23 BAB IV .................................................................................................................................... 24 PENUTUP ............................................................................................................................... 24 A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 24 B. Rekomendasi ................................................................................................................... 24 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 25 LAMPIRAN: .......................................................................................................................... 26 BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi pentingnya CBR Critical Book Review (CBR) penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisis sebuah buku serta dapat membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan menilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Sering kali dari kita bingung dalam memilih buku referensi untuk kita baca atau pahami, terkadang kita hanya memilih sebuah buku namun buku tersebut masih banyak kekurangan, baik dari segi bahasa maupun pembahasan. Oleh sebab itu, penulis membuat CBR Microteaching untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi, terkhusus pada pokok bahasan kompetensi guru. B. Tujuan penulisan CBR 1. Untuk menyekesaikan tugas mata kuliah Mikcroteaching. 2. Untuk meningkatkan kemampaun mengkritisi sebuah buku. 3. Untuk menambah wawasan mahasiswa untuk membaca buku. C. Manfaat CBR 1. Untuk mengetahui apa itu Kompetensi Guru. 2. Untuk mengetahui cara menjadi guru yang baik. 3. Untuk menguasai bagaimana menjadi seorang Guru yang Profesional. D. Identitas buku yang direview : Buku Utama 1. Judul : Professional Teacher : Menjadi Guru Profesional 2. Edisi : Pertama 3. Pengarang : Iwan Wijaya 4. Penerbit : CV Jejak 5. Kota terbit : Jawa Barat 6. Tahun terbit : 2018 7. ISBN : 978-602-474-087-0 Buku Pembanding 1. Judul 2. Edisi 3. Pengarang 4. Penerbit 5. Kota terbit 6. Tahun terbit 7. ISBN : Kompetensi Profesional Guru : Pertama : Riswadi : Uwais Inspirasi Indonesia : Jawa Timur : 2019 : 978-623-227-381-8 BAB II RINGKASAN ISI BUKU A. Buku Utama 1. Pengertian Kompetensi. Menurut Poewadarminta (2007:608), kompetensi berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau menrumuskan surau hal. Pengertian dasar kompetensi (Competency) yakni kemampuan atau kecakapan. Muhibin Syahb (1995:230), kompetensi berarti the state of being leglly competent or qualified yaitu keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut ketnetuan hokum. Ada pun kompetensi guru (teacher competency)mis the ability of a teacher to responsibility perform his or her duties appropriately. Komptensi guru merupakan kemampuan seseoarng guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. (Usman,2002: 14). 2. Kompetensi Guru Berdasarkan undang-undang guru dan dose nada empat kelompok (dimensi) dari kompetensi guru yaitu: pedagogic,kepribadian,social,dan professional. Ke empat kompetensi ini di sebut dengan kompetesni inti. 1. Kompetensi Pedagogik. Kompetensi pedagogic adalah kemampuan yang harus dimililki guru berkenaan dengan karakteristik perseta didik dilihat dari berbagai aspek seperti fisik, moral, social, kultural,emosional,dan intelektual. Kemampan yang hatus dimilki guru berenan dengan aspek-aspek yang diamati,yaitu: a. Penguasaan terhadap karakterisitik peserta didik dari aspek fisik, moral,social,kultural,emosional,dan inteletual. b. Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c. Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. d. Menyelengarakan kegiatan pembelajaran yang mendidik . e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk keoentingan penyelengaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. f. Memfasislitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbgaia potensi yang di miliki. g. Berkomunikasi secara efektif,empatik,dan dantun dengan peserta didik. h. Melakukan penilaian dan evalusai proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evalusai untuk kepentingan pembelajaran. i. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkayan kulitas pembelajaran. 2. Kompetensi Profesional. Kompetensi professional adalah kemampuan yang harus dimliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. a. Menguasai materi, struktur, konsep ,dan pola oikir keilmuan yang mendukung mata pelajarn yang diampu. b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/ bidamg pengembangan yang diampu. c. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. d. Mengembangkan keprofesian secra berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. 3. Kompetensi Sosial Kemampuan social meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi,bekerja sama,bergaul simpatik,dan mempunyai jiwa yang menyenangkan. Kriteria kinerja guru dalam kaitanya dengan kompetesi social sebagai berikut: a. Bertindak onobjektif serta tidak diskriminatif karena pertimbagan jenis kelamin,agama,ras,kondisi fisik,latar belakang keluarga,dan status social ekonomi. b. Brkomunikasi secara efektif,empatik,dan santun dengan sesama pendidik,tenaga kependidikan,orang tua,dan masyarakat. c. Beradaptasi di tempat tugas di seluruh wilyaha republic Indoneisa yang memilki keragaaman social budaya. d. Berkominikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. 4. Kompetensi kepribadian Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integrasi kepribadian seorang guru. Aspek – aspek yang diamati antara lain : a. Bertindak sesai dengan norma agama,hokum,social,dan kebudayaan nasioanl Indonesia. b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,berahlak mulia, dan teladan baga=I peserta didik dan masyarakt. c. Menampilkan diri sebagai pribadu yang mantap,stabil,dewasa,arif,dan berdakwa. d. Menunjukan etos kerja,tanggung jawab yang tinggi,rasa bangga menjadi guru,dan rasa percaya diri. e. Menjungjung tiggi kode etik profesi guru. Sebelum lahirnya rumusan ko petensi guru dalam permen tersebut, telah adal beberapa usulan dar berbagai pihak. ALPTK adalah asosiasi dari 1 LPTK eks IKIP yang telah berubah menjadi universitas dan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menyelengarakan pendidikan tenaga kependidikan. ALPTK dalam kongresnya di Bnadung tanggal 1921 januari 2006 dan ditindaklanjuti dalam rapat kerja di Surabaya tanggal 26-28 janurai 2007 telah merumuskan keempat kompetensi( dimensi Kompetensi) guru,dalam rumusam sebagai berikit : 1. Kompetensi pedagogic merupakan kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta didil,yang meliputi: (a). pemahaman peserta didik, (b) perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2. Kompetensi kepribadian merupakan penguasaan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan didik untuk berakhlak mulia. 3. Kompetensi komunikasi yang efektif dengan peserta didik, pendidik / tenaga kependidikan orang lain, orang tua / wali peserta didik dan masyarakat sekitar. 4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan sosial merupakan kemampuan dalam penguasan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkanya membimbing peserta didk memenihi standart kompetensi. Séláin kompetensi inti guru (kompetensi guru dalam konteks kebijakan), Suyanto dan Asep (2013: 49-88) menjelaskan beberapa kompetensi, antara lain: 1. . Kompetensi dalam Mengajar Kompetensi dalam mengajar terdiri dari: a. Mengajar dan mengembangkan potensi siswa b. Merancang Pembelajaran yang menarik c. Membangun Pembelajaran menarik d. Memahami gaya mengajar guru adalah gaya belajar siswa 2. Kompetensi Membangun Kekuatan Siswa Kompetensi yang terdiri dari: a. Membangun kepercayaan diri pada siswa b. Membangun daya ingat siswa c. Membangun motivasi siswa d. Membangun komunikasi dan empati e. Membangun kreativitas dalam pembelajaran f. Memahami beragam kecerdasan siswa g. Menerapkan model pembelajaran kecerdasan majemuk di sekolah 3. Kompetensi Penunjang Kompetensi ini terdiri atas: a. Keahlian menulis b. Keahlian meneliti c. keahlian bahasa asing d. mendorong siswa mau membaca 3. Prinsip- Prinsip Peningkatan Kompetensi Dan Karir 1. Prinsip-prinsip Umum Secara umum program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. b. Satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna. c. Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan guru yang berlangsung sepanjang hayat. d. Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran. e. Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelengaraan dan kualitas pendidikan. 2. Prinsip-prinsip Khusus Secara khusus program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Ilmiah, materi keseluruhan dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kompetensi dan indikator harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. b. Relevan, rumusannya yang berorientasi pada tugas dan fungsi guru sebagai tenaga pendidik profesional yakni memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, dan profesional. c. Sistematis, setiap komponen dalam kompetensi jabatan guru berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. d. Konsisten, adanya hubungan yang ajeg dan taat asas antara kompetensi dan indikator. e. Aktual dan kontekstual, yakni rumusan kompetensi dan indikator dapat mengikuti perkembangan Ipteks. f. Fleksibel, rumusan kompetensi dan indikator dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman. g. Demokratis, setiap guru mempunyai hak dan peluang yang diberdayakan melalui proses pembinaan dan pengembangan profesionalitasnya, baik secara individu maupun institusional h. Obyektif, setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnya dengan mengacu pada kriteria yang dilaksanakan berdasarkan indikator-indikator terukur dari kompetensi profesinya. saya. i. Komprehensif, setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnya untuk mencapai kompetensi profesi dan kinerja yang bermutu dalam memberikan layanan pendidikan dalam rangka membangun menciptakan yang memiliki pengetahuan, kemampuan atau kompetensi, yang mampu menjadi dirinya sendiri, dan bisa menjalani hidup bersama orang lain. j. Memandirikan, setiap guru secara terus menerus diberdayakan untuk mampu meningkatkan kompetensinya secara berkesinambungan, sehingga memiliki kemundirian profesional dalam molaksanakantugas dan fungsi profesinya. k. Profesional, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalitas. l. Bertahap, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru dilaksanakan berdasarkan tahapan waktu atau kualitas kompetensi yang dimiliki oleh guru m. Berjenjang, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan jenjang kompetensi atau tingkat kesulitan kompetensi yang ada pada standar kompetensi. n. Berkelanjutan, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahua, teknologi dan seni, serta adanya kebutuhan penyegaran kompetensi guru. B. Buku Pembanding 1. Jenis - Jenis Kompetensi Guru Guru sebagai seseorang yang berwenang untuk mengajar dan mendidik peserta didik harus memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik agar upaya dalam mengkondisikan lingkungan belajar dapat merubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik secara efektif dan efisien. Menurut Undang - undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , kompetensi adalah seperangkat pengetahuan , keterampilan , dan perilaku yang harus dimiliki , dihayati , dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi merupakan syarat yang harus dimiliki guru agar dapat melaksanakan tugas dengan profesional sehingga mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Kompetensi dalam Bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimilki untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi berarti kemampuan mewujudkan sesuatu sesuai dengan tugas yang diberikan kepada guru seseorang. Kompetensi juga terkait dengan standar dimana seseorang dikatakan kompeten dalam bidangnya jika pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta hasil kerjanya sesuai standar (ukuran) yang ditetapkan dan / atau diakui oleh lembaganya / pemerintah. Hakikat kompetensi adalah kekuatan mental dan fisik untuk melakukan tugas atau keterampilan yang dipelajari melalui latihan dan praktek. Dari hal ini maka suatu kompetensi dapat diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan. Dalam buku yang ditulis oleh Mulyasa dari seorang tokoh bernama Gordon terdapat enam aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi yaitu pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat. Pengetahuan yaitu suatu kemampuan dalam aspek kognitif, contohnya guru mengetahui kebutuhan belajar dari peserta didiknya. Pemahaman yaitu kedalaman aspek kognitif dan afektif dimana seorang guru mengetahui pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kemampuan yaitu dapat melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada guru dengan disiplin . Nilai yaitu standar perilaku yang diyakini dan tertanam dalam individu setiap guru . Sikap yaitu refleksi dari adanya rangsangan yang datangnya dari luar. Pengertian kompetensi guru berdasarkan Undang undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan , keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran . Menurut Mulyasa Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personalia , keilmuan , teknologi , sosial , dan spiritual yang membentuk kompetensi standar profesi guru , yang mencakup penguasaan materi , pemahaman terhadap peserta didik , pembelajaran yang mendidik , pengembangan pribadi dan profesionalitas . Kompetensi guru lebih merujuk pada kemampuan guru untuk mengajar dan mendidik sehingga menghasilkan perubahan perilaku belajar dari peserta didik . Kemampuan guru yang dimaksud adalah tidak hanya dari segi pengetahuan saja tetapi juga dari segi kepribadian , sosial dan profesional sebagai guru. Profesi Guru dituntut harus memliki kompetensi yang mumpuni dalam bidang kependidikan, karena guru adalah faktor utama dalam mendukung percepatan peningkatan mutu pendidikan. Dengan demikian guru harus memiliki keterampilan dan keahlian khusus agar pengelolaan pembelajaran dapat berhasil sesuai tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Bab VI pasal 28 ayat 3 tentang standar pendidikan dan tenaga kependidikan meliputi : 1. Kompetensi pedagogik a. Pengertian Kompetensi Pedagogik dijelaskan dalam Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah : "Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran , evaluasi hasil belajar , dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.” Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainya. Penguasaan kompetensi pedagogik disertai dengan professional akan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik . Menurut Slamet PH kompetensi pedagogik terdiri dari Kompetensi 1) Berkontribusi dalam pengembangan KTSP yang yang terkait dengan mata pelajaran yang dikerjakan, 2) Mengembangkan silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, 3) Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) berdasarkan silabus yang telah dikembangkan, 4) Merancang manajemen pembelajaran dan manajemen kelas. 5) Melaksanakan pembelajaran yang pro-perubahan (aktif, kreatif, inovatif. eksperimentatif , efektif dan menyenangkan), 6) Menilai hasil belajar peserta didik secara otentik, 7) Membimbing peserta didik dalam berbagai aspek, misalnya pelajaran, kepribadian, bakat, minat, dan karir, 8) Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru. Dari pandangan tersebut dapat ditegaskan kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik meliputi : 1) Pemahaman wawasan guru akan landasan pendidikan, 2) Pemahaman potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing masing peserta didik, 3) Mampu mengembangkan kurikulum / silabus dengan baik. 4) Mampu menyusun rencana dan strategi belajar berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, 5) Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif, sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan, 6) Mampu melakukan evaluasi hasil belajar, 7) Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan instrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagainpotensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan mengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis . Jadi kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik pemahaman tentang peserta didik yang meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak , sedangkan pemebelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merancang pembelajaran , mengimplementasikan pembelajaran , menilai proses hasil pembelajaran dan melakukan perbaikan Secara berkelanjutan b. Hal - hal yang meliputi Kompetensi Pedagogik Berkaitan dengan penilaian kinerja guru, terdapat tujuh aspek yang berkenaan dengan penguasaan kompetensi pedagogik, diantaranya : a) Kemampuan mengelola pembelajaran Secara pedagogis, kompetensi guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius . Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial , yaitu perencanaan , pelaksanaan , pengendalian. b) Pemahaman Terhadap Peserta Didik Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif . c) Perancangan Pembelajaran d) e) f) g) Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran . Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis Kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagian besar disebabkan oleh penerapan metode pendidikan konvensional, anti dialog proses perjinakan, pewarisan pengetahuan , dan tidak bersumber pada realitas masyarakat. Salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru seperti yang dirumuskan dalam Standar Nasional Pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut ditegaskan kembali dalam Rencana Peraturan Pemerintah tentang Guru, bahwa guru harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar sesama subjek pembelajaran , sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi. Tanpa komunikasi tidak akan ada pendidikan sejati. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran (e - learning) dimaksudkan untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam suatu sistem jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta didik. Oleh karena itu ,seyogianya guru dan calon guru dibekali dengan berbagai kompetensi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai teknologi pembelajaran . Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, serta penilaian program. Pengembangan Peserta Didik Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru , untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik . Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara , antara lain melalui kegiatan ekstra kurikuler ( ekskul ) , pengayaan dan remidial , serta bimbingan dan konseling ( BK ) . 2. Kompetensi Profesional a. Pengertian Kompetensi Profesional Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (W.js Poerwadarminto) yang dikutip dari buku E. Mulyasa , kompetensi berarti ( kewenangan ) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal . Pengertian dasar kompetensi ( competency ) yakni kemampuan atau kecakapan . Kata " profesional " berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang memiliki keahlian seperti guru , dokter , hakim , dan sebagainya . Dengan kata lain , pekerjaan bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen professional " diartikan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian , kemahiran , atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi . Sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 UU 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip - prinsip sebagai berikut : a) Memiliki bakat , minat , panggilan jiwa , dan idealisme b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan , keimanan , ketakwaan , dan akhlak mulia c) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan dan memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal - hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru . Prinsip - prinsip tersebut tidak boleh berhenti sebatas prinsip , tetapi juga harus diimplementasikan dalam aktifitas sehari - hari . Wujudnya berupa rasa tanggung jawab sebagai pengelola belajar ( manager of learning ) , pengarah belajar ( director of learning ) dan perencana masa depan masyarakat ( planner of the future society ) . Dengan tanggung jawab ini pendidik memiliki tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi instruksioanal yang bertugas melaksanakan pengajaran 2) Fungsi edukasional yang bertugas mendidik peserta didik agar mencapai tujuan pendidikan , dan 3) Fungsi managerial yang bertugas memimpin dan mengelola proses pendidikan . Dari sini terlihat bahwa menjadi guru professional ternyata buka pekerjaan yang mudah . Sebab dengan tiga fungsi di atas , seorang pendidik , terutama dalam konsep islam , dituntut untuk memiliki kompetensi yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugasnya. Kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksankan profesi keguruannya. Kompetensi profesional dapat diartikan sebagai sebagai kemampuan dan dan kewenangan dalam menjalankan profesi keguruanya . Guru yang ahli dan terampil dalam melaksanakan profesiya dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan profesioanal . Kompetensi profesional merupakan kompetensi yang berkaitan langsung dengan ketrampilan mengajar , penguasaan materi pelajaran dan penggunaan metodologi pengajaran , kemampuan menyelenggarakan administrasi sekolah . Hal ini merupakan keahlian khusus yang hanya dimiliki oleh guru profesional yang telah menempuh pendidikan khusus keguruan . Menurut Uxer Usman seorang guru yang profesional harus memiliki kompetensi profesional yang diantaranya adalah 1) Menguasai landasan kependidikan yang meliputi : mengenal tujuan pendidikan , mengenal fungsi sekolah dalam serta ikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan b. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru , secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut : a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofis , psikologis , sosiologis , dan sebagainya . b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik . c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya . d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi . e. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat , media dan sumber belajar yang relevan f. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik . h. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik . Sedangkan secara lebih khusus , kompetensi profesional guru dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Memahami Standar Nasional Pendidikan , yang meliputi : (1) Standar isi (2) Standar proses , (3) Standar kompetensi lulusan (4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan (5) Standar sarana dan prasarana (6) Standar pengelolaan (7) Standar pembiayaan (8) Standar penilaian pendidikan b) Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , yang meliputi : (1) Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar ( SKKD ) (2) Mengembangkan Silabus (3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) (4) Melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik (5) Menilai hasil belajar (6) Menilai dan memperbaiki KTSP sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi , dan kemajuan zaman c) Menguasai materi standar , yang meliputi : (1) Menguasai bahan pembelajaran ( bidang studi ) (2) Menguasai bahan pendalaman ( pengayaan ). 3. Kompetensi Kepribadian a. Pengertian Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Ha ini dengan sendirinya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai luhur. Di Indonesia sikap pribadi yang dijiwai oleh filsafat Pancasila yang mengagungkan budaya bangsanya yang rela berkorban bagi kelestarian bangsa dan negaranya termasuk dalam kompetensi kepribadian guru. Dengan demikian pemahaman terhadap kompetensi kepribadian guru harus dimaknai sebagai suatu wujud sosok manusia yang utuh. Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi contoh dan teladan, serta membangkitkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu seorang guru dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya sebagai panutan dan ikutan orang-orang yang dipimpinnya. Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik. Dalam makna demikian, seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan satu gambaran dari kepribadian orang itu, asal dilakukan secara sadar. Dan perbuatan baik sering dikatakan bahwa seseorang itu mempunyai kepribadian baik atau berakhlak mulia. Sebaliknya, bila seseorang melakukan sikap dan perbuatan yang tidak baik menurut pandangan masyarakat, maka dikatakan orang itu tidak mempunyai kepribadian baik atau tidak berakhlak mulia. Kepribadian adalah unsur yang menentukan interaksi guru dengan siswa sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola, seluruh kehidupan adalah figur yang paripurna. Itulah kesan guru sebagai sosok ideal. Guru adalah mitrasiswa dalam kebaikan. Dengan guru yang baik maka siswa pun akan menjadi baik. Tidak ada seorang guru pun yang bermaksud menjerumuskan siswanya ke lembah kenistaan. Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang siswa, karena ia yang memberikan santapan rohani dan pendidikan akhlak, memberikan jalan kebenaran. Maka menghormati guru berarti menghormati siswa, menghargai guru berarti penghargaan terhadap anak-anak bangsa. Menurut Samani, Mukhlas (2008;6) secara rinci kompetensi kepribadian mencakup hal-hal sebagai berikut; a) berakhlak mulia, b) arif dan bijaksana, c) mantap, d) berwibawa, e) stabil, f) dewasa, g) jujur, h) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, i) secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, j) mau siap mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Menurut Djam’an Satori (2007;2.5) yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian ialah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpencar dalam perilaku sehari-hari. b. Peran Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian berperan menjadikan guru sebagai pembimbing, panutan, contoh, teladan, bagi siswa. Dengan kompetensi kepribadian yang dimilikinya maka guru bukan saja sebagai pendidik dan pengajar tapi juga sebagai tempat siswa dan masyarakat bercermin. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru harus “Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri handayani”. Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motivasi belajar siswa serta mendorong/memberikan motivasi dari belaang. Oleh karena itu seorang guru dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya sebagai panutan dan ikutan orang-orang yang dipimpinnya. Guru bukan hanya pengajar, pelatih dan pembimbing, tetapi juga sebagai cermin tempat subjek didik dapat berkaca. c. Ruang Lingkup Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian itu adalah hal yang bersifat universal, yang artinya harus dimliki guru dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu (pribadi) yang mennjang terhadap keberhasilan tugas guru yang diembannya. Kompetensi kepribadian guru enurut Sanusi (1991) mencakup halhal sebagai berikut. Pempilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseuruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya. Guru memiliki kelebihan ibandingkan yang lain. Oleh Karena itu perlu dikembangkan rasa prcaya pada diri sendiri dan tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi yang besar dalam bidang keguruan dan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya. Menjadi guru yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan, hal ini menuntut kesabaran dalam mencapainya. Guru diharapkan dapat sabar dalam arti tekun dan ulet melaksaakan proses pendidikan tidak langsung dapat dirasakan saat itu tetapi membutuhkan proses yang panjang. 4. Kompetensi Sosial a. Pengertian Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja di lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Peran yang dibawa guru dalam masyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan masyarakat terhadap guru pun berbeda dan ada kekhususan terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor pembangunan di daerah tempat guru tinggal. Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru antara lain; terampil berkomunikasi, bersikap simpatik, dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah, pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan, dan memahami dunia sekitarnya (lingkungan). Yang dimaksud dengan kompetensi sosial di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, pada pasal 28, ayat 3, ialah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul seacara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Menurut Achmad Sanusi (1991) mengungkapkan kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Guru profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada siswa, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya, dan menghargai serta mengembangkan dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki kemampuan berinteraksi sosial. b. Ruang Lingkup Kompetensi Sosial Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat tempat guru tinggal sehingga peranan dan cara guru berkomunikasi di masyarakat diharapkan memiliki karakteristik tersendiri yang sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan. Mengajar dan mendidik adalah tugas kemanusiaan manusia. Guru harus mempunyai kompetensi sosial karena guru adalah penceramah jaman. Menurut Djam’an Satori (2007), kompetensi sosial adalah sebagai berikut. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik. Bersikap simpatik. Dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan. Memahami dunia sekitarnya (lingkungan). Sedangkan menurut Mukhlas Samani (2008:6) yang dimaksud dengan kompetensi sosial ialah kemampuan individu sebagai bagian masyarakat yang mencakup kemampuan untuk; Berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku. Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan. Berdasarkan pengertian dan ruang lingkup kompetensi sosial seperti tersebut di atas maka inti dari pada kompetensi sosial itu adalah kemampuan guru melakukan interaksi sosial melalui komunikasi. Guru dituntut berkomunikasi dengan sesame guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar, dll. Jadi guru dituntut mengenal banyak kelompok sosial seperti kelompok bermain, kelompok kerjasama, alim ulama, pengajian, remaja, dll. Suatu interaksi sosial tidak mungkin berlangsung tanpa terjadinya kontak sosial (sosial contact) dan komunikasi. Apabila kita berbicara dengan seseorang, itu berarti ada kontak antara kita dengan orang itu. Berbicara itu bisa secara langsung, bisa melalui telepon, surat, radio, dan sebagainya. Dalam kehidupan keluarga di rumah, kontak sosial hamper selalu terjadi di antara sesame anggota keluarga. Kontak sosial dalam keluarga ini bisa terjadi antara seorang anggota dengan beberapa atau semua anggota keluarga yang lain, sebagaimana halnya antara seorang anggota masyarakat dengan beberapa atau banyak anggota masyarakat yang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat dapat juga dijumpai kontak antara kelompok yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain. Dalam arsitektur di Indonesia (Irawan Maryono dan L. Edison Silalahi, 1985) disebutkan bahwa ada empat bentuk interaksi sosial antara lain adalah; 1) 2) 3) 4) Kerja sama (co-operation), Persaingan (competition), Pertentangan, A komodasi. Co-operationadalah kerja sama antara individu atau antar kelompok manusia dalam masyarakat guna mencapai tujuan tertentu secara bersama-sama pula. Bentuk lain yang dapat digolongkan sebagai kerja sama antara lain adalah asimilasi dan alkulurasi di dalam kebudayaan. Asimilasi merupakan proses sosial atau proses masyarakat menuju satu perubahan yang positif karena adanya perpaduan budaya antar kelompok sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan alkulturasi adalah penggabungan dua unsur kebudayaan atau lebih menjadi kebudayaan baru namun unsur aslinya tidak hilang. Persainganialah salah satu bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh antar individu atau antar kelompok manusia dalam masyarakat. Interaksi sosial melalui proses pembelajaran sangat ditentukan oleh guru, siswa, segenap tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Pada pembicaraan antara guru dengan siswa atau dengan orang tua siswa mungkin saja terjadi secara timbale balik. Dalam interaksi sosial yang terpenting adalah membangun komunikasi, yaitu bahwa seseorang memberikan penafsiran pada perilaku orang lain, baik berwujud pembicaraan, gerak-gerik, ataupun sikap. Di dalam kelas berlangsung interaksi sosial; ada yang sifatnya bekerja sama (cooperation), persaingan (competition), pertentangan, akomodasi. Pertentangan dapat menjurus kepada bentrokan fisik. Sebagai guru, maka saudaa berusaha mendamaikan. Dan mereka pada akhirnya berdamai juga, tetapi perdamaian itu rupa-rupanya hanya penyelesaian yang diterima untuk sementara waktu saja. BAB III PEMBAHASAN A. Pembahasan Isi Buku Buku Utama 1. Pengertian Kompetensi Guru Pada buku ini dijelaskan dengan jelas apa yang dimaksud dengan kompetensi yakni Menurut Poewadarminta (2007:608), kompetensi berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau menrumuskan surau hal. Pengertian dasar kompetensi (Competency) yakni kemampuan atau kecakapan. Muhibin Syahb (1995:230), kompetensi berarti the state of being leglly competent or qualified yaitu keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut ketnetuan hokum. 2. Kompetensi Guru Kemudian menjelaskan pembagian jenis-jenis dari kompetensi guru itu apa-apa saja dan kemampuan yang harus dimiliki nya, sebagai berikut : 1. Kompetensi Pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimililki guru berkenaan dengan karakteristik perseta didik dilihat dari berbagai aspek seperti fisik, moral, social, kultural,emosional,dan intelektual 2. Kompetensi Profesional. Kompetensi professional adalah kemampuan yang harus dimliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. 3. Kompetensi Sosial Kemampuan sosial meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi,bekerja sama,bergaul simpatik,dan mempunyai jiwa yang menyenangkan. 4. Kompetensi kepribadian Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integrasi kepribadian seorang guru. 3. Prinsip-Prinsip Meningkatkan Kompetensi Guru 1. Prinsip-prinsip Umum Secara umum program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. 2. Satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna. 3. Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan guru yang berlangsung sepanjang hayat. 2. Prinsip-prinsip Khusus Secara khusus program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Ilmiah, materi keseluruhan dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kompetensi dan indikator harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 2. Relevan, rumusannya yang berorientasi pada tugas dan fungsi guru sebagai tenaga pendidik profesional yakni memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, dan profesional. 3. Sistematis, setiap komponen dalam kompetensi jabatan guru berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. Buku Pembanding 1. Jenis-Jenis Kompetensi Guru Guru sebagai seseorang yang berwenang untuk mengajar dan mendidik peserta didik harus memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik agar upaya dalam mengkondisikan lingkungan belajar dapat merubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik secara efektif dan efisien. Menurut Undang - undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , kompetensi adalah seperangkat pengetahuan , keterampilan , dan perilaku yang harus dimiliki , dihayati , dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi merupakan syarat yang harus dimiliki guru agar dapat melaksanakan tugas dengan profesional sehingga mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainya. Penguasaan kompetensi pedagogik disertai dengan professional akan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik . Menurut Slamet PH kompetensi pedagogik terdiri dari Kompetensi 1. Berkontribusi dalam pengembangan KTSP yang yang terkait dengan mata pelajaran yang dikerjakan, 2. Mengembangkan silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, 3. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) berdasarkan silabus yang telah dikembangkan Hal - hal yang meliputi Kompetensi Pedagogik Berkaitan dengan penilaian kinerja guru, terdapat tujuh aspek yang berkenaan dengan penguasaan kompetensi pedagogik, diantaranya : 1. Kemampuan mengelola pembelajaran Secara pedagogis, kompetensi guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius . Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial , yaitu perencanaan , pelaksanaan , pengendalian. 2. Pemahaman Terhadap Peserta Didik Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif . 3. Perancangan Pembelajaran Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran . Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. 2. Kompetensi Profesional Profesional Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (W.js Poerwadarminto) yang dikutip dari buku E. Mulyasa , kompetensi berarti ( kewenangan ) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal . Pengertian dasar kompetensi ( competency ) yakni kemampuan atau kecakapan . Kata " profesional " berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang memiliki keahlian seperti guru , dokter , hakim , dan sebagainya . Dengan kata lain , pekerjaan bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain. merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip prinsip sebagai berikut : 1. Memiliki bakat , minat , panggilan jiwa , dan idealisme 2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan , keimanan , ketakwaan , dan akhlak mulia 3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru , secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut : 1. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofis , psikologis , sosiologis , dan sebagainya . 2. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik . 3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya . 3. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari. Ha ini dengan sendirinya berkaitan erat dengan falsafah hidup yang mengharapkan guru menjadi model manusia yang memiliki nilai-nilai luhur. Di Indonesia sikap pribadi yang dijiwai oleh filsafat Pancasila yang mengagungkan budaya bangsanya yang rela berkorban bagi kelestarian bangsa dan negaranya termasuk dalam kompetensi kepribadian guru. Dengan demikian pemahaman terhadap kompetensi kepribadian guru harus dimaknai sebagai suatu wujud sosok manusia yang utuh. Peran Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian berperan menjadikan guru sebagai pembimbing, panutan, contoh, teladan, bagi siswa. Dengan kompetensi kepribadian yang dimilikinya maka guru bukan saja sebagai pendidik dan pengajar tapi juga sebagai tempat siswa dan masyarakat bercermin. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru harus “Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri handayani”. Ruang Lingkup Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian itu adalah hal yang bersifat universal, yang artinya harus dimliki guru dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu (pribadi) yang mennjang terhadap keberhasilan tugas guru yang diembannya. Kompetensi kepribadian guru enurut Sanusi (1991) mencakup hal-hal sebagai berikut. Pempilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseuruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya. Guru memiliki kelebihan ibandingkan yang lain. Oleh Karena itu perlu dikembangkan rasa prcaya pada diri sendiri dan tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi yang besar dalam bidang keguruan dan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya. 4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja di lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Peran yang dibawa guru dalam masyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan masyarakat terhadap guru pun berbeda dan ada kekhususan terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor pembangunan di daerah tempat guru tinggal. Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru antara lain; terampil berkomunikasi, bersikap simpatik, dapat bekerja sama dengan Dewan Pendidikan/Komite Sekolah, pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan, dan memahami dunia sekitarnya (lingkungan). Ruang Lingkup Kompetensi Sosial Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat tempat guru tinggal sehingga peranan dan cara guru berkomunikasi di masyarakat diharapkan memiliki karakteristik tersendiri yang sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan. Mengajar dan mendidik adalah tugas kemanusiaan manusia. Guru harus mempunyai kompetensi sosial karena guru adalah penceramah jaman. B. Kelebihan dan kekurangan buku Buku Utama 1. Dilihat dari aspek tampilan buku : Dari tampilan buku cukup rapi covernya bisa di tebak bahwa ia menggambarkan seseorang yang akan memotivasi dirinya dengan membaca sebuah buku yang diciptakannya 2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis adalah: Dari tata letak point-point yang ingin disampaikan sudah cukup jelas tertata rapi dan untuk font penulisan juga pas pada dasar buku-buku yang kita selalu baca 3. Dari aspek isi buku : Dari isi buku, buku ini sudah bisa cukup dibilangkan layak dikarenakan penyampainnya 4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah : Dan dari bahasa yang ada di buku sudah cukup jelas adanya Buku Pembanding 1. Dilihat dari aspek tampilan buku : Dari tampilan buku cukup rapi hanya saja covernya kurang menarik menurut kelompok kami 2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis adalah: Dari tata letak point-point yang ingin tidak disampaikan dengan jelas dan untuk font penulisan juga pas pada dasar buku-buku yang kita selalu baca 3. Dari aspek isi buku : Dari isi buku, buku ini sudah bisa cukup dibilangkan layak dikarenakan penyampainnya 4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah : Dan dari bahasa yang ada di buku sudah cukup jelas adanya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Menurut Poewadarminta (2007:608), kompetensi berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau menrumuskan surau hal. Pengertian dasar kompetensi (Competency) yakni kemampuan atau kecakapan. Muhibin Syahb (1995:230), kompetensi berarti the state of being leglly competent or qualified yaitu keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut ketnetuan hokum. Kemudian menjelaskan pembagian jenis-jenis dari kompetensi guru itu apa-apa saja dan kemampuan yang harus dimiliki nya, sebagai berikut : 1. Kompetensi Pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimililki guru berkenaan dengan karakteristik perseta didik dilihat dari berbagai aspek seperti fisik, moral, social, kultural,emosional,dan intelektual 2. Kompetensi Profesional. Kompetensi professional adalah kemampuan yang harus dimliki guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. 3. Kompetensi Sosial Kemampuan sosial meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi,bekerja sama,bergaul simpatik,dan mempunyai jiwa yang menyenangkan. 4. Kompetensi kepribadian Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integrasi kepribadian seorang guru. B. Rekomendasi Setiap buku yang telah diciptakan ada baiknya jika yang disampaikan terperinti ke dalam misalkan pengertiannya, menurut oara ahliny, asal usulnya dan lainnya. Tidak hanya sekedar saja memaparkan materi yang ada. Kemudian Kita sebagai calon pendidik Agar lebih memahami kompetensi kompetensi yg menjadi dasar dari mengajar. DAFTAR PUSTAKA Iwan Wijaya. (2018). Professional Teacher. Jawa Barat : CV Jejak. Riswadi. (2019). Kompetensi Profesional Guru. Jawa Timur : Uwais Inspirasi Indonesia. LAMPIRAN: Buku Pembanding 1. Cover 2. Halaman judul 3. Halaman penerbit 4. Kata Pengantar Tidak Terlihat 5. Daftar isi 6. Biografi Penulis Tidak Ada Buku Pembanding 1. Cover 2. Halaman judul 3. Halaman penerbit 4. Kata Pengantar Tidak Terlihat 5. Daftar isi Tidak Terlihat 6. Biografi Penulis Tidak Ada