PROSEDUR K3 Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 1 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA A. LEMBAR PERSETUJUAN Disiapkan Oleh : Departemen Nama Diperiksa Oleh : Team P2K3 MR Cecep Suyanto Imam Hidayat 26 Maret 2018 26 Maret 2018 Disahkan Oleh : Direktur Utama Deny R.Dharmayadi Tanda Tangan Tanggal 26 Maret 2018 B. Distribusi (Penerima Dokumen) No. ORGANISASI STATUS 1. Pengendalian Dokumen 2. Direktur Utama Terkendali 3. Wakil Direktur Terkendali 4. Management Representative ( MR ) Terkendali 5. Manager Administrasi dan Keuangan ( MAK ) Terkendali 6. Manager Umum dan Marketing ( MUM ) Terkendali 7. Manager Engineering ( Eng ) Terkendali 8. Manager Project (MP ) Terkendali 9. Manager Procurement ( Log ) Terkendali 10. Team P2K3 Original Terkendali PROSEDUR K3 Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 2 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA C. DAFTAR ISI Bagian Judul Halaman A Lembar Persetujuan 1 B Lembar Distribusi Dokumen 2 C Daftar Isi 3 D Riwayat Perubahan 4 1 Tujuan 5 2 Ruang Lingkup 5 3 Referensi 5 4 Definisi 5 5 Tanggungjawab 6 6 Prosedur 7 7 Formulir 8 8 Lampiran / Dokumen Terkait 8 9 Lampiran 8.1 Tabel Panduan Penilaian risiko 9 10 Lampiran 8.2. Tabel Tingkat Risiko VS Tindakan Pengendalian 10 PROSEDUR K3 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 3 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 D. RIWAYAT PERUBAHAN No. Revisi Tanggal Uraian Perubahan 1 00 26 Maret 2018 Belum ada (terbit pertama) Alasan Perubahan PROSEDUR K3 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 4 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 1. TUJUAN 1.1. Memberikan panduan dalam melakukan identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko ditempat kerja. 1.2. Agar semua potensi bahaya dan risiko ditempat kerja dapat diidentifikasi, dinilai serta dilakukan upaya pengendalian agar tidak membahayakan bagi pekerja yang melakukan proses pekerjaannya. 1.3. Menetapkan tujuan, sasaran dan program peningkatan kinerja keselamatan dan kesehatan kerjadari hasil identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko 2. RUANG LINGKUP 2.1. Prosedur ini meliputi kegiatan identifikasi, penilaian / evaluasi risiko, pengendalian / mitigasi risiko serta peninjauan atau pengkajian risiko secara rutin 2.2. Mencakup seluruh aktivitas yang menjadi tanggung jawab PT. SANGKAN JAYA termasuk kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga (Subkontraktor, Supplier dan pihak lainnya yang bekerja atas nama perusahaan) 3. REFERENSI 3.1. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Elemen 2.1 tentang Rencana Strategi K3 3.2. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Elemen 6.1 tentang Sistem Kerja 3.3. Pedoman / Manual K3 PT. SANGKAN JAYA. 4. DEFINISI 4.1. Potensi Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau menyebabkan sakit atau kombinasi dari keduanya 4.2. Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan tingkat keparahan, yang dapat mengakibatkan cidera atau sakit yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut. PROSEDUR K3 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 5 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 4.3. Identifikasi bahaya adalah Suatu proses untuk mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari suatu proses atau kegiatan dan menentukan karakteristiknya 4.4. Penilaian Risiko adalah suatu proses evaluasi terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang diakibatkan adanya potensi bahaya dengan memperhatikan kecukupan pengendalian yang dimiliki dan menentukan apakah risikonya dapat diterima atau tidak. Penilaian risiko dilakukan dengan menggunakan parameter kombinasi antara kemungkinan / paparan kejadian bahaya dengan tingkat keparahan / dampak yang dihasilkan. 4.5. Pengendalian risiko adalah langkah pengendalian untuk menurunkan tingkat risiko/bahaya-nya menuju ke titik yang as low as reasonable and practiceable (alarp). Pengendalian risiko, menurut hierarki, adalah : Eliminasi (menghilangkan) bahaya Substitusi (mengganti) misalnya peralatan atau material yang berbahaya / berisiko Rekayasa Engineering misalnya dengan menambahkan guarding atau penutup atau modifikasi lainnya Pengendalian secara Administrasi misalnya pengawasan, pelatihan, rotasi Alat Pelindung Diri (APD) 4.6. Kondisi Operasi : 4.6.1. Rutin adalah merupakan aktifitas yang dilakukan secara rutin dalam kurun waktu tertentu seperti kegiatan produksi, kegiatan pemeliharaan peralatan terjadwal dan lain sebagainya 4.6.2. Non Rutin adalah merupakan aktifitas yang dilakukan tidak secara rutin dalam kurun waktu tertentu seperti kegiatan cleaning peralatan atau fasilitas, modifikasi proses sementara, kegiatan pemeliharaan yang tidak terjadwal, kunjungan ke area produksi dan lain sebagainya. PROSEDUR K3 Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 6 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA 4.7. ALARP : As Low As Reasonable & Practiceable adalah pengendalian untuk menurunkan tingkat risikonya menuju ke titik yang dapat diterima. 5. TANGGUNG JAWAB 5.1. Manager Operasi & Implementasi System Masing-Masing Bidang 5.1.1. Mengidentifikasi potensi bahaya, menilai dan melakukan upaya pen- gendalian risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bidang / sub bidang masing-masing 5.1.2. Melakukan review terhadap proses identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dibidang / sub bidang masing-masing jika terdapat perubahan proses, metode kerja, mesin / peralatan, material minimal 1 tahun sekali jika tidak terdapat perubahan 5.1.3. Menerapkan prosedur yang berlaku saat bekerja di bidang / sub bidang masing-masing yang berhubungan dengan sumber bahaya 5.2. Manager Representative 5.2.1. Mengkoordinasikan pelatihan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko kepada seluruh bidang yang bekerja pada area atau tempat kerja yang berhubungan dengan sumber bahaya. 5.2.2. Melakukan review hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko masing-masing bidang / sub bidang dan melakukan revisi apabila diperlukan 5.3. Perencana Program K3 & Lingkungan 5.3.1. Melakukan pelatihan / sosialisasi prosedur identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko bersama-sama dengan Tim P2K3 lainnya. 5.3.2. Memantau pelaksanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko agar dapat berjalan dengan baik PROSEDUR K3 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 7 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 5.3.3. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait bila terjadi kendala penerapan identifikasi risiko, penilaian dan pengendalian risiko. 5.4. Tim P2K3 5.4.1. Membantu pelaksanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko pada bidang / sub bidang yang diwakili 5.4.2. Membantu pelaksanaan sosialisasi / pelatihan prosedur identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko yang dilakukan oleh penanggung jawab K3 sub bidang PPK 5.5. General Manager Memastikan prosedur yang berlaku diimplementasikan dengan efektif 6. PROSEDUR 6.1. Setiap Manager Operasi & Implementasi System masing-masing bidang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi semua aspek kegiatan/ proses kerja yang memiliki dampak K3 serta di tempat kerja dan cakupan tanggung jawab bidang / sub bidang masing-masing. 6.2. Isi form Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko dengan cara sebagai berikut : 6.2.1. Tentukan lokasi, aktifitas / proses serta detail aktifitas / proses, yang akan diidentifikasi. 6.2.2. Tentukan aktivitas atau jenis pekerjaan apa saja yang dilakukan pada lokasi tersebut 6.2.3. Uraikan langkah-langkah pekerjaan yang sedang dilakukan identifikasi di kolom aktivitas atau jenis pekerjaan. 6.2.4. Isilah pada kolom kondisi operasi berdasarkan definisi rutin / non rutin sesuai point 4.6 PROSEDUR K3 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 8 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 6.2.5. Isilah pada kolom potensi bahaya sesuai dengan kemungkinan terjadinya bahaya yang akan dan atau terjadi pada saat melakukan pekerjaan tersebut 6.2.6. Isilah pada kolom penilaian risiko yang terdiri dari probabilitas (Kemungkinan terjadi), Severitas (keparahan) berdasarkan “Panduan Penentuan Nilai Resiko” yang terdapat pada Lampiran 1 Prosedur 6.2.7. Isilah pada kolom pengendalian berdasarkan “Tabel Tingkat Pengendalian Risiko vs Tindakan Pengendalian” yang terdapat pada Lampiran 2 Prosedur dan disesuaikan dengan nilai risiko yang dihasilkan. 6.3. Proses Penilaian Risiko menggunakan Panduan Penentuan Nilai Risiko dan dituangkan dalam Form Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko. 6.4. Kriteria tingkat risiko K3 ditentukan berdasarkan scoring penilaian risiko sebagai berikut: 6.4.1. Risiko yang tidak bisa diterima (Un Acceptable Risk) Risiko yang tidak bisa diterima adalah Risiko yang masuk dalam kategori Medium Risk ( 4-9) yang berwarna kuning dan High Risk (10-25) yang berwarna merah pada Tabel Tingkat Penilaian Risiko VS Tindakan Pengendalian pada Lampiran C 6.4.2. Risiko yang bisa diterima (Acceptable Risk) 6.5. Hasil scoring penilaian risiko dengan kategori yang tidak bisa diterima akan dibawa ke dalam pertemuan P2K3 untuk dibahas dan dipertimbangkan menjadi program K3 Jika risiko tidakbisa diterima setelah dilakukan pengendalian risiko maka akan dilakukan proses penilaian risiko kembali sehingga didapat penilaian dibawah moderate/ ALARP 6.6. Hasil tindakan perbaikan yang dilaksanakan dilaporkan setiap 1 bulan sekali dalam pertemuan P2K3 PROSEDUR K3 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 9 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 7. Proses Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko direview minimal 1 tahun sekali atau pada saat terjadi perubahan proses maupun perubahan material yang digunakan 8. FORMULIR 8.1. Formulir Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko (FOR-SMK3-SJ-01) 9. LAMPIRAN / DOKUMEN TERKAIT 9.1.Tabel Panduan Penilaian Risiko 9.2. Tabel Kategori Risiko Versus Tindakan Pengendaliannya LAMPIRAN 8.1. TABEL PANDUAN PENILAIAN RISIKO PROBABILITAS SEVERITAS Very Low (1) Low (2) Medium ( 3) High (4) Sangat Jarang Terjadi (Belum tentu terjadi dalam 5 tahun) Jarang (Kurang dari 2 kali setahun) Frekwensi Sedang (Bisa terjadi 26 kali setahun) Frekwensi Tinggi (Bisa terjadi tiap bulan) Very High (5) Frekwensi Sangat Tinggi (Bisa terjadi tiap minggu) 1L 2L 3L 4M 5M 2L 4M 5M 8M 10H Very Low (1) Cidera ringan (First Aid Case) / Sakit ringan Kerusakan fasilitas < Rp. 30,000,000.00 Low (2) Cidera sedang atau Medical Treatmant Injury / Sakit sedang Kerusakan fasilitas Rp. 30,000,000.00 s/d Rp. PROSEDUR K3 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 10 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 100,000,000.00 Medium (3) Cidera Berat yang mengakibatkan Loss Time Accident (LTA) / Sakit Berat Kerusakan fasilitas Rp. 101,000,000.00 s/d Rp. 500,000,000.00 3L 5M 9M 12H 15H High (4) Cacat permanen Kerusakan fasilitas atau kerugian Rp.501,000,000.00 s/d Rp. 1,000,000,000.00 4M 8M 12H 16H 20H Very High ( 5) Kematian satu orang / lebih Kerusakan fasilitas atau kerugian > Rp. 1,000,000,000.00 5M 10H 15H 20H 25H LAMPIRAN 8.2. TABEL TINGKAT RESIKO VS TINDAKAN PENGENDALIAN Nilai Risiko Tingkat Risiko Jenis Risiko 1–3 L Risiko Rendah 4–9 M Risiko Menengah Rekomendasi Tindakan Pengendalian Dapat diterima; namun tetap perlu untuk melihat apakah risiko dapat dikurangi lebih lanjut Dapat dinyatakan aman cukup dikendalikan dengan prosedur rutin dan dipantau Pekerjaan hanya dapat dilanjutkan dengan persetujuan Manager / Deputy Manager yang terkait setelah berkonsultasi dengan personil khusus dan tim penilai. Bila memungkinkan, pekerjaan harus didefinisikan dengan memperhitungkan bahaya yang ada atau risiko harus dikurangi lebih lanjut sebelum memulai pekerjaan PROSEDUR K3 IDENTIFIKASI BAHAYA PT. SANGKAN JAYA 10 – 25 H Risiko Tinggi Dokumen Halaman PRO-SMK3-SJ-01 11 dari 11 Tanggal No. Revisi 26 Maret 2018 00 Dilakukan Mitigasi sesuai dengan hirarki Pengendalian. Pelaksanaan pekerjaan harus mendapatkan persetujuan Manager Terkait atau yang setingkat dan diverifikasi oleh Koordinator K3 / Tim P2K3 Pekerjaan tidak dilanjutkan, perlu diperbaiki atau pengendalian lebih lanjut untuk mengurangi risiko. Pengendalian harus ditujukan untuk kecukupan sebelum memulai pekerjaan Dilakukan Mitigasi sesuai dengan hirarki Pengendalian. Pelaksanaan pekerjaan harus mendapatkan persetujuan General Manager Terkait