Uploaded by User100709

uan2xt1593518010

advertisement
i
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPS MODEL NESTED
Penyusun:
Nama
: Wimpi Afinsa Mutaalim
NPM
: 1513034005
P.S.
: Pendidikan Geografi
Mata Kuliah
: IPS Terpadu
Dosen Pengampu
: Dr. Pargito, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji syukur senantiasa selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran
di dunia dan akhirat sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Implementasi Pembelajaran IPS Model Nested”.
Makalah ini disusun dengan segala kemampuan dan semaksimal mungkin
guna memenuhi tugas mata kuliah IPS Terpadu, juga sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi.. Namun, penulis mohon maaf apabila bahwa dalam
penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
BAB I.......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2.
Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3.
Tujuan............................................................................................. 2
BAB II......................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1.
Konsep dan Teori Pembelajaran Model Nested.......................................3
2.2.
Ciri-ciri atau Karakterisitik Pembelajaran Model Nested..........................4
2.3.
Tujuan Pembelajaran Model Nested......................................................6
2.4.
Langkah-Langkah Pemebelajaran Model Nested.....................................6
2.5.
Implementasi Pembelajaran IPS model Nested.......................................8
2.6.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Model Nested........................12
BAB III...................................................................................................... 14
PENUTUP.................................................................................................. 14
3.1.
Kesimpulan.................................................................................... 14
3.2.
Saran............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan terdapat istilah pembelajaran terpadu. Yang mana
pembelajaran terpadu itu sangat membantu Guru. Akan Tetapi banyak guru terutama
pada guru IPS yang tidak memahami dan mengetahui maksud dari pembelajaran
terpadu. Pembelajaran terpadu sendiri terdiri dari beberapa model.
Model pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran
yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali
dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik bermakna dan
otentik. Setiap model dalam pembelajaran terpadu tidak mudah untuk dicari
kelebihan maupun kekuranganya. Itu bisa saja disebabkan karena tingkat pemahaman
guru yang kurang luas atau terbatas tentang pengertian atau inti dari tiap-tiap model.
Bintek, Dirjen Mandikdasmen (Sugiharsono, 2009, pp.4-5), Model pembelajaran IPS
terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk
diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai tingkat Sekolah Dasar sampai
Sekolah Menengah Atas. Disamping itu pembelajaran terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara
holistik dan otentik.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, ketrampilan, topik, dan unit tematiknya
terdapat 10 model merencanakan pembelajaran terpadu yang salah satunya adalah
Model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested). Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan dibahas tentang pembelajaran terpadu model Nested (tersarang) dan
2
juga implementasi pembelajaran terpadu khususnya dalam pembelajarn IPS pada
jenjang sekolah dasar.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian dari pembelajaran terpadu model Nested ?
b. Apa saja ciri-ciri atau karakteristik pembelajaran terpadu model Nested ?
c. Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan pembelajaran terpadu model
Nested ?
d. Bagaimana Impelementasi pembelajaran IPS model Nested ?
e. Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model Nested ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Memahami apa yang dimaksud pembelajaran terpadu model Nested.
b. Mengetahui ciri-ciri atau karakteristik pembelajaran terpadu model Nested.
c. Mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan pembelajaran terpadu model
Nested.
d. Mengetahui bagaimana Impelementasi pembelejaran IPS model Nested.
e. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model Nested.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep dan Teori Pembelajaran Model Nested
Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya
adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan
keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model
ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada kemudian dilengkapi
dengan aspek keterampilan lain. model ini dapat digunakan bila guru mempunyai
tujuan selain menanamkan konsep suatu materi tetapi juga aspek keterampilan
lainnya menjadi suatu kesatuan. Dengan menggabungkan atau merangkaikan
kemampuan-kemampuan tertentu pada ketiga cakupan tersebut akan lebih mudah
mengintegrasikan konsep-konsep dan sikap melalui aktivitas yang telah terstruktur.
Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berfikir (thingking skill),
keterampilan social (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill)
Fogarty (1991: 23),
Menurut ( Udin Syaefudin Sa’ud, 2006 : 32 ) model Nested merupakan pemaduan
berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan
pembelajaran. Misalnya pada satuan jam tertentu seorang guru memfokuskan
kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan
dengan saran pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya
berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat
ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan
keterampilan tersebut keseluruhanya tidak harus dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran. Keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis
4
dalam hal ini disikapi sebagai bentuk ketrampilan yang tergarap saat siswa memakai
kata-kata, membuat ungkapan dan mengarang puisi.
2.2. Ciri-ciri atau Karakterisitik Pembelajaran Model Nested
Menurut Depdikbud (1996:3) pembelajaran terpadu model nested sebagai suatu
proses mempunyai beberapa ciri-ciri atau karakteristik, yaitu:
2.2.1. Holistic
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena
dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi
lebih arif dan bijaksana di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang
ada di depan mereka
2.2.2. Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang
dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar
konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan
berdampak kepada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Siswa mampu
menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang
muncul di dalam kehidupannya.
2.2.3. Otentik
Pembelajaran terpadu juga memungkinkan siswa memahami secara langsung
prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara
langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar
pemberitahuan guru. Informasi dan pengetauhuan yang diperoleh sifatnya
menjadi lebih otentik. Misalnya, hokum pemantulan cahaya diperoleh siswa
melalui kegiatan eksperimen. Guru lebih banyak bersifat sebagai fasilitator
dan katalisator, sedang siswa bertindak sebagai actor pencari informasi dan
pengetahuan. Guru memberikan bimbingan kearah mana yang dilalui dan
memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.
5
2.2.4. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik
secara fisik, mental, intelektual, maupun emosianal guna tercapainya hasil
belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan
kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar.
Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan beberapa keterampilan
dalam
suatu
proses
pembelajaran.
Selain
mempunyai
sifat
luwes,
pembelajaran terpadu memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak.
Sedangkan menurut Trianto, Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk
sebuah kegiatan awal. Seperti yang dicontohkan Fogarty (1991:28) untuk jenis mata
pelajaran sosial dan bahasa dapat dipadukan keterampilan berpikir (thingking skill)
dengan keterampilan sosial (social skill). Sedangkan untuk pelajaran sains dan
matematika dapat dipadukan keterampilan berfikir (thingking skill) dan keterampilan
mengorganisir (organizing skill) (2012: 45).
Sub-sub keterampilan yang dapat dilakukan melalui model nested yang dikutip oleh
Trianto dalam Model Pembelajaran Terpadu dari Forgaty dapat dilihatkan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 2.2 Unsur-unsur keterampilan berpikir, sosial dan keterampilan mengorganisasi
Thinking Skill
Prediction
Social Skill
Attentive listening
Organizing Skill
Web
Inference
Clarifying
Venn diagram
Hypothesize
Paraphrasing
Flow chart
Canmpare / contrast
Encouraging
Cause – effect circle
Classify
Accepting ideas
Agree / disagree chart
Generalize
Disagreeing
Grid / matrix
Prioritize
Concensus seeking
Concept map
Evaluate
Summarizing
Fish bone
6
ramalan
kesimpulan
mengadakan hipotesa
Canmpare / kontras
menggolongkan
menyamaratakan
Prioritaskan
mengevaluasi
mendengarkan penuh
perhatian
klarifikasi
parafrase
mendorong
ide menerima
Tidak setuju
konsensus mencari
meringkas
jaringan
diagram Venn
bagan alir
Penyebab – lingkaran
efek
Setuju / tidak setuju
grafik
Grid / matriks
konsep peta
ikan tulang
2.3. Tujuan Pembelajaran Model Nested
Pembelajaran terpadu model nested mempunyai tujuan yaitu mengutamakan siswa
dalam keterampilan berpikir, keterampilan sosial, dan keterampilan mengorganisir.
Dengan memadukan keterampilan-keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu
mata pelajaran, pembelajaran akan semakin berkembang dan diperkaya dengan
menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa.
Selain itu, pembelajaran model nested juga memberikan perhatian pada berbagai
bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu
sehingga guru dapat memadukan kurikulum secara luas.
2.4. Langkah-Langkah Pemebelajaran Model Nested
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang)
mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi
tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
2.4.1. Tahap Perencanaan
a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan.
Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk kegiatan awal. Seperti
contoh yang diberikan Fogary (1991:28) untuk jenis mata pelajaran sosial
dan bahasa dapt dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan
7
sosial. Sedangkan untuk mata pelajaran sains dan matematika dapat
dipadukan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisir.
b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator.
Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub keterampilan
dari masing-masing keterampilan yang dapat diintegrasikan dalam suatu
unit pembelajaran.
c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan
Secara umum katerampilan-keterampilan yang harus dikuasai ada tiga,
yaitu: (1) keterampilan berpikir, (2) keterampilan sosial, dan (3)
keterampilan mengorganisasi.
d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator)
Berdasarkan kompetensi dasar dan sub kterampilan yang telah dipilih
dirumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator). Setiap indikator
dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan tujuan pembelajaran khusus
(indicator) yang meliputi; audience, baehaviour, condition dan degree.
e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk mengintegrasikan setiap
sub keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
2.4.2. Tahap Pelaksanaan
Dalam Depdiknas (1996:6), prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu,
meliputi :
a. Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi dalam
kegiatan pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran
memungkinkan siswa menjadi pelajar mandiri
b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap
tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok
c. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam proses perencanaan.
8
Tahap
pelaksanaan
pembelajaran
mengikuti
skenario
langkah-langkah
pembelajaran, menurut Muchlas (2002:7), tidak ada model pembelajaran
tunggal yang cocok untuk suatu topic dalam pembelajaran terpadu. Artinya
dalam satu tatap muka dipadukan beberapa model pembelajaran. Oleh karena
itu, guru harus memahami model-model pebelajaran terpadu dengan baik.
2.4.3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaaluasi hasil
pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Depdiknas (1996:6) hendaknya
memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di
samping bentuk evaluasi lainnya.
b. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang
telah dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan
dicapai.
2.5. Implementasi Pembelajaran IPS model Nested
Model nested di sekolah dasar dapat diterapkan khususnya di kelas tinggi (kelas 3
sampai kelas 6) Sekolah dasar, yang sudah pasti semuanya disesuaikan dengan
tingkat perkembangan pemahaman siswa. Dalam implementasinya, diawali dengan
menentukan konten yang ingin dicapai dalam satu mata pelajaran dan jenis
keterampilan yang dipadukan. Dengan menggunakan pokok bahasan / sub pokok
bahasan sebagai bingkai untuk menyarang keterampilan, konsep dan perilaku yang
diharapkan tercapai.
Kemudian menentukan keterampilan-keterampilan lain yang akan dikembangkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setelah hal ini dilakukan maka ditentukan
langkah-langkah pembelajaran yang diperlukan sebagai strategi pembelajaran dengan
mengintegrasikan setiap keterampilan yang akan dikembangkan. Oleh karena itu,
guru harus menyusun langkah-langkah pembelajaran secara sistematis sehingga
9
pembelajaran terpadu yang diterapkan tidak membingungkan peserta didik ketika
belajar di sekolah.
Dalam implementasinya perlu adanya Rencana pelaksanaan Pembalajaran (RPP).
Berikut ini adalah contoh RPP pembelajaran terpadu model nested pada mata
pelajaran IPS di Sekolah Dasar kelas 3 :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Pembelajaran Terpadu
: Model Nested
Kelas / semester
: III / I
Satuan Pendidikan
: SD N Langit
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Tema
: Lingkungan
I. Diagram Pembelajaran Terpadu Model Nested
Keterangan:
1. Tema
: Lingkungan
2. Organization skill
: Membuat peta konsep tentang lingkungan
3. Social skill
: Mendengarkan, menyimak.
4. Thinking skill
: Mengklisifikasikan, membandingkan, menyimpulkan.
II. Standar Kompetensi
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama disekitar rumah dan
sekolah.
III. Kompetensi Dasar
1.1.
Menceritakan lingkungan alam dan melaksanakan kerjasama
disekitar rumah dan sekolah
IV. Indikator
1.1.1. Menjelaskan pengertian lingkungan alam dan lingkungan buatan.
1.1.2. Menjelaskan cara memelihara lingkungan alam
1.1.3. Mengklasifikasikan lingkungan alam dan buatan.
10
1.1.4. Membandingkan lingkungan alam yang terawat dan tidak terawat
1.1.5. Membandingkan lingkungan buatan yang terwat dan tidak terawat
V. Tujuan Pembelajaran
 Melalui pengamatan, siswa dapat memahami lingkungan alam dan lingkungan
buatan
 Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan lingkungan alam dan buatan
 Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan cara memelihara
lingkungan alam dan lingkungan buatan
 Melalui pengamatan, siswa dapat membandingkan lingkungan alam dan
lingkungan buatan yang terawatt dan tidak terawat .
VI. Materi Ajar
Lingkungan sekitar :
1. Sekitar Sekolah
2. Sekitar Rumah
VII. Metode, Pendekatan, Model Pembelajaran
 Metode
: Demonstrasi, ceramah, tanya jawab, penugasan.
 Pendekatan
: Tematik
 Model pembelajaran
: Nested
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan ( +10menit)
a. Guru mengajak siswa berdoa bersama
b. Guru mengabsensi siswa
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok bahasan yang
akan dipelajari
2. Kegiatan inti ( +50menit)
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajiakan materi pembelajaran
c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
d. Guru menjelaskan tentang lingkungan alam dan buatan
11
e. Siswa mendengarkan dan menyimak guru menceritakan lingkungan alam
dan buatan. (sosial skill = mendengarkan, menyimak)
f. Guru mengajak siswa untuk mengamati lingkungan sekolah.
g. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menuliskan hasil pengamatan
lingkungan alam dan buatan yang ada di sekitar sekolah.
h. Siswa mengamati lingkungan sekolah sambil menulis hasil pengamatannya.
i. Setelah selesai mengamati, guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan
hasil pengamatannya di lingkungan sekolah. (organization skill: Setuju /
tidak setuju )
j. Siswa berdiskusi dengan kelompok. Lalu mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan kelas. (thinking Skill: menyimpulkan)
k. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik.
l. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi lingkungan alam dan
buatan yang ada di sekitar rumah.
3. Penutupan ( +10menit)
a. Guru dan siswa membuat kesimpulan materi yang baru saja dipelajari.
b. Guru memberikan pesan moral kepada siswa.
c. Guru mengajak siswa berdoa.
IX. Sumber dan Media
1. Buku IPS kelas 3
2. Gambar/foto lingkungan sekitar.
3. Gambar lingkungan alam dan buatan
X. Evaluasi
Prosedur
: tes proses dan tes akhir
Jenis tes
: tes proses dan hasil
Bentuk tes
: tes uraian
Butir-butir soal :
4. Jelaskan pengertian lingkungan!
12
5. Sebutkan lingkungan alam yang ada di sekitar rumah dan sekolahmu!
6. Sebutkan lingkungan buatan yang ada disekitar rumah dan sekolahmu!
7. Bagaimana cara merawat lingkungan agar bersih, dan sehat?
2.6. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Model Nested
Dengan mengumpulkan (nesting) dan mengelompokkan (clustering) sejumlah tujuan
dalam pengalaman belajar, belajar siswa diperkaya dan ditingkatkan. Biasanya,
pemusatan pada isi, strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide-ide yang secara
tidak sengaja juga ditemukan. Pada hari-hari yang terlalu padat, kurikulum yang
menumpuk, serta jadwal yang ketat, guru yang berpengalaman dapat mencari latihanlatihan yang tepat yang dapat menjadi kegiatan belajar dalam bidang yang beragam.
Beruikut ini adalah kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model nested:
2.6.1. Kelebihan
Kelebihan pembelajaran terpadu model Nested yaitu :
a. Guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran
satu mata pelajaran.
b. Pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan
mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa.
c. Pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan memfokuskan pada isi
pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan.
d. Memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga
tidak memerlukan penambahan waktu sehingga guru dapat memadukan
kurikulum secara luas.
2.6.2. Kekurangan
Kekurangan pembelajaran terpadu model nested adalah pada Perencanaan
pembelajaran yang tidak matang, akan berdampak pada peserta didik karena
prioritas pembelajaran menjadi kabur karena peserta didik diarahkan melakukan
beberapa tugas belajar sekaligus.
13
Kelemahan model ini adalah dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara
tergesa-gesa dan kurang cermat maka penggabungan beberapa materi dan aspek
keterampilan dapat mengacaukan pola pikir siswa. Pada mulanya tujuan utama
pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi akhirnya bergeser prioritasnya
pada keterampilan. Model nested ini muncul dari kealamiahannya. Dengan
mengumpulkan dua, tiga, atau empat target belajar dalam satu latihan mungkin
membingungkan siswa jika pengumpulan ini tidak dilakukan secara hatihati.Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak jelas karena siswa
diarahkan untuk melakukan banyak tugas belajar pada waktu yang bersamaan.
Model nested ini sangat cocok digunakan guru yang mencoba menanamkan
keterampilan berpikir dan keterampilan kooperatif dalam latihan-latihan mereka.
Menjaga tujuan isi tetap pada tempatnya, sementara menambahkan fokus berpikir
dan keterampilan sosial, akan meningkatkan pengalaman belajar secara
keseluruhan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Model pembelajaran nested (tersarang) adalah salah satu metode pembelajaran
terpadu yang mengintegrasikan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus
meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin
dilatihkan oleh seorang guru kepada siswa nya dalam suatu unit pembelajaran untuk
ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar itu
meliputi keterampilan berfikir (thingking skill), keterampilan social (social skill), dan
keterampilan mengorganisir (organizing skill).
Pembelajaran IPS Terpadu model nested dapat meningkatkan karakter peserta didik
jika nilai-nilai karakter tersebut dilakukan secara konprehensif, meliputi: inkulkasi,
keteladanan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan. Guru IPS perlu memahami
sintaks atau Langkah-langkah pembelajaran model nested, untuk memudahkan guru
dalam memadukan pembelajaran IPS, juga memudahkan guru dalam melatih
keterampilan peserta didik. Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam
pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosianal guna
tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan
kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar. Dengan
pembelajaran ini siswa dapat berfikir lebih kreatif, karena guru hanya sebagai
fasilitator maka murid dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajarannya.
3.2. Saran
Sebagai guru diharapkan untuk mengajar dengan model ataupun metode yang
membuat siswa aktif, merasa senang, sehingga siwa betah dan nyaman dalam
15
pembelajaran didalam kelas. Selain itu sarana dan prasarana sekolah yang dapat
mendukung kegiatan pembelajaran agar dapat dioptimalkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu: dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Bumi Aksara
xx.2015.[onine]http://idianajoness.blogspot.co.id/2015/09/penjelasan-mengenaikurikulum-tipe.html Diakses pada tanggal 2 Desember 2016, pukul 10:30
Ahmad D.2015. [online] http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/penjelasanmengenai-kurikulum-tipe-nested.html Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka
Pendidikan. Diakses pada tanggal 2 Desember 2016, pukul 10:58
MadonaA.S.2015.[online]https://adesrimadona.wordpress.com/2015/01/31/
pembelajaran-terpadu-model-nested-tersarang/ Diakses pada tanggal 2 Desember
2016, pukul 11:03
Laila D.2013. [online] http://dlailaramadanti.blogspot.co.id/2013/05/judul-pos.html
Diakses pada tanggal 20 Desember 2016, pukul 19:58
Silabus IPS.2015. [online] http://pabloal.com/silabus-ips-kelas-3-sd-mi.html Diakses
pada tanggal 20 Desember 2016, pukul 20:15
Hartina SA.2015. [online] http://mybestblogsaddress.blogspot.co.id/2015/06/rencanapelaksanaan-pembelajaran-sd.html , Diakses pada tanggal 20 Desember 2016, pukul
20:20
Download