i IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPS MODEL NESTED Penyusun: Nama : Wimpi Afinsa Mutaalim NPM : 1513034005 P.S. : Pendidikan Geografi Mata Kuliah : IPS Terpadu Dosen Pengampu : Dr. Pargito, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum, Wr. Wb. Puji syukur senantiasa selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Implementasi Pembelajaran IPS Model Nested”. Makalah ini disusun dengan segala kemampuan dan semaksimal mungkin guna memenuhi tugas mata kuliah IPS Terpadu, juga sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi.. Namun, penulis mohon maaf apabila bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................... i BAB I.......................................................................................................... 1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah.............................................................................. 2 1.3. Tujuan............................................................................................. 2 BAB II......................................................................................................... 3 PEMBAHASAN............................................................................................ 3 2.1. Konsep dan Teori Pembelajaran Model Nested.......................................3 2.2. Ciri-ciri atau Karakterisitik Pembelajaran Model Nested..........................4 2.3. Tujuan Pembelajaran Model Nested......................................................6 2.4. Langkah-Langkah Pemebelajaran Model Nested.....................................6 2.5. Implementasi Pembelajaran IPS model Nested.......................................8 2.6. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Model Nested........................12 BAB III...................................................................................................... 14 PENUTUP.................................................................................................. 14 3.1. Kesimpulan.................................................................................... 14 3.2. Saran............................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan terdapat istilah pembelajaran terpadu. Yang mana pembelajaran terpadu itu sangat membantu Guru. Akan Tetapi banyak guru terutama pada guru IPS yang tidak memahami dan mengetahui maksud dari pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu sendiri terdiri dari beberapa model. Model pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik bermakna dan otentik. Setiap model dalam pembelajaran terpadu tidak mudah untuk dicari kelebihan maupun kekuranganya. Itu bisa saja disebabkan karena tingkat pemahaman guru yang kurang luas atau terbatas tentang pengertian atau inti dari tiap-tiap model. Bintek, Dirjen Mandikdasmen (Sugiharsono, 2009, pp.4-5), Model pembelajaran IPS terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Disamping itu pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik. Ditinjau dari cara memadukan konsep, ketrampilan, topik, dan unit tematiknya terdapat 10 model merencanakan pembelajaran terpadu yang salah satunya adalah Model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested). Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang pembelajaran terpadu model Nested (tersarang) dan 2 juga implementasi pembelajaran terpadu khususnya dalam pembelajarn IPS pada jenjang sekolah dasar. 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: a. Apa pengertian dari pembelajaran terpadu model Nested ? b. Apa saja ciri-ciri atau karakteristik pembelajaran terpadu model Nested ? c. Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan pembelajaran terpadu model Nested ? d. Bagaimana Impelementasi pembelajaran IPS model Nested ? e. Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model Nested ? 1.3. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: a. Memahami apa yang dimaksud pembelajaran terpadu model Nested. b. Mengetahui ciri-ciri atau karakteristik pembelajaran terpadu model Nested. c. Mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan pembelajaran terpadu model Nested. d. Mengetahui bagaimana Impelementasi pembelejaran IPS model Nested. e. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model Nested. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Konsep dan Teori Pembelajaran Model Nested Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. model ini dapat digunakan bila guru mempunyai tujuan selain menanamkan konsep suatu materi tetapi juga aspek keterampilan lainnya menjadi suatu kesatuan. Dengan menggabungkan atau merangkaikan kemampuan-kemampuan tertentu pada ketiga cakupan tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep-konsep dan sikap melalui aktivitas yang telah terstruktur. Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berfikir (thingking skill), keterampilan social (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill) Fogarty (1991: 23), Menurut ( Udin Syaefudin Sa’ud, 2006 : 32 ) model Nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya pada satuan jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut keseluruhanya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis 4 dalam hal ini disikapi sebagai bentuk ketrampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata, membuat ungkapan dan mengarang puisi. 2.2. Ciri-ciri atau Karakterisitik Pembelajaran Model Nested Menurut Depdikbud (1996:3) pembelajaran terpadu model nested sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri-ciri atau karakteristik, yaitu: 2.2.1. Holistic Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi lebih arif dan bijaksana di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka 2.2.2. Bermakna Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan berdampak kepada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul di dalam kehidupannya. 2.2.3. Otentik Pembelajaran terpadu juga memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetauhuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik. Misalnya, hokum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui kegiatan eksperimen. Guru lebih banyak bersifat sebagai fasilitator dan katalisator, sedang siswa bertindak sebagai actor pencari informasi dan pengetahuan. Guru memberikan bimbingan kearah mana yang dilalui dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. 5 2.2.4. Aktif Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosianal guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar. Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan beberapa keterampilan dalam suatu proses pembelajaran. Selain mempunyai sifat luwes, pembelajaran terpadu memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. Sedangkan menurut Trianto, Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk sebuah kegiatan awal. Seperti yang dicontohkan Fogarty (1991:28) untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapat dipadukan keterampilan berpikir (thingking skill) dengan keterampilan sosial (social skill). Sedangkan untuk pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berfikir (thingking skill) dan keterampilan mengorganisir (organizing skill) (2012: 45). Sub-sub keterampilan yang dapat dilakukan melalui model nested yang dikutip oleh Trianto dalam Model Pembelajaran Terpadu dari Forgaty dapat dilihatkan pada tabel dibawah ini. Tabel 2.2 Unsur-unsur keterampilan berpikir, sosial dan keterampilan mengorganisasi Thinking Skill Prediction Social Skill Attentive listening Organizing Skill Web Inference Clarifying Venn diagram Hypothesize Paraphrasing Flow chart Canmpare / contrast Encouraging Cause – effect circle Classify Accepting ideas Agree / disagree chart Generalize Disagreeing Grid / matrix Prioritize Concensus seeking Concept map Evaluate Summarizing Fish bone 6 ramalan kesimpulan mengadakan hipotesa Canmpare / kontras menggolongkan menyamaratakan Prioritaskan mengevaluasi mendengarkan penuh perhatian klarifikasi parafrase mendorong ide menerima Tidak setuju konsensus mencari meringkas jaringan diagram Venn bagan alir Penyebab – lingkaran efek Setuju / tidak setuju grafik Grid / matriks konsep peta ikan tulang 2.3. Tujuan Pembelajaran Model Nested Pembelajaran terpadu model nested mempunyai tujuan yaitu mengutamakan siswa dalam keterampilan berpikir, keterampilan sosial, dan keterampilan mengorganisir. Dengan memadukan keterampilan-keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran, pembelajaran akan semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa. Selain itu, pembelajaran model nested juga memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu sehingga guru dapat memadukan kurikulum secara luas. 2.4. Langkah-Langkah Pemebelajaran Model Nested Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. 2.4.1. Tahap Perencanaan a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan. Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk kegiatan awal. Seperti contoh yang diberikan Fogary (1991:28) untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapt dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan 7 sosial. Sedangkan untuk mata pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisir. b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub keterampilan dari masing-masing keterampilan yang dapat diintegrasikan dalam suatu unit pembelajaran. c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan Secara umum katerampilan-keterampilan yang harus dikuasai ada tiga, yaitu: (1) keterampilan berpikir, (2) keterampilan sosial, dan (3) keterampilan mengorganisasi. d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator) Berdasarkan kompetensi dasar dan sub kterampilan yang telah dipilih dirumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator). Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan tujuan pembelajaran khusus (indicator) yang meliputi; audience, baehaviour, condition dan degree. e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk mengintegrasikan setiap sub keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran. 2.4.2. Tahap Pelaksanaan Dalam Depdiknas (1996:6), prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu, meliputi : a. Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran memungkinkan siswa menjadi pelajar mandiri b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok c. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam proses perencanaan. 8 Tahap pelaksanaan pembelajaran mengikuti skenario langkah-langkah pembelajaran, menurut Muchlas (2002:7), tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topic dalam pembelajaran terpadu. Artinya dalam satu tatap muka dipadukan beberapa model pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memahami model-model pebelajaran terpadu dengan baik. 2.4.3. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Depdiknas (1996:6) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu. a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi lainnya. b. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai. 2.5. Implementasi Pembelajaran IPS model Nested Model nested di sekolah dasar dapat diterapkan khususnya di kelas tinggi (kelas 3 sampai kelas 6) Sekolah dasar, yang sudah pasti semuanya disesuaikan dengan tingkat perkembangan pemahaman siswa. Dalam implementasinya, diawali dengan menentukan konten yang ingin dicapai dalam satu mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan. Dengan menggunakan pokok bahasan / sub pokok bahasan sebagai bingkai untuk menyarang keterampilan, konsep dan perilaku yang diharapkan tercapai. Kemudian menentukan keterampilan-keterampilan lain yang akan dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setelah hal ini dilakukan maka ditentukan langkah-langkah pembelajaran yang diperlukan sebagai strategi pembelajaran dengan mengintegrasikan setiap keterampilan yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, guru harus menyusun langkah-langkah pembelajaran secara sistematis sehingga 9 pembelajaran terpadu yang diterapkan tidak membingungkan peserta didik ketika belajar di sekolah. Dalam implementasinya perlu adanya Rencana pelaksanaan Pembalajaran (RPP). Berikut ini adalah contoh RPP pembelajaran terpadu model nested pada mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar kelas 3 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Pembelajaran Terpadu : Model Nested Kelas / semester : III / I Satuan Pendidikan : SD N Langit Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Tema : Lingkungan I. Diagram Pembelajaran Terpadu Model Nested Keterangan: 1. Tema : Lingkungan 2. Organization skill : Membuat peta konsep tentang lingkungan 3. Social skill : Mendengarkan, menyimak. 4. Thinking skill : Mengklisifikasikan, membandingkan, menyimpulkan. II. Standar Kompetensi 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama disekitar rumah dan sekolah. III. Kompetensi Dasar 1.1. Menceritakan lingkungan alam dan melaksanakan kerjasama disekitar rumah dan sekolah IV. Indikator 1.1.1. Menjelaskan pengertian lingkungan alam dan lingkungan buatan. 1.1.2. Menjelaskan cara memelihara lingkungan alam 1.1.3. Mengklasifikasikan lingkungan alam dan buatan. 10 1.1.4. Membandingkan lingkungan alam yang terawat dan tidak terawat 1.1.5. Membandingkan lingkungan buatan yang terwat dan tidak terawat V. Tujuan Pembelajaran Melalui pengamatan, siswa dapat memahami lingkungan alam dan lingkungan buatan Melalui pengamatan, siswa dapat menyebutkan lingkungan alam dan buatan Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan cara memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan Melalui pengamatan, siswa dapat membandingkan lingkungan alam dan lingkungan buatan yang terawatt dan tidak terawat . VI. Materi Ajar Lingkungan sekitar : 1. Sekitar Sekolah 2. Sekitar Rumah VII. Metode, Pendekatan, Model Pembelajaran Metode : Demonstrasi, ceramah, tanya jawab, penugasan. Pendekatan : Tematik Model pembelajaran : Nested VIII. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan ( +10menit) a. Guru mengajak siswa berdoa bersama b. Guru mengabsensi siswa c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari 2. Kegiatan inti ( +50menit) a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai b. Guru menyajiakan materi pembelajaran c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. d. Guru menjelaskan tentang lingkungan alam dan buatan 11 e. Siswa mendengarkan dan menyimak guru menceritakan lingkungan alam dan buatan. (sosial skill = mendengarkan, menyimak) f. Guru mengajak siswa untuk mengamati lingkungan sekolah. g. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menuliskan hasil pengamatan lingkungan alam dan buatan yang ada di sekitar sekolah. h. Siswa mengamati lingkungan sekolah sambil menulis hasil pengamatannya. i. Setelah selesai mengamati, guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil pengamatannya di lingkungan sekolah. (organization skill: Setuju / tidak setuju ) j. Siswa berdiskusi dengan kelompok. Lalu mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas. (thinking Skill: menyimpulkan) k. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik. l. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi lingkungan alam dan buatan yang ada di sekitar rumah. 3. Penutupan ( +10menit) a. Guru dan siswa membuat kesimpulan materi yang baru saja dipelajari. b. Guru memberikan pesan moral kepada siswa. c. Guru mengajak siswa berdoa. IX. Sumber dan Media 1. Buku IPS kelas 3 2. Gambar/foto lingkungan sekitar. 3. Gambar lingkungan alam dan buatan X. Evaluasi Prosedur : tes proses dan tes akhir Jenis tes : tes proses dan hasil Bentuk tes : tes uraian Butir-butir soal : 4. Jelaskan pengertian lingkungan! 12 5. Sebutkan lingkungan alam yang ada di sekitar rumah dan sekolahmu! 6. Sebutkan lingkungan buatan yang ada disekitar rumah dan sekolahmu! 7. Bagaimana cara merawat lingkungan agar bersih, dan sehat? 2.6. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Model Nested Dengan mengumpulkan (nesting) dan mengelompokkan (clustering) sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar, belajar siswa diperkaya dan ditingkatkan. Biasanya, pemusatan pada isi, strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide-ide yang secara tidak sengaja juga ditemukan. Pada hari-hari yang terlalu padat, kurikulum yang menumpuk, serta jadwal yang ketat, guru yang berpengalaman dapat mencari latihanlatihan yang tepat yang dapat menjadi kegiatan belajar dalam bidang yang beragam. Beruikut ini adalah kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu model nested: 2.6.1. Kelebihan Kelebihan pembelajaran terpadu model Nested yaitu : a. Guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran. b. Pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa. c. Pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan. d. Memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu sehingga guru dapat memadukan kurikulum secara luas. 2.6.2. Kekurangan Kekurangan pembelajaran terpadu model nested adalah pada Perencanaan pembelajaran yang tidak matang, akan berdampak pada peserta didik karena prioritas pembelajaran menjadi kabur karena peserta didik diarahkan melakukan beberapa tugas belajar sekaligus. 13 Kelemahan model ini adalah dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara tergesa-gesa dan kurang cermat maka penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dapat mengacaukan pola pikir siswa. Pada mulanya tujuan utama pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi akhirnya bergeser prioritasnya pada keterampilan. Model nested ini muncul dari kealamiahannya. Dengan mengumpulkan dua, tiga, atau empat target belajar dalam satu latihan mungkin membingungkan siswa jika pengumpulan ini tidak dilakukan secara hatihati.Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak jelas karena siswa diarahkan untuk melakukan banyak tugas belajar pada waktu yang bersamaan. Model nested ini sangat cocok digunakan guru yang mencoba menanamkan keterampilan berpikir dan keterampilan kooperatif dalam latihan-latihan mereka. Menjaga tujuan isi tetap pada tempatnya, sementara menambahkan fokus berpikir dan keterampilan sosial, akan meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan. 14 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Model pembelajaran nested (tersarang) adalah salah satu metode pembelajaran terpadu yang mengintegrasikan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswa nya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan berfikir (thingking skill), keterampilan social (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill). Pembelajaran IPS Terpadu model nested dapat meningkatkan karakter peserta didik jika nilai-nilai karakter tersebut dilakukan secara konprehensif, meliputi: inkulkasi, keteladanan, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan. Guru IPS perlu memahami sintaks atau Langkah-langkah pembelajaran model nested, untuk memudahkan guru dalam memadukan pembelajaran IPS, juga memudahkan guru dalam melatih keterampilan peserta didik. Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosianal guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar. Dengan pembelajaran ini siswa dapat berfikir lebih kreatif, karena guru hanya sebagai fasilitator maka murid dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajarannya. 3.2. Saran Sebagai guru diharapkan untuk mengajar dengan model ataupun metode yang membuat siswa aktif, merasa senang, sehingga siwa betah dan nyaman dalam 15 pembelajaran didalam kelas. Selain itu sarana dan prasarana sekolah yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran agar dapat dioptimalkan. 16 DAFTAR PUSTAKA Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu: dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara xx.2015.[onine]http://idianajoness.blogspot.co.id/2015/09/penjelasan-mengenaikurikulum-tipe.html Diakses pada tanggal 2 Desember 2016, pukul 10:30 Ahmad D.2015. [online] http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/penjelasanmengenai-kurikulum-tipe-nested.html Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan. Diakses pada tanggal 2 Desember 2016, pukul 10:58 MadonaA.S.2015.[online]https://adesrimadona.wordpress.com/2015/01/31/ pembelajaran-terpadu-model-nested-tersarang/ Diakses pada tanggal 2 Desember 2016, pukul 11:03 Laila D.2013. [online] http://dlailaramadanti.blogspot.co.id/2013/05/judul-pos.html Diakses pada tanggal 20 Desember 2016, pukul 19:58 Silabus IPS.2015. [online] http://pabloal.com/silabus-ips-kelas-3-sd-mi.html Diakses pada tanggal 20 Desember 2016, pukul 20:15 Hartina SA.2015. [online] http://mybestblogsaddress.blogspot.co.id/2015/06/rencanapelaksanaan-pembelajaran-sd.html , Diakses pada tanggal 20 Desember 2016, pukul 20:20