TUGAS INDIVIDU ANALISIS ISU KONTEMPORER DI INSTANSI Nama : Irawati Nurendah, S.Pd NIP : 199407312020122010 Angkatan/Kelompok : VI (Enam)/ IV (Empat) ANALISIS ISU KONTEMPORER 1. Pengertian Analisis Isu Kontemporer Isu kontemporer adalah suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang dan menjadi trending topik pada masa kini. Isu kontemporer dapat berkembang karena banyaknya masalah yang timbul akibat berkembangnya teknologi yang tidak disertai kesiapan individu yang mengalaminya. Samahalnya dengan dunia pendidkan, ada beberapa isu kontemporer yang terjadi yang berpotensi menimbulkan AGHT (Ancaman,Gangguan,Hambatan,Tantangan) yaitu Ancaman yang dinilai membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan segenap bangsa. Gangguan yang berpotensi mengandung bahaya dan tidak bersifat konseptual. Hambatan yang mengandung bahaya dan tidak konseptual yang berasal dari diri sendiri. Serta tantangan yang membawa masalah untuk diselesaikan serta menggugah kemampuan diri. Beberapa contoh Isu yang terjadi di dunia pendidikan adalah sebagai berikut: a. Kurangnya Kemampuan Literasi Anak Sekolah Dasar, dimana banyak anak sekolah dasar memiliki kemampuan yang sangat minim terhadap literasi padahal hal tersebut menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang siswa. b. Bulliying di Sekolah Dasar, beberapa siswa mungkin tidak menyadari akan perilaku bulliying. Padahal dampak yang ditimbulkan karena perilaku bulliying sangat besar dan berpotensi merusak mental korbannya. c. Kurang efektifnya Pembelajaran Jarak Jauh, saaat pandemic covid seperti ini banyak kebiasaan yang akhirnya harus berubah salah satunya adalah proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Namun, masih banyak kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran jarak jauh contohnya siswa merasa terbebani dengan tugas yang diberikan karena pembelajran yang kurang efektif. 2. Teknik- Teknik Analisis Isu Dari beberapa isu yang ada, saya melakukan beberapa teknik analisis isu untuk menentukan Isu mana yang akan lebih dibahas dan dicarikan solusinya. Teknik yang saya gunakan adalah teknik Tapisan dan teknik Fish bone. a. Teknik Tapisan Setelah memahami berbagai isu yang terjadi di masyarakan perlu dilakukan analisis untuk memahami bagaimana isu tersebut secara utuh dan kemudian dicarikan beberapa solusi jalan keluar pemecahan isu. Dalam penentuan isu yang akan dibahas, saya melakukan analisis dengan alat bantu penetapan Isu yang terdiri dari AKPL yaitu Aktual artinya isu yang dibahas merupakan isu yang masih hanyat diperbincangkan. Problematik yang artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solisinya. Kelayakan yang artinya isu tersebut relevan, realistis, masuk akal dan perlu dicarikan pemecahan masalahnya. Kekhalayakan yang artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Untuk menentukan Isu yang akan dibahas lebih dalam kami membuat teknik tapisan kedalam tabel seperti berikut: No . 1. 2. 3. Isu Aktual Kurangnya kemampuan Problematika Kelayakan Kekhalayakan √ √ √ √ √ √ √ Kesimpulan NO Literasi di SD. Perilaku Bulliying di SD. Pembelajaran Jarak Jauh √ NO √ YES yang Kurang efektif. Berdasarkan Teknik Analisis Isu Tapisan dapat disimpulkan bahwa kami akan membahas mengenai Pembelajaran Jarak Jauh yang Kurang Efektif. Berdasarkan Analisis Isu dengan Model Tapisan, dapat dijabarkan bahwa pembelajaran jarak jauh mencangkup semua aspek APKL yaitu: a. Aktual Pandemi sampai saat ini masih terjadi dan berdampak kepada proses pembelajaran jarak jauh yang harus diteruskan. PJJ yang berkepanjangan ini menjadi isu yang selalu dibicarakan baik oleh praktisi pendidkan, pemerintah, guru, orangtua maupun siswa itu sendiri. b. Problematika Pembelajaran daring tidak hanya menjadi masalah bagi peserta didik tetapi juga menjadi masalah bagi guru dan orangtua siswa.Karena menuntut peran orang tua sebagai guru di rumah. Selain itu PJJ juga memerlukan biaya tambahan untuk kuota dan hp yang mungkin tidak semua orangtua siswa memilikinya. Sedangkan di masa pandemic banyak keluarga yang terdampak dari segi ekonomi. c. Kelayakan. Pembelajaran Jarak Jauh ini menjadi isu yang memberi dampak luas bagi banyak pihak terutama bagi kualitas pendidikan di Indonesia. Siwa akan mengalami learning lost bila hal ini tidak cepat diselesaikan. d. Kekhalayakan. Masalah ini dihadapi oleh semua lapisan msayarakat dari berbagai tingkat ekonomi dan latar belakang. b. Teknik Fishbone Setelah didapat satu Isu dari Teknik Tapisan, selanjutnya dilakukan analisis mendalam dengan teknik Fishbone. Analisis tersebut dapat digambarkan pada diagram seperti berikut: Pandemi Covid-19 Dukungan Orangtua Kurangnya Kemandirian siswa dalam belajar Kurang penguasaan teknologi Kesenjangan kulitas pendidikan Kurikulum penunjang belum optimal Kurang penguasaan teknologi pendidik Kurangnya fasilitsa pembelajaran Jarak Jauh KETIDAKEFEKTIFAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH Berdasarkan Diagram tersebut dapat dianalaisis Beberapa Hal yaitu : A. Penyebab Kurang Efektifnya Pembelajaran Jarak Jauh Pembelajaran jarak jauh adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar. Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PPJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat. Namun pembelajaran jauh ini dinilai kurang efektif, hal itu disebabkan oleh beberapa factor yaitu: a. Pandemi Covid-19 Sejak Covid-19 menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia, pemerintah bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui internet. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi resiko penyebaran virus di Sekolah. b. Dukungan Orangtua Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui internet dukungan orangtua menjadi sangat penting. Namun, tidak semua orangtua bisa mendampingi anaknya belajar. Banyak factor yang mempengaruhi diantaranya tingkat kemiskinan keluarga yang menyebabkan kemampuan teknologi orangtua rendah ataupun tuntutan pekerjaan orangtua yang tidak bisa diam di rumah. c. Kurangnya Kemandirian Siswa dalam Belajar Pembelajaran Jarak Jauhm merupakan kegiatan yang menuntut kemandirian siswa untuk belajar namun banyak siswa yang memupanyai motivasi rendah serta disiplin yang kurang baik dalam belajar mandiri sehingga banyak siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. d. Kurangnya Penguasaan teknologi Oleh Siswa Pembelajaran Jarak Jauh dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi masa kini namun banyak siswa yang masih mengalami kendala karena kemampuan menggunakan teknologi yang masih minim. e. Kesenjangan Kualitas Pendidikan Tidak sedikit siswa yang memiliki kendala dalam mengikuti pembelajaran daring misalnya tidak memiliki gawai, jaringan internet tidak ssetabil serta tidak adanya biaya untuk kuota internet. Hal tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan kesenjangan kualitas pendidikan antara yang dapat mengikuti pembelajaran dengan yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan optimal. f. Kurikulum penunjang belum optimal Pembelajaran Jarak Jauh tidak maksimal Ketika mayoritas guru tidak terbiasa menerapkan pembelajaran daring hal itu terlihat bahwa kebanyakan guru hanya memberikan tugas dan menagihnya saja tanpa adanya penjelasan dari guru ataupun tanya jawab interaksi antara guru dan siswa. g. Kurang Penguasaan teknologi Pendidik Guru sebagai actor utama dalam pembelajaran yang harus mengemas pembelajaran agar dapat diakses oleh semua siswa. Tetapi kenyataannya dilapangan banyak guru yang belum menguasai IT terutama guru senior. h. Kurangnya Fasilitas Pembelajaran Jarak jauh Pembelajaran Jarak Jauh dilakukan secara online sehingga membutuhkan jaringan internet sampai fasilitas elektronik lain seperti gawai atau laptop. Media tersebut digunakan untuk interaksi antara guru dan siswa serta media untuk pemberian dan pengumpulan tugas. Selain itu dibutuhkannya kuota internet sebagai penunjang. B. Dampak yang Timbul Bila Masalah Tidak Diselesaikan Ada beberapa dampak utama jika Pembelajaran Jarak Jauh tidak efektif dilakukan yaitu : a. Learning loss adalah hilangnya minat belajar pada pelajar, karena berkurangnya intensitas interaksi dengan guru saat proses pembelajaran. b. Ancaman putus sekolah, risiko putus sekolah dikarenakan anak terpaksa bekerja untuk membantu keuangan keluarga di tengah krisis pandemi Covid-19. c. Penurunan pencapaian belajar. Perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh, terang Nadiem, dapat mengakibatkan kesenjangan capaian belajar. Terutama untuk anak-anak dari sosio-ekonomi berbeda. d. Risiko kekerasan pada anak dan risiko eksternal. Tanpa sekolah banyak anak yang terjebak di kekerasan rumah tanpa terdeteksi oleh guru. C. Rekomendasi Strategi Penanganan Isu a. Melakukan pola hidup sehat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan agar pandemic covid19 cepat usai. b. Orangtua membimbing dan mengecek siswa secara rutin atau jika ada kendala bisa dikonsultsikan dengan guru. c. Untuk mendukung kemandirian siswa dalam belajar, guru dapat menggunakan metode belajar yang dikolaborasikan dengan hal yang menyenangkan seperti bahan tayang yang interaktif, video pembelajaran yang menarik dan lainnya. d. Guru hendaknya menggunakan teknologi yang mayoritas sudah digunakan oleh siswa dan siswa bisa mengakses teknologi tersebuut dengan mudah. e. Melakukan inovasi pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan fsailitas sebaik mungkin, semenarik mungkin. f. Guru memberikan materi pembelajaran yang diprioritaskan untuk dipelajari siswa yang bisa dilakukan atau dipraktikan di kehidupan sehari hari sehingga pembelajaran lebih aplikatif. g. Guru mengikuti pelatihan berbasis teknologi serta mempunyai kemauan tinggi untuk belajar teknologi dengan rekan yang sudah menguasai teknologi. h. Adanya bantuan kuota internet dari Pemerintah sebagai salahsatu upaya penunjang pembelajaran jarak jauh.