OTANLAPORAN PRAKTIKUM B BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang monokotil dan dikotil merupakan kelompok tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) yaitu tumbuhan yang mengalami pembuahan ganda serta memiliki daging buah. Angiospermae dikelompokkan menjadi dua kelas yang didasarkan pada jumlah keping biji atau daun lembaga pada bakal embrionya. Tumbuhan berkeping biji tunggal atau monokotil adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga, contohnya seperti tanaman padi, bunga anggrek, dan kelapa. Sedangkan tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga, contohnya seperti tanaman kentang, kembang sepatu, dan nangka.1 Tumbuhan angiospermae dapat dibedakan atas dua kelas yaitu tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. Perbedaan dikotil dan monokotil adalah biji dikotil mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga sedangkan biji monokotil mempunyai lembaga dnegan satu daun lembaga yang mengalami metamorphosis menjadi alat penghisap makanan. Akar dikotil tumbuh terus menjadi akar Julia Safitri, Popy Meilina, Sitti Nurbaya Ambo, “Implementasi Augmented Reality Sebagai Pembelajaran Pertumbuhan Tanaman Dikotil Dan Monokotil Untuk Sekolah Dasar”, Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informatika dan Komputer, Vol. 9 (1), 2018, h. 33. 1 tunggang yang bercabang-cabang dan akhirnya membentuk system akar tunggang.2 Ayat yang berkaitan tentang praktikum ini terdapat pada Q.S Asy-syu’ara’ ayat 7 yang berbunyi : ْ َ أ َ َو ل َ ْم ي َ َر ْو ا إ ِ ل ٍض ك َ ْم أ َن ْ ب َ ت ْ ن َ ا ف ِ ي هَ ا ِم ن ْ ك ُل ِ َز ْو ٍج ك َِر ي ٍم ِ ىاْل َ ْر Artinya: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapa banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik”. (Q.S Asy-syu’ara’ ayat 7) B. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengidentifikasi perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil 2. Untuk mengetahui jenis tumbuhan monokotil dan dikotil Syamswisna, “Penggunaan Spesimen Herbarium Tumbuhan Tingkat Tinggi (Spermatophyta) Sebagai Media Praktikum Morfologi Tumbuhan”, Jurnal Biologi, Vol 1(2), 2016, hal. 6. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan dikotil adalah tumbuh-tumbuhan yang tergolong terna, semaksemak, perdu maupun pohon-pohon. Ciri-cirinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membnetuk sistem akar tunggang, batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan bukubuku yang tidak jelas.3 Tumbuhan monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tinggi. Jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini memiliki ciri-ciri berupa terna, semak atau pohon-pohon yang mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak. Biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas. Daun kebnaykan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang melengkung, duduknya berseling, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak daapt dibedakandan merupakan tenda bunga. Buah dan biji yang mempunyai endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga, lembaga yang berubah menjadi alat 3 h. 99. Tjitrosoepomo, Gembong, Taksonomi Tumbuhan, (Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 2010), penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari makanan sendiri.4 Salah satu jenis tumbuhan monokotil adalah kelapa. Pohon kelapa termasuk jenis palmae yang berumah satu (monokotil). Batang tanaman tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang. Adakalanya, pohon kelapa dapat bercabang, namun hal itu merupakan keadaa yang abnormal, misalnya akibat serangan hama tanaman. Pohon kelapa dikelompokan kedalam famili yang sama dengan sagu (Metroxylon sp), salak (Salaca edulis), aren (Arenga pinata) dan lain-lain. Penggolongan varietas kelapa pada umumnya didasarkan pada perbedaan umur pohon mulai berubah, bentuk dan ukuran buah, warna buah, serta sifat-sifat lainnya.5 Spesies lain yang bisa ditanam di pegunungan adalah tanaman pepaya. Tanaman pepaya memiliki percabangan dengan jumlah banyak. Buahnya berukuran kecil-kecil sebesar kepalan tangan orang dewasa. Buah pepaya yang masak banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pegolahan buah. Tanaman pepaya digolongkan dalam tanaman yang melakukan penyerbukan silang.6 4 Ibid, h, 382-383. Setyamidjaja, Djoehana, Bertanam Kelapa, (Yogyakarta: Kanisisus, 1984), h. 15. 6 Warisno, Budi Daya Pepaya, (Yogyakarta: Kanisisus, 2003), h. 19. 5 BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM A. Waktu Dan Tempat Waktu dan tempat di laksanakannya praktikum ini yaitu pada hari Senin, 18 Mei 2020, pada pukul 10.00-selesai. Bertempat di Desa Aoma Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan. B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut. Table 1. Alat dan Kegunaan No Alat Kegunaan 1 Kertas Untuk tempat melekatnya herbarium 2 Gunting Untuk menggunting kertas 3 Selotip Untuk melekatkan herbarium pada kertas Table 2. Bahan dan Kegunaan No Bahan Kegunaan 1 Pepaya (Carica papaya) Sebagai objek pengamatan 2 Kelapa (Cocos nucifera) Sebagai objek pengamatan C. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan alat dan bahan 2. Menggunting kertas tempat melekatnya herbarium 3. Memberikan alkohol pada daun yang akan dijadikn herbarium 4. Melekatkan daun yang akan dijadikan herbarium pada kertas 5. Menutup daun herbarium dengan kertas lalu di lekatkan pada setiap sisinya menggunakan selotip BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Hasil dari praktikum pembuatan herbarium pada tumbuhan dikotil dan monokotil: Table 3. Hasil pengamatan herbarium tumbuhan monokotil No 1 Gambar sebelum menjadi Gambar sesudah menjadi herbarium herbarium Kelapa (Cocos nucifera) Table 4. Hasil pengamatan herbarium tumbuhan monokotil No 1 Gambar sebelum mnejadi Gambar sesudah mnejadi herbarium herbarium Pepaya (Carica papaya) B. Pembahasan Pada praktikum yang dilakukan yaitu mengamati tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil lalu membut herbarium dari salah satu jenis tanamannya. Salah satu jenis tanaman yang digunakan yaitu tumbuhan pepaya (Carica papaya) untuk jenis tumbuhan dikotil dan kelapa (Cocos nicifera) untuk jenis tumbuhan monokotil. Tumbuhan monokotil sendiri adalah tumbuhan yang berkeping satu dengan berbagai ciri-ciri seperti yang sudah disebutkn pada bab sebelumnya, begitu pun juga tumbuhan dikotil yang merupakan tumbuhan berkeping dua. Pepaya (Carica papaya) adalah salah satu jenis dari tumbuhan dikotil. Pepaya adalah anggota famili Caricaceae terdiri dari 39 spesies yang terdiri dari 5 genus yaitu Carica, Cylicomorpha, Jacaratia, Jarilla, dan Vasconcellea. Buah pepaya sering dibudi dayakan karena memiliki niali ekonomi tinggi karena buahnya dapat dikonsumsi dan bagian-bagian yang lain juga dapat digunakan untuk industi dan obat-obatan. Berikut adalah klasifikasi dari tumbuhan pepaya: Regnum : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Brassicales Famili : Caricaceae Genus : Carica Spesies : Carica papaya Kelapa merupakan tumbuhan yang perawakannya berupa pohon dengan sistem perakaran tunggang. Pada daun bertipa sejajar dengan bagian daun yang lengkap, karena tumbuahan ini sudah memiliki pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Berbentuk garis dengan pangkal daun yang runcing dan ujung daun yang meruncing, pada bagian tepinya rata, pertulangan daun sejajar, tekstur daun licin dan berwana hijau. Buahnya termasuk dalam buah sejati tunggal dan berdaging, yaitu termasuk dalam golongan buah batu/drupa dimana buah ini memiliki kulit buah yang terdiri atas tiga lapis kulit yaitu kulit luar yang tipis yang biasnya mengkilat, kulit tengah yang tebal ysng berdaging dan berserabut dan kulit dalam yang cukup tebal dan berkayu. Berikut adalah klasifikasi dari tumbuhan kelapa: Regnum : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Cocos Spesies : Cocos nucifera BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu sebagai berikut : 1. Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu akar pada tumbuhan monokotil adalah akar serabut sedangkan pada tumbuahn dikotil adalah akar tunggang, pada daun monokotil umumnya memanjang dengan tulang dau yang sejajar sedangkan pada dikotil bentuk daunnya melebar. Pada batang dikotil bercabang sedangkan pada batang monokotil tidak. 2. Salah satu jenis tumbuhan monokotil adalah kelapa, dan salah satu tumbuahn dikotil adalah pepaya. B. Saran Saran saya pada praktikum ini yaitu diharapkan kepada praktikan agar menjaga kebersihan laboratorium dan mengikuti tata tertib Laboratorium. DAFTAR PUSTAKA Julia Safitri, Popy Meilina, Sitti Nurbaya Ambo, “Implementasi Augmented Reality Sebagai Pembelajaran Pertumbuhan Tanaman Dikotil Dan Monokotil Untuk Sekolah Dasar”, Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informatika dan Komputer, Vol. 9 (1), 2018, h. 33. Setyamidjaja, Djoehana, Bertanam Kelapa, (Yogyakarta: Kanisisus, 1984), h. 15. Syamswisna, “Penggunaan Spesimen Herbarium Tumbuhan Tingkat Tinggi (Spermatophyta) Sebagai Media Praktikum Morfologi Tumbuhan”, Jurnal Biologi, Vol 1(2), 2016, hal. 6. Tjitrosoepomo, Gembong, Taksonomi Tumbuhan, (Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 2010), h. 99. Warisno, Budi Daya Pepaya, (Yogyakarta: Kanisisus, 2003), h. 19.