Uploaded by User99206

3011811073 Witri Andreyani AKL 2 Ringkasan 9

advertisement
Sifat Persekutuan
1. Persekutuan didefinisikan sebagai asosiasi antara dua atau lebih orang yang menjalankan suatu
bisnis guna menghasilkan laba sebagai pemilik bersama.
2. Salah satu fitur hukum persekutuan adalah umurnya yang terbatas.
3. Umur suatu persekutuan secara hukum akan berakhir dengan masuknya sekutu baru, mundurnya
atau meninggalnya seorang sekutu, pembubaran sukarela oleh para sekutu, atau pembubaran paksa
akibat kebangkrutan.
4. Menurut konsep hukum mutual agency, setiap sekutu merupakan agen bagi semua aktivitas
persekutuan, dengan kekuasaan mengikat semua sekutu lainnya melalui tindakannya yang
mengatasnamakan persekutuan.
5. Laporan akuntansi persekutuan dirancang untuk memenuhi 3 kelompok pemakai (sekutu, kreditor
persekutuan, dan internal revenue service (terkait pajak) ).
Investasi Awal dalam Persekutuan
Semua properti yang dibawa ke dalam persekutuan atau diakuisisi oleh persekutuan merupakan
property persekutuan. Investasi awal dalam persekutuan dicatat pada akun modal yang
diselenggarakan untuk setiap sekutu.
Investasi Non Kas
 Apabila properti selain kas diinvestasikan dalam suatu persekutuan, maka dicatat pada nilai
wajarnya ketika investasi tersebut dilakukan.
 Secara konseptual nilai wajar harus ditentukan dengan penilaian independen, tetapi praktisnya
nilai wajar properti non kas ditentukan berdasarkan kesepakatan semua sekutu.
 Jumlah yang terlibat harus dirinci dalam perjanjian persekutuan tertulis.
Pendekatan Bonus atau Goodwill pada Investasi Awal
 Masalah penilaian muncul bila sekutu sepakat untuk membagai kepemilikan modal dengan
persentase yang sama, tetapi jumlah modal yang disetorkan tidaklah sama.
 Untuk menyelesaikan permasalahan pencatatan, ada dua metode yang dapat digunakan oleh
persekutuan, yaitu metode bonus dan metode goodwill.
a. Metode Bonus
b. Metode Goodwill
Bila menggunakan pendekatan goodwill, untuk menghitung nilai goodwill menggunakan nilai
total persekutuan berdasarkan kepemilikan modal yang lebih besar.
Investasi Tambahan dan Penarikan
Perjanjian persekutuan harus menetapkan pedoman tentang investasi tambahan dan penarikan yang
dilakukan setelah dimulainya operasi persekutuan. Investasi tambahan contoh jurnalnya :
Kas (+A)
xxx
Tambahan investasi disetor (+OE)
xxx
Penarikan dalam jumlah besar dan tidak teratur umumnya dicatat secara langsung pada akun modal
sekutu yang melakukan penarikan. Untuk mencatat penarikan kas:
Modal (-OE)
Kas (-A)
xxx
xxx
Penarikan
Laba persekutuan adalah imbalan bisnis bagi para sekutu, sehingga sekutu tidak menerima gaji seperti
karyawan persekutuan. Sebaliknya sekutu yang aktif sering kali manarik sejumlah uang secara teratur
tiap minggu atau bulannya sebagai antisipasi atas laba persekutuan yang menjadi bagiannya.
Penarikan seperti itu disebut penarikan, penyisihan penarikan, atau penyisihan gaj. Biasanya hal
tersebut dicatat dalam akun penarikan sekutu dan bukan secara langsung dalam akun modal.
Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi
Jika tidak ada perjanjian pembagian laba dan rugi, laba persekutuan harus dibagi rata, akan tetapi
umumnya para sekutu membagi laba dalam rasio tertentu.
Pertimbangan Jasa Dalam Perjanjian Pembagian Laba atau Rugi
Penyisihan gaji juga digunakan untuk mengkompensasi perbedaan nilai wajar bakat sekutu yang
mencurahkan seluruh waktunya bagi persekutuan.
Penyisihan gaji dalam perjanjian pembagian laba
 Dalam akuntansi persekutuan penyisihan gaji sekutu tidak dibebankan dalam penentuan laba
bersih persekutuan untuk mencapai pembagian laba yang wajar berdasarkan waktu dan bakat
yang dicurahkan pada bisnis persekutuan.
 Keberhasilan persekutuan di bidang keuangan terletak pada keberhasilannya menghasilkan
pengembalian yang wajar atas jasa yang dilaksanakan oleh sekutu, atas modal yang
diinvestasikan dalam persekutuan, dan atas risiko yang dipikul.
 Jika laba persekutuan tidak lebih besar dari jumlah gabungan yang dapat dihasilkan oleh sekutu
yang aktif dengan yang bekerja diluar persekutuan maka persekutuan akan dianggap gagal secara
keuangan. Laba setelah penyisihan gaji harus cukup untuk mengompensasi modal yang
diinvestasikan dan resiko yang dipikul.
Soal 1
Pada tahun 2018 Mika dan Fei setuju untuk membentuk persekutuan, dan sepakat menjalankannya
dengan rasio pembagian laba sebesar 70:30. Data yang berkaitan dengan persekutuan sebagai berikut.
1. Laba persekutuan tahun 2018
Rp100.000.000
2. Modal Mika, 1 Januari 2018
Rp150.000.000
3. Tambahan investasi Mika tahun 2018
Rp 10.000.000
4. Prive Mika
Rp 20.000.000
5. Modal Fei 1 Januari 2018
Rp100.000.000
6. Pengambilan Fei
Rp 20.000.000
7. Penarikan Modal Fei 2018
Rp
5.000.000
Berdasarkan informasi yang berkaitan dengan persekutuan di atas, buatlah laporan modal persekutuan
dan jurnal penutupan.
Jawab:
Laporan Modal Persekutuan Mika dan Fei
untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018
Saldo modal 1 Jan
(+) Investasi tambahan
(-) Prive
(-) Pengambilan modal
Jumlah bersih kontribusi modal
(+) Laba bersih
Saldo Modal 31 Des
Mika (70%)
Rp 150.000.000
Rp 10.000.000
Rp 20.000.000
Rp140.000.000
Rp 70.000.000
Rp210.000.000
Fei (30%)
Rp 100.000.000
Rp 5.000.000
Rp 20.000.000
Rp 75.000.000
Rp 30.000.000
Rp105.000.000
Total
Rp 250.000.000
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
Rp 40.000.000
Rp 215.000.000
Rp 100.000.000
Rp315.000.000
Jurnal penutup
31 Des
Ikhtisar laba rugi
Rp 100.000.000
Modal Mika
Rp 70.000.000
Modal Fei
Rp 30.000.000
(untuk mencatat pembagian laba bersih ke Mika dan Fei)
31 Des
Modal Mika
Rp 20.000.000
Modal Fei
Rp 20.000.000
Pengambilan Mika
Rp 20.000.000
Pengambilan Fei
Rp 20.000.000
(untuk menutup akun pengambilan sekutu ke modalnya masing-masing)
Soal 2
Pada bulan Januari 2015, Nickel dan David sepakat untuk melakukan usaha bersama dengan
membentuk persekutuan. Investasi awal yang akan dilakukan oleh mereka akan dicatat pada akun
modal. Nickel dan David untuk mengeluarkan modal awal dalam bentuk kas sebesar Rp10.000.000.
Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
Jan 1 Kas
Rp10.000.000
Modal Nickel
Rp10.000.000
(untuk mencatat investasi awal Nickel)
Jan 1 Kas
Rp10.000.000
Modal David
Rp10.000.000
(untuk mencatat investasi awal David)
Sumber :
1. Flyod A. Beams dkk. 2006. Akuntansi Lanjutan Jilid 2 Edisi 9. Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. http://repository.ut.ac.id/3872/1/EKSI4311-M1.pdf
Download