Sifat Persekutuan 1. Persekutuan didefinisikan sebagai asosiasi antara dua atau lebih orang yang menjalankan suatu bisnis guna menghasilkan laba sebagai pemilik bersama. 2. Salah satu fitur hukum persekutuan adalah umurnya yang terbatas. 3. Umur suatu persekutuan secara hukum akan berakhir dengan masuknya sekutu baru, mundurnya atau meninggalnya seorang sekutu, pembubaran sukarela oleh para sekutu, atau pembubaran paksa akibat kebangkrutan. 4. Menurut konsep hukum mutual agency, setiap sekutu merupakan agen bagi semua aktivitas persekutuan, dengan kekuasaan mengikat semua sekutu lainnya melalui tindakannya yang mengatasnamakan persekutuan. 5. Laporan akuntansi persekutuan dirancang untuk memenuhi 3 kelompok pemakai (sekutu, kreditor persekutuan, dan internal revenue service (terkait pajak) ). Investasi Awal dalam Persekutuan Semua properti yang dibawa ke dalam persekutuan atau diakuisisi oleh persekutuan merupakan property persekutuan. Investasi awal dalam persekutuan dicatat pada akun modal yang diselenggarakan untuk setiap sekutu. Investasi Non Kas Apabila properti selain kas diinvestasikan dalam suatu persekutuan, maka dicatat pada nilai wajarnya ketika investasi tersebut dilakukan. Secara konseptual nilai wajar harus ditentukan dengan penilaian independen, tetapi praktisnya nilai wajar properti non kas ditentukan berdasarkan kesepakatan semua sekutu. Jumlah yang terlibat harus dirinci dalam perjanjian persekutuan tertulis. Pendekatan Bonus atau Goodwill pada Investasi Awal Masalah penilaian muncul bila sekutu sepakat untuk membagai kepemilikan modal dengan persentase yang sama, tetapi jumlah modal yang disetorkan tidaklah sama. Untuk menyelesaikan permasalahan pencatatan, ada dua metode yang dapat digunakan oleh persekutuan, yaitu metode bonus dan metode goodwill. a. Metode Bonus b. Metode Goodwill Bila menggunakan pendekatan goodwill, untuk menghitung nilai goodwill menggunakan nilai total persekutuan berdasarkan kepemilikan modal yang lebih besar. Investasi Tambahan dan Penarikan Perjanjian persekutuan harus menetapkan pedoman tentang investasi tambahan dan penarikan yang dilakukan setelah dimulainya operasi persekutuan. Investasi tambahan contoh jurnalnya : Kas (+A) xxx Tambahan investasi disetor (+OE) xxx Penarikan dalam jumlah besar dan tidak teratur umumnya dicatat secara langsung pada akun modal sekutu yang melakukan penarikan. Untuk mencatat penarikan kas: Modal (-OE) Kas (-A) xxx xxx Penarikan Laba persekutuan adalah imbalan bisnis bagi para sekutu, sehingga sekutu tidak menerima gaji seperti karyawan persekutuan. Sebaliknya sekutu yang aktif sering kali manarik sejumlah uang secara teratur tiap minggu atau bulannya sebagai antisipasi atas laba persekutuan yang menjadi bagiannya. Penarikan seperti itu disebut penarikan, penyisihan penarikan, atau penyisihan gaj. Biasanya hal tersebut dicatat dalam akun penarikan sekutu dan bukan secara langsung dalam akun modal. Perjanjian Pembagian Laba dan Rugi Jika tidak ada perjanjian pembagian laba dan rugi, laba persekutuan harus dibagi rata, akan tetapi umumnya para sekutu membagi laba dalam rasio tertentu. Pertimbangan Jasa Dalam Perjanjian Pembagian Laba atau Rugi Penyisihan gaji juga digunakan untuk mengkompensasi perbedaan nilai wajar bakat sekutu yang mencurahkan seluruh waktunya bagi persekutuan. Penyisihan gaji dalam perjanjian pembagian laba Dalam akuntansi persekutuan penyisihan gaji sekutu tidak dibebankan dalam penentuan laba bersih persekutuan untuk mencapai pembagian laba yang wajar berdasarkan waktu dan bakat yang dicurahkan pada bisnis persekutuan. Keberhasilan persekutuan di bidang keuangan terletak pada keberhasilannya menghasilkan pengembalian yang wajar atas jasa yang dilaksanakan oleh sekutu, atas modal yang diinvestasikan dalam persekutuan, dan atas risiko yang dipikul. Jika laba persekutuan tidak lebih besar dari jumlah gabungan yang dapat dihasilkan oleh sekutu yang aktif dengan yang bekerja diluar persekutuan maka persekutuan akan dianggap gagal secara keuangan. Laba setelah penyisihan gaji harus cukup untuk mengompensasi modal yang diinvestasikan dan resiko yang dipikul. Soal 1 Pada tahun 2018 Mika dan Fei setuju untuk membentuk persekutuan, dan sepakat menjalankannya dengan rasio pembagian laba sebesar 70:30. Data yang berkaitan dengan persekutuan sebagai berikut. 1. Laba persekutuan tahun 2018 Rp100.000.000 2. Modal Mika, 1 Januari 2018 Rp150.000.000 3. Tambahan investasi Mika tahun 2018 Rp 10.000.000 4. Prive Mika Rp 20.000.000 5. Modal Fei 1 Januari 2018 Rp100.000.000 6. Pengambilan Fei Rp 20.000.000 7. Penarikan Modal Fei 2018 Rp 5.000.000 Berdasarkan informasi yang berkaitan dengan persekutuan di atas, buatlah laporan modal persekutuan dan jurnal penutupan. Jawab: Laporan Modal Persekutuan Mika dan Fei untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018 Saldo modal 1 Jan (+) Investasi tambahan (-) Prive (-) Pengambilan modal Jumlah bersih kontribusi modal (+) Laba bersih Saldo Modal 31 Des Mika (70%) Rp 150.000.000 Rp 10.000.000 Rp 20.000.000 Rp140.000.000 Rp 70.000.000 Rp210.000.000 Fei (30%) Rp 100.000.000 Rp 5.000.000 Rp 20.000.000 Rp 75.000.000 Rp 30.000.000 Rp105.000.000 Total Rp 250.000.000 Rp 10.000.000 Rp 5.000.000 Rp 40.000.000 Rp 215.000.000 Rp 100.000.000 Rp315.000.000 Jurnal penutup 31 Des Ikhtisar laba rugi Rp 100.000.000 Modal Mika Rp 70.000.000 Modal Fei Rp 30.000.000 (untuk mencatat pembagian laba bersih ke Mika dan Fei) 31 Des Modal Mika Rp 20.000.000 Modal Fei Rp 20.000.000 Pengambilan Mika Rp 20.000.000 Pengambilan Fei Rp 20.000.000 (untuk menutup akun pengambilan sekutu ke modalnya masing-masing) Soal 2 Pada bulan Januari 2015, Nickel dan David sepakat untuk melakukan usaha bersama dengan membentuk persekutuan. Investasi awal yang akan dilakukan oleh mereka akan dicatat pada akun modal. Nickel dan David untuk mengeluarkan modal awal dalam bentuk kas sebesar Rp10.000.000. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah: Jan 1 Kas Rp10.000.000 Modal Nickel Rp10.000.000 (untuk mencatat investasi awal Nickel) Jan 1 Kas Rp10.000.000 Modal David Rp10.000.000 (untuk mencatat investasi awal David) Sumber : 1. Flyod A. Beams dkk. 2006. Akuntansi Lanjutan Jilid 2 Edisi 9. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2. http://repository.ut.ac.id/3872/1/EKSI4311-M1.pdf