Pemeriksaan radiografi Schedel proyeksi AP dan lateral dengan hasil : Tidak tampak diskontinuitas pada tabula interna, diploe, dan tabula eksterna. Sutura dan jejas vaskuler baik. Tidak tampak tanda-tanda fraktur pada tulang-tulang kalvaria. Tidak tampak destruksi, lesi litik maupun blastik. Sella tursika baik dan dorsum sella baik. Jaringan lunak sekitar kalvaria baik. Pemeriksaan radiografi Tangensial dengan hasil : Tidak tanda-tanda fraktur pada sisi lateral os.parietal Pemeriksaan radiografi os. Nasalis proyeksi AP dan lateral dengan hasil : Radiografi orbita proyeksi AP/lateral dengan hasil : Tidak tampak tanda-tanda fraktur pada tulang-tulang dinding orbita. Canalis opticum dan fissura orbita superior terlihat baik. Tidak tampak lesi radioopak di rongga orbita. Tidak tampak perselubungan di rongga orbita. Tidak tampak perselubungan pada sinus maxillaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis dan sinus sfenoidalis. Tidak tampak deviasi septum nasi. Pemeriksaan radiografi Sinus Paranasalis proyeksi Waters dan lateral dengan hasil : Tidak tampak perselubungan pada sinus maxillaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis dan sinus sfenoidalis. Dinding sinus-sinus terlihat intak. Tidak tampak deviasi septum nasi. Tidak tampak hipertrofi konka nasalis. Pemeriksaan radiografi mastoid bilateral dengan hasil : Mastoid kanan : Pneumatisasi air-cell mastoid terlihat baik. Tidak tampak sklerosis periantrum maupun gambaran destruksi tulang / kolesteatoma. Tulang-tulang kesan intak. Mastoid kiri : Pneumatisasi air-cell mastoid terlihat baik. Tidak tampak sklerosis periantrum maupun gambaran destruksi tulang / kolesteatoma. Tulang-tulang kesan intak. Pemeriksaan radiografi TMJ (Temporomandibular Joint) dengan hasil : Posisi tutup mulut : Tampak kondilus terletak di dalam fossa temporomandibula Posisi buka mulut : Tampak kondilus terletak di dalam fossa temporomandibula. Permukaan kondilus dan fossa mandibula reguler, tidak tampak gambaran sklerotik maupun erosi. Celah sendi mandibula kanan-kiri simetris dan tidak melebar Pemeriksaan radiografi Sella tursica proyeksi AP dan lateral dengan hasil : Tampak pelebaran celah sella tursika dengan kedalaman 25,24 mm dan diameter AP 31,37 tampak mendestruksi processus clinoid posterior dan dorsum sellae. Tidak tampak kalsifikasi di dorsum sellae Sutura dan jejas vaskuler baik. Tak tampak fraktur pada tulang-tulang tengkorak dan tulang-tulang wajah. Jaringan lunak sekitar baik. Radiografi basis cranii : Foramen jugularis, foramen spinosum, foramen ovale, foramen lacerum kanan kiri dan foramen magnum baik. Prosesus artikularis vertebra cervicalis, kesan baik. Prosesus odontoid, kondilus occipital, angulus mandibula, korpus mandibula, prosesus coronoideus, prosesus zygomatikus, arkus zygomatikus, palatum durum intak. Tidak tampak destruksi, lesi litik maupun blastik. Tampak pneumatisasi mastoid air cell kanan berkurang. Mastoid air cell kiri baik. Crista galli tumpang tindih dengan septum nasi, tak tampak tanda defek di daerah tersebut. Kesan : Tak tampak tanda destruksi basis kranii. Crista galli tumpang tindih dengan septum nasi, tak tampak tanda defek di daerah tersebut. Suspek mastoiditis kanan. Saran: CT scan kepala 3D. Pemeriksaan radiografi soft tissue leher : Tidak tampak penebalan jaringan lunak di regio colli. Tidak tampak penebalan jaringan lunak di retrotrakea dan retrofaring. Tidak tampak penyempitan ataupun deviasi trakea. Tidak tampak korpus alienum berdensitas radioopak. Tulang-tulang kesan intak. Pemeriksaan radiografi Cervical proyeksi AP dan lateral: Kelengkungan dan kedudukan vertebra cervical baik, tidak tampak listhesis. Struktur dan bentuk vertebra cervicalis baik. Densitas vertebra cervical baik. Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis. Sendi-sendi vertebra cervical terlihat baik. Jaringan lunak sekitar vertebra cervical baik. Pemeriksaan radiografi cervical proyeksi AP dan lateral dan oblik kanan dan kiri : Kelengkungan dan kedudukan vertebra cervical baik, tidak tampak listhesis. Struktur dan bentuk vertebra cervicalis baik. Densitas vertebra cervical baik. Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis ataupun foramen intervertebralis. Sendi-sendi vertebra cervical terlihat baik. Jaringan lunak sekitar vertebra cervical baik. Pemeriksaan radiografi vertebrae torakal proyeksi AP dan lateral: Kelengkungan dan kedudukan vertebra torakal baik, tidak tampak listesis. Struktur dan bentuk vertebra torakal baik. Densitas vertebra torakal baik. Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis ataupun foramen intervertebralis. Jaringan lunak paravertebra torakal kesan baik. Pemeriksaan radiografi vertebrae lumbosacral proyeksi AP dan lateral: Kelengkungan dan kedudukan vertebra lumbosacral baik, tidak tampak listesis. Struktur dan bentuk vertebra lumbosacral baik. Densitas vertebra lumbosacral baik. Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis ataupun foramen intervertebralis. Sendi-sendi vertebra lumbosacral dan sacroiliaca bilateral terlihat baik. Jaringan lunak paravertebra lumbal kesan baik. Pemeriksaan radiografi Klavikula AP : Kedudukan os.clavicula baik, tidak tampak subluksasi / dislokasi. Tidak tanda-tanda tampak fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi sternoklavikula atau acromioclavicular baik. Jaringan lunak sekitar klavikula baik. Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi AP : Jantung kesan tidak membesar Aorta dan mediastinum superior tidak melebar. Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal. Corakan bronkovaskular kedua paru baik. Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru. Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip. Jaringan lunak dinding dada terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi PA dan Lateral : Jantung tidak membesar (CTR < 50%), mengisi < 1/3 ruang retrosternal. Aorta dan mediastinum superior tidak melebar. Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal. Corakan bronkovaskular kedua paru baik. Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru ataupun ruang retro kardia. Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip. Jaringan lunak dinding dada terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi PA: Jantung tidak membesar (CTR < 50%). Aorta dan mediastinum superior tidak melebar. Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal. Corakan bronkovaskular kedua paru baik. Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru. Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip. Jaringan lunak dinding dada terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Abdomen polos dengan hasil : Preperitoneal fat line sisi kanan-kiri baik. Psoas line kesan tegas dan simetris. Kontur kedua ginjal baik. Distribusi udara usus mencapai rektum. Tidak tampak dilatasi usus maupun penebalan dinding usus. Tidak tampak bayangan batu radioopak di proyeksi traktus urinarius. Tulang-tulang kesan intak. Pemeriksaan radiografi Bahu proyeksi eksorotasi dan endorotasi : Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi bahu baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi glenohumeral terlihat baik. Jaringan lunak sekitar sendi bahu terlihat baik, tidak tampak kalsifikasi. Pemeriksaan radiografi Humerus proyeksi AP dan lateral : Kedudukan tulang humerus baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi glenohumeral, humeroulnar atau humeroradial terlihat baik. Jaringan lunak sekitar tulang humerus terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Cubiti proyeksi AP dan lateral : Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi cubiti baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi humeroulnar atau humeroradial terlihat baik. Jaringan lunak sekitar sendi cubiti terlihat baik, tidak tampak kalsifikasi. Pemeriksaan radiografi Antebrachii proyeksi AP dan lateral : Kedudukan tulang-tulang antebrachii baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi humeroulnar, humeroradial dan radiocarpal terlihat baik. Jaringan lunak regio antebrachii terlihat baik. Pemeriksaan radiografi wrist joint AP dan lateral: Kedudukan tulang-tulang pembentuk wrist joint baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi radiocarpal, carpalia, dan carpometacarpal terlihat baik. Jaringan lunak sekitar sendi wrist terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Manus proyeksi AP dan oblik : Kedudukan tulang-tulang manus baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi radiocarpal, carpalia, carpometacarpal, metacarpophalangeal dan interphalangeal terlihat baik. Jaringan lunak sekitar manus terlihat baik, tidak tampak kalsifikasi. Pemeriksaan radiografi Pelvis proyeksi AP dengan hasil : Kedudukan tulang-tulang pelvis baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi sacroiliaka bilateral, coxae bilateral, dan symphisis pubis terlihat baik. Jaringan lunak sekitar pelvis terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Femur proyeksi AP dan lateral dengan hasil : Kedudukan tulang femur baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi femoroacetabulum ataupun femorotibial terlihat baik. Jaringan lunak sekitar femur terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Genu proyeksi AP dan lateral dengan hasil : Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi genu baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi femorotibial.terlihat baik. Jaringan lunak sekitar sendi genu terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Genu AP, lateral dan skyline : Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi genu baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi femorotibial.dan femoropatelar terlihat baik. Jaringan lunak sekitar sendi genu terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Cruris proyeksi AP dan lateral : Kedudukan tulang-tulang cruris baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi femorotibial ataupun sendi talocrural terlihat baik. Jaringan lunak sekitar regio cruris terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Ankle Joint proyeksi AP dan lateral : Kedudukan tulang-tulang pembentuk ankle joint baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi talotibial dan calcaneotarsal terlihat baik. Jaringan lunak sekitar regio ankle terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Ankle Joint proyeksi AP, lateral dan mortise view : Kedudukan tulang-tulang pembentuk ankle joint baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi mortise dan calcaneotarsal terlihat baik. Jaringan lunak sekitar regio ankle terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Pedis proyeksi AP dan oblik : Kedudukan tulang-tulang pedis baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi tarsalia, tarsometatarsal, metatarsophalangeal dan interphalangeal terlihat baik Jaringan lunak sekitar pedis terlihat baik. Pemeriksaan radiografi Calcaneus proyeksi aksial dan lateral dengan hasil : Kedudukan tulang calcaneus baik. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan permukaan sendi terlihat baik. Jaringan lunak sekitar calcaneus terlihat baik. CTEV : Pedis Dekstra AP-Lateral: Pedis Dekstra: Talo First Metatarsal (TFM) angle °(N = 5-28) Kite`s AP angle ° (N = 27-53) Kite`s Lateral angle ° (N = 27-56) Pemeriksaan Baby gram Telah dilakukan pemeriksaan baby gram dengan hasil : Extremitas kanan atas : Humerus : 8,5 cm Radius : 6,8 cm Ulna : 7,6 cm Extremitas kiri atas : Humerus : 7,9 cm Radius : 6,3 cm Ulna : 7,0 cm Extremitas bawah kanan : Femur : 8,9 cm Tibia : 8,0 cm Fibula : 6,5 cm Extremitas bawah kiri : Femur : 8,7 cm Tibia : 7,6 cm Fibula : 6,4 cm Kedudukan tulang-tulang baik Struktur korteks dan medula baik. Tak tampak lesi litik/blastik/ maupun destruksi. Babygram : Jantung kesan tidak membesar, apeks di kiri, pinggang jantung tidak menonjol. Aorta tidak melebar. Mediastinum superior melebar sesuai proyeksi thymus. Trakea di tengah, terpasang ETT dengan ujung distal setinggi 4 corpus diatas karina. Hilus kanan tertutup bayangan jantung, kiri tidak menebal. Tampak infiltrat di parakardial kanan. Diafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip. Bentuk rongga toraks bell-shape. Kesuraman di seluruh rongga abdomen dengan jarak udara usus dengan dinding abdomen menjauh. Tidak tampak deformitas, lesi litik/blastik pada tulang-tulang ekstremitas. USG Whole Abdomen Telah dilakukan pemeriksaan USG abdomen dengan hasil sebagai berikut: Hepar : Bentuk dan ukuran normal, permukaan reguler. Ekhostruktur parenkhim homogen. Sistem bilier dan vaskuler intrahepatik tidak melebar. Tidak tampak nodul / SOL. Tidak tampak efusi pleura maupun asites. Kandung empedu : Bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal. Tidak tampak batu / sludge empedu. Pankreas : Bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak lesi fokal / SOL. Lien : Bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak lesi fokal / SOL. Kedua ginjal : Bentuk dan ukuran normal, diferensiasi korteks-medulla jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu maupun lesi fokal. Aorta abdominalis : Kaliber normal, tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening di paraaorta. Buli : Besar dan bentuk baik. Dinding tidak menebal. Tidak tampak batu maupun lesi fokal. Prostat : Besar dan bentuk baik. Tidak tampak lesi fokal Pemeriksaan radiografi scoliosis program dengan hasil sebagai berikut : Tampak lateralisasi kurva vertebrae thorakolumbalis level Th11-L4 ke arah kiri, apex pada vertebra L1 dengan sudut Lippman-Cobb 61,85°. Tampak rotasi pedikel +2 ke arah kanan (Nash-Moe). Klasifikasi menurut Lenke memperlihatkan kurvatura tipe 5 dengan lumbar spine modifier tergolong tipe C. Pada foto lateral, kelengkungan vertebrae Th 5-Th 12 sebesar 30o. Struktur tulang-tulang vertebrae masih baik. Tidak tampak malformasi congenital vertebrae. Densitas tulang baik. Ossifikasi apofisis iliaka tampak sudah fusi sempurna /Apofisis iliaka sisi kiri telah mengalami fusi sebagian, sementara sisi kanan telah mengalami fusi.. Struktur tulang-tulang pelvis baik. Kesan: Skoliosis thorakolumbalis level Th11-L4 ke kiri dengan apex di L1, sesuai klasifikasi Lippman-Cobb derajat IV, klasifikasi Lenke tipe 5CN, disertai rotasi +2 (Nash-Moe) dan maturitas derajat 5 (Risser). Pemeriksaan radiografi scoliosis program dengan hasil sebagai berikut : Tampak lateralisasi kurva vertebrae thorakolumbalis level Th10-L3 ke arah kiri, apex pada vertebra L1 dengan sudut Lippman-Cobb 26,2° pada posisi supine, menjadi 29,9° pada posisi erect. Dengan bending kanan sudut menjadi 42° dan bending kiri menjadi 1,2°. Tampak rotasi pedikel +1 ke arah kanan (Nash-Moe). Klasifikasi menurut Lenke memperlihatkan kurvatura tipe 5 dengan lumbar spine modifier tergolong tipe C. Pada foto lateral, sudut Th5-Th12 sebesar 20°. Struktur tulang-tulang vertebrae masih baik. Tidak tampak malformasi congenital vertebrae. Densitas tulang baik. Ossifikasi apofisis iliaka tampak sudah fusi sempurna. Kesan :Skoliosis thorakolumbalis level Th10-L3 ke kiri dengan apex di L1; sesuai klasifikasi Lippman-Cobb derajat II, klasifikasi Lenke tipe 5CN, disertai rotasi pedikel +1 (Nash-Moe) dan maturitas derajat 5 (Risser). Pemeriksaan bone age berdasarkan radiografi hand-wrist sinistra : Rentang umur tulang 10 tahun-14 tahun. Umur tulang sesuai dengan anak laki-laki umur 10 tahun berdasarkan standar GreulichPyle). Tulang-tulang terlihat porotik, korteks agak menipis dengan trabekulasi yang prominen. Tidak tampak destruksi/deformitas. Persentage tinggi akhir sekitar 78,4% (Greulich-Pyle). Prediksi tinggi akhir sekitar 147,9 cm (Tanner-Whitehouse). Kesan : - Masih dapat tergolong average boy. - Osteoporosis. Bone Age Pemeriksaan bone age radiografi hand-wrist sinistra berdasarkan metode Greulich-Pyle dengan hasil sebagai berikut : Pasien seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dengan tinggi badan saat ini 141 cm. Usia tulang sesuai dengan anak laki-laki 12 tahun 6 bulan. Curiga sedikit penipisan korteks tulang, kesan trabekulasi agak kasar. Persentage tinggi badan akhir sekitar 86%. Prediksi tinggi badan usia dewasa sekitar 164 cm. Menurut rumus Tanner-Whitehouse, perkiraan tinggi badan dewasa 164,6 cm. Kesan : Retarded boy, perkiraan tinggi badan dewasa sekitar 164 cm. Osteopenia. Pemeriksaan radiografi Impingement series : Pemeriksaan radiografi bahu kiri proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 10°, cranial tilt 30° dan supraspinatus outlet view : Kedudukan caput humeri pada glenoid terlihat baik, tidak tampak subluksasi / dislokasi. Acromion tipe (Klasifikasi Bigliani) dengan slope/kemiringan terhadap sendi glenohumeral baik. Tidak tampak pembentukan spur. Celah sendi dan pemukaan sendi akromioklavikular, dan glenohumeral terlihat baik. Tidak tampak penyempitan supraspinatus outlet. Pemeriksaan radiografi bahu kanan proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 30° : Tampak subluksasi kaput humeri ke anterior. Acromion tipe 2 (curve- menurut klasifikasi Bigliani), tidak tampak spur formation di permukaan inferior akromion. Tampak spur formation minimal di permukaan superior akromion dan tuberkulum mayus humeri. Sendi akromioklavikular baik. Tidak tampak penyempitan di supraspinatus outlet. Kesan: Subluksasi ringan kaput humeri ke anterior. Osteoartrosis ringan di sendi bahu. Acromion tipe 2 (Klasifikasi Bigliani), tak tampak spur formation di permukaan inferior akromion, tak tampak penyempitan supraspinatus outlet. Pemeriksaan radiografi bahu kiri proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 10°, dan cranial tilt 30° : Curiga fraktur pada collum anatomis os humerus dengan displacement fragmen distal ke supero-anterior. Caput humeri masih berada di fossa glenoidalis. Akromion tipe 1. Tampak spur formation pada sisi superior dan inferior distal klavikula, sisi superior prosesus korakoideus dan sisi inferior fossa glenoid. Tidak tampak penyempitan maupun pelebaran sendi akromiohumeral, akromioklavikular, dan glenohumeral. Tidak tampak penyempitan di supraspinatus outlet Kesan : Suspek fraktur pada collum anatomis os humerus dengan displacement fragmen distal ke supero-anterior. Spur formation pada sisi superior dan inferior distal klavikula, sisi superior prosesus korakoideus dan sisi inferior fossa glenoid. Tipe Slope Syair Tibia Vara Radiografi femur-cruris AP bilateral posisi berdiri : Kesan metafisis proksimal kedua tibia terdapat penonjolan/deformitas beak-like ke medial, tetapi permukaan metafisis di daerah tersebut terlihat cukup regular. Sudut metafisis-diafisis tibia kanan sebesar 14,17° dan pada tibia kiri sebesar 11,21° (nilai normal pada usia 17 bulan adalah <11°). Lempeng fisis belum menutup sesuai usia. Epifisis bentuk dan ukuran masih baik. Celah sendi tidak tampak menyempit. Jaringan lunak tidak menebal.