Mata Kuliah: SISTEM ADM. PERPAJAKAN Dosen: Ibu Nurlita Sukma Alfandia, S.E., M.A. NAMA KELOMPOK 1. 2. 3. 4. 5. Alit Aprilia Indriana 205030407111010 Apriliani 205030400111034 Dea Putri Amanda 205030400111037 Farah Dwi Maghfiroh 205030400111035 Maharani Dwi Kusuma Ningrum 205030400111036 You can delete this slide when you’re done editing the presentation. KELOMPOK 1 ATURAN KELEMBAGAAN UNTUK SEBUAH LEMBAGA PENDAPATAN KELAS D PERPAJAKAN ATURAN KELEMBAGAAN UNTUK SEBUAH LEMBAGA PENDAPATAN 02 01 Karakteristik Organisasi Administrasi Pajak Hubungan dengan Kementerian Keuangan 03 04 Pengawasan Dewan Administrasi Pajak Perluasan Tingkat Otonomi Badan Pendapatan 05 Fungsi Non Pajak Lainnya dari Badan Perpajakan 01. KARAKTERISTIK ORGANISASI ADMINISTRASI PAJAK Administrasi perpajakan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan segala manajemen atau sistem kerja dalam pelaksanaan ketentuan hukum pajak, mulai dari memungut pajak, pemberian sanksi, dan sebagainya. Secara sederhana, otoritas pajak dibagi menjadi: Otoritas pajak yang berada dibawah struktur organisasi kementrian keuangan dan otoritas pajak yang memiliki otonomi yang lebih luas. 02. Hubungan organisasi perpajakan dengan kementerian keuangan yaitu berada dalam satu struktur organisasi yang sama. Pembinaan organisasi administrasi dan keuangan pengadilan Pajak masih di bawah kekuasaan Kementerian Keuangan. Ditinjau dari Derajat hubungan otoritas pajak dengan kementerian keuangan terdapat empat variasi utama kerangka kelembagaan, yakni: 1. Single Directorate In Ministry Of Finance 2. Multiple Directorates In Ministry Of Finance 3. Unified Semi-autonomous Body 4. Unified Semi-autonomous Body With Board HUBUNGAN DENGAN KEMENTERIAN KEUANGAN Pengawasan yang dilakukan berfokus pada hal strategis dan substantif, seperti tentang peraturan perundang-undangan, kebijakan, sistem dan prosedur. Selain menerima pengaduan dan masukan dari masyarakat, juga melakukan mediasi, meminta keterangan data atau informasi dari instansi perpajakan dan pihak lain. Selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Menteri Keuangan. 03. PENGAWASAN DEWAN ADMINISTRASI PAJAK CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Tugas dan fungsinya adalah membantu Freepik Menteri Keuangan dalam melakukan pengawasan terhadap penyusunan dan pelaksanaan kebijakan administrasi perpajakan. 04. PERLUASAN TINGKAT OTONOMI BADAN PENDAPATAN UU No. 5 Th. 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah diberlakukan, prinsip otonomi secara gradual mulai dijalankan. Melalui konsep Desentralisasi dan Dekonsentrasi yang diarahkan guna mencapai otonomi daerah dalam menggali sumber-sumber pemasukannya sendiri. Sumber-sumber pemasukan daerah ini merupakan cara daerah mencari dan memperluas sumber pendapatannya dari sektor-sektor ekonomi dan perpajakan yang ada. 04. PERLUASAN TINGKAT OTONOMI BADAN PENDAPATAN Sumber penerimaan pemerintah guna memperluas pendapatannya yang dijalankan oleh Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah) daerah masingmasing. 1. Perluasan sumber penerimaan daerah melalui sektor perpajakan dalam tingkat daerah otonom disebut kantor pajak daerah 2. Pemerintah daerah dapat meminjam dana dari pemerintah pusat 3. Memungut pajak sentral yang dipungut di daerah 4. Pemerintah daerah dapat menambah tarif pajak sentral tertentu setelah mendapat persetujuan pusat 5. Pemerintah daerah menerima subsidi pemerintah pusat dalam anggarannya 05. FUNGSI NON PAJAK LAINNYA DARI BADAN PERPAJAKAN Sumber pendapatan negara non pajak terdiri dari : 1. Keuntungan Badan Usaha Milik Negara 2. Pengelolaan SDA 3. Barangsitaan 4. Percetakan Uang 5. Sumbangan 05. FUNGSI NON PAJAK LAINNYA DARI BADAN PERPAJAKAN Contoh Fungsi dari pendapatan non pajak diatas yaitu pendapatan tersebut nantinya oleh pemerintah digunakan untuk membiayai pelayanan publik. Kondisi demikian telah dilakukan di beberapa negara maju. Kegiatan-kegiatan operasional dalam rangka pelayanan publik yang tidak dibiayai dari dana rupiah murni, dapat dibiayai dari pendapatan non pajak ini. Sebagai contoh pendapatan non pajak dari layanan kesehatan dapat digunakan untuk pengadaan obat, pengadaan alat alat kesehatan dan biaya operasional lainnya. Dengan penggunaan dana dari pendapatan non pajak tersebut diharapkan pelayanan publik yang diberikan mengalamu peningkatan. SEKIAN TERIMAKASIH