Della Ramadhani 1811312042 Fuja Rahimna 1911311001 Nerianti 1911311028 Suku Dayak di palangkaraya memiliki pengobatan tradisional atau leluhur dengan arwah (sangiang). Terapi ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang dilakukan oleh Andut dengan mengeluarkan benda tajam dari tubuh pasiennya. Terapi sangiang dipilih oleh masyarakat pangkaraya jika sudah tidak menemukan jalan lain untuk mengobati penyakit. Media/Alat : pipa yang berisi tembakau ayam darah ayam batu-batuan sesajian ( ayam, beras ketan, kelapa, rokok) Langkah/proses: Andut melantunkan lagu berdiaglog dayak dengan khusuk untuk mantra mantra memanggil arwah pada suku dayak(sangiang) agar dirinya terasuki Setelah andut terasuki , andut tidak ingat apa yang ia lakukan sebelum nya Andut merokok menggunakan pipa berisi tembakau lalu asap dari pipa tersebut di hembuskan ke bagian tubuh pasien yang sakit andut mengoleskan darah ayam dan batu batuan pada daerah yang sakit selama ritual andut tidak pernah berhenti membaca mantra-mantra meletakan sesajian diantas kepala pasien sambil membaca mantra setelah itu, tiba tiba saja benda aneh keluar dari bagian tubuh yang sakit dengan bentuk bermacam-macam, mulai dari kayu, besi, benang, bahkan bisa keluar benda tajam seperti jarum sesajian yang digunakan selama pengobatan digantungkan di pohon setelah pengobatan selesai. penggunaan asap rokok dalam pengobatan sangiang. Asap rokok berbahaya bagi tubuh, baik itu bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Peminat pengobatan sangiang bukan hanya orang tua namun para dewasa muda termasuk ibu hamil. Berdasarkan jurnal penelitian mengenai dampak asap rokok bagi kesehatan ibu hamil menyatakan bahwa ibu hamil yan gterpapar asap rokok dapat berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan dan janin yang dikandung ibu. Senyawa kimi yang terkandung dalam asap rokok dapat masuk kedalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya. Begitu juga pada orang tua, anak-anak maupun dewasa muda yang berobat dengan sangiang. Andut menggunakan rokok yang memakai pipa besi dan menghisap asap rokok tersebut. Paparan asap roko pada perokok membahayakan tubuh terutama sistem pernafasan. Dari banyaknya rokok yang dihisap dapat mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan pembuluh darah ginjal sehingga menyebabkan peningkatan pembuluh darah. Merokok sebatang setiap hari akan meningkatkan tekanan sistolik 10–25 mmHg dan menambah detak jantung 5– 20 kali per menit. Dengan menghisap sebatang rokok akan mempunyai pengaruh besar terhadap kenaikan tekanan darah, hal ini disebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam asap rokok. Asap rokok terdiri dari 4000 bahan kimia dan 200 diantaranya beracun, antara lain Karbon Monoksida (CO) yang dihasilkan oleh asap rokok dan dapat menyebabkan pembuluh darah kramp, sehingga tekanan darah naik, dinding pembuluh darah dapat robek. Pemakaian mantra-mantra serta ritual dalam pengobatan sangiang. Pengobatan tradisional sebagai ritual yang dilembagakan, selalu berkaitan dengan adanya kepercayaan masyarakat pada kekuatan supranatural. Mereka yang berada dalam ruang lingkup pengaruh kepercayaan ini akan menghayati secara lebih dalam penyembuhan melalui pengobatan tradisional dan memiliki ekspektasi yang lebih tinggi untuk dapat sehat. Sebaliknya, mereka yang berada di luar ruang lingkup pengaruh tersebut akan memahami pengobatan tradisional secara lebih sederhana dengan ikatan emosional yang tidak terlalu dalam. Mantra-mantra dan sesajen yang digunakan dalam pengobatan sangiang beserta ritualnya. Ritual penyembuhan lebih menyentuh alam bawah sadar pasien dan memfokuskan pada unsur kebersamaan dan mendorong pasien secara mental. Sehingga secara psikologis baik penderita maupun keluarganya memiliki keyakinan sembuh terlebih dengan hadirnya para leluhur di sisi mereka. RESTRUKSI BUDAYA Alasan : Pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat suku dayak tidak memebrikan manfaat yang cukup menguntungkan pasoen dari segi kesehatan. Penggunaan asap rokok akan memperburuk keadaan pasien. Darah ayam yang dioleskan beserta batuan akan membuat kulit pasien kotor dan berlumuran darah ayam. Penggunaan pengobatan tradisional akan membuat pasien lalai dalam mencari pengobatan ke faskes dengan segera, sehingga pasien tidak mengetahui dengan pasti masalah kesehatan yang ada pada tubuhnya karena sudah tergantikan dengan kepercayaan yang dapat dianggap mistis ketika pengobatan dengan mantra, ritual disertai dengan pengeluaran benda asing dari dalam tubuh pasien. Sehingga pasien akan puas saja dengan pengobatan tersebut sehingga memperburuk kesehatannya karena tidak mencoba mengobati ke faskes. TERIMA KASIH