pengertian kolokial (colloquial) adalah bahasa-bahasa sehari-hari yang menyimpang dari bahasa konvensioanl. Misalnya, bahasa sehari-hari yang digunakan remaja di jakarta, seperti jomblo (tidak punya paca), jutek (judes), garing (membosankan), jaim (jaga wibawa), jayus (kuno), culun (lugu), dan jeti (juta). Fungsi kolokuial digunakan untuk menambah keakraban dalam pergaulan remaja. A. Latar Belakang Masalah Bahasa percakapan yang ada di lingkungan masyarakat sering terjadi variasi bahasa yang salah satunya adalah Kolokial. Kolokial merupakan Bahasa yang sering digunakan dalam suatu masyrakat tutur tertentu, yang sering dipakai sebagai bahasa percakapan. Kolokial terjadi akibat adanya kedekatan dan persamaan antara penutur. Baik kedekatan sosial maupun persamaan latar belakang bahasa. Fenomena Kolokial bukan suatu bahasa formal melainkan bahasa antar sesama (tidak formal). Seorang penutur menyingkat atau memperpendek kata tanpa merubah arti kata yang sebenarnya, lawan tutur juga memahami arti kata yang disampaikan. Inilah yang dinamakan fenomena Kolokial. http://remajasampit.blogspot.com/ Pada masyrakat tertentu memiliki kolokial bahasa yang berbeda dengan kolokial bahasa dari masyrakat yang lain. Bahasa asing juga memiliki Kolokial bahasa, seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab, dan lain-lain. http://remajasampit.blogspot.com/ Kolokial juga sering dikaitkan dengan bahasa Instan, karena tujuannya untuk mempercepat pengucapan kata suatu bahasa. Namun anggapan itu adalah salah, sebab Kolokial dihasilkan dari kata asli, yang sudah disepakati. Berbeda dengan bahsa gaul yang sering mengubah atau membuat kata baru yang merusak tatanan kata asli. http://remajasampit.blogspot.com/ B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Kolokial.? 2. Contoh-contoh Kolokial Bahasa.? 3. Analisi Kolokial Bahasa.1 C. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami Kolokial bahasa. 2. Mengetahui contoh-contoh Kolokial di Masyarakat. PEMBAHASAN A. Pengertian Kolokial Kolokial (colloquial) adalah bahasa yang dipakai sehari-hari oleh masyarakat penutur bahasa di daerah tertentu, kolokial dikenal juga sebagai bahasa sehari-hari, bahasa percakapan atau vernakuler (Maryono D, 1995: 28). Kolokial terjadi pada ragam bahasa lisan, karena ragam bahasa lisan cendrung bersifat praktis dan bersifat melanggar aturan kaidah tatabahasa. Bahasa kolokial khas bagi situasi bertutur tertentu, yakni situasi santai (Basuki Suhardi, 1995:163). Kosakatanya berupa kata-kata yang telah mengalami penurunan sesuai situasi. http://remajasampit.blogspot.com/ B. Adapun ciri-ciri dari kolokial Kolokial menggunakan ragam bahasa lisan bukan tulisan Ujaran dan isi pembicaraan yang ringkas Bobot pembicaraan ringan Adanya kedekatan antara kedua penutur. http://remajasampit.blogspot.com/ C. Contoh dan Analisis Kolokial 1. Kolokial Bahasa Indonesia Cinta menjadi Cin. Contoh kata ‘’Apa kabar Cin ?’’ Perubahan kata Cinta menjadi cin dikamsudkan untuk panggilan terhadap seseorang. Kolokial ini sering digunakan oleh kalangan perempuan. Aduh menjadi duh. Contoh kata ‘’Duh hujannya deras nih’’ Perubahan kata Aduh menjadi duh, dimaksudkan untuk mengekspresikan sesuatu yang sedang dirasakan atau dialami secara mendadak. Sudah menjadi dah Contoh kata ‘’Kamu dah ngerjain tugas belum ?’’ Perubahan kata Sudah menjadi dah, dimaksudkan untuk menyimbolkan terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Itu menjadi tu Contoh Kata ‘’Tu buku kamu disana !’’ Perubahan kata Itu menjadi Tu, dimaksudkan untuk menunjukkan atau memberitahukan sesuatu. Iya menjadi Ya Contoh Kata ‘’ Ya, Aku akan datang besok’’ Perubahan kata Iya menjadi Ya, dimaksudkan untuk menyetujui atau menyepakati. Ini menjadi Ni Contoh kata ‘’Ni buku kamu, yang Aku pinjam kemaren’’ Perubahan kata Ini menjadi Ni, dimaksudkan sebagai penunjuk terhadap sesuatu yang letaknya tidak jauh dari pembicara. Kamu menjadi Mu Contoh kata ‘’Aku mencintai Mu’’ Perubahan kata Kamu menjadi Mu, dimaksudkan untuk menyapa atau memanggil seseorang yang diajak berbicara. Aku menjadi Ku Contoh kata ‘’Ku pinjam buku ini’’ Perubahan kata Aku menjadi Ku, dimaksudkan untuk memposisikan diri sendiri, atau yang berbicara. 2. Kolokial Bahasa Jawa Kanggo menjadi Nggo Contoh kata ‘’Kayune Nggo Ngopo ?’’ Perubahan kata Kanggo menjadi Nggo, dimaksudkan untuk mengartikan sesuatu untuk dipakai atau digunakan. Bocah menjadi Cah Contoh kata ‘’Kowe Cah Ngendi ?’’ Perubahan kata Bocah menjadi Cah, dimaksudkan untuk panggilan atau sapaan terhadap anak atau orang yang lebih muda. Ora menjadi Ra Contoh kata ‘’Aku sesuk ra iso mangkat’’ Perubahan kata Ora menjadi Ra, dimaksudkan untuk menyatakan ketidak bisaan atau penolakan. Yoben menjadi Ben Contoh kata ‘’Ben wae Aku koyo ngene’’ Perubahan kata Yoben menjadi Ben, dimaksudkan untuk ungkapan ketidak pedulian, atau sikap membiarkan. 3. Kolokial Bahasa Inggris Brother menjadi Bro Contoh kata ‘’Hello Bro, How are You ?’’ Perubahan kata Brother menjadi Bro, dimaksudkan untuk panggilan akrab, atau panggilan terhadap sahabat. D. Kesimpulan Dari beberapa pembahasan atas, dapat diketahui bahwa kolokial, Kolokial dikenal dengan bahasa sehari-hari Kolokial, mengkesampingkan kaidah tatabahasa yang dipentingkan adalah keterfaman antara kedua penutur Kolokial digunakan dalam dialek tertentu, pada ragam bahasa non-formal.