Uploaded by User96155

MAKALAH SOKLETASI KEL.2

advertisement
MAKALAH
EKSTRAK BAHAN ALAM DENGAN
METODE SOKLETAS
Di Susun oleh;
KELOMPOK 2
1.
2.
3.
4.
5.
MARIA MERSIANA BANO (194111024)
HEDERINA B. LONA (194111010)
FERDINAN KAKA (194111009)
DELMI H. SAUDALEH (194111006)
MAGPIAS BAYFETO (194111018)
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULIAN
1.1
1.2
1.3
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN EKSTRAKSI
2.2
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SOKLETASI
2.3
SYARAT PELARUT YANG DI GUNAKAN
2.4
PROSEDUR KERJA SOKLETASI
BAB 3 PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
3.2
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
PERTANYAAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif
dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua
atau hampir semua pelarut diuapkan (Ditjen POM, 2000).
Ekstraksi adalah suatu proses penyarian senyawa kimia yang terdapat didalam bahan alam
atau berasal dari dalam sel dengan menggunakan pelarut dan metode yang tepat. Sedangkan ekstrak
adalah hasil dari proses ekstraksi, bahan yang diekstraksi merupakan bahan alam (Ditjen POM, 1986)
Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan (Ditjen POM,
1995).
Ekstrasi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat dalam
jaringan tanaman ke dalam pelarut yang dipakai untuk proses ekstrasi (Ditjen POM,
2000).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan sokletasi ?
2. Apa keunggulan dan kelemahan sokletasi ?
3. Apa syarat pelarut yang digunakan ?
4. Bagaimana prosedur kerja ekstraksi dengan sokletasi ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1) Agar memahmi apa yang dimaksud dengan sokletasi.
2) Agar mengetahui keunggulan dan kelemahan sokletasi.
3) Agar mengetahui apa syarat pelarut yang digunakan.
4) Agar mengetahui bagaimana prosedur kerja ekstraksi dengan sokletasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN SOKLETASI
Ekstraksi adalah suatu proses penyarian senyawa kimia yang terdapat didalam bahan alam
atau berasal dari dalam sel dengan menggunakan pelarut dan metode yang tepat. Sedangkan ekstrak
adalah hasil dari proses ekstraksi, bahan yang diekstraksi merupakan bahan alam (Ditjen POM, 1986)
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian
sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat
terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Senyawa aktif yang terdapat
dalam berbagai simplisia dapat digolongkan kedalam golongan minyak atsiri,
alkaloid, flavonoid dan lain-lain. Dengan diketahuinya senyawa aktif yang terkandung
pada simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat.
Ekstrasi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat dalam jaringan
tanaman ke dalam pelarut yang dipakai untuk proses ekstrasi (Ditjen POM, 2000).
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan
menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan
terisolasi.
Adapun prinsip sokletasi ini yaitu : Penyaringan yang berulang ulang sehingga
hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila
penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah
zat yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap
dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak
melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.
Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi
dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat
digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang
akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk
maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk
pemisahan ini adalah sokletasi
2.2
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SOKLETASI
 Keunggulan sokletasi :
1. Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.
2. Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
3. Proses sokletasi berlangsung cepat.
4. Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
5. Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.
 Kelemahan sokletasi :
1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah
rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi
penguraian.
2. Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan
pereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen reagen lainnya.
3. Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah
menguap.
5.3 SYARAT PELARUT YANG DI GUNAKAN
Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :
 Pelarut yang mudah menguap Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil
klorida dan alcohol
 Titik didih pelarut rendah.
 Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.
 Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.
 Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.
 Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan secara berurutan pelarut –
pelarut organik dengan kepolaran yang semakin menigkat. Dimulai dengan pelarut
heksana, eter, petroleum eter, atau kloroform untuk memisahkan senyawa –
senyawa trepenoid dan lipid – lipid, kemudian dilanjutkan dengan alkohol dan etil
asetat untuk memisahkan senyawa – senyawa yang lebih polar. Walaupun
demikian, cara ini seringkali tidak. menghasilkan pemisahan yang sempurna dari
senyawa – senyawa yang diekstraksi.
Cara menghentikan sokletasi adalah dengan menghentikan pemanasan
yang sedang berlangsung. Sebagai catatan, sampel yang digunakan dalam
sokletasi harus dihindarkan dari sinar matahari langsung. Jika sampai terkena
sinar matahari, senyawa dalam sampel akan berfotosintesis hingga terjadi
penguraian atau dekomposisi. Hal ini akan menimbulkan senyawa baru yang
disebut senyawa artefak, hingga dikatakan sampel tidak alami lagi.
Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah dari pipa kapiler, karena ada
kemungkinan saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh terlalu tinggi
dari pipa kapiler karena sampel tidak terendam seluruhnya.
Dibanding dengan cara terdahulu ( destilasi ), maka metoda sokletasi ini
lebih efisien, karena:
1) Pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam bahan alam secara
berulang kali.
2) Waktu yang digunakan lebih efisien.
3) Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metoda maserasi atau perkolasi.
Sokletasi dihentikan apabila :
1) Pelarut yang digunakan tidak berwarna lagi.
2) Sampel yang diletakkan diatas kaca arloji tidak menimbulkan bercak lagi.
3) Hasil sokletasi di uji dengan pelarut tidak mengalami perubahan yang
spesifik.
5.4 PROSEDUR KERJA MESERASI DENGAN METODE SOKLETASIC
Cara kerja sokletasi adalah sebagai berikut :
Serbuk kering yang akan diekstraksi berada di dalam kantong sampel
yang diletakkan pada alat ekstraksi (tabung soklet). Tabung soklet yang berisi
kantong sampel diletakkan diantara labu destilasi dan pendingin, disebelah
bawah dipasang pemanas.
Setelah pelarut ditambahkan melalui bagian atas alat soklet dan
pemanas dihidupkan, pelarut dalam labu didih menguap dan mencapai
pendingin, berkondensasi dan menetes ke atas kantong sampel sampai
mencapai tinggi tertentu/maksimal (sama tinggi dengan pipa kapiler), pelarut
beserta zat yang tersari didalamnya akan turun ke labu didih melalui pipa
kapiler.
Pelarut beserta zat yang tersari pada labu didih akan menguap lagi dan
peristiwa ini akan terjadi berulang-ulang sampai seluruh zat yang ada dalam
sampel tersari sempurna (ditandai dengan pelarut yang turun melewati pipa
kapiler tidak berwarna dan dapat diperiksa dengan pereaksi yang cocok).
BAB 3
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut
dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Ekstrasi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat dalam jaringan
tanaman ke dalam pelarut yang dipakai untuk proses ekstrasi.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat
dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut
tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi
3.2
SARAN
Dalam membuat sebuah ekstrak dari tanaman, makas harus di lakukan dengan
prosedur di tiap-tiap metode dengan baik. Agar mendapatkan hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ditjen POM. 1986, “Sediaan Galenik ”. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta
2. Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
Pertama. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
3. https://titisswulandari.wordpress.com/portfolio/tentang-ekstraksi/
4. https://kampusfarmasi.blogspot.com/2015/09/sokletasi.html
Download