BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu gejala kelistikan seringkali terasa dalam kehidupan kita seprti terjadinya fenomena petir, bulu-bulu yang berdiri ketika didekatkan pada layar TV yang baru dimatikan kejadian-kejadian itu gejala kelisrtikan. Listrik terbagi menjadi 2 yang pertama listrik statis yang artinya listrik yang diam seperti kejadian-kejadian yang tadi dan ada pula listrik dinamis yaitu listrik yang bergerak atau dapat dialirkan. Listrik merupakan suatu energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Listrik menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia, banyak sekali alat-alat khususnya barang elektronik yang memanfaatkan energi listrik seperti kipas angin, TV, strika, dll semua barang-barang elektronik tersebut bisa hidupkan oleh energi listrik dan diubah menjadi energi yang diperlukannya. Biasanya kita hanya sekedar tahu tentang kata listriknya saja, akan tetapi dibalik semua itu ada banyak ilmu yang seharusnya kita gali suapaya kita bisa menggunakan energi tersebut dengan baik dan benar. Oleh karena itu agar kita dapat menggunakan dan memanfaatkannya dengan benar kita perlu mengkaji lebih dalam tentang listrik. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana terjadinya gejala kesistrikan? 2. Apa yang dimaksud dengam lisrtrik ststis dan listrik dinamis? 3. Bagaimana bentuk-bentuk dari rangkaian listrik? 4. Apa yang dimaksud arus listrik AC dan DC? 5. Apa saja yang menjadi sumber energi listrik? 6. Bagaimana manfaat dan bahaya energi listrik dalam kehidupan sehari-hari? C. Tujuan 1. Mengetahui tentang gejala kelistrikan 2. Mengetahui tentanng listrik statis dan dinamis 3. Mengetahui bentuk-bentuk dari rangkaian listrik 4. Mengetahui tentang arus AC dan DC 5. Mengetahui sunber energi listrik 6. Mengetahui manfaat dan bahayanya energi listrik. BAB II PEMBAHASAN A. Gejala Kelistrikan Setiap benda tersusun oleh partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel zat yang ukurannya paling kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi disebut atom. Namun, atom ternyata terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Tiap atom tersusun dari inti atom dan elektron. Inti atom (nukleus) terdiri atas proton dan neutron. Adapun, elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasannya dan mendapat gaya tarik inti atom. Partikel yang bermuatan negatif disebut elektron. Partikel yang bermuatan positif disebut proton. Massa proton dan elektron lebih besar dibandingkan dengan massa elektron. Setiap benda mempunyai dua muatan, yaitu muatan positif dan negatif dengan jumlah yang sama. Jika benda tersebut digosokkan, maka akan terjadi perubahan muatan. Saat sisir plastik digosokkan pada rambut, muatan negative yang terdapat pada sisir plastik akan bertambah. Ketika sisir plastik didekatkan pada kertas maka akan terjadi gaya listrik (tarik-menarik), kenapa begitu karena muatan negatif pada kertas menjauhi sisir sehingga sisi kertas yang dekat sisir menjadi lebih positif. Akibatnya kertas akan tertarik oleh sisir plastik.gosokkan pada rambut, muatan negative yang terdap B. Listrik Statis Dan Listrik dinamis 1. Listrik Statis Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis), tapi jika terjadi pengosongan muatan akan memakan waktu yang cukup singkat. Atau definisi listrik statis yang lainnya yaitu suatu fenomena kelistrikan yang dimana muatan listriknya tidak bergerak dan biasanya terdapat pada benda yang bermuatan listrik. Dapat dikatakan juga listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik. Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda. Petir salah satu contoh dari fenomena listrik statis. Apa itu proton dan elektron? Muatan listrik ada 2 macam diantaranya muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron). Benda yang memiliki muatan positif dan negatifnya sama disebut dengan benda netral. Ada juga benda yang memiliki muatan positif dan muatan negatif. Benda disebut bermuatan positif jika benda tersebut memiliki jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektorn, lalu benda disebut bermuatan negatif jika benda tersebut memiliki jumlah elektorn lebih banyak daripada jumlah proton. Salah satu contoh peristiwa timbulnya listrik statis yaitu penggaris plastik yang digosok-gosokanan pada rambut kering, lalu di dekatkan pada kertas yang sudah dirobek kecil-kecil maka kertas tersebut akan tertarik oleh penggaris jadi seolah-olah penggaris seperti magnet yang dapat menarik benda, padahal itu merupakan adanya listrik statis. Kenapa bisa seperti itu? sebab serpihan kertas yang asalnya bermuatan netral akan terinduksi akibat tertarik muatan negatif yang terdapat pada penggaris. Listrik statis pada penggaris sehingga dapat menarik sobekan kertas. 2. Listrik dinamis Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam rangkaian listrik. Arus listriknya merupakan aliran muatan listrik yang umumnya melewati kawat penghantar tiap satuan waktu. Arah dari arus listrik searah dengan arah gerak muatan positif dan banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penghantar setiap satuan waktu. Contoh dari fenomena listrik dinamis salah satunya jika kalian memiliki mainan mobil-mobilan yang menggunakan batu baterai misalnaya seperti pada mainan Mini Empat WD. Dapat di perhatikan pada mobil-mobilan tersebut energi pada batu baterai digunakan untuk menggerakan motor listrik (kita lebih sering menyebutnya dengan dinamo padahal sebenarnya itu motor) sehingga mobil-mobilan tersebut dapat bergerak. Contoh terjadinya listrik dinamis pada mainan mobil-mobilan. Dapat disimpulkan berputarnya roda karena digerakan oleh muatan yang berasal dari baterai. Coba tekan atau pindahnkan saklar pada posisi ON, sehingga kedua ujung baterai dapat terhubung dengan motor listrik yang ada pada mobil-mobilan tersebut. Pada posisi ini motor listrik akan menyala atau hidup, sehingga roda akan berputar dan mobil-mobilanpun dapat melaju atau bergerak. Sedangkan pada saat saklar di pindahkan ke posisi OFF, hubungan baterai dengan motor listrik akan terputus sehingga pada posisi ini motor listrik tidak dapat hidup, akibatnya roda tidak dapat berputar sehingga mobil-mobilan tidak dapat bergerak. Prinsip kerja seperti ini dapat terjadi juga pada lampu senter yang menggunakan batu baterai. Dapat disimpulkan bahwa pada kejadian tersebut karena adanya gejala listrik. Gejala listrik dapat terbukti dengan bergeraknya motor listrik pada mobil-mobilan sehingga membuat roda berputar dan jika pada lampu senter lampunya dapat menyala. Motor listrik dan lampu senter dapat menyala karena adanya aliran elektron. Elektron yang mengalir berarti elektron-elektron tersebut terus bergerak (dinamis). Karena itu gejala listrik yang timbul pada fenomena tersebut disebut dengan listrik dinamis. Adapun beberapa contoh lain dari fenomena listrik dinamis yang dapat terjadi pada peralatan atau bendabenda seperti: komputer, radio, bor listrik, kulkas, Rice cooker, televisi dan lain-lain. C. Rangkaian Listrik Rangkaian listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Contoh alat-alat listrik yang sering digunakan dalam rangkaian listrik sederhana adalah sakelar dan lampu. Sakelar adalah alat listrik yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik maka rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran. 1. Rangkaian Seri Rangkaian seri terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih dihubungkan secara berderet. Demikian pula dengan sumber tegangan juga dihubungkan secara berderet. Pada rangkaian seri apabila salah satu lampu diputuskan ( mati ) maka lampu yang lain juga juga akan mati. Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah. Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga boros, karena digambarkan 1R+1R+1R. 2. Rangkaian Paralel Rangkaian paralel terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih dihubungkan secara berjajar. Kutub lampu sejenis dihubungkan ke kutub baterai yang sama. Pada rangkaian paralel jika salah satu lampu diputuskan ( mati ), lampu yang lainya tetap menyala. Hal ini terjadi karena lampu yang lain masih terhubung dengan sumber arus listrik. rangkaian paralel adalah 1/R+1/R+1/R. Keuntungan dari rangkaian paralel adalah arus yang dialirkan kepada setiap hambatan atau lampu merata dan jika salah satu mati maka yang lainnya akan tetap menyala. Sedangkan kekurangannya yaitu memerlukan banyak banyak kabel untuk merankainya. 3. Rangkai Campuran Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Contohnya adalah lampu di rumah. D. Arus Listrik AC dan DC Arus listrik adalah aliran muatan listrik pada rangkaian tertutup yang mengalir dari tempat yang berpotensial tinggi ke tempat yang berpotensial rendah. Tempat yang berpotensial tinggi disebut kutub positif dan tempat berpotensial rendah disebut kutub negatif. 1. Arus Listrik AC Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yangdinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrikbolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN. Contoh pemanfaatan listrik AC.Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah sebenarnyakita dapat melihat barang-barang yang ada dirumah kita, perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Kelebihan dan kekurangan arus AC yaitu,Kelebihan arus AC adalah dapat dirubah jumlah skala tegangannya, baik itu dinaikkandan diturunkan. Sedangkan kelemahannya adalah AC tidak dapat dibawa, hal ini karena arus AC tidak bisa ditempatkan padasuatu wadah seperti baterai dan lainnya. 2. Arus Listrik DC DC (Direct-Current) berarti arus searah. Maksudnya adalah arus listrik yang mengalir pada suatu hantaran yang tegangannya berpotential tetap, tidak berubah-ubah. Arus listrik yang mengalir secara konstan atau tetap, yang setiap terminal memiliki polaritas sama. Arus DC mengalir dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi menuju ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Arus Searah biasanya banyak digunakan pada rangkaian elektronika dengan tegangan rendah.Listrik DC adalah listrik yang “original”, artinya listrik dasar yang dapat dihasilkan dari sumber-sumber susunan material alam. Contoh sumber arus DC adalah Solar Cell (pembangkit listrik tenaga surya), Baterai, Accu (aki) dan sebagainya. Kelebihan dan kekurangan arus DC yaitu, arus DC adalah dapat dibawa kemana saja.Sedangkan kekurangannya arus DC adalah adanya keterbatasan pasokan listrik, maka dari itu perlumelakukan isi ulang/cas E. Sumber Energi Listrik Sumber energi listrik adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi listrik. Terdapat beberapa sumber energi listrik diantaranya: 1. Baterai Sumber energi listrik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari yaitu baterai. Baterai merupakan elemen kering karena berisi zat kimia berbentuk padat. Apa isi baterai? Baterai tersusun dari beberapa seng. Bagian terdiri dari kutub dalamnya campuran tengah baterai campuran keras. Ujung baterai positif lapisan. Bagian ada zat kimia larutan seng salmiak luar baterai adalah berbentuk serbuk hitam dan batu kawi. Di tengah- terdapat batang arang atau batang larutan salmiak dan karbon yang yang menonjol disebut kutub positif. Ujung yang satu lagi, yaitu dasar baterai disebut kutub negatif. Jika kedua kutub itu dihubungkan dengan seutas kabel, maka terjadilah aliran listrik pada kabel itu. Pada baterai terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Tegangan listrik pada baterai sekitar 1,5 Volt. 2. Akumulator Pada Aki terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Aki disebut juga dengan elemen basah karena berisi zat kimia berupa cairan. Jika Aki digunakan terlalu lama, maka energi listrik pada Aki akan habis. Agar dapat digunakan kembali, Aki harus diberi energi listrik. 3. Dinamo Dinamo dapat mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Dinamo sepeda memiliki bagian yang terdiri dari magnet berbentuk tabung, dan sebuah kumparan kawat. Dinamo dipasang dekat roda depan sepeda. Ketika sepeda dijalankan, kepala dinamo yang yang berhubungan langsung dengan magnet akan berputar karena bergesekan dengan roda. Magnet yang berputar menimbulkan arus listrik pada kumparan. 4. Generator Generator merupakan alat pembangkit tenaga listrik dan sumber energi listrik yang besar. Ada beberapa jenis pembangkit listrik berdasarkan tenaga penggeraknya : Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Pusat Listrik Tenaga Matahari (surya) Pusat Listrik Tenaga Angin F. Manfaat dan Bahaya Energi Listrik 1. Manfaat Energi Listrik Pada era modern ini, energi listrik merupakan bentuk energi yang paling banyak dimanfaatkan daripada bentuk-bentuk energi lainnya. Hal ini disebabkan dua alasan yaitu: a) Energi listrik mudah diangkut, Energi listrik yang digunakkan di rumah kita berasal dari PLTA, PLTD, atau PLTU. Dari pembangkit listrik, energi diangkut oleh konduktor menempuh jarak berpuluh-puluh, beratus-ratus, bahkan beribu-ribu kilometer hingga mencapai rumah kita. Pengangkutan dengan cara ini mudah, cepat, dan terus-menerus tanpa putus. b) Energi listrik mudah dimanfaatkan, Memanfaatkan energi listrik berarti mengubah energi listrik menjadi bentuk- bentuk energylainnya. Dengan menggunakan energy listrik,kita banyak mendapatkankemu dahan, misalnya: Energi listrik berubah menjadi energi kalor/panas, contohnya setrika listrik. Setrika listrik lebih mudah dipakai dibandingkan dengan setrika konvensional yang menggunakan arang yang dibakar. Energi listrik berubah menjadi energi cahaya, contohnya bola lampu atau lampu neon. Bandingkan betapa rumitnya jika kita menggunakan lampu petromak atau lampu minyak yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Pada lampu petromak terjadi perubahan energi kimia menjadi energi cahaya. Energi listrik menjadi energi gerak, contohnya kipas angin. Bandingkan jika kita menggunakan kipas, maka tenaga yang dibutuhkan lebih banyak dan terjadi perubahan energi kimia dari makanan menjadi energi gerak. 2. Bahaya Energi Listrik Selain banyak manfaatnya,energy listrik dapat pula menimbulkan kerugian. Di antara kerugian yang paling besar adalah hubungan singkat atau korsluiting (dibaca: konsleting) yang dapatmengakibatkan kebakaran. Pada saat korsluiting, arus listrtik tidak mengalir melalui alat-alat listrik sehingga energi listrik diubah menjadi energi panas oleh kawat penghantar. Jika energi panas itu sangat besar maka kabel/kawat akan berpijar yang akhirnya menimbulkan kebakaran.Untuk mencegah bahaya kebakaran atau kerusakan karena korsluiting ters ebut maka digunakan sekering. Sekering terdiri atas seutas kawat logam timah hitam yang dibungkus dengan porselen atau kaca sebagai isolator. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Gejala kelisrtikan terjadi jika duabenda digosokkan, maka akan terjadi perubahan muatan. Kemudian jika didekatkan dengan benda lainnya maka benda yanglainnya akan terinduk si oleh benda yang bermuatan tadi. Listrik terbagi menjadi dua. Listrik statis adalah listrik yang diam artinya muatannya tidak dapat dialirkan dan listrik dinamis yaitu listrik yang bergerak artinya muatannya dapat dialirkan Muatan listrik yang mengalir diebut arus listrik, arus listrik terbagi menjadi dua yang pertama arus listrik AC yaitu arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Sedangkan DC arusnya searah tegangannya berpotential tetap, tidak berubah-ubah. Dalam listrik dinamis terdapat 3 rangkaian lisrtik yaitu seri, paralel, dan campuran. Sumber yang dapat menghasilkan energi listrik yaitu, batre, akumulator, dinamo, dan generator. Energi listrik sangatlah banyak bermanfaat bagi kehidupan kita energi akan tetapi jika kita tidak bisa mengelola listrik tersebut buka tidak mungkin listrikpun dapat berbahaya bagi kehidupan seperti konsleting yang dapat mengakibatkan kebakaran. B. Saran Untuk mempelajari listrik kita harus update tengtang pengetahuan atau penemuan terbaru karena pada dasarnya ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah berkembang dengan cepat. Dan lakukanlah untuk mempelajarinya dengan percobaan-percobaan yang sederhana agar kita dapat percaya mengenai berbagai materi yang kita pelajari Berikut sedikit penjelasan mengenai proses penyaluran listrik sampai ke rumah kita. Dari Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Listrik itu dihasilkan oleh sebuah Pembangkit Listrik dari suatu proses mengubah energi potensial menjadi energi kinetik menjadi energi listrik. Energi Potensial itu sumbernya dari air, batu bara, gas, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa jenis pembangkit listrik berdasarkan bahan bakar atau sumber energinya yaitu PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) dan masih banyak jenis pembangkit lainnya. Energi yang dihasilkan oleh pembangkit berupa daya listrik dimana daya listrik yang selanjutnya disalurkan melalui saluran transmisi namun sebelumnya terlebih dahulu tegangannya dinaikkan ke level tegangan tinggi untuk disalurkan. Tegangan sisi pembangkit biasanya berkisar 10 s.d 11 kV sehingga agar penyalurannya efektif disalurkan melalui tegangan tinggi seperti 70 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV. Menaikkan tegangan dari 11 kV menjadi 150 kV dilaksanakan oleh trafo Step Up (trafo yang berfungsi menaikkan tegangan) di switch Yard pembangkit. Daya listrik yang sudah bertegangan tinggi tadi disalurkan melalui saluran transmisi menuju ke Gardu Induk. Saluran transmisi bentuknya seperti tower-tower telpon celuler yang dihubungkan oleh kabel-kabel tegangan tinggi yang biasa kita liat terbentang diatas pegunungan dan hutan. Sementara Gardu Induk itu merupakan titik simpul dari Saluran Transmisi dimana Di Gardu Induk inilah tegangan dari 150 kV di turunkan lagi menjadi tegangan 20 kV untuk disalurkan. Saluran tegangan menengah 20 kV yang merupakan pemasok listrik untuk suatu daerah biasanya kita jumpai dipinggir jalan seperti “tiang jemuran”. Jadi dari Gardu Induk itu terdapat beberapa saluran 20 kV untuk memasok daerah daerah di sekitar Gardu Induk. Untuk daerah yang letaknya jauh dari Gardu Induk biasanya ada lagi gardu-gardu distribusi yang berfungsi antara lain : untuk mempertahankan tegangan pada saluran tegangan menengah agar tetap sebesar 20 kV dan juga membagi lagi jalur tegangan menengah ke beberapa daerah lain. Nah.. Dari salurang tegangan 20 kV inilah selanjutnya daya listrik diturunkan lagi tegangannya ke 220 Volt kemudian masuk ke rumah-rumah kita.Trafo-trafo distribusi biasanya terdapat pada tiang-tiang listrik dan untuk satu trafo distribusi dapat menyuplai ke beberapa rumah tergantung dari kapasitas trafo distribusi tersebut. Begitulah kira-kira sekilas mengenai bagaiman listrik itu dibangkitkan da disalurkan ke rumah Dalam prosesnya, ada 3 tahap yang harus dilewati sebelum listrik bisa masuk ke rumah kita. Mulai dari pembangkit listik, jaringan transmisi, jaringan distribusi, hingga sampai ke rumah kita. Pembangkit Listrik Pembangkit listrik adalah suatu rangkaian atau mesin yang yang berfungsi untuk merubah energi tertentu mejadi energi listrik. Pembangkit listik yang sering digunakan di Indonesia di antaranya : PLTA, PLTD, PLTU. Besar tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator di pusat pembangkit biasanya sebesar 6 kV – 20 kV (6000 V – 20000 V). Pada pembangkit listik besar dan lokasinya jauh dari pusat – pusat beban, maka sebelum tegangan ditransmisikan (disalurkan) tegangan listrik yang dihasilkan harus dinaikkan dengan transformator penaik tegangan (trafo step up) yang berada di gardu induk (GI) menjadi 70 kV, 150 kV, 220 kV, ataupun 500 kV tergantung jarak. Selain itu juga, alasan kenapa tegangan listrik harus dinaikkan adalah untuk mengurangi kerugian daya listrik pada saluran transmisi. Jaringan Transmisi Setelah tegangan listrik dinaikkan di pembangkit, maka jaringan transmisi mengambil alih untuk disalurkan ke pengguna listrik. Pengguna listrik yang menerima aliran listrik terlebih dahulu adalah pengguna listrik tegangan tinggi (industri) tegangan sebesar 70 kV atau juga 150 kV. Sebelum sampai ke pengguna listrik, tegangan terlebih dahulu diturunkan oleh tansformator penurun tegangan (trafo step up) yang berada di gardu induk (GI). Jaringan Distribusi Ada 2 jenis jaringan distribusi, diantaranya distribusi primer dan distribusi sekunder. Distribusi primer adalah proses penyaluran listrik dari gardu induk(GI) ke gardu distribusi di mana tegangannya telah diturunkan menjadi 20 kV menggunakan transformator penurun tegangan ( trafo step down). Tegangan tersebut disalurkan pengguna listrik tegangan menengah (bisnis). Untuk wilayah perkotaan, tegangan di atas 20 kV tidak diperkenankan. Mengingat tegangan di atas 20 kV akan terjadi gejala – gejala yang dapat mengganggu frekuensi radio, TV, dan telekomunikasi. Sedangkan distribusi sekunder adalah proses penyaluran listrik dari gardu distribusi ke pengguna listrik tegangan rendah (rumah - rumah). Sebelum sampai ke rumah - rumah, tegangan terlebih dahulu diturunkan menjadi 220 V/ 380 V menggunakan tansformator penurun tegangan (trafo step up). LATAR BELAKANG MASALAH Pemakaian energi listrik dewasa ini sudah sangat luas, bahkan manusia sangat sulit melepaskan diri dari kebutuhan dengan energi listrik. Andaikata tidak ada listrik, itu berarti tidak ada televisi, lampu penerangan, tidak ada lampu lalu lintas, dan lain-lain. Sebaliknya, dengan listrik kehidupan manusia menjadi sangat menyenangkan. Televisi, lampu penerangan, lampu lalu lintas, semua menggunakan listrik. Jadi, listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik. Karena semua ini manusia tiap hari selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Melalui makalah ini, diharapkan nantinya kita sebagai pendidik dapat memberikan penjelasan kepada peserta didik untuk memahami konsep dasar tentang kelistrikan. Dari masalah arus listrik, sampai pada pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, serta mengenai penghematan energi listrik. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik? 2. Apa saja sumber energi listrik? 3. Apa yang dimaksud dengan konduktor dan isolator listrik? 4. Apa saja perubahan dari energi listrik itu? 5. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas? 6. Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari? C. TUJUAN Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik serta hubungan diantaranya. 2. Untuk mengetahui berbagai sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. 3. Untuk mengetahui benda-benda yang termasuk dalam konduktor dan isolator listrik. 4. Untuk mengetahui jenis-jenis perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan. 5. Untuk mengetahui pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas. 6. Mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KELISTRIKAN, ARUS LISTRIK, HAMBATAN DAN TEGANGAN LISTRIK Kelistrikan adalah sifat benda yang timbul karena adanya muatan listrik. Muatan listrik sendiri memiliki dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Suatu benda dikatakan bermuatan negatif apabila memiliki kelebihan pada elektron, sedangkan benda dikatakan bermuatan positif apabila mengalir dari titik potensional tinggi menuju titik potensional rendah. Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik dapat juga diartikan sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakangaya di antaranya. Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa. Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya. Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik Sehingga bisa disimpulkan bahwa di dalam listrik dikenal adanya arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. I = Q/T Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: R = V/I di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R). Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. V= I .R Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V). Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar. Hukum I Kirchoff berbunyi: Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut. Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan listrik. Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai: Hukum II Kirchoff Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada rangkaian yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel. Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang dihubungkan dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini memerlukan teknik khusus untuk dapat menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan solusi bagi rangkaian-rangkaian tersebut yang berbunyi: Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol. Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut: B. SUMBER-SUMBER ENERGI LISTRIK Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber energi listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah: 1. Baterai Baterai mudah diperoleh di warung-warung, toko atau supermarket. Pada bungkus baterai biasanya tertulis 1,5 V 1 A, tulisan itu berarti baterai tersebut mempunyai tegangan 1,5 volt dan arus listrik 1 ampere. Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah seorang fisikawan Italia bernama Alesandro Volta. Pada tahun 1800, Alesandro Volta membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche. Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan larutan yang dibuat dari campuran salamoniak dan seng klorida berbentuk pasta. Elemen leclanche mirip dengan baterai yang kita kenal sekarang. 2. Aki (akumulator) Aki terbuat dari plastik tebal dan kuat. Di dalam aki terdapat dua lempeng timbal yang berfungsi sebagai kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Aki juga berisi zat kimia berupa cairan sehingga aki disebut elemen basah. Aki tidak dapat dipakai sebagai sumber energi terus-menerus. Oleh karena itu, aki harus di isi kembali, kadang-kadang aki juga perlu ditambah air murni. Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan bermotor. Aki dipakai untuk menyalakan lampu, klakson dan menghidupkan mesin. Ada beberapa macam ukuran aki misalnya 6V, 12V dan 50V. Ukuran aki ini menunjukkan besarnya tegangan listrik yang dimiliki oleh aki tersebut. 3. Generator Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui generator menjadi listrik. Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding dinamo. Generator dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator dihubungkan dengan turbin. Turbin adalah roda besar yang berputar cepat sekali. Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara dan gas atau bisa juga dari aliran air atau dari aliran udara. Intinya adalah energi listrik dihasilkan dari pengubahan sumber energi lain. Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan kekurangan. Sumber energi fosil mudah diperoleh namun bersifat polutif dan cadangannya terbatas. Sementara sumber energi aliran air atau angin relatif bersih, tak terbatas (renewable) namun tidak selalu ada. C. KONDUKTOR DAN ISOLATOR LISTRIK Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja. Ada benda yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator. Benda-benda yang termasuk konduktor misalnya: aluminium, besi, dan baja. Sedangkan benda-benda yang termasuk isolator misalnya: kertas, plastik, karet, lilin, dan kayu. Memasak air akan lebih cepat mendidih bila menggunakan alat/ wadah yang terbuat dari logam, karena logam merupakan penghantar panas (konduktor) yang baik. Bandingkan jika menggunakan alat/ wadah yang terbuat dari tanah liat. Begitu pula tangkai atau pegangan alat masak atau alat penggorengan, biasanya menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu dan karet merupakan benda penyekat panas (isolator) yang baik atau penghantar panas yang kurang baik. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa: 1. Konduktor adalah bahan-bahan yang mudah mengalirkan arus listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya: tembaga, besi, emas, dll. Dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah emas. Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas. 2. Isolator adalah bahan - bahan yang akan menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya: gelas, kaca, karet, kayu, dll. Kenapa tidak dapat menghantarkan arus listrik? Karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan isolator tidak mempunyai elektron bebas walau diberi tegangan listrik. Selain benda-benda konduktor dan isolator juga dikenal bahan-bahan yang bersifat semikonduktor, yaitu bahan - bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat sebagai isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor. Misalnya: germaniun, silicon, dll. Kapan bahan - bahan semikonduktor dapat bersifat isolator dan bersifat konduktor? Bahanbahan tersebut akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang rendah. Dan bahan-bahan tersebut akan bersifat konduktor jika ada dalam temperatur tinggi. Mengapa demikian? Karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron, dan ketika dalam temperatur tinggi karena pada temperatur yang tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron - elektron bebas. D. BENTUK PERUBAHAN ENERGI LISTRIK Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk keperluan sehari-hari. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi listrik. 1. Energi Listrik Menjadi Energi Panas Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor. Berbagai alat yang dapat merubah energi listrik menjadi energi panas, misalnya: pemanas, solder, setrika, dan kompor listrik. Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan elemen pemanas. listrik yang mengalir melalaui elemen pemanas diubah menjadi energi panas. Elemen pemanas terbuat dari bahan yang mempunyai tahanan tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui bahan tersebut berubah menjadi panas. Bagian-bagian utama setrika listrik adalah sebagai berikut: a. elemen pemanas (elemen inilah yang mengubah energi listrik menjade energi panas); b. pemegang setrika, terbuat dari bahan isolator. c.kabel penghubung; d. logam besi/ baja. 2. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak Energi listrik dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya pada: kipas angin, bor listrik, mixer, dan blender. 3. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi Energi listrik dapat diubah menjadi energi bunyi dengan menggunakan alat yang dirancang sedemikian rupa, misalnya pengeras suara. Di dalam pengeras suara, gerakan listrik frekuensi audio diubah menjadi gelombang bunyi. Jadi, pengeras suara merubah energi listrik menjadi energi bunyi. Cara kerja pengeras suara Mikrofon mengubah energi bunyi menjadi getaran listrik audio. Di dalam amplifier terjadi peningkatan suara yang lebih keras. Speaker mengubah energi listrik frekuensi audio menjadi bunyi (suara asli manusia). Di dalam kehidupan sehari-hari, perubahan energi listrik menjadi energi lain bermanfaat, misalnya radio. Radio dapat kita gunakan untuk mendapatkan berbagai informasi, hiburan, dan lainlain. Begitu juga dengan kipas angin yang dapat dipakai dalam suasana yang panas atau kegerahan sehingga menghasilkan angin buatan dan dapat mengurangi kegerahan. 4. Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya Energi listrik juga dapat berubah menjadi energi cahaya contohnya adalah lampu pijar dan lampu TL. Bagian-bagian utama lampu pijar adalah sebagai berikut: a. elemen pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram b. gas argon dan nitrogen. Elemen pemanas mudah sekali terbakar. Untuk mengatasinya, bola lampu diisi dengan gas argon dan nitrogen. yaitu gas yang tidak bereaksi dengan logam sehingga filamen tidak terbakar. Ketika dialiri arus listrik, filamen dapat berpijar sampai suhu 1.000 . Pijaran filamen inilah yang menghasilkan panas dan cahaya. Sedangkan untuk lampu TL Bagian utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang diisi dengan uap raksa. Pada kedua ujung tabung, terdapat dua elektrode. Jika pada kedua elektrode ini diberi tegangan, terjadi aliran elektron. Aliran elektron ini menyebabkan uap raksa memancarkan sinar ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena dinding tabung bagian dalam dilapisi dengan zat yang dapat berpendar maka ketika dinding tersebut terkena sinar ultraviolet akan memendarkan (memancarkan) cahaya, cahaya inilah yang rnenerangi ruangan di sekitarnya. E. PEMANFAATAN LISTRIK PADA LAMPU LALU LINTAS Lampu lalu lintas adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal. Untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, danhijau yang berarti dapat berjalan. a. Jenis lampu lalu lintas a. Berdasarkan cakupannya 1) Lampu lalu lintas terpisah, pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja tanpa mempertimbangkan persimpangan lain. 2) Lampu lalu lintas terkoordinasi, pengoperasian lampu lalu lintas yang mempertimbangakan beberapa persimpangan yang terdapat pada arah tertentu. pemasangannya 3) Lampu lalu lintas jaringan, pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangkan beberapa persimpangan yang terdapat dalam suatu jaringan yang masih dalam satu kawasan. 4) Jenis lampu lalu lintas 1) Fixed time traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan. 2) Actuated traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan kedatangan kendaraan dari berbagai persimpangan. 2. a. b. Tujuan adanya lampu lalu lintas Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan. Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin. c. Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan. 3. Variasi lampu lalu lintas Lampu lalu lintas memiliki banyak variasi, tergantung dari budaya negara yang menggunakannya dan kebutuhan khusus di perempatan tertentu. Contoh variasinya adalah lampu lalu lintas khusus pejalan kaki, lampu lalu lintas untuk pengguna sepeda, bus, kereta, dan lain-lain. Urutan lampu yang terpasang juga dapat berbeda-beda. Selain itu, ada banyak aturan dalam pengaturan lampu lalu lintas. Semua variasi lampu lalu lintas ini bisa saja dioperasikan bersamaan pada perempatan yang kompleks. Misalnya saja pada perempatan kompleks yang ramai dilewati para pejalan kaki dan kendaraan roda empat. Di sisi lain, jika lampu pejalan kaki berwarna hijau menyala, maka mobil harus berhenti, karena secara otomatis lampu lalu lintas untuk kendaraan akan berwarna merah jika lampu pejalan kaki berwarna hijau. 4. Sistem lampu lalu lintas Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu lalu lintas yang terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated controller. Namun, para akademisi Indonesia telah menemukan sistem baru untuk menjalankan lampu lalu lintas. Sistem ini dikenal sebagai Logika fuzzy. Metode logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala sesuai dengan volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan. Hasil pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan panjang antrean kendaraan sebesar 56,24% jika dibandingkan dengan sistem lampu konvensional. Lampu lalu lintas pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik. Namun, saat ini sudah perkembangan teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari. F. CARA MENGHEMAT LISTRIK 1. Manfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya untuk pencahayaan siang hari, gunakan lampu yang efisien, gunakan armature yang merefleksikan cahaya sebanyak mungkin. 2. Gunakan kondensator untuk lampu fluorescent (TL), hendaknya menggunakan warna yang lebih muda/ terang untuk dinding ruangan dan langit-langit. Gunakan saklar yang lebih banyak untuk memungkinkan pengaturan penyalaan sesuai dengan kebutuhan pemakai, gunakan saklar waktu untuk mempermudah pengaturan penyalaan lampu taman/ halaman, teras, sudut atau koridor. 3. Penerangan lampu jangan terlalu tinggi dan disesuaikan letaknya dengan objek atau tempat yang harus diterangi. 4. Padamkan lampu-lampu listrik apabila ruangan tidak dipakai. 5. a. b. c. d. 6. a. b. c. d. 1) 2) 3) 7. a. b. c. Penghematan energi sistem tata udara: Gunakan kapasitas AC yang tepat dan efisien. Matikan AC bila ruangan kosong dalam jangka waktu relatif lama. Gunakan alat pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi hanya pada saat yang dibutuhkan. Kontrol temperature dengan termostat. Gunakan gorden, krey ataupun awning pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung. Penghematan energi pada pompa air: Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas). Gunakan pelampung air di penampungan. Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran dan pipa. Sering terjadi pompa bekerja terus menerus, padahal tidak ada pemakaian. Penyebabnya adalah sebagai berikut : Rele tekan (pressure switch) tidak bekerja. Instalasi pipa air di dalam bangunan ada yang bocor. Kran air tidak ditutup sempurna atau rusak. Penghematan energi pada mesin cuci: Menggunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas. Kapasitas berlebih mengakibatkan perlambatan perputaran mesin dan menambah beban. Kapasitas yang kurang menyebabkan tidak efisien, karena mesin cuci tersebut menggunakan energi yang sama. d. Gunakan pengering hanya pada cuaca mendung/ hujan. Bila cuaca cerah, sebaiknya memanfaatkan sinar matahari 8. Penghematan energi pada lemari es: a. Memilih lemari es dengan ukuran/ kapasitas yang sesuai. b. Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat. c. Isi lemari es harus sesuai dengan kapasitas (jangan terlalu sesak). d. Tempatkan lemari es jauh dari sumber panas (kompor, sinar matahari langsung). e. Tempatkan lemari es min. 15 cm dari tembok, agar sirkulasi udara ke kondensor baik. f. Hindari penempatan bahan makanan/ minuman yang masih terlalu panas. g. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur, semakin banyak energi listrik yang digunakan. h. Ganti karet isolasi pada pintu/ kabinet secepatnya apabila rusak. i. Membersihkan kondensor (terletak dibelakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan dengan baik. j. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik dapat juga diartikan sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakangaya di antaranya. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Di dalam listrik dikenal adanya arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber energy listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah: baterai, aki, dan generator.