Uploaded by User95735

sistem utilitas bangunan- kelistrikan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu gejala kelistikan seringkali terasa dalam kehidupan kita seprti terjadinya fenomena petir,
bulu-bulu yang berdiri ketika didekatkan pada layar TV yang baru dimatikan kejadian-kejadian itu gejala
kelisrtikan. Listrik terbagi menjadi 2 yang pertama listrik statis yang artinya listrik yang diam seperti
kejadian-kejadian yang tadi dan ada pula listrik dinamis yaitu listrik yang bergerak atau dapat dialirkan.
Listrik merupakan suatu energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Listrik
menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia, banyak sekali alat-alat khususnya barang
elektronik yang memanfaatkan energi listrik seperti kipas angin, TV, strika, dll semua barang-barang
elektronik tersebut bisa hidupkan oleh energi listrik dan diubah menjadi energi yang diperlukannya.
Biasanya kita hanya sekedar tahu tentang kata listriknya saja, akan tetapi dibalik semua itu ada banyak
ilmu yang seharusnya kita gali suapaya kita bisa menggunakan energi tersebut dengan baik dan benar.
Oleh karena itu agar kita dapat menggunakan dan memanfaatkannya dengan benar kita perlu
mengkaji lebih dalam tentang listrik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana terjadinya gejala kesistrikan?
2. Apa yang dimaksud dengam lisrtrik ststis dan listrik dinamis?
3. Bagaimana bentuk-bentuk dari rangkaian listrik?
4. Apa yang dimaksud arus listrik AC dan DC?
5. Apa saja yang menjadi sumber energi listrik?
6. Bagaimana manfaat dan bahaya energi listrik dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang gejala kelistrikan
2. Mengetahui tentanng listrik statis dan dinamis
3. Mengetahui bentuk-bentuk dari rangkaian listrik
4. Mengetahui tentang arus AC dan DC
5. Mengetahui sunber energi listrik
6. Mengetahui manfaat dan bahayanya energi listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gejala Kelistrikan
Setiap benda tersusun oleh partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel zat yang ukurannya paling
kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi disebut atom. Namun, atom ternyata terdiri atas bagian-bagian
yang lebih kecil. Tiap atom tersusun dari inti atom dan elektron. Inti atom (nukleus) terdiri atas proton
dan neutron. Adapun, elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasannya dan mendapat gaya
tarik inti atom. Partikel yang bermuatan negatif disebut elektron. Partikel yang bermuatan positif
disebut proton. Massa proton dan elektron lebih besar dibandingkan dengan massa elektron.
Setiap benda mempunyai dua muatan, yaitu muatan positif dan negatif dengan jumlah yang sama.
Jika benda tersebut digosokkan, maka akan terjadi perubahan muatan. Saat sisir plastik digosokkan
pada rambut, muatan negative yang terdapat pada sisir plastik akan bertambah. Ketika sisir plastik
didekatkan pada kertas maka akan terjadi gaya listrik (tarik-menarik), kenapa begitu karena muatan
negatif pada kertas menjauhi sisir sehingga sisi kertas yang dekat sisir menjadi lebih positif. Akibatnya
kertas akan tertarik oleh sisir plastik.gosokkan pada rambut, muatan negative yang terdap
B. Listrik Statis Dan Listrik dinamis
1. Listrik Statis
Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir atau
tetap (statis), tapi jika terjadi pengosongan muatan akan memakan waktu yang cukup singkat.
Atau definisi listrik statis yang lainnya yaitu suatu fenomena kelistrikan yang dimana muatan
listriknya tidak bergerak dan biasanya terdapat pada benda yang bermuatan listrik.
Dapat dikatakan juga listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang memiliki
aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut
dapat menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik.
Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda.
Petir salah satu contoh dari fenomena listrik statis.
Apa itu proton dan elektron? Muatan listrik ada 2 macam diantaranya muatan positif (proton) dan muatan
negatif (elektron). Benda yang memiliki muatan positif dan negatifnya sama disebut dengan benda netral.
Ada juga benda yang memiliki muatan positif dan muatan negatif. Benda disebut bermuatan positif jika
benda tersebut memiliki jumlah proton lebih banyak daripada jumlah elektorn, lalu benda disebut
bermuatan negatif jika benda tersebut memiliki jumlah elektorn lebih banyak daripada jumlah proton.
Salah satu contoh peristiwa timbulnya listrik statis yaitu penggaris plastik yang digosok-gosokanan pada
rambut kering, lalu di dekatkan pada kertas yang sudah dirobek kecil-kecil maka kertas tersebut akan
tertarik oleh penggaris jadi seolah-olah penggaris seperti magnet yang dapat menarik benda, padahal itu
merupakan adanya listrik statis. Kenapa bisa seperti itu? sebab serpihan kertas yang asalnya bermuatan
netral akan terinduksi akibat tertarik muatan negatif yang terdapat pada penggaris.
Listrik statis pada penggaris sehingga dapat menarik sobekan kertas.
2. Listrik dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak atau mengalir dalam rangkaian listrik. Arus listriknya
merupakan aliran muatan listrik yang umumnya melewati kawat penghantar tiap satuan waktu. Arah dari
arus listrik searah dengan arah gerak muatan positif dan banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
penghantar setiap satuan waktu.
Contoh dari fenomena listrik dinamis salah satunya jika kalian memiliki mainan mobil-mobilan yang
menggunakan batu baterai misalnaya seperti pada mainan Mini Empat WD. Dapat di perhatikan pada
mobil-mobilan tersebut energi pada batu baterai digunakan untuk menggerakan motor listrik (kita lebih
sering menyebutnya dengan dinamo padahal sebenarnya itu motor) sehingga mobil-mobilan tersebut
dapat bergerak.
Contoh terjadinya listrik dinamis pada mainan mobil-mobilan.
Dapat disimpulkan berputarnya roda karena digerakan oleh muatan yang berasal dari baterai. Coba tekan
atau pindahnkan saklar pada posisi ON, sehingga kedua ujung baterai dapat terhubung dengan motor
listrik yang ada pada mobil-mobilan tersebut. Pada posisi ini motor listrik akan menyala atau hidup,
sehingga roda akan berputar dan mobil-mobilanpun dapat melaju atau bergerak. Sedangkan pada saat
saklar di pindahkan ke posisi OFF, hubungan baterai dengan motor listrik akan terputus sehingga pada
posisi ini motor listrik tidak dapat hidup, akibatnya roda tidak dapat berputar sehingga mobil-mobilan
tidak dapat bergerak. Prinsip kerja seperti ini dapat terjadi juga pada lampu senter yang menggunakan
batu baterai. Dapat disimpulkan bahwa pada kejadian tersebut karena adanya gejala listrik. Gejala listrik
dapat terbukti dengan bergeraknya motor listrik pada mobil-mobilan sehingga membuat roda berputar
dan jika pada lampu senter lampunya dapat menyala. Motor listrik dan lampu senter dapat menyala
karena adanya aliran elektron. Elektron yang mengalir berarti elektron-elektron tersebut terus bergerak
(dinamis). Karena itu gejala listrik yang timbul pada fenomena tersebut disebut dengan listrik dinamis.
Adapun beberapa contoh lain dari fenomena listrik dinamis yang dapat terjadi pada peralatan atau bendabenda seperti: komputer, radio, bor listrik, kulkas, Rice cooker, televisi dan lain-lain.
C. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang
mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Contoh alat-alat listrik yang sering digunakan dalam rangkaian
listrik
sederhana adalah sakelar dan lampu. Sakelar adalah alat listrik yang berfungsi
menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik maka
rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian
campuran.
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih dihubungkan secara berderet. Demikian
pula dengan sumber tegangan juga dihubungkan secara berderet. Pada rangkaian seri apabila salah satu
lampu diputuskan ( mati ) maka lampu yang lain juga juga akan mati. Keuntungan rangkaian seri adalah
hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah. Kerugiannya pada saat satu
lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga
boros, karena digambarkan 1R+1R+1R.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel terbentuk jika dua buah bola lampu atau lebih dihubungkan secara berjajar.
Kutub lampu sejenis dihubungkan ke kutub baterai yang sama. Pada rangkaian paralel jika salah
satu lampu diputuskan ( mati ), lampu yang lainya tetap menyala. Hal ini terjadi karena lampu
yang lain masih terhubung dengan sumber arus listrik. rangkaian paralel adalah
1/R+1/R+1/R. Keuntungan dari rangkaian paralel adalah arus yang dialirkan kepada setiap
hambatan atau lampu merata dan jika salah satu mati maka yang lainnya akan tetap menyala.
Sedangkan kekurangannya yaitu memerlukan banyak banyak kabel untuk merankainya.
3. Rangkai Campuran
Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Contohnya
adalah lampu di rumah.
D. Arus Listrik AC dan DC
Arus listrik adalah aliran muatan listrik pada rangkaian tertutup yang mengalir dari tempat yang
berpotensial tinggi ke tempat yang berpotensial rendah. Tempat yang berpotensial tinggi disebut kutub
positif dan tempat berpotensial rendah disebut kutub negatif.
1. Arus Listrik AC
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya
selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang
yangdinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia
sendiri listrikbolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN. Contoh pemanfaatan
listrik AC.Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah
sebenarnyakita dapat melihat barang-barang yang ada dirumah kita, perhatikanlah bahwa semua
barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Kelebihan dan
kekurangan arus AC yaitu,Kelebihan arus AC adalah dapat dirubah jumlah skala tegangannya, baik
itu dinaikkandan diturunkan. Sedangkan kelemahannya adalah AC tidak dapat dibawa, hal ini
karena arus AC tidak bisa ditempatkan padasuatu wadah seperti baterai dan lainnya.
2. Arus Listrik DC
DC (Direct-Current) berarti arus searah. Maksudnya adalah arus listrik yang mengalir pada suatu hantaran
yang tegangannya berpotential tetap, tidak berubah-ubah. Arus listrik yang mengalir secara konstan atau
tetap, yang setiap terminal memiliki polaritas sama. Arus DC mengalir dari suatu titik yang energi
potensialnya tinggi menuju ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Arus Searah biasanya
banyak digunakan pada rangkaian elektronika dengan tegangan rendah.Listrik DC adalah listrik yang
“original”, artinya listrik dasar yang dapat dihasilkan dari sumber-sumber susunan material alam. Contoh
sumber arus DC adalah Solar Cell (pembangkit listrik tenaga surya), Baterai, Accu (aki) dan
sebagainya. Kelebihan dan kekurangan arus DC yaitu, arus DC adalah dapat dibawa kemana
saja.Sedangkan kekurangannya arus DC adalah adanya keterbatasan pasokan listrik, maka dari itu
perlumelakukan isi ulang/cas
E. Sumber Energi Listrik
Sumber energi listrik adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi listrik. Terdapat beberapa
sumber energi listrik diantaranya:
1. Baterai
Sumber energi listrik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari yaitu baterai. Baterai
merupakan elemen kering karena berisi zat kimia berbentuk padat. Apa isi baterai? Baterai tersusun
dari
beberapa
seng.
Bagian
terdiri
dari
kutub
dalamnya
campuran
tengah baterai campuran
keras.
Ujung
baterai
positif
lapisan.
Bagian
ada
zat
kimia
larutan
seng
salmiak
luar
baterai
adalah
berbentuk
serbuk
hitam
dan
batu
kawi.
Di
tengah-
terdapat batang arang atau batang larutan salmiak dan karbon yang
yang
menonjol
disebut
kutub
positif.
Ujung
yang
satu
lagi, yaitu dasar baterai disebut kutub negatif. Jika kedua kutub itu dihubungkan dengan
seutas kabel, maka terjadilah aliran listrik pada kabel itu. Pada baterai terjadi perubahan energi
kimia menjadi energi listrik. Tegangan listrik pada baterai sekitar 1,5 Volt.
2. Akumulator
Pada Aki terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Aki disebut juga dengan elemen
basah karena berisi zat kimia berupa cairan. Jika Aki digunakan terlalu lama, maka energi listrik
pada Aki akan habis. Agar dapat digunakan kembali, Aki harus diberi energi listrik.
3. Dinamo
Dinamo dapat mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Dinamo sepeda memiliki
bagian yang terdiri dari magnet berbentuk tabung, dan sebuah kumparan kawat. Dinamo dipasang
dekat roda depan sepeda. Ketika sepeda dijalankan, kepala dinamo yang yang berhubungan
langsung dengan magnet akan berputar karena bergesekan dengan roda. Magnet yang berputar
menimbulkan arus listrik pada kumparan.
4. Generator
Generator merupakan alat pembangkit tenaga listrik dan sumber energi listrik yang besar.
Ada beberapa jenis pembangkit listrik berdasarkan tenaga penggeraknya :

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Pusat Listrik Tenaga Matahari (surya)

Pusat Listrik Tenaga Angin
F. Manfaat dan Bahaya Energi Listrik
1. Manfaat Energi Listrik
Pada era modern ini, energi listrik merupakan bentuk energi yang paling banyak dimanfaatkan
daripada bentuk-bentuk energi lainnya. Hal ini disebabkan dua alasan yaitu:
a) Energi listrik mudah diangkut, Energi listrik yang digunakkan di rumah kita berasal dari PLTA,
PLTD, atau PLTU. Dari pembangkit listrik, energi diangkut oleh konduktor menempuh
jarak berpuluh-puluh, beratus-ratus, bahkan beribu-ribu kilometer hingga mencapai rumah
kita. Pengangkutan dengan cara ini mudah, cepat, dan terus-menerus tanpa putus.
b) Energi listrik mudah dimanfaatkan, Memanfaatkan energi listrik berarti mengubah energi
listrik
menjadi
bentuk-
bentuk energylainnya. Dengan menggunakan energy listrik,kita banyak mendapatkankemu
dahan, misalnya:

Energi listrik berubah menjadi energi kalor/panas, contohnya setrika listrik. Setrika listrik
lebih mudah dipakai dibandingkan dengan setrika konvensional yang menggunakan arang
yang dibakar.

Energi listrik berubah menjadi energi cahaya, contohnya bola lampu atau lampu neon.
Bandingkan betapa rumitnya jika kita menggunakan lampu petromak atau lampu minyak
yang menggunakan bahan bakar minyak tanah. Pada lampu petromak terjadi perubahan
energi kimia menjadi energi cahaya.

Energi listrik menjadi energi gerak, contohnya kipas angin. Bandingkan jika kita
menggunakan kipas, maka tenaga yang dibutuhkan lebih banyak dan terjadi perubahan
energi kimia dari makanan menjadi energi gerak.
2. Bahaya Energi Listrik
Selain banyak manfaatnya,energy listrik dapat pula menimbulkan kerugian. Di antara
kerugian yang paling besar adalah hubungan singkat atau korsluiting (dibaca: konsleting) yang
dapatmengakibatkan kebakaran. Pada saat korsluiting, arus listrtik tidak mengalir melalui
alat-alat listrik sehingga energi listrik diubah menjadi energi panas oleh kawat
penghantar. Jika energi panas itu sangat besar maka kabel/kawat akan berpijar yang akhirnya
menimbulkan
kebakaran.Untuk mencegah bahaya kebakaran atau kerusakan karena korsluiting ters
ebut maka digunakan sekering. Sekering terdiri atas seutas kawat logam timah hitam yang
dibungkus dengan porselen atau kaca sebagai isolator.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gejala
kelisrtikan
terjadi
jika duabenda digosokkan,
maka
akan
terjadi
perubahan
muatan. Kemudian jika didekatkan dengan benda lainnya maka benda yanglainnya akan terinduk si oleh
benda yang bermuatan tadi. Listrik terbagi menjadi dua. Listrik statis adalah listrik yang diam artinya
muatannya tidak dapat dialirkan dan listrik dinamis yaitu listrik yang bergerak artinya muatannya dapat
dialirkan
Muatan listrik yang mengalir diebut arus listrik, arus listrik terbagi menjadi dua yang pertama arus
listrik AC yaitu arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Sedangkan DC arusnya searah tegangannya
berpotential tetap, tidak berubah-ubah. Dalam listrik dinamis terdapat 3 rangkaian lisrtik yaitu seri,
paralel, dan campuran.
Sumber yang dapat menghasilkan energi listrik yaitu, batre, akumulator, dinamo, dan generator.
Energi listrik sangatlah banyak bermanfaat bagi kehidupan kita energi akan tetapi jika kita tidak bisa
mengelola listrik tersebut buka tidak mungkin listrikpun dapat berbahaya bagi kehidupan seperti
konsleting yang dapat mengakibatkan kebakaran.
B. Saran
Untuk mempelajari listrik kita harus update tengtang pengetahuan atau penemuan terbaru karena
pada dasarnya ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah berkembang dengan cepat. Dan lakukanlah
untuk mempelajarinya dengan percobaan-percobaan yang sederhana agar kita dapat percaya mengenai
berbagai materi yang kita pelajari
Berikut sedikit penjelasan mengenai proses penyaluran listrik sampai ke rumah kita.
Dari Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Listrik itu dihasilkan oleh sebuah Pembangkit Listrik dari suatu proses mengubah energi
potensial menjadi energi kinetik menjadi energi listrik. Energi Potensial itu sumbernya dari air,
batu bara, gas, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa jenis pembangkit listrik berdasarkan
bahan bakar atau sumber energinya yaitu PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTD (Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel), PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) dan masih banyak jenis
pembangkit lainnya.
Energi yang dihasilkan oleh pembangkit berupa daya listrik dimana daya listrik yang selanjutnya
disalurkan melalui saluran transmisi namun sebelumnya terlebih dahulu tegangannya dinaikkan
ke level tegangan tinggi untuk disalurkan. Tegangan sisi pembangkit biasanya berkisar 10 s.d
11 kV sehingga agar penyalurannya efektif disalurkan melalui tegangan tinggi seperti 70 kV,
150 kV, 275 kV dan 500 kV. Menaikkan tegangan dari 11 kV menjadi 150 kV dilaksanakan oleh
trafo Step Up (trafo yang berfungsi menaikkan tegangan) di switch Yard pembangkit.
Daya listrik yang sudah bertegangan tinggi tadi disalurkan melalui saluran transmisi menuju
ke Gardu Induk. Saluran transmisi bentuknya seperti tower-tower telpon celuler yang
dihubungkan oleh kabel-kabel tegangan tinggi yang biasa kita liat terbentang
diatas pegunungan dan hutan. Sementara Gardu Induk itu merupakan titik simpul dari Saluran
Transmisi dimana Di Gardu Induk inilah tegangan dari 150 kV di turunkan lagi menjadi
tegangan 20 kV untuk disalurkan.
Saluran tegangan menengah 20 kV yang merupakan pemasok listrik untuk suatu daerah
biasanya kita jumpai dipinggir jalan seperti “tiang jemuran”. Jadi dari Gardu Induk itu terdapat
beberapa saluran 20 kV untuk memasok daerah daerah di sekitar Gardu Induk. Untuk daerah
yang letaknya jauh dari Gardu Induk biasanya ada lagi gardu-gardu distribusi yang berfungsi
antara lain : untuk mempertahankan tegangan pada saluran tegangan menengah agar tetap
sebesar 20 kV dan juga membagi lagi jalur tegangan menengah ke beberapa daerah lain.
Nah.. Dari salurang tegangan 20 kV inilah selanjutnya daya listrik diturunkan lagi tegangannya
ke 220 Volt kemudian masuk ke rumah-rumah kita.Trafo-trafo distribusi biasanya terdapat pada
tiang-tiang listrik dan untuk satu trafo distribusi dapat menyuplai ke beberapa rumah tergantung
dari kapasitas trafo distribusi tersebut.
Begitulah kira-kira sekilas mengenai bagaiman listrik itu dibangkitkan da disalurkan ke rumah
Dalam prosesnya, ada 3 tahap yang harus dilewati sebelum listrik bisa masuk ke rumah kita. Mulai dari
pembangkit listik, jaringan transmisi, jaringan distribusi, hingga sampai ke rumah kita.
Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik adalah suatu rangkaian atau mesin yang yang berfungsi untuk merubah energi
tertentu mejadi energi listrik. Pembangkit listik yang sering digunakan di Indonesia di antaranya :
PLTA, PLTD, PLTU.
Besar tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator di pusat pembangkit biasanya sebesar 6 kV – 20
kV (6000 V – 20000 V). Pada pembangkit listik besar dan lokasinya jauh dari pusat – pusat beban,
maka sebelum tegangan ditransmisikan (disalurkan) tegangan listrik yang dihasilkan harus dinaikkan
dengan transformator penaik tegangan (trafo step up) yang berada di gardu induk (GI) menjadi 70 kV,
150 kV, 220 kV, ataupun 500 kV tergantung jarak. Selain itu juga, alasan kenapa tegangan listrik harus
dinaikkan
adalah
untuk
mengurangi
kerugian
daya
listrik
pada
saluran
transmisi.
Jaringan Transmisi
Setelah tegangan listrik dinaikkan di pembangkit, maka jaringan transmisi mengambil alih untuk
disalurkan ke pengguna listrik. Pengguna listrik yang menerima aliran listrik terlebih dahulu adalah
pengguna listrik tegangan tinggi (industri) tegangan sebesar 70 kV atau juga 150 kV. Sebelum sampai
ke pengguna listrik, tegangan terlebih dahulu diturunkan oleh tansformator penurun tegangan (trafo
step up) yang berada di gardu induk (GI).
Jaringan Distribusi
Ada 2 jenis jaringan distribusi, diantaranya distribusi primer dan distribusi sekunder. Distribusi primer
adalah proses penyaluran listrik dari gardu induk(GI) ke gardu distribusi di mana tegangannya telah
diturunkan menjadi 20 kV menggunakan transformator penurun tegangan ( trafo step down). Tegangan
tersebut disalurkan pengguna listrik tegangan menengah (bisnis). Untuk wilayah perkotaan, tegangan
di atas 20 kV tidak diperkenankan. Mengingat tegangan di atas 20 kV akan terjadi gejala – gejala yang
dapat mengganggu frekuensi radio, TV, dan telekomunikasi.
Sedangkan distribusi sekunder adalah proses penyaluran listrik dari gardu distribusi ke pengguna listrik
tegangan rendah (rumah - rumah). Sebelum sampai ke rumah - rumah, tegangan terlebih dahulu
diturunkan menjadi 220 V/ 380 V menggunakan tansformator penurun tegangan (trafo step up).
LATAR BELAKANG MASALAH
Pemakaian energi listrik dewasa ini sudah sangat luas, bahkan manusia sangat sulit melepaskan diri
dari kebutuhan dengan energi listrik. Andaikata tidak ada listrik, itu berarti tidak ada televisi, lampu
penerangan, tidak ada lampu lalu lintas, dan lain-lain. Sebaliknya, dengan listrik kehidupan manusia
menjadi sangat menyenangkan. Televisi, lampu penerangan, lampu lalu lintas, semua menggunakan listrik.
Jadi, listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam kehidupan
manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik. Karena
semua ini manusia tiap hari selalu berfikir bagaimana menciptakan dan menggunakan energi listrik secara
efektif dan efesien.
Melalui makalah ini, diharapkan nantinya kita sebagai pendidik dapat memberikan penjelasan
kepada peserta didik untuk memahami konsep dasar tentang kelistrikan. Dari masalah arus listrik,
sampai pada pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, serta mengenai penghematan
energi listrik.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik?
2. Apa saja sumber energi listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan konduktor dan isolator listrik?
4. Apa saja perubahan dari energi listrik itu?
5. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
6. Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik serta
hubungan diantaranya.
2. Untuk mengetahui berbagai sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Untuk mengetahui benda-benda yang termasuk dalam konduktor dan isolator listrik.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan.
5. Untuk mengetahui pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas.
6. Mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELISTRIKAN, ARUS LISTRIK, HAMBATAN DAN TEGANGAN LISTRIK
Kelistrikan adalah sifat benda yang timbul karena adanya muatan listrik. Muatan listrik sendiri
memiliki dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Suatu benda dikatakan bermuatan negatif
apabila memiliki kelebihan pada elektron, sedangkan benda dikatakan bermuatan positif apabila mengalir
dari titik potensional tinggi menuju titik potensional rendah.
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik dapat juga
diartikan sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakangaya di antaranya. Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik
terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang
terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya
dengan air yang mengalir pada sebuah pipa. Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa
mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari
potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah
rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk
menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari
tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat
pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan
hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong
electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus.
Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini,
banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik
pada suatu titik
Sehingga bisa disimpulkan bahwa di dalam listrik dikenal adanya arus listrik yaitu banyaknya
muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau
penghantar listrik lainnya. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke
saluran negatif.
I = Q/T
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai
arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di
antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter
satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai
berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R). Tegangan
listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan
listrik untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan
potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra
tinggi.
V= I .R
Satuan SI untuk Tegangan adalah volt (V).
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui
percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada
tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya
arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang hambatannya
kecil, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang
keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan
muatan listrik.
Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:
Hukum II Kirchoff
Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena ada rangkaian yang tidak
dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan paralel.
Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang dihubungkan dengan cara
rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini memerlukan teknik khusus untuk dapat
menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan solusi bagi
rangkaian-rangkaian tersebut yang berbunyi:
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan penurunan tegangan
(IR) sama dengan nol.
Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:
B. SUMBER-SUMBER ENERGI LISTRIK
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber energi listrik
ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah:
1. Baterai
Baterai mudah diperoleh di warung-warung, toko atau supermarket. Pada bungkus baterai
biasanya tertulis 1,5 V 1 A, tulisan itu berarti baterai tersebut mempunyai tegangan 1,5 volt dan arus
listrik 1 ampere.
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah seorang fisikawan Italia
bernama Alesandro Volta. Pada tahun 1800, Alesandro Volta membuat suatu elemen yang terdiri dari
lempeng seng, lempeng tembaga, dan larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta.
Elemen volta disempurnakan lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche.
Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan larutan yang dibuat
dari campuran salamoniak dan seng klorida berbentuk pasta. Elemen leclanche mirip dengan baterai
yang kita kenal sekarang.
2.
Aki (akumulator)
Aki terbuat dari plastik tebal dan kuat. Di dalam aki terdapat dua lempeng timbal yang berfungsi
sebagai kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Aki juga berisi zat kimia berupa cairan sehingga aki disebut
elemen basah. Aki tidak dapat dipakai sebagai sumber energi terus-menerus. Oleh karena itu, aki harus di
isi kembali, kadang-kadang aki juga perlu ditambah air murni.
Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan bermotor. Aki dipakai untuk
menyalakan lampu, klakson dan menghidupkan mesin. Ada beberapa macam ukuran aki misalnya 6V, 12V
dan 50V. Ukuran aki ini menunjukkan besarnya tegangan listrik yang dimiliki oleh aki tersebut.
3.
Generator
Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui generator menjadi listrik.
Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding dinamo. Generator dipakai pada pusat
pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator dihubungkan dengan turbin. Turbin adalah roda besar
yang berputar cepat sekali.
Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang dihasilkan dari
pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara dan gas atau bisa juga dari aliran air atau dari
aliran udara. Intinya adalah energi listrik dihasilkan dari pengubahan sumber energi lain.
Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan kekurangan. Sumber energi fosil
mudah diperoleh namun bersifat polutif dan cadangannya terbatas. Sementara sumber energi aliran air atau
angin relatif bersih, tak terbatas (renewable) namun tidak selalu ada.
C. KONDUKTOR DAN ISOLATOR LISTRIK
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari kertas,
plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja. Ada benda yang
bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator. Benda-benda yang termasuk konduktor
misalnya: aluminium, besi, dan baja. Sedangkan benda-benda yang termasuk isolator misalnya:
kertas, plastik, karet, lilin, dan kayu. Memasak air akan lebih cepat mendidih bila menggunakan
alat/ wadah yang terbuat dari logam, karena logam merupakan penghantar panas (konduktor) yang
baik. Bandingkan jika menggunakan alat/ wadah yang terbuat dari tanah liat. Begitu pula tangkai atau
pegangan alat masak atau alat penggorengan, biasanya menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu
dan karet merupakan benda penyekat panas (isolator) yang baik atau penghantar panas yang kurang
baik.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:
1. Konduktor adalah bahan-bahan yang mudah mengalirkan arus listrik jika dihubungkan dengan
sumber tegangan. Misalnya: tembaga, besi, emas, dll.
Dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik adalah emas.
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling banyak
elektron bebasnya adalah emas.
2. Isolator adalah bahan - bahan yang akan menghambat arus listrik bila dihubungkan dengan sumber
tegangan. Misalnya: gelas, kaca, karet, kayu, dll.
Kenapa tidak dapat menghantarkan arus listrik? Karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh
lintasan elektronnya memiliki ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan
isolator tidak mempunyai elektron bebas walau diberi tegangan listrik.
Selain benda-benda konduktor dan isolator juga dikenal bahan-bahan yang bersifat
semikonduktor, yaitu bahan - bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat sebagai isolator dan
pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor. Misalnya: germaniun, silicon, dll.
Kapan bahan - bahan semikonduktor dapat bersifat isolator dan bersifat konduktor? Bahanbahan tersebut akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang rendah. Dan bahan-bahan tersebut
akan bersifat konduktor jika ada dalam temperatur tinggi. Mengapa demikian? Karena dalam
temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron, dan ketika dalam temperatur
tinggi karena pada temperatur yang tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah sehingga
menyebabkan adanya elektron - elektron bebas.
D. BENTUK PERUBAHAN ENERGI LISTRIK
Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk keperluan sehari-hari.
Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi listrik.
1. Energi Listrik Menjadi Energi Panas
Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor. Berbagai alat yang dapat merubah
energi listrik menjadi energi panas, misalnya: pemanas, solder, setrika, dan kompor listrik. Alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan elemen pemanas. listrik yang
mengalir melalaui elemen pemanas diubah menjadi energi panas. Elemen pemanas terbuat dari
bahan yang mempunyai tahanan tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui bahan tersebut berubah
menjadi panas.
Bagian-bagian utama setrika listrik adalah sebagai berikut:
a. elemen pemanas (elemen inilah yang mengubah energi listrik menjade energi panas);
b. pemegang setrika, terbuat dari bahan isolator.
c.kabel penghubung;
d. logam besi/ baja.
2.
Energi Listrik Menjadi Energi Gerak
Energi listrik dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya pada: kipas angin, bor listrik, mixer,
dan blender.
3.
Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi
Energi listrik dapat diubah menjadi energi bunyi dengan menggunakan alat yang dirancang
sedemikian rupa, misalnya pengeras suara. Di dalam pengeras suara, gerakan listrik frekuensi audio
diubah menjadi gelombang bunyi. Jadi, pengeras suara merubah energi listrik menjadi energi bunyi.
Cara kerja pengeras suara
Mikrofon mengubah energi bunyi menjadi getaran listrik audio. Di dalam amplifier terjadi
peningkatan suara yang lebih keras. Speaker mengubah energi listrik frekuensi audio menjadi bunyi
(suara asli manusia).
Di dalam kehidupan sehari-hari, perubahan energi listrik menjadi energi lain bermanfaat,
misalnya radio. Radio dapat kita gunakan untuk mendapatkan berbagai informasi, hiburan, dan lainlain. Begitu juga dengan kipas angin yang dapat dipakai dalam suasana yang panas atau kegerahan
sehingga menghasilkan angin buatan dan dapat mengurangi kegerahan.
4.
Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Energi listrik juga dapat berubah menjadi energi cahaya contohnya adalah lampu pijar dan lampu TL.
Bagian-bagian utama lampu pijar adalah sebagai berikut:
a. elemen pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram
b. gas argon dan nitrogen.
Elemen pemanas mudah sekali terbakar. Untuk mengatasinya, bola lampu diisi dengan gas
argon dan nitrogen. yaitu gas yang tidak bereaksi dengan logam sehingga filamen tidak terbakar.
Ketika dialiri arus listrik, filamen dapat berpijar sampai suhu 1.000 . Pijaran filamen inilah yang
menghasilkan panas dan cahaya.
Sedangkan untuk lampu TL
Bagian utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang diisi dengan uap raksa. Pada kedua
ujung tabung, terdapat dua elektrode. Jika pada kedua elektrode ini diberi tegangan, terjadi aliran
elektron. Aliran elektron ini menyebabkan uap raksa memancarkan sinar ultraviolet (tidak tampak oleh
mata). Karena dinding tabung bagian dalam dilapisi dengan zat yang dapat berpendar maka ketika
dinding tersebut terkena sinar ultraviolet akan memendarkan (memancarkan) cahaya, cahaya inilah
yang rnenerangi ruangan di sekitarnya.
E. PEMANFAATAN LISTRIK PADA LAMPU LALU LINTAS
Lampu lalu lintas adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di
persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas
lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara
bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk
mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat
bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus yang ada.
Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini
menggunakan warna yang diakui secara universal. Untuk menandakan berhenti adalah warna merah,
hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, danhijau yang berarti dapat berjalan.
a. Jenis lampu lalu lintas
a. Berdasarkan cakupannya
1) Lampu lalu lintas terpisah, pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya didasarkan pada
suatu tempat persimpangan saja tanpa mempertimbangkan persimpangan lain.
2) Lampu lalu lintas terkoordinasi, pengoperasian lampu lalu lintas yang
mempertimbangakan beberapa persimpangan yang terdapat pada arah tertentu.
pemasangannya
3) Lampu lalu lintas jaringan, pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya
mempertimbangkan beberapa persimpangan yang terdapat dalam suatu jaringan yang masih dalam
satu kawasan.
4)
Jenis lampu lalu lintas
1) Fixed time traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan waktu yang tepat
dan tidak mengalami perubahan.
2) Actuated traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan pengaturan waktu tertentu
dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan kedatangan kendaraan dari berbagai
persimpangan.
2.
a.
b.
Tujuan adanya lampu lalu lintas
Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan.
Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan
sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
c. Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan.
3. Variasi lampu lalu lintas
Lampu lalu lintas memiliki banyak variasi, tergantung dari budaya negara yang
menggunakannya dan kebutuhan khusus di perempatan tertentu. Contoh variasinya adalah lampu
lalu lintas khusus pejalan kaki, lampu lalu lintas untuk pengguna sepeda, bus, kereta, dan lain-lain.
Urutan lampu yang terpasang juga dapat berbeda-beda. Selain itu, ada banyak aturan dalam
pengaturan lampu lalu lintas. Semua variasi lampu lalu lintas ini bisa saja dioperasikan bersamaan
pada perempatan yang kompleks. Misalnya saja pada perempatan kompleks yang ramai dilewati para
pejalan kaki dan kendaraan roda empat. Di sisi lain, jika lampu pejalan kaki berwarna hijau menyala,
maka mobil harus berhenti, karena secara otomatis lampu lalu lintas untuk kendaraan akan berwarna
merah jika lampu pejalan kaki berwarna hijau.
4. Sistem lampu lalu lintas
Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu lalu lintas yang
terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu
lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated controller. Namun,
para akademisi Indonesia telah menemukan sistem baru untuk menjalankan lampu lalu lintas. Sistem
ini dikenal sebagai Logika fuzzy. Metode logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu
lampu lalu lintas menyala sesuai dengan volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah
persimpangan. Hasil pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan
logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan panjang antrean
kendaraan sebesar 56,24% jika dibandingkan dengan sistem lampu konvensional. Lampu lalu lintas
pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik. Namun, saat ini sudah
perkembangan teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari.
F. CARA MENGHEMAT LISTRIK
1. Manfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya untuk pencahayaan siang hari, gunakan lampu yang
efisien, gunakan armature yang merefleksikan cahaya sebanyak mungkin.
2. Gunakan kondensator untuk lampu fluorescent (TL), hendaknya menggunakan warna yang lebih
muda/ terang untuk dinding ruangan dan langit-langit. Gunakan saklar yang lebih banyak untuk
memungkinkan pengaturan penyalaan sesuai dengan kebutuhan pemakai, gunakan saklar waktu
untuk mempermudah pengaturan penyalaan lampu taman/ halaman, teras, sudut atau koridor.
3. Penerangan lampu jangan terlalu tinggi dan disesuaikan letaknya dengan objek atau tempat yang
harus diterangi.
4. Padamkan lampu-lampu listrik apabila ruangan tidak dipakai.
5.
a.
b.
c.
d.
6.
a.
b.
c.
d.
1)
2)
3)
7.
a.
b.
c.
Penghematan energi sistem tata udara:
Gunakan kapasitas AC yang tepat dan efisien.
Matikan AC bila ruangan kosong dalam jangka waktu relatif lama.
Gunakan alat pengatur waktu (timer) agar AC beroperasi hanya pada saat yang dibutuhkan. Kontrol
temperature dengan termostat.
Gunakan gorden, krey ataupun awning pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung.
Penghematan energi pada pompa air:
Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas).
Gunakan pelampung air di penampungan.
Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran air pada kran dan pipa.
Sering terjadi pompa bekerja terus menerus, padahal tidak ada pemakaian. Penyebabnya adalah
sebagai berikut :
Rele tekan (pressure switch) tidak bekerja.
Instalasi pipa air di dalam bangunan ada yang bocor.
Kran air tidak ditutup sempurna atau rusak.
Penghematan energi pada mesin cuci:
Menggunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas.
Kapasitas berlebih mengakibatkan perlambatan perputaran mesin dan menambah beban.
Kapasitas yang kurang menyebabkan tidak efisien, karena mesin cuci tersebut menggunakan energi
yang sama.
d. Gunakan pengering hanya pada cuaca mendung/ hujan. Bila cuaca cerah, sebaiknya memanfaatkan
sinar matahari
8. Penghematan energi pada lemari es:
a. Memilih lemari es dengan ukuran/ kapasitas yang sesuai.
b. Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
c. Isi lemari es harus sesuai dengan kapasitas (jangan terlalu sesak).
d. Tempatkan lemari es jauh dari sumber panas (kompor, sinar matahari langsung).
e. Tempatkan lemari es min. 15 cm dari tembok, agar sirkulasi udara ke kondensor baik.
f.
Hindari penempatan bahan makanan/ minuman yang masih terlalu panas.
g. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur, semakin banyak
energi listrik yang digunakan.
h. Ganti karet isolasi pada pintu/ kabinet secepatnya apabila rusak.
i.
Membersihkan kondensor (terletak dibelakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran,
agar proses pelepasan panas berjalan dengan baik.
j.
Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik dapat juga diartikan
sebagai kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan
dan penolakangaya di antaranya. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Pada
dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara
terus menerus.
Di dalam listrik dikenal adanya arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap
satuan waktu.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber energy listrik ada
yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah: baterai, aki, dan generator.
Download