MAKALAH UTILITAS 2 PENANGKAL PETIR DOSEN : Dr. Marylin Yunias, ST., M. Kes MAHASISWA : Nadia Chintya Leo (1706090016) JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas pertolongan dan tuntunannya, penyusun dapat menyelesaikan makalah Utilitas 2 mengenai “Penangkal Petir”. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberi materi dan bahasan hingga tersusunnya makalah ini, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat positif bagi kita semua. Penyusun memohon maaf bila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah di waktu mendatang. Kupang, 5 April 2019 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak jaman dahulu kala, manusia selalu ingin mencoba untuk menjinakkan keganasan alam atau gejala alam, salah satunya adalah bahaya sambaran petir. Di zaman ini, terdapat beberapa metode untuk melindungi bangunan dan lingkungan dari sambaran petir. Pembangunan gedung – gedung baru, cenderung bertingkat sebagai solusi karena semakin sempitnya lahan tanah. Namun disisi lain, dengan semakin banyak berdirinya bangunan bertingkat, beberapa permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadi penting untuk diperhatikan, karena bangunan bertingkat lebih rawan mengalami gangguan alam seperti yang sering terjadi adalah sambaran petir. Dengan demikian bangunan – bangunan memiliki resiko lebih besar mengalami kerusakan akibat terkena sambaran petir. Kerusakan yang ditimbulkan dapat membahayakan peralatan serta manusia yang berada di dalam gedung tersebut. Untuk melindungi dan mengurangi dampak kerusakan akibat sambaran petir maka dipasang sistem pengaman pada gedung bertingkat. Sistem pengaman itu salah satunya berupa sistem penangkal petir beserta pentanahannya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa Pengertian Dari Penangkal Petir? 2. Apa Saja Komponen Penangkal Petir Buatan? 3. Jelaskan Jenis-jenis Penangkal Petir Pada Bangunan ! C. TUJUAN Untuk mengetahui apa itu penangkal petir, bagaimana cara kerjanya, dan jenis – jenis penangkal petir. D. MANFAAT Agar kita mengetahui bagaimana penggunaan penangkal petir dalam kehidupan sehari – hari. BAB II PEMBAHASAN Petir merupakan kejadian alam di mana terjadi loncatan muatan listrik antara awan dengan bumi. terjadinya seringkali mengikuti peristiwa hujan baik air atau es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya awan hitam dan lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus memanjang kearah bumi bagaikan sulur akar dan kemudian diikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk hidup. Terdapat 2 teori yang mendasari proses terjadinya petir : 1. Proses Ionisasi Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan perubahan padat (es) menjadi cair. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awanawan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir. 2. Proses Gesekan antar awan Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainnya , dari proses ini terlahir electron- electron bebas yang memenuhi permukaan awan. proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas. Akibat yang ditimbulkan Petir: Akibat elektrikal : terjadinya arus listrik berkekuatan tinggi dapat mencapai ribuan ampere Akibat Thermal : terjadinya panas sehingga dapat membakar benda2 yang terkena petir. (pohon hangus) Akibat Mekanikal : Terjadinya pergeseran atau pergerakan benda2 yang dilalui arus listrik akibat getaran., ledakan atau pemuaian. Daerah Sambaran Petir : 1. Daerah yang basah dan berair (aira dalah penghantar listrik yang baik) 2. Daerah yang terbuka 3. Pohon yang tinggi 4. Bangunan tingi maupun rendah 5. Tiang listrik (tegangan tinggi, menengah atau rendah) 6. Gardu-gardu distribusi listrik Untuk mengatasi hal-hal inilah maka dibutuhkan penangkal petir. A. Pengertian Penangkal Petir Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang digunakan untuk memperlancar jalan bagi petir yang akan menuju ke permukaan perut bumi, tanpa merusak bangunan dan peralatan yang dilewatinya. Berdasarkan jenisnya sistem penangkal petir dibagi atas 2, yaitu : - Sistem Penangkal Petir Alami Sistem ini menggunakan pohon ( cemara glodok ) sebagai penangkalnya, pohon ini seperti batang penangkal petir karena memiliki ujung yang runcing sehingga ketika sambaran petir lewat maka akan mengenainya. - Sistem Penangkal Petir Buatan Berbagai usaha dilakukan oleh tiap stasiun pemancar dan pemilik gedung-gedung yang tinggi untuk melakukan proteksi terhadap sambaran petir. Dimana untuk memasang suatu sistem penangkal ini dibutuhkan beberapa komponen utama seperti, air terminations (ujung penangkal), down conductors (penghantar turun), dan earth terminations (ujung pengetanahan). B. 1. Komponen-Komponen Utama Sistem Penangkal Petir Buatan : Air terminations (ujung penangkal) Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan. Ujung Penangkal atau yang lebih sering disebut finial adalah perangkat utama yang akan melakukan kontak langsung terhadap sambaran petir di udara. Oleh sebab itu, ujung finial sebagai ujung tombak penangkap muatan di tempat tertinggi pada bangunan-bangunan stasiun pemancar dan bangunan lainnya. bahan baku : 2. Tembaga Bronze Stailess stel Down conductors (penghantar turun) Penghubung antara ujung penangkal dengan pengetanahan adalah penghantar turun ini. Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan. Pada umumnya untuk hubungan ini dipakai kawat konduktor jenis bare copper (tembaga telanjang) BC-60, BC-50 atau yang lebih besar yaitu menara sebagai konduktor arus petir ke tanah. Pemanfaatan menara sebagai konduktor tidak dapat diandalkan mengingat bahwa sambungan komponen-komponen penyusun menara itu sendiri terkadang dalam keadaan terisolasi dengan pelapisan cat. Di tambah sifat bahan yang pada umumnya adalah korosif. Jadi dirasa perlu untuk menambahkan konduktor yang secara langsung terhubung ke pengetanahan. Penghantar penurunan dapat memakai kabel ataupun plat logam dimana umumnya memakai tembaga atau alumunium. Untuk kabel tentunya lebih fleksibel dan mudah untuk dipasang sedang plat mempunyai kelebihan impedansinya yang lebih rendah. Penghantar yang telanjang tentunya mempunyai resiko terjadi tegangan pindah yang tinggi karena tidak ada isolasi. 3. Earth terminations (ujung pengetanahan) Ujung pengetanahan yang dimaksud adalah elektroda pengetanahan. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah adanya pembatasan tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan dengan tanah sampai pada harga yang tidak membahayakan baik dalam keadaan normal maupun tidak. Selain itu agar didapat impedansi sekecil mungkin untuk jalan balik arus hubung singkat ke tanah. Demikian ujung pengetanahan adalah suatu elektroda yang tertanam ke tanah dengan metoda tertentu untuk mencapai tujuan di atas dan dengan demikian maka arus yang turun dari konduktor dapat mengalir ke tanah dengan sebaik mungkin. Sambungan yang dimaksud adalah bonding antara kabel ke kabel dan kabel ke konduktor lain. Hal ini juga mendapat perhatian sebab kegagalan sambungan juga dapat menghalangi kinerja dari suatu sistem proteksi petir. Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m . C. Jenis-Jenis Penangkal Petir Buatan: 1. Penangkal Petir Konvensional Terdapat beberapa penangkal petir konvensional diantaranya: a) Sistem Franklin Penangkal Petir Franklin adalah rangkaian jalur elektris dari atas bangunan ke sisi bawah/grounding dengan jalur kabel Tunggal. a. Komponen –Komponen Batang Penangkal Petir Kabel konduktor Tempat pembumian Sistem perlindungan dengan bentuk sudut 45° b. Cara Kerja Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. c. Kelebihan Sistem proteksi instalasi penangkal petir konvensional lebih cocok diterapkan pada daerah yang bangunannya padat dan tidak dari bahan logam semua. Misalnya untuk daerah pemukiman penduduk yang padat dan jarak antar bagunan sangat rapat. Sistem ini cukup praktis dan biayanya murah Sistem ini lebih cocok menggunakan pada bangunan yang beratap kerucut / kubah atau selisih tinggi bumbungan dan lisplang lebih dari 1 meter. d. Kekurangan Jangkauannya terbatas Untuk gedung yang dipenuhi peralatan elektronik sistem Franklin tidak dianjurkan karena medan yang ditimbulkan ketika terjadi sambaran dapat memperpendek waktu kerja perangkat elektronik terutama untuk perangkat yang memakai sinyal. Gambar penangkal petir Franklin b) Sistem Faraday / Bentuk Instalasi Sangkar Penangkal Petir Faraday adalah rangkaian jalur elektris dari bagian atas bangunan menuju sisi bawah/ grounding dengan banyak jalur penurunan kabel. Sehingga menghasilkan selubung jalur konduktor yang menyerupai sebuah sangkar yang melindungi bangunan dari semua sisi sambaran petir. a. Komponen – Komponen Batang Penangkal Petir Kabel konduktor Tempat pembumian b. Instalasi Batang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas bangunan dan batang tembaga elektroda yang ditanamkan ke tanah. - Batang elektroda pentanahan tersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan nilai grounding. c. Cara kerja Sangkar faraday adalah suatu piranti yang dimanfaatkan menjaga agar medan listrik di dalam ruangan tetap nol meskipun di sekelilinganya terdapat gelombang elektromagnetik dan arus listrik. Piranti tersebut berupa konduktor yang dipasang sedemikian rupa sehingga ruangannya terlingkupi oleh konduktor tersebut. Efek sangkar Faraday adalah suatu fenomena kelistrikan yang disebabkan oleh adanya interaksi partikel subatomik yang bermuatan (seperti : proton, elektron). Ketika ada medan listrik yang mengenai sangkar konduktor maka akan ada gaya yang menyebabkan partikel bermuatan mengalami perpindahan tempat, gerakan perpindahan tempat partikel bermuatan akan menghasilkan medan listrik yang berlawanan dengan medan listrik yang mengenainya sehingga tidak ada medan listrik yang masuk kedalam sangkar konduktor tersebut. d. Kelebihan Sistem ini cocok untuk bangunan yang luas e. kekurangan Mengganggu estetika bangunan Gambar penangkal petir Faraday c) Penangkal Petir Sistem Thomas a. Komponen – Komponen Batang Penangkal Petir Tiang penangkal petir Tempat pembumian b. Instalansi Penangkal Petir Penangkal petir Thomas disalurkan ke tiang penangkal petir lalu di salurkan ke tempat pembumian c. Cara Kerja Penangkal Petir Thomas System menghasilkan streamer positif ketika menjadi subjek di area listrik. Ketika dihasilkan, streamer tidak berlanjut berkembang menuju awan.Sehingga Streamer yang dihasilkan oleh penangkal petir Thomas system tidak Mengundang Petir menyambar, lebih tepatnya menghasilkan jalur yang memudahkan petir untuk disambar apabila dalam radius jangkauan proteksi. Streamer yang dihasilkan Penangkal Petir Thomas System dan Gent Menunggu dengan sabar dan meluas ketika terdapat Leader dari petir yang mendekat. Setelah petir dan streamer bertemu , Dengan jalur terbentuk lengkap , arus mengalir antara penangkal petir dan awan. Peyaluran arus listrik merupakan jalan alamiah untuk menetralkan perbedaan potensial yang terjadi. d. Kelebihan Merupakan Penangkal Petir yang sangat aman dan ramah Lingkungan. Penggunaanya Hanya membutuhkan satu down conductor. sehingga tidak merusak dan menjadikan gedung atau bangunan yang diproteksi tidak sedap di pandang mata. e. Mempunyai radius protection yang luas Kekurangan Down conductor memiliki fungsi sebagai penyalur arus listrik dari sambaran petir yang tertangkap oleh Penangkal Petir Thomas sytem menuju ke tanah untuk dinetralisasi, untuk itu down conductor yang baik harus langsung terkoneksi dengan elektrode yang di bumikan dengan jarak seminimal mungkin. Gambar penangkal petir Thomas d) Sistem Early Streamer Emission ( E.S.E ) Sistem ini merupakan teknologi terkini yang merupakan pengembangan dari 2 sistem diatas, sering juga dikenal dengan sistem payung. Untuk pemasangan penangkal petir ini tidak terlalu rumit, cukup 1 kabel penghantar untuk setiap 1 penangkal petir. a. Komponen – Komponen Penangkal Petir Kabel konduktor Tempat pembumian b. Instalansi Penangkal Petir Batang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas bangunan dan batang tembaga elektroda yang ditanamkan ke tanah. - Batang elektroda pentanahan tersebut dibuatkan bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan nilai grounding. c. Cara Kerja Sistem kerja penangkal petir ini dengan berusaha untuk menarik lidah petir dari awan, dimana penangkal petir akan menciptakan kondisi lebih positif dari objek di sekitarnya ( seperti pohon, bangunan,mahluk hidup ) sehingga luncuran petir akan menuju ke penangkal petir tersebut, bukan objek lain disekitarnya. d. Kelebihan Terbukti dalam tingkat keamanan dan kecepatan dalam menangkap dan mengalirkan arus petir ke sistem grounding. Optimal dalam discharge ion positive dan negative Mudah dalam pemasangan dan perawatan ( tidak dibutuhkan perawatan atau cara pemasangan yang spesifik ) Tahan terhadap tegangan tinggi ( arus petir yang sangat tinggi ) Cocok dipakai pada iklim indonesia yang memiliki kelembaban udara tinggi karena terbuat dari bahan 100% stainless steel. j. 2. Kekurangan Biaya mahal Penangkal petir radio aktif Penggunaan unsur radioaktif dalam sistem penangkal petir baru dikenal orang pada tahun 1914, inspirasi penggunaan radioaktif dalam sistem penangkal petir pertama kali dikemukakan oleh seseorang dari Hungaria yaitu Szillard J.B. pada “ Acad emy of Sciences “ di Paris pada tanggal 9 Maret 1914 dalam papernya yang berjudul Sur un paratonnerre au Radium. Sejak saat itu bermacam-macam sistem penangkal petir menggunakan unsur radioaktif dikembangkan lebih dalam. Pada Tahun 1972, Baatz mengembangkannya dengan Americium 241 dan tentunya melalui berbagai penelitian dengan mempertimbangkan hasil penelitian dari Müller Hillebrand (1962) dianggap lebih tidak berbahaya dibanding sumber ionisasi lain seperti Cobalt, Krypton, Radium dan Plutonium. a. Komponen – Komponen o Elektrode Udara disekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran partikel alpa dari isotop ( americum 241 ). Elektrode akan terus menerus menciptakan arus ion (Min. 10 8 ion/det). o Coaxial cabel Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik petir yang menuju tanah maka coaxial cabel dibungkus pipa isolasi.Metode tahanan langsung dari muatan listrik petir ke dalam tanah menyebabkan seluruh unit mempunyai potensial yang sama dengan bumi. Sehingga benda-benda yang berada disekitar system akan aman. o Pentanahan (Grounding) Perlu test lokasi geografis dari pentanahan untuk mendapat resistansi dibawah 5 ohm. Tahanan bumi maksimum yang terbaik untuk system grounding ini harus lebih kecil dari 5 ohm untuk proteksi sebuah bangunan. Sedang untuk proteksi perangkat listrik dan elektronik sebaiknya jauh dibawah resistansi 1 ohm. b. Cara kerja Pada prinsipnya, sistem penangkal petir diatas sama dengan sistem penangkal petir Franklin, hanya dikembangkan lebih lanjut yaitu dengan memperlengkapi kepala dari batang penangkal petirnya dengan unsur radioaktif yang memancarkan sinar alpha dengan intensitas yang cukup besar sehingga mampu mengionisasi udara di sekitar kepala batang penangkal petir tersebut. c. Penggunaan Sistem proteksi instalasi penangkal petir sistem radius lebih cocok diterapkan pada daerah yang bangunannya agak jarang, baik dari bahan logam maupun bukan logam. Misalnya untuk daerah yang jarang ada pemukiman penduduk dan jarak antar bagunan cukup jauh. Instalasi penangkal petir sistem radius dapat melindungi sambaran langsung petir terhadap bangunan dan dapat memproteksi wilayah yang jauh lebih luas akibat serangan peitr. Instalasi penangkal petir sistem radius ini terdiri dari sejumlah elemen, yang bekerja bersama-sama untuk mencegah bahaya petir. d. Kelebihan Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi. Satu bangunan cukup menggunakan sebuah penangkal petir. e. Kekurangan Alat proteksi disebut Preventor, yang bekerja berdasarkan reaksi netralisasi ion dengan menggunakan bahan radio aktif. Keseluruhan kebocoran pada alat ini dapat mengakibatkan radiasi. Oleh karena itu, alat ini dilarang. 3. Penangkal petir elektrostatik Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian system penangkal petir Radioaktif , yakni menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar . Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi yang dipakai. Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat beradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari Listrik Awan yang menginduksi permukaan bumi. 4. Penangkal petir neoflash a. Mekanisme Kerja Ketika awan bermuatan listrik melintas diatas sebuah bangunan yang terpasang penangkal petir neoflash, maka elektroda penerima pada bagian samping penangkal petir neoflash ini mengumpulkan dan menyimpan energi listrik awan pada unit kapasitornya . Setelah energi ini cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda potensialnya pada bagian Ion Generator. Pelepasan muatan listrik pada unit Ion Generator ini di picu oleh sambaran, yakni ketika lidah api menyambar permukaan bumi maka semua muatan listrik di bagian ion generator dilepaskan keudara melalui Central Pick Up agar menimbulkan lidah api penuntun keatas ( Streamer leader ) untuk menyambut sambaran petir yang terjadi kemudian menuntunya masuk kedalam satu titik sambar yang terdapat unit Neoflash ini. b. Kerja Simultan Pada unit Penangkal Petir neoflash secara simultan bekerja bergantian dari masing-masing unit penerima induksi , jumlahnya tergantung dari tipe dan modelnya. Bekerjanya secara bergantian dimana bila salah satu bagian unit melepaskan muatan ke udara / streamer maka ada bagian yang dalam proses pengisian muatan awan. Tentu akurasi dan kemampuan Penangkal Petir NeoFlash masih tergantung dari 2 hal pendukung instalasi, yaitu: 1. Kabel Penghantar harus minimal 50 mm 2. Grounding maksimal 5 Ohm Bila 2 syarat pendukung ini sudah terpenuhi maka kemampuan penangkal petir neoflash akan maksimal. c. Bentuk Perlindungan Penangkal Petir neoflash Bentuk perlindungan dari penangkalpetir neoflash mirip dengan sangkar (sebagaimana gambar terlihat) dengan tujuan semua yang berada dibawah dan didalam sangkar akan aman dari sambaran petir langsung hal itu juga dimaksudkan agar dapat melindungi dari segala arah. Penangkal petir yang biasa kita kenal adalah jenis runcing biasa dengan kemampuan perlindungan sambaran membentuk kerucut dengan sudut 45′ ,Sedangkan penangkal petir elektrostatic neoFlash akan berkemampuan lebih baik karena terminal penerima petir akan mengeluarkan lidah api keatas untuk memberikan penuntun sambaran yang akan terjadi dari awan. d. Keunggulan Area Perlindungan Besar Radius yang bisa dihasilkan oleh unit head terminal penerima petir neoflash beragam dari masingmasing tipe sebagai contoh : o Tipe Neoflash TZ.03 Radius ideal pemasangan 87 mtr akan menghasilkan perlindungan seluas 2,37 Ha berbentuk lingkaran. o Tipe Neoflash TZ.06 Radius ideal pemasangan 156 mtr akan menghasilkan perlindungan seluas 7,6 Ha berbentuk lingkaran. Unit Terminal yang kokoh Bebas Perawatan Lebih Estetik keindahan merupakan hal utama dalam sebuah kontruksi bangunan jadi dengan pemasangan penangkal petir elektrostatik Neoflash maka cukup memasang satu titik pengamanan untuk mengamankan areal sekitarnya. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Petir merupakan kejadian alam di mana terjadi loncatan muatan listrik antara awan dengan bumi. terjadinya seringkali mengikuti peristiwa hujan baik air atau es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya awan hitam dan lidah api listrik yang bercahaya terang yang terus memanjang kearah bumi bagaikan sulur akar dan kemudian diikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk hidup. Oleh karena itu dibutuhkan pelindung untuk melindungi bangunan yaitu penangkal petir. Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang digunakan untuk memperlancar jalan bagi petir yang akan menuju ke permukaan perut bumi, tanpa merusak bangunan dan peralatan yang dilewatinya. B. SARAN Dalam perancangan suatu bangunan, sangat diperlukan sistem penangkal petir, khususnya untuk bangunan yang lebih dari satu lantai. Dan dalam pemasangan sistem penangkal ini perlu di perhatikan langkah – langkah pengerjaan untuk mencegah terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan. DAFTAR PUSTAKA Abdul Syakur, dkk.Sistem Proteksi Penangkal Petir pada Gedung Widya Puraya.(Online).( http://www.elektro.undip.ac.id/transmisi/jun06/7, Alvarion.Lightning Protection.(Online),(www.buildingdesign.co.uk Herman Halomon Sinaga, dkk.Model Arrester SiC Menggunakan Model Arrester ZnO IEEE WG 3.4.11.(Online).( http://www.petra.ac.id http://id.wikipedia.org http://antipetir.asia http://www.elektro.undip.ac.id http://networking.jaringan-komputer.com/penangkalpetir.html