Uploaded by User95703

tambahan bab 1

advertisement
Adapun informasi terkait risiko bencana merupakan salah satu muatan yang perlu
dipertimbangkan dan diintegrasikan dalam penataan ruang mengingat kerentanan yang
ada di Indonesia. Lebih lanjut penataan ruang mampu menjadi instrumen yang paling
sesuai dalam tingkat pemerintahan dan administratif dalam memberikan perlindungan
kepada manusia dan sumber daya lainnya terhadap ancaman bahaya bencana (Mileu
dan Queirós, 2018). Hal tersebut sejalan dengan.orientasi penataan ruang di Indonesia,
megacu UU no.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dimana nantinya perlu
terselenggaranya penataan ruang berbasis mitigasi bencana. Secara spesifik, penataan
ruang diharapkan mampu mengakomodasi upaya pengurangan faktor penentu risiko
bencana. Lebih lanjut hal tersebut mampu dilakukan melalui penentuan alokasi yang
didasari informasi risiko bencana yang ditujukan untuk mengurangi kondisi
keterpaparan akan ancaman baik pada saat ini maupun dimasa depan (Sutanta,
Rajabifard, dan Bishop, 2010).
Adapun upaya dalam mengidentifikasi risiko bencana salah satunya termuat
dalam Perka BNPB No, 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko
Bencana. TAMABAHIN TERKAIT MUATAN DARI PERKA Lebih lanjut metode
yang termuat didalam Perka no.2 Tahun 2012 tersebut diimplementasikan dalam kajian
risiko bencana pada lingkup provinsi dalam skala 1:……. yang dimuat dalam Buku
Risiko Bencana Indonesia oleh BNPB (2015).
Proses pengintegrasian informasi risiko bencana dalam penataan ruang,
terkhususnya perencanaan, tersebut mampu dilakukan pada lingkup perenecanaan yang
beragam. Secara umum proses tersebut terbagi atas dua kategori yaitu pada rencana
umum tata ruang serta rencana rinci tata ruang (Sutanta, Rajabifard, dan Bishop, 2010).
Di Indonesia sendiri, mengacu Bappenas (2014), informasi risiko bencana dalam
dokumen perencanaan mampu diintegrasikan dalam rentang lingkup paling besar yaitu
RTRW Provinsi hingga paling kecil yaitu pada dokumen RDTR. Adapun pada tiap
lingkup dokumen perencanaan tersebut terdapat perbedaan dari muatan informasi yang
dibutuhkan dalam proses identifikasi risiko bencana.
SUTANTA, H., Bishop, I. D. B. & Rajabifard, A. R. (2010). Integrating Spatial
Planning and Disaster Risk Reduction at the Local Level in the Context of Spatially
Enabled Government. Rajabifard, A (Ed.). Crompvoets, J (Ed.). Kalantari, M (Ed.).
Kok, B (Ed.). Spatially Enabling Society Research, Emerging Trends and Critical
Assessment, (1), pp.55-68. Leuven University Press.
(MIleu & Queirós, 2018)
Bibliography
MIleu, Nelson, and Margarida Queirós. 2018. "Integrating Risk Assessment into
Spatial Planning: RiskOTe Decision Support System." International Journal of
Geo-Information.
Download