PENERAPAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT PADA PUSAT REHABILITASI KEKERASAN PADA ANAK Ranyati Alusia Branigan1, Tomy Wilian2, Nur Fadhilah Qolby3 1,2 Universitas Persada Indonesia YAI Jl. Pangeran Diponegoro No.74, RT.2/RW.6, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430 Email: [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRAK Kata kunci: ABSTRACT Keyword: pada desain pusat rehabilitasi yang 1. PENDAHULUAN dapat menampung semua kebutuhan tersebut dengan baik. Desain yang Kekerasan pada anak semakin sesuai adalah yang dapat meningkat setiap tahunnya. Sering meningkatkan sekali penyelesaian masalah terhenti kemampuan korban agar kejadian pada tahapan pengobatan fisik saja yang tanpa trauma mencegah tindakan berbahaya yang yang diterima anak. Untuk itu, dapat dilakukan korban akibat efek dibutuhkan terapi penyembuhan dan psikologis dari kekerasan tersebut. kenyamanan, serta keamanan yang Korban harus dapat menemukan sangat diperlukan untuk menunjang kembali harapan hidupnya yang penyembuhan psikis anak. Maka dari seakan hilang itu, dibutuhkan respon arsitektur guna kekerasan tersebut. mempertimbangkan sama secara tidak maksimal berulang karena dan tindak penyembuhan psikis pada korban kekerasan anak. Penerapan konsep Dari hal tersebut, didapati suatu lingkungan penyembuhan yang diharapkan dapat memaksimalkan 3. LANDASAN TEORI untuk kegiatan ruang dalam dan ruang Rehabilitasi luar. Pada pusat rehabiltasi anak, dibuthkan ruang yang dapat mengikuti standar rehabilitasi dan untuk memaksimalkan ruang luar dapat diterapkan suatu konsep healing environment yang dapat membantu suatu proses psikologis, penyembuhan fisik dan emosional korban. Pengertian Pusat Rehabilitasi Rehabilitasi adalah fasilitas yang sifatnya semi tertutup, maksudnya hanya orang – orang tertentu dengan kepentingan khusus yang dapat memasuki area ini. Rehabilitasi anak adalah tempat yang memberikan pelatihan keterampilan pengetahuan untuk dan penyembuhan trauma pada anak korban kekerasan. Tujuan Rehabilitasi Rehabilitasi 2. METODOLOGI Penelitian ini dilakukan melalui di arahkan untuk memfungsikan metode kualitatif dan kuantitatif. kembali Metode kualitatif dalam penelitian ini kemampuan fisik mental dan sosial yaitu studi literatur mengenai teori- pasien agar dapat melaksanakan teori fungsi sosialnya secara wajar sesuai pendukung wawancara penelitian mengenai dan kebutuhan dengan dan mengembangkan bakat, rehabilitas korban kekerasan pada pendidikan anak. Sedangkan metode kuantitatif Rehabilitasi juga berfungsi untuk dalam penelitian ini adalah observasi memberikan program positif untuk elemen arsitektur ruang rehabilitasi para rehabilitan dengan menerima korban kekerasan anak yang terdiri dan menampung para anak yang dari warna, material, ukuran ruang, menjadi korban untuk sembuh dari tinggi traumanya. ruang, kedalaman ruang, kategori ruang (publik / semipublik / dan kemampuan, pengalaman. Kekerasan Anak privat) dan antropometri ruang serta Kekerasan pada anak bukan perabot yang ada. hanya meliputi kekerasan fisik atau pelecehan seksual, tapi bisa lebih dari itu. Tanpa disadari, perilaku penelantaran orangtua terhadap • Kehilangan ketrampilan anaknya juga termasuk salah satu bentuk kekerasan terhadap anak. 2. Penelantaran anak Berikut beragam bentuk kekerasan pada anak: terhadap anak adalah memenuhi kebutuhannya, termasuk memberikan 1. Kekerasan emosional Kekerasan pada anak tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga bisa dalam bentuk lain, contohnya kekerasan yang menyerang mental anak. Bentuk kekerasan terhadap anak yang menyerang mental bisa beranekaragam. kekerasan Sebagai contoh emosional yakni meremehkan atau mempermalukan anak, berteriak di depan anak, mengancam anak, dan mengatakan bahwa ia melakukan tidak baik. Jarang kontak fisik seperti memeluk dan mencium anak juga termasuk Kewajiban dari kedua orangtua contoh dari kekerasan emosional pada anak. kasih sayang, melindungi, dan merawat anak. Jika kedua orangtua tidak bisa memenuhi kebutuhan anak, bisa dianggap orangtua telah menelantarkan anak. Tindakan ini termasuk ke dalam salah satu jenis kekerasan terhadap anak. Pasalnya, anak tentu perhatian, masih kasih perlindungan membutuhkan sayang, orangtua. dan Orangtua yang tidak mampu atau tidak mau memberikan segala kebutuhan anak berarti telah melakukan tindak kekerasan terhadap anak. Berikut tanda-tanda dari penelantaran anak: Tanda-tanda kekerasan emosional di • diri anak meliputi: • • • Anak merasa acuh tak Kehilangan kepercayaan dirim, acuh Terlihat depresi dan gelisah • Sakit kepala, Menarik diri dari yang buruk aktivitas sosial, teman-teman, • atau orangtua pertumbuhan tinggi atau berat Perkembangan emosional terlambat, menghindari situasi tertentu Memiliki kebersihan Memiliki badan yang buruk • Kurangnya pakaian fisik yang dialami anak bisa terlihat atau perlengkapan kebutuhan dengan anak lainnya maupun bekas luka di tubuh. • Prestasi yang buruk di sekolah • atau perawatan emosional • cedera, lebam, 4. Kekerasan seksual Ternyata, trauma akibat pelecehan Kurangnya perawatan medis adanya seksual tidak hanya dalam bentuk kontak tubuh. Mengekspos anak pada situasi seksual atau materi yang Kelainan emosional, melecehkan secara seksual, walaupun mudah marah atau frustrasi tidak menyentuh anak, termasuk • dalam kekerasan atau pelecehan Perasaan ketakutan atau gelisah seksual pada anak. Sebagai contoh, • orangtua Penurunan berat badan tanpa sebab jelas yang mengejek bentuk pertumbuhan payudara anak tidak sesuai dengan ukuran payudara 3. Kekerasan fisik anak seusianya, terlebih dilakukan di Salah satu jenis kekerasan yang mungkin paling sering terjadi kepada anak dari orangtua adalah kekerasan fisik. Terkadang, orangtua dengan sengaja melakukan kekerasan fisik pada anak dengan maksud untuk depan orang lain. Hal ini sudah termasuk sebagai kekerasan seksual terhadap anak. Sebagai orangtua, sebaiknya Anda justru ajari anak melindungi diri dari kekerasan seksual di luar rumah. mendisiplinkan anak. Namun, cara untuk mendisiplinkan anak Di sisi lain, mengenalkan anak sebenarnya tidak harus selalu dengan dengan pornografi di usia yang belum menggunakan fisik, seharusnya juga termasuk dalam dibentak yang bentuk kekerasan seksual, dilansir seperti anak kekerasan sering menyakitkan hatinya. Ada banyak dari Mayo cara lain yang lebih efektif dalam kekerasan seksual yang dialami anak mendisiplinkan anak tanpa harus biasanya berupa punya penyakit membuatnya trauma atau menular seksual, masalah pada organ meninggalkan luka pada intim, hamil, nyeri saat berjalan, dan kekerasan lainnya. Dampak dari kekerasan yang tubuhnya. Tanda-tanda Clinic. Tanda-tanda terjadi pada anak. Menurut World dipukul, dilempar benda keras, dan Health (WHO) ada masih banyak lagi. Saat orangtua beberapa dampak yang mungkin sedang marah, ia bisa saja tidak terjadi terhadap anak jika mengalami menyadari kekerasan. dihadapinya adalah anak atau buah Organization bahwa yang sedang hatinya. Hal ini bisa menyebabkan Berikut dampak dari kekerasan pada anak: orangtua melakukan hal di luar kendali yang bisa menyakiti fisik 1. Kekerasan pada anak berdampak sekaligus batin anak. 3. Gangguan perkembangan otak kematian dan sistem saraf Dampak kekerasan pada anak yang mungkin terjadi adalah kematian. Jika orangtua melakukan kekerasan terhadap anak yang masih belum bisa membela diri, bisa saja orangtua terlalu keras memukul atau menyakiti anak hingga anak kehilangan nyawa. Tidak hanya itu, meskipun anak sudah memasuki usia remaja, tetap saja dampak kekerasan pada anak yang satu ini masih bisa terjadi. Apalagi jika orangtua tidak bisa mengontrol amarahnya, bukan tidak mungkin dapat berakibat fatal bagi gangguan tumbuh dan kembang yang sedang dialami Mengalami masih Meski tidak menyebabkan kematian, dampak kekerasan terhadap anak yang satu ini juga bukan dampak yang yang si kecil. saat anak sangat belia tentu dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya, termasuk gangguan pada sistem saraf, pernapasan, reproduksi, dan sistem imun. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan dampak berkepanjangan pada hidup sang anak secara fisik dan juga psikis. Hal ini juga bisa membuat kognitif anak terhambat, sehingga bisa membuat 2. Luka atau cedera Anak oleh kekerasan perkembangan anak. baik. Kekerasan juga bisa berdampak pada mengalami kekerasan di rumah sebagian besar tentu mengalami luka-luka bekas prestasi akademik anak di sekolah menurun bahkan memburuk. 4. Sikap negatif pada anak akibat kekerasan Dampak lain yang juga tak kalah berbahayanya dari kekerasan pada anak adalah terbentuknya sikap buruk Masalah yang dihadapi anak tidak di dirinya. Hal ini bisa berupa banyak hanya saat kekerasan terjadi, tapi juga hal, misalnya anak suka merokok, terkait masa depan anak. Umumnya, menyalahgunakan alkohol dan obat- kekerasan terhadap anak saat masih obatan kecil bisa saja membuatnya keluar terlarang, serta perilaku seksual yang menyimpang. dari sekolah. 5. Dampak kekerasan terhadap anak pada gangguan kesehatan Healing Environment Menurut Dijkstra (2009) dalam Kekerasan kepada anak juga bisa Putri, mengakibatkan berbagai Widihardjo, & Wibisono anak mengalami (2013), healing environment adalah gangguan kesehatan. lingkungan fisik fasilitas kesehatan Bahkan, gangguan kesehatan yang yang dapat mempercepat dialami anak biasanya cukup serius pemulihan kesehatan pasien atau seperti penyakit jantung, kanker, mempercepat proses adaptasi pasien diabetes, endometriosis, dan berbagai dari kondisi kronis serta akut dengan masalah kesehatan lain. Selain itu, melibatkan efek psikologis pasien di beragam dampak kekerasan pada dalamnya. Penerapan konsep healing gangguan kesehatan anak meliputi: environment pada waktu lingkungan perawatan akan tampak pada kondisi • Perkembangan otak yang terbelakang • Ketidakseimbangan antara kognitif spesifik, berbahasa Kesulitan penglihatan, yang dalam bicara dan pendengaran • Susah pengurangan focus, pasien, waktu biaya yaitu rawat, pengobatan, pengurangan rasa sakit, pengurangan stress Gangguan kesehatan pengurangan kemampuan sosial, emosional dan • akhir atau memberikan perasaan suasana tertekan, hati yang positif, membangkitkan semangat, serta meningkatkan pengharapan pasien akan lingkungan. Susah tidur, Gangguan makan, Kecenderungan melukai diri sendiri. 6. Masalah pada masa depan anak Prinsip-prinsip penerapan healing environment pada desain adalah sebagai berikut berikut (Subekti, 2007 dalam Febriani Kurniawati, 2007): a. penting Desainnya harus mampu mendukung proses pemulihan baik yang tepat, akan memiliki manfaat fisik maupun psikis dari fasilitas bangunan tersebut. Desain pencahayaan dan warna yang bagus dan cermat dapat mendatangkan manfaat yang baik bagi anak-anak yang memerlukan seseorang. b. Akses ke alam. c. Adanya rehabilitasi. kegiatan-kegiatan outdoor yang berhubungan langsung dengan alam. d. Desainnya diarahkan pada penciptaan kualitas ruang agar suasana terasa aman,nyaman, dan tidak menimbulkan stres. Gambar 2 Pengaruh Warna, Teksture dan Pencahayaan terhadap Healing Environment Sumber: How the light reflectance, colour and texture of walls and ceilings can create healing environments, Evidence Space, 2019 Gambar 1 Bagan Healing Enviornment Sumber: Konsep Healing Environment untuk Pada ruang tidur merupakan ruang Mendukung Proses Penyembuhan Pasien Rumah yang memiliki privasi tinggi, tetapi Sakit, 2019 Fasilitas rehabilitasi harus menyediakan lingkungan terapeutik di mana desain bangunan secara keseluruhan berkontribusi pada proses penyembuhan trauma pada anak. Lingkungan dirancang dengan visual baik, yang dengan penggunaan warna dan pencahayaan juga sebagai ruang untuk menjalin ikatan antara penghuni. Sehingga satu ruang tidur diisi tiga sampai empat anak dengan pengaturan perabot yang memberikan jarak antar area tidur guna menciptakan rasa kontrol sekaligus privasi. Penataan latar kamar mempertimbangkan karakter anak yang ceria untuk itu dipilih latar gambar alam dengan warna- memudahkan sosialisi dan akses jalur warna sirkulasi menuju tapak yang tidak yang memberikan efek tenang dan nyaman seperti warna biru, hijau, merah muda, dan coklat. ramai untuk keamanan. Berdasarkan penelitian Agnes van den Berg beberapa menyimpulkan hal di bahwa bawah ini mempengaruhi keadaan psikologis seseorang: • Gambar 3 Ruang Belajar Ventilasi udara segar dikaitkan dengan peningkatan kesehatan Sumber: Google.com Ruang belajar difungsikan untuk • memfasilitasi karakter anak yang berbeda-beda, sehingga pada ruang Alam dapat mengurangi stres dan rasa sakit • Keberadaan tanaman di suatu belajar dibagi menjadi dua area, yaitu bangunan dapat dikaitkan dengan area belajar individu dan area belajar peningkatan mood penghuni dan kelompok. Area belajar indvidu mengurangi penyakit fisik; ditujukan untuk anak yang sulit konsentrasi dan suka menyendiri, sehingga area ini ditata dengan bilikbilik yang memungkinkan setiap anak memiliki privasi dalam belajar. Area belajar kelompok ditujukan untuk membangun komunikasi antar anak melalui penataan bangku yang melingkar. Pertimbangan dalam pemilihan tapak, mempertimbangkan pencapaian, klimatologi, view dan orientasi, dan kebisingan. Tapak memenuhi kriteria yang di dipilih antaranya berada di dekat pemukiman untuk • Keheningan menjadi hal positif pada suatu bangunan; Gallardo, Mathias Ortiz, : Gabinete Bertha Peronni Konstruksi de Arquitectura Luas Area : 13.800 m2 Lokasi : Lambare Paraguay Pusat Rehabilitasi Anak Telethon di Paraguay ini berusia 30 tahun. Bangunan ini dibangun dari insiatif masyarakat sekitar yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Gambar 4 Pengaruh Unsur Alam pada Healing Environment terhadap Kesembuhan Sumber: Konsep Healing Environment untuk Mendukung Proses Penyembuhan Pasien Rumah Sakit, 2019 4. Hasil dan Pembahasan Gambar 6 Siteplan Sumber: Archdaily.com Teleton Children’s Rehabilitation Center Gambar 5 Teleton Children's Rehabilitation Center Sumber: Archdaily.com Arsitek Mercedes : Bertha Peña, Gonzalez, Salvatore Gambar 7 Denah Sumber: Archdaily.com Vicidomini, Paolo Oliva, Jorge kekangan atau penggunanya kebebasan yang bagi diwujudkan dengan: • Pemilihan Material Gambar 8 Façade Sumber: Archdaily.com Pusat rehabilitasi Teleton ini menyediakan program pendidikan fisioterapi yang betujuan untuk Gambar 9 Eksterior Teleton Rehabilitation Sumber: Archdaily.com meningkatkan pemahaman publik tentang disabilitas mental dan fisik. Bangunan yang berada di perbatasan ibukota Asunción dan kota Lambaré ini berkonsep seperti sekumpulan bebatuan rimbun. ditengah konsep taman yang bangunan yang tekesan landai menjadi salah satu point of view di tengah perkotaan. Bangunan utama tersusun menjadi 2 Gambar 10 Kolam Renang sisi yang dipisahkan oleh halaman. Sumber: Archdaily.com Bangunan utama ini berisi ruang konsultasi, ruang bermain dan material batu bata, keramik dan fasilitas fisioterapi. Teleton’s Children Rehabilitation merupakan pusat rehabilitasi bagi anak-anak, dimana bangunan dibangun dan didesain berdasarkan keinginan Pada bangunan ini menggunakan masyarakat sehingga memberikan kesan tidak adanya puingpuing bangunan. Pemilihan material ini karena ingin memberikan nilai menghormati dari setiap barang yang dimiliki, memberikan perasaan bahwa adanya sesuatu kerusakan masih dapat diperbaiki selama ada niat dan menyatu dengan alam. • Suasana Bangunan Gambar 14 Ruang Terapi Sumber: Archdaily.com Gambar 11 Pencahayaan Area Kolam Renang Suasana Sumber: Archdaily.com dengan bangunan pemilihan ditimbulkan warna pada bangunan dimana warna-warna alami yang dihasilkan oleh material tetap dipertahankan. Hal ini sebagai upaya untuk menanamkan sisi keaslian apabila Gambar 12 Ruang Asesmen bangunan tunjukkan dapat memberikan keindahan tersendiri dan Sumber: Archdaily.com Suasana di ditimbulkan mempengaruhi psikologis anak. pada Pemilihan interior yang berwarna bangunan dimana warna-warna alami warni juga menjadi poin yang penting yang dihasilkan oleh material tetap pada interior Teleton Children’s dipertahankan. Hal ini sebagai upaya Rehabilitation Center. Hal ini guna untuk menanamkan sisi keaslian meningkatkan suasana keceriaan pada apabila anak. dengan pemilihan di warna tunjukkan dapat memberikan keindahan tersendiri dan • Bentuk Bangunan mempengaruhi psikologis anak. Gambar 13 Koridor Ruang Kelas Sumber: Archdaily.com Gambar 15 Potongan Sumber: Archdaily.com lainnya. Lembaga ini berbasis institusional (dalam panti). Terdapat beberapa pelayanan yang disebut PROGRES 5.0 antara lain: • ProGres A Program Rehabilitasi Sosial Anak • ProGres PD Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disablilitas • ProGres TS KPO Gambar 16 Ruang Baca Program Rehabilitasi Sosial Tuna Sumber: Archdaily.com Bangunan dibuat berbentuk dinamis Sosial dan Korban Perdagangan dan berlubang sehingga anak merasa Orang dapat menembus banyak kejahatan • ProGres KP Napza yang ada melalui banyaknya lubang Program Rehabilitasi Sosial Korban yang ada pada batu bata, bentuknya Penyalagunaan Napza yang dinamis mengajak untuk berfikir • ProGres LU diluar dari kebiasaan dan mendorong Program Rehabilitasi Sosial Lanjut agar anak melakukan kegiatan yang Usia lincah. Fasilitas-fasilitas utama yang terdapat pada Balai Rehabilitasi Handayani ini BRSAMPK Handayani Jakarta memiliki Balai rehabilitasi sosial anak yang standar kesesuaian pusat karakteristik rehabilitasi pada umumnya. membutuhkan perlindungan khusus Handayani di Jakarta adalah Pusat Pelayanan dan Rehabilitasi bagi anak yang khusus memerlukan (AMPK) perlindungan termasuk di dalamnya Korban Penyalahgunaan Napza, HIV/AIDS, dan AMPK Gambar 17 Ruang Konseling Sumber: website BRSAMPK Handayani Pada ruang konsultasi disajikan ruangan yang ceria tanpa ada unsur yang berlebihan agar tetap mengutamakan kenyamanan anak saat melakukan konseling. Dilengkapi furnitur yang cenderung “playable” untuk membuat anak jauh lebih nyaman. Gambar 19 Ruang Asesmen Sumber: website BRSAMPK Handayani Salah satu ruang yang krusial pada banguan rehabilitasi ialah ruang asesmen ruangan anak. Di ini didesain khusus untuk asesmen dan terapi pada anak. Pemilihan warna ruang dan furnitur yang berwarna Gambar 18 Ruang Tunggu Sumber: website BRSAMPK Handayani warni menjadikan unsur yang ceria yang berpengaruh pada tumbuh Di ruang tunggu dilengkapi dengan kembang dan terapi pada anak dengan unsur alami seperti lantai dengan trauma kekerasan dll. Ruangan ini tekstur juga dilengkapi fasilitas permainan kayu agar menciptakan akustik ruang yang nyaman dan edukatif. meningkatkan kerileksasian di ruang tersebut. Pada ruangan ini dilengkapi dengan Smart TV, buku dan alat ukur beban dan tinggi badan. Gambar 20 Ruang Terapi Sumber: website BRSAMPK Handayani • How the light reflectance, colour and texture of walls and ceilings can create healing environments, Evidence Space, 2019 • Healing Architecture: Hospital Design and Patient Outcomes, Lou Podbelski, 2017 • Kurniawati, Febriani. “Peran Gambar 21 Ruang Observasi Healing Environment terhadap Proses Penyembuhan”. Sumber: website BRSAMPK Handayani Di ruang terapi, dilengkapi dengan • Konsep one way mirror agar dapat terpantau untuk langsung melalui ruang observasi. Di Penyembuhan ruang ini diberikan ruang seprivat Sakit, 2019. mungkin dengan pencahayaan yang Healing Pasien perasaan relax dan anak lebih leluasa Design Guide, 2016 demi kesembuhan trauma pada anak. di ruang observasi, berfungsi untuk memantau segala kegiatan yang ada di balai design and rehabilitasi. DAFTAR PUSTAKA • Evidence-based healing environments, Joren van Dijk, 2017 • Gaines, Kristi S. Curry, Zane D. 2011. “The Inclusive Classroom: The Effect of Color on Learning and Behavior”. Proses Rumah • VA Healing Environments Design Guidelines, untuk menjalani terapi yang diberikan Environment Mendukung tidak terlalu terang agar terciptanya Sementara 2007. Whole Building