9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam Bab II berisi teori-teori pendukung dalam penyusunan tugas akhir ini, adalah sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan atau intansi di dalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur alur informasi yang mengalir. Sistem merupakan istilah yang banyak digunakan saat ini, konsep sistem dapat mendukung pencarian solusi pemecahan masalah bagi para ahli bisnis atau pimpinan. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.” (Raymond,Mc.Leod, 2001). Ada juga pengertian sistem lainnya, yaitu ”Sistem adalah suatu jaringan pekerjaan yang berhubungan dengan prosedur-prosedur yang erat hubungannya satu sama lain yang dikembangkan menjadi suatu skema untuk melaksanakan sebagian besar aktivitas perusahaan”. (Susanto, Azhar, 2000). Dari definisi sistem menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa, ”Sistem merupakan suatu jaringan kerja atau prosedur kerja yang dilkerjakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang saling berhubungan atau saling berkesinambungan satu sama lain secara optimal untuk mencapai suatu tujuan atau harapan tertentu yang telah ditentukan”. 10 2.1.2 Sifat Sistem Menurut La Midjan sistem memiliki beberapa sifat, yaitu : 1. Memiliki tujuan (objective) Setiap sistem memiliki satu atau lebih tujuan. Organisasi sebagai suatu sistem mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba disamping tujuan sosial. 2. Adanya kegiatan Input-Process-Output, yaitu berbagai masukan , diolah untuk menghasilkan berbagai keluaran. 3. Adanya lingkungan (environment) dan batas (boundary). Setiap sistem secara phisik memiliki batas dan disekitar batas adalah lingkungan. 4. Adanya sub-sub sistem (sub systems) Setiap system memiliki sub system misalnya: Perusahaan sebagai sistem memiliki : 1) Organisasi sebagai sub sistem 2) Operasi sebagai sub sistem Sub sistem kemudian dibagi lagi menjadi sub sistem lebih lanjut, misalnya : Sub sistem operasi dibagi atas : 1) Sub sistem marketing 2) Sub sistem produksi 3) Sub sistem pembelian 5. Adanya saling ketergantungan Setiap sistem memiliki ketergantungan antara berbagai sub sistem dan hubungan antar sub sistem membentuk suatu jaringan sistem (system network). Dan adanya hubungan satu sama lain dari masing-masing sub sistem 11 disebut interface. Konsep dari saling ketergantungan ini dasar untuk mempelajari sistem informasi dan jaringan komunikasi (local area network). 6. Setiap sistem memiliki keterbatasan internal maupun eksternal yaitu dibatasi secara phisik maupun peraturan-peraturan. 7. Adanya pengendalian (control). Setiap sistem harus dapat menata dan mengendalikan sub sistemnya agar dapat mencapai tujuan. Jadi, setiap sistem dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang berada disekitar sistem tersebut, faktor internal dan faktor eksternal sangat mempengaruhi pencapaian tujuan . 2.1.3 Karakteristik Sistem Suatu sistem memiliki beberapa karakteristik, diantaranya sebagai berikut : 1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan, saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan . Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra system. 2. Batas Sistem Batas sistem (boundary)merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 12 3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang kurang baik harus ditahan dan dikendalikan, karena dapat mengganggu kelangsungan hidup suatu sistem. 4. Penghubung Sistem Penghubung Sistem (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini akan mengalir sumber-sumber daya dari subsistem satu ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung, yang akan saling berinteraksi satu sama lain dan akan membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi . Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran. 6. Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 13 Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem lain ataupun kepada supra sistem. 7. Pengolah Sistem Pengolah sistem merupakan bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi suatu keluaran. 8. Sasaran Sistem Sasaran sistem merupakan tujuan dari suatu sistem. Setiap sistem pasti memiliki tujuan (goal). Sasaran sistem yang akan menentukan masukan yang dibutuhkan serta hasil atau keluaran dari suatu sistem. Sasaran sistem juga digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan suatu sistem dalam mencapai tujuan sistem. Suatu sistem pasti dilengkapi dengan karakteristik-karakteristiknya, karakteristik tersebut dapat mendukung suatu sistem menjadi berkembang. 2.1.4 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (phisical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang bentuknya, secara fisik. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. 14 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (detreministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang kondisinya sudah dapat diprediksi, bagian-bagian apa saja yang dibutuhkan sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar sistem. 2.2 Konsep Dasar Informasi Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir dalam tubuh manusia , sama halnya dengan sebuah perusahaan atau intansi informasi sangat penting bagi kelangsungan kemajuan perusahaan. Jika suatu perusaan atau intansi kurang mendapatkan informasi atau terlambat, maka bisa saja kalah bersaing dengan perusahaan lainnya, atau bahkan perusahaan tersebut bisa bangkrut. 2.2.1 Pengertian Informasi ”Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti” (Raymond, Mc.Leod, 2001). Ada pula definisi informasi lainnya, yaitu ”Informasi diartikan sebagai keluaran (output) suatu pengolahan data yang telah diorganisir dan berguna bagi orang yang menerima”.(La Midjan, 1994). 15 ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. (Jogiyanto, H.M, 2001). Jadi,” Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih bermakna atau berarti serta memberikan manfaat bagi semua yang menerima informasi tersebut”. Peristiwa Fakta Transaksi Data Proses Informasi Gambar 2.1 Proses Data menjadi Informasi (Sumber : La Midjan,Ms,Ak, 1994) 2.2.2 Siklus Informasi Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat menjelaskan lebih banyak, sehingga butuh diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat sebuat model dan seterusnya membentuk suatu siklus. 16 Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle), disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles) . Proses (Model) Input (Data) Output (Information) Dasar Data Data (Ditangkap) Penerima Hasil Tindakan Keputusan Tindakan Gambar 2.2 Siklus Informasi (Sumber : Jogiyanto, H.M, 2001) 2.2.3 Kualitas Informasi Suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasilnya sama maka dianggap data tersebut akurat. 2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi. 3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka 17 informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut. 4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.(Raymond, Mc.Leod, 2001) Dapat disimpulkan bahwa suatu informasi harus akurat, relevan, tepat waktu, dan akurat, agar dapat bermanfaat bagi pengguna sistem tersebut. 2.2.4 Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) dapat ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi tidak dapat dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Sebagian informasi tidak dapat ditentukan dengan pasti keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit). 18 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Konsep dasar mengenai sistem informasi yang digunakan adalah sebagai berikut : 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut John F.Nash/ Martiin B. Robert, “ Sistem Informasi merupakan kombinasi dari manusia , fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat (intelligent)”.(La Midjan, 1994). Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai : 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memeberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. 3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung opersai, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan ”Sistem Informasi adalah suatu jaringan kerja yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu yaitu berupa informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan 19 baik untuk waktu sekarang maupun waktu yang akan datang”. (Jogiyanto, H.M, 2001) Jadi, ”Sistem Informasi merupakan kumpulan suatu prosedur kerja yang didalamnya terdapat suatu pengolahan data menjadi informasi yang lebih bermakna bagi pemakai (user)”. 2.3.2 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi memiliki beberapa komponen di dalamnya yang sangat mendukung berjalannya sistem informasi agar selalu berjalan dengan lancar dan dinamis, diantaranya : a. Hardware Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan. b. Software Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tujuan tertentu. c. Data Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. d. Prosedur Dokumentasi prosedur atau proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis. e. Manusia Yang terlihat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu suatu rincian tugas yang jelas 20 Jadi, sistem informasi didukung dengan komponen-komponen tersebut yang dapat menjalankan sistem informasi agar dapat mencapai suatu tujuan yang diharapkan sistem. 2.4 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam merancang sistem informasi operasional pemasaran produk healthy drink adalah : 2.4.1 SDLC (System Development Life Cycle) Metode pengembangan sistem atau paradigma perangkat lunak yang digunakan untuk merancang pengembangan Sistem Informasi Operasional Pemasaran Produk Healthy Drink PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Co.Tbk, Perwakilan Bandung adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metode pengembangan sistem yang terus berputar atau berulang, dimaksudkan untuk menjaga sistem serta mempermudah proses pengolahan data atau informasi. SDLC terdiri dari beberapa tahapan atau fase, yaitu : 1. Perencanaan Pada tahap atau fase perencanaan adalah proses dimana dilakukannya persiapan sebelum perancangan sistem dilakukan. 2. Analisis Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting , yaitu tahap dimana sistem yang diusulkan akan dirancang, atau penilaian kelayakan suatu sistem. Tentunya dengan memodelkan sistem yang layak serta baik. 21 3. Perancangan Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari tahap analisa, dimana sistem yang akan dirancang ditentukan desain untuk Input, Output, serta Database yang digunakan. Serta mengintegrasilan semua file agar dapat diimplementasikan dengan baik. 4. Implementasi Pada tahap ini terdapat tahap penting, yang terdiri dari tiga bentuk aktifitas, diantaranya: 1) Programming and Testing ( perancangan program dan pengujian ), yaitu mengkonversikan hasil rancangan ke dalam bahasa pemrograman tertentu, serta mencoba semua program yangdidesain, agar semuanya berjalan sesuai kebutuhan pemakai sistem. 2) Training ( pelatihan ), yaitu dilakukannya proses pengenalan serta pelatihan kepada pemakai, sesuai modul panduan sistem yang dirancang. 3) System Hangover ( penggantian ), yaitu proses penggantian sistem yang sedang berjalan atau sistem lama ke sistem yang diusulkan atau sistem yang baru. 1.Perencanaan 3. Perancangan 2.Analisis 4.Implementasi Gambar 2.3 SDLC (Sistem Development Life Cycle) (Sumber : www.ilmukomputer.com) 22 2.5 Analisis dan Perancangan Terstruktur Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah analisis dan perancangan terstruktur, pendekatan sistem yang penulis ambil adalah berorientasi pada data dimana pada analisis terdapat. (Jogiyanto, 2001) 2.5.1 Bagan Alir Dokumen (Flowmap) Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 2.5.2 Diagram Konteks Diagram Konteks adalah bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram Konteks merupakan diagram yang paling awal, yang menggambarkan ruang lingkup sistem yang digunakan secara global. Diagram Konteks ini menggambarkan aliran data dan informasi data antara sistem itu sendiri, serta interaksinya dengan satuan luar sistem (faktor eksternal). 2.5.3 Data Flow Diagram DFD merupakan sebuah teknik yang menggambarkan aliran data dan transformasi data yang digunakan sebagai alur data dari masukan (input) menuju keluaran (output). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa pertimbangan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan dalam metode pengembangan sistem terstruktur. 23 DFD dapat dibagi menjadi diagram yang lebih rinci, yaitu DFD level level 0 merupakan DFD yang menyatakan keseluruhan prosedur yang ada pada sistem, seperti diagram konteks. Sedangkan DFD level 1 menyatakan setiap proses dan alur data dari keseluruhan prosedur yang ada pada level 0, begitu juga DFD level 2 dan level seterusnya yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan sistem yang diteliti. Adapun simbol-simbol yang digunanakan di dalam DFD, diantaranya : 1. External Entity (kesatuan luar) atau boundary (batasan sistem) Kesatuan luar merupakan lingkungan luar sistem yang berada di sekitar sistem, dapat berupa manusia, organisasi atau perusahaan yang akan mendapat output dari sistem ataupun memberikan input bagi sistem. External Entity dapat disimbolkan dengan sebuah notasi kotak dengan sisi kiri dan atasnya bergaris tebal. entity atau entity Gambar 2.4. Eksternal Entity 2. Data Flow (arus data), pada DFD diberi simbol panah. Arus data ini memungkinkan rus data yang berupa masukan (input) untuk system. Gambar 2.5 Notasi Arus Data pada DFD 24 3. Proses merupakan inti dalam suatu sistem, adanya aktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari suatu arus data yang masuk atau keluar sistem. Nama proses atau Nama proses Gambar 2.6 Notasi Proses pada DFD 4. Data Store (simpanan data) merupakan simpanan dari data yang ada pada DFD, dapat berupa file atu database pada sistem komputer, arsip, atau catatan manual dan agenda atau buku. Nama Data Store Gambar 2.7 Simbol Data Store pada DFD 2.5.4 Kamus Data ”Kamus Data atau Data Dictionary atau disebut juga dengan istilah system data dictionary adalah katalog kata fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. (Jogiyanto, H.M, 2001). Kamus data digunakan untuk memberikan penjelasan dari arus data yang mengalir pada sistem atau pada DFD, serta untuk menghindari pemakaian kata yang sama, dikarenakan kamus data tersusun menurut alfabet. Berikut ini merupakan komponen yang ada dalam kamus data, yaitu : 1. Nama arus data, merupakan penjelasan dari suatu nama arus data yang mengalir 25 2. Alias, merupakan nama lain dari arus data yang mengalir, alias perlu ditulis karena bisa saja datanya sama tetapi namanya berbeda bagi satu divisi dengan divisi lainnya. 3. Tipe Data, merupakan hasil dokumentasi serta laporan cetakan ke hardware atau komputer baik ke monitor maupun ke kertas. 4. Arus Data, merupakan penjelasan asal data mengalir dan menuju ke mana. 5. Deskripsi, merupakan penjelasan dari mana arus data berasal dan dicatat. 6. Volume, merupakan volume rata-rata dan volume puncak dari arus data , volume rata-rata menunjukan periode tertentu, sedangkan volume puncak menunjukan volume atau banyaknya. 7. Periode, merupakan penjelasan , kapan terjadinya arus data yang mengalir. Periode perlu dicatat, karena untuk mengidentifikasi kapan input dimasukkan ataupun output dikeluarkan. 8. Struktur Data, merupakan penjelasan dari arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data yang mengalir. Jadi, kamus data sangat diperlukan untuk menjelaskan arus data yang mengalir dalam DFD secara detail. 2.5.5 Normalisasi ”Normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut”.(Kroenke,2001). ”Normalisasi merupakan pengelompokkan data elemen menjadi tabeltabel yang menunjukan entity dan relasinya” (Kristanto, Andri. 2003). 26 Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Dapat disimpulkan bahwa normalisasi penting untuk menyelaraskan semua tabel-tabel sesuai dengan kebutuhan sampai akhirnya mendetail, tidak ada lagi redudancy dan duplicated. Ada juga bentuk normalisasi, yaitu : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, bisa saja datanya tidak lengkap atau duplicated, serta data yang dikumlpulkan apa adanya sesuai dengan asalnya sumber datangnya. 2. Bentuk Normal Pertama (1NF atau First Normal Form) Merupakan bentuk sederhana yang aturannya, jika sebuah tabel dan fieldnya tidak ada duplicated, dimana semua atributnya tidak ada yang ganda melainkan tunggal. 3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normal Form) Bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap field tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain, kriterianya, antara lain : 1) Setiap atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci, berdasarkan kunci di tabel di normal kedua. 27 2) Jika ada tabel yang tidak normal, maka pada tabel yang sudah normal, atribut kunci nya disalin ke tabel yang tidak normal. 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normal Form) Relasi yang ada harus dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara field-field non kunci (ketergantungan transitif). Dapat disimpulkan bahwa, normalisasi dilakukan selama tabel-tabel belum normal sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan menjadi tabel yang normal. 2.5.6 ERD (Entity Relationship Diagram) Pada database, setiap tabel memiliki relasi pada setiap fieldnya yang unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan bergantung pada kunci (primary key). Atribut-atribut ini dihubungkan pada atribut tabel lain yang berhubungan (foreign key). Entity Relationship Diagram (ERD) adalah komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta didunia nyata. 2.5.7 Relasi Tabel Tabel relasi dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kasatuan informasi dalam bentuk query, form atau report. Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field dari dua tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign key pada tabel kedua. 28 Relasi antar dua file atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Relasi satu ke satu (one to one relationship) Setiap entitas pada tabel A hanya bisa memiliki satu entitas yang sama pada tabel B dan begitu juga sebaliknya. 2. Relasi satu ke banyak (one to many relationship) Setiap entitas pada tabel A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada tabel B, tetapi data pada tabel B hanya memiliki satu entitas yang sama pada tabel A. 3. Relasi banyak ke banyak (many to many relationship) Satu entitas pada tabel A dapat memiliki banyak entitas yang sama pada tabel B, dan satu entitas pada tabel B dapat memiliki banyak entitas yang sama pada tabel A. 2.6 Konsep Dasar Basis Data Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system). 2.6.1 Pengertian Basis Data Basis Data terdiri atas 2 kata yaitu basis dan data , adalah sebagai berikut : a. Basis, dapat diartikan sebagi markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. 29 b. Data , diartikan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.( Fathansyah, Ir. 2002). Sehingga basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti : 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubunan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Basis data dikatakan juga lemari arsip yang sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data atau arsip. Serta tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Yang penting dalam basis data adalah pengaturan atau pemilahan atau pengelompokkan atau pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai fungsi dan jenisnya. Adapun operasi-operasi yang dapat dilakuakn berhubungan dengan basis data, adalah sebagai berikut : 30 1. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip baru. 2. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada). 3. Pembuatan file atau tabel baru ke suatu database (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada. 4. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah file atau tabel di sebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip. 5. Pengambilan data dari sebuah file atau tabel (retrieve atau search), yang identik dengan pencarian lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip. 6. Penghapusan data dari sebuah file atau tabel (delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip. 7. Pengubahan data dari sebuah file atau tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada dari sebuah map arsip. 2.6.2 Database Management System (DBMS) Pengelolaan basis data ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini disebut DBMS (Database Management System), yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Disamping itu sistem ini juga menerapkan 31 mekanisme pengaman data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan konsistensi data. Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya dBase II+, dBase IV, FoxBase, RBase, MS-Access dan Borland-Paradox atau Borland-Interbase, MSSQL Server, SQL Server 2000, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase. 2.6.3 Tujuan Basis Data Tujuan utama dalam pengelolaan basis data adalah pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari basis data diantaranya yaitu : 2.7 1. Kecepatan dan kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space) 3. Keakuratan (Accuracy) 4. Ketersediaan (Avaibility) 5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security) 7. Kebersamaan (Sharability) Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi diartikan sebagai suatu rancangan dalam membuat aplikasi sehingga dapat mendukung terbentuknya suatu sistem informasi berupa jaringan komputer dengan berbagai jenis, topologi dan manfaat yang di hasilkan. 32 2.7.1 Pengertian Jaringan Komputer “Jaringan komputer adalah merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program,penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain, jaringan komputer bias diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan”. (Kristanto, Andri. 2003). Menurut Andrew S.Tanembaum, ”Jaringan Komputer adalah sekumpulan komputer autonomous berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, dan saling bertukar informasi”. Dapat disimpulkan , ”Jaringan Komputer merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan satu sama lain , dapat berbagi informasi (resource sharing)”. Menurut fungsi computer pada jaringan, ada beberapa tipe jaringan komputer , dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu : A. Client Server Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada 33 server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client komputer yang melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (front-end) dan server (back-end) ini, maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam komputer client-server. Dengan arsitektur yang sepertri ini, modul yang memanggil menjadi client yang meminta suatu layanan data dan modul yang dipanggil menjadi server yang menyediakan layanan data. Hal ini menjadi konfigurasi bagi komputer client dan komputer server bisa berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server, sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti windows 98, windows Xp, dan lain-lain. Database 34 DBMS Server Client & Workstation Client & Workstation Client & Workstation Gambar 2.8 Sistem Client-Server Sederhana (Sumber :Fathansyah,2002) Kelebihan Model Client Server : a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) b. Skalabilitas c. Fleksibel d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama Kekurangan Model Hubungan Client Server : a. Mahal b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server c. Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien) d. Berketergantungan Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula. Disamping system client server sederhana ada juga system client server yang lebih kompleks, dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Database 35 DBMS Server Client Workstation Client Client Workstation Workstation Workstation Workstation Workstation Gambar 2.9 Sistem Client-Server Kompleks (Sumber :Fathansyah,2002) B. Peer to Peer Jaringan peer to peer atau point to point pada jaringan peer to peer pada setiap komputer terhubung pada jaringan dan dapat berkomunikasi dengan komputer lain secara langsung tanpa melalui komputer perantara. Komputer yang terhubung dalam jaringan peer to peer pada prinsipnya mampu untuk bekerja sendiri sebagai sebuah komputer stand alone. Pada konektifitas peer to peer, setiap terminal memiliki derajat yang sama. Jaringan lokal dengan konektifitas peer to peer ini dibentuk dengan cara menghubungkan setiap terminal secara langsung , sehingga masing-masing terbagi data aplikasi dan peripheral lainnya. Semua terminal dapat bertindak sebagai workstation atau server. 36 Gambar 2.10 Peer to Peer (Sumber :Budhi Irawan, 2005) Kelebihan Model Hubungan Peer To Peer : a. Tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan dedicated file server c. Mudah dalam konfigurasi programnya, hanya tinggal mengatur untuk operasi model hubungan peer to peer Kekurangan Model Hubungan Peer To Peer : a. Tidak terpusat, terutama untuk penyimpanan data dan aplikasi b. Tidak aman, karena tidak menyediakan fasilitas untuk keperluan itu. 2.7.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer Secara umum jaringan komputer dibagi atas empat jenis, yaitu ; A. Local Area Network (LAN) Menurut A. Kristanto, Local Area Network adalah jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN biasanya digunakan di perkantoran suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi. Beberapa konfigurasi LAN biasanya berupa, satu komputer biasanya menjadi sebuah file server , yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software yang mengatur aktifitas jaringan), atapun sebagai perangkat lunak yang dapat 37 digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan lokal. Komputer-komputer itulah yang disebut workstation . Umumnya LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lainnya. B. Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan Local Area Network (LAN). Metropolitan Area Network (MAN) dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. C. Wide Area Network (WAN) Wide Area Network (WAN), dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan satu kota dengan kota yang lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya yang dibutuhkan tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. 38 2.7.3 Topologi Jaringan Komputer Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Ada empat jenis topologi yang sering digunakan, antara lain: A. Linear Bus (Garis Lurus) Topologi Linier Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (files server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi Linier Bus ini. Terminal Terminal Terminal Printer Terminal Terminal Terminal Gambar 2.11 Topologi Linear Bus (Garis Lurus) (Sumber : Susanto Azhar, 2002) Kelebihan topologi Linier Bus (Garis Lurus) adalah: a. Mudah didalam mengkonfigurasikan komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama. b. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star/bintang. Kekurangan topologi Linear Bus (Garis Lurus) adalah: a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone). b. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya. 39 c. Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh atau rusak. d. Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar. B. Star (Bintang) Topologi model ini dirancang, dimana pada setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Cara kerja topologi star, yaitu data yang dikirim ke jaringan lokal nantinya akan melewati concentrator sebelum sampai ke tempat tujuan, kemudian contentrator mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, serta bertindak sebagai repeater (penguat aliran data), serta konfigurasi yang digunakan topologi star adalah menggunakan kabel Twisted Pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre optic. Terminal Terminal Terminal Printer Komputer Induk Gambar 2.12 Topologi Star (Bintang) (Sumber : Susanto Azhar, 2002) Kelebihan topologi star (bintang) a. Mudah dalam pemasangan dan pengkabelan. Terminal 40 c. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya. d. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya. Kekurangan topologi star (bintang) a. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linier bus. b. Membutuhkan contentrator , dan apabila contentrator tersebut rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi. c. Lebih mahal daripada topologi linier bus, karena biaya untuk pengadaan concentrator. C. Ring (Cincin) Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring. Terminal Terminal Printer Token Ring Terminal Termina l Gambar 2.13 Topologi Token-Ring (Sumber : Susanto Azhar, 2002) 41 D. Tree (Pohon) Topologi pohon ini merupakan perpaduan antara topologi linier bus dan star dimana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linier bus. Topologi pohon ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan. File Server Gambar 2.14 Topologi Tree (Pohon) (Sumber :Budhi Irawan, 2005) Kelebihan topologi Tree (Pohon) adalah : a. Proses Konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing- masing segmen. b. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak . Kekurangan topologi Tree (Pohon) adalah : a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan. b. Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut rusak juga. 42 c. Sangat relative sulit untuk di konfigurasi dan proses pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan yang lain. 2.7.4 Manfaat Jaringan Komputer Manfaat jaringan komputer menurut Andrew S. Tanembaum, adalah sebagai berikut : 1. Resource Sharing, merupakan saling berbagi dan bertukar data atau informasi serta perangkat keras. 2. Menghemat uang, yaitu dapat saling berbagi pemakaian resources yang biayanya mahal. 3. Reliabilitas, yaitu dapat memiliki sumber-sumber alternatif persediaan . 4. Skalabilitas, yaitu memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan , dengan hanya menambah sejumlah processor. 5. Medium komunikasi, yaitu memiliki kemampuan untuk menjadi media komunikasi antar personal yang terlibat dalam satu sistem yang menggunakan jaringan komputer. 2.8 Pengertian Client/Server Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang 43 dimilikinya. Selain itu client komputer yang melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (front-end) dan server (back-end) ini, maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam komputer client-server. Dengan arsitektur yang sepertri ini, modul yang memanggil menjadi client yang meminta suatu layanan data dan modul yang dipanggil menjadi server yang menyediakan layanan data. Hal ini menjadi konfigurasi bagi komputer client dan komputer server bisa berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server, sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti windows 98, windows Xp, dan lain-lain. PC Server PC – 1 (Client) PC – 2 (Client) Gambar 2.15 Sistem Client-Server (Sumber : www.ilmu komputer.com ) 44 2.9 Perangkat Lunak Pendukung Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung perancangan sistem informasi operasional pemasaran produk adalah Bahasa pemprograman Borland Delphi 6.0 sedangkan basis data yang di gunakan adalah SQL Server 2000. 2.9.1 Sekilas Tentang Borland Delphi Borland Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas untuk menciptakan sebuah aplikasi visual. Dasar pemrograman yang digunakan dalam Delphi adalah pascal, sebuah bahasa yang mengajarkan pemrograman terstruktur. Borland International Incorporation telah berpengalaman memproduksi perangkat pengembang handal, seperti kelompok Turbo Basic, Turbo C, Turbo Prolog, Turbo Assembler / Turbo Pascal, Visual Basic, Borland C++, Borland Pascal maupun Borland C++ Builder. Tahun 2001 Borland meluncurkan versi terbaru dari bahasa pemrograman yaitu Borland Delphi. Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat terkenal di lingkungan Windows. dengan menggunakan perangkat lunak ini juga dapat membangun aplikasi Windows yang cepat dan mudah. Dengan pendekatan visualisasi, kita dapat menciptakan aplikasi yang canggih tanpa banyak menulliskan kode. Untuk mempermudah pemrograman dalam membuat program aplikasi, Delphi menyediakan fasilitas pemrograman yang lengkap. Delphi juga dapat menangani data dalam berbagi format database, misalnya MS. Access, SyBase, Oracle, FoxPro, Informix, Interbase, SQL Server. 45 Dalam Borland Delphi 6.0 dikenal istilah IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan terpadu. IDE Delphi dibagi menjadi delapan bagian utama yaitu : 1. Main Menu Menu utama pada Delphi memiliki kegunaan yang sama seperti program aplikasi Windows lainnya. Dengan menggunakan fasilitas menu, user dapat memanggil atau menyimpan program. 2. Toolbar Delphi memiliki beberapa toolbar yang masing-masing memiliki perbedaan fungsi. Pada kondisi default Delphi memiliki enam bagian toolbar yaitu Standard, View, Debug, Desktops, Custom dan Component Palette. 3. Component Palette Component Palette berisi kumpulan ikon yang melambangkan komponen-komponen yang terdapat pada VCL (Visual Component Library). Pada Component Palette terdapat beberapa page control, seperti Standard, Additional, Win32, System, Data access dan lain-lain. 4. Form Designer Form Designer merupakan suatu objek yang dapat dipakai sebagai tempat untuk merancang program aplikasi. Form berbentuk meja kerja yang dapat diisi dengan komponen-komponen yang diambil dari Component Palette. 5. Object Inspector Object Inspector digunakan untuk mengubah properti dari sebuah komponen. Object Inspector terdiri dari dua tab, yaitu Properties dan Events. 6. Code Editor 46 Code Editor merupakan tempat untuk menuliskan kode program, dengan menuliskan pernyataan-pernyataan dalam Object Pascal. 7. Code Explorer Code Explorer digunakan untuk memudahkan pemakai berpindah antar file unit yang terdapat di dalam jendela Code Editor. 8. Object Tree View Object Tree View menampilkan diagram pohon dari komponenkomponen yang bersifat visual maupun nonvisual yang telah terdapat dalam form, module atau frame. 2.9.2 SQL Server 2000 Database Ada banyak sekali bahasa basis data yang pernah dibuat untuk masing- masing DBMS (Database Management System) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Namun akhirnya yang menjadi standar adalah SQL. SQL merupakan kependekan dari Structured Query Language (Bahasa Query yang Terstruktur). Istilah Query Language memang tidak tepat sama dengan istilah Bahasa Basis Data (Database Language). Bahasa Basis Data terdiri atas Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DDL merujuk pada kumpulan yang perintah yang digunakan untuk mendefinisikan objek-objek basis data.Sedangkan DML mengacu pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk memanipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu table, lalu mengubahnya atau menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya kembali. SQL telah dilengkapi dengan berbagai perintah yang tergolong DDL dan perintah control 47 transaksi (transaction control). SQL merupakan sebuah konsep pengoperasian database, pemilihan atau seleksi, pemasukan, pengoperasian data secara otomatis. 2.10 Teori Pemasaran, Penjualan dan Retur Adapun teori-teori yang menunjang pembuatan system informasi operasional pemasaran produk ini, adalah sebagai berikut : 2.10.1 Pengertian Pemasaran “Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang menudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan”.(Raymond, Mc.Leod,2001). Sedangkan menurut La Midjan “Pemasaran merupakan suatu system dari aktifitas yang berkaitan untuk mengembangkan harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa ke langganan dengan tujuan mendatangkan laba”. Dapat disimpulkan, bahwa “Pemasaran merupakan serangkaian aktifitas dalam upaya membuat produk atau jasa yang dihasilkan atau diproduksi terjual kepada konsumen, dengan melalui, promosi, tawar-menawar, sehingga memberikan laba bagi produsen “. 2.10.2 Prinsip-Prinsip Pemasaran Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsure-unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix), diantaranya : 1. Produk (product) adalah apa yang dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat berupa fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan. 48 2. Promosi (promotion) merupakan kegiatan yang berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan produk, termasuk periklanan, dan penjualan langsung. 3. Tempat (place) merupakan kegiatan yang berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi. 4. Harga (price) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu. Dengan kegiatan marketing yang diwujudkan dalam bentuk penjualan, maka : 1. Dapat menutup ”out-of-pocket costs”, yaitu dapat menutup modal yang dikeluarkan. 2. Menutup penyusutan aktiva tetap yang dipakai dan kemudian digunakan untuk pembelian aktiva tetap baru. 3. Menyediakan “a return on investment” untuk modal yang berasal dari supplier. 2.10.3 Konsep Sistem Informasi Pemasaran Menurut Profesor Kotler dari Northwestern University yang menggunakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran dengan mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran , yaitu : 1. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan. 49 2. Informasi pemasaran intern (internal marketing information) adalah informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan. 3. komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan. Dapat didefinisikan bahwa sistem informasi pemasaran (marketing information system) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem iunformasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. 2.10.4 Penjualan Penjualan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena dapat memasarkan produknya. Yaitu dengan cara menjual hasil produknya tersebut. Adapun pengertian penjualan adalah sebagai berikut : “Selling (melakukan penjualan) adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua pihak”. (Moekijat, 2000). “Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkannya.” (Swastha Basu,2001). 50 Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, penjualan adalah suatu proses pembuatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 2.10.5 Retur Dari suatu transaksi penjualan memungkinkan konsumen ataupun pemasok untuk mengembalikan produk yang sudah dibeli, dengan kondisi-kondisi tertentu seperti rusak atau cacat. Adapun pengertian retur adalah sebagai berikut : ”Retur adalah barang dagangan yang dikembalikan secara fisik untuk mendapatkan kredit terhadap faktur.” (Ardiyos, tanpa tahun). Dapat disimpulkan bahwa retur merupakan barang sisa atau barang yang tidak bisa dijual karena kondisinya tidak layak jual. 51