BAB II - Elib Unikom

advertisement
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Sistem
Dalam Bab II berisi teori-teori pendukung dalam penyusunan tugas
akhir ini, adalah sebagai berikut :
2.1.1 Pengertian Sistem
Suatu perusahaan atau intansi di dalamnya terdapat suatu sistem yang
mengatur alur informasi yang mengalir. Sistem merupakan istilah yang banyak
digunakan saat ini, konsep sistem dapat mendukung pencarian solusi pemecahan
masalah bagi para ahli bisnis atau pimpinan.
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan.” (Raymond,Mc.Leod, 2001). Ada juga
pengertian sistem lainnya, yaitu ”Sistem adalah suatu jaringan pekerjaan yang
berhubungan dengan prosedur-prosedur yang erat hubungannya satu sama lain
yang dikembangkan menjadi suatu skema untuk melaksanakan sebagian besar
aktivitas perusahaan”. (Susanto, Azhar, 2000).
Dari definisi sistem menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa, ”Sistem merupakan suatu jaringan kerja atau prosedur kerja yang
dilkerjakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang saling berhubungan atau
saling berkesinambungan satu sama lain secara optimal untuk mencapai suatu
tujuan atau harapan tertentu yang telah ditentukan”.
10
2.1.2 Sifat Sistem
Menurut La Midjan sistem memiliki beberapa sifat, yaitu :
1. Memiliki tujuan (objective)
Setiap sistem memiliki satu atau lebih tujuan. Organisasi sebagai suatu sistem
mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba disamping tujuan sosial.
2. Adanya kegiatan Input-Process-Output, yaitu berbagai masukan , diolah untuk
menghasilkan berbagai keluaran.
3. Adanya lingkungan (environment) dan batas (boundary). Setiap sistem secara
phisik memiliki batas dan disekitar batas adalah lingkungan.
4. Adanya sub-sub sistem (sub systems)
Setiap system memiliki sub system misalnya:
Perusahaan sebagai sistem memiliki :
1) Organisasi sebagai sub sistem
2) Operasi sebagai sub sistem
Sub sistem kemudian dibagi lagi menjadi sub sistem lebih lanjut, misalnya :
Sub sistem operasi dibagi atas :
1) Sub sistem marketing
2) Sub sistem produksi
3) Sub sistem pembelian
5. Adanya saling ketergantungan
Setiap sistem memiliki ketergantungan antara berbagai sub sistem dan
hubungan antar sub sistem membentuk suatu jaringan sistem (system
network). Dan adanya hubungan satu sama lain dari masing-masing sub sistem
11
disebut interface. Konsep dari saling ketergantungan ini dasar untuk
mempelajari sistem informasi dan jaringan komunikasi (local area network).
6. Setiap sistem memiliki keterbatasan internal maupun eksternal yaitu dibatasi
secara phisik maupun peraturan-peraturan.
7. Adanya pengendalian (control).
Setiap sistem harus dapat menata dan mengendalikan sub sistemnya agar
dapat mencapai tujuan.
Jadi, setiap sistem dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang
berada disekitar sistem tersebut, faktor internal dan faktor eksternal sangat
mempengaruhi pencapaian tujuan .
2.1.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki beberapa karakteristik, diantaranya sebagai
berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan,
saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan . Komponen-komponen atau
elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut
supra system.
2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary)merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
12
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem
dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan
luar yang kurang baik harus ditahan dan dikendalikan, karena dapat
mengganggu kelangsungan hidup suatu sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung Sistem (interface) merupakan media penghubung antara
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini akan
mengalir sumber-sumber daya dari subsistem satu ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung, yang akan saling
berinteraksi satu sama lain dan akan membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar
sistem dapat beroperasi . Signal input adalah energi yang diproses untuk
menghasilkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran
(output) adalah hasil dari energi
yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
13
Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem lain ataupun kepada supra
sistem.
7. Pengolah Sistem
Pengolah sistem merupakan bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi suatu keluaran.
8.
Sasaran Sistem
Sasaran sistem merupakan tujuan dari suatu sistem. Setiap sistem pasti
memiliki tujuan (goal). Sasaran sistem yang akan menentukan masukan yang
dibutuhkan serta hasil atau keluaran dari suatu sistem. Sasaran sistem juga
digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan suatu sistem dalam
mencapai tujuan sistem.
Suatu sistem pasti dilengkapi dengan karakteristik-karakteristiknya,
karakteristik tersebut dapat mendukung suatu sistem menjadi berkembang.
2.1.4
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (phisical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan
sistem yang bentuknya, secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem
buatan manusia adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.
14
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (detreministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang
kondisinya sudah dapat diprediksi, bagian-bagian apa saja yang dibutuhkan
sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai. Sedangkan sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan
sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh
lingkungan luar sistem.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir dalam tubuh
manusia , sama halnya dengan sebuah perusahaan atau intansi informasi sangat
penting bagi kelangsungan kemajuan perusahaan. Jika suatu perusaan atau intansi
kurang mendapatkan informasi atau terlambat, maka bisa saja kalah bersaing
dengan perusahaan lainnya, atau bahkan perusahaan tersebut bisa bangkrut.
2.2.1
Pengertian Informasi
”Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki
arti” (Raymond, Mc.Leod, 2001). Ada pula definisi informasi lainnya, yaitu
”Informasi diartikan sebagai keluaran (output) suatu pengolahan data yang telah
diorganisir dan berguna bagi orang yang menerima”.(La Midjan, 1994).
15
”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. (Jogiyanto, H.M, 2001).
Jadi,” Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang lebih bermakna atau berarti serta memberikan manfaat bagi semua yang
menerima informasi tersebut”.
Peristiwa
Fakta
Transaksi
Data
Proses
Informasi
Gambar 2.1 Proses Data menjadi Informasi
(Sumber : La Midjan,Ms,Ak, 1994)
2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat menjelaskan lebih
banyak, sehingga butuh diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat
sebuat model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
16
Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information
cycle), disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles) .
Proses
(Model)
Input
(Data)
Output
(Information)
Dasar
Data
Data
(Ditangkap)
Penerima
Hasil
Tindakan
Keputusan
Tindakan
Gambar 2.2 Siklus Informasi
(Sumber : Jogiyanto, H.M, 2001)
2.2.3 Kualitas Informasi
Suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasilnya sama
maka dianggap data tersebut akurat.
2.
Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi
tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
3.
Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka
17
informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai
tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
4.
Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya
informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data
fakturnya.(Raymond, Mc.Leod, 2001)
Dapat disimpulkan bahwa suatu informasi harus akurat, relevan, tepat
waktu, dan akurat, agar dapat bermanfaat bagi pengguna sistem tersebut.
2.2.4
Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) dapat ditentukan dari dua
hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai
bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar
informasi tidak dapat dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
Sebagian informasi tidak dapat ditentukan dengan pasti keuntungannya dengan
suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai
informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost
benefit).
18
2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
Konsep dasar mengenai sistem informasi yang digunakan adalah
sebagai berikut :
2.3.1
Pengertian Sistem Informasi
Menurut John F.Nash/ Martiin B. Robert, “ Sistem Informasi
merupakan kombinasi dari manusia , fasilitas atau alat teknologi, media,
prosedur, dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang
penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen
dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan
yang tepat (intelligent)”.(La Midjan, 1994).
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai :
1.
Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2.
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memeberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
3.
Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung opersai, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan
”Sistem Informasi adalah suatu jaringan kerja yang merupakan
kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu yaitu berupa informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan
19
baik untuk waktu sekarang maupun waktu yang akan datang”. (Jogiyanto, H.M,
2001)
Jadi, ”Sistem Informasi merupakan kumpulan suatu prosedur kerja yang
didalamnya terdapat suatu pengolahan data menjadi informasi yang lebih
bermakna bagi pemakai (user)”.
2.3.2
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki beberapa komponen di dalamnya yang
sangat mendukung berjalannya sistem informasi agar selalu berjalan dengan
lancar dan dinamis, diantaranya :
a. Hardware
Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan.
b. Software
Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu
untuk memerintahkan komputer melaksanakan tujuan tertentu.
c. Data
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi.
d. Prosedur
Dokumentasi prosedur atau proses sistem, buku penuntun operasional
(aplikasi) dan teknis.
e. Manusia
Yang terlihat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem
informasi dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu suatu rincian tugas yang jelas
20
Jadi, sistem informasi didukung dengan komponen-komponen tersebut
yang dapat menjalankan sistem informasi agar dapat mencapai suatu tujuan yang
diharapkan sistem.
2.4
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam merancang sistem
informasi operasional pemasaran produk healthy drink adalah :
2.4.1 SDLC (System Development Life Cycle)
Metode pengembangan sistem atau paradigma perangkat lunak yang
digunakan untuk merancang pengembangan Sistem Informasi Operasional
Pemasaran Produk Healthy Drink PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Co.Tbk,
Perwakilan Bandung adalah metode System Development Life Cycle (SDLC).
SDLC merupakan metode pengembangan sistem yang terus berputar
atau berulang, dimaksudkan untuk menjaga sistem serta mempermudah proses
pengolahan data atau informasi. SDLC terdiri dari beberapa tahapan atau fase,
yaitu :
1. Perencanaan
Pada tahap atau fase perencanaan adalah proses dimana dilakukannya
persiapan sebelum perancangan sistem dilakukan.
2. Analisis
Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting , yaitu tahap dimana sistem
yang diusulkan akan dirancang, atau penilaian kelayakan suatu sistem.
Tentunya dengan memodelkan sistem yang layak serta baik.
21
3. Perancangan
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari tahap analisa, dimana sistem yang
akan dirancang ditentukan desain untuk Input, Output, serta Database yang
digunakan. Serta mengintegrasilan semua file agar dapat diimplementasikan
dengan baik.
4. Implementasi
Pada tahap ini terdapat tahap penting, yang terdiri dari tiga bentuk aktifitas,
diantaranya:
1) Programming and Testing ( perancangan program dan pengujian ), yaitu
mengkonversikan hasil rancangan ke dalam bahasa pemrograman tertentu,
serta mencoba semua program yangdidesain, agar semuanya berjalan
sesuai kebutuhan pemakai sistem.
2) Training ( pelatihan ), yaitu dilakukannya proses pengenalan serta
pelatihan kepada pemakai, sesuai modul panduan sistem yang dirancang.
3) System Hangover ( penggantian ), yaitu proses penggantian sistem yang
sedang berjalan atau sistem lama ke sistem yang diusulkan atau sistem
yang baru.
1.Perencanaan
3. Perancangan
2.Analisis
4.Implementasi
Gambar 2.3 SDLC (Sistem Development Life Cycle)
(Sumber : www.ilmukomputer.com)
22
2.5 Analisis dan Perancangan Terstruktur
Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah analisis
dan perancangan terstruktur, pendekatan sistem yang penulis ambil adalah
berorientasi pada data dimana pada analisis terdapat. (Jogiyanto, 2001)
2.5.1
Bagan Alir Dokumen (Flowmap)
Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus
dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya juga merupakan
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu
permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
2.5.2
Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah bagian dari DFD yang berfungsi
memetakan model lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
Diagram Konteks merupakan diagram yang paling awal, yang menggambarkan
ruang lingkup sistem yang digunakan secara global. Diagram Konteks ini
menggambarkan aliran data dan informasi data antara sistem itu sendiri, serta
interaksinya dengan satuan luar sistem (faktor eksternal).
2.5.3
Data Flow Diagram
DFD merupakan sebuah teknik yang menggambarkan aliran data
dan transformasi data yang digunakan sebagai alur data dari masukan (input)
menuju keluaran (output). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika
tanpa pertimbangan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD
merupakan alat yang digunakan dalam metode pengembangan sistem terstruktur.
23
DFD dapat dibagi menjadi diagram yang lebih rinci, yaitu DFD
level level 0 merupakan DFD yang menyatakan keseluruhan prosedur yang ada
pada sistem, seperti diagram konteks. Sedangkan DFD level 1 menyatakan setiap
proses dan alur data dari keseluruhan prosedur yang ada pada level 0, begitu juga
DFD level 2 dan level seterusnya yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan sistem
yang diteliti.
Adapun simbol-simbol yang digunanakan di dalam DFD, diantaranya :
1. External Entity (kesatuan luar) atau boundary (batasan sistem)
Kesatuan luar merupakan lingkungan luar sistem yang berada di sekitar
sistem, dapat berupa manusia, organisasi atau perusahaan yang akan mendapat
output dari sistem ataupun memberikan input bagi sistem.
External Entity dapat disimbolkan dengan sebuah notasi kotak dengan sisi kiri
dan atasnya bergaris tebal.
entity
atau
entity
Gambar 2.4. Eksternal Entity
2. Data Flow (arus data), pada DFD diberi simbol panah. Arus data ini
memungkinkan rus data yang berupa masukan (input) untuk system.
Gambar 2.5 Notasi Arus Data pada DFD
24
3. Proses merupakan inti dalam suatu sistem, adanya aktifitas atau kegiatan yang
dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari suatu arus data yang masuk
atau keluar sistem.
Nama
proses
atau
Nama proses
Gambar 2.6 Notasi Proses pada DFD
4. Data Store (simpanan data) merupakan simpanan dari data yang ada pada
DFD, dapat berupa file atu database pada sistem komputer, arsip, atau catatan
manual dan agenda atau buku.
Nama Data Store
Gambar 2.7 Simbol Data Store pada DFD
2.5.4
Kamus Data
”Kamus Data atau Data Dictionary atau disebut juga dengan istilah
system data dictionary adalah katalog kata fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. (Jogiyanto, H.M, 2001).
Kamus data digunakan untuk memberikan penjelasan dari arus data
yang mengalir pada sistem atau pada DFD, serta untuk menghindari pemakaian
kata yang sama, dikarenakan kamus data tersusun menurut alfabet. Berikut ini
merupakan komponen yang ada dalam kamus data, yaitu :
1.
Nama arus data, merupakan penjelasan dari suatu nama arus data yang
mengalir
25
2.
Alias, merupakan nama lain dari arus data yang mengalir, alias perlu ditulis
karena bisa saja datanya sama tetapi namanya berbeda bagi satu divisi
dengan divisi lainnya.
3.
Tipe Data, merupakan hasil dokumentasi serta laporan cetakan ke hardware
atau komputer baik ke monitor maupun ke kertas.
4.
Arus Data, merupakan penjelasan asal data mengalir dan menuju ke mana.
5.
Deskripsi, merupakan penjelasan dari mana arus data berasal dan dicatat.
6.
Volume, merupakan volume rata-rata dan volume puncak dari arus data ,
volume rata-rata menunjukan periode tertentu, sedangkan volume puncak
menunjukan volume atau banyaknya.
7.
Periode, merupakan penjelasan , kapan terjadinya arus data yang mengalir.
Periode perlu dicatat, karena untuk mengidentifikasi kapan input
dimasukkan ataupun output dikeluarkan.
8.
Struktur Data, merupakan penjelasan dari arus data yang dicatat pada kamus
data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data yang mengalir.
Jadi, kamus data sangat diperlukan untuk menjelaskan arus data yang
mengalir dalam DFD secara detail.
2.5.5
Normalisasi
”Normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang
memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak
memiliki masalah tersebut”.(Kroenke,2001).
”Normalisasi merupakan pengelompokkan data elemen menjadi tabeltabel yang menunjukan entity dan relasinya” (Kristanto, Andri. 2003).
26
Normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang
memiliki masalah tertentu kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki
masalah yang biasanya disebut anomali. Anomali adalah proses pada basis data
yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan. Hasil dari proses
normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form).
Dapat disimpulkan bahwa normalisasi penting untuk menyelaraskan
semua tabel-tabel sesuai dengan kebutuhan sampai akhirnya mendetail, tidak ada
lagi redudancy dan duplicated.
Ada juga bentuk normalisasi, yaitu :
1.
Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk
mengikuti suatu format tertentu, bisa saja datanya tidak lengkap atau
duplicated, serta data yang dikumlpulkan apa adanya sesuai dengan
asalnya sumber datangnya.
2.
Bentuk Normal Pertama (1NF atau First Normal Form)
Merupakan bentuk sederhana yang aturannya, jika sebuah tabel dan
fieldnya tidak ada duplicated, dimana semua atributnya tidak ada yang
ganda melainkan tunggal.
3.
Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normal Form)
Bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap
field tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan
ke tabel lain, kriterianya, antara lain :
1) Setiap atribut bukan kunci bergantung pada atribut kunci, berdasarkan
kunci di tabel di normal kedua.
27
2) Jika ada tabel yang tidak normal, maka pada tabel yang sudah normal,
atribut kunci nya disalin ke tabel yang tidak normal.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normal Form)
Relasi yang ada harus dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada
ketergantungan antara field-field non kunci (ketergantungan transitif).
Dapat disimpulkan bahwa, normalisasi dilakukan selama tabel-tabel belum
normal sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan menjadi tabel yang normal.
2.5.6
ERD (Entity Relationship Diagram)
Pada database, setiap tabel memiliki relasi pada setiap fieldnya
yang unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan bergantung pada kunci
(primary key). Atribut-atribut ini dihubungkan pada atribut tabel lain yang
berhubungan (foreign key).
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah komponen-komponen
himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan
atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta didunia nyata.
2.5.7
Relasi Tabel
Tabel relasi dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel.
Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu
kasatuan informasi dalam bentuk query, form atau report.
Sebuah relasi dibentuk dengan menyamakan data pada key field
dari dua
tabel, biasanya field yang memiliki nama yang sama pada kedua
tabel, dimana field tersebut biasanya merupakan primary key dari tabel
pertama, yang memiliki nilai unique untuk setiap record, dan menjadi foreign
key pada tabel kedua.
28
Relasi antar dua file atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi
tiga macam, yaitu :
1.
Relasi satu ke satu (one to one relationship)
Setiap entitas pada tabel A hanya bisa memiliki satu entitas yang sama pada
tabel B dan begitu juga sebaliknya.
2.
Relasi satu ke banyak (one to many relationship)
Setiap entitas pada tabel A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
tabel B, tetapi data pada tabel B hanya memiliki satu entitas yang sama pada
tabel A.
3.
Relasi banyak ke banyak (many to many relationship)
Satu entitas pada tabel A dapat memiliki banyak entitas yang sama pada tabel
B, dan satu entitas pada tabel B dapat memiliki banyak entitas yang sama pada
tabel A.
2.6 Konsep Dasar Basis Data
Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu
lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem
informasi disebut sistem basis data (database system).
2.6.1 Pengertian Basis Data
Basis Data terdiri atas 2 kata yaitu basis dan data , adalah sebagai
berikut :
a. Basis, dapat diartikan sebagi markas atau gudang, tempat bersarang atau
berkumpul.
29
b. Data , diartikan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan
peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.( Fathansyah, Ir.
2002).
Sehingga basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut
pandang, seperti :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubunan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan
mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis.
Basis data dikatakan juga lemari arsip yang sesungguhnya memiliki
prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data atau
arsip. Serta tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam
pengambilan kembali data atau arsip.
Yang penting dalam basis data adalah pengaturan atau pemilahan atau
pengelompokkan atau pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai fungsi
dan jenisnya.
Adapun operasi-operasi yang dapat dilakuakn berhubungan dengan
basis data, adalah sebagai berikut :
30
1.
Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan
pembuatan lemari arsip baru.
2.
Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan
perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).
3.
Pembuatan file atau tabel baru ke suatu database (create table), yang
identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip
yang telah ada.
4.
Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah file atau tabel di
sebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahan lembaran
arsip ke sebuah map arsip.
5.
Pengambilan data dari sebuah file atau tabel (retrieve atau search),
yang identik dengan pencarian lembaran arsip yang ada di sebuah map
arsip.
6.
Penghapusan data dari sebuah file atau tabel (delete), yang identik
dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map
arsip.
7.
Pengubahan data dari sebuah file atau tabel (update), yang identik
dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada dari sebuah map arsip.
2.6.2 Database Management System (DBMS)
Pengelolaan basis data ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau
sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini disebut DBMS (Database
Management System), yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi,
disimpan, diubah dan diambil kembali. Disamping itu sistem ini juga menerapkan
31
mekanisme pengaman data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan
konsistensi data.
Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya dBase II+, dBase
IV, FoxBase, RBase, MS-Access dan Borland-Paradox atau Borland-Interbase,
MSSQL Server, SQL Server 2000, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan
Sybase.
2.6.3 Tujuan Basis Data
Tujuan utama dalam pengelolaan basis data adalah pengaturan data
agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini
terdapat beberapa tujuan dari basis data diantaranya yaitu :
2.7
1.
Kecepatan dan kemudahan (Speed)
2.
Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
3.
Keakuratan (Accuracy)
4.
Ketersediaan (Avaibility)
5.
Kelengkapan (Completeness)
6.
Keamanan (Security)
7.
Kebersamaan (Sharability)
Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi diartikan sebagai suatu rancangan dalam membuat
aplikasi sehingga dapat mendukung terbentuknya suatu sistem informasi berupa
jaringan komputer dengan berbagai jenis, topologi dan manfaat yang di hasilkan.
32
2.7.1
Pengertian Jaringan Komputer
“Jaringan komputer adalah merupakan sekelompok komputer otonom
yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan
protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
informasi, program-program,penggunaan bersama perangkat keras seperti
printer, harddisk, dan sebagainya. Selain, jaringan komputer bias diartikan
sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi
yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan”. (Kristanto,
Andri. 2003).
Menurut Andrew S.Tanembaum,
”Jaringan
Komputer
adalah
sekumpulan komputer autonomous berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan
tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, dan saling bertukar
informasi”.
Dapat disimpulkan , ”Jaringan Komputer merupakan dua komputer
atau lebih yang saling berhubungan satu sama lain , dapat berbagi informasi
(resource sharing)”.
Menurut fungsi computer pada jaringan, ada beberapa tipe jaringan komputer ,
dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
A. Client Server
Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer
client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan
pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer
client dan bertindak server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer
atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada
33
server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang
dimilikinya. Selain itu client komputer yang melibatkan proses-proses client yang
meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan
layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama melakukan
pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (front-end) dan server (back-end) ini,
maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori yang
sama namun terbagi dalam komputer client-server. Dengan arsitektur yang
sepertri ini, modul yang memanggil menjadi client yang meminta suatu layanan
data dan modul yang dipanggil menjadi server yang menyediakan layanan data.
Hal ini menjadi konfigurasi bagi komputer client dan komputer server bisa
berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan
keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi
server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu
konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang
dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server,
sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah
komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti
windows 98, windows Xp, dan lain-lain.
Database
34
DBMS
Server
Client & Workstation
Client & Workstation
Client & Workstation
Gambar 2.8 Sistem Client-Server Sederhana
(Sumber :Fathansyah,2002)
Kelebihan Model Client Server :
a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server)
b. Skalabilitas
c. Fleksibel
d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi ke dalam system
e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama
Kekurangan Model Hubungan Client Server :
a. Mahal
b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server
c. Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar
sistem berjalan secara efisien)
d. Berketergantungan
Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network
akan jatuh pula.
Disamping system client server sederhana ada juga system client server
yang lebih kompleks, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Database
35
DBMS
Server
Client
Workstation
Client
Client
Workstation
Workstation
Workstation
Workstation
Workstation
Gambar 2.9 Sistem Client-Server Kompleks
(Sumber :Fathansyah,2002)
B. Peer to Peer
Jaringan peer to peer atau point to point pada jaringan peer to peer pada
setiap komputer terhubung pada jaringan dan dapat berkomunikasi dengan
komputer lain secara langsung tanpa melalui komputer perantara. Komputer yang
terhubung dalam jaringan peer to peer pada prinsipnya mampu untuk bekerja
sendiri sebagai sebuah komputer stand alone.
Pada konektifitas peer to peer, setiap terminal memiliki derajat yang sama.
Jaringan lokal dengan konektifitas peer to peer ini dibentuk dengan cara
menghubungkan setiap terminal secara langsung , sehingga masing-masing
terbagi data aplikasi dan peripheral lainnya. Semua terminal dapat bertindak
sebagai workstation atau server.
36
Gambar 2.10 Peer to Peer
(Sumber :Budhi Irawan, 2005)
Kelebihan Model Hubungan Peer To Peer :
a. Tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan dedicated file server
c. Mudah dalam konfigurasi programnya, hanya tinggal mengatur untuk operasi
model hubungan peer to peer
Kekurangan Model Hubungan Peer To Peer :
a. Tidak terpusat, terutama untuk penyimpanan data dan aplikasi
b. Tidak aman, karena tidak menyediakan fasilitas untuk keperluan itu.
2.7.2
Jenis-jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas empat jenis, yaitu ;
A. Local Area Network (LAN)
Menurut A. Kristanto, Local Area Network adalah jaringan milik pribadi
di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN biasanya digunakan di perkantoran suatu perusahaan atau pabrik-pabrik
untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling
bertukar informasi.
Beberapa konfigurasi LAN biasanya berupa, satu komputer biasanya menjadi
sebuah file server , yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software
yang mengatur aktifitas jaringan), atapun sebagai perangkat lunak yang dapat
37
digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan lokal.
Komputer-komputer itulah yang disebut workstation . Umumnya LAN
menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara komputer satu dengan
komputer lainnya.
B. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama
dengan Local Area Network (LAN). Metropolitan Area Network (MAN) dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah
kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN
mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televisi kabel.
C. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), dirancang untuk menghubungkan
komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti
hubungan satu kota dengan kota yang lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN
bisa meliputi 100 km sampai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi
antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.
Dalam WAN, biaya yang dibutuhkan tinggi, dan biasanya jaringan
WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik. WAN terdiri dari
kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program
(aplikasi) pemakai.
38
2.7.3 Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Ada empat jenis topologi yang
sering digunakan, antara lain:
A.
Linear Bus (Garis Lurus)
Topologi Linier Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel
utama dimana masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua
nodes pada jaringan (files server, workstation, dan perangkat lainnya)
terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan
Local Talk menggunakan topologi Linier Bus ini.
Terminal
Terminal
Terminal
Printer
Terminal
Terminal
Terminal
Gambar 2.11 Topologi Linear Bus (Garis Lurus)
(Sumber : Susanto Azhar, 2002)
Kelebihan topologi Linier Bus (Garis Lurus) adalah:
a. Mudah didalam mengkonfigurasikan komputer atau perangkat lain ke dalam
sebuah kabel utama.
b. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi
star/bintang.
Kekurangan topologi Linear Bus (Garis Lurus) adalah:
a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone).
b. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.
39
c. Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh atau
rusak.
d. Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan
jaringan di gedung besar.
B. Star (Bintang)
Topologi model ini dirancang, dimana pada setiap nodes (file server,
workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah
concentrator.
Cara kerja topologi star, yaitu data yang dikirim ke jaringan lokal
nantinya akan melewati concentrator sebelum sampai ke tempat tujuan, kemudian
contentrator mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, serta
bertindak sebagai repeater (penguat aliran data), serta konfigurasi yang digunakan
topologi star adalah menggunakan kabel Twisted Pair, dan dapat digunakan pula
kabel coaxial atau kabel fibre optic.
Terminal
Terminal
Terminal
Printer
Komputer
Induk
Gambar 2.12 Topologi Star (Bintang)
(Sumber : Susanto Azhar, 2002)
Kelebihan topologi star (bintang)
a. Mudah dalam pemasangan dan pengkabelan.
Terminal
40
c. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau
memindahkan perangkat jaringan lainnya.
d. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat
lainnya.
Kekurangan topologi star (bintang)
a. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linier bus.
b. Membutuhkan contentrator , dan apabila contentrator tersebut
rusak maka
semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi.
c. Lebih mahal daripada topologi linier bus, karena biaya untuk pengadaan
concentrator.
C. Ring (Cincin)
Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama
dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi
menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga
diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.
Terminal
Terminal
Printer
Token
Ring
Terminal
Termina
l
Gambar 2.13 Topologi Token-Ring
(Sumber : Susanto Azhar, 2002)
41
D. Tree (Pohon)
Topologi pohon ini merupakan perpaduan antara topologi linier bus
dan star dimana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan
konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi
linier bus. Topologi pohon ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang
telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan
kebutuhan.
File Server
Gambar 2.14 Topologi Tree (Pohon)
(Sumber :Budhi Irawan, 2005)
Kelebihan topologi Tree (Pohon) adalah :
a. Proses Konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada
masing-
masing segmen.
b. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak .
Kekurangan topologi Tree (Pohon) adalah :
a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel
yang digunakan.
b. Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut rusak
juga.
42
c. Sangat relative sulit untuk di konfigurasi dan proses pengkabelannya
dibandingkan topologi jaringan yang lain.
2.7.4 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat jaringan komputer menurut Andrew S. Tanembaum, adalah
sebagai berikut :
1.
Resource Sharing, merupakan saling berbagi dan bertukar data atau informasi
serta perangkat keras.
2. Menghemat uang, yaitu dapat saling berbagi pemakaian resources yang
biayanya mahal.
3. Reliabilitas, yaitu dapat memiliki sumber-sumber alternatif persediaan .
4. Skalabilitas, yaitu memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem
secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan , dengan hanya
menambah sejumlah processor.
5. Medium komunikasi, yaitu memiliki kemampuan untuk menjadi media
komunikasi antar personal yang terlibat dalam satu sistem yang menggunakan
jaringan komputer.
2.8
Pengertian Client/Server
Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer
client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan
pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer
client dan bertindak server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer
atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada
server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang
43
dimilikinya. Selain itu client komputer yang melibatkan proses-proses client yang
meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan
layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama melakukan
pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (front-end) dan server (back-end) ini,
maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori yang
sama namun terbagi dalam komputer client-server. Dengan arsitektur yang
sepertri ini, modul yang memanggil menjadi client yang meminta suatu layanan
data dan modul yang dipanggil menjadi server yang menyediakan layanan data.
Hal ini menjadi konfigurasi bagi komputer client dan komputer server
bisa berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan
keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi
server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu
konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang
dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server,
sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah
komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti
windows 98, windows Xp, dan lain-lain.
PC Server
PC – 1
(Client)
PC – 2
(Client)
Gambar 2.15 Sistem Client-Server
(Sumber : www.ilmu komputer.com )
44
2.9
Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung perancangan
sistem informasi operasional pemasaran produk adalah Bahasa pemprograman
Borland Delphi 6.0 sedangkan basis data yang di gunakan adalah SQL Server
2000.
2.9.1 Sekilas Tentang Borland Delphi
Borland Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang memberikan
berbagai fasilitas untuk menciptakan sebuah aplikasi visual. Dasar pemrograman
yang digunakan dalam Delphi adalah pascal, sebuah bahasa yang mengajarkan
pemrograman terstruktur.
Borland International Incorporation telah berpengalaman memproduksi
perangkat pengembang handal, seperti kelompok Turbo Basic, Turbo C, Turbo
Prolog, Turbo Assembler / Turbo Pascal, Visual Basic, Borland C++, Borland
Pascal maupun Borland C++ Builder.
Tahun
2001
Borland
meluncurkan
versi
terbaru
dari
bahasa
pemrograman yaitu Borland Delphi. Delphi merupakan perangkat pengembangan
aplikasi yang sangat terkenal di lingkungan Windows. dengan menggunakan
perangkat lunak ini juga dapat membangun aplikasi Windows yang cepat dan
mudah. Dengan pendekatan visualisasi, kita dapat menciptakan aplikasi yang
canggih tanpa banyak menulliskan kode.
Untuk mempermudah pemrograman dalam membuat program aplikasi,
Delphi menyediakan fasilitas pemrograman yang lengkap. Delphi juga dapat
menangani data dalam berbagi format database, misalnya MS. Access, SyBase,
Oracle, FoxPro, Informix, Interbase, SQL Server.
45
Dalam Borland Delphi 6.0 dikenal istilah IDE (Integrated Development
Environment) atau lingkungan pengembangan terpadu. IDE Delphi dibagi
menjadi delapan bagian utama yaitu :
1. Main Menu
Menu utama pada Delphi memiliki kegunaan yang sama seperti program
aplikasi Windows lainnya. Dengan menggunakan fasilitas menu, user dapat
memanggil atau menyimpan program.
2. Toolbar
Delphi memiliki beberapa toolbar yang masing-masing memiliki
perbedaan fungsi. Pada kondisi default Delphi memiliki enam bagian toolbar yaitu
Standard, View, Debug, Desktops, Custom dan Component Palette.
3. Component Palette
Component
Palette
berisi
kumpulan
ikon
yang melambangkan
komponen-komponen yang terdapat pada VCL (Visual Component Library). Pada
Component Palette terdapat beberapa page control, seperti Standard, Additional,
Win32, System, Data access dan lain-lain.
4. Form Designer
Form Designer merupakan suatu objek yang dapat dipakai sebagai
tempat untuk merancang program aplikasi. Form berbentuk meja kerja yang dapat
diisi dengan komponen-komponen yang diambil dari Component Palette.
5. Object Inspector
Object Inspector digunakan untuk mengubah properti dari sebuah
komponen. Object Inspector terdiri dari dua tab, yaitu Properties dan Events.
6. Code Editor
46
Code Editor merupakan tempat untuk menuliskan kode program, dengan
menuliskan pernyataan-pernyataan dalam Object Pascal.
7. Code Explorer
Code Explorer digunakan untuk memudahkan pemakai berpindah antar
file unit yang terdapat di dalam jendela Code Editor.
8. Object Tree View
Object Tree View menampilkan diagram pohon dari komponenkomponen yang bersifat visual maupun nonvisual yang telah terdapat dalam form,
module atau frame.
2.9.2
SQL Server 2000 Database
Ada banyak sekali bahasa basis data yang pernah dibuat untuk masing-
masing DBMS (Database Management System) yang didistribusikan secara gratis
di bawah lisensi GPL (General Public License). Namun akhirnya yang menjadi
standar adalah SQL. SQL merupakan kependekan dari Structured Query
Language (Bahasa Query yang Terstruktur). Istilah Query Language memang
tidak tepat sama dengan istilah Bahasa Basis Data (Database Language).
Bahasa Basis Data terdiri atas Data Definition Language (DDL) dan
Data Manipulation Language (DML). DDL merujuk pada kumpulan yang
perintah yang digunakan untuk mendefinisikan objek-objek basis data.Sedangkan
DML mengacu pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk
memanipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu table, lalu mengubahnya
atau menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya kembali. SQL telah
dilengkapi dengan berbagai perintah yang tergolong DDL dan perintah control
47
transaksi (transaction control). SQL merupakan sebuah konsep pengoperasian
database, pemilihan atau seleksi, pemasukan, pengoperasian data secara otomatis.
2.10 Teori Pemasaran, Penjualan dan Retur
Adapun teori-teori yang menunjang pembuatan system informasi
operasional pemasaran produk ini, adalah sebagai berikut :
2.10.1 Pengertian Pemasaran
“Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang
menudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam
lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan
penentuan harga barang, jasa dan gagasan”.(Raymond, Mc.Leod,2001).
Sedangkan menurut La Midjan “Pemasaran merupakan suatu
system dari aktifitas yang berkaitan untuk mengembangkan harga, promosi, dan
distribusi barang dan jasa ke langganan dengan tujuan mendatangkan laba”.
Dapat disimpulkan, bahwa “Pemasaran merupakan serangkaian
aktifitas dalam upaya membuat produk
atau jasa yang dihasilkan atau
diproduksi terjual kepada konsumen, dengan melalui, promosi, tawar-menawar,
sehingga memberikan laba bagi produsen “.
2.10.2 Prinsip-Prinsip Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsure-unsur yang
dinamakan bauran pemasaran (marketing mix), diantaranya :
1. Produk (product) adalah apa yang dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan
keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat berupa fisik, berbagai jenis
jasa, atau suatu gagasan.
48
2. Promosi (promotion) merupakan kegiatan yang berhubungan dengan semua
cara yang mendorong penjualan produk, termasuk periklanan, dan penjualan
langsung.
3. Tempat (place) merupakan kegiatan yang berhubungan dengan cara
mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran
distribusi.
4. Harga (price) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang
dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.
Dengan kegiatan marketing yang diwujudkan dalam bentuk
penjualan, maka :
1. Dapat menutup ”out-of-pocket costs”, yaitu dapat menutup modal yang
dikeluarkan.
2. Menutup penyusutan aktiva tetap yang dipakai dan kemudian digunakan
untuk pembelian aktiva tetap baru.
3. Menyediakan
“a return on investment” untuk modal yang berasal dari
supplier.
2.10.3 Konsep Sistem Informasi Pemasaran
Menurut Profesor Kotler dari Northwestern University yang
menggunakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk
menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan
mengolah informasi pemasaran dengan mengidentifikasikan tiga jenis informasi
pemasaran , yaitu :
1.
Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi yang
mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
49
2.
Informasi pemasaran intern (internal marketing information) adalah
informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3.
komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah informasi
yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Dapat didefinisikan bahwa sistem informasi pemasaran (marketing
information system) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
sama dengan sistem iunformasi fungsional lain untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan pemasaran produk perusahaan.
2.10.4 Penjualan
Penjualan mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu
perusahaan, karena dapat memasarkan produknya. Yaitu dengan cara menjual
hasil produknya tersebut.
Adapun pengertian penjualan adalah sebagai berikut :
“Selling (melakukan penjualan) adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk
mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberi petunjuk agar pembelian dapat
menyesuaikan
kebutuhannya
dengan
produksi
yang
ditawarkan
serta
mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua pihak”.
(Moekijat, 2000).
“Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi
yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli
barang/jasa yang ditawarkannya.” (Swastha Basu,2001).
50
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, penjualan
adalah suatu proses pembuatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi
pembelian (penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak.
2.10.5 Retur
Dari suatu transaksi penjualan memungkinkan konsumen ataupun
pemasok untuk mengembalikan produk yang sudah dibeli, dengan kondisi-kondisi
tertentu seperti rusak atau cacat.
Adapun pengertian retur adalah sebagai berikut :
”Retur adalah barang dagangan yang dikembalikan secara fisik untuk
mendapatkan kredit terhadap faktur.” (Ardiyos, tanpa tahun).
Dapat disimpulkan bahwa retur merupakan barang sisa atau barang
yang tidak bisa dijual karena kondisinya tidak layak jual.
51
Download