Uploaded by bernadettaayuwulandari

SPO 001 SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN

advertisement
SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
OLEH KEPALA INSTALASI FARMASI
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
SPO/FAR/001
/RAA/2020
Tanggal Terbit
SPO
00
1/2
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
16/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A. Tjokronegoro.
2. Supervisi Pelayanan Farmasi adalah proses
supervisi kegiatan pelayanan kefarmasian baik
berupa pengelolaan perbekalan farmasi maupun
pelayanan farmasi klinik di semua unit Instalasi
Farmasi Rumah Sakit.
3. Petugas adalah Kepala Instalasi Farmasi Rumah
Sakit.
1. Semua unit yang melaksanakan pelayanan
farmasi selalu mengikuti standar pelayanan
farmasi yang berlaku di rumah sakit.
2. Obat yang disimpan disemua unit penyimpanan
di rumah sakit dapat selalu terjaga kualitasnya.
Aktivitas Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care)
diseluruh unit di Rumah Sakit disupervisi oleh Kepala
Instalasi Farmasi dan dilakukan sekurang-kurangnya
tiap bulan sekali (pasal 8 ayat 2). Peraturan Direktur
RSUD R.A.A. Tjokronegoro NO. 14 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A
Tjokronegoro.
1. Petugas menuju ruang yang akan disupervisi.
2. Petugas melakukan pemeriksaan jenis pelayanan
farmasi dengan panduan blangko supervise
pelayanan farmasi.
3. Petugas mengisi blangko Supervisi Pelayanan
Farmasi.
4. Petugas menjelaskan hasil supervise dan
memberikan
saran-saran
yang
perlu
ditindaklanjuti untuk perbaikan.
Paraf
1
Paraf
2
SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
OLEH KEPALA INSTALASI FARMASI
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
SPO/FAR/001
/RAA/2020
00
2/2
4. Prosedur
5. Petugas memberikan tembusan hasil supervise
ke Kepala/Koordinator unit yang di supervise.
6. Petugas mengarsipkan hasil supervise,
selanjutnya hasil supervise digunakan untuk
pedoman pada supervise berikutnya.
7. Petugas merekapitulasi hasil pelaksanaan
supervise pelayanan di rumah farmasi sakit.
5. Unit kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Bedah Sentral
Intensive Care Unit
Instalasi Farmasi
Ruang Farmasi
Gudang Penyimpanan Obat.
Paraf
1
Paraf
2
PENGISIAN FORM PENILAIAN KINERJA
TENAGA KEFARMASIAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
SPO/FAR/002
/RAA/2020
Tanggal Terbit
SPO
00
1/3
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
16/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro.
2. Form Penilaian Kinerja Tenaga Kefarmasian
adalah suatu alat bantu dalam bentuk blangko
yang berisi indicator penilaian Kinerja Tenaga
Kefarmasian.
3. Penilaian adalah Kepala Instalasi Farmasi yang
memiliki
kewenangan
untuk
melakukan
Penilaian Kinerja Tenaga Kefarmasian di Rumah
Sakit.
Tenaga Kefarmasian yang menjalankan praktik
pelayanan kefarmasian di rumah sakit selalu
dilakukan
evaluasi
kinerjanya,
sekurangkurangnya 1 (satu) tahun sekali.
Evaluasi kinerja pegawai Instalasi Farmasi dilakukan 6
(enam) bulan dan hasil evaluasi kinerja digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan
reward and punishment Pasal 4 ayat 6 No. 14 Tahun
2020 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di
RSUD R.A.A Tjokronegoro.
1. Penilaian mengisi identitas Tenaga Kefarmasian :
a. Nama Tenaga Kefarmasian
b. Kualifikasi
Tenaga
Kefarmasian
(Apoteker/TTK)
c. Pangkat Tenaga Kefarmasian dan Golongan
Tenaga Kefarmasian (khusus CPNS/PNS)
d. NIP atau NIK Tenaga Kefarmasian
Paraf
1
Paraf
2
PENGISIAN FORM PENILAIAN KINERJA
No. Dokumen
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
TENAGA KEFARMASIAN
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/002
/RAA/2020
4. Prosedur
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
00
2/3
e. Jabatan Tenaga Kefarmasian (khusus Tenaga
Kefarmasian yang menjabat Kepala Instalasi
atau Koordinator di Instalasi Farmasi)
f. Periode Penilaian (Januari-Juni atau JuliDesember)
Penilai melakukan penilaian pada unsur
penilaian kualitas kepribadian nomor 1a.
Penilai menuliskan jumlah angka penilaian pada
unsur penilaian kualitas kepribadian nomor 1a,
dengan kisaran angka antar 0 sampai 100 pada
kolom 4.
Penilai melakukan penilaian unsur kualitas
kepribadian untuk nomor 1b sampai nomor 1g,
seperti langkah angka 2 dan langkah angka 3.
Setelah masing-masing unsur penilaian kualitas
kepribadian
angka
1
selesai,
penilai
menjumlahkan nilai masing-masing unsur
penilaian dan selanjutnya dibagi jumlah unsur
penilaian pada penilaian angka 1.
Penilai melakukan penilaian untuk unsur
penilaian kualitas kepribadian nomor 2 sampai
dengan nomor 4, caranya seperti langkah angka
2 sampai dengan langkah angka 5.
Setelah penilaian terhadap unsur penilaian
kualitas kepribadian selesai, penilai mengalikan
hasil penjumlahan kolom 5 (unsur penilaian
kualitas kepribadian) dengan bobok 40 %, hasil
penilaiannya dituliskan pada kolom jumlah sub
total A.
Penilai melakukan penilaian untuk unsur
kemampuan dalam bekerja (angka 1 sampai
dengan angka 12), caranya seperti langkah
angka 2 sampai dengan langkah angkah 6.
Paraf
1
Paraf
2
PENGISIAN FORM PENILAIAN KINERJA
TENAGA KEFARMASIAN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
4. Prosedur
5. Unit terkait
SPO/FAR/002
/RAA/2020
00
3/3
9. Setelah penilaian terhadap unsur penilaian
kualitas kemampuan dalam bekerja selesai,
Penilai mengalikan hasil penjumlahan kolom 5
(unsur penilaian kemampuan dalam bekerja )
dengan bobot 60%, hasil penilaiannya dituliskan
pada kolom jumlah sub total B.
10.
Penilai menjumlahkan jumlah sub total A
dengan jumlah sub total B (jumlah tersebut
merupakan jumlah score penilaian).
11.
Penilaian mengklasifikasikan hasil score
penilaian tersebut ke kategori yang telah
ditetapkan (Sangat Baik atau Baik atau Cukup
atau Kurang).
12.
Penilaian
menyampaikan
hasil
penilaiannya ke Tenaga Kefarmasian
yang
dinilai.
13.
Tenaga Kefarmasian yang dinilai untuk
memberikan respon penilai.
14.
Apabila
Tenaga
Kefarmasian
tidak
menyetujui hasil penilaian, maka Tenaga
Kefarmasian
mendiskusikan
ketidak
setujuannya sampai diperoleh kesepakatan.
15.
Apabila Tenaga Kefarmasian menyetujui
hasil penilaian, maka Tenaga Kefarmasian yang
dinilai membubuhkan tanda tangan pada form
penilaian.
16.
Setelah Tenaga Kefarmasian yang dinilai
membubuhkan tanda tangan, maka penilai
membubuhkan tanda tangan sebagai bukti telah
melakukan penilaian.
1.
2.
3.
4.
Bidang Penunjang
Instalasi Farmasi
Ruang Farmasi
Tenaga Kefarmasian yang dinilai.
Paraf
1
Paraf
2
PENILAIAN KOMPETENSI PETUGAS
YANG MENELAAH RESEP
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/003
/RAA/2020
00
1/2
Tanggal Terbit
SPO
Di tetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
16/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
2. Tujuan
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
2. Direktur adalah Direktur rumah sakit.
3. Tata cara melakukan penilaian kompetensi
terhadap Tenaga Kefarmasian yang mempunyai
kewenangan untuk melakukan telaah resep.
4. Sertifikat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri
kepada Apoteker yang telah diregistrasi, yang
masih berlaku.
4. Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) adalah surat
izin yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat
melaksanakan praktik kefarmasian pada fasilitas
pelayanan kefarmasian, yang masih berlaku.
Penelaahan resep selalu dilakukan oleh petugas yang
mempunyai kewenangan dan keahlian untuk
melakukan telaah resep.
Paraf
1
Paraf
2
PENILAIAN KOMPETENSI PETUGAS
YANG MENELAAH RESEP
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
SPO/FAR/003
/RAA/2020
00
2/2
3. Kebijakan
Verifikasi resep dilakukan oleh Apoteker yang memiliki
Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan Surat Izin
Praktik Apoteker (SIPA) di Rumah Sakit yang masih
berlaku atau Tenaga Kefarmasian yang diberi izin
untuk melakukan verifikasi resep oleh Direktur Rumah
Sakit (Pasal 55 ayat (2) Peraturan Direktur RSUD R.A.A
Tjokronegoro Purworejo No. 14 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A
Tjokronegoro Purworejo).
4. Prosedur
Kepala Instalasi Farmasi tiap bulan Desember
melakukan pemeriksaan STRA dan SIPA yang dimiliki
oleh Apoteker yang bekerja di Instalasi Farmasi.
Paraf
1
Paraf
2
REVISI FORMULARIUM
RUMAH SAKIT
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/004
/RAA/2020
00
1/3
Tanggal Terbit
SPO
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
16/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
2. Revisi Formularium Rumah Sakit adalah tata
cara untuk melakukan revisi daftar obat secara
berkala di rumah sakit dalam bentuk
Formularium Rumah Sakit.
3. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit.
4. Dokter Spesialis adalah dokter spesialis yang
melakukan praktik di Rumah Sakit.
5. Dokter adalah dokter umum, dokter gigi dan
dokter spesialis yang melakukan praktik di
rumah sakit.
2. Tujuan
Formularium Rumah Sakit selalu up date dengan
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
pengetahuan di bidang farmasi dan kedokteran.
3. Kebijakan
Formularium Rumah Sakit direvisi oleh Tim Farmasi
dan Terapi secepat-cepatnya tiap tahun sekali dan
selambat-lambatnya tiap 3 (tiga) tahun sekali (Pasal 10
ayat ayat (3) Peraturan Direktur RSUD R.A.A
Tjokronegoro Purworejo No. 14 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A
Tjokronegoro Purworejo).
Paraf
1
Paraf
2
REVISI FORMULARIUM
RUMAH SAKIT
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
4. Prosedur
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/004
/RAA/2020
00
2/3
1. Tim Farmasi dan Terapi melakukan rapat
evaluasi tentang rencana review Formularium
Rumah Sakit.
2. Sekretaris Tim Farmasi dan Terapi menyiapkan
:nilaian mengisi identitas Tenaga Kefarmasian :
a. Form berisi obat yang masuk Formularium
sesuai masing-masing spesialisasinya.
b. Surat pengantar kepada semua dokter
spesialis tentang permohonan usulan review
dari masing-masing jenis obat.
3. Sekretaris
Tim
Farmasi
dan
Terapi
mendistribusikan Form review Formularium ke
semua dokter spesialis.
4. Dokter spesialis memberikan usulan obat yang
perlu dimasukkan atau dikeluarkan dari
Formularium, batas waktu maksimal 14 hari
kalender setelah menerima Form harus sudah
menyerahkan usulan kepada Tim Farmasi dan
Terapi.
5. Sekretaris
Tim
Farmasi
dan
Terapi
merekapitulasi
usulan obat yang akan
ditambahkan
atau
dikeluarkan
dari
Formularium.
6. Tim Farmasi dan Terapi melakukan rapat
evaluasi usulan penambahan atau pengeluaran
obat.
7. Tim Farmasi dan Terapi menyimpulkan obat
yang perlu ditambahkan atau dikeluarkan pada
Formularium RS.
8. Tim Farmasi dan Terapi melakukan rapat pleno
dengan mengundang semua dokter RS, dengan
agenda laporan hasil penambahan atau
pengurangan obat pada Formularium RS dan
sekaligus meminta pendapat dari semua dokter
untuk menyempurnakan hasil penyusunan
Formularium RS oleh Tim Farmasi dan Terapi.
Paraf
1
Paraf
2
REVISI FORMULARIUM
RUMAH SAKIT
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/004
/RAA/2020
00
3/3
4. Prosedur
9. Tim Farmasi dan Terapi melaporkan hasil review
Formularium ke Direktur.
10.
Direktur mengesahkan Formularium RS
yang dijadikan sebagai pedoman pengobatan.
5. Unit terkait
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Direktur
Bidang Pelayanan
Bidang Penunjang
Komite Medik
Tim Farmasi dan Terapi
Kelompok Staf Medis (KSM)
Instalasi Farmasi.
Paraf
1
Paraf
2
PERENCANAAN OBAT
DAN ANGGARAN BELANJA OBAT
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/005
/RAA/2020
00
1/2
Tanggal Terbit
SPO
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
23/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
2. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit.
3. Perencanaan obat adalah tahapan yang harus
dilalui untuk merencanakan kebutuhan obat
serta anggaran yang dibutuhkan untuk
merealisasikan pengadaan obat tersebut untuk
kebutuhan selama 1 (satu) tahun.
2. Tujuan
1. Untuk menghitung kebutuhan jenis dan jumlah
obat yang dibutuhkan selama 1 (satu) tahun
anggaran.
2. Untuk menghitung anggaran yang dibutuhkan
untuk merealisasikan pengadaan obat selama 1
(satu) tahun anggaran.
3. Kebijakan
4. Prosedur
Perencanaan
perbekalan
farmasi menggunakan
kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi serta
mempertimbangkan safety stock (Pasal 13 ayat (1)
Peraturan Direktur RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo NO. 14 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworej
1. Kepala
Instalasi
Farmasi
mempelajari
Formularium RS.
2. Kepala Instalasi Farmasi merekapitulasi jenis
dan jumlah obat yang dibutuhkan tahun
sebelumnya.
3. Kepala Instalasi Farmasi menghitung stock obat
pengaman (safety stock).
Paraf
1
Paraf
2
PERENCANAAN OBAT
DAN ANGGARAN BELANJA OBAT
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/005
/RAA/2020
00
2/2
4. Prosedur
4. Kepala Instalasi Farmasi menghitung kebutuhan
anggaran.
5. Kepala Instalasi Farmasi melaporkan kebutuhan
anggaran ke Bagian Perencanaan dan Rekam
Medik.
6. Kepala bagian perencanaan dan Rekam Medik
melakukan rapat dengan direksi dan unit terkait
untuk membahas usulan perencanaan obat dan
anggaran yang dibutuhkan instalasi farmasi.
7. Kepala bagian perencanaan dan Rekam Medik
menetapkan usulan perencanaan obat dan
anggaran yang dibutuhkan.
8. Kepala bagian perencanaan dan Rekam Medik
memberikan informasi ke Kepala Instalasi
Farmasi tentang hasil persetujuan kebutuhan
obat dan anggaran belanja.
9. Kepala Instalasi Farmasi mendokumentasikan
hasil perencanaan obat dan anggaran belanja
yang telah disahkan.
5. Unit terkait
1.
2.
3.
4.
5.
Direktur
Bagian Keuangan
Bidang Perencanaan dan Rekam Medik
Bagian Penunjang
Instalasi Farmasi.
Paraf
1
Paraf
2
PROSES PERSETUJUAN UNTUK PENGADAAN OBAT
YANG DIBUTUHKAN RUMAH SAKIT TETAPI TIDAK
MASUK FORMULARIUM RUMAH SAKIT
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/006
/RAA/2020
00
1/2
Tanggal Terbit
SPO
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
23/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
2. Proses persetujuan untuk pengadaan obat yang
dibutuhkan Rumah Sakit tetapi tidak masuk
Formularium RS adalah tahapan yang harus
dilalui untuk mendapat persetujuan dari pejabat
yang berwenang di RS agar suatu jenis obat yang
dibutuhkan di RS tetapi tidak masuk dalam
Formularium RS tetap dapat dibeli/disediakan di
RS.
2. Tujuan
1. Adanya jenis obat tertentu yang dibutuhkan RS
tetapi tidak masuk Formularium RS dapat segera
dibeli/disediakan RS tanpa harus menunggu
revisi Formularium.
2. Adanya kemungkinan perubahan tatalaksana
yerapi yang baru dapat segera diikuti dengan
penyediaan jenis obat yang dibutuhkan
meskipun jenis obat tersebut tidak masuk
Formularium RS.
3. Kebijakan
Pengadaan obat yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit
tetapi tidak ada dalam stock RS harus dengan
persetujuan Pengguna Anggaran (PA) atau Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) Rumah Sakit (Pasal 15 ayat
(4) Peraturan Direktur RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo No. 14 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo).
Paraf
1
Paraf
2
PROSES PERSETUJUAN UNTUK PENGADAAN OBAT
YANG DIBUTUHKAN RUMAH SAKIT TETAPI TIDAK
MASUK FORMULARIUM RUMAH SAKIT
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
4. Prosedur
5. Unit terkait
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/006
/RAA/2020
00
2/2
1. Kepala Instalasi Farmasi melaporkan ke Panitia
Pengadaan
perihal
adanya
peresepan/kebutuhan obat diluar Formularium
Rumah Sakit.
2. Panitia Pengadaan mengajukan permohonan ke
Kuasa pengguna Anggaran (KPA) perihal adanya
peresepan/kebutuhan obat diluar Formularium
RS.
3. KPA memberi persetujuan/menolak permohonan
pengadaan obat tersebut ke Panitia Pengadaan.
4. Apabila KPA menyetujui permohonan tersebut,
Panitia Pengadaan melakukan pengadaan obat
dimaksud.
5. Penyedia mengirimkan obat ke Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan (Penerima Barang) di Instalasi
Farmasi.
1.
2.
3.
4.
5.
Bagian Keuangan
Bidang Perencanaan dan Rekam Medik
Instalasi Farmasi.
Panitia Pengadaan
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (Panitia
Penerima Barang)
Paraf
1
Paraf
2
INSPEKSI PENYIMPANAN OBAT
OLEH APOTEKER
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/007
/RAA/2020
00
1/2
Tanggal Terbit
SPO
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
23/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
2. Inspeksi Penyimpanan Obat oleh Apoteker
adalah
pengontrolan
dan
pengendalian
penyimpanan obat oleh Kepala Instalasi Farmasi
di seluruh unit penyimpan obat di Rumah Sakit,
untuk memastikan bahwa penyimpanan obat
dilakukan
sesuai
dengan
kebijakan
penyimpanan obat, baik tempat penyimpanan
maupun suhu penyimpanannya.
3. Apoteker adalah Apoteker yang telah mendapat
pendelegasian tugas dari Kepala Instalasi
Farmasi Rumah Sakit.
Untuk memastikan bahwa penyimpananobat disemua
unit layanan di Rumah Sakit telah sesuai dengan
kebijakan Rumah Sakit.
Seluruh tempat penyimpanan obat di Rumah Sakit
disupervisi oleh Apoteker sekurang-kurangnya tiap
bualan sekali (Pasal 40 ayat (2) Peraturan Direktur
RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo No. 14 Tahun
2020 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di
RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo).
Paraf
1
Paraf
2
INSPEKSI PENYIMPANAN OBAT
OLEH APOTEKER
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/007
/RAA/2020
00
2/2
4. Prosedur
1. Apoteker menuju ruang penyimpanan obat yang
akan diinspeksi.
2. Apoteker memeriksa tempat penyimpanan obat.
3. Apoteker memeriksa suhu penyimpanan obat
secara umum.
4. Apoteker memeriksa tempat penyimpanan obat
pada lemari pendingin.
5. Apoteker memeriksa pencatatn monitoring suhu
penyimpanan obat pada lemari pendingin.
6. Apoteker memeriksa beberapa kartu pencatatan
obat.
7. Apoteker
memeriksa
waktu
kadaluwarsa
beberapa obat.
8. Apoteker membuat hasil inspeksi penyimpanan
obat.
6. Apoteker memberikan saran dan tindak lanjut
hasil inspeksi penyimpanan obat.
5. Unit terkait
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Farmasi
Gudang penyimpanan obat.
Ruang Farmasi
Intensive Care Unit (ICU)
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Ruang Rawat Inap
Paraf
1
Paraf
2
PELABELAN TERHADAP OBAT YANG
DIKELUARKAN DARI KEMASAN ASLINYA
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/008
/RAA/2020
00
1/2
Tanggal Terbit
SPO
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
23/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
Tata cara menuliskan/memberi keterangan pada label
obat dan menempelkannya pada tempat/wadah
kemasan obat tersebut, sehingga informasi tentang
identitas obat dapat diketahui secara benar dan tepat.
1. Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam
Pengembalian obat yang dikemas ulang.
2. Pasien
terhindar
dari
resiko
kesalahan
penggunaan obat.
Obat yang dikeluarkan dari kemasan aslinya dan tidak
segera digunakan diberi label sekurang-kurangnya
berisi: nama obat, dosis obat, tanggal penyiapan obat
dan tanggal kadaluwarsa obat (Pasal 48 ayat (2)
Peraturan Direktur RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo No. 14 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo).
Paraf
1
Paraf
2
PELABELAN TERHADAP OBAT YANG
DIKELUARKANDARI KEMASAN ASLINYA
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/008
/RAA/2020
00
2/2
4. Prosedur
1. Penulisan etiket obat :
a. Nama Pasien
b. Nama Obat
c. Dosis/Konsentrasi obat
d. Tanggal penyiapan obat
e. Tanggal kadaluwarsa obat
f. Aturan pakai obat
2. Penempelan etiket pada kemasan obat
5. Unit terkait
1. Bidang Penunjang.
2. Instalasi Farmasi
Paraf
1
Paraf
2
PENYIMPANAN OBAT PADA SUHU KAMAR
DI SEMUA UNIT PENYIMPANAN OBAT
No. Dokumen
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
SPO/FAR/009
/RAA/2020
Tanggal Terbit
SPO
DI RUMAH SAKIT
No. Revisi
Halaman
00
1/2
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
30/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
2. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit.
3. Penyimpanan Obat adalah cara penyimpanan
obat agar terlindung dari resiko kerusakan obat,
resiko kebakaran maupun resiko kehilangan
karena pencurian.
4. Suhu kamar adalah suhu penyimpanan dengan
rentang suhu 15-25 ОC
5. Petugas adalah tenaga kefarmasian atau non
kefarmasian
yang diberi kewenangan oleh
Direktur untuk menyimpan obat.
2. Tujuan
Obat yang disimpan kualitasnya tetap terjaga dan
terhindar dari resiko kehilangan maupun pencurian
serta apabila dibutuhkan mudah untuk melakukan
pencarian.
3. Kebijakan
Penyimpanan pada suhu ruang terkendali (15-25) ОC
harus dimonitor dan dicatat setiap 12 jam (Pasal 38
ayat(3) Peraturan Direktur RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo No. 14 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo).
Paraf
1
Paraf
2
PENYIMPANAN OBAT PADA SUHU KAMAR
DI SEMUA UNIT PENYIMPANAN OBAT
No. Dokumen
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
SPO/FAR/009
/RAA/2020
DI RUMAH SAKIT
No. Revisi
Halaman
00
2/2
4. Prosedur
1. Petugas menyiapkan ruangan dengan suhu (1525) оC.
2. Petugas mengelompokkan obat berdasar :
a. Obat Nama generic dan obat nama dagang
b. Sediaan obat (tablet, kaplet, kapsul, obat
syrup, obat injeksi, obat topikal)
3. Petugas meletakkan obat secara alfabetis pada
rak atau lemari obat.
4. Petugas menyiapkan kartu stock pada masingmasing obat
5. Petugas mencatat obat pada kartu stock
6. Khusus penyimpanan di Gudang dan Ruang
Farmasi, petugas melakukan input pada billing
system (dicatat sebagai perimaan)
7. Petugas
mengunci
lemari
atau
ruang
penyimpanan obat.
5. Unit terkait
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Instalasi Farmasi.
Instalasi Rawat Inap
Intensive Care Unit (ICU)
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Ruang Rawat Inap
Paraf
1
Paraf
2
PENYIMPANAN OBAT PADA SUHU RENDAH
DISEMUA UNIT PENYIMPANAN OBAT
No. Dokumen
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
SPO/FAR/010
/RAA/2020
Tanggal Terbit
SPO
DI RUMAH SAKIT
No. Revisi
Halaman
00
1/2
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
30/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
2. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit.
3. Penyimpanan Obat adalah cara penyimpanan
obat agar terlindung dari resiko kerusakan obat,
resiko kebakaran maupun resiko kehilangan
karena pencurian.
4. Suhu rendah adalah suhu penyimpanan dengan
rentang suhu 2-8 ОC atau 4-8 оC
5. Petugas adalah tenaga kefarmasian atau non
kefarmasian
yang diberi kewenangan oleh
Direktur untuk menyimpan obat.
2. Tujuan
Obat yang disimpan kualitasnya tetap terjaga dan
terhindar dari resiko kehilangan maupun pencurian
serta apabila dibutuhkan mudah untuk melakukan
pencarian.
3. Kebijakan
Penyimpanan perbekalan farmasi yang stabilitasnya
harus terjaga pada suhu 2-8 ОC, Penyimpanannya
harus menggunakan Refrigerator Pharmaceutical, serta
penyimpanannya tidak dilakukan di dalam freezer
(Pasal 38 ayat(2) Peraturan Direktur RSUD R.A.A
Tjokronegoro Purworejo No. 14 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A
Tjokronegoro Purworejo).
Paraf
1
Paraf
2
PENYIMPANAN OBAT PADA SUHU RENDAH
DISEMUA UNIT PENYIMPANAN OBAT
No. Dokumen
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
SPO/FAR/010
/RAA/2020
DI RUMAH SAKIT
No. Revisi
Halaman
00
2/2
4. Prosedur
1. Petugas menyiapkan Refrigerator Pharmaceutical
dan suhu diseting (2-8) оC.
2. Petugasmeletakkan obat secara alfabetis di
dalam Refrigerator Pharmaceutical.
3. Petugas mencatat suhu penyimpanan tiap 12
jam
4. Petugas menyiapkan kartu stock pada masingmasing obat.
5. Petugas mencatat obat pada kartu stock.
6. Petugas menyimpan obat pada tempat yang tidak
dipergunakan untuk penyimpanan barang
lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
7. Khusus penyimpanan di Gudang dan Ruang
Farmasi, Petugas melakukan input pada billing
system (dicatat sebagai penerimaan).
8. Petugas mengunci ruang penyimpanan obat.
5. Unit terkait
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Instalasi Farmasi.
Instalasi Rawat Inap
Intensive Care Unit (ICU)
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Ruang Rawat Inap
Paraf
1
Paraf
2
PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/011
/RAA/2020
00
1/2
Tanggal Terbit
SPO
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
30/03/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M.Kes,Sp.,THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
1. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
2. Penyimpanan obat emergensi adalah cara
menyimpan oabt emergensi agar memudahkan
pengembalian/pencarian pada waktu obat
tersebut akan digunakan serta terhindar dari
resiko kehilangan atau pencurian.
3. Petugas adalah tenaga kefarmasian yang diberi
kewenangan untuk menyimpan obat atau tenaga
keperawatan yang mendapat prndelegasian dari
Direktur Rumah Sakit untuk menyimpan obat.
2. Tujuan
1. Obat emergensi mudah diakses dan mudah
dilakukan
pencarian
pada
waktu
akan
digunakan.
2. Obat
emergensi
terhindari
dari
resiko
kehilangan/pencurian.
3. Obat emergensi yang disimpan mudah dilakukan
monitoring terhadap waktu kadaluwarsa.
3. Kebijakan
Obat emergensi disimpan dalam trolley emergensi dan
dikunci dengan kunci beregister (Pasal 28 ayat (3)
Peraturan Direktur RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo No. 14 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Pelayanan Kefarmasian di RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo).
Paraf
1
Paraf
2
PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/011
/RAA/2020
00
2/2
4. Prosedur
1. Prosedur menyiapkan trolley atau lemari
penyimpanan obat emergensi dan daftar standar
obat emergensi berisi jenis dan jumlah obat.
2. Petugas membuka kunci trolley atau lemari obat.
3. Petugas membuka pintu trolley atau lemari obat.
4. Petugas memasukkan obat emergensi ke dalam
trolley atau lemari obat.
5. Petugas menuliskan waktu kadaluwarsa daring
masing-masing obat emergensi yang disimpan.
6. Petugas mengunci trolley atau lemari obat.
Petugas menyimpan kunci trolley atau lemari
obat sesuai dengan yang telah ditetapkan.
5. Unit terkait
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Instalasi Farmasi.
Instalasi Rawat Inap
Intensive Care Unit (ICU)
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Ruang Rawat Inap
Paraf
1
Paraf
2
PENGADAAN OBAT, ALAT KESEHATAN DAN BMHP
E-CATALOGUE
RSUD R.A.A.
TJOKRONEGORO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/FAR/012
/RAA/2020
00
1/3
Tanggal Terbit
SPO
Ditetapkan
Direktur RSUD R.A.A.Tjokronegoro
01/04/2020
dr. TOLKHA AMARUDDIN, M. Kes,Sp., THT-KL
NIP. 19750307 200902 1 002
1. Pengertian
2. Tujuan
1. Pengadaan barang E-Catalogue adalah tahapan
yang
harus
dilalui
untuk
merealisasikan
penyediaan barang yang sudah tersedia pada
katalog barang tersebut (Obat, Alat Kesehatan
maupun BMHP)
2. Rumah Sakit adalah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.
3. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit.
4. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa.
5. Pejabat
Pengadaan
adalah
pejabat
administrasi/pejabat fungsional/personel yang
bertugas melaksanakan pengadaan obat atau alat
kesehatan atau BMHP E-Katalog di RS secara Epurchasing.
6. Penyedia adalah pabrik obat atau alat kesehatan
/BMHP yang memproduksi obat atau BMHP
tersebut.
7. Distributor adalah penyalur obat
atau alat
ksehatan/BMHP yang ditunjuk oleh penyedia
untuk melayani pembelian dari Pejabat Pengadaan
dan PPK.
8. E- Purchasing adalah tata cara pengadaan barang
melalui system katalog elektronik
9. Barang adalah obat atau alat kesehatan /BMHP.
Untuk merealisasikan kebutuhan jenis dan jumlah obat
atau alat kesehatan /BMHP E-Katalog yang dibutuhkan
selama 1 (satu) tahun anggaran.
Paraf
1
Paraf
2
Download