Nama : Nabilla Rosha Mayyori NIM/Offering : 190341621623/A Tanggal ANTIS : 28 November 2020 A. Bibliografi Penulis Utami, Prasetyarti & Rokhmani. 2016. Spesifitas Parasit Protozoa Trichodina sp. pada Gurame, Tawes, Nilem, dan Nila yang Dibudidayakan Polikultur. Jurnal Harpodon Borneo, 9(2), 127-132. ISSN: 2087-121X. B. Latar Belakang Penelitian Parasit Protozoa Trichodina sp. memiliki kemampuan reproduksi dengan membelah yang cepat, penyebarannya yang luas, dan dapat menginfeksi lebih dari satu jenis ikan. Petani ikan di wilayah Banyumas masih banyak ditemui membudidayakan gurame dengan polikultur bersama-sama tawes, nilem dan nila. Penelitian ini dilakukan unuk memperoleh landasan konseptual untuk menentukan kelompok lokasi sentra benih ikan gurame yang mempunyai potensi serangan Trichodina sp. tinggi beserta faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh pada keberhasilan budidaya ikan gurami sebagai upaya pengendalian dini. Dan juga dapat menjadi pengendalian terpadu penyakit parasit ikan oleh instansi terkait. Adapun nantinya penelitian ini akan bermanfaat bagi para petani ikan maupun instansi lain yang terkait. C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui spesifisitas spesies Trichodina sp. tertentu yang ditemukan pada masing-masing ikan pada budidaya polikultur. D. Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu survei. Metode/teknik pengambilan sampel yaitu dengan metode survei dan pengambilan sampel secara acak. Tempat penelitian dilaksanakan di beberapa tempat, seperti lokasi penelitian untuk pengambilan sampel adalah pada kolam ikan Desa Purwosari, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas. Sedangkan tempat untuk pelaksanaan isolasi dan identifikasi protozoa Trichodina sp. Berada di Laboratorium Entomologi – Parasitologi Fakultas Biologi Unsoed. Alat dan bahan yang digunakan antara lain mikroskop binokuler yang dilengkapi dengan mikrometer objektif dan mikrometer okuler, alat pengukur untuk mengukur lebar dan diameter, pewarna giemsa atau larutan perak (AgNO3) 2%. Prosedur kerja sebagai berikut: Sebelum dilakukan pengamatan morfometri, Trichodina sp. hasil isolasi dari gurami diwarnai dengan giemsa atau larutan perak (AgNO3) 2%. Pengamatan morfometri dilakukan di bawah mikroskop perbesaran 400 kali dengan melakukan pengukuran karakteristik morfometrik dari lebar membran, diameter tubuh, lebar diskus perekat, diameter cincin dentikel, dan diameter dentikel. Data dicocokkan berdasarkan petunjuk Dana et al (2002) dan Windarto et al (2013). Identifikasi menggunakan ciri-ciri morfologi pada saat pengamatan menggunakan mikroskop binokuler yang dilengkapi dengan mikrometer objektif dan mikrometer okuler. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskripsi penentuan untuk mengetahui jenis Trichodina sp. berdasarkan petunjuk Dana et al (2002) dan Windarto et al (2013). E. Hasil Penelitian dan Pembahasan Jenis spesies Trichodina sp. yang ditemukan pada penelitian ini yakni pada ikan gurame, tawes, nilem dan nila yang dibudidayakan polikultur adalah sama. Identifikasi Trichodina sp. dilakukan dengan melihat ukuran karakter morfometrik maupun meristik, namun juga melihat pada bentuk dentikel, letak dentikel, bentuk ray dan blade. Hasil identifikasi Trichodina sp. pada penelitian ini yaitu sama, berupa spesies yang diduga Trichodina acuta, Trichodina heterodentata, Trichodina nigra, dan Trichodina nobilis. Jadi, jenis spesies Trichodina sp. yang ditemukan pada masing-masing ikan adalah tidak ada perbedaan atau tidak ada spesifisitas. Variasi morfometrik Trichodina sp. yang diamati memiliki beberapa bentuk, misalnya ray dentikel yang bervariasi, seperti bentuk dentikel arah proximal yang meruncing, melengkung, dan menumpul. Bentuk ray dentikel yang meruncing lurus ditemukan pada Trichodina heterodentata dan Trichodina nobilis. Bentuk ray dentikel yang lurus namun sedikit menumpul ialah Trichodina acuta. Dentikel Trichodina heterodentata memiliki perbedaan dengan dentikel Trichodina nobilis. Denticle ray pada Trichodina heterodentata memiliki bentuk yang meruncing namun lebih tebal, sedangkan blade connection pada Trichodina nobilis lebih sempit dan blade aphophysisnya meruncing. Sedangkan morfologi Trichodina acuta hampir sama dengan morfologi Trichodina nigra, tetapi ujung blade Trichodina nigra berbentuk lebih tumpul dengan denticle ray yang berbentuk lebih meruncing lurus dibandingkan Trichodina acuta yang memiliki ray denticle berbentuk meruncing melengkung. Trichodina heterodentata memiliki karakteristik dengan kisaran diameter cincin dentikel 23-51 µm dengan jumlah cincin dentikel 23-51, jumlah dentikel 20-30, kisaran ukuran adhesive disc 38-82 µm. Karakter morfometrik Trichodina acuta yaitu ukuran adhesive disc berkisar antara 35-60 µm, ukuran diameter cincin dentikel 22-36 µm, jumlah dentikel berkisar 18-23. Trichodina nigra memiliki karakteristik dengan kisaran diameter cincin dentikel 19-39 µm dan jumlah dentikel 18-29. Trichodina nobilis memiliki ukuran adhesive disc yang berkisar dari 61-69 µm, diameter cincin dentikel 37- 40 µm, dan jumlah dentikel berkisar 24-28. Ukuran adhesive disc, cincin dentikel, dan jumlah dentikel merupakan karakter morfometrik utama Trichodina sp. yang paling mudah untuk diukur. Spesies Trichodina sp. yang ditemukan merupakan ektoparasit yang lebih banyak ditemukan di permukaan kulit dan jarang ditemukan di insang. Dalam penelitian ini, pengukuran morfometrik dilakukan terhadap Trichodina sp. yang ditemukan hanya di permukaan kulit. Hal ini disebabkan karena setelah dilakukan pewarnaan dengan AgNO3 terjadi perubahan warna menjadi cokelat kehitaman pada sirip dada, sirip dorsal, sirip anal, dan sirip ekor sehingga Trichodina sp. yang menempel pada sirip-sirip tersebut tidak terlihat. F. Refleksi Trichodina sp. merupakan protista mirip hewan termasuk ke dalam filum ciliophora. Memiliki peranan yang sangat besar terhadap budidaya ikan karena parasit ini menurunkan daya tahan tubuh ikan dan menyebabkan terjadinya infeksi sekunder. Dari artikel jurnal tersebut, saya mendapatkan lebih banyak informasi mengenai spesies Trichodina sp. yang terdapat pada ikan Gurame, Tawes, Nila, dan Nilem yang dibudidaya polikultur, yang menunjukkan hasil bahwa tidak adanya spesifitas. Saya juga menjadi mengetahui karakteristik morfologi dari masing-masing spesies Trichodina sp. yang ditemukan. Jurnal artikel ini menurut saya memiliki kekurangan berupa tidak dicantumkannya waktu penelitian, alat, dan bahan yang digunakan dalam penelitian dengan jelas. Hasil dan pembahasan pada artikel jurnal ini juga belum terlalu terperinci dan mendetail. Sedangkan kelebihan dari jurnal artikel ini telah tercantum gambar yang jelas, latar belakang masalah dan tujuan juga telah terpapar jelas. Manfaat dari jurnal artikel ini untuk masa depan yaitu dapat memberikan tambahan informasi maupun mengedukasi bagi orang-orang atau instansi terkait dengan hal pembudidayaan ikan. Dapat juga menjadi landasan konseptual untuk memilih lokasi dengan tingkat parasit Trichodina sp. yang rendah maupun memberikan informasi seputar faktor-faktor yang dapat meningkatkan hasil budidaya ikan, sehingga kedepannya dapat memberikan hasil ekonomi yang baik.