Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) PEMAHAMAN DAN PRAKTIK KOMUNIKASI POLITIK INDONESIA DI ERA DIGITAL UNDERSTANDING AND PRACTICE OF INDONESIA POLITICAL COMMUNICATION IN DIGITAL ERA Djoko Waluyo Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 9 Jakarta 10110 Indonesia Email: [email protected] Naskah diterima: 25 November 2019, direvisi: 1 Desember 2019, disetujui: 09 Desember 2019 Abstrak – Artikel pemahaman dan praktik komunikasi politik Indonesia di era digital bertujuan untuk menjelaskan dan memberi pemikiran – pemikiran baru terhadap perkembangan konsep dan praktik komunikasi politik pada era digital. Bagaimana fungsi dan proses komunikasi politik dalam era digital, sehingga untuk mencapai kepada publik yang lebih luas telah dimanfaatkan jaringan Internet termasuk media sosial yang sudah dikenal dalam masyarakat luas. Metode penulisan menggunakan studi literatur dengan teknik analisis kualitatif – deskriptif. Temuan pemikiran, pemahaman dan praktik komunikasi politik di Indonesia pada era digital menjadi fenomena baru yang belum muncul pada era sebelumnya. Pemanfaatan internet dapat membantu praktik komunikasi politik yang lebih luas jangkauannya, tepat, cepat sasarannya. Diharapkan artikel ini dapat memberi wawasan yang lebih luas dengan pemahaman baru terhadap perkembangan konsep dan praktik komunikasi politik pada era digital. Kata Kunci : Komunikasi Politik, Media Sosial, Era Digital Abstract – Articles of understanding and practice of Indonesian political communication in the digital era to explain and give new thoughts about the development of concepts and practices of political communication in the digital era. How is the function and process of political communication in the digital era, so as to reach the wider public the Internet has been utilized, including social media which is well known in the wider community. The writing method uses literature studies with qualitative - descriptive analysis techniques. The findings of thought, understanding and practice of political communication in Indonesia in the digital era became a new phenomenon that had not yet appeared in the previous era. Utilization of the internet can help the practice of political communication that is wider and more precise, quick to target. It is hoped that this article can provide broader insights with new understanding of the development of concepts and practices of political communication in the digital age. Keywords: Political Communication, Social Media, Digital Era PENDAHULUAN Kajian komunikasi politik dewasa ini makin menarik perhatian orang dan mulai banyak dilakukan para ahli komunikasi maupun pakar ilmu politik di tanah air. Demikian pula terhadap praktik komunikasi politik yang diberitakan dalam media massa dan media baru (internet), seperti surat kabar dan majalah berita mingguan, maupun media online menarik untuk diikuti. Apalagi menjelang pemilihan umum presiden dan wakil presiden dan anggota legislatif nasional dan daerah 2019. Dengan tajuk “Pemilu Serentak 2019”. Berbagai ulasan dan hasil survei mengenai masalahmasalah politik nasional dari perspektif komunikasi politik banyak dilakukan media dan juga pakar. Ulasan tersebut diantaranya dapat menjadi porsi fungsi pendidikan politik. 167 Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) Pertumbuhan politik nasional yang terus sebagai penyebab bekerjanya semua fungsi dalam menuju pada kedewasaan berpolitik demokratis, yang sistem politik (Alfian,1993:1). Komunikasi politik dewasa ini ditunjang dengan perkembangan teknologi diibaratkan sebagai sirkulasi darah dalam tubuh, informasi dan komunikasi, dengan memanfaatkan bukan darahnya, tapi apa yang terkandung di dalam internet dan media baru, maka praktik komunikasi darah itu yang menjadikan sistem politik itu hidup. politik lebih banyak dilakukan melalui media online. Komunikasi politik sebagai layaknya darah, Namun demikian, konsep – konsep dan pemikiran mengalirkan pesan-pesan politik berupa tuntutan, teoritik yang menjadi landasan berpikir para politisi protes dan dukungan (aspirasi dan kepentingan) ke dan tokoh – tokoh nasional, masih berlandaskan pada jantung (pusat) proses sistem politik; dan hasil proses konsep dan pemikiran baku dari literatur ilmu politik itu tersimpul dalam fungsi – fungsi output, dialirkan dan ilmu komunikasi. Pemanfaatan media internet kembali oleh komunikasi politik yang selanjutnya dalam komunikasi politik menjadi fenomena baru menjadi feedback sistem politik. Begitulah, yang menjadi menarik untuk sebuah kajian terkini. komunikasi politik menjadikan sistem politik itu Memasuki era reformasi, fenomena hidup dan dinamis. Demikian adalah arti penting pertumbuhan dan perkembangan demokrasi di tanah fungsi komunikasi politik dalam praktik politik. air sedang berproses ke arah yang positif, telah Praktik komunikasi politik dewasa ini, dalam menempatkan prinsip – prinsip Negara demokrasi era reformasi dan memasuki era digital, yaitu dengan dengan lebih kuat. Prinsip – prinsip itu adalah makin massif nya jaringan internet sampai kepelosok kedaulatan rakyat, kebebasan berpendapat, supremasi daerah di tanah air dan global, menjadikan praktik hukum dan penegakkan hak-hak asasi manusia. komunikasi politik makin luas dan substansinya Dalam konsep kekuasaan ,pilar – pilar Negara bertambah lagi. Bila pada dua dekade yang lalu, demokrasi ditegakkan melalui peran dan fungsi-fungsi praktik komunikasi politik masih mengandalkan pada dari legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Serta sebagai media massa konvensional, dengan ukuran – ukuran suatu konvensi politik, pilar keempat juga turut yang terbatas dengan segment public yang tidak ditegakkan yaitu peran media massa yang bebas dan begitu luas, maka keadaan ini berubah dewasa ini, merdeka. Bangunan demokrasi yang dibentuk dalam dengan makin luasnya jaringan internet, maka publik sistem politik yang dijalankan dan dipersambungkan yang dijangkau juga seluruh nasional bahkan global. melalui proses komunikasi politik antara supra Pertanyaan yang perlu diajukan, bagaimanakah struktur politik dan infra struktur politik. konsep komunikasi politik pada era digital dewasa Gabriel Almond menjelaskan, struktur politik ini? Dan bagaimanakah praktiknya? dibedakan atas infra struktur politik Tujuan penulisan artikel ini untuk memberi (masyarakat/rakyat/publik, suasana kehidupan politik pemikiran-pemikiran baru terhadap perkembangan masyarakat/rakyat/publik, sektor politik: praktik dan konsep komunikasi politik yang telah masyarakat/rakyat/publik); dan supra struktur politik memasuki era digital. Bagaimana fungsi dan proses (struktur politik pemerintahan, sektor pemerintahan, komunikasi politik dalam era digital, sehingga untuk suasana pemerintahan, sektor politik: pemerintahan) mencapai kepada publik yang lebih luas telah (Kantaprawira, 1977:54). dimanfaatkan jaringan internet termasuk media sosial Kedua macam struktur politik itu yang sudah dikenal dalam masyarakat luas. Sumber disambungkan dengan komunikasi politik yang penulisan terhadap tema komunikasi politik dalam era menjadi esensi penting untuk fungsi dan perannya digital berasal dari literatur tercetak dan media online lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dengan teknik analisis kualitatif – deskriptif. maupun media massa. Menurut Almond, komunikasi Diharapkan artikel ini dapat memberi wawasan yang politik merupakan salah satu dari empat fungsi input lebih luas dan pemahaman yang baru terhadap sistem politik. Tiga fungsi input lainnya adalah perkembangan praktik komunikasi politik pada era sosialisasi politik dan recruitment; artikulasi digital. kepentingan atau perumusan kepentingan; dan Posisi tema artikel ini berada pada deskripsi agregasi kepentingan atau penggabungan kepentingan. mengenai pemahaman dan praktik komunikasi politik Dalam pendekatan komunikasi politik terhadap Indonesia di era digital. Praktik komunikasi politik sistem politik, telah menjadikan komunikasi politik Indonesia ketika memasuki era reformasi masih belum 168 Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) banyak di ungkap dari perspektif kekinian, artinya sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan dari pemahaman pemikiran era reformasi. pencarian informasi. Dan juga sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan METODE PENELITIAN grafik secara lentur, dan sistem pengendalian (oleh Pendekatan penulisan ini menggunakan metode komputer). kualitatif dengan teknik analisis kualitatif – deskriptif. Denis Mc Quail menjelaskan media telematik Data dikumpulkan dari hasil studi pustaka yang terkait atau media baru tersebut memiliki beberapa ciri utama dengan masalah pokok. Deskriptif kualitatif yaitu: (1) Proses komunikasi berbentuk desentralisasi, memberikan penjelasan yang mendalam dan luas dari yaitu pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi masalah pokok penulisan. Sehingga deskripsi yang sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi. mendalam dapat menjawab fenomena yang (2) Sistem teknologi komunikasi mempunyai dirumuskan dalam masalah penelitian. kemampuan tinggi, yang pengantaran melalui kabel dan satelit. Pengantaran tersebut mampu mengatasi HASIL DAN PEMBAHASAN hambatan komunikasi dikarenakan pemancar lainnya. Media baru dan dan Era Digital (3) Komunikasi timbal balik (interaktivitas) yaitu Alvin Toffler (dalam Raharjo, 2011) menyebut penerima dapat memilih, menukar informasi, era baru dewasa ini dengan The Third Wave atau menjawab kembali, dan dihubungkan dengan gelombang ketiga, yang artinya menegaskan saat ini penerima lainnya secara langsung. (4) Terdapat peradaban manusia telah memasuki era bahwa fungsi kelenturan bentuk, isi dan penggunaan. informasi menjadi jauh lebih penting daripada era Media baru berupa internet dengan jaringan sebelumnya. Pada era baru ini telah muncul media global telah menyediakan platform yang dapat baru seperti internet. Rahardjo (2011) mengatakan digunakan oleh setiap orang dalam rupa media sosial bahwa keberadaan media baru tidak bisa dilepaskan (social media). Media sosial telah dapat berinteraksi dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi sarat dengan kode – kode komunikasi yang begitu pesat. Aktivitas jurnalisme simbolik yang menghubungkan individu dengan dengan hadirnya internet telah memanfaatkan jaringan individu lain secara virtual dan sekaligus internet untuk mencari, mengolah dan mengirimkan memungkinkan terjadinya pertukaran pesan baik informasi atau berita-berita sebagai produk berupa teks maupun gambar. Akibatnya pesan yang jurnalisme. Orang menyebutnya dalam kegiatan ditampilkan menjadi lebih menarik sehingga dapat jurnalisme melalui internet sebagai bentuk jurnalisme memberikan stimulus bagi orang lain untuk online atau dapat juga sebagai media digital. Artinya, memberikan komentar. Interaksi antar individu yang produk jurnalisme kemudian disebarluaskan melalui terjadi di media social dapat dilakukan baik secara jaringan internet kepelosok dunia. Bahkan disebut personal maupun impersonal, dan dapat berlangsung pula bahwa kehadiran Internet telah menjadi sosok dalam waktu yang singkat namun terjadi dengan baru yaitu sebagai media baru (new media) ,menurut sejumlah besar orang sekaligus. Relasi personal atau Martin Lister, dalam bukunya New Media : a critical impersonal dan sekaligus bersifat massa ini menjadi introduction (London dand ciri penting dari interaksi yang dilakukan melalui New York,2009), dengan beberapa karakteristik: media sosial. Tidak hanya itu, realitas virtual yang bersifat digital, interaktif, hypertektual, virtual, dikonstruksi melalui media sosial juga mampu berjaringan (networked) dan simulate. direproduksi secara mekanis sehingga mengalami Terdapat beberapa pengertian mengenai media akselerasi dalam proses penyebarannya dengan baru salah satunya seperti yang telah dijelaskan oleh kecepatan penyebaran yang jauh lebih cepat Denis Mc Quail dalam bukunya Teori Komunikasi dibandingkan dengan kecepatan penyebaran pesan Massa (1987 : 16-17). Mc Quail menamakan media yang disampaikan melalui media konvensional seperti baru sebagai media telematik yang merupakan surat kabar, televisi dan radio. Selain itu pemaknaan perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan terhadap tanda hasil rekayasa teknologi di media penggunaan yang berbeda pula. Perangkat media sosial juga berbeda dengan pemaknaan tanda yang ada elektronik baru ini mencakup beberapa sistem pada dunia nyata. Media sosial yang dikenal dan teknologi, sistem transmisi (melalui kabel atau satelit), 169 Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) cukup digemari masyarakat adalah Facebook, twitter, adalah proses menegosiasikan orientasi komunitas Instagram, Youtube, Path, dan lainnya. melalui interpretasi dan pengklasifikasian kepentingan Dalam pengertian yang populer, karakteristik – kepentingan dari hubungan – hubungan kekuasaan media baru (Romli,2012), dengan fokus pada media dan peranan – peranan komunitas di dunia. Masalah – online mempunyai keunggulan dibandingkan media masalah dapat terselesaikan melalui politik dan politik konvensional, antara lain: (1) media online bersifat terselesaikan melalui komunikasi. multi media yaitu dapat memuat atau menyajikan Fagen mengartikan komunikasi politik sebagai berita/ informasi dalam bentuk teks, audio,video, segala komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem grafis dan gambar secara bersamaan; (2) Aktualitas, politik dan antara sistem tersebut dengan berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan lingkungannya. Cakupannya meliputi studi mengenai penyajiannya; (3) Cepat, begitu di posting atau jaringan komunikasi (organisasi kelompok, media diupload, langsung seketika dapat diakses semua massa dan saluran-saluran khusus) dan determinan orang; (4) Update, proses pembaruan (updating) sosial ekonomi dari pola-pola komunikasi yang ada informasi dapat dilakukan dengan cepat, baik dari sisi pada sistem yang dimaksud. konten maupun redaksional, misalnya kesalahan ketik Dan Nimmo (1989:10) memberi batasan atau ejaan, dan belum menemukan istilah ”ralat” di komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang media online sebagaimana sering muncul di media dianggap komunikasi politik berdasarkan cetak. Informasi pun disampaikan secara terus konsekuensi-konsekuensi aktual maupun potensial menerus.; (5) Kapasitas luas, di mana halaman web yang mengatur perbuatan manusia di dalam kondisibisa menampung naskah sangat penjang; (6) kondisi konflik. Fleksibilitas, pemuatan dan editing naskah bisa kapan Lucyan W.Pye memberi definisi komunikasi saja dan di mana saja, juga jadwal terbit (update) bisa politik sebagai proses penyampaian informasi kapan saja,setiap saat; (7) Luas, menjangkau seluruh mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dunia yang memiliki akses internet. (8) Bersifat dan sebaliknya (dalam Surbakti,1992:119) Di sini interaktif,dengan adanya fasilitas kolom komentar dan partai politik berfungsi sebagai komunikator politik chat room; (9) Terdokumentasi, informasi tersimpan yang tidak hanya menyampaikan segala keputusan di ”bank data” (arsip) dan dapat ditemukan melalui dan penjelasan pemerintah kepada masyarakat ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari ” (search); sebagaimana diperankan partai politik di negara (10) Hyperlinked ,terhubung dengan sumber totaliter tetapi juga menyampaikan aspirasi dan lain(links) yang berkaitan dengan informasi tersaji. kepentingan berbagai kelompok masyarakat kepada Dari pengertian media baru yang tersambung pemerintah. Fungsi-fungsi ini dijalankan partai-partai melalui jaringan internet global, maka produk sistem politik dalam sistem politik demokrasi. elektronik dalam telematika, tidak lain menggunakan Prof. Miriam Budiardjo (1982) memberikan digital. Dewasa ini melalui jaringan internet, maka definisi komunikasi politik yang merupakan salah satu masyarakat telah memasuki era digital yang fungsi partai politik yakni menyalurkan aneka ragam memudahkan kehidupan masyarakat dan membantu pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengaturnya sehari-hari untuk berbagai keperluan. Dalam bidang sedemikian rupa- “penggabungan kepentingan” komunikasi politik sekarang ini telah memanfaatkan (interest agregation) dan “perumusan kepentingan “ internet dengan media baru dan media sosial (interest articulation), untuk diperjuangkan menjadi ,diantaranya untuk sosialisasi politik dan kampanye. kebijakan politik. Maswadi Rauf, ahli ilmu politik dari Arti Komunikasi Politik dan Nilai demokrasi Universitas Indonesia, berpendapat bahwa komunikasi Lord Windlesham mengartikan komunikasi politik merupakan bagian objek dari kajian ilmu politik adalah suatu penyampaian pesan politik yang politik, karena pesan-pesan yang diungkapkan dalam secara sengaja dilakukan oleh komunikator kepada proses komunikasi bercirikan politik yakni berkaitan komunikan dengan tujuan membuat komunikan dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan berperilaku tertentu (Effendy,1992:158). juga aktivitas komunikator dalam kedudukan sebagai Sementara itu, Graig Allen Smith pelaku kegiatan politik (Nasution,1990:vii) mengartikan komunikasi politik 170 Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) (https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-politik. nilai demokrasi ,diantaranya, sosialisasi politik yang Diakses pada tanggal 09/12/2019). dapat juga masuk dalam kegiatan komunikasi politik Untuk menggerakkan proses komunikasi politik dengan sasaran publik secara luas, hingga memberi dalam suatu negara demokrasi maka peranan dan pemahaman terhadap penyelenggaraan pemilihan fungsi-fungsi partai politik menjadi penting dan umum untuk memunculkan pemimpim nasional strategis. Keberadaan partai politik dalam suatu sistem maupun daerah melalui pilkada secara demokratis. politik yang demokratis mempunyai peranan penting. Dalam realitas sosialnya, masih banyak partai politik Sistem politik yang ingin ditegakkan bukan saja yang belum sepenuhnya mengakui pluralisme ini. secara institusi kelembagaan tetapi juga yang lebih Kedua, partai politik dalam sistem politik bermakna terhadap pelaksanaan nilai-nilai demokrasi demokrasi seperti di Indonesia masih dipahami dalam masyarakat dan negara. sebagai fenomena yang belum merakyat. Masih Dalam mewujudkan suatu negara dan banyak partai yang menjalin komunikasi politik dan masyarakat demokrasi, perlu ada sejumlah nilai-nilai hadir menjelang pemilu legislatif dan pilpres saja. yang menuntun dan memberi pedoman bagi Padahal partai politik sebagai suatu institusi politik pelaksanaan ke arah cita-cita demokrasi. Ada dalam tataran infrastruktur politik yang secara sejumlah nlai-nilai yang mempunyai makna dalam langsung mengakses kepada rakyat. Dalam dialektika kehidupan sosial politik masyarakat. Prof. Miriam politiknya, partai politik bersaing untuk memperoleh Budiardjo,MA (2000:63) Guru besar ilmu politik kekuasaan secara sah yang lazimnya melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas mekanisme pemilihan umum. Menurut Kaare Strom Indonesia, menyebutkan sejumlah nilai nilai yang (dalam Pawito, 2001) bahwa dalam praktik politik hakiki terhadap kehidupan demokrasi, yaitu : yang sehat dan fair, maka sebenarnya demokrasi (1) nilai menyelesaikan perselisihan dengan damai adalah kompetensi yang fair diantara partai politik dan secara melembaga; yang ada. Sangat sulit dibayangkan bila demokrasi (2) nilai menjamin terselenggaranya perubahan dapat berkembang secara wajar di dalam sistem partai secara damai dalam suatu masyarakat yang tunggal sebagaimana tipikal dijumpai di Negarasedang berubah; negara komunis seperti Soviet Russia maupun Eropa (3) menyelenggarakan pergantian pimpinan secara Timur sampai akhir decade 1980-an. teratur; Ketiga, gerak partai oposisi masih dibatasi, (4) membatasi pemakaian kekerasan sampai padahal untuk memperoleh kemajuan-kemajuan minimum; dalam demokrasi, hal ini sangat penting. Praktik (5) mengakui serta menganggap wajar adanya penguasa yang hegemonic (dan otoriter) selama rezim keanekaragaman (pluralisme); Orde Baru tidak memberi peluang berperannya partai (6) menjamin tegaknya keadilan. oposisi hingga kejatuhan rezim itu pada bulan Mei 1998. Terdapat fenomena multi partai secara formal Sejumlah nilai demokrasi tersebut akan dapat ,melalui UU Partai Politik tetapi secara defacto tidak dihayati dan menjadi orientasi dalam sikap dan ada kesetaraan dalam pemberian hak untuk perilaku masyarakat dan partai politik,bila sosialisasi berkembang sehingga yang terjadi adalah dominasi nilai-nilai demokrasi telah disadari dengan baik. Di oleh partai yang berkuasa yaitu Golongan Karya sini partai politik dapat menjalankan fungsi (Golkar). Dua partai lainya adalah Partai Persatuan sosialisasi politik. Diasumsikan partai politik mampu Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia berperan sebagai agen sosialisasi nilai-nilai (PDI). Dengan kata lain,demokrasi sebenarnya demokrasi. Ada beberapa fenomena yang menjadi mengimplikasikan sistem multi partai secara adil hambatan dalam pengembangan nilai-nilai demokrasi, melalui proses dinamika politik untuk memperoleh yang tampaknya sulit diatasi,kalau tidak dikatakan dan mempertahankan kekuasaan (power). sudah kronis. Institusi partai politik menjadi sarana bagi Pertama, nilai-nilai demokrasi secara proses komunikasi politik. Untuk itu diperlukan universal,diantaranya yang penting adalah keberadaan strategi yang tepat agar dapat tercapai sasaran pluralisme politik dan sosial ,bahkan budaya serta komunikasi politik, diantaranya merawat ketokohan berperannya partai politik untuk menanamkan nilai- dan memantapkan kelembagaan partai politik. Artinya 171 Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) ketokohan seorang politisi dan kemantapan lembaga untuk melihat sang presiden dari dekat. Namun politiknya (partai politik) dalam masyarakat akan dengan gerakan Reformasi tahun 1998 terjadi mempunyai pengaruh tersendiri dalam berkomunikasi penghancuran sikap-sikap Soeharto. Rakyat mulai politik. Selain itu juga diperlukan kemampuan dan sadar bahwa semuanya hanya kepalsuan. Keadaan dukungan lembaga dalam menyusun pesan kini sudah jauh berubah. Konsep diri Soeharo sebagai politik,menetapkan metode dan memilih media politik orang nomor satu di Indonesia tidak lagi disangga yang tepat. Bila dahulu 20 tahun yang lalu,masih oleh mayoritas bangsanya, komunikasi politik yang mengandalkan pada media konvensional seperti radio, dibangun telah hancur. televisi maupun surat kabar, namun dewasa ini,dalam era reformasi yang telah memasuki era digital telah Akar Komunikasi Politik Indonesia menggunakan media online maupun media sosial) Membahas kajian komunikasi politik,sebagai untuk melancaran komunkasi politik. bagian dari ilmu sosial, tetap terikat oleh faktor Pada hakikatnya ,suatu strategi dalam sejarah dan kebudayaan. Artinya,komunikasi politik komunkasi politik adalah keseluruhan keputusan tidak bebas nilai.Sejak tahun 1950-an, telah terjadi kondisional pada saat ini tentang tindakan yang akan pergeseran perhatian pakar ilmu sosial dan ilmu dijalankan guna mencapai tujuan politik pada masa politik terhadap Indonesia. Para pakar Barat ,selalu depan. Dengan demikian, merawat ketokohan diliputi kekecewaan terhadap perkembangan (pemimpin politik partai atau politisi) dan komunikasi politik yang terjadi di Negara baru memantapkan kelembagaan politiknya (partai politik) merdeka selalu diluar dugaan dan harapan mereka. akan merupakan keputusan yang paling tepat bagi Misalnya, asumsi demokrasi tidak lebih dari komunikasi politik untuk mencapai tujuan politik ke kebiasaan sempit (parochial) pakar ilmu sosial barat depan. saja. Artinya, universalisme dari proses demokrasi ternyata tidak berlaku,sebab ciri-ciri lokal ( factor Praktik Komunikasi Politik Masa Orde Baru sejarah dan budaya) tidak dapat diabaikan begitu saja. Masa pemerintahan Orde Baru dengan tokoh Bahkan semakin disadari faktor sejarah dan budaya sentralnya Presiden Soeharto dalam praktik akan banyak membentuk jati diri komunikasi politik. komunikasi politik telah dibangun dengan strategi Kajian mengenai kebudayaan (culture) dalam yang cukup kokoh. Konsep komunikasi politik komunikasi politik makin berkembang, dengan fokus menggunakan pendekatan interaksi simbolik, pada kebudayaan politik. khususnya salah satu genre-nya yaitu pendekatan Pancasila sebagai ideologi Negara merupakan dramaturgis Erving Goffman (dalam Deddy landasan pemikiran dari komunikasi politik Indonesia. Mulyana,2004:2). Dengan pendekatan itu mencoba Sesungguhnya pancasila dilatarbelakangi oleh filsafat “merekonstruksi” konsep diri Soeharto saat berkuasa sosial Indonesia (kolektivisme dan filsafat ekonomi dan ketegangan dengan konsep dirinya yang sosialisme ). Hal ini merupakan ciri umum dari lama.Konsep diri Soeharto sebagai presiden telah masyarakat timur yang membedakannya dari dibangun puluhan tahun, dikonfirmasikan kabinet- masyarakat barat. kabinetnya, Tentara Nasional Indonesia (dulu ABRI) Bagaimana komunikasi politik berperan untuk ,MPR dan lembaga-lembaga Negara lainnya, media membentuk wujud demokrasi di Indonesia ? Para massa ,termasuk buku-buku yang menyanjung semisal pendiri Republik Indonesia sangat tertarik pada buku Manajemen Presiden Soeharto, dan seluruh demokrasi yang menilai bahwa dalam pancasila, rakyatnya. Untuk memperkukuh peran sosialnya demokrasi dirakit menjadi satu dengan kolektivisme Soeharto menggunakan mistifikasi. Berbagai upacara dan keadilan sosial. Dalam hal ini, filsafat politik resmi ,formalitas dan gelar yang impresif (misalnya demokrasi dibangun di atas filsafat social kolektivisme “Bapak Pembangunan”) digunakan untuk dan filsafat ekonomi sosialisme (kedaulatan rakyat) menciptakan kharismanya, diantaranya dengan yakni Kerakyatan yang dipimpn oleh hikmat menjaga jarak social dengan rakyat. Acara “Laporan kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. Khusus” yang disiarkan TVRI seakan-akan Konsep kedaulatan rakyat adalah khas menjadikan sikap Soeharo sebagai sosok yang sedikit Indonesia (temuan para local genius), yang mampu rendah hati boleh jadi membuat khalayak terkesima memadukan nilai-nilai timur dengan nilai-nilai barat, 172 Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) dengan kata lain, nilai-nilai lama dengan nilai-nilai networking, yang berarti sebuah jaringan komputer baru. Menurut Anwar Arifin( 2003) dalam global yang menghubungkan jutaan komputer di keseluruhan naskah UUD 1945 (asli) sama sekali seluruh dunia sehingga setiap komputer yang tidak terdapat kata demokrasi. Justru yang ada ,kata terkoneksi di dalamnya dapat berkomunikasi atau “kerakyatan” dan kata “kedaulatan rakyat”. Dari bertukar data tanpa dibatasi oleh jarak, waktu,dan konsep kerakyatan dan kedaulatan rakyat itu tercermin tempat. Internet juga dapat dianalogikan seperti atau mempunyai makna “demokrasi”. Dalam proses jaringan laba-laba (the web) yang menyelimuti bola komunikasi politik harus digerakkan oleh supra- dunia yang berdiri dari node (titik-titik) yang saling struktur politik dan infra-struktur politik secara timbal berhubungan antara satu dengan lainnya. balik menuju pada kehidupan demokrasi. Sejumlah kelebihan yang dimiliki media internet,antara lain: (1) menembus batas Praktik Komunikasi Politik pada Era Digital wilayah,ruang,dan waktu;(2) memperluas akses Proses komunikasi politik dewasa ini telah memperoleh informasi global;(3) meningkatkan mengalami perubahan yang mendasar.Dalam era kemampuan untuk berserikat secara bebas;(4) globalisasi dengan hadirnya internet telah mengancam tatanan yang telah mapan, seperti memungkinkan masyarakat dunia untuk mengakses pemerintahan otokrasi; (5) memiliki kecepatan dan menggunakan jaringan internet untuk keperluan perkembangan dan penyebaran yang sulit diatasi. komunikasi politik yang lebih massif. Faktor Dengan demikian,proses komunikasi politik melalui dominan yang motor perkembangan dan perubahan media internet tentunya akan sangat kuat sosial yaitu kemajuan teknologi informasi dan menyebarkan informasinya ke pelosok dunia, tanpa komunikasi. Marshall McLuhan melukiskan kondisi halangan yang berarti. dunia sebagai the global village (desa global). Media Pemilu legislatif tahun 2009 merupakan elektronika baru seperti internet telah mengubah cara pemilu yang paling ramai dengan kampanye lewat berpikir,berperasaan dan bertindakmanusia.Manusia media internet. Untuk pertama kalinya, beberapa dan masyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia, kandidat legislatif memiliki media sendiri yang berada ditengah-tengah revolusi/perubahan sosial dikelola secara virtual. Para caleg memiliki blog yang yang belum pernah dipahami sama sekali. dibuat sendiri dan tim suksesnya. Isinya beragam, ada Proses komunikasi politik pada era Reformasi yang menampilkan profil dirinya saja dan juga dewasa ini telah jauh berbeda dengan praktik dilengkapi dengan program-program dan janji-janji komunikasi politik sebelum kehadiran Internet politik. dahulu.Teknologi internet ditemukan menjelang abad Pengelompokan media yang dikenal dalam ke-21 menjelang jatuhnya pemerintahan komunis Uni- masyarakat,antara lain: (1) media publikasi/blog yaitu Soviet, serta mulai dikenalnya paham demokrasi di blogspot, blogger dan Wordpress; (2) Microblog Eropa Timur ,termasuk Rusia dan kawasan Asia. seperti Twitter dan Plurk; (3) Media berbagi (media Internet masuk dan mulai dikenal di Tanah Air sharing) seperti Filckr, Youtube dan Slideshare; (4) sekitar 1998,bahkan ketika kejatuhan rezim orde baru Media jejaring sosial seperti Facebook, Myspace; (5) juga dipengaruhi peran internet ,meskipun masih Media kolaborasi seperti wikipedia, wikileaks;(6) terbatas,tetapi mampu menggalang rakyat untuk Forum diskusi seperti Kaskus; (7) Media percakapan menggerakkan Reformasi, suatu gerakan perubahan seperti Google Talk, Yahoo Messanger, Skype; (8) nasional. Situs ulasan seperti Goodread dan Yelp. Menurut Hafied Cangara (2009:392) ,para Dalam praktik komunikasi politik, walaupun teknolog idealis yang mengembangkan internet yakin belum begitu massif memaksimalkan media sosial bahwa kehadiran media baru berupa internet dengan seperti Facebook,Twitter dan YouTube, penggunaan cepat akan menyebarluaskan nilai-nilai baru untuk media online untuk berkampanye sudah dimulai. memperkuat demokrasi ke seluruh dunia,terutama Kecenderungan pola penggunaan media baru ini dalam membangun pemerintahan yang lebih berbarengan dengan kesadaran pihak kandidat akan transparan. efektivitas pengaruh media online, dan kecenderungan Internet merupakan singkatan dari msyarakat yang semakin tinggi dalam mengakses international networking atau inter –connection internet. 173 Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) Kekuatan media sosial untuk mempengaruhi pesan politik tidak akan sampai. Dalam realitas masyarakat didasarkan secara eksklusif pada aspek sosialnya, pemanfaatan internet telah memberi sosialnya, ini berarti interaksi dan partisipasi yang keuntungan yang makin baik untuk proses komunikasi dapat dilakukan melalui kampanye sebagai bagian politik dalam mencapai tujuan pembentukan dari proses komunikasi politik dengan khalayak. masyarakat yang demokratis dan transparan. Kampanye merupakan penyampaian pesan dari pengirim kepada khalayak. Layanan jaringan sosial UCAPAN TERIMA KASIH yang khas dapat berbagi konten,komunitas web, dan Peneliti menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan forum internet media sosial. Sejauh penggunaan Badan Litbang SDM, Kementerian Komunikasi dan media sosial melalui platform Facebook, Twitter dan Informatika yang telah memberi kesempatan untuk Youtube maka kandidat politik akan terus berinteraksi menyelesaikan naskah ini. Dan kepada redaksi jurnal dengan pendukung dan menerima dukungan dalam Diakom yang memberikan pemuatan terhadap naskah bentuk sumbangan dan relawan. ini. Ssemoga bermanfaat. Media mainstream yang sudah ada yaitu media cetak suratkabar, tabloid, dan majalah serta media DAFTAR PUSTAKA elektronik seperti televisi dan radio, maka internet Admin. Komunikasi Politik – Pengertian – Fungsi – yang hadir ditengah komunitas sosial masyarakat Tujuan. Tersedia di dunia memberi pengaruh secara langsung dalam https://pakarkomunikasi.com/komunikasiberbagai aktivitas politik (Yodiansyah, 2017). Tidak politik. Diakses pada tanggal 09/12/2019 pukul terhindarkan, proses komunikasi politik kini tidak 12.30 WIB dapat mengabaikan internet sebagai saluran paling Alfian (1993). Komunikasi Politik dan Sistem Politik efektif karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. media konvensional sebelumnya. Arifin, Anwar (2003) Komunikasi Politik – Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi KESIMPULAN Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: PT Balai Proses komunikasi politik dewasa ini dengan Pustaka. kehadiran internet ,telah meninggalkan cara-cara atau Budiardjo, Miriam (1982) Pengantar Ilmu Politik. metode komunikasi politik yang konvensional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Namun demikian substansi berupa pesan-pesan politik Cangara, Hafied (2009) Komunikasi Politik. Jakarta: maupun komunikator atau aktor dalam komunikasi Rajawali Press. politik masih menjadi faktor-faktor penting untuk Effendy, Onong U (1992) Dinamika Komunikasi. dipakai seperti dalam konsep komunikasi terdahulu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dengan demikian,konsep komunikasi politiknya Kantaprawira, Rusadi (1977) Sistem Politik masih sama, hanya saja media komunikasi yang Indonesia-Suatu Model Pengantar. Bandung: dipakai dewasa ini telah menggunakan internet,yaitu Tribisana Karya. berupa media online maupun media sosial. Lister, Martin (2009) New Media: a critical Praktik komunikasi politik pada masa orde introduction. London and baru dapat memberi pelajaran berharga,bagaimana New York. suatu rezim berkuasa akan senantiasa menjaga McQuail, Denis (2011) Teori Komunikasi Massa keberlangsungan kekuasaannya dengan cara-cara McQuail, Edisi 6 Buku 2. Terjemahan Putri Iva “pencitraan” seakan-akan dekat dengan rakyat. Izzati. Jakarta: Salemba Humanika. Perubahan yang terjadi dalam praktik Mulyana, Deddy ( 2004) Komunikasi Populer-Kajian komunikasi politik dewasa ini dengan menggunakan Komunikasi dan Budaya Kontemporer. media internet,tentunya membawa beberapa kelebihan Bandung: Pustaka Bani Quraisy. yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pesan-pesan politik dapat disebarluaskan hingga tidak terbatas,demikian pula jangkauan khalayaknya juga maskin luas. Namun kekurangannya, bagi masyarakat yang tidak dapat mengakses internet, maka pesan174 Jurnal Diakom | Vol. 2 No. 2, Desember 2019: 167-175 DOI: 10.17933/diakom.v2i2.63 | e-ISSN: 2623-1212 (online) Nasution, Zulkarimein (1990) Komunikasi Politik2.0 Teoritis dan Implikasi. Yogyakarta: Mata Suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia. Padi Pressindo. Nimmo, Dan (1989) Komunikasi Politik- Romli, Asep Syamsul (2012) Jurnalistik Online: Komunikator,Pesan dan Media.Bandung: Panduan Praktis Mengelola Media Online. Remaja Karya. Bandung: Nuansa Cendekia. Pawito (2001) ”Media Massa dan Pengembangan Surbakti, Ramlan (1992) Memahami Ilmu Politik. Demokrasi di Indonesia-Disekitar Periode Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Pemilu 1999”. Jurnal Penelitian Pers dan Yodiansyah, Hefri (2017) Komunikasi Politik Media Pendapat Umum,Vol.5,Nomor 1,2001.BPPI Surat Kabar Dalam Studi Pesan Realitas Politik Jakarta. 84-107. Pada Media Cetak Riau Pos dan Tribun Rahardjo, Turnomo (2011)” Isu-isu Teoritis Media Pekanbaru. Jurnal Kajian Komunikasi, Volume Sosial”, dalam FajarJunaedi (ed). Komunikasi 5, No. 1, Juni 2017 Hlm 11 – 30. 175