1 Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat, diantaranya adalah dengan meningkatkan mutu dari kegiatan pencatatan medis (Menkes RI, 2013) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 269 / Menkes / Per / III / 2008 tentang rekam medis, setiap lembaga pelayanan kesehatan wajib menyediakan rekam medis.(Menkes RI, 2008) Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tertib administrasi di rumah sakit Untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit / tempat Pelayanan kesehatan lainnya(Depkes RI, 2006) Rekam medis yang baik menggambarkan pelayanan yang baik, dan rekam medis Pelayanan medis yang tidak memadai menggambarkan kurangnya pelayanan medis ini baik. (Rex Wong and Bradley, 2009) 2 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh karmila tentang FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS JETIS PONOROGO (Siswati, 2018)Untuk mengelola unit rekam medis yang menghasilkan informasi kesehatan bermutu perlu didukung dengan sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia, sarana dan prasarananya. 7 Proses kegiatan residensi ini menggunakan metode observasi pada kegiatan pelayanan di unit rekam medis RSUD Perawang , dan wawancara langsung serta penelusuran dokumen rekam medis di unit rekam medis. Pengamatan terkait terhadap semua kegiatan dalam kegiatan manajemen rekam medik mulai dari input, proses dan output. Proses wawancara dilakukan secara langsung dengan kepala unit rekam medis RSUD Perawang dan dua pelaksana rekam medik serta dokter spesialis kandungan. Wawancara terkait dalam kegiatan manajemen rekam medis. Pelaksanaan residensi di RSUD Perawang direncanakan berlangsung selama 4 minggu yang dimulai pada tanggal 4 Janurai 2021 dan berakhir pada tanggal 6 Februari 2021. Yang secara rinci dapat dilihat pada table. 9 Menurut Kalimana 2017 INPUT adalah semua potensi yang ‘dimasukkan’ ke dalam sebuah proses. PROSES adalah serangkaian kegiatan (yang saling terkait antara ruang, waktu, keahlian atau sumber daya lainnya) yang dirancang untuk mengubah input/masukan menjadi hasil/keluaran. Keluaran ini meliputi dua aspek yaitu output dan outcome. OUTPUT adalah hasil langsung yang dapat dirasakan dari suatu proses, sedangkan OUTCOME adalah efek jangka panjang dari proses tersebut berupa manfaat atau harapan perubahan. 10 (Yunita et al., 2020) Identifikasi masalah didapatkan dari gambaran umum dan analisis situasi dari unit kerja. 11 Prioritas masalah dapat ditentukan dengan teknik skoring (kuantitatif) yaitu dengan teknik skoring (kuantitatif) seperti metode USG, Hanlon, Bryant, Matematika / PAHO (Pan American Healyh Organitation) dan lain-lain, maupun dengan non skoring (kualitatif) seperti Delphi atau Brainstorming (Yunita et al., 2020) Pada kegiatan residen ini, teknik skoring yang digunakan adalah teknik/ metode Matematika / PAHO (Pan American Health Organitation) (Denas Symond, 2013) Magnitude (M) : kecenderungan dan seringnya kejadian masalah Severity (S) : besarnya kerugian yang ditimbulkan Manageable (Mn) : bisa di pecahkan Community consern (Cc) : melibatkan perhatian dan pertimbangan petugas Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya Dengan rentang nilai 1 – 5 yaitu 5 = sangat penting, 4 = penting, 3 = cukup penting, 2 = kurang penting, 1 = sangat kurang penting. Skor akhir dirumuskan dengan cara : M x S x Mn x Cc x Af. Dimana yang menjadi prioritas adalah masalah dengan jumlah nilai/skor paling besar. Berdasarkan dari hasil pembobotan ini maka didapatkan prioritas masalah berdasarkan skor yang paling besar, maka masalah yang akan diatasi terlebih dahulu adalah: 1 Pedoman kerja ( SOP) Belum lengkap. ( 2000 ) 2 Indikator Mutu belum ada.(1600 ) 4 Evaluasi kinerja unit rekam medik belum maksimal dilakukan.(1280) 3 Supervisi/ Pengawasan berkala belum dilakukan. (1200) 5 uraian tugas unit pelayanan rekam medis belum dibuat.(1024) 6 7 Standar kinerja belum di SK kan.(960) Belum ada struktur organisasi unit pelayanan rekam medis.(720) 8 9 10 11 12 Visi dan Misi unit pelayanan rekam medik belum ada.(600) Memotivasi petugas belum dilakukan.(480) Belum adanya reward dan punishment.(360) Pendelegasian wewenang belum ada.(240) Pelatihan dan pengembangan kapasitas tenaga rekam medik belum optimal.(216) 12 Alternatif-alternatif pemecahan masalah pada prioritas masalah yang telah ditentukan kemudian diuraikan . Dalam menentukan alternatif yang tepat maka akan dibuatkan diagram tulang ikan (Fishbone) sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalahnya.(Yunita et al., 2020) 13 (Yunita et al., 2020) Rekomendasi yang ada merupakan upaya yang visible, reasonable dan manageable yang dapat diimplementasikan oleh instansi terkait dari berbagai aternatif yang ada. Adapun rekomendasi yang dihasilkan dalam rangka upaya pemecahan masalah terkait SOP yang belum lengkap pada unit rekam medis di RSUD Perawang adalah sebagai berikut: