Potensi Pemanfaatan Bakteri Sedimen Laut Dalam untuk Biodegradasi Tumpahan Minyak Bumi Skala Laboratorium 1 Angga Dwinovantyo, 1Tri Prartono, 2Syafrizal 1 Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia; 2Laboratorium Bioteknologi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Indonesia. Corresponding author: [email protected] ABSTRAK Penanggulangan tumpahan minyak di laut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan teknologi biodegradasi. Potensi penggunaan bakteri sedimen laut dalam masih belum banyak dimanfaatkan, khususnya untuk teknologi biodegradasi minyak bumi. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi bakteri alami dari contoh sedimen laut dalam serta membandingkan kemampuan bakteri dalam mendegradasi tumpahan minyak bumi dengan variasi lingkungan pada skala laboratorium. Sedimen dilarutkan dengan air laut steril, kemudian proses isolasi bakteri dilakukan. Isolat bakteri kemudian dikultivasi, dan diadaptasi menggunakan media air laut terkondisi nutrien. Proses biodegradasi terhadap minyak mentah dilakukan dengan mencampur bakteri dan minyak mentah kemudian dikocok selama beberapa hari lalu dihitung jumlah oil dan grease yang tersisa pada labu didih. Pada proses ini diamati juga jumlah populasi bakteri beserta perubahan pH larutan. Seluruh isolat bakteri pada masing-masing stasiun menunjukkan bahwa terjadi proses biodegradasi yang ditandai dengan penurunan konsentrasi oil dan grease beserta kenaikan populasi bakteri dan penurunan pH. Persentase biodegradasi tertinggi yaitu 88.64% pada Stasiun 18544 dengan konstanta laju degradasi 0.3143. Analisis Kromatografi Gas – Spektrometri Massa (KG-SM) menunjukkan senyawa yang terdegradasi paling banyak adalah parafinik, serta mampu menghilangkan senyawa benzena, toluena, dan xilena. Hasil optimalisasi lingkungan menunjukkan waktu optimal pada bakteri dalam mendegradasi minyak adalah 3 hari. Pengaruh variasi salinitas tidak berbeda secara signifikan namun pengaruh suhu pada 35 ºC menunjukkan penurunan kemampuan bakteri dalam mendegradasi minyak. Bakteri yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah Raoultella ornithinolytica ATCC 34973, Enterobacter cloacae ATCC 34974, dan Pseudomonas gladioli ATCC 34975. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri sedimen laut dalam berpotensi dimanfaatkan untuk biodegradasi tumpahan minyak bumi. Kata kunci: Bakteri, Biodegradasi, KG-SM, Sedimen laut dalam, Tumpahan minyak Potential Utilization of Deep-Sea Sediment Bacteria for Oil Spill Biodegradation on Laboratory Scale. 1 Angga Dwinovantyo, 1Tri Prartono, 2Syafrizal 1 Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Bogor Agricultural University, Bogor, Indonesia; 2Laboratory of Biotechnology, Center for Research and Technology Development of Oil and Gas – Ministry of Energy and Mineral Resources, Jakarta, Indonesia. Corresponding author: [email protected] Oil spills at sea can be prevented in various ways, one of which uses biodegradation technology. The potential of deep-sea sediments bacteria is still not widely used, especially for crude oil biodegradation, thus the purpose of this research was to isolate natural occurring bacteria from deep-sea sediments and compare the abilities of bacteria to degrade oil spills with environmental variation on a laboratory scale. Sediment was dissolved by using sterile sea water, and then bacteria isolated. Isolates bacteria was cultivated, and adapted using the nutrient conditioned sea water medium. Biodegradation process was done by mixing the bacteria with crude oil and shaken for a few days and the biodegradation was determined by the number of remained of oil and grease within the vial. In this process bacterial population along with pH changes were also observed. The whole isolates in each station showed that biodegradation process occurred indicated by the decrease of concentration of oil and grease, pH, with the increased bacterial population. The highest percentage of biodegradation was obtained at station 18544 by 88.64% with a constant of degradation rate 0.3143. Gas Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) analysis showed that the most degradable compounds in oil is paraffinic, degrade all benzene, toluene, and xylene compounds. The result also observed that the microbial degradation was optimum within 3 days, while it decreased at 35 °C. Effect of salinity varied insignificantly. Bacteria identified during the study were Raoultella ornithinolytica ATCC 34973, Enterobacter cloacae ATCC 34974, and Pseudomonas gladioli ATCC 34975. Based on all analysis, deep-sea sediments bacteria have potential for oil spill biodegradation. Keywords: Bacteria, Biodegradation, Deep-sea sediments, GC-MS, Oil spill