Kelor (Morinda Oleifera) 1. Klasifikasi Kingdom Plantae Divisio Magnoliphyta Class Magnoliopsida Ordo Brassicales Famili Moringaceae Ganus Mpringa Spesies Moringa oleifera L. 2. Nama Lain (sinonim, nama daerah, nama simplisia) Moringa oleifera Lam (Yenny, 2017). 3. Ciri-ciri umum Tinggi pohon 12m-30m, daun bersirip tak sempurna, kecil, berbentuk telur, sebesar ujung jari. Helaian anak daun memiliki warna hijau sampai hijau kecoklatan, berbentuk bundar telur atau bundar telur terbalik, panjang 1-3cm, lebar 4mm sampai 1cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata. Kulit akar berasa dan berbau tajam dan pedas, dari dalam berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Tidak keras, bentuk tidak beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam agak berserabut, bagian kayu warna cokelat muda atau krem berserabut, sebagian besar terpisah (CCRC, UGM). 4. Khasiat dan Manfaat Flavonoid bekerja sebagai insulin sekretagog atau insulinmimetik Bioflavonoid sebagai stimulasi uptake glukosa di jaringan perifer 5. Bagian yang digunakan daun 6. Kandungan kimia Senyawa yang terkandung dalam daun kelor adalah alkaloid moringin, moringinin, saponin, poliferol dan minyak atsiri (Yenny, 2017). 7. Indikasi tanaman kelor memiliki khasiat sebagai obat sesak nafas, encok, biri biri, mengurangi rasa nyeri (analgetik) dan obat rematik (Yenny, 2017). 8. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian Hasil Penelitian Uji pra-eksperimen dilakukan oleh Yenny (2017) dalam jurnalnya “Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kelor Terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita DM Tipe 2 Di Kelurahan Bangkinang Kota Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2017”. Pendahuluan Dalam penelitian ini, responden daun kelor direbus kemudian dibandingkan kadar gula sebelum dan sesudah mengkonsumsi rebusan daun kelor. Bahan dan Metode a. Daun kelor b. Air c. Panci d. Glucometer Metode daun kelor direbus kemudian diminum oleh responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data kuantitatif yaitu kadar gula darah responden sebelum dan setelah mengkonsumsi rebusan daun kelor. Data kadar gula darah dikumpulkan menggunakan alat glucometer dengan uji strip. Sedangkan data konsumsi rebusan daun kelor dikumpulkan melalui lembaran check list. Hasil dan Kesimpulan Tabel Penurunan gula darah sebelum dan setelah pemberian rebusan daun kelor di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota tahun 2017. Variabel Kadar darah Selisih Mean gula 71.41 SD P-value 40.77 0.000 Berdasarkan penelitian diperoleh rata-rata perubahan kadar gula darah setelah diberikan rebusan daun kelor yaitu 71.41 dengan standar deviasi 40.77. Hasil uji statistik didapatkan nilai P-value 0.000 (≤ 0.05) yang artinya terdapat perbedaan antara kadar gula sebelum dan setelah diberikan rebusan daun kelor pada penderita DM tipe 2 di Kelurahan Bangkinang Kota Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota Tahun 2017 (Yenny, 2017). 9. Contoh pemakaian Bubuk Daun Kelor 1. 2. 3. 4. Cuci bersih daun kelor lalu jemur hingga kering. Kemudian tumbuk hingga menjadi halus. Saring bubuk dauhn kelor agar menjadi lebih halus. Masukkan ke pil kosong, dijadikan ekstrak atau dicampurkan pada makanan atau minuman. Rebusan Daun Kelor 1. Cuci bersih daun kelor lalu rebus hingga mendidih. 2. Saring rebusan daun kelor. 3. Minum rebusan tanpa mencampurkannya dengan apapun agar khasiat tidak hilang. Yenny Safitri. 2017. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kelor Terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita DM Tipe 2 Di Kelurahan Bangkinang Kota Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2017. Jurnal Ners Universitas Pahlawan. 2(2) : 43-50