Uploaded by User91663

Makalah Komunikasi Keperawatan

advertisement
Makalah Komunikasi Keperawatan
Konsep, Prinsip, dan Teknik Pendidikan Kesehatan Dalam
Promosi Kesehatan bagi Klien Serta Rencana dan Media
Penyuluhan
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Melliana
Putri Puspita Dewi
Raihanah
Rauzatul Jannah
Rika Mellita Nirza
Ricky Saputra
Ririn Herawati Putri
Santri Arvila
Sindi Anugerah
Susi Zahara
: 1340351983
: 1340351984
: 1340351985
: 1340351986
: 1340351987
: 1340351988
: 1340351989
: 1340351990
: 1340351991
: 1340351992
Dosen Pembimbing:
Ns. Vara Al Kautsarina, S.Kep
AKADEMI KEPERAWATAN IBNU SINA KOTA
SABANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Konsep, Prinsip, dan Teknik Pendidikan Kesehatan
dalam Promosi Kesehatan Bagi Klien serta Rencana dan Media Penyuluhan”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Komunikasi Keperawatan. Dalam makalah ini mengulas tentang konsep, prinsip
dan teknik pendidikan kesehatan dalam promosi kesehatan bagi klien, serta
rencana dan media penyuluhan.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Ns.
Vara Al Kautsarina, S.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Komunikasi
Keperawatan yang sudah membeikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Sabang, 22 Oktober 2020
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
2.1. Pengertian Pendidikan Kesehatan................................................................... 3
2.2. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan .......................................................... 4
2.3. Konsep Pembelajaran Pendidikan Kesehatan ............................................... 6
2.4. Prinsip Pendidikan Kesehatan ......................................................................... 7
2.5. Proses Pendidikan Kesehatan .......................................................................... 9
2.6. Perencanaan Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan) ..................................... 10
2.7. Media dan Alat Bantu Penyuluhan ............................................................... 13
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 15
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 15
3.2. Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini bidang kesehatan banyak mengalami
pemuktahiran dan pekembangan-perkembangan ilmu yang mencuri perhatian
masyarakat. Seiring dengan itu banyak pula masalah-masalah yang tentunya
mampu membuat derajat kesehatan manusia menurun. Dengan adanya masalahmasalah tersebut maka status kesehatan masyarakat juga mengalami degradasi.
Pada masa sekarang status kesehatan telah menjadi suatu keharusan untuk
dipertahankan bagi setiap anggota masyarakat yang bermukim dalam suatu
wilayah tertentu. Status kesehatan sekarang telah dianggap sesuatu yang berharga
dan menjadi suatu hal yang harus ditingkatkan oleh setiap manusia.
Keberhasilan program pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku
kesehatan dan domain kesehatan sangat besar peranannya guna mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kesehatan yang meliputi
perilaku kesehatan dan domain kesehatan ini harus didukung oleh semua pihak
terutama masyarakatnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan tentunya menyadarkan mereka tentang pentingnya kesehatan itu
sendiri.
Kesehatan sendiri adalah ilmu
dan seni
mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
pendidikan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, maka
perlu dilakukan pendidikan, khususnya pendidikan yang ditujukan kepada
masyarakat.
1.2.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1. Apa Pengertian pendidikan kesehatan ?
2. Apa saja ruang lingkup pendidikan kesehatan?
3. Apa saja Konsep pembelajaran pendidikan kesehatan ?
4. Apasaja Prinsip-prinsip pendidikan kesehatan ?
5. Proses pendidikan kesehatan ?
1
6. Bagaimana rencana penyuluhan dalam pendidikan kesehatan?
7. Apa saja media penyuluhan dalam pendidikan kesehatan?
1.3.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat:
1. Mengetahui pengertian pendidikan kesehatan .
2. Mengetahui ruang lingkup kesehatan
3. Mengetahui konsep pembelajaran pendidikan kesehatan
4. Mengetahui prinsip-prinsip pendidikan kesehatan
5. Mengetahui bagaimana proses pendidikan kesehatan
6. Mengetahui bagaimana rencana penyuluhan dalam pendidikan kesehatan
7. Mengetahui
macam-macam
media
kesehatan
2
penyuluhan
dalam
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Menurut
Taylor
(1991)
dalam
Maulana
(2009)
menyatakan
bahwa pendidikan kesehatan merupakan usaha membantu individu mengontrol
kesehatannya sendiri dengan mempengaruhi, menguatkan keputusan atau
tindakan yang sesuai dengan nilai dan tujuan mereka sendiri. Nilai pendidikan
turun–naik bersama tingkat pengetahuan yang diperoleh, dan daya upaya
pendidikan penting pada orang yang pengetahuannya masih rendah.
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di
dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep
pendidikan di dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan suatu
kegiatan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan. (Notoatmodjo, 2007)
Pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Sedang dalam
keperawatan,
pendidikan
kesehatan
merupakan
satu
bentuk
intervensi
keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan
pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik
(Notoatmodjo, 2003)
Menurut Azwar cit Machfoedz (2006), pendidikan kesehatan adalah
sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap
kebiasaan, sikap, dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan
perseorangan, masyarakat, dan bangsa.
Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan
kontrol dam memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang direncanakan
untuk individu, kelompok atau masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan
3
melakukan perubahan-perubahan
secara suka rela dalam tingkah laku
individu (Entjang, 1991).
Pengertian pendidikan kesehatan merupakan sejumlah pengalaman yang
berpengaruh menguntungkan secara kebiasaan, sikap dan pengetahuan ada
hubungannya
dengan
kesehatan perseorangan, masyarakat,
dan
bangsa.
Kesemuanya ini, dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara
suka rela perilaku yang akan meninhkatkan dna memelihara kesehatan. Menurut
Wood dikutip dari Effendi (1997)
Unsur program ksehatan dan kedoktern yang didalamnya terkandung
rencana untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan
untuk membantu tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan. Menurut Stewart dikutip dari Effendi
(1997)
2.2.
Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
Menurut ( Notoatmodjo. S, 2003: 27 ) ruang lingkup pendidikan kesehatan
dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain: dimensi aspek kesehatan, dimensi
tatanan atau tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan,dan dimensi tingkat
pelayanan kesehatan.
1. Aspek Kesehatan
Telah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat itu
mencakup empat aspek pokok yaitu:
a. Promotif (Promosi) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan.
b. Preventif (Pencegahan) adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan/penyakit.
c. Kuratif (Penyembuhan) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
4
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal
mungkin.
d. Rehabilitatif (Pemulihan) adalah kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna
untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
2. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Menurut
dimensi
pelaksanaannya,
pendidikan
kesehatan
dapat
dikelompokkan menjadi lima yaitu:
a. Pendidikan kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
b. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, dilakukan di sekolah dengan
sasaran murid.
c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau
karyawan yang bersangkutan.
d. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum, yang mencakup terminal
bus, stasiun, bandar udara, tempat-tempat olahraga, dan sebagainya.
e. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan, seperti: rumah
sakit, Puskesmas, Poliklinik rumah bersalin, dan sebagainya.
3. Tingkat Pelayanan Kesehatan
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan pendidikan kesehatan dapat
dilakukan berdasarkan 5 tingkat pencegahan dari leavel and clark, sebagai berikut;
a. Promosi kesehatan seperti peningkatan gizi, kebiasaan hidup dan
perbaikan sanitasi lingkungan.
b. Perlindungan khusus seperti adanya program imunisasi.
c. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera.
d. Pembatasan Cacat yaitu seperti kurangnya pengertian dan kesadaran
masyarakat tentang kesehatan dan penyakit seringkali mengakibatkan
masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas, sedang
5
pengobatan yang tidak sempurna dapat mengakibatkan orang yang ber
sangkutan menjadi cacat.
e. Rehabilitasi (pemulihan).
2.3.
Konsep Pembelajaran Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam
bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah suatu pedagogik praktis atau
praktek pendidikan. Konsep dasar pendidikan adalah proses belajar yang berarti
didalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau
perubahan yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu,
kelompok atau masyarakat. Berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai
makhluk social dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup didalam
masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan
(lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu dan sebagainya). Dalam
mencapai tujuan tersebut, seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak
terlepas dari kegiatan belajar.
Seseorang dapat dikatakan belajar apabila didalam dirinya terjadi
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat mengerjakan menjadi
dapat mengerjakan sesuatu.
Kegiatan belajar mempunyai ciri-ciri :
a. Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan diri pada individu,
kelompok atau masyarakat yang sedang belajar, baik actual maupun
potensial.
b. Hasil belajar adalah bahwa perubahan tersebut di dapatkan karena
kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha dan disadari bukan karena kebetulan.
Bertolak dari konsep pendidikan, maka konsep pendidikan kesehatan itu
juga proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu
tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalahmasalah kesehatannya sendiri menjadi mampu dan lain sebagainya.
6
Pendidikan didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan untuk membantu
individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan (Prilaku)
nya/mereka untuk mencapai kesehatannya/mereka secara optimal. Batasanbatasan konsep pendidikan kesehatan yang sering dijadikan acuan antara lain dari
: Nyswander, Stuart, Green, tim ahli WHO dan lain sebagainya.
2.4.
Prinsip Pendidikan Kesehatan
1. Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan
kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat
mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.
2. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang
kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri
yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
3. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran
agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap
dan tingkah lakunya sendiri.
4. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah
lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.5.
Metode dan Teknik Pendidikan Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2010) metode dan teknik promosi kesehatan atau
pendidikan kesehatan adalah suatu kombinasi antara cara–cara atau metode dan
alat–alat bantu atau media yang digunakan dalam setiap pelaksana promosi
kesehatan. Dengan kata lain, metode dan teknik pendidikan kesehatan adalah
dengan cara dan alat apa yang digunakaan oleh pelaku pendidik kesehatan untuk
menyampaikan
pesan–pesan
kesehatan
atau
mentranformasikan
perilaku
kesehatan kepada sasaran atau masyarakat. Berdasarkan sasarannya, metode dan
tehnik promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Metode pendidikan kesehatan individua
7
Metode ini digunakan apabila antara promotor dan sasaran dapat
berkomunikasi tatap wajah (face to face) maupun melalui sarana komunikasi
lainnya, misalnya telepon, cara ini paling efektif, karena antara petugas
kesehatan dan klien dapat saling berdialog, saling merespon dalam waktu
yang bersamaan. Dalam menjelaskan masalah kesehatan bagi klien petugas
kesehatan dapat menggunakan alat bantu atau peraga yang relevan dengan
masalahnya. Metode dan teknik promosi kesehatan individual ini yang sering
digunakan adalah councelling.
2. Metode pendidikan kesehatan kelompok
Teknik dan metode pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan
kelompok ini digunakan untuk sasaran kelompok. Sasaran kelompok
dibedakan menjadi dua yakni kelompok kecil dan kelompok besar. Disebut
kelompok kecil jika kelompok sasaran terdiri antara 6 – 15 orang, sedangkan
kelompok besar bila sasaran diatas 15 sampai dengan 50 orang. Oleh sebab itu,
metode promosi kesehatan kelompok juga dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Metode dan teknik pendidikan kesehatan untuk kelompok kecil,
misalnya: diskusi
kelompok,
metode curah
pendapat
(brain
storming), bola salju (snow ball), bermain peran (role play), metode
permainan stimulasi (stimulation game), dan sebagainya. Untuk
mengefektifkan
metode
iniperlu dibantu dengan alat bantu atau
media, misalnya: lembar balik (flip chart), alat peraga, slide dan
sebagainya.
b. Metode dan teknik pendidikan kesehatan untuk kelompok besar,
misalnya: metode ceramah yang diikuti
atau tanpa diikuti dengan
tanya jawab, seminar, loka karya, dan sebagainya. Untuk memperkuat
metode ini perlu dibantu pula dengan alat bantu misalnya: overhead
projector, slide projector, film, sound system, dan sebagainya.
3. Metode pendidikan kesehatan massa
Apabila sasaran pendidikan kesehatan adalah masal atau publik,
metode penyampaiannya memang paling sulit, karena sasaran publik
sangat bervariasi, baik dilihat dari kelompok umur, tingkat pendidikan,
8
tingkat sosial ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya. Masing–masing
kelompok sasaran
terhadap
yang
sangat
bervariasi
tersebut
berpengaruh
cara merespons, cara mempersiapkan dan pemahaman terhadap
pesan–pesan kesehatan. Kita harus merancang dan memberikan pesan–
pesan kesehatan kepada massa tersebut
dengan
metode,
teknik, dan
isi yang sama. Notoatmodjo (2010) menyatakan metode dan teknik promosi
kesehatan atau pendidikan kesehatan untuk massa yang sering digunakan
adalah:
a. Ceramah umum (Public speaking), misalnya dilapangan terbuka dan
tempat–tempat umum.
b. Penggunaan
media
massa
elektonik,
seperti
radio
dan
televisi. Penyampaian pesan melalui radio atau televisi ini dapat
dirancang dengan berbagai bentuk, misalnya sandiwara (drama) dan
sebagainya
c. Penggunaan media cetak, seperti koran, majalah, buku, leaflet,
selebaran, poster, dan sebagainya.
d. Penggunaan media diluar ruang, misalnya: billboard, spanduk,
umbul – umbul, dan sebagainya.
2.6.
Proses Pendidikan Kesehatan
Pokok dari pendidikan kesehatan adalah proses belajar. Kegiatan belajar
terdapat tiga persoalan pokok, yakni :
1. Persoalan masukan (input)
Persoalan masukan dalam pendidikan kesehatan adalah menyangkut
sasaran belajar (sasaran didik) yaitu individu, kelompok atau masyarakat
yang sedang belajar itu sendiri dengan berbagai latar belakangnya.
2. Persoalan proses
Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan
kemampuan (prilaku) pada diri subjek belajar tersebut. Di dalam proses ini
terjadi pengaruh timbale balik antara berbagai faktor, antara lain : subjek
9
belajar, pengajar (pendidik atau fasilitator) metode dan teknik belajar, alat
bantu belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari.
3. Keluaran (output)
Keluaran adalah merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu berupa
kemampuan atau perubahan perilaku dari subjek belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar ini ke dalam 4 kelompok
besar, yakni : Faktor materi (bahan mengajar), lingkungan, instrumental, dan
subjek belajar. Faktor instrumental ini terdiri dari perangkat keras (hardware)
seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peraga, dan perangkat lunak (software)
seperti fasilitator belajar, metode belajar, organisasi dan sebagainya.
2.7.
Perencanaan Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)
Perencanaan penyuluhan kesehatan meliputi :
1. Pengenalan lokasi penyuluhan
a) Mengenal masyarakat
Sasaran
program
adalah
masyarakat
sehingga
siapapun
yang
merencanakan program harus mengenal masyarakat dalam segala segi
kehidupannya. Dalam perencanaan ini, variabel masyarakat yang perlu diketahui
adalah jumlah penduduk, keadaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat, pola
komunikasi di masyarakat, Sumber daya mencakup sumber daya yang dimiliki
masyarakat, sumber daya apa yang ada, sumber daya apa yang ada dan dapat
digunakan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan, melibatkan petugas kesehatan
dalam melaksanakan penyuluhan bagi program bersangkutan, bagaimana
pengalaman masyarakat terhadap program- program sebelumnya.
b) Mengenal wilayah,
Program dapat dilaksanakan dengan baik, jika perencana program
mengetahui benar situasi lapangan. Hal-hal yang perlu diketahui berhubungan
dengan wilayah adalah lokasinya (apakah terpencil, daerah datar atau
pegunungan, dan jalur transportasi umum) dan sifatnya (yaitu periode penghujan
atau kemarau, daerah kering atau cukup air, daerah banjir, dan daerah perbatasan).
10
2. Menentukan prioritas
Prioritas dalam penyuluhan harus sejalan dengan prioritas masalah yang
ditentukan oleh program yang ditunjang. Penentuanprioritas didasarkan pada
beratnya
dampak
dan
masalah
tersebut
sehingga
perlu
diprioritaskan
penanggulangannya, pertimbangan politis, dan sumber daya yang ada.
3. Menentukan tujuan penyuluhan
Apa pun tujuan yang akan dipilih, hal terpenting adalah tujuan harus jelas,
realistis (bisa dicapai), dan dapat diukur. Jib program sekarang yang akan
dikembangkan segi penyuluhannya sudah berjalan beberapa lama, perlu
diperhatikan seberapa jauh penyuluhan waktu 1alu, tujuan penyuluhan waktu itu,
apa kegiatan dan bagaimana hasil penyuluhan waktu itu. Berdasarkan informasi
tersebut, tentukan tujuan penyuluhan yang akan dikembangkan sekarang.
4. Menentukan sasaran penyuluhan
Sasaran program dan sasaran penyuluhan tidaklah selalu sama. Dalam
penyuluhan, yang dimaksud sasaran adalah individu atau kelompok yang akan
diberi penyuluhan. Penentuan kelompok sasaran menyangkut pula strategi.
5. Menentukan isi penyuluhan
Isi harus dituangkan ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh sasaran,
dapat dilaksanakan oleh sasaran dengan sarana yang mereka miliki, atau
terjangkau oleh sasaran. Dalam menyusun isi penyuluhan, harus dikemukakan
keuntungan jika sasaran melaksanakan apa yang dianjurkan dalam penyuluhan
tersebut dan perlu dipahami dasar-dasar komunikasi.
6. Menentukan metode penyuluhan yang akan digunakan
Metode atau cara bergantung pada aspek atau tujuan apa yang akan
dicapai, apakah aspek pengertian, sikap, atau keterampilan. Jika tujuan yang akan
dicapai adalah aspek pengertian, pesan cukup disampaikan dengan lisan atau
disampaikan melalui tulisan. jika tujuan untuk mengembangkan sikap positif,
11
sasaran perlu menyaksikan kejadian tersebut, baik melihat langsung, melalui film,
slide, maupun foto.
7. Memilih alat peraga atau media penyuluhan
Setelah menentukan metode, selanjutnya tentukan media apa yang akan
digunakan untuk menunjang pendekatan tadi, misalnya poster, leaflet, atau media
lain.
8. Menyusun rencana penilaian (evaluasi)
a. Pastikan dalam tujuan yang telah dijabarkan sudah secara khusus dan jelas
mencantumkan waktu evaluasi, tempat pelaksanaan evaluasi, dan
kelompok sasaran yang akan dievaluasi.
b. Apa jenis indikator atau kriteria yang akan dipakai dalam penilaian.
c. Perlu dilihat kembali, apakah tujuan penyuluhan sudah sejalan dengan
tujuan program.
d. Kegiatan-kegiatan penyuluhan apa yang akan dievaluasi.
e. Metode dan instrumen apa yang akan digunakan untuk evaluasi tersebut.
f. Siapa yang akan melaksanakan evaluasi.
g. Sarana-sarana apa (alat, biaya, tenaga, dan lain-lain) yang diperlukan
untuk evaluasi, dan tempat sarana tersebut diperoleh.
h. Apakah terdapat fasilitas dan kesempatan untuk mempersiapkan tenagatenaga yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.
i. Bagaimana rencana untuk memberikan umpan balik hasil evaluasi ini
kepada para pimpinan program.
9. Menyusun rencana kerja atau rencana pelaksanaan
Setelah menetapkan pokok-pokok kegiatan penyuluhan termasuk waktu,
tempat, dan pelaksanaan, buat jadwal pelaksanaannya yang dicantumkan dalam
suatu daftar.
12
2.8.
Media dan Alat Bantu Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan tidak dapat lepas dari media karena melalui media
pesan disampaikan dengan mudah untuk dipahami. Media dapat menghindari
kesalahan persepsi, memperjelas informasi, dan mempermudah pengertian. Alat
bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran, berfungsi untuk membantu dan
memperagakan sesuatu didalam proses pendidikan/pengajaran.
Menurut Lucie (2005), media dan alat bantu yang biasa digunakan dalam
penyuluhan adalah sebagai berikut:
a. Leaflet
Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi kesehatan melalui lembar
yang dilipat. Keuntungan menggunakan media ini antara lain; sasaran dapat
menyesuaikan dan belajar mandiri serta praktis karena mengurangi kebutuhan
mencatat, sasaran dapat melihat isinya disaat santai dan sangat ekonomis.
Kelemahan dari leafleat adalah tidak cocok untuk sasaran individu, tidak tahan
lama dan mudah hilang dan akan menjadi percuma jika sasaran tidak
diikutsertakan secara aktif, serta perlu proses penggandaan yang baik.
b. Booklet
Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan – pesan kesehatan
dalam bentuk buku yang berisi tulisan dan gambar. Booklet merupakan sebuah
buku kecil yang terdiri dari tidak lebih 24 lembar (Suiraoka & Supariasa, 2012).
c. Film dan Video
Keunggulan media ini antara lain dapat memberikan realita yang
memungkinkan sulit direkam kembali oleh mata dan pikiran sasaran, dapat
memicu diskusi mengenai sikap dan perilaku, dan dapat merefleksikan kepada diri
mereka tentang keadaan yang benar-benar terjadi. Kelemahan media ini antara
lain, memerlukan sambungan listrik, peralatannya berisiko untuk rusak, dan perlu
adanya kesesuaian antara kaset dengan alat pemutar, membutuhkan ahli
profesional agar gambar mempunyai makna dalam sisi artistik maupun materi,
serta membutuhkan banyak biaya karena menggunakan alat-alat yang canggih.
d. Flip Chart (lembar balik)
13
Flip Chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan
dalam bentuk buku dimana setiap lembar berisi gambar peragaan dan lembar
baliknya berisikan kalimat sebagai pesan kesehatan yang berkaitan dengan
gambar. Keunggulan dari penyuluhan dengan menggunakan media ini antara lain
mudah dibawa, dapat dilipat maupun digulung, murah dan efisien, dan tidak perlu
peralatan yang rumit. Kelemahannya yaitu terlalu kecil untuk sasaran yang
berjumlah relatif besar serta mudah sobek dan tercabik.
e. Slide
Keunggulan media ini antara lain dapat memberikan realita walaupun
terbatas, cocok untuk sasaran yang jumlahnya relatif besar dan pembuatannya
relatif murah, serta peralatannya cukup ringkas dan mudah digunakan. Kelemahan
media ini antara lain memerlukan sambungan listrik, peralatannya berisiko mudah
rusak, serta memerlukan sumber daya manusia yang terampil dan memerlukan
ruangan sedikit lebih gelap.
f. Transparan OHP
Keunggulan media ini antara lain dapat dipakai untuk mencatat poin-poin
penting saat diskusi sedang berjalan, murah dan efisien karena alatnya mudah
didapat dan digunakan untuk sasaran yang relatif kecil maupun besar,
peralatannya mudah digunakan dan dipelihara. Kelemahan media ini antara lain
memerlukan aliran listrik, sukar memperkenalkan gerakan dalam bentuk visual,
lensa OHP dapat menghalangi pandangan kelompok sasaran apabila pengaturan
tempat duduk komunikan yang tidak baik.
g. Papan Tulis
Keunggulan media ini antara lain murah dan efisien, baik untuk
menjelaskan sesuatu, mudah dibersihkan dan digunakan kembali. Kelemahan
media ini antara lain terlalu kecil untuk sasaran dalam jumlah relatif besar, tidak
efektif karena penyuluh harus membelakangi kelompok sasaran saat sedang
menulis sesuatu, terkesan kotor apabila tidak dibersihkan dengan baik.
14
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang
mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan
pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat
pendidik.
2. Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku
sehingga perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan
nila-nilai kesehatan
3. Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu,
kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan
menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah
kesehatannya sendiri menjadi mampu dan lain sebagainya.
3.2.
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan
itu perlu untuk ditetapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya
pendidikan kesehatan masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai dengan
ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit
yang membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun
pendidikan ini baik adanya untuk membantu masyarakat Indonesia terlepas dari
serangan penyakit serta terhindar dari tindakan pencegahan yang membahayakan.
Adapun bagi pembaca, semoga makalah ini dapat menjadi media
pembelajaran bagi kita semua. Namun demikian, pembaca juga dapat memberikan
masukan-masukan kepada penulis sehingga dapat meperbaiki kekurangan dalam
makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra, AG. 1987. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta:
Bumi Aksara.
Lucie, S. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Bogor: GhaliaIndonesia.
Maulana, H. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta;
RINEKA CIPTA
Samsudin,
U.
1977. Dasar-Dasar
Penyuluhan
dan
Modernisasi
Pertanian. Bandung: Binacipta.
Setiawati, Dermawan. 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan
Kesehatan. Jakarta; TRANS INFO MEDIA
Subejo. 2010. Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Extention.
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
16
Download