KARYA ILMIAH POPULER Sokhi Huda A. Pendahuluan Istilah populer dalam karya (tulisan) mengacu pada kompetensi massa sebagai segmen sasarannya. Untuk hal ini, karya tulis populer menggunakan media-media massa cetak sebagai medianya. Agar pembahasan efektif dan akurat kaitannya dengan subjek bahasan tentang TPKI, karya tulis populer yang dimaksud dalam tulisan ini dibatasi pada karya nonfiksi. Oleh karena karya ilmiah merupakan paduan karya ilmiah dan karya populer, maka terlebih dulu perlu dipahami karakter karya tulis ilmiah dan bentuk-bentuk karya tulis populer, sebagaimana penjelasan pada sub B dan sub C di bawah ini. Sebagai bekal umum, tulisan populer disyaratkan menjawab detail-detail yang diperlukan jawabannya oleh khalayak pembaca, yaitu 5 W + 1 H; (1) who (siapa yang terlibat), (2) where (di mana kejadiannya), (3) why (mengapa terjadi), (4) what (apa yang terjadi), dan (5) how (bagaimana duduknya perkara). B. Karakter Karya Ilmiah Karakter Karya Ilmiah adalah sebagai berikut: 1. menyajikan fakta secara objektif, deskriptif, dan sistematis, 2. tidak mengejar keuntungan pribadi, tidak berambisi agar pembacanya berpihak kepadanya, tidak berprasangka, dan tidak emosional, 3. didukung oleh referensi-referensi dan hasil-hasil penyelidikan terkait, 4. ditulis secara tulus, memuat hanya kebenaran, tidak memancing pernyataanpernyataan yang bernada meragukan, 5. tidak persuasif, membiarkan fakta berbicara sendiri, 6. karakter bahasa yang digunakan adalah sebagai berikut: a. menggunakan bahasa ragam resmi, b. bersifat deskriptif, objektif, tidak ambigu, tidak tendensius, tidak bersifat vonis, c. tidak mengemukakan gejolak perasaan, d. terus-menerus mengacu kepada hal yang dibahas (objektif), tidak mengacu kepada perasaan atau kepentingan pribadi penulis (subjektif), tidak agitatif, tidak ambisius, tidak emosional, e. meyakinkan (tandas), bermodus indikatif, karena merupakan janji yang dapat dipenuhi dalam hubungannya dengan fakta yang dikatakan, f. mendukung derajat pembahasan dengan sifat kohesif, koheren, bertujuan tertentu, dapat diterima pembaca, dan bertalian dengan ilmu pengetahuan lain yang menjadi latarnya, g. efektif dan efisien. Ilmu bukan ceramah, bukan cerita, akan tetapi merupakan ungkapan realitas dan kebenaran objektif atas dasar fakta, bukan imajinasi. Klip materi ajar TPKI di Fakultas Dakwah dan Fakultas Syari’ah IKAHA (UNHASY) Tebuireng Jombang. 2 Di samping pemahaman tentang karakter karya ilmiah di atas, bagi penulis karya ilmiah perlu dipahami dan dikuasai juga sikap ilmiah sebagai fondasinya sebagai berikut: 1. sikap ingin tahu terhadap berbagai hal yang dihadapinya, 2. sikap kritis dan analitis untuk menemukan berbagai jawaban yang ada di balik fakta yang dihadapinya, 3. sikap terbuka terhadap berbagai pandangan lain yang berbeda dengan pandangan dan pendiriannya, 4. sikap objektif; melihat dan menyatakan sesuatu secara apa adanya, tidak dikuasai oleh pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya sendiri, dan tidak dipengaruhi oleh prasangka pribadi. 5. sikap rela menghargai karya orang lain, termasuk kejujuran dalam hal kutipan, 6. sikap berani menyatakan dan mempertahankan kebenaran, 7. sikap menjangkau ke depan, sehingga pengkajian ilmu, termasuk penulisan karya ilmiah, merupakan suatu kebutuhan bagi jangkauan ke depannya itu. C. Bentuk-Bentuk Karya Tulis Populer Ada empat kelompok bentuk tulisan populer –khususnya untuk majalah, yaitu: (1) berita ringan, (2) feature, (3) artikel, dan (4) laporan. Pertama: berita ringan merupakan tulisan santai, tidak menggebrak, yang berisi informasi ringan yang sambil menghibur dan menambah pengetahuan. Jenisjenis tulisan yang tergolong kedalam berita ringan adalah tiga jenis di bawah ini: 1. Soft news;: berita ringan; berisi fakta yang ditulis secara lempang, sebagaimana apa adanya, tanpa tambahan apa-apa. Contoh: Modeshow di desa Spanyul pada Perayaan Hari Kartini. 2. Interpretative news; berita ringan yang diberi penjelasan yang mendalam, baik dari penulisnya sendiri maupun dari nara sumber yang dikutip oleh penulis. Contoh: Mengapa Pemilihan Bupati Rentan dengan isu Money Politics? 3. Human interest news; berita ringan tentang sisi kehidupan orang; seringkali kisahnya menyentuh kalbu. Contoh: Derita Anak-Anak Korban Sunami di Aceh. Pantangan dalam penulisan berita: tidak boleh mengandung pendapat penulis, kecuali hanya penjelasan berita. Kedua: feature merupakan tulisan yang berisi tuturan tentang fakta, kejadian, peristiwa, atau proses, disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduknya perkara, proses pembentukannya atau cara kerjanya. Jenis-jenis tulisan yang tergolong kedalam feature adalah empat jenis di bawah ini: 1. News feature; tuturan yang berkaitan dengan berita tentang suatu kejadian, berikut sebab-musabab dan akibat timbulnya kejadian. Contoh: Pemakaian Layar Plastik pada Tanker Raksasa. 2. Feature ilmu pengetahuan; tulisan tentang sains, teknologi, ilmu sosial, maupun ilmu terapan yang dituturkan secara ilmiah populer. Contoh: Skandal Biologis Kaum Belut. 3. Feature perjalanan; tuturan tantang objek wisata yang dapat dinikmati oleh orang jika dia melakukan perjalanan ke tempat yang dituturkan. Contoh: Batam: Kota di Posisi Segitiga Emas. 3 4. Human interest feature: tulisan yang digunakan untuk menyampaikan kisah pengalaman hidup pribadi atau kisah nyata seseorang sebagaimana dituturkan kepada penulis. Contoh: Derita Isteri Madu Muda. Pantangan dalam penulisan feature: (1) penulis tidak boleh tergelincir pada sikap mendramatisasikan kejadian atau situasi sampai tulisan menjadi naskah drama meskipun sedikit, (2) penulis harus menghindari nada pedant yang menunjukkan kehebatan penulis sebagai guru yang serba tahu yang seolah-olah berhadapan dengan murid-murid yang dianggapnya “bloon” semua. Biasanya, pedantry (ke-sok-an) muncul jika penulis kurang menghargai pembaca. Ketiga: artikel merupakan tulisan tentang suatu masalah, berikut pendapat dan pendirian penulis tentang masalah tersebut. Jenis-jenis tulisan yang tergolong kedalam feature adalah tiga jenis di bawah ini: 1. Kolom opini; tulisan pendek tentang suatu masalah dan pendapat penulisnya secara subjektif. Contoh: Cara Mengatasi Kejahatan Kelompok Kapak Merah di Jakarta. 2. Artikel; tulisan yang lebih panjang dan mendalam tentang suatu masalah, berikut sikap dan pendirian penulisnya, berdasarkan studi literatur tentang masalah yang sama dan pemecahannya berdasarkan pemikiran yang mendalam. Contoh: Konspirasi Perpajakan atas Transaksi Jual Beli Mobil Sedan-Sedanan. 3. How to do it; artikel petunjuk pelaksanaan tentang suatu keterampilan menurut versi penulisnya. Contoh: Cara Bertanam Buah Jerpaya. Pantangan dalam penulisan artikel: (1) tidak boleh mengemukakan kritik terhadap seseorang secara pribadi. Semestinya, hal yang dikritik adalah perbuatannya atau keputusannya yang menimbulkan masalah, bukan orangnya, (2) tidak boleh mengemukakan masalah dengan nada permusuhan dan kebencian. Keempat: laporan merupakan tulisan panjang tentang suatu masalah yang disusun secara berurutan, rinci, dan lengkap berdasarkan observasi sendiri. Laporan meliputi dua jenis, yaitu: 1. Investigative report; laporan hasil penyelidikan tentang kejadian faktual sebuah misteri atau observasi ilmiah. Contoh: Penemuan Mobil Bertenaga Matahari oleh ITS. 2. New journalism report; laporan jurnalistik tentang kejadian faktual yang dilukiskan secara rinci dengan sentuhan sastra. Contoh: Romantika Kehidupan Lady Diana dalam Keluarga Kerajaan Inggris. Pantangan dalam penulisan laporan: (1) tidak boleh menambahkan pendapat dan opini pribadi atau hasil rekaan yang berlebihan, (2) ketidakcermatan mengutip pendapat nara sumber, (3) ketika penulis mengutip pendapat penulis lain, dia tidak menyebutkan sumber informasi, melainkan mengaku-aku bahwa itu merupakan hasil pengamatannya sendiri. D. Karya Ilmiah Populer Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan ke hadapan massa –secara populer—pada media-media massa cetak (majalah, koran, tabloid). Oleh karena demikian, maka karya ilmiah populer memiliki karakter yang khas agar dapat diserap isinya oleh khalayak luas, tidak terbatas pada kalangan akademisi. 4 Karya ilmiah populer memiliki karakter sebagai berikut: 1. judul karangan ilmiah harus informatif, mudah ditangkap maksudnya dan dengan cepat menimbulkan imajinasi pada pembacanya; 2. disajikan secara objektif dan mendalam, juga referensial, deskriptif, dan argumetatif; 3. disajikan dengan bahasa populer, yaitu bahasa yang akrab (komunikatif), menyenangkan, menarik, dan mudah dipahami oleh rakyat (populus). Meskipun demikian, bahasa tersebut harus tetap menggunakan istilah-istilah yang tepat, tidak ceroboh, tidak urakan; 4. tidak memancing pernyataan-pernyataan yang bernada meragukan; 5. penyajian fakta objektif sering disertai oleh penyajian sejarah kerja ilmuwan penemunya atau deskripsi fakta proses pengamatan secara sederhana; 6. penjelasan tentang suatu masalah didramatisasikan melalui suatu cerita; metode penjelasan biasanya tidak langsung, terutama dalam karangan yang bukan tentang pengetahuan alam; 7. penulis senantiasa berusaha dengan sentuhan bahasanya agar pembaca seolaholah melihat, merasa, atau mengalami sendiri situasi yang ditulis oleh penulis. Tujuan usaha inilah yang disebut sifat deskriptif dari tulisan populer. Ada tiga jenis penyajian karya ilmiah populer (feature dan artikel ilmu pengetahuan pada media massa), yaitu: 1. Penyajian deskriptif yang hanya menggambarkan suatu pengetahuan sebagai kumpulan fakta sebagaimana adanya atau mengemukakan penemuan mutakhir di bidang keilmuan tertentu, tanpa banyak penjelasan tentang jalannya proses (riwayat atau latar belakang) penemuan itu. Contoh: Uraian berbagai Jenis Ikan di Laut. 2. Penyajian deskriptif, tetapi disertai penjelasan tentang jalannya proses pembentukan, riwayat penemuan atau sejarah terjadinya hal, penjelasan tentang mengapa, dan penjelasan tentang bagaimana. Contoh: tulisan tentang “Terbangnya Ikan Terbang”. 3. Penyajian deskriptif, tetapi disertai penjelasan tentang jalannya proses pembentukan, riwayat penemuan atau sejarah terjadinya hal, penjelasan tentang mengapa, dan penjelasan tentang bagaimana, ditambah masalahmasalah yang berkaitan dengannya, berikut bagaimana jalan keluar atau pemecahan masalah itu. Contoh: uraian tentang “Terbangnya Ikan Terbang” (pada nomor 2 di atas) ditambah dengan masalah pelestarian mereka di laut yang makin lama makin tercemar oleh limbah industri kimia dan bagaimana cara pemecahannya. -------------------------------------Keterangan Sumber Bacaan: 1. Slamet Soeseno, Teknik Penulisan Ilmiah Populer: Kiat Menulis Nonfiksi untuk Majalah (Jakarta: PT Gramedia Pustska Utama, 1993), h. 1-6. 2. Ismail Haramain, Menulis secara Populer (Jakarta: Pustaka Jaya, 1994). 3. Mukayat D. Brotowidjoyo, Penulisan Karangan Ilmiah (Jakarta: Akademika Pressindo, 1993), h. 1-20, 32-34.