1 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. Analisis Respon Mahasiswa Fisika Tentang Pengolahan Sampah Sebagai Bagian Penting Dari Pendidikan Lingkungan Hidup A physics student response analysis on waste processing as an essential part of environmental education Iqbal Maulana1*, Sudarti1 1Universitas Jember, Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember 68121, Indonesia *Email korespondensi : [email protected] , [email protected] ABSTRAK Dalam melakukan aktivitasnya, manusia menghasilkan sampah. Oleh karena itu jumlah sampah akan terus bertambah ketika tidak dilakukan pengolahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap pengolahan sampah sebagai bagian penting dari pendidikan lingkungan hidup. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan subjek mahasiswa. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kusioner yang diisi melalui google form. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisi secara dskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sebenarnya sudah sadar akan pentingnya pengolahan sampah dan Pendidikan Lingkungan Hidup. Mayoritas mahasiswa setuju dengan peryataan yang menunjukkan bahwa pengolahan sampah berdampak positif terhadap kelestarian lingkungan. Namun mahasiswa masih banyak yang belum menerapkan tindakan pengolahan sampah dan menjaga lingkungan pada kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu perlu adanya dorongan kepada masyarakat untuk membiasakan perilaku mencintai lingkungan agar dimasa yang akan datang dapat mengatasi permasalahan sampah yang saat ini banyak ditemukan. Kata kunci: respon mahasiswa, pengolahan sampah, pendidikan lingkungan hidup ABSTRACT In the course of their activities, humans produce garbage. Therefore, the amount of waste will continue to increase when no processing is done. The purpose of this study is to recognize students' response to the treatment of garbage as an essential part of environmental education. The method used was a quantitative descriptive study with a student subject. The data collection on this study USES a questionnaire filled out through Google form. The data which has gathered next is a DNA analysis. Studies show that students are conscious of the importance of waste treatment and environmental education. The majority of students agree with a sentiment that suggests that garbage processing has a positive impact on environmental sustainability. But many students still have not applied the treatment of garbage and maintained the environment on their daily lives. It should therefore be an incentive to the public to familiarize themselves with environmental behavior so that the future can address today's much-found garbage problem. Keywords: student response, garbage treatment, environmental education PENDAHULUAN Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau Volume XX Nomor XX : XX-XX sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis dan https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x Author, et al. umumnya bersifat padat (Azwar, 1990). Saat ini banyak sekali ditemukan tumpukan sampah yang menggunung. Hal tersebut menjadi permasalahan pada beberapa kota di Indonesia terutama kotakota dengan intensitas penduduk yang besar. Banyak faktor yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah sampah, antara lain kepadatan penduduk, kebiasaan penduduk, dan sistem pengolahan sampah. Sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik berdasarkan komposisinya. Pengelompokan sampah ini dapat mempermudah dalam pengolahan sampah nantinya. Kegiatan pembuangan sampah memang kegiatan yang tidak bias dihindarkan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengelola sampah yang dihasilkan menjadi sesuatu yang bermanfaat terlebih lagi dapat memiliki nilai jual. Banyak sekali cara untuk mengolah sampah, mulai dari didaur ulang, di kubur untuk dimanfaatkan menjadi kompos, bahkan dibakar untuk jenis-jenis sampah tertentu yang tidak dapat diuraikan oleh tanah. Pendidikan memiliki peran yang cukup signifikan dalam kehidupan manusia. Banyak sekali disiplin ilmu yang tersebar dalam dunia pendidikan, salah satunya Pendidikan Lingkungan Hidup. (Widaningsih, 2010) berpendapat secara formal Pendidikan Lingkungan Hidup menjadi salah satu alternatif yang rasional untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum. Adanya Pendidikan Lingkungan Hidup ini sangat mendukung terciptanya karakter cinta lingkungan pada Sumber Daya Manusia di Indonesia. Penelitian ini akan difokuskan pada respon mahasiswa tentang pengolahan sampah sebagai bagian penting dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Kenyataannya saat ini, masih banyak sekali masyarakat yang belum benar-benar berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil kuisioner pada penelitian ini yang mayoritas mahasiswa telah sadar akan pentingnya lingkungan namun pada keseharian mereka belum mencerminkan perilaku menjaga lingkungan. Sehingga Volume XX Nomor XX : XX-XX 2 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan perlu adanya upaya untuk membiasakan masyarakat untuk menjaga lingkungan. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian berdasarkan data responden akan dijelaskan dengan kata-kata dan di analisis. Penelitian ini difokuskan pada respon mahasiswa fisika tentang Pendidikan Lingkungan Hidup dan kaitannya dengan pengolahan sampah. Responden dari penelitian ini dipilih mahasiswa fisika Universitas Jember semester 3 pada Desember 2020. Target awal penelitian ini minimal 40 responden. Namun diperoleh 43 responden yang bersedia untuk mengisi kuisioner. Grafik 1. Responden Mahasiswa Fisika Universitas Jember Semester 3 43, 100% Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrument berbentuk kuisioner melalui aplikasi google form. Penggunaan kuisioner ini untuk melihat respon mahasiswa terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup dan pengolahan sampah. Analisis respon mahasiswa menggunakan statistik deskriptif. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dideskripsikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, bahwa penelitian ini memfokuskan pada respon mahasiswa fisika tentang Pendidikan Lingkungan Hidup dan kaitannya dengan pengolahan sampah. Terdapat 9 pertanyaan yang telah diajukan kepada responden. Berikut uraian https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 3 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. deskripsi dari hasil penelitian melalui google form. Penanganan terhadap sampah memiliki dampak terhadap kualitas dan keindahan lingkungan. Berikut merupakan respon mahasiswa fisika tentang perhatian berbagai pihak dan masyarakat terhadap permasalahan sampah. Bagaimana perilaku anda dalam membuang sampah setiap harinya? 7%2% Dibuang ke tempat sampah 91% Grafik 2. Pertanyaan 1 Sampah yang tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan dan keindahan lingkungan. Apakah anda setuju, apabila permasalahan mengenai sampah merupakan salah satu hal yang sangat membutuhkan perhatian yang serius dari berbaga 7% Sangat setuju 93% Setuju Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika mengenai perhatian berbagai pihak dan masyarakat pada permasalahan sampah didapatkan data bahwa 93% mahasiswa fisika memilih sangat setuju dan 7% memilih setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa fisika sangat setuju apabila permasalahan sampah merupakan hal yang membutuhkan perhatian yang serius dari berbagai pihak dan masyarakat. Penggunaan kata sangat berarti intensitas yang lebih dari keadaan normal. Bentuk perhatian terhadap permasalahan sampah memang dibebankan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Diperlukan kerjasama yang baik dari berbagai pihak agar terciptanya lingkungan yang indah. Pemerintah dapat berperan melalui kebijakan-kebijakan yang dibuatnya dan masyarakat umum dapat berperan melalui tindakan langsung penerapan hidup sehat dan bersih tanpa sampah. Berikut merupakan respon mahasiswa mengenai perilaku mereka dalam membuang sampah setiap harinya. Grafik 3. Pertanyaan 2 Volume XX Nomor XX : XX-XX Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika mengenai perilaku mereka dalam membuang sampah setiap harinya didapatkan data bahwa 91% mahasiswa fisika memilih untuk langsung membuang sampah pada tempat sampah. 7% mahasiswa memilih untuk membakar sampah tersebut dan 2% sisanya memilih untuk mengubur sampahnya. Artinya mayoritas mahasiswa langsung membuang sampah pada tempatnya. Namun ada beberapa mahasiswa yang menyempatkan untuk mengubur dan membakar sampah mereka. Tidak ada responden yang memilih untuk membuang sampahnya ke sungai. Hal ini merupakan sinyal positif bahwa masyarakat sudah mulai sadar akan kelestarian lingkungan dengan cara tidak membuang sampah ke sungai yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti banjir. Berikut merupakan respon mahasiswa terhadap pentingnya proses daur ulang dalam pengolahan sampah. Grafik 4. Pertanyaan 3 Menurut anda, seberapa pentingkah proses daur ulang dalam pengolahan sampah? 16% Sangat penting Penting 84% Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika mengenai pentingnya proses daur ulang dalam pengolahan sampah didapatkan data bahwa 84% mahasiswa fisika memilih sangat penting dan 16% lainnya memilih penting. Tidak ada mahasiswa yang memilih proses daur https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 4 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. ulang dalam pengolahan sampah sebagai hal yang kurang penting bahkan tidak penting. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa mahasiswa fisika menganggap proses daur ulang sangat penting dalam pengolahan sampah. Proses daur ulang sampah dapat dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan mengubur sampah organic untuk dijadikan kompos. Apabila dikaitkan dengan pertanyaan nomor 2 tentang perilaku membuang sampah dalam kesehariannya beberapa mahasiswa menyadari pentingnya pengolahan sampah namun belum semuanya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya sebagian kecil mahasiswa yang telah menerapkan daur ulang sampah. Berikut respon mahasiswa mengenai pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik dalam pengolahan sampah. pertanyaan ini, mahasiswa fisika sudah sadar akan pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik. Setelah pertanyaan sebelumnya membangun kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah, selanjurnya akan ditanyakan terkait penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut respon mahasiswa tentang penerapan pemilahan sampah organik dan anorganik dalam kehidupan sehari-hari. Grafik 6. Pertanyaan 5 Apakah anda telah melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik setiap harinya? 7% 21% 23% Selalu Kadangkadang 49% Grafik 5. Pertanyaan 4 Menurut saudara, seberapa pentingkah pemilahan sampah organik dan sampah anorganik dalam pengolahan sampah? 23% Sangat penting Penting 77% Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika tentang pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik didapatkan data bahwa 77% mahasiswa fisika memilih sangat penting dan 23% mahasiswa memilih penting. Tidak ada mahasiswa yang memilih kurang penting dan tidak penting. Artinya mahasiswa fisika menganggap pemilahan sampah organik dan anorganik sangat penting dalam pengolahan sampah. Tujuan adanya pemilahan sampah ini untuk memudahkan dalam pengolahan dan menghindari adanya tumpukan sampah. Pemilahan sampah organik dan anorganik sendiri telah didukung oleh pemerintah dengan menyediakan 2 jenis tempat sampah. Selanjutnya yang perlu ditingkatkan yaitu kesadaran akan pentingnya pemilahan tersebut. Melalui Volume XX Nomor XX : XX-XX Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika mengenai penerapan pemilahan sampah organik dan anorganik dalam kehidupan sehari hari didapatkan data bahwa 23% mahasiswa fisika memilih selalu, 49% memilih kadang-kadang, 21% memilih jarang, dan 7% mahasiswa fisika memilih tidak pernah. Artinya mahasiswa fisika mayoritas kadang-kadang melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik dengan persentase terbesar. Perlakuan selalu dapat diartikan dikerjakan setiap saat. Sedangkan perlakuan kadang-kadang berarti dilakukan ketika ingin melakukan saja. Perlakuan jarang dapat didefinisikan sebagai perlakuan yang tidak menentu bahkan terlihat hampir tidak melakukan. Apabila dikaitkan dengan pertanyaan pada kuisioner sebelumnya dimana mahasiswa sudah sadar akan pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik. Namun pada kenyataannya di lapangan mahasiswa fisika masih mencampur kedua jenis sampah tersebut. Pada lingkungan kampus pendidikan fisika sering ditemui pembuangan sampah yang dicampur. Hasil kuisioner ini menunjukkan bahwa mahasiswa sebenarnya sudah sadar akan pentingnya pemilahan namun karena https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 5 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. beberapa faktor mereka masih belum menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut respon mahasiswa fisika tentang pengaruh aspek sosial-budaya terhadap keberhasilan pengolahan sampah. Grafik 7. Pertanyaan 6 2% Sangat setuju 60% Sebagai mahasiswa, apakah anda tertarik untuk mengelola sampah rumah tangga menjadi produk yang ramah lingkungan? 5% 37% Apakah anda setuju, keberhasilan pengolahan sampah selain didukung aspek teknis yang jelas juga didukung oleh aspek sosial-budaya? 38% Grafik 8. Pertanyaan 7 Setuju Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika tentang pengaruh aspek sosialbudaya terhadap keberhasilan pengolahan sampah didapat data bahwa 60% mahasiswa memilih sangat setuju, 38% mahasiswa memilih setuju, dan 2% sisanya memilih kurang setuju. Hal ini berarti bahwa sebagian besar mahasiswa sangat setuju dengan pernyataan keberhasilan pengolahan sampah dipengaruhi aspek sosial-budaya. Aspek sosial disini dapat ditinjau melalui pendidikan dan ekonomi dari masyrakat tersebut. Ditinjau dari aspek pendidikan masyarakat berpendidikan akan berperan dengan memberikan saran atau gagasan yang dapat bermanfaat untuk pengolahan sampah yang lebih baik. Jika ditinjau dari ekonomi, masyarakat dengan ekonomi yang mapan dapat memberikan dukungan dengan dana untuk kelangsungan pengolahan sampah. Selain itu ditinjau melalui aspek budaya. Apabila masyarakat memiliki budaya kebiasaan hidup yang kurang baik dapat berpengaruh terhadap penanganan sampah pada lingkungannya. Berdasarkan pembahasan tersebut aspek sosial-budaya berpengaruh terhadap keberhasilan pengolahan sampah. Mahasiswa memiliki peran sebagai agen perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Berikut respon mahasiswa fisika tentang ketertarikannya dalam mengola sampah rumah tangga menjadi produk yang ramah lingkungan. Volume XX Nomor XX : XX-XX Sangat tertarik 58% Tertarik Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika tentang ketertarikan dalam mengolah sampah rumah tangga didapat data bahwa 58% mahasiswa fisika sangat tertarik dan 37% tertarik untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi produk yang ramah lingkungan. Sedangkan 5% lainnya kurang tertarik dalam hal tersebut. Artinya mahasiswa fisika sudah memiliki jiwa sebagai agen perubahan, khususnya menuju lingkungan hidup yang lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan adanya ketertarikan terhadap pengolahan sampah rumah tangga menjadi produk yang ramah lingkungan. Pendidikan Lingkungan Hidup disini memiliki peran yang sangat penting untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Dengan terbangunnya kesadaran terhadap lingkungan maka akan terwujud lingkungan yang indah, bersih, dan sehat. Selain itu pengolahan sampah juga dapat menjadi peluang disektor ekonomi. Hasil olahan dapat dijual dan menjadi penghasilan. Dalam situasi pandemi perlu adanya penyesuaian terhadap kebiasaan seharihari. Kebiasaan yang dapat diterapkan pada masa pandemi dan berdampak baik terhadap lingkungan yaitu membawa peralatan makan dan minuman dari rumah. Berikut respon mahasiswa mengenai peraturan diwajibkannya membawa botol minum dari rumah masing-masing. Grafik 9. Pertanyaan 8 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 6 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. Sebagai mahasiswa, apakah anda setuju jika terdapat peraturan mewajibkan seluruh membawa botol minuman dari rumah? 26% Sangat setuju Setuju 74% Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika tentang peraturan diwajibkannya membawa botol minum dari rumah masing-masing didapat data bahwa 74% mahasiswa fisika sangat setuju dan 26% lainnya setuju. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden mendukung adanya peraturan membawa botol minuman dari rumah masing-masing. Membawa botol minuman pribadi dapat mengurangi jumlah sampah botol dan plastik bekas minuman. Pada masa pandemi seperti saat ini juga sangat bermanfaat untuk menghindari penularan virus melalui penggunaan alat makan secara bergantian. Sehingga harapannya peraturan ini dapat mendukung terciptanya lingkungan yang sehat dan bersih. Penggunaan kantong plastik saat ini sangat banyak dijumpai. Berikut respon mahasiswa fisika mengenai penggunaan tas belanja pribadi. Grafik 10. Pertanyaan 9 Apakah anda membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja di pusat perbelanjaan? 9% 21% Selalu 26% Kadangkadang 44% Berdasarkan hasil respon mahasiswa fisika tentang penggunaan tas belanja pribadi didapat data bahwa 21% mahasiswa memilih selalu, 44% memilih kadang-kadang, 26% memilih jarang, dan 9% memilih tidak pernah. Artinya mayoritas mahasiswa membawa tas belanja sendiri ketika mereka mau saja. Masih ada Volume XX Nomor XX : XX-XX mahasiswa yang tidak membawa tas belanja pribadi. Penggunaan tas belanja merupakan bentuk tindakan nyata mengurangi sampah yang berlebih. Hal ini juga menerapkan 3R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle. Pemerintah dan beberapa pihak seperti supermarket mendukung upaya ini dengan tidak menyediakan kantong plastik untuk barang belanjaan konsumen. Tujuannya agar konsumen membawa tas belanja pribadi dari rumah masing-masing. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait respon mahasiswa tentang pengolahan sampah sebagai bagian penting dari Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dapat disimpulkan bahwa mahasiswa fisika telah mendukung dan setuju pengolahan sampah menjadi bagian penting dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Namun kesadaran dan pernyataan tersebut masih belum diimbangi dengan penerapan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu adanya usaha untuk membiasakan mahasiswa peduli terhadap lingkungan disekitar mereka. Sehingga kedepannya mahasiswa selain sadar akan pentingnya kelestarian alam sekitar juga bias menerapkan pada kehidupan seharihari. Dengan meninjau peran mahasiswa sebagai agen perubahan, maka diharapkan setelah mahasiswa menerapkan pemahaman mereka tentang pengolahan sampah, masyarakat secara umum dapat mengikuti dan ikut berperan aktif dalam mengolah sampah dan menjaga lingkungan. UCAPAN TERIMA KASIH Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sudarti selaku dosen pembimbing mata kuliah Fisika Lingkungan yang telah membantu terselesaikannya artikel ini. DAFTAR PUSTAKA Azwar, Asrul. (1990). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x Author, et al. 7 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Dewi, Laksmi. 2020. Pendidikan Lingkungan Hidup Mengenai Pengelolaan Dan Pengolahan Sampah: Perspektif Peserta Didik. Edutech. Vol. 19 (2): 150-172 Landriany, Ellen. 2014. Implementasi Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup di SMA Kota Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Vol. 2 (1): 82-88 Mulyana, Rachmat. 2009. Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Perduli dan Berbudaya Lingkungan. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. Vol. 6 (2): 175-180 Riswan. 2011. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 9 (1): 3139 Sulistyorini, Lilis. 2005. Pengelolaan Sampah Dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 2 (1): 77 – 84 Waluyo, Joko. 2017. Analisis Respon Siswa Terhadap Model Pairs, Investigation and Communication (PIC) Dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Sains. Vol. 2 (1): 9-15 Widaningsih. (2010). dikutip dari http://eprints.undip.ac.id/31463/1/b ab1.pdf.online (Diunduh 28 Desember 2020) Volume XX Nomor XX : XX-XX https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 8 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. A physics student response analysis on waste processing as an essential part of environmental education Iqbal Maulana1*, Sudarti1 1Universitas Jember, Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember 68121, Indonesia *Email korespondensi : [email protected] , [email protected] ABSTRACT In the course of their activities, humans produce garbage. Therefore, the amount of waste will continue to increase when no processing is done. The purpose of this study is to recognize students' response to the treatment of garbage as an essential part of environmental education. The method used was a quantitative descriptive study with a student subject. The data collection on this study USES a questionnaire filled out through Google form. The data which has gathered next is a DNA analysis. Studies show that students are conscious of the importance of waste treatment and environmental education. The majority of students agree with a sentiment that suggests that garbage processing has a positive impact on environmental sustainability. But many students still have not applied the treatment of garbage and maintained the environment on their daily lives. It should therefore be an incentive to the public to familiarize themselves with environmental behavior so that the future can address today's much-found garbage problem. Keywords: student response, garbage treatment, environmental education INTRODUCTION Garbage is part of something that is not used, unpopular or something that needs to be discarded, which comes primarily from human activities (including industrial activities), but is not biological and generally dense (azwar, 1990). Mountains of garbage are being found nowadays. That is the problem for some cities in Indonesia, especially cities with large populations. Many factors can contribute to an increase in the number of refuse, including population density, population habits, and garbage treatment systems. Garbage can be distinguished as organic garbage and inorganic garbage by its compositions. This garbage grouping can make it easier for later garbage processing. Garbage disposal is indeed an unbiased activity that is avoided on a daily basis. Therefore, it takes effort to manage the resulting waste into something of value even more so. There are many ways of processing garbage, starting with recycling, using it for compost, even burning it for certain types of garbage that the ground cannot describe. Education has a significant role in human life. There's a lot of scientific discipline Volume XX Nomor XX : XX-XX circulating in the world of education, one of which is environmental education. (widaningah, 2010) thinks formal environmental education is one of the rational alternatives to include ward education in the curriculum. The development of environmental education has largely contributed to the development of a homegrown love for human resources in Indonesia. This research will be focused on student response to the treatment of garbage processing as an essential part of environmental education. In reality, there are still countless communities that have not really played an active role in safeguarding the environment. It has been proven by the questionnaiveness of this study that the majority of students have realized the importance of the environment but in their daily lives it has not reflected environmental behavior. So it takes effort to familiarize people with their environment. MATERIALS AND METHODS The study was conducted using a quantitative descriptive method. Research https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 9 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. based on the data of the respondents will be explained in words and in analysis. The study is focused on a physics student's response to environmental education and how it relates to the treatment of garbage. The respondents of this study were chosen by jember university physics student 3rd semester in December 2020. The initial target of this study was a minimum of 40 respondents. Yet 43 respondents were willing to fill the questionnaires. Chart 1. Respondent Mahasiswa Fisika Universitas Jember Semester 3 43, 100% Data collection on this study USES a questionnaire's instrument through a Google form application. Using these questionnaires to see students' responses to environmental education and waste treatment. Student response analysis USES descriptive statistics. The data obtained is subsequently analyzed and described. RESULTS AND DISCUSSIONS As previously noted, that this study focuses on a physics student's response to environmental education and how it relates to the treatment of garbage. There were nine questions that had been put to the respondents. Here's the description given from the study through Google form. Handling garbage has an impact on the quality and beauty of the environment. The following is that physics students respond to the attention of various parties and societies to the garbage problem. Chart 2. Question 1 Volume XX Nomor XX : XX-XX 7% Sampah yang tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan dan keindahan lingkungan. Apakah anda setuju, apabila permasalahan mengenai sampah merupakan salah satu hal yang sangat membutuhkan perhatian yang serius dari berbaga Sangat setuju 93% Setuju Based on the response of physics students to the attention of various parties and citizens on the issue of garbage, it is shown that 93% of physics students voted strongly in favor and 7% voted in favor. This suggests that physics students strongly agree when junk issues are matters that require serious attention from various parties and communities. The use of the word means a intensity that is more than normal. The form of attention to the problem of garbage is indeed imposed upon the whole community without exception. It takes good cooperation from various parties to create a beautiful environment. Governments can play a role by their policies and the public can play a role by the direct application of healthy, clean living without garbage. The following is students' response to their behavior in daily trash disposal. Chart 3. Question 2 Bagaimana perilaku anda dalam membuang sampah setiap harinya? 2% 7% Dibuang ke tempat sampah 91% Based on the response of physics students to their behavior in the disposal of garbage each day, it's a data that 91% of physics students choose to dump garbage in the garbage. 7% of students choose to burn the trash and the other 2% choose to bury the trash. That means that the majority of the students simply dump the trash in place. But there are some students who take https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 10 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. the time to bury and burn their garbage. No respondents chose to throw his garbage in the river. It is a positive signal that communities are becoming aware of environmental sustainability by not throwing trash into rivers that can have such negative effects as flooding. The following is student response to the importance of recycling processes in garbage processing. Chart 4. Question 3 Menurut anda, seberapa pentingkah proses daur ulang dalam pengolahan sampah? 16% Sangat penting Penting 84% Based on the response of physics students on the importance of recycling processes in waste treatment, data gets that 84% of physics students voted vitally and another 16% voted critically. No student chooses the recycling process in the treatment of garbage as a matter of minor importance or even insignificance. From that data, physics students consider recycling to be essential for garbage treatment. An organic recycling process can be done with a variety of applications: burying organic waste with organic compost. When related to question number 2 about the daily garbage disposal behavior some students realize the importance of the treatment of garbage but have not all applied in everyday life. Only a small percentage of students have implemented recycling garbage. Here is student response on the importance of the selection of organic and inorganic garbage in the treatment of garbage. Menurut saudara, seberapa pentingkah pemilahan sampah organik dan sampah anorganik dalam pengolahan sampah? 23% Sangat penting Penting 77% Based on student responses from physics on the importance of organic and inorganic garbage collection, data is provided that 77% of physics students vote is critical and 23% of students vote important. No student chooses less important and less important. It means physics students consider organic and inorganic selection of litter essential to the disposal of trash. The objective of the selection of garbage is to make it easier for the processing plant and avoid the garbage heap. An organic and inorganic rubbish election itself has been supported by the government by providing two types of garbage cans. Next thing you need to be is an awareness of the importance of the selection. Through this question, the student of physics has come to realize the importance of the selection of organic and inorganic garbage. After previous questions build an awareness of the importance of garbage selection, the next question will be asked regarding its application in daily life. Here is student response to the application of an organic and inorganic selection of garbage in everyday life. Chart 6. Question 5 Apakah anda telah melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik setiap harinya? 7% 21% 23% Selalu Kadangkadang Chart 5. Question 4 49% Based on a physical student's response to the application of an organic and inorganic selection of organic and inorganic garbage in daily life, data gets that 23% of Volume XX Nomor XX : XX-XX https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 11 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. physics students pick always, 49% choose occasionally, 21% choose rarely, and 7% of physics students choose never. It means that the majority of physics students sometimes conduct their largest selection of organic and inorganic garbage at the highest percentage. Treatment can always be interpreted as being done at any time. Whereas treatment sometimes means getting things done when one wants to. Treatment can rarely be defined as erratic treatment even seems hardly committed. If associated with a question on previous questionnaires where the student has become aware of the importance of the selection of organic and inorganic garbage. But in fact in the field physics students still mix up both kinds of garbage. The physical education community often includes mixed trash disposal. The merit of this questionnaire indicates that students are conscious of the importance of the election but because some of their factors have not been applied in daily life. Here is student physics' response on socialcultural aspects to the success of waste treatment. Chart 7. Question 6 Apakah anda setuju, keberhasilan pengolahan sampah selain didukung aspek teknis yang jelas juga didukung oleh aspek sosial-budaya? 2% Sangat setuju 38% 60% Setuju Based on the physical student's response to the social-cultural aspects of the treatment of the garbage treatment, it has been shown that 60% of the students voted strongly for it, 38% of the students voted for it, and 2% of the remaining did not. This means that most students strongly agree with claims of success in the treatment of garbage is influenced by social-cultural aspects. The social aspect here can be reviewed through the education and economics of the citizen. In view of the educational aspect of the educated community, it can do much good with Suggestions or ideas for better Volume XX Nomor XX : XX-XX garbage treatment. In view of the economy, people with a established economy can provide support with the funding for continued garbage treatment. And it is reviewed through cultural aspects. When people have a culture of poor habits that can influence the handling of garbage in their environment. Based on these discussions, aspects of social-culture have a bearing on the success of waste treatment. Students have a role as an agent of change leading to a better life. Here is a physics student's response to his interest in rendering household garbage an environmentally friendly product. Chart 8. Question 7 Sebagai mahasiswa, apakah anda tertarik untuk mengelola sampah rumah tangga menjadi produk yang ramah lingkungan? 5% 37% Sangat tertarik 58% Tertarik According to the student's response to a physics student's interest in the disposal of household garbage, data shows that 58% of physics students are very interested and 37% are interested in processing household garbage to be an environmentally friendly product. The other 5% are less interested in that. It means that physics students already have a soul as the agent of change, especially toward an even better environment. This goes hand in hand with an interest in household garbage treatment becoming an environmentally friendly product. Environmental education here plays a vital role in building community concern for the environment. With environmental consciousness soaring, there will be an environment of beauty, cleanliness, and health. Besides, waste management can also be an economic opportunity. Processed results can be sold and become revenue. Within the pandemic situation there needs to be an adjustment to everyday habits. Habits that could be adopted during the pandemic and have the best effect on https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x 12 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Author, et al. the environment of bringing home food and drink. Here is the student's response to his mandatory rule of bringing a drinking bottle from each home. Chart 9. Question 8 Sebagai mahasiswa, apakah anda setuju jika terdapat peraturan mewajibkan seluruh membawa botol minuman dari rumah? 26% Sangat setuju Setuju 74% According to the physics student response on the regulations it regulates bringing a drinking bottle from home, it is shown that 74% of physics students strongly agree and 26% more agree. This indicates that all respondents were in favor of the regulation that brought bottles from their homes. Bringing bottles of private drinks can reduce the amount of bottled trash and secondhand plastic. During times such as the present pandemic, it also did much to avoid transmission of the virus through alternating use of eating utensils. So the expectation of these rules can foster a healthy, clean environment. The current use of plastic bags is very widespread. Here's student physics' response regarding the use of personal shopping bags. Chart 10. Question 9 Apakah anda membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja di pusat perbelanjaan? 9% 21% Selalu 26% Kadangkadang 44% Based on the physical student response to the use of personal shopping bags, data show that 21% of students always pick, 44% select sometimes, 26% choose rarely, and 9% choose never. That means most students carry their own shopping bags when they want to. There Volume XX Nomor XX : XX-XX are still students who do not carry personal shopping bags. The use of a shopping bag is a tangible act to reduce excess garbage. It also applies the 3r, which is recycling, reuse, recycling. Governments and some such agencies as supermarkets support this effort by not providing plastic bags for consumer items. The goal is for customers to bring personal shopping bags from their homes. CONCLUSION Based on studies already conducted on student response to the treatment of garbage processing as an essential part of environmental education (PLH), it could be concluded that physics students have supported and agreed that it is an essential part of environmental education. Yet that awareness and statement is still not offset by the application of everyday life. Therefore, it takes effort to familiarize students with their surroundings. That students, beyond recognition of the importance of sustainability, can also apply to everyday life. By reviewing the role of students as change agents, it is hoped that after students have applied their understanding of the treatment of garbage, people in general can follow and participate in the active processing of garbage and in the environment. SAYING THANKYOU I thanked Sudarti as the environmental physics lecturer who had helped finish the article. BIBLIOGRAPHY Azwar, Asrul. (1990). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Dewi, Laksmi. 2020. Pendidikan Lingkungan Hidup Mengenai Pengelolaan Dan Pengolahan Sampah: Perspektif Peserta Didik. Edutech. Vol. 19 (2): 150-172 Landriany, Ellen. 2014. Implementasi Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup di SMA Kota Malang. Jurnal https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x Author, et al. 13 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Vol. 2 (1): 82-88 Mulyana, Rachmat. 2009. Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Perduli dan Berbudaya Lingkungan. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. Vol. 6 (2): 175180 Riswan. 2011. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol. 9 (1): 31-39 Sulistyorini, Lilis. 2005. Pengelolaan Sampah Dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 2 (1): 77 – 84 Waluyo, Joko. 2017. Analisis Respon Siswa Terhadap Model Pairs, Investigation and Communication (PIC) Dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Sains. Vol. 2 (1): 9-15 Widaningsih. (2010). dikutip dari http://eprints.undip.ac.id/31463/1/bab 1.pdf.online (Diunduh 28 Desember 2020) Volume XX Nomor XX : XX-XX https://doi.org/10.21776/ub.jsal.202x.00x.0x.x