Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 No.16/03/13/Th. XXIV, 1 Maret 2021 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 A. NILAI TUKAR PETANI Nilai Tukar Petani (NTP) Sumatera Barat bulan Februari 2021 tercatat sebesar 103,67. • NTP Sumatera Barat bulan Februari 2021 tercatat sebesar 103,67 atau naik 0,77 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 102,87 (Januari 2021). Indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan sebesar 0,77 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,01 persen. • Pada Februari 2021 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 95,14 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 100,28 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 116,52 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 102,02 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 93,65 untuk subsektor perikanan (NTPN). Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 101,16 dan 87,95. • Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumatera Barat Februari 2021 sebesar 105,45 atau naik 0,22 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya. • Secara regional, di Sumatera Barat pada bulan Februari 2021 terjadi deflasi pada Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) perdesaan sebesar 0,18 persen yang disebabkan oleh penurunan pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran, walaupun pada 4 (empat) kelompok pengeluaran mengalami peningkatan dan empat kelompok pengeluaran lainnya relatif tidak mengalami perubahan. Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 1 1. Pendahuluan Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. 2. Perkembangan NTP Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di 11 kabupaten di Sumatera Barat pada bulan Februari 2021, NTP Sumatera Barat mengalami peningkatan dibanding bulan Januari 2021 sebesar 0,77 persen, yaitu dari 102,87 menjadi 103,67. Hal ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,77 persen dan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,01 persen. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Sub Sektor dan Perubahannya Januari 2021 - Februari 2021 (2018=100) Bulan Januari 2021 Februari 2021 Persentase Perubahan (%) (2) (3) (4) a. NilaiTukar Petani (NTPP) 94,66 95,14 0,51 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 97,38 97,19 -0,20 c. Indeks Harga yang Diterima Petani 102,26 102,74 0,47 - Padi 101,76 102,06 0,29 - Palawija 104,68 106,05 1,31 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani 108,03 107,98 -0,04 - Indeks Konsumsi RumahTangga 108,85 108,60 -0,23 - Indeks BPPBM 105,01 105,71 0,67 a. Nilai Tukar Petani (NTPH) 100,24 100,28 0,03 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 102,03 101,58 -0,44 c. Indeks Harga yang Diterima Petani 107,88 107,87 -0,02 107,21 107,20 0,00 Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura - Sayur-sayuran - Buah-buahan 114,63 114,03 -0,52 - Tanaman Obat 130,55 134,87 3,31 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani 107,62 107,57 -0,05 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108,23 108,01 -0,20 - Indeks BPPBM 105,74 106,19 0,43 a. Nilai Tukar Petani (NTPR) 114,53 116,52 1,74 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 116,74 118,25 1,29 c. Indeks Harga yang Diterima Petani 123,50 125,62 1,72 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 123,50 125,62 1,72 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani 107,84 107,82 -0,02 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 2 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 Lanjutan Tabel 1 Subsektor (1) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan Januari 2021 (2) 108,29 105,79 Bulan (3) 108,17 Persentase Perubahan (%) (4) -0,11 106,24 0,42 Februari 2021 a. Nilai Tukar Petani (NTPT) 103,20 102,02 -1,14 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 104,63 103,05 -1,51 c. Indeks Harga yang Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas 109,69 108,26 107,11 111,78 108,82 109,91 108,90 109,01 -0,80 1,53 1,67 -2,47 - Hasil Ternak 109,53 108,48 -0,96 106,29 108,43 104,84 106,66 108,23 105,60 0,35 -0,19 0,72 95,38 93,65 -1,81 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani (NTNP) b. NilaiTukar Usaha Pertanian 96,85 94,96 -1,95 c. Indeks Harga yang Diterima Petani 101,91 100,15 -1,72 - Tangkap 109,03 107,44 -1,45 - Budidaya 96,43 94,55 -1,95 106,84 106,94 0,09 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani - Indeks Konsumsi RumahTangga 108,82 108,64 -0,17 - Indeks BPPBM 105,22 105,46 0,23 5.1. Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Petani (NTN) 102,59 101,16 -1,39 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 105,54 104,01 -1,45 c. Indeks Harga yang Diterima Petani 109,03 107,44 -1,45 - Penangkapan Perairan Umum 100,59 99,56 -1,02 - Penangkapan Laut 109,66 108,03 -1,48 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani 106,28 106,21 -0,06 - Indeks Konsumsi RumahTangga 109,18 109,06 -0,12 - Indeks BPPBM 103,30 103,30 0,00 5.1. Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Petani (NTPi) 89,89 87,95 -2,16 b. NilaiTukar Usaha Pertanian 90,38 88,26 -2,34 c. Indeks Harga yang Diterima Petani 96,43 94,55 -1,95 - Budidaya Air Tawar 96,43 94,55 -1,95 - Budidaya Laut 100,89 100,89 0,00 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani 107,28 107,50 0,21 - Indeks Konsumsi RumahTangga 108,54 108,32 -0,20 - Indeks BPPBM 106,70 107,13 0,40 a. Nilai Tukar Petani (NTP) 102,87 103,67 0,77 b. Nilai Tukar Usaha Pertanian 105,22 105,45 0,22 c. Indeks Harga yang Diterima Petani 110,86 111,71 0,77 d. Indeks Harga yang Dibayar Petani 107,77 107,76 -0,01 - Indeks Konsumsi RumahTangga 108,55 108,35 -0,18 - Indeks BPPBM 105,36 105,94 0,55 Gabungan Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 3 Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Februari 2021 pada tiga subsektor mengalami peningkatan, yakni subsektor tanaman pangan (0,51 persen); subsektor hortikultura (0,03 persen); dan subsektor tanaman perkebunan rakyat (1,74 persen). Sedangkan subsektor peternakan dan subsektor perikanan mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,14 persen dan 1,81 persen. 2.1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Februari 2021 terjadi peningkatan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,77 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 110,86 menjadi 111,71. Peningkatan nilai It diakibatkan oleh naiknya nilai It pada subsektor tanaman pangan dan subsektor tanaman perkebunan rakyat, masing-masing sebesar 0,47 persen dan 1,72 persen. Walaupun terjadi penurunan nilai It pada tiga subsektor, yakni subsektor hortikultura (0,02 persen); subsektor peternakan (0,80 persen); dan subsektor perikanan (1,72 persen). 2.2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Februari 2021 indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 107,77 menjadi 107,76. Menurunnya nilai Ib disebabkan oleh penurunan nilai Ib pada tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (0,04 persen); sektor hortikultura (0,05 persen); dan subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,02 persen). Walaupun terjadi peningkatan pada subsektor peternakan (0,35 persen) dan subsektor perikanan (0,09 persen). Grafik 1 NTP Sumatera Barat Bulan Februari 2020 – Februari 2021 (2018 = 100) 106,00 104,00 102,00 100,00 98,00 102,63 101,95 101,74 100,54 99,62 102,68 102,87 103,67 100,94 99,41 97,73 97,98 98,39 96,00 94,00 92,00 4 Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Agu-20 Sep-20 Okt-20 Nov-20 Des-20 Jan-21 Feb-21 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 3. NTP Subsektor 3.1. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) pada bulan Februari 2021 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 0,51 persen dari 94,66 menjadi 95,14. Hal ini dikarenakan peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,47 persen dan penurunan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,04 persen. Peningkatan nilai indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,47 persen disebabkan oleh peningkatan indeks harga pada kelompok padi sebesar 0,29 persen dan kelompok palawija sebesar 1,31 persen. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,04 persen yang disebabkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,23 persen, walaupun pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami peningkatan sebesar 0,67 persen. 3.2. Subsektor Hortikultura (NTPH) Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura (NTPH) pada bulan Februari 2021 mengalami peningkatan sebesar 0,03 persen dari 100,24 menjadi 100,28. Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani (0,02 persen) lebih kecil dari penurunan indeks harga yang dibayar petani (0,05 persen). Menurunnya nilai It sebesar 0,02 persen disebabkan oleh penurunan nilai indeks harga pada kelompok sayur-sayuran dan kelompok buah-buahan masing-masing sebesar 0,00 persen dan 0,52 persen, walaupun pada kelompok tanaman obat mengalami peningkatan sebesar 3,31 persen. Menurunnya nilai Ib sebesar 0,05 persen disebabkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga (0,20 persen) , walaupun indeks harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen). 3.3. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) NTPR pada bulan Februari 2021 mengalami peningkatan sebesar 1,74 persen, yaitu dari 114,53 menjadi 116,52. Meningkatnya nilai NTPR ini disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 1,72 persen dan penurunan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,02 persen). Menurunnya nilai Ib sebesar 0,02 persen disebabkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,11 persen, sedangkan indeks harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami peningkatan sebesar 0,42 persen. 3.4. Subsektor Peternakan (NTPT) NTPT pada Februari 2021 mengalami penurunan sebesar 1,14 persen, yaitu dari 103,20 menjadi 102,02. Menurunnya NTPT ini terjadi diakibatkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,80 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,35 persen. Penurunan nilai It sebesar 0,80 persen terjadi karena penurunan harga pada kelompok unggas (2,47 persen) dan hasil ternak (0,96 persen), walaupun pada kelompok ternak besar dan kelompok ternak kecil mengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,53 persen dan 1,67 persen. Peningkatan nilai Ib sebesar 0,35 persen disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,72 persen, walaupun kelompok konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,19 persen. Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 5 3.5. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Februari 2021, nilai tukar petani subsektor perikanan (NTNP) mengalami penurunan sebesar 1,81 persen, yaitu dari 95,38 menjadi 93,65. Kondisi ini diakibatkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 1,72 persen dan peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,09 persen. Penurunan nilai indeks yang diterima petani sebesar 1,72 persen merupakan kontribusi dari penurunan indeks harga pada kelompok perikanan tangkap (1,45 persen) dan kelompok perikanan budidaya (1,95 persen). Meningkatnya indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,09 persen diakibatkan oleh peningkatan indeks harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,23 persen, walaupun pada kelompok konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,17 persen. 4. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) merupakan salah suatu komponen yang dibayarkan petani. Secara regional, Sumatera Barat pada bulan Februari 2021 terjadi penurunan IKRT sebesar 0,18 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan IKRT sebesar 0,18 persen yang disebabkan oleh penurunan harga pada tiga kelompok pengeluaran; kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau (0,34 persen); kelompok transportasi (0,02 persen); dan kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,01 persen), sedangkan empat kelompok pengeluaran mengalami peningkatan, yakni kelompok pakaian dan alas kaki (0,16 persen); kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,15 persen); kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,08 persen); dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,02 persen). sedangkan empat kelompok pengeluaran lainnya relatif tidak mengalami perubahan, yaitu; kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; dan kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran. Tabel 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Januari 2021 - Februari 2021 (2018=100) Rincian Pengeluaran IHK Perdesaan Januari 2021 IHK Perdesaan Februari 2021 Persentase Perubahan IKRT Februari 2021 (1) (2) (3) (4) 108,55 108,35 -0,18 Makanan, Minuman Dan Tembakau 110,61 110,23 -0,34 Pakaian Dan Alas Kaki 106,46 106,63 0,16 Perumahan, Air, Listrik Dan Bahan Bakar Lainnya 102,53 102,68 0,15 Perlengkapan, Peralatan Dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 108,00 108,09 0,08 Kesehatan 110,40 110,40 0,00 Transportasi 106,96 106,94 -0,02 Konsumsi Rumah Tangga 6 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 Lanjutan Tabel 2 Rincian Pengeluaran IHK Perdesaan Januari 2021 IHK Perdesaan Februari 2021 Persentase Perubahan IKRT Februari 2021 (1) (2) (3) (4) Informasi, Komunikasi, Dan Jasa Keuangan 99,89 99,88 -0,01 Rekreasi, Olahraga, Dan Budaya 106,81 106,81 0,00 Pendidikan 107,38 107,38 0,00 Penyediaan Makanan Dan Minuman/ Restoran 104,50 104,50 0,00 Perawatan Pribadi Dan Jasa Lainnya 109,90 109,92 0,02 Grafik 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Februari 2020 - Februari 2021 (2018 = 100) 2,00 1,50 1,00 0,95 0,61 0,57 0,52 0,49 0,50 0,00 -0,22 -0,02 0,39 -0,18 -0,55 -0,63 -0,50 0,42 0,18 -1,00 -1,50 -2,00 Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Agu-20 Sep-20 Okt-20 Nov-20 Des-20 Jan-21 Feb-21 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 7 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI SUMATERA BARAT Februari 2021 Berita Resmi Statistik No. 16/03/13/Th. XXIV, 1 Maret 2021 NTP: 103,67 Naik 0,77% It Indeks Harga yang Diterima Petani 111,71 Ib Naik 0,77% Indeks Harga yang Dibayar Petani 107,76 Turun 0,01% PENINGKATAN NTP berarti tingkat kemampuan/daya beli dan daya tukar (term of grade) petani di perdesaan MENINGKAT dibandingkan dengan bulan sebelumnya NTP BERDASARKAN SUBSEKTOR Tanaman Pangan (NTPP) Tanaman Hortikultura (NTPH) 95,14 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT 100,28 Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Peternakan (NTPT) 116,52 102,02 Perikanan (NTNP) 93,65 B. HARGA PRODUSEN GABAH Pada bulan Februari 2021 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami peningkatan sebesar 1,94 persen • Komposisi jumlah observasi dari 126 transaksi harga gabah di tujuh kabupaten di Sumatera Barat selama Februari 2021, didominasi oleh gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 94 persen dan Gabah Kualitas Rendah (GKR) sebesar 4 persen dan Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 4 persen. • Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Cisokan yaitu sebesar Rp 6.400,00 per kg yang terjadi di Kabupaten Solok. Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas GKP varietas Lokal, yaitu senilai Rp 4.600,00 per kg, terjadi di Kabupaten Pasaman. • Pada bulan Februari 2021 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami peningkatan sebesar 1,94 persen dari Rp 5.193,98 per kg (Januari 2021) menjadi Rp 5.294,67 per kg (Februari 2021), dan di tingkat penggilingan mengalami peningkatan sebesar 1,67 persen dari Rp 5.327,04 per kg (Januari 2021) menjadi Rp 5.415,92 per kg (Februari) Perkembangan Harga Produsen Gabah Survei harga produsen gabah berasal dari 126 observasi pada tujuh kabupaten di Sumatera Barat, yaitu: Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman. Ratarata harga gabah di tingkat petani bulan Februari 2021 dibanding bulan Januari 2021 untuk kualitas GKP mengalami mengalami peningkatan sebesar 1,94 persen dari Rp 5.193,98 per kg (Januari 2021) menjadi Rp 5.294,67 per kg (Februari 2021), dan di tingkat penggilingan mengalami peningkatan sebesar 1,67 persen dari Rp 5.327,04 per kg (Januari 2021) menjadi Rp 5.415,92 per kg (Februari). Tabel 3 Jumlah Observasi Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Februari 2021 Harga di Tk Petani (Rp/Kg) Kelompok Kualitas Jumlah Observasi (1) (2) GKG GKP Terendah (3) 4 (3%) 118 (94%) Tertinggi Rata-rata Rata-rata Harga Tkt Penggilingan (Rp/Kg) (4) (5) 4 643,00 5 000,00 4 910,75 5 029,75 (6) 4 600,00 6 400,00 5 294,67 5 415,92 Harga Pembelian Pemerintah (Rp/Kg) Selisih harga kol (5&6) terhadap kol (7) (Rp/kg) (%) (7) (8) 5.250,00 (Penggilingan) 4 200,00 (Petani) 4 250,00 (Penggilingan) -220,25 -4,20 (9) 1 094,67 26,06 1 165,92 27,43 GKR 4 5 333,00 5 667,00 5 583,50 5 696,50 -- -- -- Total (3%) 126 (100,00) 4 600,00 6 400,00 5 291,65 5 412,57 -- -- -- Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 9 Harga gabah kualitas GKP terendah pada Februari 2021 di tingkat petani dijumpai di Kabupaten Pasaman, yaitu sebesar Rp 4.600,00 per kg, sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga di Kabupaten Pasaman, yaitu Rp 4.700,00 per kg. Sementara harga tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Solok, yaitu sebesar Rp 6.400,00 per kg. Sedangkan harga tertinggi di tingkat penggilingan juga terjadi di Kabupaten Solok yaitu sebesar Rp 6.650,00 per kg. Tabel 4 Perbandingan Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Sumatera Barat Desember 2020 s/d Februari 2021 Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) No. Kabupaten (1) Desember 2020 (2) Januari 2021 (3) Februari 2021 (4) Tingkat Petani (Rp/Kg) % Perubahan Bln Februari Desember Februari 2021 Januari 2021 2020 2021 thd Januari 2021 (8) % Perubahan Bln Februari 2021 thd Januari 2021 (5) (6) (7) (9) (10) 1 Pesisir Selatan 5 245,61 5 473,48 5 081,69 - 7,16 5 180,85 5 328,33 4 960,96 - 6,89 2 Solok 5 704,80 5 370,35 5 725,13 6,61 5 567,25 5 259,00 5 604,81 6,58 3 Tanah Datar 5 294,47 5 178,20 5 499,91 6,21 5 175,47 5 059,20 5 380,91 6,36 4 Padang Pariaman 5 287,50 5 355,00 5 460,00 1,96 5 150,00 5 200,00 5 322,50 2,36 5 Agam 5 252,40 5 410,55 5 409,10 - 0,03 5 167,15 5 320,55 5 302,00 - 0,35 6 50 Kota 5 411,90 5 405,79 5 498,57 1,72 5 254,76 5 252,63 5 361,90 2,08 7 Pasaman 5 010,00 5 023,33 5 193,33 3,38 4 910,00 4 856,67 5 093,33 4,87 Sumbar 5 331,71 5 327,04 5 415,92 1,67 5 214,55 5 193,98 5 294,67 1,94 Grafik 3 Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Tingkat Penggilingan Dan HPP Sumatera Barat Februari 2020 – Februari 2021 6 500,00 5880,51 5893,02 5821,60 5559,22 5 500,00 5456,08 5514,04 5487,87 5538,13 5409,10 5331,22 5331,71 5327,04 5415,92 4 250,00 4 250,00 4 250,00 4 250,00 4 250,00 4 250,00 4 250,00 4 250,00 4 250,00 Jul-20 Agu-20 Sep-20 Okt-20 Nov-20 Des-20 Jan-21 Feb-21 3 750,00 4 250,00 Jun-20 3 750,00 4 250,00 Mei-20 4 000,00 Mar-20 4 500,00 Apr-20 5 000,00 Feb-20 Rata-rata Harga (Rp/Kg) 6 000,00 3 500,00 3 000,00 Bulan Rata-rata GKP di Tingkat Penggilingan HPP Pemerintah Berdasarkan Permendag No. 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembeliah Pemerintah untuk Gabah atau Beras telah ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru yang berlaku sejak tanggal 19 Maret 2020, yaitu untuk gabah kualitas GKP sebesar Rp 4.200,00 per kg di tingkat petani dan Rp 4.250,00 per kg di tingkat penggilingan, sedangkan HPP untuk gabah kualitas GKG sebesar Rp 5.250,00 per kg di tingkat penggilingan. Pada pemantauan bulan Februari 2021 ditemukan empat observasi harga gabah yang berada dibawah HPP. 10 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Februari 2021 PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH PROVINSI SUMATERA BARAT Februari 2021 Berita Resmi Statistik No. 16/03/13/Th. XXIV, 1 Maret 2021 HARGA GABAH KERING PANEN (GKP) Harga Tertinggi Gabah Kualitas GKP Varietas Cisokan (Kab. Solok) Rp 6.400,00/kg Harga Terendah Gabah Kualitas GKP Varietas Lokal (Kab. Pasaman ) TINGKAT PETANI Rp 5.294,67/kg Rp 4.600,00/kg Naik 1,94% (M to M) HARGA GKP PEMBELIAN PEMERINTAH TINGKAT PETANI Rp 4.200,00/kg TINGKAT PENGGILINGAN Rp 4.250,00/kg BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT TINGKAT PENGGILINGAN Rp 5.415,92/kg Naik 1,67% (M to M) HARGA GABAH KERING GILING (GKG) TINGKAT PETANI Rp 4.910,75/kg TINGKAT PENGGILINGAN Rp 5.029,75/kg Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat Jl. Khatib Sulaiman No 48 Padang-Sumatera Barat 25135 Kenda Paryatno S.Si, M.E. Statitik Ahli Madya selaku Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Telepon: (0751) 442158, 442159 E-mail: [email protected] Website : www.sumbar.bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.