Yang lalu biar berlalu

advertisement
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah segala puji bagi ALLOH yang telah memberikan saya kaki untuk
berjalan ke meja computer, tangan untuk mengetik, mata untuk melihat dan
nikmat – nikmat lainnya yang tidak bisa saya hitung dan saya sebutkan karena
melibihi banyaknya pasir di lautan.
Saya sengaja menyediakan satu waktu untuk melihat “inbox” yang selama ini
tidak pernah saya baca isinya..
Tertegun saya melihat tulisan –tulisan dari teman2 milis muslim_binus.. Disitu
saya bisa lihat semuanya mulai dari pujian , hujatan, respon, arahan, sampai
iklan.
Terpacu batin saya untuk memberi andil dan masukan walaupun hanya
beberapa kata dan kutipan... Karena saya memiliki prinsip bahwa makna hidup
adalah keberartian....
Saudaraku InsyaALLOH tulisan ini bermanfaat bagi kita semua,
Selamat membaca, mulai dengan Basmallah, Istigfar ketika muka anda mulai
kusam membacanya dan ucapkan Hamdalah apabila sudah selesai membaca..
”Yang Lalu Biar Berlalu”
Mengingat masa lalu kemudian bersedih atas kegagalan merupakan tindakan
bodoh. Itu sama saja membunuh semangat dan mengubur masa depan yang
belum terjadi.
Bagi orang yang berfikir, berkas – berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah
dilihat kembali. Cukup di tutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ruang
penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam penjara pengacuhan selamanya,
atau diletakkan dalam ruang gelap yang tak tembus cahaya.
Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung
gelap masa silam; selamatkan diri anda dari bayang – bayang masa lampau!!
Adakah anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempat
terbit, bayi ke dalam rahim ibu, air susu ke payudara sang ibu,dan air mata
dalam kelopak mata?
Ingat; ketertarikan anda pada masa lalu, keresahan anda dengan apa yang telah
terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa anda oleh panasnya api dan kedekatan
jiwa anda pada pintu masa lalu , adalah kondisi yang sangat naif, ironis,
memprihatikan, dan sekaligus menakutkan.
Membaca kembali masa lalu hanya akan memupus masa depan, mengendurkan
semangat, menyia-yiakan waktu yang demikian sangat berharga. Dalam ALQur’an , setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang
mereka lakukan, ALLOH selalu megatakan ”itu adalah umat yang lalu”.
Begitulah; ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada
gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.
Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, tak ubahnya orang yang menumbuk
tepung, atau orang yang menggeregaji serbuk kayu. Syahdan, nenek moyang
kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian:
”Janganlah engkau mengeluarkan mayat – mayat itu dari kuburnya”.
Adalah bencana besar ketika kita rela mengabaikan masa depan dan justru
disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama saja kita mengabaikan istana yang indah
dengan sibuk meratapi puing –puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun
seluruh manusia dan jin bersatu untuk untuk mengembalikan semua hal yang
telah berlalu, niscaya mereka tak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu
sudah mustahil pada asalnya.
Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun
menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan
selalu mengalir ke depan , setiap kafilah berjalan ke depan , dan segala sesuatu
bergerak maju ke depan. Maka dari itu, janganlah pernah melawan sunnah
kehidupan![ ]
Semoga Bermanfaat
Salam hangat & Jabat Erat
Wassalamualaykum
Rian Poetra
Nb: Artikel disalin dari buku favorit Naga Bonar
”La tahzan” Jangan Bersedih..
Download