Uploaded by User88662

Politik Luar Negeri

advertisement
Gambaran umum
politik luar negeri
Pertemuan II
• Apa perbedaan Politik Luar Negeri dan
Kebijakan Luar Negeri?
• Siapa yang merumuskan dan melakukan
politik luar negeri?
Apa itu polugri?
• Brown : Polugri merupakan cara untuk mengartikulasikan &
memperjuangkan kepentingan nasional terhadap dunia luar.
• Plano dan Olton : politik luar negeri adalah strategi atau rencana
tindakan yang dibuat oleh para pembuat keputusan negara dalam
menghadapi negara lain atau untuk politik internasional yang lainnya
guna mencapai tujuan/kepentingan nasional.
• Prof.Yanyan: kebijakan suatu negara yang ditujukan ke negara lain
untuk mencapai suatu kepentingan tertentu. Secara pengertian
umum, politik luar negeri (foreign policy) merupakan suatu
perangkat formula nilai, sikap, arah serta sasaran untuk
mempertahankan, mengamankan, dan memajukan kepentingan
nasional di dalam percaturan dunia internasional
National interest
Core/basic/vital interests; kepentingan yang sangat tinggi nilainya
sehingga suatu negara bersedia untuk berperang dalam mencapainya.
Melindungi daerah-daerah wilayahnya, menjaga dan melestarikan
nilai-nilai hidup yang dianut suatu negara merupakan beberapa
contoh dari core/basic/ vital interersts ini.
Secondary interests, meliputi segala macam keinginan yang hendak
dicapai masing-masing negara, namun mereka tidak bersedia
berperang
dimana
masih
terdapatkemungjkinan
mencapainya melalui jalan perundingan misalnya.
lain
untuk
Pendekatan dalam
polugri
Pendekatan pemikiran strategis suatu Negara
• Pendekatan ini dapat juga dikatakan dengan pendekatan
adaptif, salah satu tokoh pemikirnya adalah James N.
Rosenau. Menurut teoritisi pendekatan ini lingkungan
akan
menimbulkan akibat akibat khusus, terlepas dari
tindakan apa yang dilakukan oleh negara tersebut, model ini
akan memisahkan perkiraan kapabilitas yang dimiliki oleh
sebuah negara dengan posisi geopolitiknya, keadaan geografis
dan sebagainya. Menurut Rosenau politik luar negeri
merupakan suatu mekanisme interaksi negara negara dengan
beradaptasi dengan lingkungannya. Kondisi sebuah negara
akan mempengaruhi politik luar negerinya. Negara yang
memiliki lingkungan strategis pasti akan memiliki politik luar
negeri yang berbeda.
Pendekatan konsep tingkat analisis ( Levels of analysis)
Salah satu tokoh yang menggunakan pendekatan level of analysis adalah Bary
Buzan, menurut Bary Buzan, pendekatan analisis berfungsi sebagai tahapan
dalam melaksanakan hubungan luar negeri dalam memilahnya pada tatanan
internasional, dalam menggunakan level analisis, Buzan membagi tingkatan
analisis menjadi:
• level internasional,
• level regional,
• level negara,
• level sub Negara dan
• level individu.
Sehingga dalam menganalisis politik luar negeri tidak cukup hanya
memperhatikan kondisi nasionalnya saja ,tetapi juga sampai pada tahap
internasional dan juga perlu menganalisis level pada tingkat individu sendiri.
Pendekatan “ rings of power “ atau lingkaran kekuasaan
• Analisis dengan pendekatan ini menganggap bahwa sebuah
Negara dalam melakukan politik luar negerinya dengan Negara
lain akan melakukan suatu perjuangan dengan Negara lain, agar
kepentingan negaranya dapat tercapai. Pendekatan model ini
berasumsi bahwa politik luar negeri akan dilakukan oleh Negara
Negara dalam dunia internasional yang merupakan sebuah
lingkaran kekuasaan antara satu Negara dengan Negara lainnya.
• Sebuah Negara berhubungan dengan Negara lain merupakan
sebuah hubungan dalam sistem internasional, semua memiliki
kekuasaan dan kekuatan, dimana hal ini akan digunakan untuk
dapat mencapai tujuannya ( power ). Kekuatan nasional yang
dimiliki oleh sebuah Negara akan mempengaruhi politik luar
negerinya.
Pendekatan formulasi akhir dan implementasi
• Seperti yang kita ketahui, hasil akhir dari sebuah politik luar
negeri adalah keluarnya serangkaian kebijakan, atau sikap. Jadi
yang terpenting disini adalah perumusan politik luar negeri
tersebut. Model yang digunakan untuk pendekatan ini yaitu “
decisión making”
• Tokoh yang menganalisis model ini yaitu Richard Snyder. Tokoh
tokoh dalam pendekatan analisis ini menyatakan bahwa tindakan
internasional merupakan sekumpulan keputusan – keputusan
yang dibuat oleh unit unit politik nasional dimana elit elit politik
merupakan aktor utama yang mengambil keputusan tersebut.
Pendekatan rasionalitas dan rintangannya
Salah satu tokoh yang mengunakan analisis pendekatan ini adalah
William D. Coplin. Pendekatan ini menekankan bahwa Negara
merupakan actor untuk mencapai tujuan nasional mereka dengan
mengkalkulasikan secara rasional dalam kancah politik global.
Pada pendekatan ini, politik luar negeri yang dilakukan oleh
sebuah negara merupakan respon terhadap apa yang dilakukan
oleh negara lain. Pendekatan ini mencoba menganalisis tiap respon
apa saja yang akan dilakukan sebagai bentuk dari perhitungan
yang rasional. Pendekatan ini disebut rasional karena akan
menghitung atau menganalisis dari alternatif alternatif yang ada
mana laternatif yang paling baik untuk dijadikan tindakan respon
dalam politik luar negeri.
Proses perumusan
polugri
Ada beberapa langkah atau tahapan yang dilakukan oleh sebuah
negara dalam proses politik luar negerinya :
1. Sebuah negara akan menetapkan semua tujuan/kepentingan
dan kemana arah politik luar negerinya, serta mengumpulkan
data data penting seperti bagaimana kemampuan negaranya,
kondisi dunia luar saat ini dan lainnya.
2. Menetapkan faktor situasional di lingkungan domestik dan
internasional yang berkaitan dengan tujuan kebijakan luar
negeri;
3. Perumusan kebijakan dalam politik luar negeri untuk dapat
mencapai tujuan nasionalnya, biasanya hal ini akan
dipengaruhi oleh faktor dalam negeri (kapabilitas nasional)
4. Keluarnya suatu kebijakan yang nantinya akan diterapkan,
dimana dalam kebijakan tersebut terdapat serangkaian tindakan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan sebuah negara
5. Negara akan melaksanakan politik luar negeri berdasarkan
pada rumusan yang telah dibuatnya, hal ini dilakukuan dengan
cara berhubungan dengan dunia luar, maka pasti akan muncul
kemampuan baru sebuah negara dan tujuan lain yang hendak
dicapai kembali, yang kemudian akan kembali pada proses awal
yaitu information assessment/evaluasi
Determinan polugri
• Menurut William D. Coplin (1992) ada empat determinan
Politik Luar Negeri:
1. Konteks Internasional: situasi politik internasional yang sedang
terjadi pada waktu tertentu dapat mempengaruhi bagaimana
negara berprilaku. Tiga elemen penting dalam membahas dampak
konteks internasional terhadap polugri suatu negara, yaitu
geografis, ekonomi dan politik.
2. Perilaku pengambil keputusan:persepsi, pengalaman, latar
belakang, pengetahuan, dan kepentingan dari decision maker
(presiden/eksekutif/lembaga terkait).
3. Kondisi/Kemampuan ekonomi militer
4. Situasi Politik Dalam Negeri: melingkupi sistem pemerintahan,
situasi sosial politik yang berkembang, opini publik, dsb.
Determinan domestik menunjuk pada keadaaan di dalam negeri
yang terbagi ke dalam tiga kategori berdasarkan waktu untuk
berubah (Howard Lentner, 1974), yaitu:
• Highly stable determinants; terdiri atas luas geografi, lokasi, bentuk
daratan, iklim, populasi, serta sumber daya alam.
• Moderately stable determinants; terdiri atas budaya politik, gaya
politik, kepemimpinan politik, dan proses politik.
• Unstable determinants; yaitu sikap dan persepsi jangka panjang
serta faktor-faktor ketidaksengajaan
Determinan dalam
PLNI
Dinamika Politik Internasional
Dinamika Politik Domestik
- Determinan Tetap: Pancasila, UUD
1945, Prinsip Bebas Aktif
- Determinan Berubah: Kondisi Sosial
Politik, Militer, ekonomi, perilaku
pembuat kebijakan, modalitas, dll.
Politik Luar
Negeri Indonesia
Download