KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 1 Kaligondang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b. belajar untuk memahami dan menghayati, c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung kepada kelompokkelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Otonomi sekolah juga berperan dalam menampung konsensus umum tentang Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 1 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntutan masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan. Keterlibatan kepala sekolah, guru dan komite sekolah dalam pengambilan keputusan-keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya yang ada se-efisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah juga harus mampu mencermati kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menyekolahkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas. 2. Landasan Filosofis Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut. a. Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia. b. Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik. c. Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah. Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 2 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 3. landasan Sosiologi Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga (informal), yang diserap dari masyarakat (nonformal), maupun yang diperoleh dari sekolah (formal) akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya secara positif. Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat yang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan kejuruan mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang dilakukan harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar individu dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta keharmonisan antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMK edisi 2004 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia. Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah, maupun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program keahlian pada pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat diterima dan diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat Indonesia. 4. Landasan psikopedagogis Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitu latar belakang pendidikan, ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK, mereka memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri. Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk dan jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 3 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 5. Landasan teoritis Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warganegara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warganegara yang produktif. Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan dan pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien. B. Landasan Yuridis Landasan Yuridisnya terdiri dari : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat 2, “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat 1, “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 4 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, siswa”. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 dan nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat SatuanPedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”. 6. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. 7. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 8. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Standar Kelulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 9. Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 10. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. 11. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 12. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 5 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 13. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. 14. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah 17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah 18. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan dasar dan Menengah 19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 tahun 2014 tentang Kurikulum SMK/MAK 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler 22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 tahun 2014 Ekstra Kurikuler Wajib Pramuka 23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal 24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran direvisi dengan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah 26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 danKurikulum 2013 27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti 28. Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah 29. Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 6 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 30. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru 31. Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa. 32. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No. 9 tahun 2012 33. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tgl 23 Juli 2013 tentang Implementasi Mulok BahasaJawa pada Kurikulum 2013. 34. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah. C. Tujuan Penyusunan Tujuan Pengembangan Kurikulum agar kurikulum tetap sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta didik : 1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Belajar untuk memahami, menghayati, mengamalkan, menghargai dan melestarikan nilai budaya dan karakter bangsa 3. Belajar untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan 4. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; 5. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain; 6. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan D. Acuan Konseptual 1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 7 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama. 3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. 4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. 5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu. 6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara. 7. Tuntutan Dunia Kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 8 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 8. Perkembangan Ipteks Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks. 9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan. 10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional. 11. Dinamika Perkembangan Global Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain. 12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. 13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 9 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG E. Prinsip Pengembangan Prinsip pengembangan KTSP: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. 2. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. 3. Belajar sepanjang hayat 4. Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan. F. Prosedur Operasional Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi: 1. Analisis mencakup: a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum; b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan. 2. Penyusunan mencakup: a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan; Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 10 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG b. pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; d. penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan; e. penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal; dan f. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran . 3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah. 4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 11 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan Pendidikan Menengah Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlaq mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. B. Visi SMK Negeri 1 Kaligondang SMK Negeri 1 Kaligondang mewujudkan geberasi yang berakhlak mulia, tangguh, inovatif dan berwaawasan global. C. Misi SMK Negeri 1 Kaligondang 1. Mengembangkan iklim belajar yang berakar pada norma dan nilai budaya bangsa Indonesia. 2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang mengikuti perkembangan IPTEK. 3. Meningkatkan kualitas peserta didik yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). D. Tujuan SMK Negeri 1 Kaligondang Tujuan penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 1 Kaligondang adalah : 1. Menyiapkan tamatan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berbudi Pekerti Luhur. 2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi sumber daya manusia yang profesional, mempunyai kemampuan untuk mandiri dan mampu mengisi formasi yang ada pada dunia usaha /dunia industri/ pemerintah sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi keahliannya. 3. Membekali peserta didik agar mempunyai kedisiplinan, keuletan dan kegigihan dalam beradaptasi dan berkompetisi pada dunia kerja sesuai kompetensi keahlian. 4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni agar nantinya mampu mengembangkan diri baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kaligondang untuk setiap Kompetensi Keahlian memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi para peserta didiknya. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 12 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 2. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab. 3. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan seni. 4. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam kompetensi keahlian tertentu agar dapat bekerja baik secara mandiri/berwirausaha atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah. 5. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian yang ditekuninya. 6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi khusus sesuai Standar Kompetensi Lulusan Akuntansi Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 13 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Standar Kompetensi lulusan SMK Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran. Standar Kompetensi ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 sebagai berikut : 1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya 3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global 6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif 7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan 8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri 9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik 10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks 11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial 12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 14 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 15. Mengapresiasi karya seni dan budaya 16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok 17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan 18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun 19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris 23. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya B. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan 1. Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok – kelompok mata pelajaran: a. Agama dan Akhlak Mulia; b. Kewarganegaraan dan Kepribadian; c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; d. Estetika; e. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/ atau kegiatan setiap kelompok mata pelajaran, yakni: a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan: membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 15 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan: membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani. c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan: mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik. Pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan, Pada satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan Pada satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/Paket C, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan Pada satuan pendidikan SMK/MAK, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan d. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan: membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan bertujuan: membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan. 2. Standar Kompetensi Lulusan Mata pelajaran a. Pendidikan Agama Islam SMK/MAK 1) Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 16 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 2) Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna 3) Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah 4) Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam 5) Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia b. Pendidikan Agama Kristen SMK 1) Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial 2) Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen 3) Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa 4) Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera c. Pendidikan Agama Katolik SMK 1) Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab. 2) Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari. 3) Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifatsifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja. 4) Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 17 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG d. Pendidikan Agama Hindu SMK 1) Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Karma dan Punarbhawa, dan ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi 2) Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha 3) Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan, dan perkawinan menurut Hindu (Wiwaha) 4) Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai sumber hukum Hindu 5) Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci 6) Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu 7) Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan hakekatnya 8) Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta 9) Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya e. Pendidikan Agama Buddha SMK 1) Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan kebijaksanaan (panna) 2) Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini hukum alam 3) Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya 4) Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masingmasing aliran 5) Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa utama Buddha 6) Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk memecahkan masalah 7) Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama 8) Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari 9) Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi f. Pendidikan Kewarganegaraan SMK/MAK 1) Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 18 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 2) Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi 3) Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri 4) Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI 5) Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia 6) Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional 7) Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 8) Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya 9) Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional g. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMK/MAK 1) Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan 2) Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya 3) Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya 4) Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya 5) Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air 6) Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain 7) Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV h. Bahasa Indonesia SMK/MAK Tingkat Semenjana 1) Mendengarkan Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 19 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 2) Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 3) Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 4) Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Tingkat Madia 1) Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan 2) Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan 3) Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan 4) Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan Tingkat Unggul 1) Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana 2) Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 20 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 3) Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana 4) Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana i. Bahasa Inggris SMK/MAK Level Novice 1) Mendengarkan Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 2) Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 3) Membaca Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 4) Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Level Elementary 1) Mendengarkan Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 21 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 2) Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan 3) Membaca Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan 4) Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan Level Intermediate 1) Mendengarkan Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian 2) Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian 3) Membaca Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian 4) Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian j. Matematika SMK Kelompok Teknologi 1) Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan masalah Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 22 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 2) Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam pemecahan masalah 3) Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah 4) Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah 5) Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah yang terkait dengan matriks 6) Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah 7) Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan penerapannya dalam pemecahan masalah 8) Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan masalah 9) Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah 10) Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan masalah 11) Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan masalah 12) Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam pemecahan masalah 13) Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan masalah 14) Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya dalam pemecahan masalah 15) Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah 16) Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah 17) Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide 18) Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 23 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG k. Ilmu Pengetahuan Alam SMK/MAK 1) Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung dan menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari 2) Mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan 3) Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam 4) Menerapkan IPA sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri l. Fisika SMK Kelompok Teknologi 1) Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti, dan obyektif 2) Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum 3) Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan 4) Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya dalam mesin kalor 5) Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai penyelesaian masalah 6) Memahami konsep getaran, gelombang, dan bunyi serta penerapannya untuk pemecahan masalah 7) Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah 8) Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung pencapaian kompetensi program keahliannya 9) Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari 10) Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi m. Kimia SMK Kelompok Teknologi 1) Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 24 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 2) Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolitnon elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya 3) Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis) 4) Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari 5) Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat 6) Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi 7) Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian. n. Ilmu Pengetahuan Sosial SMK 1) Memahami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi dengan lingkungan masyarakat sekitar 2) Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat hingga terjadinya kebangkitan nasional 3) Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami prosesproses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan 4) Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi 5) Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan 6) Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 25 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG o. Seni Budaya SMK Seni Rupa 1) Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam kehidupan 2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa Seni Musik 1) Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam kehidupan 2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni music Seni Tari 1) Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam kehidupan 2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari Teater 1) Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan 2) Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater p. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi SMK/MAK 1) Mampu mengoperasikan komputer PC 2) Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware 3) Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja 4) Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan web design q. Kewirausahaan SMK/MAK 1) Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan seharihari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya 2) Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya 3) Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya 4) Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 26 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 3. Daftar mata Pelajaran dan muatan lokal Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37, kurikulum SMK wajib memuat: a. Pendidikan Agama; b. Pendidikan kewarganegaraan; c. Bahasa; d. Matematika; e. Ilmu Pengetahuan Alam; f. Ilmu Pengetahuan Sosial; g. Seni dan budaya; h. Pendidikan jasmasi dan olah raga; i. Keterampilan/kejuruan, dan j. Muatan lokal. Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada kurikulum SMK terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, Kewirausahaan dan mata pelajaran kejuruan). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja. Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK), dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) melalui proses analisis. Jika standar kompetensi mata pelajaran kelompok DKK tidak dijumpai pada SKK, maka Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dapat dirumuskan melalui analisis kompetensi kejuruan melalui langkah-langkah : a. Mendata standar kompetensi yang terdapat pada SKK; b. Mengidentifikasi kompetensi yang sifatnya mendasar dan melandasi prinsip-prinsip keilmuan, dan kompetensi yang menjadi prasyarat untuk kompetensi kejuruan; c. Mengidentifikasi materi-materi pendukung pada indikator kompetensi kejuruan. Struktur Kurikulum Baku yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai acuan dasar dalam pembuatan Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang ; Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 27 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Tabel 1. Struktur Kurikulum Baku Komponen I. II. III. IV. V. Kelompok Normatif 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 5. Seni Budaya Kelompok Adaptif 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Fisika 4. Kimia 5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Kewirausahaan 8. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Kelompok Produktif 3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 3.1.1. 3.1.2. 3.1.3. 3.2. Kompetensi Kejuruan 3.2.1. 3.2.2. 3.2.3. Muatan Lokal Pengembangan Diri Durasi Waktu (Jam) a) b) 192 192 192 192 128 b) 516 440 276 192 192 128 192 202 b) 140 1044 c) 192 (192 ) Keterangan notasi : 1) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Kompetensi Keahlian. 2) Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan. 3) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap Kompetensi Keahlian. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 28 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 4) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. 5) Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu). Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka, dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam). Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut: 1) Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok program normatif, adaptif, dan program produktif. Kelompok program normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. 2) Kelompok program adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. 3) Kelompok program produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. 4) Kelompok program adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain. 5) Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi di dunia kerja. 6) Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. 7) Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda. 8) Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 29 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 9) Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu. 10) Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran. Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak dapat diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu setiap satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator. Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas dan wewenang penuh mengembangkan mata pelajaran muatan lokal. Pengembangan muatan lokal meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, SK, KD dan arah pengembangan mata pelajaran dilaksanakan melalui kegiatan : a. Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia yang ada di daerah, serta prioritas pembangunan daerah di berbagai sektor yang selaras dengan Kompetensi Keahlian dan perkembangan usia peserta didik. b. Mengembangkan SK dan KD muatan lokal. Pengembangan SK dan KD muatan lokal sama seperti pada SKK Kompetensi Keahlian, diawali dengan mengidentifikasi bidang, lingkup dan tugas-tugas pekerjaan. Contoh : Bidang pekerjaan adalah “Pengolahan makanan”, lingkup “makanan pembuka”, uraian tugas misalnya “menyiapkan makanan pembuka”. Selanjutnya diuraikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang diperlukan untuk menyiapkan makanan pembuka yang perumusannya mengacu pada rambu-rambu yang telah dijelaskan. c. Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan menentukan prioritas bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan. d. Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal. Ruang Lingkup muatan lokal terdiri atas : a. Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah 1) Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. 2) Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 30 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. 3) Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah dan selaras dengan kompetensi keahliannya. Secara skematis langkah-langkah pengembangannya digambarkan dalam diagram alur berikut Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah Menganalisis pilihan muatan lokal yang mungkin dikembangkan sesuai dengan kompetensi keahlian Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah Mengembangkan KI-KD dan indikator mata pelajaran muatan lokal Menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal C. Muatan Kurikulum Satuan Pendidikan 1. Muatan Mata Pelajaran Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah 2. Struktur Kurikulum berdasarkan Spektrum Selanjutnya kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam DKK dan KK dikelompokkan dalam standar kompetensi baru yang menjadi nama mata pelajaran sesuai dengan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan berdasarkan Keputusan Dirjen Mandikdasmen nomor 251/C/KEP/MN/2008 tanggal 22 Agustus 2008. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 31 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang meliputi substasi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama empat tahun, mulai kelas X, XI, XII dan XIII. Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya disusun struktur kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan sesuai Kompetensi Keahlian masing-masing. Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama empat tahun, mulai kelas X, XI, XII dan XIII. Mata pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum pada tabel berikut : Tabel 2. Struktur Kurikulum Implementatif Komponen I II III Kelompok Normatif 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 5. Seni Budaya Kelompok Adaptif 1. Bahasa Inggris 2. Matematika 3. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Fisika 5. Kimia 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 8. Kewirausahaan Kelompok Produktif 3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 3.1.1. Menjelaskan dasar kekuatan bahan dan komponen mesin 3.1.2. Menjelaskan prinsip dasar kelistrikan dan konversi energi 3.1.3. Menjelaskan proses dasar perlakuan logam 3.1.4. Menjelaskan proses dasar teknik 3.1.5. Menerapkan K3 3.1.6. Mengukur dengan menggunakan alat ukur 3.2. Kompetensi Kejuruan 3.2.1. Melaksanakan penanganan material secara manual 3.2.2. Menggunakan peralatan pembanding dan/ atau alat ukur dasar 3.2.3. Menggunakan perkakas tangan 3.2.4. Menggunakan perkakas bertenaga/ operasi digenggam 3.2.5. Menggambar teknik dasar 3.2.6. Menginterpretasikan sketsa 3.2.7. Melaksanakan penanganan material secara manual Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan 0Durasi Waktu (jam) X 1 KELAS / SEMESTER XI XII 2 3 4 5 6 192 192 192 192 128 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 440 516 192 276 192 128 202 192 4 5 2 2 2 1 2 2 4 5 2 2 2 1 2 2 4 5 2 2 2 2 2 2 4 5 2 2 2 2 2 2 4 5 2 3 2 0 2 2 4 5 2 3 2 0 2 2 162 36 2 - - - - - 36 - 2 - - - - 36 36 18 25 1118 18 2 2 1 1 - - - - - 1 - - - - - 18 1 - - - - - 36 36 2 - 2 - - - - 54 36 30 2 - 3 - - - - 0 0 2 Halaman 32 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 3.2.8. 3.2.9. 3.2.10. 3.2.11. 3.2.12. 3.2.13. 3.2.14. 3.2.15. 3.2.16. 3.2.17. 3.2.18. IV V Menggunakan mesin untuk operasi dasar Membaca gambar teknik Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut Melakukan Pekerjaan denganMesin Frais Melakukan Pekerjaan Dengan mesin gerinda Menggunakan mesin bubut (kompleks) Memfrais (Kompleks) Menggerinda Pahat dan alat potong Menggambar 2D dengan sistem CAD Menggambar 2D dengan CAM Mengeset Mesin dan program mesin NC/CNC (dasar) 3.2.19. Memprogram mesin NC/CNC (dasar) 3.2.20. Mengoperasikan mesin NC/CNC (dasar) Muatan Lokal 4.1. Bahasa Jawa 4.2. Kerja Las Pengembangan Diri SUB TOTAL TOTAL 72 36 122 122 18 128 128 36 30 36 36 - 4 1 - 2 4 4 2 - 5 5 3 - 4 4 2 2 4 4 - 36 84 0200 128 72 0192 1672 - - - - 2 - 6 1 2 1 2 1 - 1 - 2 - 2 - 46 46 44 44 44 44 4684 Penghitungan jam terstruktur untuk kompetensi produktif dilakukan melalui langkahlangkah berikut : 1) Penentuan alokasi waktu mata pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan waktu pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka (TM) / teori, praktik di sekolah (PS) dan praktik industri (PI). Kolom jam untuk praktik di sekolah (PS) atau praktik di industri (PI) tidak harus selalu terisi jam, tergantung pada tuntutan waktu kebutuhan penugasan kompetensi. 2) Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS dan PI dengan ketentuan konversi 1-2-4. 3) Menghitung jumlah total jam terstruktur berdasarkan rumus : EJ TM 1 + EJ PS 2 = EJ PI 4 Keterangan : EJ TM = Estimasi jam Tatap Muka EJ PS = Estimasi jam Praktik Sekolah EJ PI = Estimasi jam Praktik Industri Misalnya satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam belajar sbb : Tatap muka (TM) = 6 jam Praktik di sekolah (PS) = 8 jam Praktik di industri (PI) = 20 jam Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 33 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Maka : Jumlah jam terstruktur : (6/1 + 8/2 + 20/4) = 6 + 4 + 5 = 15 jam Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam Jumlah jam di industri (dalam bentuk prakerin) = 20 jam Total jam belajar di sekolah dan industri (terjadwal) adalah : 6 + 8 + 20 = 34 jam. 3. Muatan Lokal Pelaksanaan muatan lokal sesuai dengan Pergub 57 tahun 2013 Provinsi Jawa Tengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Bahasa Jawa dalah sebagai berikut : Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Mampu mendengarkan dan memahami serta menanggapi berbagai bentuk wacana lisan non sastra berupa pengumuman berita dan cerita 1.1 1.2 1.3 2. Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan melalui berbicara, bertelepon dan berdialog dalam rangka Bahasa Jawa dengan unggah – ungguh bahasa yang sesuai. 3. Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan dalam bentuk berbagai wacana lisan sastra melalui membahas atau mendiskusikan isi cerkak/ cerita rakyat/novel 4. Mampu mengapresiasi karya sastra. 1.1 1.2 1.3 1.4 1.1 Membahas dan atau mendiskusikan isi cerkak / cerita rakyat / novel. 1.1 1.2 Mengapresiasi cerkak Membaca ekstensif teks non sastra dari berbagai sumber Membaca dan memahami bacaan sederhana berhuruf Jawa 20 kalimat (paragraf) Menulis wacana narasi tentang budaya Jawa Menulis deskripsi tentang budaya Jawa Menulis eksposisi tentang budaya Jawa Menulis artgumentasi tentan budaya Jawa Meringkas teks tentang budaya Jawa Mendengarkan cerkak Mendengarkan cerita 1.3 5. Mampu menuliskan ungkapan gagasan dalam bentuk wacana narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi 6. Mampu mendengarkan dan memahami serta menanggapi berbagai bentuk Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mendengarakan pengumuman Mendengarkan cerita Mendengarkan cerita pengalaman yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman. Bercerita Menelepon Berdialog Menyampaikan informasi dari berbagai sumber. 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.1 1.2 Halaman 34 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Standar Kompetensi wacana lisan sastra berupa cerkak dancerita rakyat 7. Mampu menulis geguritan Kompetensi Dasar 1.3 Mengapresiasi geguritan 1.1 Menulis geguritan Pengaturan Beban Belajar 4. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SMK Negeri 1 Kaligondang berlangsung selama 45 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga sampai dengan empat tahun untuk SMK/MAK Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 35 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 5. Penjurusan Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal: a. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008. b. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian tertentu, meliputi: 1) persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN, nilai tes masuk. 2) persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi, persyaratan tidak buta warna, tinggi badan (tergantung pada Kompetensi Keahlian). 6. Bimbingan dan Konseling 4 program layanan dan 4 bidang layanan BK sebagaimana Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 adalah sebagai berikut :Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: a. layanan dasar; b. layanan peminatan dan perencanaan individual; c. layanan responsif; dan d. layanan dukungan system Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup: e. bidang layanan pribadi; f. bidang layanan belajar; g. bidang layanan sosial; dan h. bidang layanan karir. Komponen layanan Bimbingan dan Konseling sebagaimana dan bidang layanan dituangkan ke dalam program tahunan dan semester dengan mempertimbangkan komposisi dan proporsi serta alokasi waktu layanan baik di dalam maupun di luar kelas. 7. Pendidikan Kepramukaan Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan berdasarkan Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014.Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 36 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG a. Model Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum. b. Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal. c. Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan. Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap dan keterampilan. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan diwujudkan dalam bentuk upacara dan keterampilan Kepramukaan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik. Upacara meliputi upacara pembukaan dan penutupan. Keterampilan Kepramukaan dilaksanakan sebagai perwujudan komitmen Kepramukaan dalam bentuk pembiasan dan penguatan sikap dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Metode dan teknik dituangkan dalam bentuk belajar interaktif dan progresif disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental peserta didik. Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan penilaian berdasarkan pengamatan, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya. Penilaian keterampilan dilakukan dengan menggunakan penilaian unjuk kerja. Penilaian sikap dan keterampilan menggunakan jurnal pendidik dan portofolio. 8. Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan berdasarkan permendikbud Nomor 62 tahun 2014 Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas: a. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib b. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib berbentuk pendidikan kepramukaan. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dapat berbentuk latihan olah-bakat dan latihan olah-minat. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 37 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Pengembangan berbagai bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan dengan mengacu pada prinsip: a. partisipasi aktif; dan b. menyenangkan. Pengembangan berbagai bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dilakukan melalui tahapan: c. identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik; d. analisis sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraannya; e. pemenuhan kebutuhan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya; f. penyusunan program Kegiatan Ekstrakurikuler; g. penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan; SMK Negeri 1 Kaligondang memberikan penilaian terhadap kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler secara kualitatif dan dideskripsikan pada rapor peserta didik. 9. Penilaian Hasil Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan a. Pengertian 1) Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. 2) Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. 3) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. 4) Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. 5) Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. 6) Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 38 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 7) Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut. 8) Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah. 9) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. 10) Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi. b. Prinsip Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 39 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. C. Teknik dan Instrumen Penilaian 1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. 2) Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. 3) Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. 4) Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. 5) Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. 6) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. 7) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 40 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG d. Mekanisme dan Prosedur Penilaian 1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. 2) Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 3) Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. 4) Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. 5) Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik. 6) Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan 5 melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian dari ujian sekolah/madrasah. 7) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: a) menyusun kisi-kisi ujian, b) mengembangkan instrumen, c) melaksanakan ujian, d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik sekolah/madrasah, dan e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. 8) Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 41 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. 9) Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. 10) Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan. 11) Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/madrasah. 12) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi. 13) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar. 14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN. 14) UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasama dengan instansi terkait. 15) Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. 16) Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. e. Penilaian oleh Pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 42 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. 2) Mengembangkan indikator pencapaian kd dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran. 3) Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih. 4) Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. 5) Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik. 6) Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik. 7) Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. 8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh. 9) Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru pendidikan agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru pendidikan kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik. f. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. 2) Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. 3) Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 43 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 4) Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik. 5) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik. 6) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah. 7) Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. 8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan. 9) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota. 10) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria: a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran. b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. c) lulus ujian sekolah/madrasah. d) lulus UN. 11) Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. 12) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. g. Penilaian oleh Pemerintah 1) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 44 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. 3) Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan. 4) Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. 5) Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. 6) Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP 10. Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator kompetensi normatif dan adaptif adalah 75%. a. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif KKM mempertimbangkan kompetensi tingkat normatif kemampuan dan rata-rata adaptif peserta ditentukan didik, dengan kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut : 1) Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik a) Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3 b) Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2 c) Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1 2) Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi a) Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3 b) Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2 c) Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1 Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 45 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG 3) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan) a) Dukungan tinggi, diberi skor 3 b) Dukungan sedang, diberi skor 2 c) Dukungan rendah, diberi skor 1 Tabel 3. Contoh Perhitungan KKM Pogram Normatif dan Adaftif. Standar Kompetensi Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Semen jana Kompetensi Dasar Menyimak untuk me mahami lafal, tekanan, into nasi, dan jeda yang lazim / baku dan yang tidak Menyimak untuk mema hami infor masi lisan da lam konteks bermasyara kat Skor Kom pleks (B) Nilai KKM Reaksi kinetik .... Komentar atau ung kapan .... 2 2 Daya dukung (C) 3 3 2 1 66,67 Pengi den tifi kasian sumber informasi ... Pencata tan isi po kok infor masi .... Pengenal an ragam / laras ba hasa.... 3 3 2 88,89 3 3 2 88,89 2 2 2 66,67 Pembeda an proses dan hasil dengan ... 2 3 2 77,78 Indikator Intake (A) Indi kator 77,78 KD SK 77,24 78,89 KKM Mata Pelajaran 80,55 Nilai KKM indikator = (A+B+C)/9 X 100 Dengan menghitung seluruh nilai KKM Indikator, KKM KD diperoleh dari rerata KKM indikator, dan KKM SK diperoleh dari rerata KKM KD, pada akhirnya KKM Mata Pelajaran adalah rerata dari KKM SK pada semester berjalan. b. KKM Program Produktif KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 75 atau 7,5. Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi. 2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut : Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 46 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG a) Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori. b) Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan menjadi aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP Perangkat Penilaian). 3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah ditentukan. Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 75. Gradasi nilai hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 75 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih dari 75. 11. Kenaikan Kelas dan kelulusan Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi- kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi aspek : a. Akademik : sesuai dengan KKM b. Nonakademik : 1) Kehadiran ≥ 80% 2) Sikap/kepribadian minimal B Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku rapor yang dilakukan di akhir tahun pelajaran. Setiap siswa akan memperoleh buku rapor yang berisi laporan hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten. Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1) adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi pendidikan dan pembelajaran yang diikuti. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 47 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif. c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). d. lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan bukan semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui. 12. Pendidikan kecakapan hidup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003). Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain. 13. a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Kaligondang memasukkan kelas knalpot sebagai pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 48 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG BAB IV KALENDER PENDIDIKAN A. Kalender Pendidikan 1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. 2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. 3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. 4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. 5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. 6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah melaporkan kepada dinas pendidikan Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 4 Tabel 4. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan No 1. Kegiatan Minggu efektif belajar Alokasi Waktu Keterangan Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan dan maksimum 38 pembelajaran efektif pada setiap minggu satuan pendidikan 2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester 3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II 4. 5. Libur akhir tahun pelajaran Hari libur keagamaan Digunakan untuk penyiapan kegiatan Maksimum 3 minggu dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran 2 – 4 minggu Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Daerah khusus yang memerlukan Halaman 49 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Untuk satuan pendidikan sesuai 7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu dengan ciri kekhususan masingmasing Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh 8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah Maksimum 3 minggu sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif B. Penetapan Kalender Pendidikan Kalender Pendidikan diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Kaligondang, diterbitkan oleh sekolah melalui Surat Keputusan Kepala SMK Negeri 1 Kaligondang tentang Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Kaligondang untuk tahun pelajaran yang sedang berjalan atau akan diberlakukan. Kalender pendidikan sekolah harus dibuat sebelum tahun pelajaran yang baru dimulai, hal itu dimaksudkan agar ada persiapan perencanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler serta kegiatan lain yang ada di SMK Negeri 1 Kaligondang. Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Kaligondang merupakan barometer seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Kaligondang mulai saat diterbitkannya keputusan kepala sekolah dan berakhir saat diterbitkannya surat keputusan tentang kalender pendidikan yang baru. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 50 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 51 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 52 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG BAB V PENUTUP Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang merupakan kurikulum implementatif dari Kurikulum Spektrum 2008 dan merupakan penyesuaian dari kurikulum baku yang pernah diberlakukan di Indonesia (Edisi 2004 dan Edisi 2006). Mengingat hal tersebut, dan sekaligus untuk bahan pertimbangan pada masa yang akan datang maka dirasakan perlu hal – hal sebagai berikut : 1. Tidak ada satupun kurikulum yang berlaku sepanjang jaman, karena itu secara periodik kurikulum harus ditinjau ulang tentang : a. Standar kompetensi kelulusan yang sudah ditetapkan perlu dikaji ulang jika dirasakan tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat pengguna. b. Kesesuaian antara mata pelajaran / kompetensi keahlian dengan tuntutan masyarakat pengguna jasa pendidikan yang diselenggarakan SMK Negeri 1 Kaligondang. c. Kesesuaian antara Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan tuntutan dunia usaha / dunia industri. d. Penyesuaian perencanaan proses kegiatan pembelajaran dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu. e. Penyesuaian pola pendekatan kegiatan pemelajaran dengan tren yang berlaku di dunia pendidikan saat itu. f. Penyesuaian “mind set” atau paradigma para penentu kebijakan terkait dengan proses pendidikan yang berlaku di SMK Negeri 1 Kaligondang. g. Penyesuaian struktur kurikulum yang digunakan harus tetap mendasarkan pada sumber daya yang ada di SMK Negeri 1 Kaligondang. h. Penyesuaian harus diikuti perbaikan berkelanjutan agar kelak kemudian hari implementasinya tetap berakar pada Visi dan Misi yang diemban SMK Negeri 1 Kaligondang. 2. Kurikulum SMK Negeri 1 Kaligondang harus dikembangkan dengan sifat – sifat : a. Flexible, kurikulum harus bersifat luwes; luwes dalam perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, penilaian, perbaikan dan tindak lanjut. b. Resposible, kurikulum harus dapat merespon berbagai perkembangan yang melingkupi proses pendidikan yang sedang diselenggarakan. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 53 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG c. Accestable, kurikulum harus dapat memberi ruang bagi berbagai masukan yang bersifat membangun tanpa meninggalkan konsep induknya. d. Accountable, kurikulum harus dapat dinilai oleh siapapun, kapanpun dan oleh siapapun dengan hasil yang sama memuaskan. e. Resposibility, kurikulum harus dapat dipertanggungjawabkan baik menyangkut perecanaan, pelaksanaan, pemantauan, penilaian, perbaikan maupun tindak lanjutnya. f. Efesien, kurikulum harus dapat meminimalkan segala pengaruh yang merusak kesinambungan proses pendidikan yang diselenggarakan. g. Effective, kurikulum harus dapat menjawab tantangan yang ada, baik dari pengguna jasa pendidikan maupun pelaku proses pendidikan di dalamnya. h. Usetable, kurikulum harus dapat dimanfaatkan seluas mungkin oleh siapapun yang terkait dengan proses pendidikan di SMK Negeri 1 Kaligondang. Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Kaligondang menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik setempat. Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut: a. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat dicapai? b. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik? c. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai? d. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan? e. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa? Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 54 KURIKULUM SMK NEGERI 1 KALIGONDANG Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari. Selain itu berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauhmana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai atau didekati guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut. Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan. Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Halaman 55