Nama : Fawwaz Abiyyu Prisananda NIM : 5211418013 Prodi : Teknik Mesin Matkul : Praktik Prestasi Mesin 1.a. Data-data kendaraan : Nama kendaraan : Honda Supra X 125R Tahun : 2012 Tipe mesin : 4 langkah, SOCH 2 katup, pendinginan udara Sistem bahan bakar : Karburator Diameter x langkah : 52,4 mm x 57,9 mm Volume silinder : 124,8 cc Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 Daya maksimum : 9,3 PS / 7500 rpm Torsi maksimum : 1.03 kgf.m/4000 rpm Gigi transmisi : 4 kecepatan rotari/bertautan tetap Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 liter Busi : ND U20EPR9 / NGK CPR6EA-9 Aki/Baterai : MF 12 V ; 3,5 Ah Sistem pengapian : CDI-DC, Battery 1.b. Identitas pemilik kendaraan : Nama pemilik kendaraan : Bapak Supriyanto Alamat : Jalan RMP Sosrokartono RT 24 RW 04 Kecapi, Tahunan, Jepara 1.c. Keluhan/gangguan yang dialami/dirasakan : Stasioner mati Motor susah dihidupkan Suara mesin kasar Perpindahan gigi tidak akurat Suara panel-panel kasar 1.d. Analisis mengapa hal tersebut bisa tersebut Langsam yang naik turun mungkin terjadi karena karburator kotor sehingga campuran bahan bakar dan udara tersumbat oleh kotoran. Setelan tinggi permukaan pelampung yang terlalu rendah juga akan menyebabkan pasokan bahan bakar tidak stabil. Akibat jarak klep yang terlalu renggang. Volume oli mesin yang kurang bisa membuat suara mesin kasar, oli mesin bertugas melapisi komponen mesin yang bergesekan. Namun dalam kondisi kurang, maka oli mesin tidak dapat melapisi seluruh komponen mesin yang bergesekan. Sehingga ada sebagian komponen mesin yang bekerja tanpa lapisan oli. Komponen mesin yang saling bergesekan ini akan mengeluarkan bunyi yang khas. Menginjak tuas transmisi motor dengan kasar, lama-kelamaan membuat gigi sulit dipindahkan. Penyebabnya adalah piranti pemindah gigi sudah aus. Hal lain yang menjadi penyebab adalah karena oli mesin sudah lama tidak diganti. Mengabaikan perawatan rutin. 1.e. Langkah perbaikan yang dilakukan Menyetel kerenggangan klep IN dan klep EX Menyetel dan mensetting karburator Menyetel kerenggangan busi Mengecek dan mengencangkan baut-baut panel 2. Komponen motor klep 2.a. Peralatan/alat ukur yang digunakan Obeng plus besar dan sedang Obeng minus besar Kunci T (sok 17mm) Kunci ring 8-9 mm Kunci tapet klep (L klep) filler (bilah ukur) 2.b. Prosedur pemeriksaan Melepas sekrup cover tengah dan tebeng sayap dengan menggunakan obeng plus sesuai ukuran sekrup. Membuka tutup pengetopan di blok magnet (beralur obeng minus besar), yang besar dan kecil. Membuka tutup klep (klep IN (atas) dan klep EX (bawah)) yang ada di kepala silinder yang berkepala kunci ring 8 mm. Mencari tanda ‘T’ dengan memutar poros engkol menggunakan kunci sok T 17mm berlawanan dengan arah jarum jam sampai didapat tanda ´T´ di magnet lurus dengan tanda penyesuaian di blok magnet. Memastikan kedua klep dalam posisi tidak goyang. Melakukan pengukuran celah klep dengan memasukan filler diantara celah katup dan baut penyetel. Apabila filler masuk ke celah tersebut, dan puller didorong ke arah depan tidak bisa, tapi saat ditarik bisa tanpa meninggalkan bekas goresan di filler berarti celah klep baik (standar). Apabila point 7 tidak terjadi, lakukan langkah berikut : Melonggarkan sedikit mur penyetel klep dengan kunci ring 9 mm sambil menahan baut penyetel klep dengan kunci ' L ' setelan klep. Memasukkan puller ke celah klep dan setel dengan memutar setelan klep untuk mendapatkan celah klep yang sesuai dengan ketentuan (IN=0,05mm, EX=0,05mm), apabila puller tidak dapat didorong namun apabila puller ditarik dapat bergeser tanpa meninggalkan bekas di puller. Setelah didapat celah standar, tahan baut penyetel klep lalu kencangkan mur pengikat klep dengan kunci ring 9 mm. Periksa kembali celah klepnya untuk memastikan bahwa klep telah disetel dengan baik Setelah didapat penyetelan yang tepat tutup kembali klep dan pastikan pengencangan bautnya benar. Memasang kembali cover body kebalikan urutan dari pembongkaran. 2.c. Hasil Pemeriksaan Jarak klep terlalu renggang yang menjadi penyebab motor susah dihidupkan dan stasioner mati. 2.d. Kesimpulan Jarak klep yang terlalu renggang pada kendaraan bermotor dapat mengakibatkan suara mesin pada motor kasar atau berisik, lalu mengakibatkan langsam atau stasioner mati, dan motor susah dihidupkan. Diperlukan perawatan dan pemeriksaan yang rutin, perlu dilakukan penyetelan yang tepat pada klep sepeda motor. Link Video : https://drive.google.com/file/d/1YGYkrLu4dmi9fFItdZwh7YKbKorw7frZ/view?usp=sharing