MAHASISWA VOKASI DALAM REVITALISASI PENDIDIKAN PADA ERA NEW NORMAL Oleh : SALSABILLA MUNTARILLA JOLIE (2042201120) DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TAHUN 2020 Jika harus membahas peranan mahasiswa maka tidak akan ada habisnya. Adapun beberapa peranan mahasiswa yang saya ketahui adalah sebagai Agent of change, Agent of Social Control, Agent of Peace, Moral Force, dan Iron Stock. Sangat diharapkan sekali, mahasiswa dapat mengembangkan dan memajukan Negara Indonesia sehingga kedepannya Negara Indonesia mampu bersaing dengan negara – negara lainnya. Tidak hanya itu, mahasisawa juga dituntut untuk berani dan kritis terhadap kondisi negara yang terkadang dalam pemerintahannya tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat. Mahasiswa juga diharapkan untuk mampu menjadi manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia serta harus dapat terjun langsung ke masyarakat karena mereka tidak boleh hanya memberi janji saja tetapi juga harus memberikan bukti nyata. Mejadi mahasiswa tidak melulu hanya tentang mengejar IPK, aktif mengikuti berbagai macam organisasi, ikut seminar, tetapi masih nihil dalam pengaplikasiannya. Menjadi mahasiswa itu berarti bagaimana kita bisa menerapkan peranan – peranan mahasiswa mulai dari Agent of change, Agent of Social Control, Agent of Peace, Moral Force, dan Iron Stock di tengah kondisi yang kacau seperti halnya saat ini di era New Normal. New Normal bisa diartikan kehidupan baru di mana masyarakat tetap melakukan berbagai aktivitas seperti biasa dalam kesehariannya namun tetap menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penyebaran Virus Covid 19. Tetapi apabila dalam pelaksaaan New Normal gagal, akan menimbulkan angka kasus Virus Covid 19 semakin meningkat. Pelaksanaan New Normal juga berdampak pada dunia pendidikan yang sekarang ini bisa kita lihat bahwa siswa belajar di rumah dengan pelaksanaan proses pembelajaran secara full daring. Karena sistim belajar daring inilah terkadang banyak sekali kendala yang dialami oleh siswa mulai dari akses interet hingga kepahaman mereka terhadap materi itu sendiri. Karena itu saya ingin membahas apa saja yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk merevitalisasi pendidikan di era New Normal ini. New Normal di Indonesia menuai beragam pro dan kontra karena bisa dinilai bahwa Indonesia belum mempersiapkan dengan matang pada kasus seperti ini. Jika pelaksanaan New Normal gagal maka penyebaran Virus Covid 19 akan semakin besar, oleh karena itu pemerintah meminta masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan pada saat melakukan aktivitas sosial ekonomi seperti biasa agar penyebaran Virus Corona semakin kecil. Tetapi pada era New Normal sekarang ini sudah terlihat berbagai pusat perbelanjaan, pasar, tempat rekreasi, mall, stasiun dan lainnya kini mulai kembali beroperasi dan tidak dengan sekolah-sekolah dan kampus. Dikarenakan sekolah dan kampus masih saja belum beroprasi maka segala kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Oleh karena itu keberhasilan pembelajaran di era pandemi sekarang ini pada teknologi, maka kita harus banyak belajar mengenai teknologi informasi. Masalah pendidikan masih menjadi penghambat dalam belajar mengajar hingga saat ini, terutama kini yang sistem pembelajaran “dipaksa” untuk selalu dilakukan dengan online. Seperti yang kita rasakan karena tidak adanya persiapan yng matang membuat guru dan juga siswa memiliki berbagai macam kendapa pada kegiatan belajar mengajar. Padahal jujur saja jika kita menengok di berbagai daerah plosok, banyak sekali guru yang bahkan belum kenal dengan sistim belajar daring menggunakan media teknologi informasi. Tidak hanya itu, di beberapa titik daerah di Indonesia juga mengalai hambatan internet yang tidak seluruhnya lancar. Bahkan terkadang siswa harus tetap pergi jauh ke daerah – daerah yang memiliki kelancaran internet. Belum lagi juga siswa tersebut belum memiliki gawai ataupun laptop yang merupakan media terpending dalam sistim belajar online. Sebagai mahasiswa yang memiliki posisi sebagai Agent of Social Control saat ini sangat dibutuhkan kehadirannya. Kita sebagai mahasiswa vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember dapat memberi berbagai macam ide gerakan dan inovasi kegiatan terkait pendidikan setelah pandemi seperti berbagai kegiatan kesukarelaan ataupun program inovasi teknologi sistem pembelajaran. Selain itu untuk merevitalisasi pendidikan di Indonesia kembali, maka sebagai mahasiswa kita dapat membantu masyarakat dengan belajar, berbagi dan berkontribusi kepada masyarakat. Dengan belajar dan mendalami peran ilmu sesuai dengan minat pada jurusan masing – masing, tentu saja akan membuat kita menjadi tahu apa yang bisa kita implementasikan dalam perevitalisasian pendidikan. Selanjutnya, mahasiswa bisa berbagi ilmu kepada siswa yang mungkin saja tertinggal materi dengan memberi bantuan sekolah lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan antar siswa. Dan pada kontribusi, mahasiswa bisa menerapkan berbagai program untuk menyelesaikan akar masalah dari sistim pendidikan online yang sangat menyulitkan siswa untuk dapat memahami dan mengerti tentang apa yang diajarkan. Tidak hanya itu saja, sebagai mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada fakultas vokasi dan juga sebagai Agent of Changes, kita senantiasa dituntut untuk lebih banyak melakukan praktik atau penerapan dari pada menjadi seorang yang teoritis. Dalam kontribusi kita sebagai mahasiswa vokasi terutama teknik, kita bisa membuat sebuah inovasi teknologi pendidikan seperti robot pengajar jarak jauh yang bisa dioprasikan oleh guru untuk memberi bahan ajar agar lebih mudah diterima oleh siswanya, membuat sebuah sistem aplikasi bahan ajar yang lebih mudah diakses dan tidak terlalu berat digunakan oleh siswa pada daerah pelosok, ataupun alat penguat sinyal internet yang bisa diimplementasikan pada beberapa titik daerah dengan ketertinggalan internet. Mungkin beragam inovasi yang bisa kita lakukan masih dianggap sebuah program kecil – kecilan. Tetapi pada dasarnya, segala bentuk kontribusi kita terhadap masyarakat itu merupakan tanda bahwasannya kita sebagai mahasiswa khususnya vokasi sudah mulai mengambil bagian dalam setiap perubahan di era tatanan New Normal ini. Hal ini tentu akan membuat sebagian besar pendidikan Indonesia yang beberapa saat tertinggal dapat terevitalisasi kembali seperti semula atau malah bahkan bisa lebih baik lagi dengan segala pemanfaatan inovasi ataupun teknologi ynag telah diciptakan oleh mahasiswa vokasi terutama mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Pada era New Normal atau kehidupan baru sekarang ini yang mana pemerintah memberikan arahan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan agar bisa beraktifitas lagi seperti sedia kala. Dan dengan kondisi dimana sistem pembelajaran selalu dilaksanakan secara online yang mengakibatkan berbagai kendala dalam kegiatan belajar mengajar. Maka peran penting mahasiswa vokasi dalam mengusung perubahan sebagai Agent of Change dan Agent of Social Control dalam membantu merevitalisasi pendidikan Indonesia setelah adanya wabah corona senantiasa ditunggu oleh negara Indonesia. Daftar Pustaka Istiningsih. (2020). Pendidikan Era New Normal, Ini Kata Pengamat. Siarpedia. Jama'ah Shalahuddin Ugm. (2020). Skenario Pendidikan Indonesia Era New Normal Permana, Muhammad. (2020). Membedah Tantangan Dunia Pendidikan Hadapi New Normal. Diakses pada 1 November 2020 dari merdeka.com: https://www.merdeka.com/peristiwa/membedah-tantangan-dunia-pendidikan-hadapinew-normal.html. CNN Indonesia. (2020). Proses Belajar Jarak Jauh Anak Masih Diselimuti Kendala. Diakses pada 1 November 2020 dari cnnindoneisa.com: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200722181857-284-527792/prosesbelajar-jarak-jauh-anak-masih-diselimuti-kendala Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 18 Mei 2020. Surat Edaran No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).