ANALISIS UMUR PIUTANG DAGANG PADA PERUSAHAAN DAGANG JAYA AGUNG PALEMBANG Ferah Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Piutang merupakan salah satu komponen dari kelompok aktiva lancar, piutang dagang memiliki tingkat kecairan nomor dua setelah kas/bank. Piutang yang muncul, apabila tidak dapat dibayarkan atau terjadi kemungkinan clien bangkrut atau menghilang, maka akan mengakibatkan munculnya piutang tak tertagih. Hal ini disebabkan karena dalam transaksi kredit ini ada tenggang waktu sebelum pelunasan hutang dari pihak debitur dan kondisi ini komponen piutang tak tertagih kemungkinan besar masih bisa terjadi. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan pengawasan yang ketat oleh manajemen perusahaan terhadap pengendalian piutang untuk menghindari kerugian yang cukup besar. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dengan tujuan untuk dijual kembali dan mendapatkan laba tanpa mengubah sifat dan bentuk barang. Penjualan barang atau jasa merupakan sumber pendapatan perusahaan, dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau secara kredit. Perusahaan lebih menyukai transaksi penjualan secara tunai karena perusahaan akan segera menerima kas yang akan dapat digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Dari sisi konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit, karena pembayaran dapat ditunda, penjualan kredit menimbulkan adanya piutang atau tagihan. Kata Kunci : Analisis, Piutang Dagang. PENDAHULUAN Piutang merupakan salah satu komponen dari kelompok aktiva lancar, piutang dagang memiliki tingkat kecairan nomor dua setelah kas/bank. Piutang yang muncul, apabila tidak dapat dibayarkan atau terjadi kemungkinan clien bangkrut atau menghilang, maka akan mengakibatkan munculnya piutang tak tertagih. Hal ini disebabkan karena dalam transaksi kredit ini ada tenggang waktu sebelum pelunasan hutang dari pihak debitur dan kondisi ini komponen piutang tak tertagih kemungkinan besar masih bisa terjadi. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan pengawasan yang ketat oleh manajemen perusahaan terhadap pengendalian piutang untuk menghindari kerugian yang cukup besar.Tidak ada satu pun dari perusahaan yang mengharapkan bahwa dari sekian banyaknya debitur terdapat sebagian yang tidak bisa membayar kewajibannya walaupun dalam proses pemberian kredit telah di teliti sebaikbaiknya. Namun, pada kenyataannya resiko tak tertagih atas sejumlah piutang pasti akan ditemui. Untuk itu perusahaan seringkali membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (aging schedule) untuk memudahkan perhitungan piutang yang beredar kemudian menghitung 1 cadangan kerugian piutang yang akan dibebankan pada akhir periode untuk mengakomodasikan kemungkinan piutang tak tertagih. Piutang tak tertagih ini biasanya oleh pihak perusahaan menetapkan persentase tertentu untuk menggambarkan seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Biasanya pengenaan persentasenya ditentukan berdasarkan umur piutang tersebut dan berdasarkan pengalaman periode yang lalu. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dengan tujuan untuk dijual kembali dan mendapatkan laba tanpa mengubah sifat dan bentuk barang. Penjualan barang atau jasa merupakan sumber pendapatan perusahaan, dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau secara kredit. Perusahaan lebih menyukai transaksi penjualan secara tunai karena perusahaan akan segera menerima kas yang akan dapat digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Dari sisi konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit, karena pembayaran dapat ditunda, penjualan kredit menimbulkan adanya piutang atau tagihan. LANDASAN TEORI Pengertian Piutang dan Piutang Dagang Menurut “Kieso dan Weygandt (2007:346) Piutang adalah Klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lain. Untuk tujuan pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai lancar (jangkan pendek) atau tidak lancar (jangka panjang). Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklus operasi berjalan, mana yang lebih panjang. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar. Piutang selanjutnya diklasifikasikan dalam neraca baik sebagai piutang dagang atau piutang nondagang. Menurut “Kieso dan Weygandt (2007:347) Piutang dagang adalah Jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Pengertian Penjualan, Termin Kredit, dan Umur Piutang Menurut “ Soemarso (2002:160) Penjualan adalah Pada saat perusahaan menjual barang dagangan, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahan yang bersangkutan. Untuk perusahaan dagang akun yang digunakan untuk mencatat penjualan barang dagang disebut penjualan. Menurut “Kieso dan Weygandt (2007:267) Syarat atau termin kredit adalah hal yang menunjukkan jumlah potongan tunai dan periode waktu berlakunya penawaran potongan. Termin juga menunjukkan lamanya periode seorang pembeli diharapkan akan melunasi seluruh harga yang tertera pada faktur.” Menurut “Soemarso ( 2002:346 )Umur piutang adalah Jangka waktu sejak dicatatnya transaksi penjualan sampai dengan saat dibuatnya daftar piutang.” Pengertian Pengelolaan Piutang Menurut Sartono (2000:378) factor-faktor yang mempengaruhi piutang adalah : 1. Volume penjualan kredit. 2. Pengumpulan piutang yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan kebijakan kredit. 2 3. Kebijakan itu sendiri ditentukan oleh standar kredit, jangka waktu kredit dan discount untuk pembayaran lebih awal.” Menurut “Kieso dan Weygandt (2007:348 ) Macam-macam syarat pembayaran pada perusahaan dagang adalah 1. “2/10,n/30 artinya potongan 2% akan diberikan oleh penjual kepada pembeli jika pembeli membayar harga faktur barang yang dibeli tidak lebih dari 10 hari dari tanggal jual-beli dan pembayarannnya paling lama 30 hari setelah tanggal jual-beli. 2. n/10 EOM artinya harga faktur harus dibayar paling lama 10 hari setelah akhir penjualan, pada syarat ini pembeli tidak memperoleh potongan. 3. n/30 artinya harga faktur harus dibayar paling lama 30 hari setelah tanggal jual-beli, pada syarat ini pembeli tidak mendapat potongan. 4. EOM n/30 artinya harga faktur harus dibayar paling lama pada akhir bulan dengan tidak memperhatikan apakah penjualan itu terjadi pada awal bulan atau tanggal mendekati akhir bulan.” ANALISIS 1. Analisis Masalah Dalam penulisan laporan kerja lapangan ini penulis mengemukakan tentang sistem yang sedang berjalan pada perusahaan dagang Jaya Agung Palembang. Adapun analisis sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut : a. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh customer pada perusahaan dagang Jaya Agung yaitu dengan sistem kredit tetapi juga ada pembayaran dengan cash, dengan sistem kredit maka akan timbul piutang. Setelah surat jalan yang diberikan oleh bagian gudang ke bagian piutang, maka bagian piutang akan membuat nota yang akan dilampirkan pada surat jalan dan kemudian dicocokkan dengan buku piutang. Setelah selesai nota disimpan sampai waktu penagihan. b. Setelah tiba waktu penagihan, bagian piutang akan membuat daftar penagihan yang akan diberikan kepada bagian tagihan. Lama waktu penagihan setelah terjadi transaksi jual beli tidak dapat diperkirakan karena perusahaan dagang Jaya Agung tidak membuat daftar umur piutang, jadi penagihan piutang hanya berdasarkan perkiraan bagian piutang saja. Terkadang ada pelanggan sampai berbulan-bulan tidak melunasi piutangnya, sehingga pada akhir tahun piutang tak tertagih akan semakin banyak. c. Setelah pelanggan membayar piutangnya, baik itu dengan uang kontan, cek, giro, atau slip penarikan, maka bagian piutang akan mengurangi saldo piutang yang ada di kartu piutang customer dengan menuliskan jumlah yang dibayar, tanggal pembayaran, dan tanggal cek, giro atau slip penarikan pada kolom saldo. d. Pada saat akhir tahun perusahaan akan melakukan tutup buku akhir tahun dan bagian piutang akan membuat daftar customer beserta saldo piutangnya yang belum dibayar dan kemudian akan diserahkan kepada pimpinan. Jumlah saldo yang tak tertagih akan dibebankan pada tahun berikutnya. 2. Pemecahan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memberikan solusi pemecahan masalah dengan membuat daftar umur piutang dagang, seperti contoh dibawah ini : 3 Perhitungan umur piutang kepada PT.Pascal yaitu sebagai berikut : Tanggal transaksi Jumlah Umur Piutang 12 November 2008 Rp. 7.600.000 49 hari 25 November 2008 Rp. 1.550.000 36 hari 17 Desember 2008 Rp. 1.300.000 14 hari Dengan catatan bahwa jatuh tempo piutang dalam waktu 30 hari,jadi jumlah hari umur piutang dikurangi dengan maka daftar umur piutangnya adalah: Umur Piutang (hari) Nama Pelanggan Total PT.Pascal 10.450.000 Blm Jth Tempo 1-30 31-60 9.650.000 800.000 - Tabel 1. Daftar Analisis Umur Piutang Dagang Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2008 Umur Piutang (hari) Belum jatuh Customer Total 1 – 30 31 - 60 Tempo CV Mascot Jaya Rp.22.177.500 Rp.15.000.000 Rp. 7.177.500 – Citra Logam, ME Rp.60.075.000 Rp.34.050.000 Rp.26.025.000 – Gunung Mulia Rp. 8.600.000 – – H.WISATA Rp. 2.490.000 Rp. 2.490.000 – Inti Jaya Kenten Rp. 9.200.000 Rp. 5.050.000 Rp. 4.150.000 – Inti Logam, BTA Rp.15.550.000 Rp. 9.050.000 Rp. 5.775.000 Rp. 725.000 James Salim Rp.10.225.000 Rp.9.200.000 Johan Kertapati Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 – PT Pascal Rp.10.450.000 Rp. 9.650.000 Rp. Tanah Mas Rp. 4.275.000 Rp. 3.075.000 Rp. 1.200.000 – Tepat Guna Rp. 8.625.000 Rp. 5.325.000 Rp. 425.000 4 Rp. 8.600.000 – Rp. 1.025.000 – – 800.000 – Rp. 2.875.000 Keterangan : a. Belum jatuh tempo adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan secara kredit antara tanggal 1-31 Desember 2008, dengan jangka waktu kredit selama 30 hari, maka piutang yang terjadi dalam bulan Desember akan jatuh tempo pada bulan Januari 2009. b. Menunggak 1-30 hari adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan secara kredit antara tanggal 1-30 November 2008. Piutang yang terjadi dalam bulan November akan jatuh tempo dalam bulan Desember 2008. Dengan demikian, jika piutang tersebut dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember, berarti sudah menunggak antara 1-30 hari. Misalnya piutang terjadi pada tanggal 5 November 2008 akan jatuh tempo pada tanggal 5 Desember 2008, sehingga pada tanggal 31 Desember sudah menunggak selama 25 hari. c. Menunggak 31-60 hari adalah piutang diantara tanggal 1-31 Oktober 2008. Misalnya Piutang yang terjadi pada tanggal 10 Oktober jatuh tempo pada tanggal 10 November, sehingga pada tanggal 31 Desember 2008 sudah menungggak selama 50 hari. Dengan dibuatnya daftar umur piutang, maka dapat terlihat piutang customer mana yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih, sehingga bagian piutang tidak mengira-ngira lagi kapan piutang harus dilunasi dan piutang dagang dapat lebih terkontrol. Sehingga di akhir tahun perusahaan tidak akan mengalami kerugian piutang tak tertagih yang terlalu besar. Kebijakan perusahaan ketika terjadi penunggakan piutang yaitu dengan memberikan batas khir maksimal dua bulan dari tanggal jatuh tempo, apabila customer masih menunggak maka nama customer yang bersangkutan akan di blacklist dan tidak diperbolehkan memesan barang sampai piutangnya dilunasi dan perusahaan akan menagih terus menurus sampai piutang tersebut terlunasi. Untuk kebijakan lainnya seperti jika customer meninggal dunia, maka pihak keluarga yang akan melunasi piutang tersebut tanpa batas waktu pelunasan. Untuk customer yang selalu terlambat dalam pelunasan piutangnya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang sedikit lebih tinggi dari biasanya. Jika customer masih tidak bisa melunasi piutangnya dalam waktu tempo dua bulan dari tanggal jatuh tempo maka perusahaan tidak akan memberikan kepercayaan lagi, maksudnya tidak akan melakukan transaksi apapun dengan customer yang bersangkutan karena dalam hal perdagangan atau bisnis kepercayaan adalah salah satu faktor dalam hal menjaga hubungan baik dengan para relasi. Untuk mengelompokkan piutang berdasarkan umurnya, kita dapat menghitung tanggal transaksi ke tanggal pelunasan, agar kita tidak salah memasukkan piutang ke dalam kelompok umur piutang. Untuk menghitungnya kita bisa menggunakan dua cara yaitu dengan menggunakan perhitungan hari biasa (dihitung 1 bulan = 30 hari) dan hari eksak (dihitung menurut kalender/penanggalan). 5 Beberapa jurnal dari transaksi penjualan yang terjadi pada perusahaan dagang : No. KETERANGAN 1. (Transaksi penjualan kredit) Piutang dagang Penjualan 2. (Transaksi potongan penjualan) Kas Potongan penjualan Piutang dagang 3. (Transaksi retur penjualan) Retur penjualan Piutang dagang 4. (Transaksi pembayaran piutang) Kas Piutang dagang DEBET KREDIT xxx – – xxx xxx xxx – – – xxx xxx – – xxx xxx – – xxx Contoh kasus dari jurnal-jurnal tersebut, yaitu : 1. Tanggal 04 November 2008 dijual barang dagangan pada PT Pascal seharga Rp.5.000.000,-. Syarat pembayaran 2/10 n/30 (akan mendapatkan potongan sebesar 2 % jika membayar piutang dalam waktu 10 hari dari tanggal transaksi, jika lewat 10 hari tidak mendapat potongan dan akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari). 2. Tanggal 05 November 2008 dijual barang dagangan pada CV Mascot seharga Rp.2.500.0000,3. Tanggal 08 November 2008 dikembalikan barang dagangan dari CV Mascot dikarenakan rusak senilai Rp.700.000,4. Tanggal 13 November 2008 PT Pascal membayar piutang dagangnya senilai Rp.5.000.000,Maka jurnal umumnya adalah TGL Nov’08 04 05 08 13 KETERANGAN Piutang dagang Penjualan Piutang dagang Penjualan Retur penjualan Piutang dagang Kas Potongan penjualan Piutang dagang DEBET Rp. 5.000.000 KREDIT Rp. 5.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.000 Rp. 700.000 Rp. 700.000 Rp. 4.900.000 Rp. 100.000 Rp. 5.000.000 SALDO Rp. 13.200.000 Rp.13.200.000 Selain dengan membuat daftar umur piutang dagang, perusahaan juga dapat menggunakan buku pembantu piutang dagang. Dalam proses pencatatan akuntansi, jumlah para pelanggan yang cukup banyak digunakan buku pembantu piutang yang menunjukkan saldo piutang masing-masing customer. Buku pembantu piutang dagang dapat dipakai sebagai rekening kontrol untuk meringkas jumlah saldo piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Piutang berkaitan erat dengan penjualan, dalam hal ini pembukuan (posting) ke buku pembantu piutang dapat dilakukan baik dari jurnal penjualan maupun secara langsung dari bukti transaksi, biasanya bukti-bukti yang dipakai antara lain : 6 1. Faktur penjualan, untuk mencatat pendebitan piutang karena adanya penjualan 2. Memo kredit, untuk megkredit piutang customer sebagai akibat adanya retur penjualan 3. Bukti memorial, untuk mengkredit piutang customer dikarenakan adanya penghapusan piutang 4. Bukti kas masuk, untuk mengkredit piutang customer atas pelunasan yang diterima dari customer Pada perusahaan dagang Jaya Agung, posting ke buku pembantu piutang dapat dilakukan secara langsung dari bukti transaksi seperti tembusan faktur penjualan, memo kredit serta bukti kas masuk. Kegiatan posting ke buku pembantu piutang dilakukan setiap hari, setelah selesai melakukan posting dilakukan pengecekan terhadap kesamaan jumlah saldo piutang dalam buku pembantu piutang dengan buku piutang dagang. Dengan demikian jumlah piutang yang akan ditagih tidak akan terjadi kesalahan. Contoh buku pembantu piutang dagang berdasarkan standar akuntansi adalah sebagai berikut : Saldo Tanggal Keterangan R Debit Kredit Debit Kredit PENUTUP Setiap perusahaan dagang harus bisa mengontrol atau mengendalikan hartanya, termasuk piutang dagang yang termasuk dalam salah satu harta lancar. Suatu pengendalian yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung bahwa kegiatan perusahaan dapat terlaksana dengan tepat sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengendalikan piutang dagang suatu perusahaan, penggunaan aging schedule atau daftar umur piutang sangat membantu dan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi customer bermasalahnya secara lebih cepat karena saldo piutang dapat di teliti melalui klasifikasi umur piutang. Dengan adanya aging schedule piutang yang sudah jatuh tempo atau melebihi batas pembayaran yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan cepat diketahui, sehingga semakin kecil kerugian piutang tak tertagih yang dialami oleh perusahaan dan proses perputaran uang perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Analisis umur piutang ini juga dapat digunakan untuk menentukan cadangan kerugian piutang pada akhir periode akuntansi, sehingga saldo cadangan kerugian piutang yang ada harus dipertimbangkan dalam menentukan kerugian piutang. Selain itu penggunaan buku pembantu piutang juga sangat bermanfaat bagi perusahaan karena dapat digunakan sebagai rekening kontrol untuk meringkas jumlah saldo piutang yang dimiliki oleh perusahaan. 7 DAFTAR PUSTAKA Soemarso.2004.Akuntansi Sebagai Pengantar.edisi Revisi V.Salemba Empat:Jakarta. Soemarso.2005.Akuntansi Sebagai Pengantar.edisi Revisi V.Salemba Empat:Jakarta. Warfield, Terry et al.2007.Akuntansi Indermediate.edisi 12.PT Gelora Aksara Pratama:Jakarta. Weygandt, jerry et al.2007.Accounting Principles.edisi 7.Salemba Empat:Jakarta. 8